STRUKTUR ATOM
Perkembangan Konsep Struktur Atom :
John Dalton : atom sebagai partikel terkecil penyusun suatu materi. Atom tidak dapat dibagi lagi, tidak
dapat diciptakan, dan tidak dapat dimusnahkan.
Teori atom modern : atom dipecah lagi menjadi partikel-partikel dasar, yaitu proton, neutron, dan
elektron
Proton
Proton kali pertama pertama ditemukan oleh Eugene Goldstein melalui penemuan sinar
kanal. Sinar kanal adalah sinar yang memiliki arah yang berlawanan dengan sinar
katode.
Wilhelm Wien menemukan bahwa sinar kanal tersebut bermuatan positif yang
kemudian disebut dengan proton.
Neutron
Rutherford melakukan percobaan menggunakan partikel alfa yang ditembakkan ke
logam boron. Logam boron menghasilkan radiasi, tetapi tidak dibelokkan oleh medan
magnet maupun medan listrik. Artinya, radiasi tersebut merupakan materi penyusun
atom yang tidak bermuatan positif maupun negatif. Rutherford menyatakan bahwa
materi tersebut adalah neutron.
Elektron
Sinar katode menjadi sebuah dasar penemuan elektron yang kali pertama ditemukan
oleh Karl Braun.
Pada tahun 1879, William Crookes menyempurnakan penemuan sinar katode. W.
Crookes menemukan bahwa sifat sinar katode tidak dipengaruhi oleh jenis kawat yang
digunakan, jenis gas dalam tabung, dan bahan yang digunakan dalam menghasilkan
arus listrik.
Thomson menemukan bahwa materi yang terdapat pada sinar katode sangatlah kecil.
Sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang memiliki muatan negatif.
Namun, atom bermuatan netral, sehingga menurut Thomson atom terdiri atas partikel
yang bermuatan positif dan negatif. Model atom yang dikemukakan Thomson dikenal
dengan roti kismis
Niels Bohr :
Elektron mengelilingi inti atom dalam orbit tertentu. Orbit merupakan lintasan gerak stasioner
elektron dalam mengelilingi inti dengan jarak tertentu. Setiap lintasan yang dipakai oleh
elektron diberikan nomor 1, 2, 3, dan seterusnya. Lintasan ini juga menyatakan jumlah kulit
atom atau tingkat energi
Energi elektron tetap selama berada di dalam lintasannya
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lainnya, serta menyerap dan
melepaskan energi
Lintasan elektron memiliki momentum sudut
Elektron-elektron akan menempati kulit pertama (K) sampai penuh (2 elektron), kemudian
mengisi kulit L (8 elektron), dan seterusnya (Gambar 1.8). Jumlah elektron yang menempati
kulit terluar disebut dengan elektron valensi.
Namun, model atom Bohr memiliki kelemahan, yakni tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.
Efek Zeeman menjelaskan pembelahan garis spektrum menjadi dua komponen atau lebih yang
berbeda frekuensi ketika atom berada dalam medan magnet. Meskipun begitu, teori Bohr
dipakai sebagai acuan oleh para ilmuwan dan melahirkan teori atom modern, yaitu teori
mekanika kuantum.
Teori Atom Mekanika Kuantum :
Teori atom modern merupakan pengembangan dari teori atom Bohr
Model ini ditemukan oleh beberapa ilmuwan, yaitu Louis de Broglie, Wolfgang Pauli, Erwin
Schrödinger, dan Werner Heisenberg
Lintasan atomnya tidak stasioner seperti model atom Bohr. Hal ini karena gerakan elektron
memiliki sifat gelombang.
Bentuk dan ukuran orbital (ruang dengan peluang tinggi untuk ditemukannya elektron dalam
suatu atom) bergantung pada harga bilangan kuantumnya
Posisi elektron yang berhasil ditemukan oleh Bohr berjarak 0,529 angstrom dari inti hidrogen
bukan berarti sesuatu yang pasti, tetapi merupakan kebolehjadian ditemukannya elektron
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menyatakan kulit tempat elektron berada atau tingkat energi
elektron dalam suatu atom. Orbital dengan bilangan kuantum berbeda memiliki tingkat
energi yang berbeda pula.
1. Kulit K, bilangan kuantum (n) = 1
2. Kulit L, bilangan kuantum (n) = 2
3. Kulit M, bilangan kuantum (n) = 3
4. dan seterusnya
Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit atau orbital. Bilangan kuantum azimut
biasa dinyatakan dalam sharp (s), principal (p), diffuse (d), dan fundamental (f). Harga
bilangan kuantum azimut dikaitkan dengan bilangan kuantum utama. Harga bilangan
kuantum azimut dalam sebuah kulit bernilai 0 hingga (n – 1).
1. Bilangan kuantum azimut (l) = 0, subkulit s
2. Bilangan kuantum azimut (l) = 1, subkulit p
3. Bilangan kuantum azimut (l) = 2, subkulit d
4. Bilangan kuantum azimut (l) = 3, subkulit f
Bilangan Kuantumm Magnetik (m)
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit atau orbital. Bilangan kuantum azimut
biasa dinyatakan dalam sharp (s), principal (p), diffuse (d), dan fundamental (f). Harga
bilangan kuantum azimut dikaitkan dengan bilangan kuantum utama. Harga bilangan
kuantum azimut dalam sebuah kulit bernilai 0 hingga (n – 1).
1. Bilangan kuantum azimut (l) = 0, subkulit s
2. Bilangan kuantum azimut (l) = 1, subkulit p
3. Bilangan kuantum azimut (l) = 2, subkulit d
4. Bilangan kuantum azimut (l) = 3, subkulit f
Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah putar elektron terhadap sumbunya saat
elektron mengelilingi inti atom. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan s, di
mana nilai s = +½ dan s = –½.
Latihan :
Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir dari atom berikut!
1. 4 Be
2. 11 Na
3. 19 K
4. 7 N
5. 13 Al
KONFIGURASI ELEKTRON
Elektron yang di punyai suatu atom tersebar pada lintasan / kulit elektron . Jumlah elektron maksimum
yang terdapat pada suatu kulit sesuai dengan rumus : 2 n 2 …. n = kulit elektron
Kulit K ( n = 1 ) .……………. Jumlah elektron maksimum = 2
Kulit L ( n = 2 ) .……………. Jumlah elektron maksimum = 8
Kulit M ( n = 3 ) ……………... Jumlah elektron maksimum = 18 , dst
Contoh konfigurasi elektron dalam kulit :
7𝑁 : 2 , 5 36𝐾𝑟 : 2 , 8 , 18 , 8
11𝑁𝑎 : 2 , 8 , 1 56𝐵𝑎 : 2 , 8 , 18 , 18 , 8 , 2
32𝐺𝑒 : 2 , 8 , 18 , 4 82𝑃𝑏 : 2 , 8 , 18 , 32 , 18 , 4
Kulit elektron di dlmnya mengandung subkulit – subkulit . Subkulit itu adalah s ( sharp ) , p ( principle )
, d ( diffuse ) dan f ( fundament ) . Jumlah elektron terbanyak pd subkulit s ( 2 ) , p ( 6 ) , d ( 10 ) dan
f ( 14 ) . Dalam penyebaran elektron mengikuti aturan – aturan :
1. Aturan Aufbau
- pengisian elektron di mulai dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang
lebih tinggi .
- urutan pengisian elektron :
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
- atau dapat disingkat menjadi :
s (s p) 2x (s d p) 2x ( s f d p) 2x
- s dimulai dari 1 , p dimulai dari 2 , d dimulai dari 3 , f dimulai dari 4
2. Aturan Hund
- pengisian elektron dalam orbital ( tempat di temukannya elektron ) dimulai dng
mengisikan satu buah elektron yg arahnya sama ( ke atas ) ke masing – masing orbital
secara merata , kemudian baru dipasangkan dengan elektron yang arahnya berlawanan
( ke bawah ).
3. Prinsip Pauli
- tidak mungkin ada dua buah elektron mempunyai harga keempat bilangan
kuantum yang sama
- Jumlah elektron yang menempati sebuah orbital paling banyak dua yang arahnya
berlawanan
Contoh konfigurasi elektron :
a. dalam kulit …………………. 20 Ca : 2 8 8 2
35 Br : 2 8 18 7
88 Ra : 2 8 18 32 18 8 2
b. dalam subkulit ……………… 20 Ca : 1 s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
35 Br : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3 d 10 4p5
Konfigurasi elektron dapat disingkat dengan bantuan unsur gas mulia .
Caranya :
a. ingat urutan :
2 He
8
10 Ne ........................ sp
8
18 Ar
18
36 Kr ....................... s d p
18
54 Xe
32
86 Rn ........................ s f d p
b. ( gas mulia ) n + 1 s …………….. ikuti prinsip Aufbau
!!! Untuk 2 s dan 3 s urutannya s p ………… nomor kulitnya sama
Untuk 4 s dan 5 s urutannya s d p ………… no . kulit untuk d turun satu angka dari s
Untuk 6 s dan 7 s urutannya sfdp ………… no . kulit untuk f turun dua angka dari s
contoh :
20 Ca : ( 18 Ar ) 4s2
35 Br : ( 18 Ar ) 4s2 3 d 10 4p5
52 Te : ( 36 Kr ) 5s2 4 d 10 5p4
104 Rf : ( 86 Rn ) 7s2 5 f 14 6d2
Penentuan perioda suatu unsur : ………. ambil angka terbesar yang terdapat di depan subkulit s
Penentuan golongan unsur : ………. ambil jumlah elektron valensinya
( elektron pada kulit paling luar )
Konfigurasi elektron valensi suatu unsur :
a. Blok s
Golongan I A ……. ns1
Golongan II A ……. ns2
b. Blok p
Golongan III A …… ns2 np1
Golongan IV A …… ns2 np2
Golongan VA …… ns2 np3
Golongan VI A …… ns2 np4
Golongan VII A …… ns2 np5
Golongan VIII A ….... ns2 np6
c. Blok d
Gol . I B ……. ns2 ( n – 1 ) d 9 di ubah menjadi n s 1 ( n – 1 ) d 10
Gol . II B ……. ns2 ( n – 1 ) d 10
Gol . III B ……. ns2 (n–1)d1
Gol . IV B ……. ns2 (n–1)d2
Gol . V B ……. ns2 (n–1)d3
Gol . VI B ……. ns2 ( n – 1 ) d 4 di ubah menjadi n s 1 ( n – 1 ) d 5
Gol . VII B ……. ns2 (n–1)d5
Gol . VIII B ……. ns2 (n–1)d6
ns2 (n–1)d7
ns2 (n–1)d8
d. Blok f
Golongan Lantanida ………… 4 f 1 sampai dengan ……. 4 f 14
Golongan Aktinida ………… 5 f 1 sampai dengan ……. 5 f 14
Latihan :
Buatlah konfigurasi elektron dari atom berikut, kemudian tentukan nomor perioda dan golongannya!
a. 12 Mg f. 65 Tb k. 55 Cs
b. 17 Cl g. 93 Np l. 42 Mo
c. 22 Ti h. 47 Ag m. 27 Co
d. 26 Fe i. 38 Sr n. 78 Pt
e. 83 Bi j. 81 Tl o. 88 Ra
SIFAT PERIODIK UNSUR
Penyusunan unsur-unsur dalam sistem periodik unsur modern berkaitan erat dengan sifat-sifat
atom. Kesamaan sifat atom maupun perubahan sifatnya dapat dikaitkan dengan letaknya dalam
periode atau golongan.
Jari – Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak inti atom dengan kulit terluar
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jumlah kulit semakin bertambah sehingga
jarak inti atom dengan kulit terluarnya semakin besar
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jumlah kulitnya sama, tetapi jumlah protonnya
semakin bertambah. Hal ini menyebabkan semakin besar gaya tarik-menarik elektron
terluarnya ke inti atom yang bermuatan positif sehingga terjadi penciutan kulit.
Akibatnya, jari - jari atomnya mengecil.
Manakah yang lebih reaktif antara “3Li, 11Na, dan 19K?”
Kalium memiliki jari-jari yang lebih besar, elektron terluarnya berada lebih jauh dari
inti atom. Gaya tarik-menarik elektron terluarnya dengan inti atom lebih lemah
sehingga lebih mudah lepas. Hal ini yang menyebabkan kalium lebih reaktif
dibandingkan dengan natrium dan litium.
Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh satu atom netral dalam fase gas
untuk melepaskan satu elektronnya. Energi ionisasi pertama adalah energi yang
dibutuhkan oleh satu atom untuk melepaskan satu elektronnya, sedangkan energi
ionisasi kedua adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
keduanya, begitu seterusnya.
Perbedaan energi yang dibutuhkan oleh suatu unsur untuk melepaskan satu elektronnya
akan memberikan perbedaan warna nyala yang dihasilkan unsur tersebut.
Perbedaan energi yang dibutuhkan oleh suatu unsur untuk melepaskan satu elektronnya
akan memberikan perbedaan warna nyala yang dihasilkan unsur tersebut.
Energi ionisasi dalam sistem periodik unsur berkebalikan dengan jari-jari atom.
Apabila jari – jari atom kecil, gaya tarik menarik inti atom dengan elektron terluar
menjadi kuat sehingga elektron susah lepas. Oleh karenanya, energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan elektron terluarnya (energi ionisasi) pun besar.
Dalam satu periode, energi ionisasi cenderung semakin besar dari kiri ke kanan
Dalam satu golongan, energi ionisasi cenderung semakin besar dari bawah ke atas
Afinitas Elektron
Afinitas elektron menjadi sebuah ukuran mudah atau tidaknya suatu atom dalam
menerima elektron.
Unsur golongan halogen (VIIA) memiliki afinitas yang paling besar dibanding
golongan A lainnya
Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung semakin besar dari kiri ke kanan
Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung semakin besar dari bawah ke atas
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu
atom untuk menarik elektron ke arah atomnya untuk membentuk ikatan kimia.
Semakin tinggi nilai keelektronegatifannya maka semakin mudah atom tersebut
menerima elektron.
Dalam satu periode, keelektronegatifan cenderung semakin besar dari kiri ke kanan
Dalam satu golongan, keelektronegatifan cenderung semakin besar dari bawah ke atas
MOTIVASI DIRI :
“Belajarlah dengan bahagia dan ikhlas, Nak! Kebahagiaan dan keikhlasan diri
akan menumbuhkan motivasi belajar yang luar biasa,
yang akan senantiasa menuntun dirimu untuk mencapai kesuskesan”