0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Modul Praktik Arduino

MODUL PRAKTIK ARDUINO SMK NEGERI 7 SAROLANGUN

Diunggah oleh

aanefendi32
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Modul Praktik Arduino

MODUL PRAKTIK ARDUINO SMK NEGERI 7 SAROLANGUN

Diunggah oleh

aanefendi32
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

PRAKTIK 1

Menyalakan LED Menggunakan Arduino UNO


LED (Light Emitting Diode) merupakan salah satu komponen elektronika yang mengubah
energi listrik menjadi energi cahaya. Komponen ini termasuk golongan keluarga dioda dikarenan
bahan dasarnya terbuat dari bahan semikonduktor.
Warna cahaya yang dipancarkan oleh LED bervariasi warnanya tergantung dari jenis bahan
semikonduktor yang dipergunakan dapat pembuatan. Dipasaran ada dijual warna merah, hijau,
kuning, dan lain – lain.

 Polaritas LED

Gambar membedakan polaritas


Cara untuk mengetahui perbedaan antara polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-), dapat dilihat
secara fisik (dapat lihat seperti gambar diatas).

 Logika LED
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk mengakses yaitu dengan “active high” dan “active low“.
Kondisi active high adalah kondisi led akan menyala jika pada pin output arduino jika diberikan
logika 1 atau high.
Alat dan Bahan :
1. Arduino Uno
2. LED 5mm merah
3. Resistor 220 ohm
4. Breadboard
5. Kabel Jumper
6. Komputer + Software IDE Arduino
Skematik yang dapat dirangkaikan seperti gambar dibawah ini
Keterangan
 Pin GND Arduino (Warna Hitam) ke GND LED (Warna Hitam)
 Pin 4 (Warna Merah) ke Resistor (Warna Merah)
 Sisi lain dari Resistor di hubungkan ke Positif LED
Sketch Program :

Memahami sketch koding diatas yaitu


 tanda “//” merupakan komentar, yang dimana menunjukan keterangan untuk pembuat
sketch atau orang lain yang membaca.
 pinMode(PIN13, OUTPUT); : mendeklarasikan pin 13 sebagai output digital
 delay (1000); : menyatakan waktu tunda dalam satuan milidetik yang berati 1000ms = 1
detik
 digitalWrite(PIN13, HIGH); : memberikan nilai HIGH atau 1 pada PIN13
 digitalWrite(PIN13, LOW); : memberikan nilai LOW atau 0 pada PIN13
PRAKTIK 2
Pembuatan Rambu lalu lintas Menggunakan Arduino UNO
Pada tutorial kedua ini dikembangkan untuk mengakses 3 LED sekaligus dan penggunaan
timer delay dengan memanfaatkan pin I/O digital yang dideklarasikan sebagai output.
Alat dan Bahan :
1. Arduino Uno
2. LED 5mm / 3mm (merah, kuning, hijau)
3. Resistor 220 ohm 3 pcs
4. Breadboard
5. Kabel Jumper secukupnya
6. Komputer + Software IDE Arduino
Skematik yang dapat dirangkaikan seperti gambar dibawah ini
Sketch Program :
PRAKTIK 3
Menyalakan LED dengan Push Button Menggunakan Arduino UNO
Switch atau saklar merupakan komponen elektronika yang dimana dapat mengalirkan
atau memutuskan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dengan prinsip mengalihkan satu
konduktor ke konduktor lainnya. Mekanismenya yaitu dioperasikan secara langsung oleh operator
untuk mengendalikan sirkuit misalnya saklar lampu tidur atau tombol keyboard pada personal
Computer, dapat juga dioperasikan oleh beberapa sensor antara lain sensor tekanan, suhu dan lain
sebagainya. Meskipun saklar termasuk kedalam golongan komponen yang sederhana, namun
memiliki fungsi yang paling vital di antara komponen listrik yang lainnya.

Jenis – jenis saklar atau switch dibedakan menjadi 6 macam antara lain :

1. Toggle switch : saklar yang sering digunakan pada rangkaian elektronika yang dimana
digunakan sebagai saklar on – off catu daya utama.
2. Push Button terdapt 3 jenis tipe yaitu
 NO (Normally Open) : nama lainnya yaitu tombol start dikarenakan kondisi kontak
akan tersambung jika button ditekan dan akan terbuka kembali jika dilepaskan.
Kondisi waktu button ditekan maka terjadi pergeseran kontak yang akan mengenai
kontak tetap yang berakibat aliran arus listrik dalam rangkaian akan mengalir.
 NC (Normally Close) : merupakan kebalikan dari NO atau juga disebut dengan
tombol emergency dikarenakan sifat kontak yang akan membuka pada saat ditekan
dan setelah itu akan kembali tertutup pada saat dilepaskan.
 Penggabungan antara NO dan NC : pada model tipe ini mempunayi empat buah
terminal kontak, sehingga kondisi waktu button tidak ditekan menyebabkan
sepasang kontak dalam kondisi NC sedangkan 2 kontak lainnya dalam kondisi NO.
Pada saat button ditekan maka akan terjadi sebaliknya dari kondisi awal.
3. SPST merupakan saklar sederhana jenis on dan off, yang biasanya dipakai untuk sakelar
penerangan atau baybuses rumit yang memerlukan sakelar on off. Sakelar jenis ini hanya
memungkinkan untuk mengubah sirkuit antara terbuka dan tertutup.
4. SPDT merupakan jenis switch yang memungkinkan untuk merubah antara dua jenis sirkuit
tertutup dan sirkuit terbuka. Contoh pemakaian switch ini adalah swicth pada kipas angin
yang membutuhkan perbedaan kecepatan.
5. DPST merupakan switch yang berguna jika dibutuhkan satu gerakan tertutup switch yang
menyambungkan beberapa item sekaligus.
6. DPDT merupakan switch yang memiliki enam buah terminal dan memungkinkan untuk
merubah dua arah yang berbeda. Bisa dipakai dalam baybuses tegangan ganda serta
mengubah tegangan di sirkuit yang rumit.
Alat dan Bahan :
1. Arduino UNO (1 buah)
2. Resistor 100 Ohm atau 220 Ohm (1 buah)
3. Kabel Jumper (5 buah)
4. Breadboard (1 buah)
5. LED 5 mm atau 3 mm, warna bebas (1 buah)
6. Push Button (1 buah)

Program yang akan dibuat :


Mengendalikan nyala LED dengan penekanan switch push button. Apabila ditekan LED akan
menyala dan apabila dilepas LED akan mati.

Sketch Program :
Memahami Sketch program Yaitu :
1. int kondisiPB = digitalRead(PIN_1); > merupakan pembacaan kondisi push button yang
dimana dipasang sebagai pull up (cek disini resistor), apabila ditekan akan aktif berlogika
HIGH atau 1, sedangkan kondisi normal berlogika LOW atau o
2. Pernyataan kondisi “if” yang menentukan output ke LED
if (kondisiPB == HIGH)
digitalWrite(PIN_13, HIGH);
else
digitalWrite(PIN_13, LOW);
Yang artinya apabila kondisiPB berlogika HIGH maka output di PIN_13 berlogika HIGH
juga yang dimana akan ditandai dengan nyalanya LED, sedangkan jika berlogika LOW
maka output di PIN_13 juga berlogika LOW juga
PRAKTIK 4
Komunikasi Serial Arduino
Komunikasi serial adalah komunikasi yang pengiriman datanya per-bit secara berurutan dan
bergantian. Komunikasi ini mempunyai suatu kelebihan yaitu hanya membutuhkan satu jalur dan
kabel yang sedikit dibandingkan dengan komunikasi parallel.
Fungsi-fungsi yg tersedia untuk komunikasi serial Arduino
 if (Serial) : Untuk mengecek apakah Port sudah siap
 Serial.available() : Untuk mengecek apakah data sudah ada di buffer penerima
 Serial.begin() : untuk mengeset kecepatan transmisi data
 serial.end() : Untuk menon-aktifkan pin rx dan tx sbg fungsi serial dan kembali sbg pin
I/O
 Serial.find() : mencari string dlm buffer data
 Serial.findUntil(): mencari buffer data sampai data dgn panjang/terminator nya yg
diberikan ditemukan
 Serial.flush(): menunggu data terkirim semua
 Serial.parseFloat(): mengambil data float pertama dari data di buffer serial.
 serial.parseInt(): mengambil data integer pertama dari data di buffer serial.
 Serial.peek(): mengambil data berikutnya di bufer penerima
 Serial.print() : mengirim data ASCII
 Serial.println() : mengirimdata ASCII + CR,LF (kode enter)
 Serial.read(): membaca data yg diterima
 Serial.readBytes(): membaca data byte yg diterima
 Serial.readBytesUntil()
 Serial.setTimeout(): mengeset batas maksimum waktu tunggu(timeout) transmisi data.
 Serial.write() : mengirim data byte (numerik)
 Serial.serialEvent(): fungsi ini akan dipanggil jika data datang/diterima.berlaku spt
interupsi serial.
Alat dan Bahan :
1. Arduino Uno
2. LED 5mm Hijau
3. Resistor 220 ohm
4. Breadboard
5. Kabel Jumper
6. Komputer + Software IDE Arduino

Sesudah terupload, buka serial monitor Tools>Serial Monitor atau melalui shortcut Ctrl+Shift+M
atau bisa juga dengan klik icon di samping kanan.
Akan muncul jendela sebagai berikut :

Jika diketik "on" lalu send, maka led akan nyala


Jika diketik "off" lalu send, maka led akan mati
PRAKTIK 5
Mengakses Sensor DHT11 Menggunakan Arduino
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan
kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan
mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur
suhu seperti contohnya yaitu NTC.
Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas
pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek
suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi. Sensor DHT11 pada
umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat.
Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan
nama koefisien kalibrasi.
Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB
yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini

Bentuk Fisik DHT11


Spesifikasi :
 Tegangan masukan : 5 Vdc
 Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
 Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error
Bahan yang diperlukan :
 Arduino Uno
 Komputer + Software IDE Arduino
 Sensor DHT11
 Resistor 4.7 KΩ
 Breadboard
 Kabel Jumper

Skema yang perlu dirangkaikan


Hal yang perlu diperhatikan yaitu dikarenakan pada software IDE arduino tidak ada library
DHT11 maka perlu ditambahkan dahulu untuk memudahkan dalam pemrogramannya.
Langkah – langkah untuk installing library DHT11 dengan catatan terhubung internet :
1. Buka Software arduino uno IDE
2. Arahkan cursor pada menu sketch -> include libraries -> manage libraries
3. Ketikan “DHT11“
4. Pilih “DHT Sensor Library by Adafruit“
5. Klik install dan closed
Sketch Program :
#include "DHT.h" //library sensor yang telah diimportkan
#define DHTPIN 2 //Pin apa yang digunakan
#define DHTTYPE DHT11 // DHT 11

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

void setup() {
Serial.begin(9600); //baud komunikasi serial
Serial.println("Pengujian DHT11!"); //penulisan di serial monitor
dht.begin(); //prosedur memulai pembacaan module sensor
}

void loop() {
delay(2000); //menunggu beberapa detik untuk pembacaan

//pembacaan sensor membutuhkan waktu 250ms

//Pembacaan untuk data kelembaban


float humidity_1 = dht.readHumidity();
//Pembacaan dalam format celcius (c)
float celcius_1 = dht.readTemperature();
//pembacaan dalam format Fahrenheit
float fahrenheit_1 = dht.readTemperature(true);

//mengecek pembacaan apakah terjadi kegagalan atau tidak


if (isnan(humidity_1) || isnan(celcius_1) || isnan(fahrenheit_1)) {
Serial.println("Pembacaan data dari module sensor gagal!");
return;
}

float htof = dht.computeHeatIndex(fahrenheit_1, humidity_1);


//Prosedur pembacaaan data indeks panas dalam bentuk fahreheit
float htoc = dht.computeHeatIndex(celcius_1, humidity_1, false);
//Prosedur pembacaaan data indeks panas dalam bentuk celcius

//pembacaan nilai pembacaan data kelembaban


Serial.print("Kelembaban: ");
Serial.print(humidity_1);
Serial.print(" %\t");

//pembacaan nilai pembacaan data suhu


Serial.print("Suhu : ");
Serial.print(celcius_1); //format derajat celcius
Serial.print("°"); //simbol derajat
Serial.print("C / ");
Serial.print(fahrenheit_1); //format derajat fahrenheit
Serial.print("°");
Serial.print("F\t");

Serial.print("Indeks Panas: ");


Serial.print(htof);
Serial.print("°");
Serial.print("F / ");
Serial.print(htoc);
Serial.print("°");
Serial.println("C ");

}
Hasil pembacaan dapat diamati pada serial monitor.

Anda mungkin juga menyukai