0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan

Java Script

Diunggah oleh

MuhFatwa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan

Java Script

Diunggah oleh

MuhFatwa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 29

BAB III

Java Script
Bagi Anda yang belum pernah berkecimpung di dunia pemrograman, Anda pasti bertanya-
tanya, apa itu JavaScript? JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling
banyak digunakan dalam kurun waktu dua puluh tahun ini. Bahkan, bahasa pemrograman ini
merupakan salah satu yang paling utama bagi web developer, di antaranya:

1. HTML: Memungkinkan Anda menambahkan konten ke halaman web.


2. CSS: Menentukan layout, style, serta keselarasan halaman website.
3. JavaScript: Menyempurnakan tampilan dan sistem halaman web.

Anda bisa mempelajari bahasa pemrograman ini dengan cepat dan mudah, serta
menggunakannya untuk berbagai tujuan, mulai dari meningkatkan fungsionalitas website
hingga mengaktifkan permainan dan software berbasis web. Selain itu, terdapat ribuan
template dan aplikasi JavaScript yang bisa Anda gunakan secara gratis dan semuanya ini
berkat beberapa situs, seperti Github.

Sejarah JavaScript

Proses penyusunan dan desain JavaScript hanya menghabiskan waktu sepuluh hari
oleh Brandan Eich, seorang karyawan Netscape, pada September 1995. Awalnya, nama
bahasa pemrograman ini adalah Mocha, kemudian menjadi Mona, lalu LiveScript sebelum
akhirnya resmi menyandang nama JavaScript. Versi pertamanya hanya digunakan di
kalangan Netscape, dengan fungsionalitas yang terbatas. Namun, bahasa ini terus
dikembangkan oleh komunitas developer yang selalu menggunakan bahasa pemrograman ini.

Pada tahun 1996, JavaScript secara resmi menjadi ECMAScript. Rilis ECMAScript 2
kemudian menyusul pada tahun 1998, dan ECMAScript 3 pada tahun 1999. ECMAScript
dikembangkan hingga akhirnya menjadi JavaScript yang kita kenal saat ini. Tak hanya lintas
browser, bahasa ini juga bisa berfungsi di berbagai perangkat, termasuk perangkat mobile dan
komputer.

Sejak saat itu, JavaScript terus bertumbuh dan berkembang. Pada akhirnya di tahun
2016, sebanyak 92% website menggunakan bahasa pemrograman ini. Hanya dalam kurun
waktu dua puluh tahun, bahasa ini telah beralih dari bahasa pemrograman yang serba terbatas
dan ‘primitif’ menjadi salah satu tool terpenting bagi para web developer. Jika sering
menghabiskan waktu untuk berselancar di internet, Anda pasti sudah sering mendengar nama
bahasa pemrograman ini.

Apa Kelebihan JavaScript?

Terdapat sejumlah kelebihan JavaScript yang menjadikan bahasa pemrograman ini lebih
unggul daripada kompetitornya, terutama di beberapa kasus tertentu. Berikut beberapa
kelebihan JavaScript:

1. Anda tidak membutuhkan compiler karena web browser mampu


menginterpretasikannya dengan HTML;
2. Lebih mudah dipelajari daripada bahasa pemrograman lainnya;
3. Proses pencarian dan penanganan eror atau kesalahannya lebih mudah;
4. Bisa berfungsi sebagai elemen halaman web atau event tertentu, misalnya klik atau
mouseover;
5. Bisa berfungsi di berbagai browser, platform, dan lain-lain.
6. Anda bisa menggunakan bahasa pemrograman ini untuk memvalidasi input dan
meminimalkan proses untuk memeriksa data secara manual;
7. Dengannya, website Anda menjadi lebih interaktif dan juga mampu menarik perhatian
lebih banyak pengunjung;
8. Lebih cepat dan ringan daripada bahasa pemrograman lainnya.

Apa Saja Kekurangan JavaScript?

Setiap bahasa pemrograman pasti memiliki beberapa kekurangan. Salah satu penyebabnya
adalah semakin populernya bahasa pemrograman yang Anda pilih, termasuk dalam hal ini
adalah JavaScript. Popularitas tersebut, sialnya, mengundang para hacker, scammer, dan
pihak ketiga berbahaya lainnya untuk mencari celah keamanan. Beberapa kekurangan
JavaScript di antaranya:
1. Berisiko tinggi terhadap eksploitasi;
2. Bisa disalahgunakan untuk mengaktifkan kode berbahaya di komputer
pengguna;
3. Tidak semua browser dan perangkat selalu mendukung bahasa pemrograman
ini;
4. JS code snippet agak banyak;
5. Bisa di-render secara berbeda pada masing-masing perangkat yang malah
mengarah ke inkonsistensi.

Bagaimana Cara Kerja dan Fungsi JavaScript di Website


Anda?

Biasanya, Anda bisa menyematkan JavaScript langsung ke halaman website atau


mengarahkannya melalui file .js sendiri. JavaScript merupakan bahasa client-side, yang
berarti proses pengunduhan dan pemrosesan script terjadi di perangkat pengunjung situs
Anda. Sedangkan untuk bahasa pemrograman server-side, proses tersebut terjadi pada server
sebelum bahasa pemrograman mengirimkan file ke pengunjung situs.

Perlu Anda ketahui, sebagian web browser juga menawarkan kesempatan bagi user untuk
menonaktifkan JavaScript. Jadi, sebaiknya cari tahu apa yang terjadi pada event yang Anda
unduh ke perangkat yang bahkan tidak mendukungnya.

Mengapa JavaScript Berbeda dari Bahasa Pemrograman


Lainnya?

Alasan mengapa JavaScript menjadi salah satu bahasa pemrograman yang populer adalah
kemudahan proses belajar dan penggunaannya. Banyak developer yang bahkan akhirnya
memilih JavaScript sebagai bahasa pemrograman terbaik. Bahasa pemrograman lainnya
hanya diperlukan jika developer menginginkan sesuatu yang lebih spesifik.
Berikut beberapa bahasa pemrograman yang paling populer:

Fungsi JavaScript, atau yang sering disingkat JS, adalah menjadikan website lebih
interaktif. Script bahasa pemrograman ini berjalan di browser, bukan server, dan
JavaScript
biasanya masuk ke library pihak ketiga untuk menyediakan fungsionalitas tingkat
lanjut tanpa mengharuskan developer melakukan coding dari awal.
Merupakan singkatan dari Hypertext Markup Languange, dan menjadi salah satu
bahasa pemrograman yang paling umum di web serta membentuk buildin block
HTML
dari suatu halaman situs. Sebagai contoh, tag HTML yang termasuk <p> untuk
paragraf dan <img> untuk gambar.
PHP merupakan bahasa pemrograman server-side, sedangkan JavaScript client-
side. Bahasa ini sering terlihat di sistem manajemen konten berbasis PHP,
PHP misalnya WordPress, tapi juga sering digunakan untuk pengembangan back-
end karena menyediakan jalan terbaik guna memfasilitasi proses transfer
informasi dari dan ke database.
CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Dengan CSS, para webmaster
bisa mengatur style serta menentukan tampilan setiap jenis konten. Untuk
menampilkan konten, Anda bisa melakukannya secara manual terhadap setiap
CSS
elemen dalam HTML. Namun, jika Anda melakukannya di CSS, Anda tidak perlu
berulang kali menentukan tampilan elemen-elemen tersebut setiap kali akan Anda
gunakan.

Anggap saja kita sedang membangun sebuah rumah. HTML adalah struktur bangunan rumah
dan sandaran bagi pintu dan tembok, sedangkan CSS adalah karpet dan wallpaper yang
menghiasi setiap sudut rumah sehingga tampak lebih indah dan menarik. JavaScript, dalam
hal ini, menambahkan sifat responsif sehingga Anda bisa membuka pintu dan menyalakan
lampu. Anda bisa saja tidak menggunakan lampu atau tidak membutuhkan pintu. Namun,
risikonya adalah rumah yang gelap dan usang, layaknya bangunan yang telah berdiri sejak
tahun 1995. Hal ini sama seperti ketika Anda memanfaatkan JavaScript untuk webiste.

Bagaimana Cara Membuat JavaScript di Website?

Untuk memasukan string kode JavaScript ke webpage, Anda harus menggunakan tag
<script>. Anda juga bisa melihat contoh di bawah ini untuk mengecek tampilannya:
<script type="text/javascript">
Your JavaScript code
</script>

Sebaiknya, sertakan JavaScript ke dalam tag <header> untuk situs Anda, kecuali bahasa
tersebut harus Anda jalankan pada waktu tertentu atau dengan elemen halaman web tertentu.
Kode JavaScript juga bisa Anda simpan sebagai file terpisah, dan Anda bisa ‘memanggil’nya
jika membutuhkannya di website.

Untuk informasi selengkapnya, silakan baca tutorial kami tentang cara membuat JavaScript di
website.

Jadi, Apa Itu JavaScript?

Berbicara soal pengertian JavaScript sangatlah mudah. JavaScript merupakan bahasa


pemrograman yang menjadikan website Anda lebih hidup dan menarik. Bahasa ini berbeda
dari HTML (yang mengatur konten) dan CSS (yang mengelola layout). Berbeda dari PHP,
bahasa pemrograman ini berjalan di perangkat pengunjung situs Anda dan bukan di server.

Hal-hal yang harus Anda ketahui tentang JavaScript:

1. Proses mempelajari JavaScript paling mudah daripada bahasa pemrograman lain;


2. Dikembangkan oleh Netscape dan sampai saat ini 92% website telah
menggunakannya;
3. Bisa berfungsi sebagai elemen halaman web tertentu atau event, seperti klik;
4. Bisa Anda gunakan di berbagai browser dan perangkat;
5. Lebih cepat dan ringan daripada bahasa pemrograman lainnya;
6. Kurang aman daripada bahasa pemrograman lainnya karena popularitasnya yang kian
meningkat;
7. Anda bisa membuat JavaScript langsung di HTML atau menyimpannya dalam file
terpisah lalu menggunakan fungsinya ketika memerlukannya.

Berikut ini beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan JavaScript yang dapat
memunculkan bug atau kesalahan pemrosesan lainnya.
1. Salah menggunakan operator

Kesalahan paling umum yang membuat para web developer pemula pusing adalah kesalahan
penggunaan operator JavaScript. Meskipun mudah dipahami dan digunakan, ternyata
operator JavaScript justru penggunaannya mudah terbalik-balik. Misalnya, saat seharusnya
menggunakan operator assignment, tetapi Anda malah menggunakan operator comparison
atau perbandingan pada statement atau pernyataan if. Ini merupakan kesalahan paling
mendasar yang memberikan hasil yang tidak tepat.

2. Kesalahan Sintaksis

Seperti halnya di setiap bahasa lainnya di dunia, peraturan tata bahasa sangatlah penting agar
penggunanya bisa memahami konteks pembicaraan. Jika mengurangi maupun menambahkan
tanda baca koma dalam bahasa Inggris bisa menimbulkan makna yang berbeda dalam sebuah
kalimat, maka dalam JavaScript bisa menimbulkan bug atau crash.

Kesalahan sintaksis merupakan kesalahan umum yang sering terjadi pada pemula yang baru
belajar memahami semua peraturan dalam bahasa pemrograman JavaScript. Beberapa
kesalahan sintaksis tersebut, antara lain:

 String yang terputus

Dalam penulisan kode di JavaScript, Anda bisa memisahnya menjadi dua baris. Namun,
pemisahan ini juga ada aturannya sendiri agar tidak muncul bug atau mengalami crash. Kode
bisa ditulis dalam dua baris, tetapi jangan pernah memisahnya di tengah-tengah.

Berikut ini adalah contoh yang benar:

var a =

“Belajar JavaScript”;

Contoh pemisahan yang salah:

var a = “Pemisahan yang

salah”;
Jika pemisahan memang terpaksa harus dilakukan di tengah string, maka tambahkan
backslash (\) seperti berikut ini:

var a = “Memisahkan dengan \

benar”;

 Tanda titik koma salah tempat

Salah menempatkan titik koma juga merupakan kesalahan umum yang terjadi. Akibatnya,
kode tersebut tidak akan dapat dijalankan.

 Statement return yang terpisah

JavaScript secara otomatis akan menutup statement di setiap akhir baris meskipun Anda tidak
menambahkan tanda titik koma. JavaScript juga mengizinkan memisah statement dalam dua
baris, tetapi hal ini tidak berlaku untuk statement return. Ketika Anda memisahkan statement
return, maka hasil yang keluar adalah undefined.

 Koma di akhir definisi

Ketika Anda memisahkan sejumlah nilai dengan koma, terkadang secara tidak sengaja akan
tersisa satu koma di akhir kode. Jika hal ini terjadi, beberapa mesin JavaScript atau JSON
tidak akan bisa membaca kode ini sehingga memberikan hasil yang salah atau mengalami
kegagalan. Jadi, pastikan Anda tidak kelebihan satu tanda baca pun saat menulis kode.

Enam Jenis Operator yang Wajib Kamu Ketahui di Javascript


#Javascript

Setelah kamu belajar tentang Variabel dan Tipe data pada Javascript, materi selanjutnya yang
harus dipelajari adalah tentang operator.

Operator merupakan hal dasar yang harus dipahami dalam pemrograman.

Karena kita akan banyak menggunakannya untuk melakukan berbagai macam operasi di
dalam program.

Apa itu operator?

Ada operator apa saja di Javascript?

dan bagaimana cara menggunakannya?

Mari kita pelajar…

Misalkan kita punya dua variabel seperti ini:

var a = 3;
var b = 4;

Bagaimana cara menjumblahkan variabel a dan b?

Jawabannya: menggunakan tanda plus (+).

var c = a + b;

Hasil penjumlahannya akan disimpan di dalam variabel c.

Tanda plus + adalah sebuah operator.

Jadi…

Apa itu Operator?


Operator adalah simbol yang digunakan untuk melakukan operasi pada suatu nilai dan
variabel.

Operator dalam pemrograman terbagi dalam 6 jenis:

1. Operator aritmatika;
2. Operator Penugasan (Assignment);
3. Opeartor relasi atau perbandingan;
4. Operator Logika;
5. Operator Bitwise;
6. Operator Ternary;
Operator wajib ada di setiap bahasa pemrograman. Ke 6 jenis operator di atas harus kamu
pahami.

Mari kita bahas satu persatu…

1. Opeartor Aritmatika pada Javascript


Operator aritmatika merupakan operator untuk melakukan operasi aritmatika seperti
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, dsb.

Operator aritmatika terdiri dari:

Nama Operator Simbol

Penjumlahan +

Pengurangan -

Perkalian *

Pemangkatan **

Pembagian /

Sisa Bagi %

Untuk melakukan operasi perkalian, kita menggunakan simbol asterik *.

Jangan gunakan x, karena simbol x bukan termasuk dalam operator di dalam pemrograman.

Lalu untuk pemangkatan kita menggunakan asterik ganda **.

Untuk pembagian, kita gunakan simbol garis miring /.

Mari kita coba…

Contoh:

var a = 5;
var b = 3;

// menggunakan operator penjumlahan


var c = a + b;
console.log(c);

Hasilnya:
Coba juga untuk operator yang lainnya:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Operator Aritmatika</title>
</head>

<body>

<script>
var a = 15;
var b = 4;
var c = 0;

// pengurangan
c = a - b;
document.write(`${a} - ${b} = ${c}<br/>`);

// Perkalian
c = a * b;
document.write(`${a} * ${b} = ${c}<br/>`);

// pemangkatan
c = a ** b;
document.write(`${a} ** ${b} = ${c}<br/>`);

// Pembagian
c = a / b;
document.write(`${a} / ${b} = ${c}<br/>`);

// Modulo
c = a % b;
document.write(`${a} % ${b} = ${c}<br/>`);
</script>
</body>

</html>

Hasilnya:
Coba pertikan operator modulo (%) dan operator penjumlahan (+).

Operator modulo adalah operator untuk menghitung sisa bagi.

Misal 3 dibagi 2, maka sisanya adalah 1.

3 % 2 = 1

Opertor Penggabungan Teks

Mohon perhatikan!

Jangan sampai salah.

Pada Javascript, apabila kita akan melakukan operasi terhadap tipe data string atau teks
menggunakan penjumlahan (+), maka yang akan terjadi adalah penggabungan; Bukan
penjumlahan.

Contoh:

var a = "10" + "2";

Maka hasilnya akan:

102

Kenapa tidak 12?

Karena kedua angka tersebut merupakan string—perhatikan, dia diapit dengan tanda petik.

Untuk operasi yang lainnya, silahkan dicoba-coba melalui console.


2. Opeartor Penugasan pada Javascript
Operator penugasan adalah operator yang digunakan untuk memberikan tugas kepada
variabel. Biasanya digunakan untuk mengisi variabel.

Contoh:

var a = 19;

Variabel a kita berikan tugas untuk menyimpan nilai 19.

Operator penugasan terdiri dari:

Nama Operator Sombol

Pengisian Nilai =

Pengisian dan Penambahan +=

Pengisian dan Pengurangan -=

Pengisian dan Perkalian *=

Pengisian dan Pemangkatan **=

Pengisian dan Pembagian /=

Pengisian dan Sisa bagi %=

Operator penugasan sama seperti operator aritmatika. Ia juga digunakan untuk melakukan
operasi aritmatika.
Contoh:

var jumlahView = 12;

// menggunakan operator penugasan penjumlahan


// untuk menambah nilai
jumlahView += 1;

Hasilnya:

Variabel jumlahView akan bertambah satu.

Maksud dari jumlahView += 1 adalah seperti ini:

jumlahView = jumlahView + 1;

Bisa dibaca:

Isi variabel jumlahView dengan penjumlahan dari nilai jumlahView sebelumnya dengan 1.

Khusus untuk operator penugasan yang dijumlahkan dan dikurangi dengan satu, bisa
disingkat dengan ++ dan -- untuk pengurangan.

Contoh:

var a = 2;
a++;

Maka nilai dari variabel a akan menjadi 3.

Lalu pertanyaanya:

Apa bedanya dengan operator penugasan dengan operator aritmatika?

Operator aritmatika hanya melakukan operasi aritmatika saja, sedangkan operator


penugasan… ia melakukan operasi aritmatika dan juga pengisian.

Berikut ini contoh operator penugasan:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Operator Penugasan</title>
</head>

<body>

<script>
document.write("Mula-mula nilai score...<br>");
// pengisian nilai
var score = 100;
document.write("score = "+ score + "<br/>");
// pengisian dan menjumlahan dengan 5
score += 5;
document.write("score = "+ score + "<br/>");

// pengisian dan pengurangan dengan 2


score -= 2;
document.write("score = "+ score + "<br/>");

// pengisian dan perkalian dengan 2


score *= 2;
document.write("score = "+ score + "<br/>");

// pengisian dan pembagian dengan 4


score /= 4;
document.write("score = "+ score + "<br/>");

// pengisian dan pemangkatan dengan 2


score **= 2;
document.write("score = "+ score + "<br/>");

// pengisian dan modulo dengan 3;


score %= 3;
document.write("score = "+ score + "<br/>");
</script>
</body>

</html>

Hasilnya:

3. Opeartor Perbandingan pada Javascript


Operator relasi atau perbandingan adalah operator yang digunakan untuk membandingkan
dua nilai.

Operator perbandingan akan menghasilkan sebuah nilai boolean true dan false.

Operator perbandingan terdiri dari:


Nama Operator Simbol

Lebih Besar >

Lebih Kecil <

Sama Dengan == atau ===

Tidak Sama dengan != atau !==

Lebih Besar Sama dengan >=

Lebih Kecil Sama dengan <=

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Operator Perbandingan</title>
</head>

<body>

<script>
var aku = 20;
var kamu = 19;

// sama dengan
var hasil = aku == kamu;
document.write(`${aku} == ${kamu} = ${hasil}<br/>`);

// lebih besar
var hasil = aku > kamu;
document.write(`${aku} > ${kamu} = ${hasil}<br/>`);

// lebih besar samadengan


var hasil = aku >= kamu;
document.write(`${aku} >= ${kamu} = ${hasil}<br/>`);

// lebih kecil
var hasil = aku < kamu;
document.write(`${aku} < ${kamu} = ${hasil}<br/>`);

// lebih kecil samadengan


var hasil = aku <= kamu;
document.write(`${aku} <= ${kamu} = ${hasil}<br/>`);

// tidak samadengan
var hasil = aku != kamu;
document.write(`${aku} != ${kamu} = ${hasil}<br/>`);
</script>
</body>

</html>
Hasilnya:

Pertanyaanya:

Apa perbedaan == (dua simbol samadengan) dengan === (tiga simbol samadengan)?

Perbandingan dengan menggunakan simbol == hanya akan membandingkan nilai saja.


Sedangkan yang menggunakan === akan membandingkan dengan tipe data juga.

Contoh:

// ini akan bernilai true


var a = "4" == 4; //-> true

// sedangkan ini akan bernilai false


var b = "4" === 4; //-> false

Mengapa nilai b bernilai false?

Karena "4" (string) dan 4 (integer). Tipe datanya berbeda.

4. Opeartor Logika pada Javascript


Operator logika digunakan untuk melakukan operasi terhadap dua nilai boolean.

Operator ini terdiri dari:

Nama Operator Simbol

Logika AND &&

Logika OR ||

Negasi/kebalikan !
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Operator Logika</title>
</head>

<body>

<script>
var aku = 20;
var kamu = 19;

var benar = aku > kamu;


var salah = aku < kamu;

// operator && (and)


var hasil = benar && salah;
document.write(`${benar} && ${salah} = ${hasil}<br/>`);

// operator || (or)
var hasil = benar || salah;
document.write(`${benar} || ${salah} = ${hasil}<br/>`);

// operator ! (not)
var hasil = !benar
document.write(`!${benar} = ${hasil}<br/>`);

</script>
</body>

</html>

Hasilnya:

5. Opeartor Bitwise pada Javascript


Operator bitwise merupkan operator yang digunakan untuk operasi berdasarkan bit (biner).
Operator ini terdiri dari:

Nama Simbol di Java

AND &

OR |

XOR ^

Negasi/kebalikan ~

Left Shift «

Right Shift »

Left Shift (unsigned) «<

Right Shift (unsigned) »>

Operator ini berlaku untuk tipe data int, long, short, char, dan byte.

Operator ini akan menghitung dari bit-ke-bit.

Misalnya, kita punya variabel a = 60 dan b = 13.

Bila dibuat dalam bentuk biner, akan menjadi seperti ini:

a = 00111100
b = 00001101

(perhatikan bilangan binernya, angka 0 dan 1)

Kemudian, dilakukan operasi bitwise

Operasi AND

a = 00111100
b = 00001101
a & b = 00001100

Operasi OR

a = 00111100
b = 00001101
a | b = 00111101

Operasi XOR

a = 00111100
b = 00001101
a ^ b = 00110001

Opearsi NOT (Negasi/kebalikan)

a = 00111100
~a = 11000011

Konsepnya memang hampir sama dengan opeartor Logika. Bedanya, Bitwise digunakan
untuk biner.

Untuk lebih jelasnya…

Mari kita coba lihat contohnya:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Operator Bitwise</title>
</head>

<body>

<script>
var x = 4;
var y = 3;

// operator bitwise and


var hasil = x & y;
document.write(`${x} & ${y} = ${hasil}<br/>`);

// operator bitwise or
var hasil = x | y;
document.write(`${x} | ${y} = ${hasil}<br/>`);

// operator bitwise xor


var hasil = x ^ y;
document.write(`${x} ^ ${y} = ${hasil}<br/>`);

// operator negasi
var hasil = ~x;
document.write(`~${x} = ${hasil}<br/>`);

// operator bitwise right shift >>


var hasil = x >> y;
document.write(`${x} >> ${y} = ${hasil}<br/>`);

// operator bitwise right shift <<


var hasil = x << y;
document.write(`${x} << ${y} = ${hasil}<br/>`);

// operator bitwise right shift (unsigned) >>>


var hasil = x >>> y;
document.write(`${x} >>> ${y} = ${hasil}<br/>`);

</script>
</body>

</html>
Hasilnya:

6. Opeartor Ternary pada Javascript


Terakhir ada operator Ternary…

Operator ternary merupakan operator yang teridiri dari tiga bagian.

Operator-operator sebelumnya hanya dua bagian saja, yaitu: bagian kiri dan kanan. Ini
disebut operator binary.

Sementara operator trinary ada bagian kiri, tengah, dan kanan.

bagian kiri <operator> bagian tengah <operator> bagian kanan

Opertor ternary pada Javascript, biasanya digunakan untuk membuat sebuah percabangan
if/else.

Simbol opertor ternary terdiri dari tanda tanya dan titik dua (?:).

Bentuknya seperti ini:

<kodisi> ? "benar" : "salah"

Perhatikan! <kondisi> dapat kita isi dengan ekspresi yang menghasilkan nilai true dan
false.

Apabila kondisi bernilai true, maka "benar" yang akan dipilih dan sebaliknya—apabila
false—maka "salah" yang akan dipilih.

Opertor ini unik, seperti membuat pertanyaan.

Pada contoh di atas, “Kamu suka aku” adalah pertanyaan atau kondisi yang akan diperiksa.
Kalau jawabannya benar, maka iya. Sebaliknya akan tidak.

Lebih jelasnya, mari kita coba contohnya.

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Operator Ternary</title>
</head>

<body>

<script>
var pertanyaan = confirm("Apakah kamu berumur diatas 18 tahun?")

var hasil = pertanyaan ? "Selamat datang" : "Kamu tidak boleh di


sini";
document.write(hasil);
</script>
</body>

</html>

Hasilnya:
Tugas Java Script :
1.

2.
3.

4.
5.
Latihan Java Script
1. PENULISAN PADA TAG
Contoh:
2. PENULISAN DENGAN TAG <SCRIPT>
Contoh:
3. TIPE DATA
Tipe-tipe data pada javascript yaitu: string, number, boolean, null, object dan
function

4. VARIABEL
Dengan variabel kita dapat menyimpan informasi pada memori dan dapat kita
pergunakan berkali-kali. Untuk membuat variabel ketik awalan var atau bisa juga
langsung dengan nama variabel tersebut.
Contoh:
var namaKu = “Fansyah”
atau
namaKu = “Fansyah”
5. OPERATOR, IF DAN PERULANGAN
Operator pada javascritp mirip dengan operator pada php, lihat pada bagian PHP untuk
mempelajari operator matematika, perbandingan dan logika. Begitu juga dengan sintak if
dan perulangan.

Contoh operator matematika:

Contoh if:

Contoh perulangan dengan for:


Contoh penulisan function:

Anda mungkin juga menyukai