Print Sekarang
Print Sekarang
Print Sekarang
Analisa Data
14
No SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
16
b) Gambaran EKG aritmia
atau gangguan konduksi
2. Perubahan preload
a) Edema
b) Distensi vena jugularis
c) Central venous pressure
(CVP) meningkat/
menurun
d) Hepatomegali
3. Perubahan afterload
a) Tekanan darah meningkat/
menurun
b) Nadi perifer teraba lemah
c) Capillary refill time>3
detik
d) Oliguria
e) Warna kuit pucat dan/ atau
sianosis
4. Perubahan kontraktilitas
a) Terdengar suara jantung
S3 atau S4
b) Ejection fraction (EF)
menurun
5. Perubahan preload
a) Mumur jantung
b) Berat badan bertambah
c) Pulmonary artery wedge
pressure (PAWP) menurun
6. Perubahan afterload
a) Pulmonary vascular
resistance (SVR)
meningkat/ menurun
7. Perubahan kontraktilitas
a) Cardiac indeks (CI)
menurun
b) Left ventricular stroke
work indek (LVSW)
menurun
c) Stroke volume index (SV)
menurun
8. Perilaku/ emosional
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Pertukaran Gas
b. Pola Nafas Tidak Efektif
17
c. Nyeri Akut
d. Penurunan Curah Jantung
3. Rencana Keperawatan
18
2. Pola nafas L.01004 1.01011
tidak Pola Nafas Manajemen Jalan Napas
efektif Setelah dilakukan intervensi Tindakan :
keperawatan selama …x.... Observasi
jam, diharapkan pola nafas 1. Monitor pola napas (frekuensi,
membaik dengan kriteria kedalaman, usaha napas)
hasil : 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis.
1. Dispnea menurun Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
2. Penggunaan otot bantu kering)
napas menurun. 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
3. Pemanjangan fase aroma)
ekspirasi menurun. Terapeutik
4. Ortpnea menurun. 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
5. Pernapasan pursed-lip dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
menurun. thrust jika curiga trauma servikal)
6. Pernapasan cuping 2. Posisikan semi fowler atau Fowler
hidung menurun. 3. Berikan minuman hangat
7. Frekuensi napas 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
membaik. 5. Lakukan penghisapan lendir kurang
8. Kedalaman napas dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
membaik.
penghisapan endotrakeal
9. Ekskursi dada membaik.
7. Keluarkan sumbatan benda padat
10. Ventilasi semenit
dengan forsep McGill
membaik.
8. Berikan oksigen, jika perlu
11. Kapasistas vital membaik
Edukasi
12. Diameter thoraks
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
anterior-posterior
jika tidak kontraindikasi.
membaik.
2. Ajarkan teknik batuk efektif
13. Tekanan ekspirasi
Kolaborasi
membaik
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
19
2. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
3. Gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat
4. Kesulitan tidur menurun dan memperingan nyeri
5. Diaforesis menurun 5. Identifikasi pengaruh nyeri pada
6. Frekuensi nadi membaik kualitas hidup
7. Pola nafas membaik
8. Tekanan darah membaik Terapeutik
9. Nafsu makan membaiK 1. Berikan teknik non farmakologis
10. Pola tidur membaik (relaksasi nafas dalam) untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik,jika
perlu
4. Penurunan L. 02008 I. 02075
curah Curah jantung Perawatan jantung
jantung Setelah dilakukan intervensi Tindakan
keperawatan selama …x.... Observasi
jam, diharapkan curah 1. Identifikasi tanda/gejala primer
jantung meningkat dengan penurunan curah jantung (meliputi
kriteria hasil : dyspnea, kelelahan, edema,ortopnea,
1. Kekuatan nadi perifer paroxysmal noctumal dyspnea,
peningkatan CVP)
meningkat
2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
2. Ejection fraction (EF)
penurunan curah jantung (meliputi
meningkat peningkatan berat badan,
3. Palpitasi menurun hepatomegaly, distensi vena jugularis,
4. Bradikardia menurun palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk,
5. Takikaria menurun kulit pucat)
6. Lelah menurun 3. Monitor tekanan darah (termasuk
7. Edema menurun tekanan darah ortostatik, jika perlu)
8. Dyspnea menurun 4. Monitor intake dan output cairan
5. Monitor berat badan setiap hari pada
20
9. Oliguria menurun waktu yang sama
10. Ortopnea menurun 6. Monitor saturasi oksigen
11. Batuk menurun 7. Monitor keluhan nyeri dada
12. Tekanan darah membaik 8. Monitor EKG 12 sadapan
13. Berat badan membaik 9. Monitor aritmia (kelainan irama dan
frekuensi)
10. Monitor nilai laboratorium jantung
(mis. elektrolit, enzim jantung, BNP,
NTpro-BNP)
11. Monitor fungsi alat pacu jantung
12. Periksa tekanan darah dan frekuensi
nadi sebelum dan sesudah aktivitas
13. Periksa tekanan darah dan frekuensi
nadi sebelum pemberian obat (mis.
beta blocker, ACE inhibitor, calcium
channel blocker, digoksin)
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi fowler atau
fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Gunakan stocking elastis atau
pneumatic intermiten sesuai indikasi
4. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
5. Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress, jika perlu
6. Berikan dukungan emosional dan
spiritual
7. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
>94%
Edukasi
1. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
toeransi
2. Anjurkan beraktifitas fisik secara
bertahap
3. Anjurkan berhenti merokok
4. Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur berat badan haarian
5. Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output cairan
harian
21
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
2. Rujuk ke program rehabilitasi jantung
22