Monotoring Dan Pengendalian Ruang Operasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 73

SKRIPSI

MONITORING DAN PENGENDALIAN RUANG OPERASI


DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32

HALAMAN JUDUL

Oleh :

HANIFAH AINUN MAJID


3112200001

KEPADA
PROGAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2024
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi
Progam Studi Teknik Elektro S1

MONITORING DAN PENGENDALIAN RUANG OPERASI


DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32

Oleh :
HANIFAH AINUN MAJID
3122000001

Yogyakarta,
Disetujui untuk dujikan oleh :
Pembimbing I, Pembimbing II

Joko Prasojo, S.T., M.T. Wayan Suparta, S.Pd., M.Si., Ph.D


NIP/NIK : 1973 0069 NIP/NIK : 1973 0377
Mengetahui,
Ketua Progam Studi
Teknik Elektro S1

Bagus Gilang Pratama, S.T., M.Eng


NIP/NIK : 1973 0363

i
HALAMAN PENGESAHAN

MONITORING DAN PENGENDALIAN RUANG OPERASI


DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Tugas Skripsi dan Diterima


Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai
Derajat Sarjana Teknik Elektro S1
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Pada ---/----------/---------

Oleh : Hanifah Ainun Majid / 3112200001

1. Joko Prasojo, S.T., M.T. 1.


Ketua Tim Penguji
2. Wayan Suparta, S.Pd., M.Si., Ph.D 2.
Anggota Tim Penguji
3. Ir. Oni Yuliani, M.Kom 3.
Anggota Tim Penguji

Mengetahui, Mengetahui,
Dekan Ketua Progam Studi
Fakultas Teknologi Industri Teknik Elektro S1

Dr. Ir.Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T Bagus Gilang Pratama, S.T., M.Eng
NIK.: 1973 0066 NIK.: 1973 0363

ii
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang betanda tangan dibawah ini :

Nama : Hanifah Ainun Majid

NIM : 3112200001

Konsentrasi : Teknik Elektro Arus Lemah

Dengan ini menyatakan bahwa data yang tersaji dalam skripsi saya yang

berjudul : “MONITORING DAN PENGENDALIAN RUANG OPERASI

DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32” adalah MURNI hasil

penelitian saya pribadi.

Bilamana dikemudian hari terbukti bahwa data dan judul tersebut

merupakan jiplakan/plagiat dari karya tulis orang lain, maka sesuai dengan kode

etik ilmiah, saya menyatakan bersedia untuk diberikan sanksi seberat-beratnya

termasuk PENCOPOTAN/PEMBATALAN gelar akademik saya oleh pihak Institut

Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY).

Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta,
Yang membuat pernyataan

Hanifah Ainun Majid


NIM. 3112200001

iii
HALAMAN MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,


Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
(QS. Al Insyirah : 5-6)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


Kesanggupannya.
(QS. Al Baqarah : 286)

Menuntut ilmu adalah taqwa, menyampaikan ilmu adalah


ibadah, mengulang-ulang ilmu adalah dzikir, dan mencari
ilmu adalah jihad
(Al Ghazali)

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan kasih saying dan cinta kupersembahkan skripsi ini


Kepada :

Allah SWT

Sebagai ucapan rasa syukurku kepada-Nya yang telah


memberiku
Kemudahan untuk menyusun skripsi ini

Terima kasih atas segala Rahmat, kasih saying dan selalu


memberikan
kemudahan dalam setiap Langkah hidupku, termasuk dalam
menyelesaikan skripsi ini hingga selesai

v
KATA PENGATAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb

semesta alam atas segala limpahan rahmat, hidayah, karunia, serta berkah-Nya

sehingga penyusunan skripsi ini pada akhirnya terselesaikan dengan baik.

Skripsi dengan judul : “MONITORING DAN PENGENDALIAN

RUANG OPERASI DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32”

diajukan guna melengkapi tugas dan syarat untuk meraih gelar sarjana pada

Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak terwujud. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasi kepada :

1. Dr. Ir. Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Teknologi

Industri Institut Teknologi Nasional Yogyakarta dan Bagus Gilang Pratama,

S.T., M.Eng. selaku Ketua Progam Studi Teknik Elektro Institut Teknologi

Nasional Yogyakarta yang memberikan izin kepada penulis untuk belajar.

2. Joko Prasojo, S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing Satu, dan Wayan

Suparta, S.pd., M.Si., Ph.D. selaku dosen Pembimbing Dua, yang telah

dengan penuh kesabaran dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan

terbaik kepada penulis.

3. Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Umi dan Abi

yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian

moril dan materiil. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat,

vi
kesehatan, karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas jasa yang

telah diberikan kepada penulis.

4. Para Dosen Progam Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional

Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.

5. Para Karyawn/wati Progam Studi Teknik Elektro Institut Teknologi

Nasional Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam proses belajar.

6. Teman-teman seperjuangan mahasiswa jurusan Teknik Elektro kelas malam

Institut Teknologi Nasional Yogyakarta Angkatan 2020, yang telah banyak

berdiskusi dan bekerjasama dengan penulis selama masa Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat

memberikan manfaat dan memberikan wawasan bagi para pembaca dan khususnya

bagi penulis sendiri.

Yogyakarta,

Hanifah Ainun Majid

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGATAR ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

INTISARI ......................................................................................................... xiii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.1.1 Rumusan Masalah.............................................................................. 4

1.1.2 Batasan Masalah ................................................................................ 4

1.1.3 Keaslian Penelitian ............................................................................. 4

1.1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.2.1 Tujuan Umum .................................................................................... 7

1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 8

viii
2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 8

2.2 Landasan Teori ....................................................................................... 10

2.2.1 Ruang Operasi .................................................................................. 10

2.2.2 Aliran Ruang Operasi ...................................................................... 14

2.2.3 ESP32................................................................................................ 16

2.2.4 LCD Touchscreen Nextion (NX4024T032_011R) ............................... 19

2.2.5 Sensor BME280 ................................................................................ 21

2.2.6 Real Time Clock (RTC)..................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 25

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 25

3.1.1 Alat .................................................................................................... 25

3.1.2 Bahan ................................................................................................ 25

3.2 Tata Cara Penelitian ............................................................................... 26

3.2.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 26

3.2.2 Tahap Persiapan ............................................................................... 28

3.2.3 Perancangan Sistem ......................................................................... 28

3.2.4 Tahap Perancangan Hardware ......................................................... 29

3.2.5 Perancangan Perangkat Lunak ....................................................... 31

3.2.6 Uji Performa ..................................................................................... 33

3.3 Kesulitan – kesulitan .............................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 36

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian .......................................................... 36

4.1.1 Pengujian Sistem .............................................................................. 37

ix
4.1.2 Pengujian Pembacaan Sensor BME280 .......................................... 38

4.1.3 Pengujian Penyimpanan Data Hasil Uji .......................................... 41

4.1.4 Pengujian Sistem Kendali ................................................................ 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 44

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 44

5.2 Saran ....................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 46

LAMPIRAN ...................................................................................................... 50

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Zona pada Sarana Ruang Operasi Rumah Sakit (Medianers, 2020).11

Gambar 2.2 Konfigurasi GPIO ESP32 (System, 2023)...................................... 17

Gambar 2.3 Bentuk Fisik LCD Nextion (Nextion, 2011).................................. 20

Gambar 2.4 Bentuk Fisik Sensor BME280 (Sensortec, -). ................................. 21

Gambar 2.5 Bentuk Fisik Modul RTC DS3231 (Integrated, -)........................... 24

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Penelitian ...................................................... 27

Gambar 3.2 Blok Diagram Alat ........................................................................ 28

Gambar 3.3 Rangkaian Perangkat Keras dan Display........................................ 30

Gambar 3.4 Diagram Alir Perangkat Lunak ...................................................... 32

Gambar 4.1 Hasil Perangcangan Prototype ....................................................... 37

Gambar 4.2 (a) Data Hasil Penyipanan, (b) Pengambilan Data.......................... 38

Gambar 4.3 Grafik Pembacaan Sensor BME280 ............................................... 40

Gambar 4.4 Hasil Data Penyimpanan kartu SD ................................................. 41

Gambar 4.5 Pengujuan Relay ON ..................................................................... 42

Gambar 4.6 Pengujian Relay OFF .................................................................... 43

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi ESP32 .............................................................................. 16

Tabel 2.2 Spesifikasi LCD Nextion.................................................................... 20

Tabel 2.3 Spesifikasi Sensor BME280 ............................................................... 22

Tabel 2.4 Spesifikasi Pinout Modul RTC DS3231.............................................. 24

Tabel 3.1 Daftar Bahan ...................................................................................... 25

Tabel 3.2 Daftar Bahan ...................................................................................... 25

Tabel 3.3 Koneksi GPIO ESP32 ........................................................................ 31

Tabel 4.1 Hasil Data Keadaan Ruang Operasi .................................................... 39

xii
MONITORING DAN PENGENDALIAN RUANG OPERASI
DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32

Hanifah Ainun Majid1, Joko Prasojo2, Wayan Suparta3


1,2,3
Progam Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

INTISARI

Suhu, Kelembapan dan Tekanan udara menjadi faktor lingkungan yang


berpengaruh terhadap kualitas udara. Demikian pada ruang operasi perlu dijaga
parameter tersebut sesuai persyaratan KEPMENKES. Penelitian ini adalah
merancang alat pemantau dan pengendalian ruang operasi yang bertujuan untuk
menciptakan control panel ruang operasi dengan biaya yang rendah serta dapat
membantu aktifitas pengguna. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototype
control panel pemantauan dan pengendalian ruang dengan LCD Nextion berbasis
ESP32. Uji coba produk dilakukan dengan menguji pembacaan sensor BME280
dan menguji sistem secara keseluruhan. Hasil uji coba produk bahwa prototype ini
berfungsi dengan baik yang diperlihatkan dengan kemampuan sistem memberikan
hasil data pembacaan sensor BME280 serta peyimpanan data pada kartu SD.

Kata Kunci : ESP32, Ruang Operasi dan Sensor BME280

xiii
MONITORING AND CONTROL OF THE OPERATING ROOM
WITH A GRAPHIC INTERFACE BASED ON ESP32

Hanifah Ainun Majid1, Joko Prasojo2, Wayan Suparta3


1,2,3
Progam Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

ABSTRACT

Temperature, humidity and air pressure are environmental factors that


influence air quality. Likewise in the operating room these parameters need to be
maintened by KEPMENKES requirements. This research is designing of an
operating room monitoring and control tool that aims to create an operating room
control panel at a low cost and can help users activities. The result of this research
is a prototype control panel for monitoring and controlling space with an ESP32-
based Nextion LCD. Product trials were readings and testing the BME280 sensor
readings and testing the system as a whole. The results of product trials show that
this prototype functions well as shown by the system’s ability to provide BME280
sensor reading data and data storage on an SD Card.

Key Word : ESP32, Operating Room and Sensor BME280

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ruangan dengan zona resiko tinggi di rumah sakit adalah ruang

operasi yang membutuhkan kondisi steril termasuk kualitas udara. Suhu,

kelembapan dan pencahayaan menjadi faktor lingkungan fisik yang berpengaruh

terhadap kualitas udara (Betryana Agnes Pratiwi, 2020). Apabila kualitas udara

ruang operasi yang tidak memenuhi persyaratan Kepmenkes No.

1024/SK/MENKES/X/2004 dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan berisiko

menimbulkan infeksi noksonominal, sehingga perlu dilakukan pembersihan dan

sterilisasi ruang operasi (Olivia Cinitia, 2017) (Indonesia, 2004).

Dalam lingkup kesehatan terutama di rumah sakit, banyak terdapat alat

elektromedik pada suatu ruangan dengan suhu dan kelembapan yang terkontrol

untuk menjaga alat-alat tersebut bekerja dengan baik, dan ruangan dikatan layak

sesuai ketentuan yang ada. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor 1204/SK/MENKES/X/2024, ruang-ruang tertentu seperti ruang operasi

perlu mendapat perhatian yang khusu karena sifat pekerjaan yang terjadi di ruang-

ruang tersebut, seperti proses pembedahan. Pada ruang operasi, suhu yang telah

terstandar adalah 19-24°C, kelembapan 45-60% dan bertekanan udara positif

(Indonesia, 2004).

Banyak komponen yang harus diperhatikan dalam ruang operasi agar proses

pembedahan berjalan lancer tanpa adanya gangguan terkait teknis serta menjaga

1
2

alat-alat kesehatan tidak mudah rusak karena pemanasan yang berlebihan akibat

penggunaan alat dilakukan setiap hari (Muhammad Sulthon Nashir, 2022). Selain

itu, ruang operasi memiliki banyak komponen yang perlu dipantau dan

dikendalikan sehingga menyulitkan user atau tenaga medis yang berada didalam

ruang operasi apabila tata letak komponen tersebut tidak beraturan. Pemantauan

adalah proses menganalisa atau pengambilan dara. Adapun pemantauan ruang

dengan parameter suhu, kelembapan dan tekanan udara bertujuan agar ruang

operasi dapat dipantau kondisi ruangan tersebut terlebih khusus ruang operasi

memiliki 5 zona dengan ringkat risiko rendah, risiko sedang dan Tingkat risiko

tinggi. Zona 1 dan 2 merupakan Tingkat risiko rendah karena zona 1 dan 2

merupakan zona dengan jarak terjauh antara meja operasi atau tempat terjadinya

operasi (Indonesia, 2012) (Andiyan, 2022).

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Sistem Monitoring Suhu Ruang

Server dengan Mikrokontroler Arduino Berbasis Dekstop. Membangung sistem

pemantauan dan pengendalian tersebut, memerlukan PC desktop sebagai perangkat

penunjang. Namun biaya untuk perangkat keras dan pengeluaran biaya Listrik

untuk penggunaan PC desktop pada sistem pemantauan membutuhkan biaya yang

cukup mahal (Satria, 2016).

Selanjutnya penelitian yang berjudul Simulasi Kendali dan Monitoring

Daya Listrik Peralatan Rumah Tangga menggunakan ESP32. Alat ini menggunakan

ESP32 sebagai graphic interface yang memiliki keunggulan konsumsi daya rendah

saat diperbandingkan dengan kwh meter sebesar 0%. Kekurangan dari pemantauan
3

penelitian ini, alat tersebut adalah komunikasi antara ESP32 dengan LCD 2x16

sebangai penampil data energi (Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan, 2022).

Pada tahun 2022 telah dilakukan penelitian yang berjudul Analisa Power

Mode ESP32 untuk Catu Daya Pada Sistem Berbasis IoT. Keunggulan penggunaan

ESP32 pada penelitian ini dibuktikan dengan device ESP32 memiliki BLE

(Bluetooth Low Energy) yang bersifat built in sehingga dapat digunakan sebagai

alat portable. Penggunaan ESP32 dapat menerapkan penghematan penggunaan

baterai secara signifikan Dimana didalam ESP2 dikenal sebagai sleep-mode (Yani

Prabowo, 2022).

ESP32 itu sendiri adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif

system merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini

sudah tersedia modul Wi-Fi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk

membuat sistem aplikasi Internet of Things (Muliadi, 2020).

Berdasarkan dari beberapa penelitian diatas dengan kelebihan dan

kekurangan masing-masing, maka dibuat penelitian berjudu “Monitoring dan

Pengendalian Ruang Operasi dengan Graphic Interface Berbasis ESP32”. Tugas

akhir ini bertujuan untuk membantu tenaga medis dalam melakukan pemantauan

ruang operasi secara terpusat, penggunaan ESP32 dapat membantu Rumah Sakit

untuk memenuhi persyaratan ruang operasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor 1024/MENKES/SK/X/2004 dengan biaya lebih rendah.


4

1.1.1 Rumusan Masalah

Suhu kelembapan dan pencahayan menjadi faktor lingkungan fisik yang

berpengaruh terhadap kualitas udara, apabila kualitas udara tidak sesuai

persyaratan KEPMENKES dapat menyebabkan gangguan Kesehatan. Sesuai

persyaratan ruang operasi perlu mendapat perhatian khusus guna menjaga alat

kesehatan agar tidak mudah rusak. Dari permasalahan yang kan dibahas adalah

merancang simulator untuk memantau dan mengendalikan ruang operasi

dengan graphic interface berbasis ESP32

1.1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penyusunan proposal tugas akhir ini

adalah :

1. Pemantauan hanya untuk suhu, kelembapan dan tekanan udara

sesuai PERMENKES syarat ruang operasi.

2. Pengendalian dilakukan pada lampu ruangan, lampu operasi, X-

Ray viewer, lampu warning, dan jam / waktu operasi.

3. Pengendalian ruang operasi menggunakan ESP32.

1.1.3 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu

yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal kajian, meskipun

berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variable penelitian atau

metode analisi yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan mengenai


5

pemantauan dan pengendalian ruang operasi yang mana akan membantu tugas

tenaga medis menjadi lebih efektif dan efisien, pemantauan dan pengendalian

ruang operasi dalam satu control panel yang mana menggunakan ESP32

sebagai prosessor. Penelitian terkait dan hamper sama dengan pemantauan

suhu, kelembapan dan tekanan udara terpusat pada Ruang operasi

menggunakan Blynk (Muhammad Sulthon Nashir, 2022) penelitian ini

memiliki perbedaan pada pengiriman data antara alat menggunakan

smartphone.

Penelitian yang berjudul A Low-cost Development of Automatic Weather

Station based on Arduino for Monitoring Precitable Water Vapor (Wayan

Suparta, 2021), penelitian ini mengembangjan stasiun cuaca dengan biaya

rendah dengan data yang dihasilkan berupa pembacaan sensor BME280.

Kesamaan penelitian ini adalah penggunaan sensor BME280 yang mempunyai

keakurtan pembcaan sensor yang relative tinggi.

Penelitian berjudul Simulasi Kendali dan Monitoring Daya Listrik

Peralatan Rumah Tangga Berbasis ESP32 (Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan,

2022) sistem dikembangkan untuk Solusi komprehensif yang menyediakan

sistem yang handal dan cerdas, penggunaan ESP32 ini memiliki kemampuan

nirkabkabel WiFi802.11 dan Bluetooth yang mana membantu pengguna dapat

mengakses dan mengontrol keamanan rumah dari jarak jauh. Peneliti memiliki

keasamaan penggunaan ESP32 yang memiliki kemampuan kecepatan sebesar

240MHz yang mana harganya termasuk terjangkau.


6

Penelitian lain yang berjudul Modular Operating Theater based

Integration System in Hospitak Operating Rooms (Andiyan, 2022) sistem

MOT yang diterapkan telah memenuhi syarat dalam PERMENKES RI No.

1204/MENKES/SK/X/2004.

Berdasarkan uraian di atas, maka walau telah ada penelitian sebelumnya

baik berkaitan dengan pemantauan dan pengendalian ruang operasi, terdapat

perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Perancangan sistem akan

membantu tenaga medis untuk melakukan tugas pemantauan dan pengendalian

ruang operasi dalam satu control panel berupa LCD Nextion. Hal tersebut

menjadi tujuan dari tugas akhir ini diharapkan bisa diimplementasikan rumah

sakit untuk memenuhi persyaratan KEPMENKES ruang operasi dengan biaya

rendah.

1.1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Meningkatkan pengetahuan khususnya mahasiswa Tenik Elektro

tentang memanfatkan teknologi untuk mempermudah aktifitas

pengguna ruang operasi.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam rangka

perencanaan pengadaan Modular Operating Theater pada rumah sakit

sesuai dengan peraturan pemerintah.


7

3. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu modul yang

bernilai jual ekonomis untuk tenaga medis sehingga dapat

mempermudah aktifitas dalam ruang operasi.

1.2 Tujuan Penelitian

Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dari

tugas akhir ini adalah

1.2.1 Tujuan Umum

Dibuatnya Modul pemantauan dan pengendalian terpusat ruang operasi

diharapkan mampu membantu pekerja di Ruang Operasi agar lebih mudah dalam

melakukan aktifitas sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih efisien.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan uji fungsi modul menggunakan papan simulasi dan pengujian

software.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Penulisan Penelitian ini penulis kaikan dengan beberapa karya ilmiah

terdahulu, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan karya ilmiah diatas. Selain

itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Adapun karya

ilmiah yang penulis maksud adalah sebagai berikut :

Penelitian Andiyan, I Made Raka, Masaayu Rosyidah, Santi Salayanti,

Pandu Adi Cakranegara dan Rini Nuraini (2022) berjudul “Modular Operating

Integration System in Hospital Operating Rooms”. Penelitian ini menggunakan

teknik analisis dan memiliki kebutuhan ruang yang agak rumit mebutuhkan

pengumpulan data lapangan. Berdasarkan penelitian ini sistem MOT telah

mematuhi peraturan Kementrian Kesehatan Replubik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 yang bertujuan dapat beroperasi efektif dan efisien

(Andiyan, 2022).

Penelitaian Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan, Ni Putu Agustin (2022)

berjudul “Simulasi Kendali dan Monitoring Daya Listrik Peralatan Rumah Tangga

Berbasis ESP32”. Penelitian ini merupakan perancangan sistem kendali serta

pemantauan daya Listrik peralatan rumah tangga menggunakan ESP32 sebagai

mikrokontroler pengontrol. Pengujian dilakukan dengan penampilan data

Tegangan, Arus, Daya Energi dan Biaya Listrik yang mana data tersebut akan

dikirim ke aplikasi Blynk sebagai pemantauan pengguna saat berada diluar rumah.

Hasil penelitian ini dibandingkan dengan alat ukur standar maka diperoleh selisish

8
9

rata-rata sebesar 3,36% sedangkan untuk pengujian akurasi konsumsi energi

dengan alat ukur didapatkan selisi 0% yang mana artinya alat tersebut bekerja

dengan cukup baik (Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan, 2022).

Penelitian Aziza Amalia, Hanifah Rahmi Fajrin dan Agus Susilo Wibowo

(2020) berjudul “Thermohygrometer dengan Penyimpanan Data untuk Monitoring

Kamar Bedah”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang

mana membandingkan hasil data suhu dan kelembapan antara thermohygro

pembanding dengan Thermohygrometer modul yang telah dibuat didapatkan nilai

standar devisiasi tertinggi yaitu pada suhu 1,43˚C dan kelembapan sebesar 4,69%

dengan nilai eror 3% pada suhu dan 2,11% pada kelembapan. Data pengujian suhu

dan kelembapan diambil dalam 3 kondisi yaitu pada kondisi suhu panas, suhu

sedang dan suhu dingin. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini

Thermohygrometer dinyatakan layak guna sesuai PERMENKES No. 118/2014

tentang Kompendium Alat Kesehatan, ambang batas toleransi eror suhu

Thermohygrometer yang di perbolehkan yaitu 10% (Aziza Amalia, 2022).

Penelitian Muhammad Sulthon Nashir, Wisnu Kartika dan Susilo Ari

Wibowo (2022) berjudul “Pemantauan Suhu Kelembapan dan Tekanan Udara

Terpusat pada Ruang Operasi Menggunakan Aplikasi Blynk”. Hasil pengukuran

dari tiap sensor ditampilkan ke sebuah aplikasi smartphone, yang mana sensor yang

digunakan sensor BMP dan DHT11 untuk melakukan pembacaan suhu dan

kelembapan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang mana

di dapatkan nilai presentase kesalahan tertinggi pada suhu, kelembapan maupun

tekanan udara sebesar 3,2%, 0,9% dan 0.02%, sedangkan presentase terendah
10

sebesar 2,5%, 0,2% dan 0,02%. Pengiriman data antara alat ke smartphone tidak

dipengaruhi oleh jarak apapun selama keduannya dapat terhubung dengan jaringan

internet yang stabil (Muhammad Sulthon Nashir, 2022).

2.2 Landasan Teori

Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang digunakan dalam perancangan

skripsi ini. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri Ruang

Operasi, Mikrokontroler ESP32, Display, Sensor BME280, dan Modul RTC.

2.2.1 Ruang Operasi

Ruang Operasi adalah unit di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat

untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut. Menurut

Pedoman Teknis KEMENKES kamar operasi adalah ruangan di dalam rumah sakit

yang dipakai untuk melakukan operasi mayor dan secara khusus hanya dipakai

untuk prosedur bedah bukan untuk intervensi pengobatan (Indonesia, 2012). Luas

ruangan harus cukup untuk memungkinkan petugas bergerak sekeliling peralatan

bedah. Ruang operasi dirancang dengan faktor keselamatan yang tinggi.

Kamar operasi menurut KEPMENKES (2012) (Indonesia, 2012), terdapat

pembagian Zona pada Sarana Ruang Operasi Rumah Sakit, dari kebutuhan ruang

yang ada dibagi kedalam 5 (lima) Zona dibahas pada gambar 2.1 :
11

Gambar 2.1 Zona pada Sarana Ruang Operasi Rumah Sakit


(Medianers, 2020).

1. Zona 1, Tingkat Risiko Rendah (Normal)

Zona ini terdiri dari area resepsionis (ruang adaministrasi dan

pendaftaran), ruang tunggu keluarga pasien, janitor dan ruang utilitas kotor.

Zona ini mempunyai jumlah partikel debu per m3 > 3.520.000 partikel

dengan diameter 0,5 µm (ISO 8 – ISO 14644-1 cleanroom Tahun 1999).

2. Zona 2, Tingkat Risiko Sedang (Normal dengan Pre-Filter)

Zona ini terdiri dari ruang istirahat dokter dan perawat, ruang

plester, pantri petugas, ruang tunggu pasien (holding), ruang transfer dan

ruang loker (ruang ganti pakaian dokter dan perawat) merupakan area

transisi antara zona 1 dan zona 2. Zona ini mempunyai jumlah maksimal

jumlah maksimal partikel debu per m3 3.520.000 partikel dengan diameter

0,5 µm.

3. Zona 3, Tingkat Risiko Tinggi (Semi Steril dengan Medium Filter)


12

Zona ini meliputi kompleks ruang operasi, yang terdiri dari ruang

persiapan, peralatan/instrumen steril, ruang induksi, area scrub up, ruang

pemulihan (recovery), ruang linen, ruang pelaporan bedah, ruang

penyimpanan perlengkapan bedah, ruang penyimpanan peralatan anastesi,

implant orthopedi dan emergensi serta koridor-koridor di dalam kompleks

ruang operasi. Zona ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3

adalah 325.00 partikel dengan diameter 0,5µm

4. Zona 4, Tingkat Risiko Sangat Tinggi (Steril dengan Pre Filter, Medium

Filter, HEPA Filter)

Zona ini adalah ruang operasi, dengan tekanan udara positif. Zona

ini mempunyai jumlah maksimum partikel debu per m3 adalah 35.200

partikel dengan diameter 0,5 µm.

Sistem zona pada bangunan ruang operasi rumah sakit adalah untuk

meminimalisir resiko penyebaran infeksi (infection control) oleh

mikroorganisme dari rumah sakit (area kotor) sampai pada kompleks ruang

operasi. Konsep Zona dapat menimbulkan perbedaan solusi sistem air

conditiononing (AC) pada setiap zona, berarti bahwa staf dan penunjang

datang dari koridor kotor mengikuti ketentuan pakaian dan ketentuan

tingkah laku yang diterapkan pada zona. Aliran bahan-bahan yang masuk

dan keluar Ruang Operasi Rumah Sakit juga harus memenuhi ketentuan

spesifik. Aspek esensial/penting dari zona ini dan denah bangunan sarana

ruang operasi adalah mengatrur arah dan tim bedah, tim anestesi, pasien dan

setiap pengunjung dan aliran bahan steril dan kotor.


13

Sistem zonasi pada ruang operasi menunjukkan diterapkannya fungsi

zonasi yang mana dapat meminimalkan risiko infeksi pada pasca bedah.

Kontaminasi mikrobiologi dapat disebabkan oleh :

1. Fenomena yang tidak terkait komponen bangunan, seperti :

a. Mikroorganisme (pada kulit) darin pasien atau infeksi yang mana

pasien mempunyai kelainan dari apa yang akan dibedah.

b. Staf ruang operasi, terkontaminasi pada sarung tangan dan pakaian.

c. Kontaminasi dari instrumen, kontaminasi cairan.

2. Persyaratan teknis bangunan, seperti :

a. Denah sarana Ruang Operasi Rumah Sakit, jalur yang salah dari aliran

barang “bersih” dan “kotor” serta lalu lintas orang dapat dengan mudah

terjadi infeksi silang.

b. Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi silang yang

disebabkan oleh alur sirkulasi barang “bersih” dan “kotor” dan alur

sirkulasi orang, maka harus dilengkapi dengan standar-standar prosedur

operasional.

c. Area-area dimana pelapis struktural dan peralatan yang terkontaminasi.

d. Aliran udara dapat langsung (melalui partikel debu pathogenic) dan

tidak langsung (melalui kontaminasi pakaian, sarung tangan dan

instrumen) dapat menyebabkan kontaminasi. Oleh karena itu, sistem

pengkondisisan udara mempunyai peranan yang sangan penting untuk

mencegah kondisi potensial dari kontaminasi yang terakhir.


14

2.2.2 Aliran Ruang Operasi

Menurut segi tata ruang yang tercantum pada Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor : 1204/MENKES/SK/X/2004, yang menjelaskan

persyaratan medis sarana dan prasarana pelayanan pada instalasi bedah sentral,

secara umum konsep dasar pembuatan kamar operasi terdiri atas :

a. Ruang pendaftaran terletak dibagian depan atau bagian yang paling mudah

dijangkau oleh keluarga pasien, ruangan ini dilengkapi dengan loket, meja

kerja, lemari berkas / arsip, telepon / interkom (Indonesia, 2012).

b. Ruang tunggu pengantar merupakan ruangan yang dilengkapi dengan

tempat duduk yang nyaman bagi penunggu pasien bedah. Sebaiknya tempat

duduk yang disediakan sesuai dengan aktivitas pelayanan bedah (Indonesia,

2012).

c. Ruang transfer merupakan ruangan dimana pasien bedah dibaringkan di

strecher khusus ruang operasi, untuk pasien bedah yang datang

menggunkan stecher dari ruang lain, pasien tersebut dipindahkan ke stecher

khusus ruang operasi rumah sakit, selain itu pasien juga dapat melepaskan

semua perhiasan dan diserahkan kepada keluarga pasien, tahap selanjutnya

pasien dibawa ke ruang persiapan (preparation room) (Indonesia, 2012).

d. Ruang tunggu pasien adalah ruangan yang digunakan untuk tempat

menunggu pasien sebelum dilakukan pekerjaan persiapan oleh petugas

ruang operasi rumah sakit dan menunggu sebelum masuk kompleks ruang

operasi rumah sakit tidak memungkinkan, kegiatan pada ruangan ini dapat

dilaksanakan diruangan transfer (Indonesia, 2012).


15

e. Ruang persiapan pasien adalah ruangan yang digunakan untuk

mempersiapakan pasien bedah sebelum memasuki ruang operasi, di ruang

ini petugas rumah sakit dapat membersihkan tubuh maupun mencukur

rambut bagian tubuh yang perlu dicukur, petugas juga diwajibkan

mengganti pakaian pasien dengan pakaian ruang khuss operasi (Indonesia,

2012).

f. Ruang induksi, merupakan ruangan yang dipergunakan untuk melakukan

tindakan anestesi, apabila luasan area ruang operasi yang tidak

memungkinkan maka tindakan anestesi dapat dilakukan di dalam ruang

operasi (Indonesia, 2012).

g. Ruang operasi digunakan sebagai ruang untuk melakukan tindakan operasi

dan atau pembedahan. Luas ruangan harus cukup untuk memungkinkan

petugas bergerak sekeliling peralatan operasi/bedah. Ruangan operasi harus

dirancang dengan faktor keselamatan tinggi (Indonesia, 2012).

h. Ruang pemulihan ditempatkan berdekatan dengan ruang operasi dan

diawasi oleh perawat. Pasien operasi yang ditempatkan di ruang pemulihan

secara terus menerus dipantau karena efek pembiusan normal atau rigan

(Indonesia, 2012).

i. Ruang ganti petugas operasi sebaiknya dirancang untuk alur satu arah.

Petugas yang masuk kamar ganti tidak akan keluar ke pintu yang sama,

melainkan melalui pintu yang langsung berhubungan dengan ruang operasi

(Indonesia, 2012).
16

j. CSSD (Central Sterilization and Supply Separtement) atau ruang

sentralisasi berlokasi terpisah dengan ruang operasi. Fungsi ruang ini adalah

untuk mensterilkan alat dan instrumen operasu, linen operasi, maupun

sarung tangan. Ruang CSSD sebaiknya berada dekat dengan kamar operasi

atau jika memungkinkan terdapat di kamar operasi tepatnya di area non

steril, karna berfungsi sangat vital dalam terlaksananya tindakan operasi

(Indonesia, 2012).

2.2.3 ESP32

Espressif System memperkenalkan teknologi baru sebagai penerus ESP82866

adalah ESP32 dengan biaya rendah, daya sistem rendah pada chip mikrokontroler

dengan integrasi WiFi, kemampuan mode Bluetooth ganda dan lebih fleksibel

dikarenakan hemat daya. ESP32 cocok digunakan untuk pengaplikasian Internet of

Things ternyata sebagai pilihan yang dapat diandalkan dilingkungan industri karena

rentang suhu operasi yang luas. ESP32 dapat bertindak secara mandiri yang lengkap

dan bias juga bertindak sebagai perngkat pendukung (Ozan, 2021).

ESP32 menggunakan processor dual core yang berjalan diintruksi Xtensa

LX16, ESP2 memiliki spesifikasi seperti yang ditampilkan pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Spesifikasi ESP32


No Atribut Detail
1 Tegangan 3.3 Volt
2 Prosesor Tensilia L 108 32 bit
3 Kecepatan Prosesor Dual 160Mhz
4 RAM 520K
5 GPIO 34
6 ADC 7
17

Tabel 2.1 Lanjutan Spesifikasi ESP32


7 Dukungan 802.11 11 b/g/n/e/i
8 Bluetooth BLE (Bluetooth Low Energy)
9 SPI 3
10 I2C 2
11 UART 3
Sumber : (System, 2023)

Broad ini memiliki dua versi, yaitu yang 30 dan 36 GPIO, keduanya

berfungsi dengan cara yang sama tetapi versi 30 GPIO dipilih karena memiliki dua

pin GND. Semua pin diberi label di bagian atas board sehingga mudah diprogam

pengembangan aplikasi seperti Arduino IDE atau yang lainnya. Sumber daya untuk

board bisa diberikan melalui konektor micro-USB (System, 2023). Konfigurasi pin

input dan output dari ESP32 ditunjukkan pada gambar 2.2 dibawah ini.

Gambar 2.2 Konfigurasi GPIO ESP32 (System, 2023).


18

Pada ESP32 memiliki detail teknis dan fungsi seperti yang dijelaskan

dibawah ini :

a. Sistem dan memori ESP32 adalah sistem dual-core dengan dua CPU

Hardvard Architecture Xtena LX6. Semua memori tertanam, memori

eksternal dan peripheral terletak di bus data atau bus intruksi CPU ini.

Mikrokontrole memiliki dua inti PRO CPU untuk protocol dan APP CPU

untuk aplikasi. Ruang Alamat untuk data dan bus intruksi adalah 4GB dan

Ruang Alamat peripheral adalah 512KB. Selain itu, memori yang

disematkan adalah 448KB ROM, 520KB SRAM dan dua memori 8KB

RTC. Memori eksternal mendukung hingga empat kali 16MB Flash

(System, 2023).

b. Jam dan Timer ESP32 dapat menggunakan Phase Lock Loop (PPL) internal

sirkuit berisolasi sebagai sumber clock pada 240MHz untyk menghasilkan

clock master CPU_CLK untuk kedua core CPU (System, 2023).

c. Diagram blok dan fungsi struktur mikrokontroler ESP32 dirancang untuk

beroperasi dibawah protocol berikut TCP/IP, MAC WLAN 802.11 b/g/n/e/i,

WLN penuh, dan spesifikasi Direct WiFi. Mikrokontroler dapat

menyediakan operasi Basic Service Set (BBS) STA dan SoftAP dibawah

protocol fungsi control terdistribusi (DCF). Ini juga mendukung operasi

grup P2P yang sesuai dengan protocol P2P WiFi terbaru. Dengan demikian,

bisa beroperasi sebagai stasiun dan terhubung dengan internet atau server

dan titik akses untuk menyediakan antarmuka pengguna misalnya untuk,

smartphone yang menjalankan aplikasi seluler (System, 2023).


19

d. Pemograman ESP32 sistem operasi waktu nyata pada ESP32 adalah

freeRTOS yang merupakan open source, yang dirancang untuk sistem

tertanam dan menyediakan fungsi dasar untuk aplikasi Tingkat yang lebih

tinggi. Fungsi inti adalah manajemen memori, manajemen tugas dan

sinkronisasi API (System, 2023).

2.2.4 LCD Touchscreen Nextion (NX4024T032_011R)

Nextion merupakan Human Machine Interface (HMI) yang cukup mudah

digunakan karena Nextion memiliki prosessor sendiri, sehingga hanya dibutuhkan

koneksi serial untuk mengontrol Display. Nextion sudah menyediakan sebuah

progam editor yang berfungsi untuk mendesain Display, sehingga mempermudah

pengguna untuk mendesain sendiri Display yang diinginkan. Nextion memiliki slot

micro SD yang dapat digunakan untuk meng-upload desain yang telah dibuat,

dengan cara memasukkan file hasil olahan progam editor Nextion kedalam sebuah

micro SD (Nextion, 2011).

Untuk berkomunikasi dengan perangkat lain Nextion menggunakan sistem

UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter). Dua pin serial (Rx dan Tx)

dan dua pin untuk power supply (Nextion, 2011). Pada LCD Nextion terdapat RTC,

LED dan buzzer yang terpasang secara built-in. bentuk fisik dari LCD Nextion dapat

dilihat pada Gambar 2.3 sedangkan pada Tabel 2.2 menjelaskan spesifikasi LCD

Nextion :
20

Gambar 2.3 Bentuk Fisik LCD Nextion (Nextion, 2011)

Tabel 2.2 Spesifikasi LCD Nextion


Data Keterangan
Warna 64K 65536 warna 16bit 565, 5R-6G-5B
Ukuran tata letak 95(P)x47,6(L)x4,6(T) NX4024T032_011N

95(P)x47,6(L)x4,6(T) NX4024T032_011R

Area Aktif (AA) 80,90mm(P)x47,60mm(W)


Area Visual (AV) 69,60mm(P)x41,76mm(W)
Resolusi 400x240 piksel Juga dapat diatur sebagai
240x400
Tipe Sentuh Resitif
Menyentuh >1juta
Lampu Latar Di Pimpin
Masa pakai lampu >30.000 jam
latar (Rata-rata)
Kecerahan 200nit (NX4024T032_011N) 0% hingga 100%, interval
penyesuaiannya adalah 1%
180 nit (NX4024T032_011R) 0% hingga 100%, interval
penyesuaiannya adalah 1%
Berat 35,5g (NX4024T032_011N)
42,5g (NX3224T024_011R)
Sumber : (Nextion, 2011)
21

2.2.5 Sensor BME280

BME280 merupakan sensor digital kombinasi antara sensor kelembapan,

tekanan dan suhu yang berbasis pada prinsip sensoring yang telah diuji. Modul

sensor ini ditempatkan di dalam paket tutup logam LGA yang berdimensi 2,5 x

2,5mm2 dan tinggi 0,93mm. dimensi berukuran kecil yang dimilikinya dan

konsumsi daya yang rendah membuat sensor ini mampu untuk diimplemtasikan

dalam perangkat-perangkat yang digerakkan oleh baterai (portable) (Arief Hendra

Saptadi, 2020).

Sensor BME280 dapat mencapai performa maksimum pada proyek-proyek

yang mengharuskan pengukuran suhu, kelembapan dan tekanan udara. Sensor

kelembapannya memiliki akurasi keseluruhan yang tinggi pada range suhu udara

yang lebar. Sensor tekanannya merupakan sensor tekanan barometric absolut

dengan akurasi tinggi dan resolusi dan derau sinyal yang lebih rendah bila

dibandingkan dengan pendahulunya BMP180. Sedangkan sensor suhunya telah

dioptimalisasi dengan derau rendah serta resolusi tinggi (Arief Hendra Saptadi,

2020). Senor BME280 memiliki tampilan fisik pada gambar 2.2 di bawah ini :

Gambar 2.4 Bentuk Fisik Sensor BME280 (Sensortec, -).


22

Spesifikasi yang dimilki oleh sensor BME280 antara lain sesuai dengan Tabel

2.3 dibawah ini :

Tabel 2.3 Spesifikasi Sensor BME280


Fitur Kunci
2,5mm x 2,5mm x 0.93mm tutup logam
Bingkai
(LGA)

Digital interface
I2C (sampai 3,4MHz) dan SPI (3 dan 4
wire, sampai dengan 4MHz)

Rentang suplai tegangan utama VDD :


1,7V – 3,6V
Suplai tegangan
Rentang suplai tegangan interface
VDDIO : 1,2V – 3,6V

Temperature : -40 …. +85°C


Rentang Operasi Kelembapan : 0 …. 100%
Tekanan : 300 …. 1100hPa
1,8µA @ 1Hz Temperatur dan
kelembapan
2,8µA @ 1Hz Tekanan dan kelembapan
Konsumsi Arus
3,6µA @ 1Hz Temperatur, kelembapan
dan tekanan
0,1µA untuk kondisi sleep
Sensor tekanan dan kelembapan dapat dimatikan atau dihidupkan secara independent
Register dan performa kompatibel untuk Bosch Sensortec BMP280 sensor tekanan
digital
Sesuai RoHS, halogen-free, MSLI
Parameter Kunci untuk Sensor Kelembapan
Waktu respon 1s
Toleransi Akurasi ± 3% kelembapan relative
Histerisis ± 1% kelembapan relative
Parameter Kunci untuk Sensor Tekanan
RMS Noise 0,2 Pa ekuivalen sampai dengan 1,7cm
± 1,5 Pa/K, ekuivalen sampai dengan
Pengimbanan koefisien temperatur
±12,6cm pada 1°C perubahan temperatur
Sumber : (Sensortec, -)
23

Sensor BME280 mendukung antarmuka I2C dan SPI dan dapat disuplai

dengan tegangan masukan 1,71V sampai dengan 3,6V untuk suplai tegangan sensor

(VDD) dan 1,2V sampai dengan 3,6V untuk suplai antarmuka VDDIO. Pengukuran

dengan sensor ini dapat dipicu oleh host atau dapat juga dilakukan secara berkala.

Ketika sensor ini dinon-aktifkan, konsumsi arus menurun menjadi 0,1µA. BME280

dapat dioperasikan ke dalam tiga keadaan daya yaitu sleep mode, normal mode dan

forced mode.

Pin yang digunakan untuk fitur antarmuka I2C dalam sensor BME280

meliputu pin-pin berikut ini :

a. SCK : clock serial (SCL)

b. SDI : data (SDA)

c. SDO : slave address LSB (GND = ‘0’, VDDIO = ‘1’)

Sementara itu untyk penggunaan antarmuka SPI meliputi beberapa pin

berikut ini :

a. CSB : pemilihan chip, aktif low

b. SCK : clock serial

c. SDI : serial data input

d. SDO : serial data output

2.2.6 Real Time Clock (RTC)

RTC (Real Time Clock) merupakan chip IC yang mempunyai fungsi

menghitung waktu yang dimulai dari detik, menit jam, hari, tanggal, bulan hingga

tahun dengan akurat. Modul DS3231 real tim clock (RTC) jenis modul yang

berfungsi sebagai pewaktu digital interface atau antarmuka untuk mengakses modul
24

ini yaitu menggunakan I2C atau two wire (SDA dan SCL). Sehingga apabila diakses

menggunakan mikrokontroler membutuhkan 2 pin SDA dan SDL, dan 2 pin power

(Kokoh Dwi Prakoso, 2022). Modul RTC DS3231 ditunjukkan pada gambar 2.5

dibawah ini :

Gambar 2.5 Bentuk Fisik Modul RTC DS3231 (Integrated, -)

Spesifikasi pinout modul RTC DS3231 ditujukkan pada tabel 2.4

dibawah ini :

Tabel 2.4 Spesifikasi Pinout Modul RTC DS3231


Pin keluaran yang memberikan suhu kompensasi serta jam
33K
referensi yang akurat
Pin ini mengeluarkan gelombang persegi pada frekuensi
SQW berbeda 1Hz, 4kHz, 8kHz. Atau 32kHz. Ini memberikan
sinyal interupt
SCL Pin jam serial yang digunakan dalam komunikasi I2C
SDA Pin data serial yang juga digunakan dalam komunikasi I2C
VCC Pin catu daya modul. Hubungkan dengan 3.3V atau 5V
Pin ground yang digunakan untuk memberikan landasan
GND
Bersama.
Sumber : (Integrated, -)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

3.1.1 Alat

Pembuatan simulasi pemantauan dan control terpusat ruang operasi

membutuhkan beberapa alat bantu yang dapat dipergunakan dalam proses

pembuatan alat ini. Adapun beberapa alat yang digunakan dapat dilihat pada table

3.1 berikut :

Tabel 3.1 Daftar Bahan


No Nama Alat Jumlah
1. Laptop 1
2. Penyedot Timah 1
3. Solder 1
4. Tool Set 1
5. Multimeter 1
6. Konektor 1

3.1.2 Bahan

Pembuatan alat simulasi pemantauan dan control terpusat ruang operasi

membutuhkan beberapa bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses pembuatan

dan perancangan alat dan bahan yang digunakan sudah disesuaikan dengan

karakteristik alat yang akan dibuat. Bahan yang digunakan dapat dilihat pada table

3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Daftar Bahan


No Nama Bahan Jumlah
1. ESP32 1 Pcs
2. Modul Relay 4 Pin 1 Pcs

25
26

Tabel 3.2 Lanjutan Daftar Bahan


3. Modul RTC 1 Pcs
4. Sensor BME280 1 Pcs
5. LCD Nextion 3,2” 1 Pcs
6. Konektor CB 8 Pin 1 Pcs
7. Kabel Female 2 Pcs

3.2 Tata Cara Penelitian

3.2.1 Diagram Alir Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan studi literatur untuk memahami prinsip kerja

cara pembuatan sistem monitoring dan pengendalian ruang operasi dengan graphic

interface berbasis ESP32. Referensi yang digunakan berupa paper, laporan

penelitian terdahulu yang sejenis, buku, dan datasheet.

Setelah konsep dipahamu maka selanjutnya adalah pembuatan hardware dan

software sistem monitoring dan pengendalian ruang operasi dengan graphic

interface berbasis ESP32. Pada sisi monitoring, parameter yang dipantau adalah

suhu, kelembapan dan tekanan udara dilakukan dengan perancangan sistem

menggunakan sensor BME280. Pada sisi pengendalian, dilakukan perancangan

menggunakan module Relay 4 channel yang digunakan untuk control lampu.

Sedangkan pada perancangan software, dilakukan perancangan dengan

menggunakan Arduino IDE yang mana dari hasil perancangan sistem monitoring

dan pengendalian tersebut ditampilakan melalui LCD Display.

Serangkaian pengujian dilakukan untuk melihat performa dari sistem yang

dirancang. Pada pengujian sisi monitoring untuk memastikan bahwa nilai yang

ditampilkan mendekati nilai sebenarnya maka dilakukan uji presisi dan uji akurasi.
27

Sedangkan pada sisi pengendalian dilakukan pengujian lama waktu tunda (delay)

yang dibutuhkan oleh Relay untuk mengekseskusi perintah yang diberikan.

Proses dari metode penelitian yang dilakukan dari awal perancangan hingga

ke hasil dari penelitian dapat dilihat pada gambar..3.1 dibawah ini

Mulai

Study Literature

Merancang Skematik

Uji Coba
Kesesuaiann Alat
Berhasil ?

Pengambilan Data

Analisis

Penulisan KTI

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Penelitian


28

3.2.2 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahapan awal dalam melakukan penelitian, pada

tahap ini penulis melakukan study literature dengan mencari berbagai acuan baik

melalui buku, jurnal, tugas akhir maupun artikel yang jelas dan terpercaya dengan

tujuan melengkapu literatur mengenai penelitian ini. Penulis juga melakukan

identifikasi masalah pada penelitian ini, membaca dan memahami kelebian dan

kekurangan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Penulis menyiapkan

alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini untuk mempersiapkan menuju

tahap selanjutnya.

3.2.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini memiliki bagian-bagian dan koneksi seperti dalam

gambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3.2 Blok Diagram Alat


29

Secara garis besar , sistem terdiri dari tiga bagian utama yaitu kondisi

lingkungan yang diukur atau diambil datanya, perangkat elektronik yang akan

menjalankan proses pengukuran, pemrosesan dan pengiriman data dan bagian

tampilan yang akan memunculkan data hasil pengukuran sensor dan nilai RTC.

Kondisi lingkungan yang diukur oleh sensor BME280 meliputi suhu, kelembapan

relatif, dan tekanan udara. Sedangkan RTC sendiri berfungsi untuk menghasilkan

timestamp yaitu waktu dan tanggal pengukuran, penambahan modul SD Card

bertujuan untuk membantu penulis saat pengambilan data.

Data pengukuran dan nilai RTC kemudian dikirimkan ke ESP2 melalui

protokol I2C. Data tersebut dikirimkan ke perangkat penampil ke sebual LCD

Nextion dengan komunikasi serial.

3.2.4 Tahap Perancangan Hardware

Sistem alat yang akan dibuat meliputi sensor BME280 yang berfungsi

membaca suhu, kelembapan, dan tekanan udara. Sistem bekerja sesuai dengan blok

diagram pada gambar 3.2. inputan yang digunakan adalah suhu, kelembapan dan

tekanan udara pada ruangan yang mana akan dibaca oleh sensor BME280.

Tahap perancangan hardware juga meliputi pembuatan progam untuk

mengeksekusi rancangan hardware yang telah dibuat. Arduino IDE digunakan

untuk mengeksekusi dan mengupload progam ke mikrokontroller ESP32.

Perangcangan perngkat keras pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.3 :
30

Gambar 3.3 Rangkaian Perangkat Keras dan Display

Gambar Rangkaian Perangkat keras dan display pada gambar 3.3. Bagian

utama dari rangkaian sistem monitoring dan pengendalian ini adalah

mikrokontroler ESP32. ESP32 dihubungkan dengan sensor BM280, RTC, dan

Modul Relay 4 channel sebagai masukan sedangkan yang bertindak sebagai

keluaran adalah sebuah LCD Nextion 3,2”. Supply tegangan perangkat menggunkan

USB 5V untuk memberikan tegangan kerja ,3V ke sensor dan RTC sedangan 5V

diberikan ke Relay 4 channel. Koneksi pin pada mikrokontroler ESP32 untuk

berbagai perangkat luat tersebut adalah sebagaimana dipaparkan dalam tabel 3.3

pada halaman selanjutnya.


31

Tabel 3.3 Koneksi GPIO ESP32


Pin Koneksi/F
Keterangan
ESP32 ungsi
Pin Vcc untuk memberi daya pada modul SD
Vcc +5V
card, DS3231 RTC, LCD Nextion, dan Relay
Vcc pin (50mA) untuk memberi daya pada
Vcc + 3,3V
BME280
GND GND Daya pada semua modul penukung
GPIO33 ADC Pin Analog untuk Relay 1
GIPO25 ADC Pin Analog untuk Relay 2
GIPO26 ADC Pin Analog untuk Relay 3
GPIO27 ADC Pin Analog untuk Relay 4
LCD SCL pada BME280, DS3231 RTC dan
GPIO22 SCL
I2 C
Pin analog pada BME280, DS3231 RTC dan
GPIO21 SDA
I2 C
Komunikasi UART pada pin Transmitter
GPIO17 Tx2
LCD Nextion
Komunikasi UART pada pin Receiver LCD
GPIO16 Rx2
Nextion
Master In Slave Out pada karu SD pin digital
GPIO19 MISO
D19
Master Out Slave In pada kartu SD pin digital
GPIO23 MOSI
D23
GPIO5 CS Chip Select pada kartu SD pin digital D5
GPIO18 SCK Jam sistem pada kartu SD

3.2.5 Perancangan Perangkat Lunak

Progam yang berjalan di ESP332 tersebut ditulis dengan menggunakan

bahasa pemograman C, melalui Arduino IDE. Cara kerja dari progam adalah seperti

digambarkan dalam diagram alir pada gambar 3.4. secara garis besar, progam

tersebut tersusun dari dua buah sub progam, yaitu inisialisasi yang berisi intruksi-

intruksi untuk dijalankan sekali saja di kesempatan awal dan perulangan yang akan
32

meneksekusi perintah terus-menerus dari saat perangkat dinyalakan hingga

dimatikan. Diagram alir perangkat lunak ditunjukkan pada gambar 3.4 :

Gambar 3.4 Diagram Alir Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak dimulai dengan mendeklarasikan variable,

objek dan konstanta untuk pemanggilan fungsi yang dibutuhkan ditunjukkan pada

listing progam pada line 1 sampai dengan line 48. Perangkat lunak pada penelitian

ini terdapat tiga bagian inti berupa pemograman kendali, pemograman monitoring

dan pemograman penyimpanan. Pemogramana kendali berupa mengatur relay

ON/OFF lampu deprogram pada line 80 sampai dengan line 93 pada lampiran

halaman L-3. Pemograman monitoring berupa membaca hasil RTC dan sensor

BME280 ditunjukkan pada halaman lampiran L-6 sampai dengan L-9.

Pemograman penyimpanan data hasil pada kartu SD ditunjukkan pada halaman

lampiran L-4.
33

3.2.6 Uji Performa

Tahap uji performa terdiri dari pengujian seluruh sistem alat yang sudah

dibuat. Pengujian berupa pengambilan nilai presisi sensor, nilai akurasi sensor yang

menunjukkan berups error antara hasil pembacaan sensor BME280 dan

pengukuran thermometer digital ruangan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu penelitian Research

and Development (R&D). R&D merupakan sebuah metode untuk mengembangkan

suatu produk baru maupun menyempurnakan produk yang telah ada, yang

dimaksudkan dengan prduk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk

hardware (buku, modul, alat bantu pemebelajaran dan laboratorium) tetapi, juga

dapat berbentuk software seperti progam pengolahan data. Metode ini sangat

relevan dengan penelitian yang direncanakan, penelitian ini menggunkana model

prototype.

3.2.6.1 Pengujian presisi

Pengujian merupakan parameter yang menunjukkan seberapa dekat hasil

pengukuran ketika dilakukan pengukuran secara berulang-ulang.

Pada penelitian ini, pengujian presisi dilakukan dengan cara mengambil

30 data hasil pembacaan sensor kemudian dari data tersebut dicari standard

deviation dan relative standard deviation untuk menentukan nilai presisi. Dengan

persamaan 3.1 di bawah ini :

(∑𝑦)2 (3.1)
∑𝑦2 − 𝑛
𝑆= √
𝑛−1
34

Dengan :

S = Simpangan baku

∑y2 = Jumlah kuadrat pengukuran individu

∑y = Jumlah pengukuran individu

n = Jumlah sampel yang dianalisis

Setelah nilai standard deviasinya ditemukan maka selanjutnya mencari nilai

Simpangan Baku Relatif (RSD), dengan persamaan 3.2 di bawah ini :

𝑆𝐷 (3.2)
𝑅𝑆𝐷 = × 100%
𝑥̅

Dengan :

RSD = Simpangan Baku Relative

SD = Simpangan Baku

𝑥̅ = Nilai rata – rata pengukuran

Setelah itu, untuk mencari nilai presisi maka dilakukan dengan persamaan 3.3

di bawah ini :

(3.3)
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 100% − 𝑅𝑆𝐷

Dengan :

RSD = Simpangan Baku Relatif


35

3.3 Kesulitan – kesulitan

Adapun terdapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi penulis saat penyusunan

karya tulis ilmiah maupun saat pembuatan prototype monitoring dan pengendalian

ruang operasi dengan graphic interface berbasis ESP32.sebelum penulis meutuskan

menggunakan ESP32, penulis mencoba menggunakan Raspberry Pi Zero terlebih

dahulu. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Bahasa pemograman phyton

yang mana hal baru yang dipelajari penulis sehingga penul merasa belum

menguasai hal tersebut, pemograman phyton tidak realtime sehingga akan

mengalami kesusahan untuk melakukan pekerjaan yang mempunyai delay,

akibatnya Tingkat presisi tidak tinggi.

Raspberry Pi Zero yang digunakan tidak dapat melakukan boot, raspberry

pi berfungsi mengandalkan kartu SD untuk mem-boot dan menjalakan OS. Penulis

telah memeriksa kartu SD yang digunakan dan memastikan kartu SD tersebut masih

bisa digunkan dan masih bisa terformat, saat dilakukan boot Kembali masih belum

berhasil. Saat disambungkan kabel HDMI dengan PC tidak muncul pada layer

monitor.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian

Hasil penelitian adalah suatu konsep monitoring dan pengendalian ruang

operasi dengan graphic interface berbasis ESP32. Dimana konsep yang dihasilkan

adalah mengukur parameter kondisi lingkungan pada ruang operasi berupa suhu,

kelembapan dan tekanan udara. Parameter tersebut menjadi faktor lingkungan fisik

yang berpengaruh terhadap kualitas udara, apabila kualitas udara tidak sesuai

persyaratan Kepmenkes. Diharapkan dengan dirancanganya alat ini dapat

membantu tenaga medis dalam memantau kualitas udara yang baik pada ruang

operasi serta dapat menekan biaya pengadaan alat monitoring dan pengendalian

ruang operasi secara terpusat terutama bagi rumah sakit tipe C. Pada pengujian

monitoring akan diambil data pembacaan sensor BME280 berupa suhu,

kelembapan dan tekanan udara yang mana hasil pembacaan ditampilkan pada LCD

Nextion. Hasil perancangan prototype ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini :

36
37

Gambar 4.1 Hasil Perangcangan Prototype

4.1.1 Pengujian Sistem


Pengujian sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua pengujian yaitu

pengujian pengukuran dan pengujian penyimpanan data. Pengujian sistem kendali

akan menguji Relay 4 channel 5v yang terhubung ke outlet Listrik, Relay berguna

sebagai saklar ON/OFF yang akan dikendalikan control panel berupa LCD Nextion.

Pengujian monitoring dengan data pembacaan sensor BME280 berupa suhu,

kelembapan dan tekanan udara yang mana hasil pembacaan ditampilkan pada LCD

Nextion. Pengujian penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data jangka

panjang yang disimpan dalam bentuk file yang secara otomatis disimpan ke kartu

SD.

Pengujian pembacaan sensor BME280 diuji dengan tiga keadaan yang

berbeda dengan ruangan yang disesuaikan PMK No. 24 tahun 2016 pada ruang

operasi bedah minor minimal 42 m2, ukuran ruangan panjang x lebar x tinggi adalah
38

7m x 6m x 3m. Pengujian dilakukan pada Ruang Operasi pada Rumah Sakit X di

Magelang

(a) (b)
Gambar 4.2 (a) Data Hasil Penyimpanan, (b) Pengambilan Data

4.1.2 Pengujian Pembacaan Sensor BME280

Pengujian pembacaan sensor BME280 untuk memastikan kinerja dari sensor

tersebut bekerja dengan baik dan pembacaan sensor stabil, maka diperlukan

pengukuran hasil data pembacaan sensor yang dihasilkan dibandingkan dengan alat

Thermohygrometer. Pengujian dilakukan sesuai dengan PMK No. 24 Tahun 2016


2
ruang operasi minor yaitu dengan luas 42m yang diambil pada Ruang Operasi

Rumah Sakit X di Magelang hasil pengukuran tersaji pada tabel 4.1 pada halaman

39 :
39

Tabel 4.1 Hasil Data Keadaan Ruang Operasi


Hasil Pembacaan Hasil Pembacaan
Perco Selisih
Waktu Sensor Thermohygrometer
baan
(menit) Suhu Kelembapan Kelembapan Suhu Kelembapa
ke-n Suhu (°C)
(°C) (%) (%) (°C) n (%)
22,50
1 4 24,71 55,06 76,00 -2,2 20,9
2 8 23,88 57,56 22,50 76,00 -1,4 18,4
3 12 23,31 58,28 22,50 75,00 -0,8 16,7
4 16 23,01 58,46 22,50 75,00 -0,5 16,5
5 20 23,21 58,57 22,50 75,00 -0,7 16,4
6 24 23,32 58,31 22,50 75,00 -0,8 16,7
7 28 23,07 56,71 22,50 65,00 -0,6 8,3
8 32 23,02 56,53 22,50 65,00 -0,5 8,5
9 36 23,05 56,05 22,50 65,00 -0,6 9,0
10 40 22,99 55,83 22,50 65,00 -0,5 9,2
11 44 22,96 55,43 22,50 65,00 -0,5 9,6
12 48 23,08 54,96 22,50 63,00 -0,6 8,0
13 52 23,16 54,62 22,50 63,00 -0,7 8,4
14 56 23,12 54,30 22,50 63,00 -0,6 8,7
15 60 23,16 55,13 21,60 63,00 -1,6 7,9
16 64 23,08 55,88 21,60 63,00 -1,5 7,1
17 68 22,65 56,84 21,60 63,00 -1,1 6,2
18 72 22,39 58,26 21,56 63,00 -0,8 4,7
19 76 21,99 59,89 21,56 63,00 -0,4 3,1
20 80 21,53 60,33 21,56 61,00 0,0 0,7
21 84 21,21 60,87 21,56 61,00 0,3 0,1
22 88 21,14 61,53 21,00 61,00 -0,1 -0,5
23 92 20,98 61,86 21,00 61,00 0,0 -0,9
24 96 20,68 62,29 21,00 61,00 0,3 -1,3
25 100 20,51 62,67 21,00 61,00 0,5 -1,7
26 104 20,49 62,77 20,40 61,00 -0,1 -1,8
27 108 20,38 62,67 20,40 61,00 0,0 -1,7
28 112 20,33 62,46 20,40 57,00 0,1 -5,5
29 116 20,38 62,46 20,50 57,00 0,1 -5,5
30 120 20,39 62,27 20,50 57,00 0,1 -5,3
Jumlah 667,18 1758,85 652,24 1940,00
Rata – rata 22,24 58,63 21,74 64,67
SD 1,27 2,95 0,81 5,84
RSD 5,7 5,0 3,7 9,0
Presisi 0,94% 0,95% 0,96% 0,91%
40

Berdasarkan data hasil uji pembacaan sensor BME280 pada Ruang Operasi

pada tabel 4,1 pengujian ini di maksudkan untuk mengetahui kesesuain pembacaan

sensor BME280 dengan alat pembanding berupa Thermohygrometer. Data hasil uji

didapatkan nilai ketelitian atau presisi pembacaan sensor BME280 pada suhu

sebesar 0,94%, nilai presisi pembacaan sensor BME280 pada kelembapan sebesar

0,95%. Selisih nilai presisi pada pembacaan sensor BME280 dengan alat

pembanding Thermohygrometer pada suhu sebesar 0,02% sedangkan pada uji

kelembapan nilai selisih presisi sebesar 0,04%, dara hasil data tersebut dapat

disimpulkan Tingkat keakuratan pembacaan sensor BME280 akurat dan sistem

dapat bekerja secara baik. Pada gambar 4.3 merupakan grafik hasil pengukuran

sensor BME280 pada ruang operasi.

PEMBACAAN SENSOR BME280 PADA RUANG


OPERASI
80.00

60.00

40.00

20.00
4 12 20 28 36 44 52 60 68 76 84 92 100 108 116

Hasil Pembacaan Sensor Suhu (°C)


Hasil Pembacaan Sensor Kelembapan (%)
Hasil Pembacaan Thermohygrometer Suhu (°C)
Hasil Pembacaan Thermohygrometer Kelembapan (%)

Gambar 4.3 Grafik Pembacaan Sensor BME280


41

4.1.3 Pengujian Penyimpanan Data Hasil Uji

Pengukuran hasil pada LCD menampilkan hasil data monitoring dan

pengendalian ruang operasi. Data monitoring berupa pembacaan sensor BME280

berupa Suhu, Kelembapan dan Tekanan udara, data tersebut akan otomatis

tersimpan pada kartu SD dmana seluruh parameter pengukuran tersebut dan waktu

pengambilan data tertampil secara lengkap, pembacaan sensor yang tertampil pada

data hasil uji adalah per-10detik dan akan berganti pada setiap harinya dan tersimpat

pada bentuk file dengan format *.txt. nama file dihasilkan secara otomatis oleh

sistem berdasarkan tanggal saat pengambilan data. Hasil data penyimpanan

ditunjukkan pada gambar 4.6 dibawah ini :

Gambar 4.4 Hasil Data Penyimpanan kartu SD

4.1.4 Pengujian Sistem Kendali

Pengujian sistem kendali bertujuan untuk mengetahui apakah Relay dapat

bekerja dengan baik atau tidak. Pada pengujian ini control Relay dari LCD Nextion
42

yang mana telah diprogam melalui ESP32. Terlihat pada gambar 4.6 merupakan

semua Relay dinyalakan dengan menekan tombol ON semua, relay ON

menandakan simulasi fungsi dari lampu yang ada pada ruang operasi bekerja.

Simulasi ini berupa lampu hazard pada depan pintu ruang operasi, lampu operasi,

lampu ruang operasi dan lampu pada x-ray viewer. Pada gambar 4.7 merupakan

Relay dalam kondisi OFF dengan menekan tombol OFF pada layer LCD Nextion

untuk mematikan simulasi lampu pada ruang operasi.

Gambar 4.5 Pengujuan Relay ON


43

Gambar 4.6 Pengujian Relay OFF


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan proses Perancangan dan Pengujian prototype Monitoring

dan Pengendalian Ruang Operasi dengan Graphic Interface Berbasis ESP32 maka

dapat diambil kesimpulan, sistem kendali menggunakan Relay 5V 4 channel yang

dikendalikan menggunakan LCD Nextion dengan beban masing-masing lampu

sebesar 5watt dapat berfungsi semestinya.

Pada sistem Monitoring didapatkan presentase nilai selisih presisi dari

perbandingan dengan alat ukur berupa Thermohygrometer dan hasil pembacaan

sensor BME280. Hasil nilai presentase selisih pada pembacaan suhu didapatkan

sebesar 0,02% sedangkan pada pembacaan kelembapan sebesar 0,04%. Sesuai pada

tujuan tugas akhir ini alat dapat mengukur parameter suhu dan kelembapan sesuai

dengan persyaratan KEPMENKES No. 1204/MENKES/SK/X/2004 ruang operasi

pada suhu pada range 19°C - 24°C alat dapat mengukur suhu ruang operasi dengan

tingkat presisi yang baik.

Kemampuan mengukur parameter pengujian, memantau dan penyimpanan

data harian secara otomatis dalam kartu SD dengan file berupa *.txt, penyimpanan

data hasil pembacaan sensor Dimana data tersebut dapat dipergunakan untuk analisi

lanjutan di masa depan. dalam sesegi biaya pembuatan tidak banyak memakan

biaya sehingga tujuan penelitian dapat disimpulkan berhasil.

44
45

5.2 Saran

Saran yang diberikan untuk perbaikan dan pengembangan prototype

Monitoring dan Pengendalian Ruang Operasi dengan Graphic Interface Basis

ESP32. Pengujian Monitoring terdapat kelemahan berupa parsing data saat

pemisahan data secara digital pada progam yang telah dibuat, sehingga

menyebabkan error data yang cukup signifikan pada pengambilan data pembcaan

sensor kelembapan, hal ini dapat ditambahkan proses pengambilan rata-rata dahulu

pada progam sebelum ditampilkan pada LCD.

Pengujian waktu operasi terdapat kelemahan berupa loncatan waktu, hal

tersebut dapat diperbaiki dengan menmbahkan kecepatan baudrate diatas 9600.

Penambahan beberapa fitur yang dapat mendukung mobilitas pengguna saat berada

diruang operasi berupa intercall.


46

DAFTAR PUSTAKA

Andiyan, I. M. R. M. R. S. S. P. A. C. R. N., 2022. Modular Operating Theater


Based Integration Sistem Hospital in Hospital Operating Rooms. Journal of
Population Therapeutics & Clinical Pharmacology, Volume 29 Clinical, pp. 104-
114.
Arief Hendra Saptadi, A. K., 2020. Rancang Bangun Web Server Penampil Data
Cuaca Berbasis Arduino Menggunakan Sensor BME280 dan BHI750FVI
DENGAN TIGA MODE TAMPILAN. ELKOM, II No. 2(0), pp. 112-121.
Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan, N. P. A., 2022. Simulasi Kendali dan Monitoring
Daya Listrik Peraltan Rumah Tangga Berbasis ESP32. Journal of ALINIER,
Volume III No. 1, pp. 55-68.
Aziza Amalia, H. R. F. A. S. W., 2022. Thermohigrometer dengan Penyimpanan
Data untuk Monitoring Kamar Bedah. Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia,
Volume II No. 1, pp. 41-44.
Betryana Agnes Pratiwi, R. S., 2020. Pengaruh sterilisasi Terhadap Angka Kuman
Udara dan Risiko Infeksi Nosikominal di Ruang Operasi Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama Jombang. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara FORIKES, pp. 212-214.
Erus Rustami, R. F. A. M. Z. A. A. S., 2022. Uji Karakteristik Sensor Suhu dan
Kelembapan Multi-Channel Menggunkan Platform Internet of Things. Berkala
Fisika, 25(-), pp. 45-52.
Indonesia, K. K. R., 2004. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Indonesia, K. K. R., 2012. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Gawat
Darurat Ruang Operasi, Jakarta: Kementrian Kesehatan Replubik Indonesi.
Integrated, M., -. DS3231, -: www.maximintegrated.com.
Kokoh Dwi Prakoso, M. T. P. A. H. S. L. M., 2022. Rancang Bangun Lampu Teras
Otomatis Menggunakan LDR dan RTC Berbasis Arduino Uno. Semarang, s.n.
Medianers, 2020. Medianers.blogspot.com. [Online]
Available at: https://medianers.blogspot.com/2020/01/mengenal-5-zona-kamar-
operasi-rumah-sakit.html
[Accessed 12 January 2024].
Muhammad Sulthon Nashir, i. K. S. A. W., 2022. Pemantauan Suhu Kelembapan
dan Tekanan Udara Terpusat pada Ruang Operasi Menggunakan Aplikasi Blynk.
Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Volume III, No. 2, pp. 50-
58.
47

Muliadi, A. I. M. R., 2020. Pengembangan Tempat Sampah Pintar Menggunakan


ESP32. XVII(0), pp. 73-79.
Nextion, 2011. Nextion , China: Nextion.tech.
Olivia Cinitia, A. D. N. K., 2017. Kualitas Udara Ruang Operasi RSU X Surabaya
Tahun 2017. Gema Kesehatan Lingkungan, Volume Vol 15 No. 2 Agustus 2017, pp.
76-80.
Ozan, V., 2021. Development IoT Project with ESP32. London: Packt Publishing.
Satria, M. A. Y. D., 2016. Sistem Monitoring Suhu Ruang Server dengan
Mikrokontroler Arduino Berbasis Desktop. Universitas Diponegoro.
Sensortec, B., -. BME280 Integrated Environtmental Unit, Germany: BOSCH.
System, E., 2023. ESP32 Series, Chine: Espressif System.
Wayan Suparta, A. W. I., 2021. A Low Cost Development of Automatuc Weather
Station based on Arduino for Monitoring Precitable Water Vapor. Indonesian
Journal of Electrical Engineering and Computer Science, II(-), pp. 744-753.
Yani Prabowo, S. B. T. W. W. S., 2022. Analisa Power Mode ESP32 untuk Catu
Daya pada Sistem Berbasis IoT. Jakarta Selatan, s.n.
Yuliani, T. S. H. A. K., 2022. Analisis Perbandingan Akurasi pada Sensor Tekanan
BMP280 dan BME280. Student Online Journal, III(-), pp. 31-37.

Andiyan, I. M. R. M. R. S. S. P. A. C. R. N., 2022. Modular Operating Theater


Based Integration Sistem Hospital in Hospital Operating Rooms. Journal of
Population Therapeutics & Clinical Pharmacology, Volume 29 Clinical, pp. 104-
114.
Arief Hendra Saptadi, A. K., 2020. Rancang Bangun Web Server Penampil Data
Cuaca Berbasis Arduino Menggunakan Sensor BME280 dan BHI750FVI
DENGAN TIGA MODE TAMPILAN. ELKOM, II No. 2(0), pp. 112-121.
Arjun Pratikto Wahyu Hendrawan, N. P. A., 2022. Simulasi Kendali dan Monitoring
Daya Listrik Peraltan Rumah Tangga Berbasis ESP32. Journal of ALINIER,
Volume III No. 1, pp. 55-68.
Aziza Amalia, H. R. F. A. S. W., 2022. Thermohigrometer dengan Penyimpanan
Data untuk Monitoring Kamar Bedah. Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia,
Volume II No. 1, pp. 41-44.
Betryana Agnes Pratiwi, R. S., 2020. Pengaruh sterilisasi Terhadap Angka Kuman
Udara dan Risiko Infeksi Nosikominal di Ruang Operasi Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama Jombang. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara FORIKES, pp. 212-214.
48

Erus Rustami, R. F. A. M. Z. A. A. S., 2022. Uji Karakteristik Sensor Suhu dan


Kelembapan Multi-Channel Menggunkan Platform Internet of Things. Berkala
Fisika, 25(-), pp. 45-52.
Indonesia, K. K. R., 2004. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Indonesia, K. K. R., 2012. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Gawat
Darurat Ruang Operasi, Jakarta: Kementrian Kesehatan Replubik Indonesi.
Integrated, M., -. DS3231, -: www.maximintegrated.com.
Kokoh Dwi Prakoso, M. T. P. A. H. S. L. M., 2022. Rancang Bangun Lampu Teras
Otomatis Menggunakan LDR dan RTC Berbasis Arduino Uno. Semarang, s.n.
Medianers, 2020. Medianers.blogspot.com. [Online]
Available at: https://medianers.blogspot.com/2020/01/mengenal-5-zona-kamar-
operasi-rumah-sakit.html
[Accessed 12 January 2024].
Muhammad Sulthon Nashir, i. K. S. A. W., 2022. Pemantauan Suhu Kelembapan
dan Tekanan Udara Terpusat pada Ruang Operasi Menggunakan Aplikasi Blynk.
Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Volume III, No. 2, pp. 50-
58.
Muliadi, A. I. M. R., 2020. Pengembangan Tempat Sampah Pintar Menggunakan
ESP32. XVII(0), pp. 73-79.
Nextion, 2011. Nextion , China: Nextion.tech.
Olivia Cinitia, A. D. N. K., 2017. Kualitas Udara Ruang Operasi RSU X Surabaya
Tahun 2017. Gema Kesehatan Lingkungan, Volume Vol 15 No. 2 Agustus 2017, pp.
76-80.
Ozan, V., 2021. Development IoT Project with ESP32. London: Packt Publishing.
Satria, M. A. Y. D., 2016. Sistem Monitoring Suhu Ruang Server dengan
Mikrokontroler Arduino Berbasis Desktop. Universitas Diponegoro.
Sensortec, B., -. BME280 Integrated Environtmental Unit, Germany: BOSCH.
System, E., 2023. ESP32 Series, Chine: Espressif System.
Wayan Suparta, A. W. I., 2021. A Low Cost Development of Automatuc Weather
Station based on Arduino for Monitoring Precitable Water Vapor. Indonesian
Journal of Electrical Engineering and Computer Science, II(-), pp. 744-753.
Yani Prabowo, S. B. T. W. W. S., 2022. Analisa Power Mode ESP32 untuk Catu
Daya pada Sistem Berbasis IoT. Jakarta Selatan, s.n.
49

Yuliani, T. S. H. A. K., 2022. Analisis Perbandingan Akurasi pada Sensor Tekanan


BMP280 dan BME280. Student Online Journal, III(-), pp. 31-37.
50

LAMPIRAN

#include <Wire.h>
#include <Adafruit_Sensor.h>
#include <Adafruit_BME280.h>
#include <RTClib.h>
#include <WiFi.h>
#include <NTPClient.h>
#include <WiFiUdp.h>
#include <EEPROM.h>

/*
* Connect the SD card
*/
#include "FS.h"
#include "SD.h"
#include "SPI.h"

#define BME_SDA 21
#define BME_SCL 22
#define Lampu_Operasi 27
#define XRAY 26
#define Lampu_Ruang 25
#define Hazard 33
#define LED 2

Adafruit_BME280 bme; // Khusus I2c


RTC_DS3231 rtc; // Set RTC

unsigned long previousMillis = 0; // Start Milis


const long interval = 2000; // interval Update Data
unsigned long previousMillis_save = 0; // Start Milis
const long interval_save = 10000; // interval Update Put Data

// Variabel untuk menyimpan waktu


unsigned long startTime = 0;
unsigned long elapsedTime = 0;
boolean isRunning = false;

// Wi-Fi settings Buat Hotspot untuk terkoneksi Auto Update


const char* ssid = "UpdateRTC";
const char* password = "updatertc";

// NTP settings
const char* ntpServer = "pool.ntp.org";
const long gmtOffset_sec = 7 * 3600; // Offset GMT+7 (7 jam x 3600
detik)
const int daylightOffset_sec = 0;

WiFiUDP ntpUDP;
51

NTPClient timeClient(ntpUDP, ntpServer, gmtOffset_sec,


daylightOffset_sec);

char* timenow;

// Variable untuk Lampu


int T_Lampu_Operasi = EEPROM.read(Lampu_Operasi);
int T_XRAY = EEPROM.read(XRAY);
int T_Lampu_Ruang = EEPROM.read(Lampu_Ruang);
int T_Hazard = EEPROM.read(Hazard);

int previousStates[4] = { -1, -1, -1, -1 };

void writeFile(fs::FS& fs, const char* path, const char* message) {


Serial.printf("Writing file: %s\n", path);

File file = fs.open(path, FILE_WRITE);


if (!file) {
Serial.println("Failed to open file for writing");
return;
}
if (file.print(message)) {
Serial.println("File written");
} else {
Serial.println("Write failed");
}
file.close();
}

void appendFile(fs::FS& fs, const char* path, const char* message) {


Serial.printf("Appending to file: %s\n", path);

File file = fs.open(path, FILE_APPEND);


if (!file) {
Serial.println("Failed to open file for appending");
writeFile(SD, path, message);
return;
}

if (file.print(message)) {
Serial.println("Message appended");

digitalWrite(LED, LOW);
delay(200);
} else {
Serial.println("Append failed");
}
file.close();
}

void setup() {
// definisi PinOut untuk Fungsi Relay
52

pinMode(Lampu_Operasi, OUTPUT);
pinMode(XRAY, OUTPUT);
pinMode(Lampu_Ruang, OUTPUT);
pinMode(Hazard, OUTPUT);
pinMode(LED, OUTPUT);
// Pull UP reverse, Ketika digitalWrite(##, HIGH); Nilai 1 = Lampu
OFF
// Pull UP reverse, Ketika digitalWrite(##, LOW); Nilai 0 = Lampu
OFF
digitalWrite(Lampu_Operasi, T_Lampu_Operasi); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(XRAY, T_XRAY); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(Lampu_Ruang, T_Lampu_Ruang); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(Hazard, T_Hazard); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(LED, HIGH); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir

Serial.begin(9600);
Serial2.begin(9600);

// Connect to Wi-Fi
WiFi.begin(ssid, password);

//Jika Harus terkoneksi ke wifi


// while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
// delay(1000);
// Serial.println("Connecting to WiFi...");
// }
// Serial.println("Connected to WiFi");

Wire.begin(); // Mulai jalur I2C dengan pin SDA dan SCL yang
ditentukan

if (!bme.begin(0x76)) { // Alamat default BME280 adalah 0x76,


sesuaikan jika diperlukan
Serial.println("Could not find a valid BME280 sensor, check
wiring!");
// while (1)
;
}

if (!rtc.begin()) {
Serial.println("Couldn't find RTC");
// while (1)
;
}

if (rtc.lostPower()) {
Serial.println("RTC lost power, let's set the time!");
53

rtc.adjust(DateTime(F(__DATE__), F(__TIME__)));
}

// Set up NTP
timeClient.begin();

if (!SD.begin()) {
Serial.println("Card Mount Failed");
return;
}
uint8_t cardType = SD.cardType();

if (cardType == CARD_NONE) {
Serial.println("No SD card attached");
return;
}
}

void loop() {
if (Serial2.available()) {
String received = "";
// delay(30);
while (Serial2.available()) {
received += char(Serial2.read());
}
Serial.println("Serial2 : " + received);
if (received == "R_O_ON") {
T_Lampu_Operasi = 0;
Serial.println("Lampun Ruangan ON");
} else if (received == "R_O_OFF") {
T_Lampu_Operasi = 1;
Serial.println("Lampun Ruangan OFF");
}

if (received == "XR_ON") {
T_XRAY = 0;
Serial.println("Lampu XRAY ON");
} else if (received == "XR_OFF") {
T_XRAY = 1;
Serial.println("Lampu XRAY ON");
}

if (received == "L_R_ON") {
T_Lampu_Ruang = 0;
Serial.println("Lampu Ruang ON");
} else if (received == "L_R_OFF") {
T_Lampu_Ruang = 1;
Serial.println("Lampu Ruang OFF");
}

if (received == "L_H_ON") {
T_Hazard = 0;
54

Serial.println("Lampu Hazard");
} else if (received == "L_H_OFF") {
T_Hazard = 1;
Serial.println("Lampu Hazard");
}

if (received == "start") {
isRunning = 1;
Serial.println("Start Watch");
elapsedTime = 0;
} else if (received == "stop") {
isRunning = 0;
Serial.println("Stop Watch");
}

// Menyimpan nilai ke EEPROM /// Tidak Berfungsi


// EEPROM.write(Lampu_Operasi, T_Lampu_Operasi);
// EEPROM.write(XRAY, T_XRAY);
// EEPROM.write(Lampu_Ruang, T_Lampu_Ruang);
// EEPROM.write(Hazard, T_Hazard);
// Menjalankan Switch Relay
digitalWrite(Lampu_Operasi, T_Lampu_Operasi); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(XRAY, T_XRAY); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(Lampu_Ruang, T_Lampu_Ruang); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(Hazard, T_Hazard); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
}

// Button State Validation


int states[] = { T_Lampu_Operasi, T_XRAY, T_Lampu_Ruang, T_Hazard
};
for (int i = 0; i < 4; i++) {
Serial2.print("bt" + String(i) + ".val=" + String(states[i] == 0
? 1 : 0));
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
}

// Menampilkan Millis dengan Update Debuging


unsigned long currentMillis = millis();

// Baca waktu dari RTC ZS042


DateTime now = rtc.now();

// update RTC dengan Wifi


if (timeClient.update()) {
rtc.adjust(DateTime(timeClient.getEpochTime()));
now = rtc.now();
55

// StopWatch di identifikasi
if (isRunning == 0) {
startTime = now.unixtime();
} else {
// elapsedTime += currentMillis - startTime;
elapsedTime = now.unixtime() - startTime;
}

// Baca data dari sensor BME280


float temperature = bme.readTemperature();
float pressure = bme.readPressure() / 100.0F; // Konversi dari Pa
ke hPa
float humidity = bme.readHumidity();
float altitude = bme.readAltitude(1013.25);

// Konversi millis() ke jam, menit, dan detik


unsigned int hours = (elapsedTime / 3600) % 24; // 1 jam = 3600000
milidetik
unsigned int minutes = (elapsedTime / 60) % 60; // 1 menit = 60000
milidetik
unsigned int seconds = (elapsedTime) % 60; // 1 detik = 1000
milidetik

// Update teks pada t2


String TimeLaps = String(hours < 10 ? "0" : "") + String(hours) +
":" + String(minutes < 10 ? "0" : "") + String(minutes) + ":" +
String(seconds < 10 ? "0" : "") + String(seconds);
const char* TimeLaps_ = TimeLaps.c_str();
// menampilkan ke Nextion
Serial2.print("t2.txt=\"" + TimeLaps + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);

// Konversi waktu menjadi string


String date = String(now.year(), DEC) + '/' + String(now.month() <
10 ? "0" : "") + String(now.month()) + '/' + String(now.day() < 10 ?
"0" : "") + String(now.day(), DEC);
String date_ = String(now.year(), DEC) + '_' + String(now.month() <
10 ? "0" : "") + String(now.month()) + '_' + String(now.day() < 10 ?
"0" : "") + String(now.day(), DEC);
String time = String(now.hour() < 10 ? "0" : "") + String(now.hour(),
DEC) + ':' + String(now.minute() < 10 ? "0" : "") +
String(now.minute(), DEC) + ':' + String(now.second() < 10 ? "0" : "")
+ String(now.second(), DEC);

// Konversi String
String dateString = String(date);
String dateString_ = String(date_);
String timeString = String(time);
56

// Kirim data ke t0 Text Value Time/waktu


Serial2.print("t0.txt=\"" + timeString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
// Kirim data ke t1 Text Value Date/Tanggal
Serial2.print("t1.txt=\"" + dateString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);

// Debuging Save data tiap 10detik


if (currentMillis - previousMillis_save >= interval_save) {
previousMillis_save = currentMillis;

String temperatureString = String(temperature, 2);


temperatureString += "_";
temperatureString += timeString;
temperatureString += "\n";
appendFile(SD, ("/temperature_" + dateString_ + ".txt").c_str(),
temperatureString.c_str());

String pressureString = String(pressure, 2);


pressureString += "_";
pressureString += timeString;
pressureString += "\n";
appendFile(SD, ("/pressure_" + dateString_ + ".txt").c_str(),
pressureString.c_str());

String humidityString = String(humidity, 2);


humidityString += "_";
humidityString += timeString;
humidityString += "\n";
appendFile(SD, ("/humidity_" + dateString_ + ".txt").c_str(),
humidityString.c_str());

digitalWrite(LED, HIGH);
}

// Debuging untuk melihat data


if (currentMillis - previousMillis >= interval) {
previousMillis = currentMillis;

// Konversi String
String temperatureString = String(temperature);
// Kirim data ke t3 Text Value Temperature/Suhu
Serial2.print("t3.txt=\"" + temperatureString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
57

// Konversi String
String humidityString = String(humidity);
// Kirim data ke t4 Text Value Humidity/Kelembaban
Serial2.print("t4.txt=\"" + humidityString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);

// Konversi String
String pressureString = String(pressure);
// Kirim data ke t5 Text Value Pressure/Tekanan Atmosfire
Serial2.print("t5.txt=\"" + pressureString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);

if (Serial.available()) {
// Tampilkan data Timer/StopWatch
Serial.print("StopWatch : ");
Serial.println(elapsedTime);

// Debuging Time true : false


Serial.print("pool.ntp : ");
Serial.println(timeClient.update());

// Tampilkan data Timer


// Serial.println("Laps : " + TimeLaps);

// Tampilkan data
Serial.print("Temperature = ");
Serial.print(temperature);
Serial.println(" *C");

Serial.print("Pressure = ");
Serial.print(pressure);
Serial.println(" hPa");

Serial.print("Humidity = ");
Serial.print(humidity);
Serial.println(" %");

Serial.print("Altitude = ");
Serial.print(altitude);
Serial.println(" m");

Serial.print("Time: ");
Serial.print(now.year(), DEC);
Serial.print('/');
Serial.print(now.month(), DEC);
Serial.print('/');
Serial.print(now.day(), DEC);
58

Serial.print(" ");
Serial.print(now.hour(), DEC);
Serial.print(':');
Serial.print(now.minute(), DEC);
Serial.print(':');
Serial.print(now.second(), DEC);
Serial.println();
}
}
}

Anda mungkin juga menyukai