Monotoring Dan Pengendalian Ruang Operasi
Monotoring Dan Pengendalian Ruang Operasi
Monotoring Dan Pengendalian Ruang Operasi
HALAMAN JUDUL
Oleh :
KEPADA
PROGAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2024
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi
Progam Studi Teknik Elektro S1
Oleh :
HANIFAH AINUN MAJID
3122000001
Yogyakarta,
Disetujui untuk dujikan oleh :
Pembimbing I, Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui, Mengetahui,
Dekan Ketua Progam Studi
Fakultas Teknologi Industri Teknik Elektro S1
Dr. Ir.Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T Bagus Gilang Pratama, S.T., M.Eng
NIK.: 1973 0066 NIK.: 1973 0363
ii
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 3112200001
Dengan ini menyatakan bahwa data yang tersaji dalam skripsi saya yang
merupakan jiplakan/plagiat dari karya tulis orang lain, maka sesuai dengan kode
mestinya.
Yogyakarta,
Yang membuat pernyataan
iii
HALAMAN MOTTO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Allah SWT
v
KATA PENGATAR
semesta alam atas segala limpahan rahmat, hidayah, karunia, serta berkah-Nya
diajukan guna melengkapi tugas dan syarat untuk meraih gelar sarjana pada
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak terwujud. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
1. Dr. Ir. Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Teknologi
S.T., M.Eng. selaku Ketua Progam Studi Teknik Elektro Institut Teknologi
2. Joko Prasojo, S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing Satu, dan Wayan
Suparta, S.pd., M.Si., Ph.D. selaku dosen Pembimbing Dua, yang telah
3. Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Umi dan Abi
yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian
vi
kesehatan, karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas jasa yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan wawasan bagi para pembaca dan khususnya
Yogyakarta,
vii
DAFTAR ISI
viii
2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 8
2.2.3 ESP32................................................................................................ 16
ix
4.1.2 Pengujian Pembacaan Sensor BME280 .......................................... 38
LAMPIRAN ...................................................................................................... 50
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Zona pada Sarana Ruang Operasi Rumah Sakit (Medianers, 2020).11
xi
DAFTAR TABEL
xii
MONITORING DAN PENGENDALIAN RUANG OPERASI
DENGAN GRAPHIC INTERFACE BERBASIS ESP32
INTISARI
xiii
MONITORING AND CONTROL OF THE OPERATING ROOM
WITH A GRAPHIC INTERFACE BASED ON ESP32
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ruangan dengan zona resiko tinggi di rumah sakit adalah ruang
terhadap kualitas udara (Betryana Agnes Pratiwi, 2020). Apabila kualitas udara
elektromedik pada suatu ruangan dengan suhu dan kelembapan yang terkontrol
untuk menjaga alat-alat tersebut bekerja dengan baik, dan ruangan dikatan layak
sesuai ketentuan yang ada. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
perlu mendapat perhatian yang khusu karena sifat pekerjaan yang terjadi di ruang-
ruang tersebut, seperti proses pembedahan. Pada ruang operasi, suhu yang telah
(Indonesia, 2004).
Banyak komponen yang harus diperhatikan dalam ruang operasi agar proses
pembedahan berjalan lancer tanpa adanya gangguan terkait teknis serta menjaga
1
2
alat-alat kesehatan tidak mudah rusak karena pemanasan yang berlebihan akibat
penggunaan alat dilakukan setiap hari (Muhammad Sulthon Nashir, 2022). Selain
itu, ruang operasi memiliki banyak komponen yang perlu dipantau dan
dikendalikan sehingga menyulitkan user atau tenaga medis yang berada didalam
ruang operasi apabila tata letak komponen tersebut tidak beraturan. Pemantauan
dengan parameter suhu, kelembapan dan tekanan udara bertujuan agar ruang
operasi dapat dipantau kondisi ruangan tersebut terlebih khusus ruang operasi
memiliki 5 zona dengan ringkat risiko rendah, risiko sedang dan Tingkat risiko
tinggi. Zona 1 dan 2 merupakan Tingkat risiko rendah karena zona 1 dan 2
merupakan zona dengan jarak terjauh antara meja operasi atau tempat terjadinya
penunjang. Namun biaya untuk perangkat keras dan pengeluaran biaya Listrik
Daya Listrik Peralatan Rumah Tangga menggunakan ESP32. Alat ini menggunakan
ESP32 sebagai graphic interface yang memiliki keunggulan konsumsi daya rendah
saat diperbandingkan dengan kwh meter sebesar 0%. Kekurangan dari pemantauan
3
penelitian ini, alat tersebut adalah komunikasi antara ESP32 dengan LCD 2x16
Pada tahun 2022 telah dilakukan penelitian yang berjudul Analisa Power
Mode ESP32 untuk Catu Daya Pada Sistem Berbasis IoT. Keunggulan penggunaan
ESP32 pada penelitian ini dibuktikan dengan device ESP32 memiliki BLE
(Bluetooth Low Energy) yang bersifat built in sehingga dapat digunakan sebagai
baterai secara signifikan Dimana didalam ESP2 dikenal sebagai sleep-mode (Yani
Prabowo, 2022).
sudah tersedia modul Wi-Fi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk
akhir ini bertujuan untuk membantu tenaga medis dalam melakukan pemantauan
ruang operasi secara terpusat, penggunaan ESP32 dapat membantu Rumah Sakit
persyaratan ruang operasi perlu mendapat perhatian khusus guna menjaga alat
kesehatan agar tidak mudah rusak. Dari permasalahan yang kan dibahas adalah
adalah :
yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal kajian, meskipun
berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variable penelitian atau
pemantauan dan pengendalian ruang operasi yang mana akan membantu tugas
tenaga medis menjadi lebih efektif dan efisien, pemantauan dan pengendalian
ruang operasi dalam satu control panel yang mana menggunakan ESP32
smartphone.
sistem yang handal dan cerdas, penggunaan ESP32 ini memiliki kemampuan
mengakses dan mengontrol keamanan rumah dari jarak jauh. Peneliti memiliki
1204/MENKES/SK/X/2004.
ruang operasi dalam satu control panel berupa LCD Nextion. Hal tersebut
menjadi tujuan dari tugas akhir ini diharapkan bisa diimplementasikan rumah
rendah.
Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dari
diharapkan mampu membantu pekerja di Ruang Operasi agar lebih mudah dalam
software.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
terdahulu, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan karya ilmiah diatas. Selain
itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Adapun karya
Pandu Adi Cakranegara dan Rini Nuraini (2022) berjudul “Modular Operating
teknik analisis dan memiliki kebutuhan ruang yang agak rumit mebutuhkan
(Andiyan, 2022).
berjudul “Simulasi Kendali dan Monitoring Daya Listrik Peralatan Rumah Tangga
Tegangan, Arus, Daya Energi dan Biaya Listrik yang mana data tersebut akan
dikirim ke aplikasi Blynk sebagai pemantauan pengguna saat berada diluar rumah.
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan alat ukur standar maka diperoleh selisish
8
9
dengan alat ukur didapatkan selisi 0% yang mana artinya alat tersebut bekerja
Penelitian Aziza Amalia, Hanifah Rahmi Fajrin dan Agus Susilo Wibowo
standar devisiasi tertinggi yaitu pada suhu 1,43˚C dan kelembapan sebesar 4,69%
dengan nilai eror 3% pada suhu dan 2,11% pada kelembapan. Data pengujian suhu
dan kelembapan diambil dalam 3 kondisi yaitu pada kondisi suhu panas, suhu
sedang dan suhu dingin. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini
dari tiap sensor ditampilkan ke sebuah aplikasi smartphone, yang mana sensor yang
digunakan sensor BMP dan DHT11 untuk melakukan pembacaan suhu dan
tekanan udara sebesar 3,2%, 0,9% dan 0.02%, sedangkan presentase terendah
10
sebesar 2,5%, 0,2% dan 0,02%. Pengiriman data antara alat ke smartphone tidak
dipengaruhi oleh jarak apapun selama keduannya dapat terhubung dengan jaringan
Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang digunakan dalam perancangan
skripsi ini. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri Ruang
Ruang Operasi adalah unit di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat
Pedoman Teknis KEMENKES kamar operasi adalah ruangan di dalam rumah sakit
yang dipakai untuk melakukan operasi mayor dan secara khusus hanya dipakai
untuk prosedur bedah bukan untuk intervensi pengobatan (Indonesia, 2012). Luas
pembagian Zona pada Sarana Ruang Operasi Rumah Sakit, dari kebutuhan ruang
yang ada dibagi kedalam 5 (lima) Zona dibahas pada gambar 2.1 :
11
pendaftaran), ruang tunggu keluarga pasien, janitor dan ruang utilitas kotor.
Zona ini mempunyai jumlah partikel debu per m3 > 3.520.000 partikel
Zona ini terdiri dari ruang istirahat dokter dan perawat, ruang
plester, pantri petugas, ruang tunggu pasien (holding), ruang transfer dan
ruang loker (ruang ganti pakaian dokter dan perawat) merupakan area
transisi antara zona 1 dan zona 2. Zona ini mempunyai jumlah maksimal
0,5 µm.
Zona ini meliputi kompleks ruang operasi, yang terdiri dari ruang
ruang operasi. Zona ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3
4. Zona 4, Tingkat Risiko Sangat Tinggi (Steril dengan Pre Filter, Medium
Zona ini adalah ruang operasi, dengan tekanan udara positif. Zona
Sistem zona pada bangunan ruang operasi rumah sakit adalah untuk
mikroorganisme dari rumah sakit (area kotor) sampai pada kompleks ruang
conditiononing (AC) pada setiap zona, berarti bahwa staf dan penunjang
tingkah laku yang diterapkan pada zona. Aliran bahan-bahan yang masuk
dan keluar Ruang Operasi Rumah Sakit juga harus memenuhi ketentuan
spesifik. Aspek esensial/penting dari zona ini dan denah bangunan sarana
ruang operasi adalah mengatrur arah dan tim bedah, tim anestesi, pasien dan
zonasi yang mana dapat meminimalkan risiko infeksi pada pasca bedah.
a. Denah sarana Ruang Operasi Rumah Sakit, jalur yang salah dari aliran
barang “bersih” dan “kotor” serta lalu lintas orang dapat dengan mudah
disebabkan oleh alur sirkulasi barang “bersih” dan “kotor” dan alur
operasional.
Menurut segi tata ruang yang tercantum pada Keputusan Menteri Kesehatan
persyaratan medis sarana dan prasarana pelayanan pada instalasi bedah sentral,
a. Ruang pendaftaran terletak dibagian depan atau bagian yang paling mudah
dijangkau oleh keluarga pasien, ruangan ini dilengkapi dengan loket, meja
tempat duduk yang nyaman bagi penunggu pasien bedah. Sebaiknya tempat
2012).
khusus ruang operasi rumah sakit, selain itu pasien juga dapat melepaskan
ruang operasi rumah sakit dan menunggu sebelum masuk kompleks ruang
operasi rumah sakit tidak memungkinkan, kegiatan pada ruangan ini dapat
2012).
secara terus menerus dipantau karena efek pembiusan normal atau rigan
(Indonesia, 2012).
i. Ruang ganti petugas operasi sebaiknya dirancang untuk alur satu arah.
Petugas yang masuk kamar ganti tidak akan keluar ke pintu yang sama,
(Indonesia, 2012).
16
sentralisasi berlokasi terpisah dengan ruang operasi. Fungsi ruang ini adalah
sarung tangan. Ruang CSSD sebaiknya berada dekat dengan kamar operasi
(Indonesia, 2012).
2.2.3 ESP32
adalah ESP32 dengan biaya rendah, daya sistem rendah pada chip mikrokontroler
dengan integrasi WiFi, kemampuan mode Bluetooth ganda dan lebih fleksibel
Things ternyata sebagai pilihan yang dapat diandalkan dilingkungan industri karena
rentang suhu operasi yang luas. ESP32 dapat bertindak secara mandiri yang lengkap
LX16, ESP2 memiliki spesifikasi seperti yang ditampilkan pada tabel 2.1
Broad ini memiliki dua versi, yaitu yang 30 dan 36 GPIO, keduanya
berfungsi dengan cara yang sama tetapi versi 30 GPIO dipilih karena memiliki dua
pin GND. Semua pin diberi label di bagian atas board sehingga mudah diprogam
pengembangan aplikasi seperti Arduino IDE atau yang lainnya. Sumber daya untuk
board bisa diberikan melalui konektor micro-USB (System, 2023). Konfigurasi pin
input dan output dari ESP32 ditunjukkan pada gambar 2.2 dibawah ini.
Pada ESP32 memiliki detail teknis dan fungsi seperti yang dijelaskan
dibawah ini :
a. Sistem dan memori ESP32 adalah sistem dual-core dengan dua CPU
eksternal dan peripheral terletak di bus data atau bus intruksi CPU ini.
Mikrokontrole memiliki dua inti PRO CPU untuk protocol dan APP CPU
untuk aplikasi. Ruang Alamat untuk data dan bus intruksi adalah 4GB dan
disematkan adalah 448KB ROM, 520KB SRAM dan dua memori 8KB
(System, 2023).
b. Jam dan Timer ESP32 dapat menggunakan Phase Lock Loop (PPL) internal
menyediakan operasi Basic Service Set (BBS) STA dan SoftAP dibawah
grup P2P yang sesuai dengan protocol P2P WiFi terbaru. Dengan demikian,
bisa beroperasi sebagai stasiun dan terhubung dengan internet atau server
tertanam dan menyediakan fungsi dasar untuk aplikasi Tingkat yang lebih
pengguna untuk mendesain sendiri Display yang diinginkan. Nextion memiliki slot
micro SD yang dapat digunakan untuk meng-upload desain yang telah dibuat,
dengan cara memasukkan file hasil olahan progam editor Nextion kedalam sebuah
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter). Dua pin serial (Rx dan Tx)
dan dua pin untuk power supply (Nextion, 2011). Pada LCD Nextion terdapat RTC,
LED dan buzzer yang terpasang secara built-in. bentuk fisik dari LCD Nextion dapat
dilihat pada Gambar 2.3 sedangkan pada Tabel 2.2 menjelaskan spesifikasi LCD
Nextion :
20
95(P)x47,6(L)x4,6(T) NX4024T032_011R
tekanan dan suhu yang berbasis pada prinsip sensoring yang telah diuji. Modul
sensor ini ditempatkan di dalam paket tutup logam LGA yang berdimensi 2,5 x
2,5mm2 dan tinggi 0,93mm. dimensi berukuran kecil yang dimilikinya dan
konsumsi daya yang rendah membuat sensor ini mampu untuk diimplemtasikan
Saptadi, 2020).
kelembapannya memiliki akurasi keseluruhan yang tinggi pada range suhu udara
dengan akurasi tinggi dan resolusi dan derau sinyal yang lebih rendah bila
dioptimalisasi dengan derau rendah serta resolusi tinggi (Arief Hendra Saptadi,
2020). Senor BME280 memiliki tampilan fisik pada gambar 2.2 di bawah ini :
Spesifikasi yang dimilki oleh sensor BME280 antara lain sesuai dengan Tabel
Digital interface
I2C (sampai 3,4MHz) dan SPI (3 dan 4
wire, sampai dengan 4MHz)
Sensor BME280 mendukung antarmuka I2C dan SPI dan dapat disuplai
dengan tegangan masukan 1,71V sampai dengan 3,6V untuk suplai tegangan sensor
(VDD) dan 1,2V sampai dengan 3,6V untuk suplai antarmuka VDDIO. Pengukuran
dengan sensor ini dapat dipicu oleh host atau dapat juga dilakukan secara berkala.
Ketika sensor ini dinon-aktifkan, konsumsi arus menurun menjadi 0,1µA. BME280
dapat dioperasikan ke dalam tiga keadaan daya yaitu sleep mode, normal mode dan
forced mode.
Pin yang digunakan untuk fitur antarmuka I2C dalam sensor BME280
berikut ini :
menghitung waktu yang dimulai dari detik, menit jam, hari, tanggal, bulan hingga
tahun dengan akurat. Modul DS3231 real tim clock (RTC) jenis modul yang
berfungsi sebagai pewaktu digital interface atau antarmuka untuk mengakses modul
24
ini yaitu menggunakan I2C atau two wire (SDA dan SCL). Sehingga apabila diakses
menggunakan mikrokontroler membutuhkan 2 pin SDA dan SDL, dan 2 pin power
(Kokoh Dwi Prakoso, 2022). Modul RTC DS3231 ditunjukkan pada gambar 2.5
dibawah ini :
dibawah ini :
METODE PENELITIAN
3.1.1 Alat
pembuatan alat ini. Adapun beberapa alat yang digunakan dapat dilihat pada table
3.1 berikut :
3.1.2 Bahan
dan perancangan alat dan bahan yang digunakan sudah disesuaikan dengan
karakteristik alat yang akan dibuat. Bahan yang digunakan dapat dilihat pada table
25
26
Penelitian ini dimulai dengan studi literatur untuk memahami prinsip kerja
cara pembuatan sistem monitoring dan pengendalian ruang operasi dengan graphic
interface berbasis ESP32. Pada sisi monitoring, parameter yang dipantau adalah
menggunakan Arduino IDE yang mana dari hasil perancangan sistem monitoring
dirancang. Pada pengujian sisi monitoring untuk memastikan bahwa nilai yang
ditampilkan mendekati nilai sebenarnya maka dilakukan uji presisi dan uji akurasi.
27
Sedangkan pada sisi pengendalian dilakukan pengujian lama waktu tunda (delay)
Proses dari metode penelitian yang dilakukan dari awal perancangan hingga
Mulai
Study Literature
Merancang Skematik
Uji Coba
Kesesuaiann Alat
Berhasil ?
Pengambilan Data
Analisis
Penulisan KTI
Kesimpulan
Selesai
tahap ini penulis melakukan study literature dengan mencari berbagai acuan baik
melalui buku, jurnal, tugas akhir maupun artikel yang jelas dan terpercaya dengan
identifikasi masalah pada penelitian ini, membaca dan memahami kelebian dan
alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini untuk mempersiapkan menuju
tahap selanjutnya.
Secara garis besar , sistem terdiri dari tiga bagian utama yaitu kondisi
lingkungan yang diukur atau diambil datanya, perangkat elektronik yang akan
tampilan yang akan memunculkan data hasil pengukuran sensor dan nilai RTC.
Kondisi lingkungan yang diukur oleh sensor BME280 meliputi suhu, kelembapan
relatif, dan tekanan udara. Sedangkan RTC sendiri berfungsi untuk menghasilkan
Sistem alat yang akan dibuat meliputi sensor BME280 yang berfungsi
membaca suhu, kelembapan, dan tekanan udara. Sistem bekerja sesuai dengan blok
diagram pada gambar 3.2. inputan yang digunakan adalah suhu, kelembapan dan
tekanan udara pada ruangan yang mana akan dibaca oleh sensor BME280.
Perangcangan perngkat keras pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.3 :
30
Gambar Rangkaian Perangkat keras dan display pada gambar 3.3. Bagian
keluaran adalah sebuah LCD Nextion 3,2”. Supply tegangan perangkat menggunkan
USB 5V untuk memberikan tegangan kerja ,3V ke sensor dan RTC sedangan 5V
berbagai perangkat luat tersebut adalah sebagaimana dipaparkan dalam tabel 3.3
bahasa pemograman C, melalui Arduino IDE. Cara kerja dari progam adalah seperti
digambarkan dalam diagram alir pada gambar 3.4. secara garis besar, progam
tersebut tersusun dari dua buah sub progam, yaitu inisialisasi yang berisi intruksi-
intruksi untuk dijalankan sekali saja di kesempatan awal dan perulangan yang akan
32
objek dan konstanta untuk pemanggilan fungsi yang dibutuhkan ditunjukkan pada
listing progam pada line 1 sampai dengan line 48. Perangkat lunak pada penelitian
ini terdapat tiga bagian inti berupa pemograman kendali, pemograman monitoring
ON/OFF lampu deprogram pada line 80 sampai dengan line 93 pada lampiran
halaman L-3. Pemograman monitoring berupa membaca hasil RTC dan sensor
lampiran L-4.
33
Tahap uji performa terdiri dari pengujian seluruh sistem alat yang sudah
dibuat. Pengujian berupa pengambilan nilai presisi sensor, nilai akurasi sensor yang
suatu produk baru maupun menyempurnakan produk yang telah ada, yang
dimaksudkan dengan prduk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk
hardware (buku, modul, alat bantu pemebelajaran dan laboratorium) tetapi, juga
dapat berbentuk software seperti progam pengolahan data. Metode ini sangat
prototype.
30 data hasil pembacaan sensor kemudian dari data tersebut dicari standard
deviation dan relative standard deviation untuk menentukan nilai presisi. Dengan
(∑𝑦)2 (3.1)
∑𝑦2 − 𝑛
𝑆= √
𝑛−1
34
Dengan :
S = Simpangan baku
𝑆𝐷 (3.2)
𝑅𝑆𝐷 = × 100%
𝑥̅
Dengan :
SD = Simpangan Baku
Setelah itu, untuk mencari nilai presisi maka dilakukan dengan persamaan 3.3
di bawah ini :
(3.3)
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 100% − 𝑅𝑆𝐷
Dengan :
karya tulis ilmiah maupun saat pembuatan prototype monitoring dan pengendalian
yang mana hal baru yang dipelajari penulis sehingga penul merasa belum
telah memeriksa kartu SD yang digunakan dan memastikan kartu SD tersebut masih
bisa digunkan dan masih bisa terformat, saat dilakukan boot Kembali masih belum
berhasil. Saat disambungkan kabel HDMI dengan PC tidak muncul pada layer
monitor.
BAB IV
operasi dengan graphic interface berbasis ESP32. Dimana konsep yang dihasilkan
adalah mengukur parameter kondisi lingkungan pada ruang operasi berupa suhu,
kelembapan dan tekanan udara. Parameter tersebut menjadi faktor lingkungan fisik
yang berpengaruh terhadap kualitas udara, apabila kualitas udara tidak sesuai
membantu tenaga medis dalam memantau kualitas udara yang baik pada ruang
operasi serta dapat menekan biaya pengadaan alat monitoring dan pengendalian
ruang operasi secara terpusat terutama bagi rumah sakit tipe C. Pada pengujian
kelembapan dan tekanan udara yang mana hasil pembacaan ditampilkan pada LCD
Nextion. Hasil perancangan prototype ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini :
36
37
akan menguji Relay 4 channel 5v yang terhubung ke outlet Listrik, Relay berguna
sebagai saklar ON/OFF yang akan dikendalikan control panel berupa LCD Nextion.
kelembapan dan tekanan udara yang mana hasil pembacaan ditampilkan pada LCD
panjang yang disimpan dalam bentuk file yang secara otomatis disimpan ke kartu
SD.
berbeda dengan ruangan yang disesuaikan PMK No. 24 tahun 2016 pada ruang
operasi bedah minor minimal 42 m2, ukuran ruangan panjang x lebar x tinggi adalah
38
Magelang
(a) (b)
Gambar 4.2 (a) Data Hasil Penyimpanan, (b) Pengambilan Data
tersebut bekerja dengan baik dan pembacaan sensor stabil, maka diperlukan
pengukuran hasil data pembacaan sensor yang dihasilkan dibandingkan dengan alat
Rumah Sakit X di Magelang hasil pengukuran tersaji pada tabel 4.1 pada halaman
39 :
39
Berdasarkan data hasil uji pembacaan sensor BME280 pada Ruang Operasi
pada tabel 4,1 pengujian ini di maksudkan untuk mengetahui kesesuain pembacaan
sensor BME280 dengan alat pembanding berupa Thermohygrometer. Data hasil uji
didapatkan nilai ketelitian atau presisi pembacaan sensor BME280 pada suhu
sebesar 0,94%, nilai presisi pembacaan sensor BME280 pada kelembapan sebesar
0,95%. Selisih nilai presisi pada pembacaan sensor BME280 dengan alat
kelembapan nilai selisih presisi sebesar 0,04%, dara hasil data tersebut dapat
dapat bekerja secara baik. Pada gambar 4.3 merupakan grafik hasil pengukuran
60.00
40.00
20.00
4 12 20 28 36 44 52 60 68 76 84 92 100 108 116
berupa Suhu, Kelembapan dan Tekanan udara, data tersebut akan otomatis
tersimpan pada kartu SD dmana seluruh parameter pengukuran tersebut dan waktu
pengambilan data tertampil secara lengkap, pembacaan sensor yang tertampil pada
data hasil uji adalah per-10detik dan akan berganti pada setiap harinya dan tersimpat
pada bentuk file dengan format *.txt. nama file dihasilkan secara otomatis oleh
bekerja dengan baik atau tidak. Pada pengujian ini control Relay dari LCD Nextion
42
yang mana telah diprogam melalui ESP32. Terlihat pada gambar 4.6 merupakan
menandakan simulasi fungsi dari lampu yang ada pada ruang operasi bekerja.
Simulasi ini berupa lampu hazard pada depan pintu ruang operasi, lampu operasi,
lampu ruang operasi dan lampu pada x-ray viewer. Pada gambar 4.7 merupakan
Relay dalam kondisi OFF dengan menekan tombol OFF pada layer LCD Nextion
5.1 Kesimpulan
dan Pengendalian Ruang Operasi dengan Graphic Interface Berbasis ESP32 maka
sensor BME280. Hasil nilai presentase selisih pada pembacaan suhu didapatkan
sebesar 0,02% sedangkan pada pembacaan kelembapan sebesar 0,04%. Sesuai pada
tujuan tugas akhir ini alat dapat mengukur parameter suhu dan kelembapan sesuai
pada suhu pada range 19°C - 24°C alat dapat mengukur suhu ruang operasi dengan
data harian secara otomatis dalam kartu SD dengan file berupa *.txt, penyimpanan
data hasil pembacaan sensor Dimana data tersebut dapat dipergunakan untuk analisi
lanjutan di masa depan. dalam sesegi biaya pembuatan tidak banyak memakan
44
45
5.2 Saran
pemisahan data secara digital pada progam yang telah dibuat, sehingga
menyebabkan error data yang cukup signifikan pada pengambilan data pembcaan
sensor kelembapan, hal ini dapat ditambahkan proses pengambilan rata-rata dahulu
Penambahan beberapa fitur yang dapat mendukung mobilitas pengguna saat berada
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
#include <Wire.h>
#include <Adafruit_Sensor.h>
#include <Adafruit_BME280.h>
#include <RTClib.h>
#include <WiFi.h>
#include <NTPClient.h>
#include <WiFiUdp.h>
#include <EEPROM.h>
/*
* Connect the SD card
*/
#include "FS.h"
#include "SD.h"
#include "SPI.h"
#define BME_SDA 21
#define BME_SCL 22
#define Lampu_Operasi 27
#define XRAY 26
#define Lampu_Ruang 25
#define Hazard 33
#define LED 2
// NTP settings
const char* ntpServer = "pool.ntp.org";
const long gmtOffset_sec = 7 * 3600; // Offset GMT+7 (7 jam x 3600
detik)
const int daylightOffset_sec = 0;
WiFiUDP ntpUDP;
51
char* timenow;
if (file.print(message)) {
Serial.println("Message appended");
digitalWrite(LED, LOW);
delay(200);
} else {
Serial.println("Append failed");
}
file.close();
}
void setup() {
// definisi PinOut untuk Fungsi Relay
52
pinMode(Lampu_Operasi, OUTPUT);
pinMode(XRAY, OUTPUT);
pinMode(Lampu_Ruang, OUTPUT);
pinMode(Hazard, OUTPUT);
pinMode(LED, OUTPUT);
// Pull UP reverse, Ketika digitalWrite(##, HIGH); Nilai 1 = Lampu
OFF
// Pull UP reverse, Ketika digitalWrite(##, LOW); Nilai 0 = Lampu
OFF
digitalWrite(Lampu_Operasi, T_Lampu_Operasi); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(XRAY, T_XRAY); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(Lampu_Ruang, T_Lampu_Ruang); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(Hazard, T_Hazard); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
digitalWrite(LED, HIGH); // Matikan relay
secara awal sesuai data terakhir
Serial.begin(9600);
Serial2.begin(9600);
// Connect to Wi-Fi
WiFi.begin(ssid, password);
Wire.begin(); // Mulai jalur I2C dengan pin SDA dan SCL yang
ditentukan
if (!rtc.begin()) {
Serial.println("Couldn't find RTC");
// while (1)
;
}
if (rtc.lostPower()) {
Serial.println("RTC lost power, let's set the time!");
53
rtc.adjust(DateTime(F(__DATE__), F(__TIME__)));
}
// Set up NTP
timeClient.begin();
if (!SD.begin()) {
Serial.println("Card Mount Failed");
return;
}
uint8_t cardType = SD.cardType();
if (cardType == CARD_NONE) {
Serial.println("No SD card attached");
return;
}
}
void loop() {
if (Serial2.available()) {
String received = "";
// delay(30);
while (Serial2.available()) {
received += char(Serial2.read());
}
Serial.println("Serial2 : " + received);
if (received == "R_O_ON") {
T_Lampu_Operasi = 0;
Serial.println("Lampun Ruangan ON");
} else if (received == "R_O_OFF") {
T_Lampu_Operasi = 1;
Serial.println("Lampun Ruangan OFF");
}
if (received == "XR_ON") {
T_XRAY = 0;
Serial.println("Lampu XRAY ON");
} else if (received == "XR_OFF") {
T_XRAY = 1;
Serial.println("Lampu XRAY ON");
}
if (received == "L_R_ON") {
T_Lampu_Ruang = 0;
Serial.println("Lampu Ruang ON");
} else if (received == "L_R_OFF") {
T_Lampu_Ruang = 1;
Serial.println("Lampu Ruang OFF");
}
if (received == "L_H_ON") {
T_Hazard = 0;
54
Serial.println("Lampu Hazard");
} else if (received == "L_H_OFF") {
T_Hazard = 1;
Serial.println("Lampu Hazard");
}
if (received == "start") {
isRunning = 1;
Serial.println("Start Watch");
elapsedTime = 0;
} else if (received == "stop") {
isRunning = 0;
Serial.println("Stop Watch");
}
// StopWatch di identifikasi
if (isRunning == 0) {
startTime = now.unixtime();
} else {
// elapsedTime += currentMillis - startTime;
elapsedTime = now.unixtime() - startTime;
}
// Konversi String
String dateString = String(date);
String dateString_ = String(date_);
String timeString = String(time);
56
digitalWrite(LED, HIGH);
}
// Konversi String
String temperatureString = String(temperature);
// Kirim data ke t3 Text Value Temperature/Suhu
Serial2.print("t3.txt=\"" + temperatureString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
57
// Konversi String
String humidityString = String(humidity);
// Kirim data ke t4 Text Value Humidity/Kelembaban
Serial2.print("t4.txt=\"" + humidityString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
// Konversi String
String pressureString = String(pressure);
// Kirim data ke t5 Text Value Pressure/Tekanan Atmosfire
Serial2.print("t5.txt=\"" + pressureString + "\"");
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
Serial2.write(0xff);
if (Serial.available()) {
// Tampilkan data Timer/StopWatch
Serial.print("StopWatch : ");
Serial.println(elapsedTime);
// Tampilkan data
Serial.print("Temperature = ");
Serial.print(temperature);
Serial.println(" *C");
Serial.print("Pressure = ");
Serial.print(pressure);
Serial.println(" hPa");
Serial.print("Humidity = ");
Serial.print(humidity);
Serial.println(" %");
Serial.print("Altitude = ");
Serial.print(altitude);
Serial.println(" m");
Serial.print("Time: ");
Serial.print(now.year(), DEC);
Serial.print('/');
Serial.print(now.month(), DEC);
Serial.print('/');
Serial.print(now.day(), DEC);
58
Serial.print(" ");
Serial.print(now.hour(), DEC);
Serial.print(':');
Serial.print(now.minute(), DEC);
Serial.print(':');
Serial.print(now.second(), DEC);
Serial.println();
}
}
}