Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 66
PERTEMUAN 4
PEMROGRAMAN WEB II JENIS-JENIS OPERATOR BAHASA PHP
RADEN MUHAMAD FIRZATULLAH
Pengertian Operand Dan Operator Dalam bahasa pemograman, terdapat istilah operand dan operator. Operand adalah nilai asal yang digunakan didalam proses operasi, sedangkan operator adalah instruksi yang diberikan untuk mendapatkan hasil dari proses tersebut. Contohnya, operasi: 5+2. Angka 5 dan 2 adalah operand, sedangkan tanda tambah (karakter +) adalah operator. Beberapa operator bisa mengubah nilai dari operandnya sendiri, walaupun kebanyakan hanya sebagai penghubung antar operand. Operator di dalam PHP banyak meminjam contoh karakter dari bahasa C dan Perl. Jenis Operator Berdasarkan jumlah operand, operator dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: Operator unary adalah operator yang hanya memiliki 1 operand, contohnya karakter – (tanda minus). Tanda minus digunakan membuat sebuah angka menjadi negatif, contohnya: -5, atau karakter + untuk menegaskan nilai positif, contohnya: +5. Operator binary adalah operator yang memiliki 2 operand. Operator jenis ini adalah yang paling banyak digunakan, misalkan 5×2, atau 10/3. Operator Ternary adalah operator yang memiliki 3 operand. Didalam PHP hanya dikenal 1 operator ternary, yaitu operator kondisi (? :). Kita akan mempelajari operator ini dalam tutorial selanjutnya. Urutan Prioritas Operator Sama seperti membuat persamaan dalam matematika, operator dalam PHP juga memiliki urutan pemrosesan tersendiri. Misalkan terdapat kode program sebagai berikut: Urutan Prioritas Operator Program tersebut akan dieksekusi oleh PHP dengan melihat urutan prioritasnya. Urutan prioritas ini menetapkan seberapa “dekat” operator dengan kedua operand-nya. Sebagai contoh, 2+3*5 hasilnya adalah 17, bukan 25. Hal ini karena operator perkalian (*) memiliki prioritas lebih tinggi daripada operator penambahan (+). Namun urutan prioritas ini dapat “dipaksa” dengan menggunakan tanda kurung, jika anda ingin menjumlahkan 2 dan 3 terlebih dahulu, maka operasi sebelumnya bisa ditulis menjadi (2+3)*5 yang hasilnya adalah 25. Berikut adalah tabel urutan prioritas operator dalam PHP. Operator paling atas lebih diprioritaskan dari pada operator dibawahnya, dan operator yang berada dalam baris yang sama memiliki urutan prioritas yang sama. Prioritas Operator Prioritas Operator Kolom arah proses (atau dalam manual PHP disebut dengan Associativity) digunakan untuk melihat bagaimana arah proses operator dijalankan. Misalkan operator kurang (-), di dalam tabel dapat dilihat bahwa operator kurang (-) memiliki arah proses “kiri”, sehingga operasi 5 – 3 – 1 oleh PHP diproses dari kiri ke kanan. 5 – 3 – 1 diproses menjadi (5 – 3) – 1, dan hasilnya adalah 1. Namun di dalam tabel, operator “=” memiliki arah proses “kanan”, sehingga $a = $b = $c, akan diproses dari kanan terlebih dahulu, menjadi $a = ($b = $c). Jika arah proses tersebut “non-arah”, berarti operator itu tidak bisa digunakan secara berdampingan. Misalkan 4 < 6 > 2, tidak dapat diproses oleh PHP, namun 1 <= 1 == 1 bisa diproses karena operator == memiliki urutan prioritas lebih rendah daripada <=. Selain untuk memaksakan urutan prioritas, penggunaan tanda kurung juga akan memudahkan pembacaan program, bahkan ketika tidak diperlukan. Misalkan $a AND $b OR $c, akan lebih mudah dimengerti ketika ditulis menjadi ($a AND $b) OR $c, walaupun sebenarnya operator AND memiliki urutan prioritas lebih tinggi daripada OR. Cara Penulisan Fungsi var_dump() Karena sifat variabel dalam PHP yang tidak bertipe (Loosely Typed Language), dalam pembuatan program PHP sebuah tipe variabel dapat “berubah” menjadi tipe lainnya. Perubahan ini bergantung operator yang digunakan. Seperti yang kita lihat pada saat pembahasan tentang tipe data boolean, tipe data string “aku”, dapat menjadi tipe data boolean TRUE. Cara Penulisan Fungsi var_dump() Untuk memastikan tipe data dari sebuah variabel, PHP menyediakan fungsi yang sangat berguna, terutama untuk proses pengujian dan pencarian kesalahan (debugging), yakni fungsi var_dump. Fungsi var_dump membutuhkan inputan variabel yang akan diperiksa. Contoh Penulisan Fungsi var_dump() Pengertian dan Jenis Operator Aritmatika Operator Aritmatika adalah operator matematis yang terdiri dari operator: Penambahan. Pengurangan. Perkalian. Pembagian. Modulus. Plus dan Minus. Jenis Operator Aritmatika Didalam PHP terdapat 7 jenis operator aritmatika, berikut ke tujuh operator tersebut: Cara Penggunaan Operator Aritmatika Penggunakan operator aritmatika di dalam PHP relatif mudah, karena kita telah terbiasa dengan operator ini. Cara Penggunaan Operator Aritmatika Pada kode program diatas, saya menggunakan fungsi var_dump() untuk menampilkan hasil perhitungan, sehingga kita bisa melihat tipe data dari masing-masing variabel. Dari hasil var_dump(), terlihat bahwa variabel $hasil3 dan $hasil5 bertipe float. Hal ini dikarenakan perhitungan aritmatika pada baris ke-4 dan ke-6 menghasilkan angka desimal, sehingga secara otomatis variabel tersebut tidak dapat ditampung sebagai integer, melainkan harus float. Namun jika hasil operasi matematis tersebut menghasilkan bilangan bulat, PHP akan menyimpannya sebagai tipe data int (integer), seperti variabel $hasil1, $hasil2, $hasil4 dan $hasil6. Pada perhitungan baris ke-6 yaitu persamaan $hasil5=3+8/5-3, hasilnya adalah 1.6. Hal ini karena operator pembagian memiliki prioritas lebih tinggi daripada operator tambah dan kurang. Operasi 3+8/5-3 dikerjakan oleh PHP sebagai (3+(8/5))-3. Namun untuk hal ini, disarankan menggunakan tanda kurung secara tertulis agar memudahkan dalam membaca alur program, dari pada bergantung kepada aturan prioritas operator PHP. Pengertian dan Jenis Operator String Dalam PHP, hanya terdapat 1 jenis operator String, yakni operasi penyambungan (concatenation) string. Operator ini menggunakan karakter titik (.). Operator penyambungan string ini membutuhkan 2 inputan yang bertipe data string. Hasil dari operator ini adalah sebuah string yang terdiri dari sambungan kedua string tersebut. Penggunaan Operator String Cara Alternatif Didalam PHP, tanda kurung kurawal (karakter { dan }) untuk variabel bisa berfungsi sebagai penyambung string. Contoh kode program diatas dapat juga ditulis menjadi: Cara Alternatif Contoh diatas “memanfaatkan” sifat pendefenisian string menggunakan tanda kutip dua (double quote). Seperti yang telah kita bahas pada materi Mengenal Tipe Data String dan Cara Penulisan String dalam PHP, jika pendefenisian string menggunakan double quote (karakter “), maka setiap variabel akan diproses oleh PHP. Namun kita tidak bisa menulis : Cara Alternatif Karena yang akan diproses PHP adalah 1 variabel saja, yakni $a$b$c. sehingga kita perlu menambahkan tanda kurung kurawal (karakter { dan }) untuk memisahkan ketiga string menjadi {$a}{$b}{$c}. Beberapa situs referensi PHP, menyebutkan bahwa cara ini “lebih cepat” untuk menyambung string daripada menggunakan operator titik (.), Namun anda tidak akan melihat perbedaanya untuk kode program sederhana. Pengertian dan Jenis Operator Logika Operator Logika adalah operator yang digunakan untuk membandingkan 2 kondisi logika, yaitu logika benar (TRUE) dan logika salah (FALSE). Operator logika sering digunakan untuk kodisi IF, atau untuk keluar dari proses perulangan (looping). Jenis operand dalam operator logika ini adalah variabel dengan tipe boolean. Namun jika operand bukan boolean, akan “dikonversi” menjadi boolean oleh PHP (aturan “konversi” ini telah kita bahas pada tutorial tentang tipe data boolean PHP). Jenis Operator Logika dalam PHP Jenis Operator Logika dalam PHP Perbedaan dari operator AND dengan &&, dan OR dengan || terkait dengan cara penulisan dan aturan “kekuatan” operator. Operator && dan || memiliki “kekuatan” lebih tinggi dari pada AND dan OR, sehingga baris perintah: $a AND $b || $c, akan dieksekusi oleh PHP menjadi $a AND ($b || $c). Dari tabel diatas, saya hanya memberikan hasil untuk kondisi TRUE, maka selain kondisi tersebut, hasilnya adalah FALSE. Cara Penggunaan Operator Logika Cara Penggunaan Operator Logika Pada baris 2, operasi logika yang dijalankan adalah $hasil1 = true and false, yang harusnya $hasil1 akan bernilai false (berdasarkan prinsip operator and: jika salah satu saja ada yang false, maka hasilnya adalah false) Namun seperti yang terlihat dalam tampilan saat program dijalankan, variabel $hasil1 bernilai true!. Apa yang sebenarnya terjadi? Hal ini kembali kepada prinsip urutan prioritas operator. Jika anda perhatikan tabel urutan operator pada tutorial urutan operator dalam PHP, operator assignment (pendefenisian variabel) yaitu menggunakan tanda sama dengan (=) memiliki priotitas lebih tinggi dari pada operator logika and. Sehingga yang sebenarnya diproses adalah ($hasil1 = true) and false, sehingga $hasil1 akan bernilai true. Kesalahan pemograman seperti ini akan sulit dideteksi, sehingga anda disarankan menggunakan tanda kurung untuk menegaskan urutan program. Cara Penggunaan Operator Logika Pada baris ke-6, untuk variabel $hasil2 saya mengulangi operasi yang sama dengan baris 2, namun kali ini dengan menggunakan tanda kurung untuk memberitahukan kepada PHP bahwa operasi logikalah yang harus dijalankan pertama kali, baru setelah itu proses assigment yang kali ini berjalan sebagaimana harusnya (true and false menghasilkan false). Dan variabel $hasil2 bernilai false. Pada baris ke-10, variabel $hasil3 bernilai true, karena operator xor akan menghasilkan true apabila salah satu operand bernilai true. Untuk baris ke-14, $hasil4 = (false or true && false), urutan proses operasi dimulai terlebih dahulu pada operator && karena memiliki urutan prioritas lebih tinggi daripada operator or, sehingga yag diproses oleh PHP adalah (false or (true && false)), dan menghasilkan nilai false. Pada contoh terakhir baris ke-20, operator || akan diproses terlebih dahulu, sehingga persamaanya menjadi $hasil5 = ($a and ($b || $a) or b). Dalam membuat operasi logika ini, sedapat mungkin untuk mengujinya terlebih dahulu, karena kesalahan program pada logika akan sulit terdeteksi. Pengertian Prinsip Short Circuit PHP menjalankan operasi logika dengan prinsip short-circuit, yaitu jika dengan memeriksa satu perintah saja sudah didapati hasil logikanya, maka perintah lain tidak akan dijalankan.
Jika pada saat program dijalankan $a sudah bernilai FALSE,
maka variabel $b, $c dan $d tidak akan diperiksa lagi, karena apapun nilai variabel tersebut, hasilnya akan tetap FALSE. Pengertian Prinsip Short Circuit Hal ini akan berguna untuk kasus-kasus tertentu, seperti contoh berikut:
Fungsi exit() dalam kode PHP tersebut (yang akan membuat
program PHP berhenti diproses) tidak akan dijalankan selama fopen($filename) bernilai true. Fungsi short-circuit ini sering digunakan dalam contoh-contoh aplikasi PHP. Pengertian Operator Perbandingan Sesuai dengan namanya, operator perbandingan membandingkan nilai dari 2 operand. Hasilnya selalu salah satu dari TRUE atau FALSE. Hasil perbandingan akan bernilai TRUE jika kondisi perbandingan tersebut benar, atau FALSE jika kondisinya salah. Operand untuk operator perbandingan ini bisa berupa tipe data angka (integer atau float), maupun bertipe string. Operator perbandingan akan memeriksa nilai dan (untuk beberapa operator) juga tipe data dari operand. Jenis-jenis Operator Perbandingan Aturan Operator Perbandingan Penggunaan Operator Perbandingan Berikut adalah beberapa contoh penggunaan operator perbandingan dalam PHP: Penggunaan Operator Perbandingan Dalam contoh kode PHP diatas, saya menggunakan fungsi var_dump() untuk melihat hasil dari perbandingan. Contoh 1 sampai 3 merupakan operasi perbandingan aritmatika biasa. Pada contoh ke 4, 10 <> ’10’ = FALSE, karena PHP menganggap kedua operand adalah sama, sehingga jika diberikan operator tidak sama dengan (<>), maka hasilnya FALSE. Perhatikan bahwa tipe data kedua angka berbeda, saya menambahkan tanda petik untuk membuah string ‘10’, namun PHP mengkonversinya menjadi integer 10 ketika membandingkan (sesuai aturan tabel diatas). Pada contoh ke 5, 10 == ’10’ = TRUE, karena alasan yang sama dengan penjelasan contoh ke 4. String ‘10’ dikonversi terlebih dahulu menjadi angka, lalu dibandingkan, sehingga hasilnya menjadi TRUE. Penggunaan Operator Perbandingan Untuk contoh ke 6, 10 === ’10’ = FALSE, karena operator === selain membandingkan nilai, juga membandingkan tipe data dari opearand, sehingga string ‘10’ dianggap tidak sama dengan integer 10. Hal ini berbeda dengan contoh ke 5. Untuk contoh ke 7, ‘150’ == ‘1.5e2’ = TRUE, karena seluruh string yang berupa angka dikonversi menjadi angka terlebih dahulu, dan ‘1.5e2’ adalah penulisan scientific dari 1,5 x 10^2, yang hasilnya adalah 150. Namun sama seperti contoh ke 6, jika kita mengganti operator ‘==’ dengan ‘===’, maka hasilnya akan FALSE. Pada contoh terakhir, no 8. Saya membandingkan string dengan angka, sehingga string ‘duniailkom’ dikonversi menjadi integer bernilai 0, dan baru disamakan dengan operan kedua, yakni angka 0. Karena 0==0, maka hasilnya = TRUE. Pengertian Operator Increment / Decrement Operator Increment dan Decrement adalah penyebutan untuk operasi sepert $a++, dan $a–. Jika anda telah mempelajari bahasa pemograman lain, operasi increment dan decrement ini sering digunakan dalam perulangan (looping). Increment digunakan untuk menambah variabel sebanyak 1 angka, sedangkan decrement digunakan untuk mengurangi variabel sebanyak 1 angka. Penulisannya menggunakan tanda tambah 2 kali untuk increment, dan tanda kurang 2 kali untuk decrement. Penempatan tanda tambah atau kurang ini boleh diwal, atau diakhir variabel, namun keduanya memiliki perbedaan, sehingga terdapat 4 jenis increment dan decrement dalam PHP. Jenis Operator Increment dan Decrement Berikut adalah tabel 4 jenis operator increment dan decrement dalam PHP: Cara Penggunaan Operator Pengertian & Jenis Operator Assignment Operator assignment adalah operator untuk menambahkan, atau memasukkan sebuah nilai kedalam variabel. PHP memiliki 3 jenis operator assigment, dan kita telah menggunakan 2 diantaranya, yaitu tanda = untuk mengdefenisikan variabel, dan tanda => untuk mengisi nilai dari array. Jenis-jenis Operator Assigment PHP mengenal 3 jenis operator assigment, yaitu : Assigment dengan Nilai (Assignment by Value). Assigment Array. Assigment dengan Referensi (Assignment by Reference). Pengertian Operator Assigment Nilai Assigment dengan Nilai atau dalam istilah pemograman dikenal dengan Assignment by Value , adalah proses pemberian nilai kedalam sebuah variabel dengan meng-copy nilai atau value dari variabel lain. PHP menggunakan tanda sama dengan (=) untuk Assignment by Value. Secara tidak sadar, kita telah banyak menggunakan operator ini dalam berbagai contoh pada tutorial sebelumnya. Pada saat menggunakan operator “=”, PHP meng-copy nilai (atau value), dari sisi kanan operator ke sisi kiri. Operator Assignment by Value (dan juga operator assigment lainnya) memiliki arah proses kanan (dapat dilihat dalam tabel urutan proses pada Tutorial PHP: Pengertian Operand, Operator dan Urutan Operator dalam PHP) sehingga proses pemberian nilai kepada sebuah variabel dimulai dari kanan Contoh Operator Assigment Pengertian Operator Assigment Array Operator Assigment array adalah operator assigment untuk menginput nilai kedalam array. Operator ini menggunakan tanda panah (=>). Kita telah membahas cara pembuatan, dan penggunaan operator ini pada tutorial Mengenal Tipe Data Array dan Cara Penulisan Array dalam PHP. Pengertian Assigment dengan Referensi Assigment dengan referensi atau dalam istilah programmingnya: Assignment by Reference, adalah operator assigment khusus yang digunakan untuk men-copy nilai referensi dari sebuah variabel. Pengertian Assigment dengan Referensi Dalam kode program diatas, saya membuat 2 buah variabel, yaitu $a dan $b. Variabel $a saya input dengan nilai 20, sedangkan variabel $b men-copy nilai dari variabel $a. Selanjutnya saya tampilkan kedua variabel tersebut menggunakan perintah echo. Pada baris ke-9 saya menambahkan nilai variabel $a dengan 5, lalu menampilkan hasil kedua variabel tersebut. Pengertian Assigment dengan Referensi Selanjutnya pada baris ke-14 saya menambahkan $b dengan 10, lalu menampilkan hasilnya Kata kunci disini adalah, variabel $b hanya men-copy nilai yang ada pada variabel $a, sehingga kedua variabel memiki nilai sendiri- sendiri dan terpisah, seperti yang terlihat dari hasil echo. Bagaimana jika yang saya inginkan adalah: karena variabel $a=$b, maka ketika saya merubah nilai salah satu variabel, nilai pada variabel yang lain juga ikut berubah. Fitur inilah yang bisa didapatkan dengan Assignment by Reference. Assignment By Reference Perhatikan contoh kode PHP berikut yang sama persis dengan contoh sebelumnya, namun saya mengganti baris $b = $a, menjadi $b = &$a: Perbedaan Assigment By Value Agar lebih jelas, berikut adalah Perbedaan Proses Assigment By Value, dengan Assigment By Reference Didalam bahasa pemograman (dan juga PHP), sebuah nilai dari variabel di simpan pada sebuah alamat tertentu di memory komputer. Alamat memory inilah yang dimaksud dengan referensi. Misalkan variabel $a memiliki nilai 20, dan berada pada lokasi memory 1013, ketika saya membuat kode program $b=$a, maka nilai (atau value) dari variabel $a di-copy ke dalam variabel $b yang mungkin saja akan berada pada lokasi memory 1014. Perbedaan Assigment By Value Sehingga saat ini ada 2 buah lokasi memori untuk menampung nilai dari masing-masing variabel, $a pada lokasi 1013 dengan nilai 20, dan $b pada lokasi 1014 dengan nilai 20 (dicopy dari nilai $a). Ketika saya menambahkan variabel $a dengan operasi $a = $a + 5, nilai pada lokasi memory 1013 akan menjadi 25, namun karena memiliki lokasi memory yang berbeda, nilai pada variabel $b akan tetap 20. Inilah proses yang terjadi ketika menggunakan Assigment By Value. Assigment By Reference Ketika variabel $a dengan nilai 20 berada di lokasi memory 1013, dan saya menjalankan perintah $b=&$a, maka yang terjadi adalah, alamat lokasi memory (referensi) untuk variabel $b dicopy dari nilai variabel $a, sehingga kedua variabel memiliki 1 alamat memory yang sama, yaitu 1013. Karena alamat untuk variabel $a dan $b sama, maka ketika salah satu variabel mengubah nilai di alamat 1013, maka nilai tersebut akan berubah. Ketika saya menambahkan nilai variabel $a dengan operasi $a = $a + 5, nilai pada lokasi memory 1013 akan menjadi 25. Dan ketika saya tampilkan nilai dari variabel $b, maka PHP akan mencari nilai di lokasi memori 1013, dan menampilkan hasilnya, yakni 25. Kedua variabel $a dan $b terikat dengan 1 lokasi memory yang sama. Pengertian dan Jenis Operator Bitwise Operator bitwise (Bitwise Operators) adalah operator khusus yang disediakan PHP untuk menangani proses logika untuk bilangan biner. Bilangan biner atau binary adalah jenis bilangan yang hanya terdiri dari 2 jenis angka, yakni 0 dan 1. Jika operand yang digunakan untuk operator ini bukan bilangan biner, maka akan dikonversi secara otomatis oleh PHP menjadi bilangan biner. Dalam penerapannya, operator bitwise tidak terlalu sering digunakan, kecuali anda membuah program yang langsung berkaitan dengan pemrosesan bilangan biner. Jenis-Jenis Operator Bitwise Cara Penggunaan Operator Bitwise Cara Penggunaan Operator Bitwise Dalam contoh kode PHP diatas, saya mendefenisikan 2 variabel yakni $a dan $b, dan memberikan nilai awal berupa angka biner ke dalam kedua variabel tersebut (cara penulisan angka biner telah kita bahas pada tutorial Tutorial PHP: Mengenal Tipe Data Integer dan Cara Penulisan Integer dalam PHP) Variabel $a berisi angka biner: 10110101, yang nilai desimalnya adalah 181, dan variabel $b berisi angka biner: 01101100, yang nilai desimalnya adalah 108. Pada contoh 1, saya melakukan operasi & terhadap kedua variabel. Operasi bitwise “and” ini akan memproses bit per bit dari kedua variabel, jika kedua bit sama-sama 1, maka hasilnya juga 1, selain kondisi tersebut, nilai akhirnya adalah 0. Cara Penggunaan Operator Bitwise Berikut perhitungan bitwise “and”:
Dan dari hasil echo, terlihat bahwa hasilnya adalah 36 (dalam
bentuk desimal). Pengertian dan Jenis Operator Gabungan Operator gabungan assigment adalah cara penulisan singkat operator dengan menggunaan sebuah operatror assigment secara bersamaan dengan operator lainnya. Dalam PHP, operator gabungan ini adalah antara operator assigment dengan operator lain seperti operator aritmatika, string, bitwise, dll. Pengertian dan Jenis Operator Gabungan Untuk memahami operator gabungan assigment ini, perhatikan contoh berikut: Jenis-jenis Operator Gabungan Cara Mengubah Tipe Data PHP PHP merupakan bahasa pemograman yang tidak terlalu ketat dalam aturan tipe data (dimana sebuah variabel dapat diisi dengan berbagai tipe data). Hal ini memberikan kemudahan penulisan, namun juga mendatangkan permasalahan tersendiri. Terkadang PHP mengubah tipe data suatu variabel menjadi tipe data lainnya secara tidak langsung tanpa kita instruksikan. Jika anda telah mengikuti tutorial PHP di duniailkom tentang pembahasan tipe data dan operator, maka beberapa kali kita telah membuat kode program yang “memaksa” suatu tipe data berfungsi sebagai tipe data lainnya. Cara Mengubah Tipe Data PHP Perhatikan kode program php berikut: Pengertian Type Casting Jika type juggling merupakan proses “otomatis” oleh PHP, maka Type Casting adalah proses perubahan type data secara manual dengan menggunaan instruksi di dalam kode program. Untuk merubah sebuah type data, kita menggunakan perintah casting dengan cara membuat nama tipe data tujuan di dalam tanda kurung sebelum variabel yang akan diubah. Contoh Type Casting Jenis Type Casting Jenis-jenis perintah casting yang ada dalam PHP adalah sebagai berikut: (int), (integer) – mengubah tipe data menjadi integer (bool), (boolean) – mengubah tipe data menjadi boolean (float), (double), (real) – mengubah tipe data menjadi float (string) – mengubah tipe data menjadi string (array) – mengubah tipe data menjadi array (object) – mengubah tipe data menjadi object (unset) – mengubah tipe data menjadi NULL (PHP 5) Aturan Konversi Data Dalam PHP Perubahan sebuah tipe data menjadi tipe data lainnya dalam PHP memiliki aturan tersendiri. Berikut adalah aturan konversi tipe data dalam PHP: Konversi Menjadi Integer Konversi Menjadi Float Konversi Menjadi Boolean Konversi Menjadi Integer Jika tipe data asal adalah float, maka perubahan menjadi integer akan membuang tanda desimal dari float. Contohnya, 3.94 akan menjadi integer 3. Jika tipe data asal adalah boolean, maka nilai TRUE akan menjadi 1, dan FALSE manjadi 0. Jika tipe data asal adalah string, maka string akan dipotong pada angka terakhir yang ditemukan, mulai dari awal string. Namun jika diawal string tidak terdapat angka, maka string akan dikonversi menjadi 0. Contohnya, “9 Kucing” akan menjadi integer 9, “999 kucing” akan menjadi integer 999. “kucing 99” akan menjadi 0, “14,5 kali gaji” akan menjadi integer 14 (karena desimal akan dibuang dari string) Jika tipe data asal adalah array kosong (tanpa data) maka jika dikonversi menjadi integer akan menghasilkan 0, namun array dengan isi data minimal 1, akan dikonversi menjadi 1. Konversi Menjadi Float Secara garis besar, konversi menjadi float hampir sama dengan konversi menjadi integer, dengan perbedaan jika tipe asal adalah string, maka angka desimal akan diperhitungkan, misalnya “14,5 kali gaji” akan dikonversi menjadi float 14,5 Konversi Menjadi Boolean Jika tipe data asal adalah integer, maka angka 0 akan dikonversi menjadi FALSE, selain itu, akan dikonversi menjadi TRUE. Contohnya 0 -> FALSE, 1 -> TRUE, -1 -> TRUE. Jika tipe data asal adalah float, maka angka 0.0 akan dikonversi menjadi FALSE, selain itu, akan dikonversi menjadi TRUE. Contohnya 0.0 -> FALSE, 1,9 -> TRUE, -1,6 -> TRUE. Jika tipe data asal adalah string, maka string “” (tanpa karakter) akan dikonversi menjadi FALSE, string “0” (string dengan karakter nol) akan dikonversi menjadi FALSE, selain itu akan dikonversi menjadi TRUE. Contohnya: “” -> FALSE, “ ” ->TRUE (karakter spasi), “0” -> FALSE. Jika tipe data asal adalah array, maka array kosong (tanpa data) akan dianggap FALSE, selain itu array akan dikonversi menjadi TRUE. TERIMA KASIH Semoga Bermanfaat Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi saya melalui email.