0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan66 halaman

Pemrograman Web II - Pertemuan 6

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan66 halaman

Pemrograman Web II - Pertemuan 6

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 66

PERTEMUAN 4

PEMROGRAMAN WEB II
JENIS-JENIS OPERATOR BAHASA PHP

RADEN MUHAMAD FIRZATULLAH


Pengertian Operand Dan Operator
Dalam bahasa pemograman, terdapat istilah operand dan operator.
Operand adalah nilai asal yang digunakan didalam proses operasi,
sedangkan operator adalah instruksi yang diberikan untuk
mendapatkan hasil dari proses tersebut.
Contohnya, operasi: 5+2. Angka 5 dan 2 adalah operand,
sedangkan tanda tambah (karakter +) adalah operator.
Beberapa operator bisa mengubah nilai dari operandnya sendiri,
walaupun kebanyakan hanya sebagai penghubung antar operand.
Operator di dalam PHP banyak meminjam contoh karakter dari
bahasa C dan Perl.
Jenis Operator
Berdasarkan jumlah operand, operator dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
Operator unary adalah operator yang hanya memiliki 1 operand,
contohnya karakter – (tanda minus). Tanda minus digunakan membuat
sebuah angka menjadi negatif, contohnya: -5, atau karakter + untuk
menegaskan nilai positif, contohnya: +5.
Operator binary adalah operator yang memiliki 2 operand. Operator jenis
ini adalah yang paling banyak digunakan, misalkan 5×2, atau 10/3.
Operator Ternary adalah operator yang memiliki 3 operand. Didalam
PHP hanya dikenal 1 operator ternary, yaitu operator kondisi (? :). Kita
akan mempelajari operator ini dalam tutorial selanjutnya.
Urutan Prioritas Operator
Sama seperti membuat persamaan dalam matematika,
operator dalam PHP juga memiliki urutan pemrosesan
tersendiri. Misalkan terdapat kode program sebagai berikut:
Urutan Prioritas Operator
Program tersebut akan dieksekusi oleh PHP dengan melihat urutan
prioritasnya.
Urutan prioritas ini menetapkan seberapa “dekat” operator dengan kedua
operand-nya. Sebagai contoh, 2+3*5 hasilnya adalah 17, bukan 25.
Hal ini karena operator perkalian (*) memiliki prioritas lebih tinggi daripada
operator penambahan (+).
Namun urutan prioritas ini dapat “dipaksa” dengan menggunakan tanda
kurung, jika anda ingin menjumlahkan 2 dan 3 terlebih dahulu, maka operasi
sebelumnya bisa ditulis menjadi (2+3)*5 yang hasilnya adalah 25.
Berikut adalah tabel urutan prioritas operator dalam PHP.
Operator paling atas lebih diprioritaskan dari pada operator dibawahnya, dan
operator yang berada dalam baris yang sama memiliki urutan prioritas yang
sama.
Prioritas Operator
Prioritas Operator
Kolom arah proses (atau dalam manual PHP disebut dengan Associativity) digunakan
untuk melihat bagaimana arah proses operator dijalankan.
Misalkan operator kurang (-), di dalam tabel dapat dilihat bahwa operator kurang (-)
memiliki arah proses “kiri”, sehingga operasi 5 – 3 – 1 oleh PHP diproses dari kiri ke
kanan. 5 – 3 – 1 diproses menjadi (5 – 3) – 1, dan hasilnya adalah 1.
Namun di dalam tabel, operator “=” memiliki arah proses “kanan”, sehingga $a = $b =
$c, akan diproses dari kanan terlebih dahulu, menjadi $a = ($b = $c).
Jika arah proses tersebut “non-arah”, berarti operator itu tidak bisa digunakan secara
berdampingan.
Misalkan 4 < 6 > 2, tidak dapat diproses oleh PHP, namun 1 <= 1 == 1 bisa diproses
karena operator == memiliki urutan prioritas lebih rendah daripada <=.
Selain untuk memaksakan urutan prioritas, penggunaan tanda kurung juga akan
memudahkan pembacaan program, bahkan ketika tidak diperlukan. Misalkan $a AND
$b OR $c, akan lebih mudah dimengerti ketika ditulis menjadi ($a AND $b) OR $c,
walaupun sebenarnya operator AND memiliki urutan prioritas lebih tinggi daripada OR.
Cara Penulisan Fungsi var_dump()
Karena sifat variabel dalam PHP yang tidak bertipe (Loosely
Typed Language), dalam pembuatan program PHP sebuah
tipe variabel dapat “berubah” menjadi tipe lainnya.
Perubahan ini bergantung operator yang digunakan. Seperti
yang kita lihat pada saat pembahasan tentang tipe data
boolean, tipe data string “aku”, dapat menjadi tipe data
boolean TRUE.
Cara Penulisan Fungsi var_dump()
Untuk memastikan tipe data dari sebuah variabel, PHP
menyediakan fungsi yang sangat berguna, terutama untuk
proses pengujian dan pencarian kesalahan (debugging), yakni
fungsi var_dump.
Fungsi var_dump membutuhkan inputan variabel yang akan
diperiksa.
Contoh Penulisan Fungsi var_dump()
Pengertian dan Jenis Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah operator matematis yang terdiri dari
operator:
Penambahan.
Pengurangan.
Perkalian.
Pembagian.
Modulus.
Plus dan Minus.
Jenis Operator Aritmatika
Didalam PHP terdapat 7 jenis operator aritmatika, berikut ke
tujuh operator tersebut:
Cara Penggunaan Operator Aritmatika
Penggunakan operator aritmatika di dalam PHP relatif mudah,
karena kita telah terbiasa dengan operator ini.
Cara Penggunaan Operator Aritmatika
Pada kode program diatas, saya menggunakan fungsi var_dump() untuk menampilkan hasil
perhitungan, sehingga kita bisa melihat tipe data dari masing-masing variabel.
Dari hasil var_dump(), terlihat bahwa variabel $hasil3 dan $hasil5 bertipe float.
Hal ini dikarenakan perhitungan aritmatika pada baris ke-4 dan ke-6 menghasilkan angka desimal,
sehingga secara otomatis variabel tersebut tidak dapat ditampung sebagai integer, melainkan harus
float.
Namun jika hasil operasi matematis tersebut menghasilkan bilangan bulat, PHP akan menyimpannya
sebagai tipe data int (integer), seperti variabel $hasil1, $hasil2, $hasil4 dan $hasil6.
Pada perhitungan baris ke-6 yaitu persamaan $hasil5=3+8/5-3, hasilnya adalah 1.6.
Hal ini karena operator pembagian memiliki prioritas lebih tinggi daripada operator tambah dan
kurang.
Operasi 3+8/5-3 dikerjakan oleh PHP sebagai (3+(8/5))-3.
Namun untuk hal ini, disarankan menggunakan tanda kurung secara tertulis agar memudahkan dalam
membaca alur program, dari pada bergantung kepada aturan prioritas operator PHP.
Pengertian dan Jenis Operator String
Dalam PHP, hanya terdapat 1 jenis operator String, yakni
operasi penyambungan (concatenation) string.
Operator ini menggunakan karakter titik (.).
Operator penyambungan string ini membutuhkan 2 inputan
yang bertipe data string.
Hasil dari operator ini adalah sebuah string yang terdiri dari
sambungan kedua string tersebut.
Penggunaan Operator String
Cara Alternatif
Didalam PHP, tanda kurung kurawal (karakter { dan }) untuk variabel bisa
berfungsi sebagai penyambung string. Contoh kode program diatas
dapat juga ditulis menjadi:
Cara Alternatif
Contoh diatas “memanfaatkan” sifat pendefenisian string menggunakan
tanda kutip dua (double quote).
Seperti yang telah kita bahas pada materi Mengenal Tipe Data String
dan Cara Penulisan String dalam PHP, jika pendefenisian string
menggunakan double quote (karakter “), maka setiap variabel akan
diproses oleh PHP.
Namun kita tidak bisa menulis :
Cara Alternatif
Karena yang akan diproses PHP adalah 1 variabel saja, yakni $a$b$c.
sehingga kita perlu menambahkan tanda kurung kurawal (karakter { dan
}) untuk memisahkan ketiga string menjadi {$a}{$b}{$c}.
Beberapa situs referensi PHP, menyebutkan bahwa cara ini “lebih cepat”
untuk menyambung string daripada menggunakan operator titik (.),
Namun anda tidak akan melihat perbedaanya untuk kode program
sederhana.
Pengertian dan Jenis Operator Logika
Operator Logika adalah operator yang digunakan untuk
membandingkan 2 kondisi logika, yaitu logika benar (TRUE) dan
logika salah (FALSE).
Operator logika sering digunakan untuk kodisi IF, atau untuk keluar
dari proses perulangan (looping).
Jenis operand dalam operator logika ini adalah variabel dengan
tipe boolean.
Namun jika operand bukan boolean, akan “dikonversi” menjadi
boolean oleh PHP (aturan “konversi” ini telah kita bahas pada
tutorial tentang tipe data boolean PHP).
Jenis Operator Logika dalam PHP
Jenis Operator Logika dalam PHP
Perbedaan dari operator AND dengan &&, dan OR dengan ||
terkait dengan cara penulisan dan aturan “kekuatan” operator.
Operator && dan || memiliki “kekuatan” lebih tinggi dari pada
AND dan OR, sehingga baris perintah: $a AND $b || $c, akan
dieksekusi oleh PHP menjadi $a AND ($b || $c).
Dari tabel diatas, saya hanya memberikan hasil untuk kondisi
TRUE, maka selain kondisi tersebut, hasilnya adalah FALSE.
Cara Penggunaan Operator Logika
Cara Penggunaan Operator Logika
Pada baris 2, operasi logika yang dijalankan adalah $hasil1 = true and false, yang harusnya
$hasil1 akan bernilai false (berdasarkan prinsip operator and: jika salah satu saja ada yang
false, maka hasilnya adalah false)
Namun seperti yang terlihat dalam tampilan saat program dijalankan, variabel $hasil1
bernilai true!. Apa yang sebenarnya terjadi? Hal ini kembali kepada prinsip urutan prioritas
operator.
Jika anda perhatikan tabel urutan operator pada tutorial urutan operator dalam PHP,
operator assignment (pendefenisian variabel) yaitu menggunakan tanda sama dengan (=)
memiliki priotitas lebih tinggi dari pada operator logika and. Sehingga yang sebenarnya
diproses adalah ($hasil1 = true) and false, sehingga $hasil1 akan bernilai true.
Kesalahan pemograman seperti ini akan sulit dideteksi, sehingga anda disarankan
menggunakan tanda kurung untuk menegaskan urutan program.
Cara Penggunaan Operator Logika
Pada baris ke-6, untuk variabel $hasil2 saya mengulangi operasi yang sama dengan baris 2,
namun kali ini dengan menggunakan tanda kurung untuk memberitahukan kepada PHP bahwa
operasi logikalah yang harus dijalankan pertama kali, baru setelah itu proses assigment yang kali
ini berjalan sebagaimana harusnya (true and false menghasilkan false). Dan variabel $hasil2
bernilai false.
Pada baris ke-10, variabel $hasil3 bernilai true, karena operator xor akan menghasilkan true
apabila salah satu operand bernilai true.
Untuk baris ke-14, $hasil4 = (false or true && false), urutan proses operasi dimulai terlebih dahulu
pada operator && karena memiliki urutan prioritas lebih tinggi daripada operator or, sehingga yag
diproses oleh PHP adalah (false or (true && false)), dan menghasilkan nilai false.
Pada contoh terakhir baris ke-20, operator || akan diproses terlebih dahulu, sehingga
persamaanya menjadi $hasil5 = ($a and ($b || $a) or b).
Dalam membuat operasi logika ini, sedapat mungkin untuk mengujinya terlebih dahulu, karena
kesalahan program pada logika akan sulit terdeteksi.
Pengertian Prinsip Short Circuit
PHP menjalankan operasi logika dengan prinsip short-circuit,
yaitu jika dengan memeriksa satu perintah saja sudah didapati
hasil logikanya, maka perintah lain tidak akan dijalankan.

Jika pada saat program dijalankan $a sudah bernilai FALSE,


maka variabel $b, $c dan $d tidak akan diperiksa lagi, karena
apapun nilai variabel tersebut, hasilnya akan tetap FALSE.
Pengertian Prinsip Short Circuit
Hal ini akan berguna untuk kasus-kasus tertentu, seperti contoh
berikut:

Fungsi exit() dalam kode PHP tersebut (yang akan membuat


program PHP berhenti diproses) tidak akan dijalankan selama
fopen($filename) bernilai true. Fungsi short-circuit ini sering
digunakan dalam contoh-contoh aplikasi PHP.
Pengertian Operator Perbandingan
Sesuai dengan namanya, operator perbandingan
membandingkan nilai dari 2 operand.
Hasilnya selalu salah satu dari TRUE atau FALSE. Hasil
perbandingan akan bernilai TRUE jika kondisi perbandingan
tersebut benar, atau FALSE jika kondisinya salah.
Operand untuk operator perbandingan ini bisa berupa tipe
data angka (integer atau float), maupun bertipe string.
Operator perbandingan akan memeriksa nilai dan (untuk
beberapa operator) juga tipe data dari operand.
Jenis-jenis Operator Perbandingan
Aturan Operator Perbandingan
Penggunaan Operator Perbandingan
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan operator
perbandingan dalam PHP:
Penggunaan Operator Perbandingan
Dalam contoh kode PHP diatas, saya menggunakan fungsi var_dump()
untuk melihat hasil dari perbandingan.
Contoh 1 sampai 3 merupakan operasi perbandingan aritmatika biasa.
Pada contoh ke 4, 10 <> ’10’ = FALSE, karena PHP menganggap kedua
operand adalah sama, sehingga jika diberikan operator tidak sama
dengan (<>), maka hasilnya FALSE.
Perhatikan bahwa tipe data kedua angka berbeda, saya menambahkan
tanda petik untuk membuah string ‘10’, namun PHP mengkonversinya
menjadi integer 10 ketika membandingkan (sesuai aturan tabel diatas).
Pada contoh ke 5, 10 == ’10’ = TRUE, karena alasan yang sama dengan
penjelasan contoh ke 4. String ‘10’ dikonversi terlebih dahulu menjadi
angka, lalu dibandingkan, sehingga hasilnya menjadi TRUE.
Penggunaan Operator Perbandingan
Untuk contoh ke 6, 10 === ’10’ = FALSE, karena operator === selain
membandingkan nilai, juga membandingkan tipe data dari opearand,
sehingga string ‘10’ dianggap tidak sama dengan integer 10. Hal ini
berbeda dengan contoh ke 5.
Untuk contoh ke 7, ‘150’ == ‘1.5e2’ = TRUE, karena seluruh string yang
berupa angka dikonversi menjadi angka terlebih dahulu, dan ‘1.5e2’
adalah penulisan scientific dari 1,5 x 10^2, yang hasilnya adalah 150.
Namun sama seperti contoh ke 6, jika kita mengganti operator ‘==’
dengan ‘===’, maka hasilnya akan FALSE.
Pada contoh terakhir, no 8. Saya membandingkan string dengan angka,
sehingga string ‘duniailkom’ dikonversi menjadi integer bernilai 0, dan
baru disamakan dengan operan kedua, yakni angka 0.
Karena 0==0, maka hasilnya = TRUE.
Pengertian Operator Increment / Decrement
Operator Increment dan Decrement adalah penyebutan untuk operasi sepert
$a++, dan $a–.
Jika anda telah mempelajari bahasa pemograman lain, operasi increment dan
decrement ini sering digunakan dalam perulangan (looping).
Increment digunakan untuk menambah variabel sebanyak 1 angka, sedangkan
decrement digunakan untuk mengurangi variabel sebanyak 1 angka.
Penulisannya menggunakan tanda tambah 2 kali untuk increment, dan tanda
kurang 2 kali untuk decrement.
Penempatan tanda tambah atau kurang ini boleh diwal, atau diakhir variabel,
namun keduanya memiliki perbedaan, sehingga terdapat 4 jenis increment dan
decrement dalam PHP.
Jenis Operator Increment dan Decrement
Berikut adalah tabel 4 jenis operator increment dan decrement
dalam PHP:
Cara Penggunaan Operator
Pengertian & Jenis Operator Assignment
Operator assignment adalah operator untuk menambahkan,
atau memasukkan sebuah nilai kedalam variabel.
PHP memiliki 3 jenis operator assigment, dan kita telah
menggunakan 2 diantaranya, yaitu tanda = untuk
mengdefenisikan variabel, dan tanda => untuk mengisi nilai
dari array.
Jenis-jenis Operator Assigment
PHP mengenal 3 jenis operator assigment, yaitu :
Assigment dengan Nilai (Assignment by Value).
Assigment Array.
Assigment dengan Referensi (Assignment by Reference).
Pengertian Operator Assigment Nilai
Assigment dengan Nilai atau dalam istilah pemograman dikenal dengan
Assignment by Value , adalah proses pemberian nilai kedalam sebuah variabel
dengan meng-copy nilai atau value dari variabel lain.
PHP menggunakan tanda sama dengan (=) untuk Assignment by Value. Secara
tidak sadar, kita telah banyak menggunakan operator ini dalam berbagai
contoh pada tutorial sebelumnya. Pada saat menggunakan operator “=”, PHP
meng-copy nilai (atau value), dari sisi kanan operator ke sisi kiri.
Operator Assignment by Value (dan juga operator assigment lainnya) memiliki
arah proses kanan (dapat dilihat dalam tabel urutan proses pada Tutorial PHP:
Pengertian Operand, Operator dan Urutan Operator dalam PHP) sehingga
proses pemberian nilai kepada sebuah variabel dimulai dari kanan
Contoh Operator Assigment
Pengertian Operator Assigment Array
Operator Assigment array adalah operator assigment untuk
menginput nilai kedalam array.
Operator ini menggunakan tanda panah (=>).
Kita telah membahas cara pembuatan, dan penggunaan
operator ini pada tutorial Mengenal Tipe Data Array dan Cara
Penulisan Array dalam PHP.
Pengertian Assigment dengan Referensi
Assigment dengan referensi atau dalam istilah programmingnya:
Assignment by Reference, adalah operator assigment khusus yang
digunakan untuk men-copy nilai referensi dari sebuah variabel.
Pengertian Assigment dengan Referensi
Dalam kode program diatas, saya membuat 2 buah variabel,
yaitu $a dan $b.
Variabel $a saya input dengan nilai 20, sedangkan variabel $b
men-copy nilai dari variabel $a.
Selanjutnya saya tampilkan kedua variabel tersebut
menggunakan perintah echo.
Pada baris ke-9 saya menambahkan nilai variabel $a dengan
5, lalu menampilkan hasil kedua variabel tersebut.
Pengertian Assigment dengan Referensi
Selanjutnya pada baris ke-14 saya menambahkan $b dengan 10,
lalu menampilkan hasilnya
Kata kunci disini adalah, variabel $b hanya men-copy nilai yang ada
pada variabel $a, sehingga kedua variabel memiki nilai sendiri-
sendiri dan terpisah, seperti yang terlihat dari hasil echo.
Bagaimana jika yang saya inginkan adalah: karena variabel $a=$b,
maka ketika saya merubah nilai salah satu variabel, nilai pada
variabel yang lain juga ikut berubah.
Fitur inilah yang bisa didapatkan dengan Assignment by Reference.
Assignment By Reference
Perhatikan contoh kode PHP berikut yang sama persis dengan contoh
sebelumnya, namun saya mengganti baris $b = $a, menjadi $b = &$a:
Perbedaan Assigment By Value
Agar lebih jelas, berikut adalah Perbedaan Proses Assigment By Value,
dengan Assigment By Reference
Didalam bahasa pemograman (dan juga PHP), sebuah nilai dari variabel
di simpan pada sebuah alamat tertentu di memory komputer.
Alamat memory inilah yang dimaksud dengan referensi.
Misalkan variabel $a memiliki nilai 20, dan berada pada lokasi memory
1013, ketika saya membuat kode program $b=$a, maka nilai (atau value)
dari variabel $a di-copy ke dalam variabel $b yang mungkin saja akan
berada pada lokasi memory 1014.
Perbedaan Assigment By Value
Sehingga saat ini ada 2 buah lokasi memori untuk menampung nilai dari
masing-masing variabel, $a pada lokasi 1013 dengan nilai 20, dan $b
pada lokasi 1014 dengan nilai 20 (dicopy dari nilai $a).
Ketika saya menambahkan variabel $a dengan operasi $a = $a + 5, nilai
pada lokasi memory 1013 akan menjadi 25, namun karena memiliki
lokasi memory yang berbeda, nilai pada variabel $b akan tetap 20.
Inilah proses yang terjadi ketika menggunakan Assigment By Value.
Assigment By Reference
Ketika variabel $a dengan nilai 20 berada di lokasi memory 1013, dan saya
menjalankan perintah $b=&$a, maka yang terjadi adalah, alamat lokasi memory
(referensi) untuk variabel $b dicopy dari nilai variabel $a, sehingga kedua
variabel memiliki 1 alamat memory yang sama, yaitu 1013.
Karena alamat untuk variabel $a dan $b sama, maka ketika salah satu variabel
mengubah nilai di alamat 1013, maka nilai tersebut akan berubah.
Ketika saya menambahkan nilai variabel $a dengan operasi $a = $a + 5, nilai
pada lokasi memory 1013 akan menjadi 25.
Dan ketika saya tampilkan nilai dari variabel $b, maka PHP akan mencari nilai
di lokasi memori 1013, dan menampilkan hasilnya, yakni 25.
Kedua variabel $a dan $b terikat dengan 1 lokasi memory yang sama.
Pengertian dan Jenis Operator Bitwise
Operator bitwise (Bitwise Operators) adalah operator khusus yang
disediakan PHP untuk menangani proses logika untuk bilangan
biner.
Bilangan biner atau binary adalah jenis bilangan yang hanya terdiri
dari 2 jenis angka, yakni 0 dan 1.
Jika operand yang digunakan untuk operator ini bukan bilangan
biner, maka akan dikonversi secara otomatis oleh PHP menjadi
bilangan biner.
Dalam penerapannya, operator bitwise tidak terlalu sering
digunakan, kecuali anda membuah program yang langsung
berkaitan dengan pemrosesan bilangan biner.
Jenis-Jenis Operator Bitwise
Cara Penggunaan Operator Bitwise
Cara Penggunaan Operator Bitwise
Dalam contoh kode PHP diatas, saya mendefenisikan 2 variabel yakni $a
dan $b, dan memberikan nilai awal berupa angka biner ke dalam kedua
variabel tersebut (cara penulisan angka biner telah kita bahas pada
tutorial Tutorial PHP: Mengenal Tipe Data Integer dan Cara Penulisan
Integer dalam PHP)
Variabel $a berisi angka biner: 10110101, yang nilai desimalnya adalah
181, dan variabel $b berisi angka biner: 01101100, yang nilai desimalnya
adalah 108.
Pada contoh 1, saya melakukan operasi & terhadap kedua variabel.
Operasi bitwise “and” ini akan memproses bit per bit dari kedua variabel,
jika kedua bit sama-sama 1, maka hasilnya juga 1, selain kondisi
tersebut, nilai akhirnya adalah 0.
Cara Penggunaan Operator Bitwise
Berikut perhitungan bitwise “and”:

Dan dari hasil echo, terlihat bahwa hasilnya adalah 36 (dalam


bentuk desimal).
Pengertian dan Jenis Operator Gabungan
Operator gabungan assigment adalah cara penulisan singkat
operator dengan menggunaan sebuah operatror assigment
secara bersamaan dengan operator lainnya.
Dalam PHP, operator gabungan ini adalah antara operator
assigment dengan operator lain seperti operator aritmatika,
string, bitwise, dll.
Pengertian dan Jenis Operator Gabungan
Untuk memahami operator gabungan assigment ini, perhatikan
contoh berikut:
Jenis-jenis Operator Gabungan
Cara Mengubah Tipe Data PHP
PHP merupakan bahasa pemograman yang tidak terlalu ketat
dalam aturan tipe data (dimana sebuah variabel dapat diisi dengan
berbagai tipe data).
Hal ini memberikan kemudahan penulisan, namun juga
mendatangkan permasalahan tersendiri.
Terkadang PHP mengubah tipe data suatu variabel menjadi tipe
data lainnya secara tidak langsung tanpa kita instruksikan.
Jika anda telah mengikuti tutorial PHP di duniailkom tentang
pembahasan tipe data dan operator, maka beberapa kali kita telah
membuat kode program yang “memaksa” suatu tipe data berfungsi
sebagai tipe data lainnya.
Cara Mengubah Tipe Data PHP
Perhatikan kode program php berikut:
Pengertian Type Casting
Jika type juggling merupakan proses “otomatis” oleh PHP,
maka Type Casting adalah proses perubahan type data
secara manual dengan menggunaan instruksi di dalam kode
program.
Untuk merubah sebuah type data, kita menggunakan perintah
casting dengan cara membuat nama tipe data tujuan di dalam
tanda kurung sebelum variabel yang akan diubah.
Contoh Type Casting
Jenis Type Casting
Jenis-jenis perintah casting yang ada dalam PHP adalah sebagai
berikut:
(int), (integer) – mengubah tipe data menjadi integer
(bool), (boolean) – mengubah tipe data menjadi boolean
(float), (double), (real) – mengubah tipe data menjadi float
(string) – mengubah tipe data menjadi string
(array) – mengubah tipe data menjadi array
(object) – mengubah tipe data menjadi object
(unset) – mengubah tipe data menjadi NULL (PHP 5)
Aturan Konversi Data Dalam PHP
Perubahan sebuah tipe data menjadi tipe data lainnya dalam PHP
memiliki aturan tersendiri. Berikut adalah aturan konversi tipe
data dalam PHP:
Konversi Menjadi Integer
Konversi Menjadi Float
Konversi Menjadi Boolean
Konversi Menjadi Integer
Jika tipe data asal adalah float, maka perubahan menjadi integer akan membuang
tanda desimal dari float. Contohnya, 3.94 akan menjadi integer 3.
Jika tipe data asal adalah boolean, maka nilai TRUE akan menjadi 1, dan FALSE
manjadi 0.
Jika tipe data asal adalah string, maka string akan dipotong pada angka terakhir yang
ditemukan, mulai dari awal string.
Namun jika diawal string tidak terdapat angka, maka string akan dikonversi menjadi 0.
Contohnya, “9 Kucing” akan menjadi integer 9, “999 kucing” akan menjadi integer 999.
“kucing 99” akan menjadi 0, “14,5 kali gaji” akan menjadi integer 14 (karena desimal
akan dibuang dari string)
Jika tipe data asal adalah array kosong (tanpa data) maka jika dikonversi menjadi
integer akan menghasilkan 0, namun array dengan isi data minimal 1, akan dikonversi
menjadi 1.
Konversi Menjadi Float
Secara garis besar, konversi menjadi float hampir sama dengan
konversi menjadi integer, dengan perbedaan jika tipe asal adalah
string, maka angka desimal akan diperhitungkan, misalnya “14,5
kali gaji” akan dikonversi menjadi float 14,5
Konversi Menjadi Boolean
Jika tipe data asal adalah integer, maka angka 0 akan dikonversi
menjadi FALSE, selain itu, akan dikonversi menjadi TRUE. Contohnya 0 ->
FALSE, 1 -> TRUE, -1 -> TRUE.
Jika tipe data asal adalah float, maka angka 0.0 akan dikonversi menjadi
FALSE, selain itu, akan dikonversi menjadi TRUE. Contohnya 0.0 ->
FALSE, 1,9 -> TRUE, -1,6 -> TRUE.
Jika tipe data asal adalah string, maka string “” (tanpa karakter) akan
dikonversi menjadi FALSE, string “0” (string dengan karakter nol) akan
dikonversi menjadi FALSE, selain itu akan dikonversi menjadi TRUE.
Contohnya: “” -> FALSE, “ ” ->TRUE (karakter spasi), “0” -> FALSE.
Jika tipe data asal adalah array, maka array kosong (tanpa data) akan
dianggap FALSE, selain itu array akan dikonversi menjadi TRUE.
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat
Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi saya melalui email.

[email protected]

Anda mungkin juga menyukai