Modul Ajar
Modul Ajar
KONSENTRASI
KEAHLIAN
TEKNIK ELEKTRONKA INDUSTRI
2024
CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SMK NEGERI 1 PETASIA TAHUN
PELAJARAN 2024/2025
A. Rasional
Teknik Elektronika Industri adalah mata pelajaran yang berisi kompetensi yang
harus dimiliki peserta didik sebagai tenaga operator, teknisi dan jabatan lain pada bidang
Teknik Elektronika Industri. Selain itu, mata pelajaran ini juga dapat menjadi bekal bagi
peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, ataupun berwirausaha sesuai
kompetensinya. Mata pelajaran ini berada pada fase F, dilaksanakan pada jenjang SMK 3
tahun, yakni pada fase F. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang tergolong
muatan kejuruan, kelompok mata pelajaran kemampuan teknis spesifik pada kelompok
materi khusus. Satuan kompetensi mata pelajaran ini mengacu pada skema KKNI Level II
pada Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri. Mata pelajaran ini dilaksanakan
secara berkesinambungan pada fase F dengan susunan materi pelajaran sesuai dengan alur
menggunakan pendekatan saintifik yang berorientasi pada peserta didik dengan berbagai
model dan metode pembelajaran aktif dan menyenangkan sehingga peserta didik secara
pembelajaran dapat dilaksanakan melalui penilaian otentik untuk melihat seberapa jauh
tertentu. Selain itu, diharapkan dapat tercipta situasi belajar yang kondusif untuk
menumbuhkan dan mendorong semangat belajar peserta didik. Mata pelajaran ini
berkontribusi dalam membentuk lulusan SMK yang memiliki keahlian pada bidang Teknik
Elektronika Industri yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan
memiliki keterampilan untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat hidup mandiri dan
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini berpusat pada kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
sebagai tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan standar kualifikasi
industri yang tertuang pada skema KKNI Level II Kompetensi Keahlian Teknik
Elektronika Industri yang sesuai dengan standar isi, berisi kompetensi teknis (hard skills)
yang spesifik pada ruang lingkup pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
elektromekanik, kelistrikan, kontrol elektronik, pneumatik dan hidrolik, serta sistem
pengendalian elektronik. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja,
berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Elektronika Industri.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami penerapan rangkaian
elektronika, sistem kendali elektronik, pemrograman sistem embedded, antarmuka dan
komunikasi data, sistem kendali industri, serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan
elektronika industri
Fase F Berdasarkan Elemen
Pemrograman Sistem Pada akhir fase F, peserta didik mampu: mengevaluasi arsitektur sistem
Embedded embedded; merancang sistem minimum; menerapkan bahasa pemrograman;
mengoperasikan software compiler; mengoperasikan software simulator;
membuat pemrograman input/output digital; membuat pemrograman
input/output analog; dan menerapkan pemrograman komunikasi serial.
Antarmuka dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu: menerapkan software Object
Komunikasi Data Oriented Programming (OOP); menerapkan antarmuka; menerapkan
komunikasi data; menerapkan data logging; dan memanfaatkan internet of
things (IoT).
Sistem Kendali Pada akhir fase F, peserta didik mampu: menerapkan relay logic;
Industri menjabarkan programmable logic controller (PLC); menerapkan wiring dan
commissioning rangkaian kendali PLC; menerapkan pemrograman
rangkaian kendali PLC; menerapkan human-machine interface (HMI) pada
rangkaian kendali PLC; menerapkan rangkaian kendali PLC dengan
komponen elektro pneumatik; menerapkan rangkaian kendali PLC dengan
komponen hidrolik; menerapkan PLC pada proses produksi; dan
menerapkan PLC dalam jaringan.
Pemeliharaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu: melaksanakan SOP pemeliharaan
dan Perbaikan dan perbaikan; menyusun administrasi pemeliharaan dan perbaikan;
Peralatan menerapkan inventarisasi/labelling; membuat alat uji pada pemeliharaan
Elektronika dan perbaikan; menguji alat ukur; menguji peralatan elektronika industri;
Industri menguji peralatan kelistrikan; menginterpretasikan gambar skematik dan
datasheet; melakukan cloning desain printed circuit board (PCB); dan
melakukan soldering/desoldering komponen surface mounted devices
(SMD).
E. Alur Tujuan Pembelajaran
a. Info Grafis
1.1 Menganalisis penguat operasional 3.1 Mengevaluasi arsitektur dari sistem embeded 4.1 Menerapkan software Object Oriented
pada rangkaian sederhana 3.2 Mengevaluasi sistem minimum Programming (OOP)
1.2 membandingkan rangkaian analog to 3.3 Menerapkan dasar bahasa pemrograman 4.2 Menerapkan antarmuka pada sebuah
digital (ADC) dan digital to analog 3.4 Mengoperasikan software compiler untuk sistem sistem kendali
(DAC) minimum 4.3 Menerapkan komunikasi data
1.3 membandingkan rangkaian analog to sederhana pada sebuah sistem kendali
3.5 Mengoperasikan software simulator untuk sistem
digital (ADC) dan digital to analog 4.4 Menerapkan data loging untuk sistem
minimum
(DAC) kendali
1.4 menerapkan berbagai jenis filter aktif 3.6 Menerapkan bahasa pemrograman untuk
input/output digital 4.5 Memanfaatkan internet of things (IoT)
pada rangkaian elektronika
3.7 Membuat program untuk input/output analog untuk data logging pada sistem kendali
1.5 menganalisis rangkaian pembangkit
3.8 Menerapkan bahasa pemrograman untuk 5.1 Memahami relay logic untuk pembuat
gelombang
komunikasi serial program sistem kendali industri
1.6 Menerapkan rangkaian digital
6.1 memahami SOP pemeliharaan dan perbaikan 5.2 menjabarkan programmable logic
1.7 Menerapkan elektronika daya untuk
6.2 Memahami administrasi pemeliharaan dan controller (PLC) untuk sistem
keperluan elektronika industri
kendali industri
1.8 Menerapkan catu daya untuk perbaikan.
5.3 Memahami wiring dan commisioning
keperluan elektronika industri 6.3 Memahami inventarisasi/labelling
pada rangkaian kendali PLC
1.9 Mengevaluasi sistem sel surya 6.4 membuat alat uji pada pemeliharaan dan perbaikan
5.4 menerapkan pemrograman rangkaian
sederhana 6.5 Memahami proses pengujian alat ukur sesuai SOP
kendali PLC
2.1 Memahami konsep sistem pengendali 6.6 Memahami proses pengujian peralatan elektronika
5.5 menerapkan human-machine interface
elektronik industri sesuai SOP (HMI) pada rangkaian kendali PLC
2.2 Mengevaluasi rangkaian kendali analog 6.7 Memahami proses pengujian peralatan kelistrikan 5.6 menerapkan rangkaian kendali PLC
2.3 Menerapkan rangkaian isolasi sesuai SOP dengan komponen elektro pneumatik
sederhana pada rangkaian 6.8 menginterpretasikan gambar skematik dan 5.7 menerapkan rangkaian kendali
2.4 Menerapkan solid state relay pada datasheet PLC dengan komponen hidrolik
rangkaian sederhana 6.9 Memahami proses cloning desain printed circuit 5.8 menerapkan PLC pada proses produksi
2.5 Mengevaluasi rangkaian kendali digital board (PCB) secara modular / modular production
6.10 melakukan soldering/desoldering komponen system (MPS)
surface mounted devices (SMD) untuk pemuatan 5.9 menerapkan PLC dalam jaringan
dan perbaikan PCB
Alur Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran JP Alur Tujuan Pembelajaran
Penerapan Pada akhir fase F, peserta didik 1.1 Menganalisis penguat diferensial pada 9
Rangkaian mampu: menganalisis penguat rangkaian sederhana Semester 3
1.1 Menganalisis penguat operasional pada
Elektronika diferensial; mengevaluasi 1.2 Menganalisis penguat operasional pada 9
rangkaian sederhana
penguat operasional; rangkaian sederhana
membandingkan rangkaian 1.2 membandingkan rangkaian analog to digital
1.3 membandingkan rangkaian analog to 18
analog to digital (ADC) dan (ADC) dan digital to analog (DAC)
digital (ADC) dan digital to analog (DAC)
1.3 membandingkan rangkaian analog to
digital to analog (DAC); 1.4 menerapkan berbagai jenis filter aktif 9
digital (ADC) dan digital to analog (DAC)
menerapkan filter aktif; pada rangkaian elektronika
menganalisis pembangkit 1.4 menerapkan berbagai jenis filter aktif pada
1.5 menganalisis rangkaian pembangkit 9
gelombang; menerapkan rangkaian elektronika
gelombang
rangkaian digital; menerapkan 1.5 menganalisis rangkaian pembangkit
1.6 Menerapkan rangkaian digital 54
elektronika daya; menerapkan gelombang
1.7 Menerapkan elektronika daya untuk 36
catu daya; dan mengevaluasi 1.6 Menerapkan rangkaian digital
keperluan elektronika industri
sumber energi terbarukan. 1.7 Menerapkan elektronika daya untuk
1.8 Menerapkan catu daya untuk keperluan 36
keperluan elektronika industri
elektronika industri
1.8 Menerapkan catu daya untuk keperluan
1.9 Mengevaluasi sistem sel surya sederhana 18
elektronika industri
Sistem Kendali Pada akhir fase F, peserta didik 2.1 Memahami konsep sistem pengendali 18
1.9 Mengevaluasi sistem sel surya sederhana
Elektronik mampu: menjabarkan konsep elektronik
sistem pengendali; 2.2 Mengevaluasi rangkaian kendali analog 54
mengevaluasi rangkaian 2.3 Menerapkan rangkaian isolasi sederhana 9
kendali analog; menerapkan pada rangkaian
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran JP Alur Tujuan Pembelajaran
rangkaian isolasi; menerapkan 2.4 Menerapkan solid state relay pada 9 2.1 Memahami konsep sistem pengendali
solid state relay; dan rangkaian sederhana elektronik
mengevaluasi rangkaian 2.5 Mengevaluasi rangkaian kendali digital 18 2.2 Mengevaluasi rangkaian kendali analog
kendali digital. 2.3 Menerapkan rangkaian isolasi sederhana
Pemrograman Pada akhir fase F, peserta didik 3.1 Mengevaluasi arsitektur dari sistem 4 pada rangkaian
Sistem mampu: mengevaluasi embeded 2.4 Menerapkan solid state relay pada
Embedded arsitektur sistem embedded; 3.2 Mengevaluasi sistem minimum 14 rangkaian sederhana
merancang sistem minimum; 3.3 Menerapkan dasar bahasa pemrograman 36 2.5 Mengevaluasi rangkaian kendali digital
menerapkan bahasa 3.4 Mengoperasikan software compiler untuk 18
pemrograman; mengoperasikan sistem minimum Semester 4
software compiler; 3.5 Mengoperasikan software simulator untuk 18 3.1 Mengevaluasi arsitektur dari sistem
mengoperasikan software sistem minimum embeded
simulator; membuat 3.6 Menerapkan bahasa pemrograman untuk 18 3.2 Mengevaluasi sistem minimum
pemrograman input/output input/output digital 3.3 Menerapkan dasar bahasa pemrograman
digital; membuat pemrograman 3.7 Membuat program untuk input/output 18 3.4 Mengoperasikan software compiler untuk
input/output analog; dan analog sistem minimum
menerapkan pemrograman 3.8 Menerapkan bahasa pemrograman untuk 18 3.5 Mengoperasikan software simulator
komunikasi komunikasi serial untuk sistem minimum
serial. 3.6 Menerapkan bahasa pemrograman untuk
Antarmuka Pada akhir fase F, peserta 4. 1 Menerapkan software Object Oriented 11 input/output digital
dan didik mampu: menerapkan Programming (OOP)
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran JP Alur Tujuan Pembelajaran
Komunikasi software Object Oriented 4. 2 Menerapkan antarmuka pada sebuah 11 3.7 Membuat program untuk input/output
Data Programming (OOP); sistem kendali analog
menerapkan antarmuka; 4. 3 Menerapkan komunikasi data sederhana 22 3.8 Menerapkan bahasa pemrograman untuk
menerapkan komunikasi data; pada sebuah sistem kendali komunikasi serial
menerapkan data logging; dan 4. 4 Menerapkan data loging untuk sistem 22 6.1 memahami SOP pemeliharaan dan
memanfaatkan internet of things kendali perbaikan
(IoT). 4. 5 Memanfaatkan internet of things (IoT) 44 6.2 Memahami administrasi pemeliharaan
untuk data logging pada sistem kendali dan perbaikan.
Sistem Kendali Pada akhir fase F, peserta didik 5.1 Memahami relay logic untuk pembuat 11 6.3 Memahami inventarisasi/labelling
Industri mampu: menerapkan relay program sistem kendali industri 6.4 membuat alat uji pada pemeliharaan dan
logic; menjabarkan 5.2 menjabarkan programmable logic 11 perbaikan
programmable logic controller controller (PLC) untuk sistem kendali 6.5 Memahami proses pengujian alat ukur
(PLC); menerapkan wiring dan industri sesuai SOP
commissioning rangkaian 5.3 Memahami wiring dan commisioning pada 22 6.6 Memahami proses pengujian peralatan
kendali PLC; menerapkan rangkaian kendali PLC elektronika industri sesuai SOP
pemrograman rangkaian 5.4 menerapkan pemrograman rangkaian 44 6.7 Memahami proses pengujian peralatan
kendali PLC; menerapkan kendali PLC kelistrikan sesuai SOP
human-machine interface 5.5 menerapkan human-machine interface 44 6.8 menginterpretasikan gambar skematik
(HMI) pada rangkaian kendali (HMI) pada rangkaian kendali PLC dan datasheet
PLC; menerapkan rangkaian 5.6 menerapkan rangkaian kendali PLC 44 6.9 Memahami proses cloning desain printed
kendali PLC dengan dengan komponen elektro pneumatik circuit board (PCB)
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran JP Alur Tujuan Pembelajaran
komponen elektro pneumatik; 5.7 menerapkan rangkaian kendali PLC 22 6.10 melakukan soldering/desoldering
menerapkan rangkaian kendali dengan komponen hidrolik komponen surface mounted devices (SMD)
PLC dengan komponen 5.8 menerapkan PLC pada proses produksi 44 untuk pemuatan dan perbaikan PCB
hidrolik; menerapkan PLC pada secara modular / modular production system
proses produksi; dan (MPS) Semester 5
menerapkan 5.9 menerapkan PLC dalam jaringan 44 4. 1 Menerapkan software Object Oriented
PLC dalam jaringan. Programming (OOP)
Pemeliharaan Pada akhir fase F, peserta didik 6.1 memahami SOP pemeliharaan dan 18 4. 2 Menerapkan antarmuka pada sebuah
dan Perbaikan mampu: melaksanakan SOP perbaikan sistem kendali
Peralatan pemeliharaan dan perbaikan; 6.2 Memahami administrasi pemeliharaan 18 4. 3 Menerapkan komunikasi data
Elektronika menyusun administrasi dan perbaikan. sederhana pada sebuah sistem kendali
Industri pemeliharaan dan perbaikan; 6.3 Memahami inventarisasi/labelling 18 4. 4 Menerapkan data loging untuk sistem
menerapkan 6.4 membuat alat uji pada pemeliharaan dan 18 kendali
inventarisasi/labelling; membuat perbaikan 4. 5 Memanfaatkan internet of things (IoT)
alat uji pada pemeliharaan dan 6.5 Memahami proses pengujian alat ukur 18 untuk data logging pada sistem kendali
perbaikan; menguji alat ukur; sesuai SOP 5.1 Memahami relay logic untuk pembuat
menguji peralatan elektronika 6.6 Memahami proses pengujian peralatan 9 program sistem kendali industri
industri; menguji peralatan elektronika industri sesuai SOP 5.2 menjabarkan programmable logic
kelistrikan; menginterpretasikan 6.7 Memahami proses pengujian peralatan 9 controller (PLC) untuk sistem kendali
gambar skematik dan datasheet; kelistrikan sesuai SOP industri
melakukan cloning desain 6.8 menginterpretasikan gambar skematik 18
dan datasheet
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran JP Alur Tujuan Pembelajaran
printed circuit board (PCB); dan 6.9 Memahami proses cloning desain printed 36 5.3 Memahami wiring dan commisioning
melakukan soldering/desoldering circuit board (PCB) pada rangkaian kendali PLC
komponen surface mounted 6.10 melakukan soldering/desoldering komponen 36 5.4 menerapkan pemrograman rangkaian
devices (SMD). surface mounted devices (SMD) untuk kendali PLC
pemuatan dan perbaikan PCB 5.5 menerapkan human-machine interface
(HMI) pada rangkaian kendali PLC
5.6 menerapkan rangkaian kendali PLC
dengan komponen elektro pneumatik
5.7 menerapkan rangkaian kendali PLC
dengan komponen hidrolik
5.8 menerapkan PLC pada proses produksi
secara modular / modular production
system (MPS)
5.9 menerapkan PLC dalam jaringan
Modul Ajar MA.1.1
Kelas XI (semester 3)
Alokasi Waktu 180 menit
Jumlah Pertemuan 4 jp x 45 menit)
Fase Capaian F
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Dicovery Learning dan Projek Based Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik.
Bentuk Penilaian Asessment
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Alat dan Bahan Papan tulis, Spidol, Komputer/Laptop, Jaringan Internet,
Pembelajaran LCD Proyektor
Tujuan Pembelajaran 1.1 Memahami penguat diferensial pada rangkaian sederhana
□
Kegiatan Pendahuluan
□ Kegiatan inti
Siswa memperhatikan beberapa contoh
masalah tentang Memahami penguat
Fase 1: diferensial pada rangkaian sederhana 150
Orientasi siswa pada menggunakan bantuan power point menit
masalah siswa mengamati dan memahami masalah secara
individu dan mengajukan hal-hal yang belum
dipahami terkait masalah yang
disajikan.
Siswa dikelompokkan dengan anggota 2 – 4
siswa dengan mempertimbangkan sisi
Fase 2: Mengorganisasikan kemampuan, gender, budaya, maupun agama
siswabelajar
sesuai pembagian kelompok yang telah
direncanakan oleh guru.
Siswa menerima Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) yang dibagikan oleh guru
Siswa diminta berdiskusi dalam kelompokuntuk
menyelesaikan masalah Memahami penguat
diferensial pada rangkaian sederhana yang ada
di dalam LKS-1
Siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi diberi kesempatan
bertanya pada guru.
Siswa diberi bantuan berkaitan dengan
kesulitan yang dialami siswa secara
individu, kelompok, atau klasikal.
Siswa diminta bekerja sama untuk mencari
pemahaman penguat diferensial pada rangkaian
sederhana beserta
pemecahan masalahnya
□ Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaatbaik secara langsung maupun
tidak langsung 15 menit
Siswa mengerjakan kuis
Siswa diberikan tugas rumah untuk membuat 3 soal dan solusi tentang
Memahami penguat diferensial pada rangkaian sederhana.
Siswa mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat dalam belajar serta
membaca materi pada pertemuan berikutnya, yaitu
tentang penguat operasional.
1. LKS-1
a. Tahapan Diskusi
Persiapakann Alat tulis kelmpok
Perhatikan media Tayang video yang ditampilkan
Setelah melihat tanyangan Isi pertanyaan di bawah ini, dan diskusikan
b. Pertanyaan untuk didikusikan
1. Apa yang dimaksud dengan penguat diferensial ?....
2. Sebutkan macam penguat diferensial sesai media tayang yang anda perhatikan?....
c. Silahkan setelah anda mengisis dan mendiskusikan di bagian b, kalian buat kesimpulan dan nanti
selanjutnya di persentasikan secara kelompok.
2. ASESMEN
1. ASESMEN FORMATIF
1
Sebutkan Polaritas tegangan pada transistor PNP adalah :
a) Emitor (+), basis (+) dan kolektor (+)
b) Emitor (-), basis (+) dan kolektor (+)
c) Emitor (+), basis (+) dan kolektor (-)
d) Emitor (-), basis (-) dan kolektor (-)
e) Emitor (+), basis (-) dan kolektor (-)
2
Transistor mempunyai 3 elektroda yakni :
a) kolektor, basis dan drain
b) kolektor, emitor dan anoda
c) emitor, basis dan gate
d) emitor, basis dan kolektor
e) gate, emitor, basis
b.
IC = αdc x IE e. αdc = IC
IE
c.
IC = βdc x IB
8 Penguat menggunakan BJT memiliki beberapa tingkatan penguat yang umum digunakan yaitu :
kecuali
a. Kelas A
b. Kelas B
c. Kelas C
d. Kelas D
e. Kelas AB
9 Gambar dibawah ini termasuk penguat transitor :
a. Penguat kelas A menggunakan transistor PNP
b. Penguat kelas A menggunakan transistor NPN
c. Penguat kelas B menggunakan transistor PNP
d. Penguat kelas A menggunakan transistor NPN
e. Penguat kelas AB menggunakan transistor PNP
a. Penguat kelas A
b. Penguat kelas B
c. Penguat kelas C
d. Penguat kelas AB
e. Penguat kelas AC
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
b. Siswa yang mencapai nilai n=n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang
capaianpembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
Kolonodale, 2024
Mengetahui
Plt. Kepala SMK Negeri 1 Petasia Guru Mata Pelajaran
Teori singkat
Penguat Diferensial
Penguat Diferensial merupakan salah satu jenis penguat dengan menggunakan kopel langsung. Gambar dibawah ini
memperlihatkan salah satu bentuk ragkaian dasar dari sebuah penguat diferensial.
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa penguat diferensial mempunyai dua buah input dan sebuah tegangan output di antara
kedua kolektor transisitornya. Idealnya penguat diferensial ini mempunyai rangkaian secara simetris di mana setengah rangkaian
identik dengan setengah rangkaian berikutnya
Sebelum mempelajari lebih jauh mengenai transistor sebagai penguat perlu diketahui sifat output pada terminal transistor :
1. Saat menggunakan transistor NPN, lalu output diletakan pada terminal Collector maka transistor menguatkan tegangan
dimana tegangan output menjadi terbalik (inverting) terhadap sinyal input. Output diletakan pada terminal
Collector disebut sebagai Common Emitter atau sering disebut Collector Follower seperti ditunjukan pada Gambar 1a.
2. Saat menggunakan BJT NPN, lalu output diletakan pada terminal Emitter maka tegangan output sedikit lebih kecil
dibanding tegangan input pada terminal Base dengan fasa sinyal sama antara input dan output. Arus yang mengalir
pada terminal Emitter lebih besar dibanding arus yang mengalir pada terminal Base (input). Output yang diletakan pada
terminal Emitter disebut sebagai Common Collector atau sering disebut Emitter Follower dan digunakan sebagai
penguat arus listrik seperti ditunjukan pada Gambar 1b.
3. Jika menggunakan BJT PNP, lalu output diletakan pada terminal Emitter (Common Collector) maka penguatan yang
terjadi adalah penguatan tegangan dengan fasa output sama dengan fasa tegangan input. Gambar 2 menunjukan penguat
transistor PNP Common Collector.
4. Jika menggunakan transistor PNP, lalu output diletakan pada terminal Collector maka penguatan yang terjadi adalah
penguatan arus listrik dengan fasa arus terbalik terhadap input.
Dari Gambar 1 dan 2 dapat dijelaskan mengapa analisis dc dan ac perlu dilakukan jika transistor digunakan sebagai penguat
sinyal kelas A :
1. Analisis dc diperlukan untuk menentukan titik kerja transistor, selain itu bias menggunakan tegangan dc berfungsi
untuk menaikan sinyal ac ke level dc karena transistor hanya bisa bekerja jika tegangan pada terminal Base-
Emitter mencapai 0,7 Volt dimana jika dilewati arus ac secara langsung maka sinyal ac tersebut terpotong bagian
negatifnya yang menyebabkan sinyal ac hanya setengah gelombang positif saja.
2. Supaya sinyal ac dapat dilewatkan pada transistor maka sinyal ac perlu ditumpangkan pada sinyal dc dimana
memerlukan komponen yang berfungsi sebagai kopling yaitu kapasitor.
3. Saat sinyal ac ditumpangkan pada sinyal dc, maka sinyal ac kecil (small signal) tidak ada yang terpotong karena level
tegangannya dinaikan diatas 0,7 Volt. Besarnya tegangan dc pada terminal Base disesuaikan dengan seberapa besar
sinyal ac mengayun sehingga setengah gelombang negatif atau positif tidak terpotong.
4. Untuk mengetahui berapa besarnya penguatan sinyal ac perlu dilakukan analisis ac.
Penguat menggunakan BJT memiliki beberapa tingkatan penguat yang umum digunakan
Penguat kelas B
Transistor untuk menguatkan arus (penguat daya) bekerja disekitar titik cut-off sehingga input setengah gelombang negatif
terpotong. Jika penguat kelas B digunakan untuk menguatkan sinyal sinusoidal (misal audio) diperlukan satu transistor PNP dan
satu NPN yang dipasang sedemikian rupa hingga transistor bekerja secara bergantian (push-pull). Transistor PNP bekerja pada
setengah gelombang negatif dan transistor NPN bekerja pada setengah gelombang positif secara bergantian. Penguat kelas ini
masih memiliki cacat karena pada terminal Base tidak diberi tegangan bias dc.
Penguat kelas AB
Rangkaian sama persis dengan kelas B. Hal yang membedakan adalah pada kelas AB masing-masing terminal Base diberi
tegangan bias sebesar 0,7 Volt, sehingga tidak terjadi cacat bentuk sinyal atau gelombang.
Penguat kelas C
Merupakan transistor yang digunakan untuk menguatkan sinyal tanpa menggunakan tegangan bias pada terminal Base, sehingga
transistor penguat kelas C ini mampu memberikan efisiensi daya lebih besar dari penguat AB atau B (mendekati 100%).
Beberapa sifat transistor penguat kelas C adalah :
1. Penguat kelas C umumnya menggunakan komponen tambahan induktor dan kapasitor pada terminal Collector yang
bertujuan untuk mengembalikan output setengah gelombang sinyal positif yang hilang karena transistor bekerja tanpa
tegangan bias pada terminal Base.
2. Tidak cocok digunakan untuk frekuensi rendah karena rangkaian L-C harus didesain sedemikian rupa agar
menghasilkan gelombang sinusoidal tanpa cacat.
Penguat ini umumnya ditemui pada rangkaian penguat frekuensi radio, dan transistor yang digunakan adalah transistor daya.
Dengan penjelasan singkat transistor penguat di atas, langsung saja masuk ke materi analisis dc dimana transistor diberi diberi
tegangan bias dc pada terminal Base.
LKPD- 1 Transistor sebagai penguat deferensial
A. Identitas
Nama Kelompok : ………………………
Nama Sekolah : SMKS Pasundan Cianjur
Mata Pelajaran : Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi : Transistor Sebagai Penguat Diferensial
Kelas / Semester : XI/ 3
Alokasi waktu : 4 JP (45 menit)
Pertemuan ke 2
A. Tujuan
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan praktikum, siswa dapat:
Membangun rangkaian piranti penguat kelas A menggunakan komponen semikonduktor
transistor pada aplikasi livewire dengan benar serta mengembangkan nilai disiplin, jujur dan
bertanggung jawab.
Memodifikasi rangkaian piranti kelas A dengan nilai komponen RC dan RE ditukar serta
mengembangkan nilai bertanggung jawab
B. Teori Singkat
Penguat Daya Kelas A (Class A Power Amplifier)
Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling sederhana dan paling
umum digunakan. Seperti namanya yaitu Kelas A yang artinya adalah Kelas terbaik, penguat
Kelas A ini memiliki tingkat distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi
dari semua kelas penguat lainnya.
Umumnya, Penguat Kelas A menggunakan transistor single (transistor bipolar, FET,
IGBT) yang terhubung secara konfigurasi Common Emitter (Emitor Bersama). Letak titik kerja
(titik Q) berada di pusat kurva karakteristik atau berada pada setengah Vcc (Vcc/2) dengan tujuan
untuk mengurangi distori pada saat penguatan sinyal. Penguat Kelas A ini menguat sinyal Input
satu gelombang penuh atau 360°.
Untuk mencapai Linearitas dan Gain yang tinggi, Amplifier Kelas A ini mengharuskan
Transistor dalam keadaan aktif selama siklus AC. Hal ini menyebabkan pemborosan dan
pemanasan yang berlebihan sehingga menyebabkan ketidakefisienan. Efisiensi Penguat/Amplifier
kelas A ini hanya berkisar sekitar 25% hingga 50%.
Gambar 1. Rangkaian konfigurasi transistor sebagai penguat kelas A
C. Alat/Instrumen/Bahan
1. Laptop….................................................................................................1 buah
2. Software Proteus.......................................................................................1 buah
3. Power Supply / Baterai 10 V....................................................................1 buah
4. Transistor NPN 2N3904............................................................................1 buah
5. Resistor 75kΩ............................................................................................1 buah
6. Resistor 25kΩ............................................................................................1 buah
7. Resistor 3kΩ..............................................................................................1 buah
8. Resistor 2kΩ..............................................................................................1 buah
9. Capacitor 10uF..........................................................................................1 buah
10. Capacitor 1uF............................................................................................2 buah
11. Signal Generator........................................................................................1 buah
12. Oscilloscope..............................................................................................1 buah
D. Keselamatan Kerja
1. Ikuti langkah-langkah yang ada dalam labsheet ini.
2. Konsultasikan terlebih dahulu hasil pengawatan rangkaian anda ke Guru sebelum
menjalankan simulasi.
3. Hati-hati bila mengambil dan mengembalikan alat dan bahan praktek.
4. Mintalah petunjuk pada Guru bila mendapati hal-hal yang meragukan.
E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat & bahan praktik.
2. Rangkai komponen seperti pada gambar di bawah ini pada Proteus.
Gambar 2. Rangkaian penguat kelas A
3. Atur signal generator agar mengeluarkan tegangan AC 30mV/ 1kHz.
4. Hubungkan output signal generator ke input rangkaian.
5. Hubungkan chanel 1 CRO ke kaki C2 dan chanel 2 ke input rangkaian.
6. Hubungkan rangkaian dengan catu daya/ baterai 10V.
7. Tekan tombol play yang berada di ujung kiri bawah jendela Proteus untuk memulai simulasi.
8. Atur amplitudo dan periode pada Oscilloscope jika gelombang terlalu kecil.
9. Amati gelombang yang terbentuk pada CRO untuk mengetahui nilai tegangan output.
10. Pasangkan Amperemeter dan Voltmeter pada titik yang ditentukan.
11. Tuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengukuran.
12. Matikan simulasi rangkaian.
13. Ulangi langkah 3 sampai 11 dengan nilai resistor R3 dan R4 yang berbeda ( 2kΩ dan 3kΩ).
14. Diskusikan dan simpulkan bagaimana prinsip kerja rangkaian.
15. Lepas semua rangkaian dan kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula dengan rapi
dan teratur.
F. Lampiran
Tabel Pengukuran
Tegangan Tegangan
VB VC
No Input Output VB Ic Ib Ie Penguatan
E E
(Vin) (Vout)
1
R3 & R4 diubah:
2
Bahan Diskusi dan Analisa
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………...
skor
No Aspek
0 1 2 3
1. Teknik Kerja
a. Menggunakan perangkat alat dan bahan praktek
yang benar.
b. Praktek sesuai dengan intrusi LKPD dengan benar
c. Melakukan pengecekan sebelum dan sesudah praktik
d. Selama kegiatan praktek selalu didokumentasikan baik
tertulis dan visual
2. Hasil kerja
a. Kesesuain hasil kerja
b. Waktu Pengerjaan
3. Sikap kerja
a. Mematuhi prosedur kerja
b. Bekerja secara mandiri
c. Melakukan pekerjaan dengan teliti
Catatan :
1. Teknik kerja
a. perangkat alat dan bahan praktek yang benar.
2. Hasil kerja
b. Waktu Pengerjaan
Skor 3 : Selesai sebelum waktunya
Skor 2 : Selesai mendekati tepat waktu
Skor 1 : Selesai melebihi waktu
Skor 0 : Tidak melaksanakan\
3. Sikap kerja
Daftar Pustaka
KELAS : XI
SEMESTER : 3
TAHUN PELAJARAN : 2024
BULAN : KET
NO NAMA L/ TANGGAL : JUMLAH
P S I A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20