TB1 - Nindi Damayanti Karseno - 43122010201 - MK
TB1 - Nindi Damayanti Karseno - 43122010201 - MK
TB1 - Nindi Damayanti Karseno - 43122010201 - MK
Universitas Mercubuana
Abstrak
Analisis keuangan perusahaan merupakan proses evaluasi kinerja keuangan suatu entitas
dengan menggunakan data dan informasi yang terkait dengan kondisi keuangannya. Dalam
konteks ini, saya akan memberikan abstrak analisis keuangan untuk Perusahaan Semen
Baturaja (Persero) dan Solusi Bangun Indonesia Tbk. Pada analisis keuangan perusahaan
ini, saya akan melihat beberapa indikator kinerja keuangan penting, termasuk laba bersih,
pendapatan, pertumbuhan penjualan, dan rasio keuangan seperti rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, dan rasio aktivitas. Saya juga akan melakukan analisis keuangan terhadap
perusahaan ini dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang sama seperti yang telah
disebutkan di atas. Analisis keuangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
kinerja keuangan kedua perusahaan. Selain itu, akan dianalisis pula rasio profitabilitasnya
untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari operasinya.
Sementara itu, pada analisis keuangan Solusi Bangun Indonesia Tbk, akan diperhatikan
pertumbuhan penjualan dan laba bersihnya, serta rasio utangnya. Indikator-indikator ini
akan memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan dan juga tingkat
ketergantungannya pada utang dalam menjalankan operasionalnya.
Abstract
Pendahuluan
PT Semen Baturaja merupakan perusahaan produsen semen yang didirikan pada tahun
1974 dan berpusat di Baturaja, Sumatera Selatan, Indonesia. Perusahaan ini terdaftar dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham "SMBR". Semen
Baturaja fokus pada produksi dan penjualan semen, beton siap pakai, dan produk-produk
terkait lainnya. PT Semen Baturaja memiliki fasilitas produksi yang cukup besar, dengan
kapasitas produksi sekitar 2,3 juta ton semen per tahun pada tahun 2021. Perusahaan ini
juga terus melakukan ekspansi dan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi
permintaan pasar yang terus berkembang di Indonesia. Analisis juga melibatkan evaluasi
kinerja keuangan perusahaan. Hal ini meliputi pendapatan, laba bersih, margin keuntungan,
rasio keuangan, dan pertumbuhan perusahaan dari waktu ke waktu. Informasi ini
memberikan gambaran tentang stabilitas dan kinerja finansial PT Semen Baturaja.
PT Solusi Bangun Indonesia, juga dikenal sebagai SBI, adalah perusahaan yang bergerak di
sektor konstruksi dan material bangunan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007 dan
berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. SBI menyediakan berbagai produk dan layanan,
termasuk produksi dan distribusi bahan bangunan, konsultan konstruksi, serta kontraktor
pembangunan. SBI memiliki portofolio produk yang luas, termasuk baja, beton pracetak,
bahan bangunan, dan keramik. Diversifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk melayani
berbagai segmen pasar konstruksi. Analisis perusahaan juga melibatkan peninjauan proyek
dan kontrak yang sedang berjalan atau telah selesai.
Kajian Literatur
Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2016:7), “laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Kondisi perusahaan
terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan
periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode.
Misalnya per tiga bulan, atau per enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan.
Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali
Rasio Keuangan
Kinerja Perusahaan
Menurut Srimindarti (2004) Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh
atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya-
sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan
untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu
periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang
diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen
dan semacamnya.
Rasio keuangan dan kinerja perusahaan memiliki hubungan yang sangat erat (Fahmi,
2012). Rasio keuangan sendiri terbagi menjadi beberapa macam dan memiliki kegunaan
masing-masing. Menurut Prayitno (2010), rasio yang sering digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan ada tiga yaitu likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Hery (2016)
menyatakan bahwa rasio likuiditas menggambarkan kewajiban perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dapat diukur menggunakan Current Ratio
(rasio lancar) dan Quick Ratio (rasio cepat). Sedangkan rasio solvabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang serta ketepatan
membayar utang (Fahmi, 2012). Rasio ini diukur dengan menghitung Debt to Equity Ratio
(rasio utang terhadap modal sendiri) dan Debt to Total Assets (rasio utang terhadap aktiva).
Pengertian rasio profitabilitas menurut Sartono (2010) merupakan gambaran kemampuan
perolehan laba perusahaan dari pendapatan seperti penjualan, aset dan ekuitas yang diukur
dengan Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE).
Metode Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT.Semen Baturaja dan PT.Solusi Bangun Indonesia, sebuah
perusahaan yang beroperasi di sektor industry bahan bangunan. Data yang digunakan
berasal dari laporan keuangan perusahaan pada rentang waktu 2021-2022 yang diakses
melalui situs resmi perusahaan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian komparatif,
di mana kinerja PT.Semen Baturaja dan PT.Solusi Bangun Indonesia selama tahun 2021-
2022 akan dievaluasi dengan menggunakan analisis rasio keuangan, khususnya rasio
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Proses pengumpulan data dilakukan
melalui metode penelitian kepustakaan, mengacu pada laporan keuangan perusahaan.
Metode analisis yang diterapkan adalah metode deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk
menjelaskan indikator kinerja perusahaan, termasuk tren kenaikan atau penurunan dari
tahun ke tahun, sehingga dapat memberikan gambaran apakah kinerja perusahaan tersebut
positif atau tidak.
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara menganalisa laporan keuangan PT.Semen Baturaja
dan PT.Solusi Bangun Indonesia pada periode tahun 2021 sampai dengan tahun 2022 yang
dapat diakses melalui website resmi perusahaan.
Rasio likuiditas merupakan suatu pengukuran terhadap kemampuan aset perusahaan untuk
membiayai kewajiban atau utang jangka pendeknya.
Dapat dilihat bahwa pada tahun 2021, Net Working Capital Rp374.395.367. Tahun
2022 Net Working Capital mengalami kenaikan menjadi Rp423.226.130. Selama
periode 2021-2022 Net Working Capital naik lebih tinggi melebihi angka standar
Penilaian Kinerja Keuangan, yang artinya perusahaan tersebut berada dalam kondisi
baik untuk melunasi utang-utangnya dengan aset lancar yang perusahaan miliki.
Table 2 Net Working Capital PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk
Dapat dilihat bahwa pada tahun 2021, Net Working Capital mengalami mines Rp-
5.053.682 . Tahun 2022 Net Working Capital mengalami kenaikan menjadi
Rp210.000. Selama periode 2021-2022 Net Working Capital naik lebih tinggi
melebihi angka standar Penilaian Kinerja Keuangan, yang artinya perusahaan
tersebut berada dalam kondisi baik untuk melunasi utang-utangnya dengan aset
lancar yang perusahaan miliki.
2. Current Ratio
Current ratio atau rasio lancar adalah rasio likuiditas paling sederhana yang dipakai
untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancarnya (dibayar
dalam satu tahun) dengan total aset lancarnya. Dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut:
Aset Lancar
Current Ratio: x 100%
Hutang Lancar
Berdasarkan hasil perhitungan current ratio periode tahun 2021-2022 dapat dilihat
bahwa pada tahun 2021, current ratio 334% yang artinya setiap utang dijamin
dengan 3,34 aktiva lancar. Tahun 2022 current ratio 172% yang artinya hutang
dijamin dengan 1,72 aktiva lancar.
Berdasarkan hasil perhitungan current ratio periode tahun 2021-2022 dapat dilihat
bahwa pada tahun 2021, current ratio 508% yang artinya setiap utang dijamin
dengan 5,08 aktiva lancar. Tahun 2022 current ratio 104% yang artinya hutang
dijamin dengan 1,04 aktiva lancar.
3. Quick Ratio
Quick ratio adalah rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban-kewajiban lancar atau utang jangka pendek menggunakan aset-
aset perusahaan yang paling likuid. Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Aset Lancar−Persediaan
Quick Ratio: x 100%
Hutang Lancar
Tujuan quick ratio adalah untuk memperkirakan jumlah aset perusahaan yang dapat
digunakan untuk memenuhi semua tanggungannya. Terlihat pada tabel pada tahun
2021 quick ratio 157% menurun menjadi 133% pada tahun 2022. Tingkat quick ratio
yang baik mempunyai angka lebih besar 100%. Walaupun pada tahun 2022 quick
ratio perusahaan tidak cukup baik, namun perusahaan terus meningkatkan nilai
quick ratio-nya sehingga melebihi 100% angka standar Penilaian Kinerja Keuangan.
Terlihat pada tabel pada tahun 2021 quick ratio 409% menurun menjadi 78% pada
tahun 2022. Tingkat quick ratio yang baik mempunyai angka lebih besar 100%.
Walaupun pada tahun 2022 quick ratio perusahaan tidak cukup baik, namun
perusahaan terus meningkatkan nilai quick ratio-nya sehingga melebihi 100% angka
standar Penilaian Kinerja Keuangan.
Pada tahun 2021, ACP perusahaan adalah 37,57. Hal ini berarti perusahaan
memerlukan waktu rata-rata sekitar 37,57 hari untuk membayar utang dagangnya
kepada pemasok. Pada tahun 2022, ACP perusahaan meningkat menjadi 42,89.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan lebih banyak waktu,
yaitu sekitar 42,89 hari, untuk membayar utang dagangnya. Di tahun 2022 kondisi
perusahaan tidak cukup baik karena ACP meningkat.
Pada tahun 2021, ACP perusahaan adalah 111,36. Hal ini berarti perusahaan
memerlukan waktu rata-rata sekitar 111,36 hari untuk membayar utang dagangnya
kepada pemasok. Pada tahun 2022, ACP perusahaan menurun menjadi 84,58.
Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan lebih banyak waktu,
yaitu sekitar 84,58 hari, untuk membayar utang dagangnya. Di tahun 2022 kondisi
perusahaan cukup baik karena ACP menurun.
Penjualan Bersih
Total Aset Turnover:
Total Aset
Pada tahun 2021, rasio TAT perusahaan adalah 7.72 kali, yang menunjukkan bahwa
perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 7.72 kali dari total asetnya.
Pada tahun 2022, terjadi penurunan yang signifikan dalam rasio TAT menjadi 0.36
kali. Penurunan ini menunjukkan penurunan efisiensi dalam penggunaan aset untuk
menghasilkan penjualan.
Tabel 2 Total Aset Turnover PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk
Pada tahun 2021, rasio TAT perusahaan adalah 0,52 kali, yang menunjukkan bahwa
perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 0,52 kali dari total asetnya.
Pada tahun 2022, terjadi kenaikan dalam rasio TAT menjadi 0.57 kali. Kenaikan ini
menunjukkan kenaikan efisiensi dalam penggunaan aset untuk menghasilkan
penjualan.
Penjualan Bersih
Account Receivable Turnover:
Piutang Usaha
ART (Accounts Receivable Turnover) perusahaan meningkat dari 8,69 kali pada
tahun 2021 menjadi 43,50 kali pada tahun 2022, ini menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Rasio ART mengukur
seberapa cepat perusahaan mengumpulkan piutangnya dari pelanggan.
ART (Accounts Receivable Turnover) perusahaan meningkat dari 3,32 kali pada
tahun 2021 menjadi 4,25 kali pada tahun 2022, ini menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Rasio ART mengukur
seberapa cepat perusahaan mengumpulkan piutangnya dari pelanggan.
5. Inventory Turnover
Inventory Turnover adalah indikator yang digunakan untuk mengukur jumlah stok
barang yang terjual dalam satu periode atau satu tahun. Dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:
Inventori Turnover perusahaan meningkat dari 3,46 kali pada tahun 2021 menjadi
4,58 kali pada tahun 2022, ini menunjukkan peningkatan dalam efisiensi
manajemen persediaan perusahaan. Rasio Inventori Turnover mengukur seberapa
cepat perusahaan dapat menghabiskan atau menjual persediaan yang dimilikinya.
Inventori Turnover perusahaan menurun dari 8,20 kali pada tahun 2021 menjadi 7,39
kali pada tahun 2022, ini menunjukkan penurunan dalam efisiensi manajemen
persediaan perusahaan. Rasio Inventori Turnover mengukur seberapa cepat
perusahaan dapat menghabiskan atau menjual persediaan yang dimilikinya.
Rasio solvabilitas merupakan suatu rasio yang berfungsi menilai kemampuan perusahaan
dalam melunasi semua kewajibannya, baik dalam jangka pendek, maupun jangka Panjang.
1. Debt To Total Aset Ratio (DAR)
Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:
Total Hutang
Debt To Total Aset: x 100%
Total Aset
Peningkatan rasio utang terhadap total aset dari 50% pada tahun 2021 menjadi 60%
pada tahun 2022. Perubahan ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami
peningkatan tingkat utang relatif terhadap jumlah total aset yang dimiliki.
Peningkatan rasio utang terhadap total aset dari 47% pada tahun 2021 menjadi 44%
pada tahun 2022. Perubahan ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami
penurunan tingkat utang relatif terhadap jumlah total aset yang dimiliki.
Total Hutang
Debt To Equity Ratio: x 100%
Total Ekuitas
DER pada PT.Semen Baturaja (Persero) tahun 2021 adalah 77% dan menurun
sebesar 68% pada tahun 2022. Sedangkan rata-rata industry jika dilihat dari DER
adalah 90%. Dengan demikian PT.Semen Baturaja (Persero) masih bergantung
kepada utang untuk membiayai operasional perusahaannya.
DER pada PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk tahun 2021 adalah 91% dan menurun
sebesar 80% pada tahun 2022. Sedangkan rata-rata industry jika dilihat dari DER
adalah 90%. Dengan demikian PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk masih bergantung
kepada utang untuk membiayai operasional perusahaannya.
PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk mengalami peningkatan dari 238% di tahun 2021
menjadi 414% ditahun 2022, ini menggambarkan bahwa Perusahaan tersebut
mengalami peningkatan kemampuan untuk membayar bunga pinjaman dan beban
bunga yang dimilikinya.
Laba Bersih
Return on Equity: x 100%
Total Ekuitas
Berdasarkan perhitungan GPM Perusahaan ini periode tahun 2021-2022 ini dapat
disimpulkan bahwa perhitungan masih belum ada peningkatan atau penurunan.
Berdasarkan perhitungan GPM Perusahaan ini periode tahun 2021-2022 ini dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami penurunan profitabilitas bruto.
Berdasarkan perhitungan diatas nilai NPM menurun yang berarti perusahaan belum
sanggup menghasilkan lebih banyak laba bersih setelah semua beban dan biaya
telah dibayarkan.
Nilai nominal harga saham bila diperkirakan deviden bertambah 5% per tahun dengan
Expected Return=15%
D0 x (1+ g)
P0;
r−g
P0 = Nilai nominal harga saham
D0 = Deviden saat ini
g = Pertumbuhan deviden
r = Expected return
Perusahaan PT.Semen Baturaja (Persero)
D0 x (1+ g)
P0;
r−g
312 x (1+0 , 05)
P0;
0 , 15−0 ,05
327 , 6
P0;
0 , 10
P0:3.276
Perusahaan PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk
D0 x (1+ g)
P0;
r−g
1.780 x (1+0 ,05)
P0;
0 , 15−0 ,05
1.869
P0;
0 , 10
P0:18.690
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan PT.Semen Baturaja (Persero) dan PT.Solusi Bangun Indonesia Tbk selama
periode tahun 2021-2022 memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Secara umum,
penilaian terhadap rasio likuiditas 2 perusahaan dianggap cukup baik, dalam rasio likuiditas
sangat meningkat. Namun, dari segi solvabilitas, 2 perusahaan dinilai kurang solvable
karena masih bergantung pada utang untuk mendanai operasionalnya. Evaluasi terhadap
rasio profitabilitas menunjukkan kinerja kurang efisien, mengindikasikan bahwa perusahaan
belum mampu menghasilkan laba bersih yang optimal setelah membayar semua beban dan
biaya. Terdapat aspek-aspek aset yang belum dikelola secara produktif. Oleh karena itu,
disarankan agar perusahaan memperkuat posisinya dalam mengelola utang dan
meningkatkan efisiensi operasionalnya guna mencapai kinerja keuangan yang lebih baik
pada masa mendatang.
Daftar Pustaka
Raselly, R., Kurniawan, C., & Januardi, J. (2022). Analisis Laporan Keuangan PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk dengan Menggunakan Teknik Analisis BEP. Jurnal Neraca:
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Ekonomi Akuntansi, 6(2), 119-135.
Paulina, E., Mareta, F., Jasuni, A. Y., & Meliani, S. (2020). Analisa Laporan Keuangan Guna
Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Semen Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Aktiva: Riset Akuntansi dan Keuangan, 2(3), 102-109.
SUBANDI, D. (2022). Analisis Financial Distress PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Periode
2016—2020 (Doctoral dissertation, Politeknik Keuangan Negara STAN).
Astari, R. D. (2018). Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Dan Beban Pada Pt.
Semen Baturaja (Persero) Tbk Palembang. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan dan
Ilmu Ekonomi Akuntansi, 2(2), 59-70.
Kholifah, N., & Hartono, S. (2020). Mengukur Financial Distress Dengan Metode Grover,
Altman Z-Score, Springate Dan Zmijewski Pada Pt Solusi Bangun Indonesia
Tbk. Edunomika, 4(2).