Kisi-Kisi Banksyar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH PERBANKAN SYARIAH

1. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, LKS harus memastikan bahwa


kegiatan tsb sesuai dengan tujuan syariah atau maqosid syariah
a. Jelaskan 2 dari tiga aspek syariah, terkait harta, agama, dan akal
 Memelihara Agama (Hifz al-Din)
Menjaga dan memelihara agama, berdasarkan kepentingannya, dapat
dibedakan menjadi tiga peringkat:
1. Memelihara agama dalam peringkat daruriyyat, yaitu memelihara dan
melaksanakan kewajiban keagamaan yang masuk peringkat primer.
Contoh: melaksanakan salat lima waktu adalah kewajiban. Kalau salat
itu diabaikan, maka akan terancamlah eksistensi agama.
2. Memelihara agama dalam peringkat hajiyyat, yaitu melaksanakan
ketentuan agama, dengan maksud menghindari kesulitan, contoh: salat
jama’ dan shalat qasr bagi orang yang sedang bepergian. Kalau
ketentuan ini tidak dilaksanakan maka tidak akan mengancam
eksistensi agama, melainkan hanya akan mempersulit bagi orang yang
melakukannya
3. Memelihara agama dalam peringkat tahsiniyyat, yaitu mengikuti
petunjuk agama guna menjunjung tinggi martabat manusia, sekaligus
melengkapi pelaksanaan kewajiban terhadap Tuhan, contoh: menutup
aurat, baik di dalam maupun di luar salat, membersihkan badan,
pakaian, dan tempat. Kegiatan ini erat kaitannya dengan akhlaq yang
terpuji.
 Memelihara Akal (Hifz al-‘Aql)
Memelihara akal dilihat dari segi kepentingannya, dapat dibedakan
menjadi tiga peringkat:
1. Memelihara akal dalam peringkat dlaruriyyat, contoh: diharamkan
meminum minuman keras. Jika ketentuan ini tidak diindahkan, maka
akan berakibat terancamnya eksistensi akal.
2. Memelihara akal dalam peringkat hajiyyat, contoh: dianjurkannya
menuntut ilmu pengetahuan. Sekiranya hal itu dilakukan, maka tidak
akan merusak akal, tetapi akan mempersulit diri seseorang, dalam
kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Memelihara akal dalam peringkat tahsiniyyat, contoh: menghindarkan
diri dari menghayal atau mendengarkan sesuatu yang tidak berfaedah.
Hal ini erat kaitannya dengan etiket, tidak akan mengancam eksistensi
akal secara langsung.
 Memelihara Harta (Hifz al-Mal)
Dilihat dari segi kepentingannya, memelihara harta dapat dibedakan
menjadi tiga peringkat:
1. Memelihara harta dalam peringkat dlaruriyyat, contoh: syari’at tentang
tata cara pemilikan harta dan larangan mengambil harta orang lain
dengan cara yang tidak sah. Apabila aturan itu dilanggar, maka
berakibat terancamnya eksistensi harta.
2. Memelihara harta dalam peringkat hajiyyat, contoh: syari’at tentang
jual beli dengan cara salam. Apabila cara ini tidak dipakai, maka tidak
akan mengancam eksistensi harta, melainkan akan mempersulit orang
yang memerlukan modal.
3. Memelihara harta dalam peringkat tahsiniyyat, contoh: ketentuan
tentang menghindarkan diri dari pengecohan atau penipuan. Hal ini
erat kaitannya dengan etika bermu’ammalah atau etika bisnis. Hal ini
juga akan berpengaruh kepada kepada sah tidaknya jual beli itu, sebab
peringkat yang ketiga ini juga merupakan syarat adanya peringkat yang
kedua dan pertama.

b. Jelaskan 2 dari tiga aspek akal, harta, dan keturunan


 Memelihara Keturunan (Hifz al-Nasl)
Memelihara keturunan, ditinjau dari segi kebutuhannya, dapat dibedakan
menjadi tiga peringkat:
1. Memelihara keturunan dalam peringkat dlaruriyyat, contoh:
disyari’atkannya nikah dan dilarangnya berzina. Kalau kegiatan ini
diabaikan, maka eksistensi keturunan akan terancam.
2. Memelihara keturunan dalam perringkat hajiyyat, contoh:
ditetapkannya ketentuan menyebutkan mahar bagi suami pada waktu
akad nikah dan diberikan hak talaq padanya. Jika mahar itu tidak
disebutkan pada waktu akad, maka suami akan mengalami kesulitan,
karena ia harus membayar mahar misl. Sedangkan dalam kasus talaq,
suami akan mengalami kesulitan, jika ia tidak menggunakan hak
talaqnya, padahal situasi rumah tangganya tidak harmonis.
3. Memelihara keturunan dalam peringkat tahsiniyyat, contoh:
disyari’atkan khitbah atau walimah dalam perkawinan. Hal ini
dilakukan dalam rangka melengkapi kegiatan perkawinan. Jika ini
diabaikan, maka tidak akan mengancam eksistensi keturunan, dan tidak
pula mempersulit orang yang melakukan perkawinan.

2. Dalam kegiatan operasional LKS, terdapat larangan berupa magrib


a. Jelaskan dan beri contoh tentang maysir dan riba
 Maysir yaitu suatu bentuk permainan yang didalamnya dipersyaratkan,
jika salah seorang pemain menang, maka ia akan mengambil keuntungan
dari pemain yang kalah dan sebaliknya. Contoh dari maysir ini adalah
judi, sedangkan beberapa aktivitas yang termasuk dalam kategori judi yang
telah dilarang misalnya seperti SMS berhadiah.
 Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa
adanya padanan (ikhwat) yang dibenarkan syariah atas penambahan
tersebut. Contohnya ketika seseorang menukarkan 1 gram emas dengan
1,2 gram emas.
b. Jelaskan dan beri contoh tentang gharar dan riba
 Gharar adalah ketiadaan informasi terjadi pada kedua belah pihak yang
bertransaksi jual beli. Contohnya jika penjual tidak memberikan informasi
yang jelas tentang kualitas barang yang dijual, pembeli akan menghadapi
ketidakpastian mengenai produk yang akan diterima. Hal ini dapat
menyebabkan pembeli merasa tidak puas dengan kualitas produk yang
tidak sesuai harapan.

3. Dalam mempelajari syariah islam, sumber ilmu ada 4 yaitu Al-Quran, Hadist,
Qiyas, dan Ijma. Jelaskan tentang Qiyas atau Ijma, buatlah contohnya!
 Qiyas adalah sesuatu tindakan untuk mengukur suatu hal atau peristiwa
yang kemudian disamakan. Contohnya transaksi sewa menyewa saat azan
sholat jumat, hukumnya makruh. Sebagai ketentuan larangan jual beli pada
saat azan sholat jum’at.
 Ijma berarti sebagai suatu hal berupa mengumpulkan berbagai macam
perkara yang kemudian memberi hukum atas perkara tersebut serta
meyakini hukum tersebut. Contohnya kesepakatan para ulama dan
mujtahid atas diharamkannya minyak babi dan menjadi as-sunnah sebagai
sumber hukum Islam yang kedua setelah sumber hukum Islam pertama,
Al-Quran.

4. a. Buatlah satu contoh penyimpanan dana pada bank syariah, besarnya simpanan
sebesar 3 digit NIM anda x Rp 1.000.000. simpanan wadiah-tabungan, simpanan
mudharabah-deposito
- hitung besarnya bagi hasil, lama simpanan = 1 bulan
- nisbah bagi hasil per tahun sebesar 1 digit NIM akhir anda, porsi bank 50% NIM
akhir 0 = 10%

Diketahui =

Besar simpanan = 201 x Rp1.000.000 = Rp201.000.000

Nisbah sebesar 1%

Lama simpanan = 1 bulan

Porsi bank = 50%

Ditanya = berapa besar bagi hasil?

Dijawab =

2.010.000
Rp201.000.000 x 1% =
12

= Rp167.500

Porsi bank 50% = Rp167.500 x 50%

=Rp83.750

Jadi, bagi hasil yang diterima dalam waktu 1 bulan sebesar Rp83.750
c. jelaskan sistem simpanan wadiah dan simpanan mudharabah, bandingkan
dengan sistem Tabungan pada bank konvensional

Wadiah Mudharabah Konvesional


Tabungan wadiah menggunakan Tabungan mudharabah Tabungan konvensional
akad wadiah, dimana nasabah menggunakan akad menggunakan sistem bunga,
menitipkan uang kepada bank untuk mudharabah, dimana nasabah dimana bank memberikan bunga
dijaga dan diurus. Nasabah dapat menyediakan modal dan bank kepada nasabah atas simpanan
mengambil uang kapan saja dan bank mengelola modal tersebut mereka. Bunga ini dapat
wajib mengembalikan dana tersebut. untuk mendapatkan berfluktuasi sesuai dengan suku
keuntungan. Keuntungan bunga pasar.
dibagi antara nasabah dan bank
sesuai kesepakatan
uang yang disimpan dalam Tabungan Uang yang disimpan dalam Tabungan konvensional tidak
wadiah bersifat titipan murni, tidak tabungan mudharabah memiliki prinsip syariah yang
ada keuntungan atau risiko yang dianggap sebagai Investasi, dan ketat, dan dana yang disimpan
dibagikan. Bank hanya bertanggung nasabah berhak atas dapat digunakan oleh bank
jawab untuk menjaga dan keuntungan yang diperoleh dari untuk berbagai kegiatan,
mengembalikan dana sesuai investasi tersebut. Namun, ada termasuk investasi yang
permintaan nasabah. risiko kerugian yang di mungkin tidak sesuai dengan
tanggung oleh nasabah. Prinsip syariah.

5. a. Buatlah satu contoh perhitungan pembelian barang dengan akad murabahah


pada bank syariah atau perusahaan pembiayaan syariah. Besarnya pembiayaan = 3
digit NIM anda, jumlah cicilan = 12 bulan, margin 1 digit NIM anda, diskon = 0%
Diketahui =
- besar pembiayaan = Rp 201.000.000
- jumlah cicilan 12 bulan
- margin 1%
- diskon 0%
- harga mobil Rp 200.000.000

Ditanya =
Berapa besar cicilan tiap bulan?

Jawab =

Margin = harga mobil x margin

= Rp 200.000.000 x 1%

= Rp 2.000.000

hargamobil+ margin
Besar cicilan =
12 bulan

Rp 202.000 .000
=
12 bulan

= Rp 16.833.333 / bulan

c. jelaskan perbedaan sistem pembelian murabahah dengan pembelian kredit


pada keuangan konvensional!

Perbedaan Dari Segi Murabahah Kredit Konvensional


Prinsip dasar Berdasarkan prinsip jual- Berdasarkan prinsip pinjam-
beli, di mana bank syariah meminjam, di mana bank
bertindak sebagai penjual konvensional bertindak
dan nasabah sebagai sebagai pemberi pinjaman dan
pembeli. nasabah sebagai peminjam.
Biaya Nasabah membayar harga Nasabah membayar pokok
perolehan barang ditambah pinjaman ditambah dengan
dengan marjin keuntungan bunga.
yang disepakati.
Sifat pembayaran Pembayaran angsuran Pembayaran angsuran bersifat
bersifat tetap sesuai tetap, namun jumlah bunga
kesepakatan. yang dibayarkan dapat
berubah-ubah.
Keuntungan bagi lembaga Keuntungan yang diperoleh Keuntungan yang diperoleh
keuangan berasal dari marjin berasal dari bunga pinjaman.
keuntungan yang disepakati.
6. a. Jelaskan dari mana bank mendapatkan keuntungan pada akad mudharabah
= Dalam skema pembiayaan mudharabah, bank syariah berperan sebagai pemilik
modal (shahibul maal) yang menyediakan 100% dana untuk suatu usaha atau proyek
yang diajukan oleh nasabah. Di sisi lain, nasabah bertindak sebagai pengelola
(mudharib) yang akan menjalankan dan mengelola usaha/proyek tersebut.

Bank mendapatkan keuntungan dalam akad mudharabah adalah:


 Nisbah Bagi Hasil yang Disepakati
Bank dan nasabah akan menyepakati terlebih dahulu proporsi pembagian
keuntungan, misalnya 70:30, di mana 70% untuk nasabah dan 30% untuk
bank. Dengan adanya nisbah bagi hasil yang disepakati, bank akan
mendapatkan bagian keuntungan sesuai dengan porsi yang telah disepakati,
dalam contoh ini adalah 30% dari total keuntungan.
 Pembagian Keuntungan yang Adil dan Proporsional
Dalam akad mudharabah, pembagian keuntungan dilakukan secara adil dan
proporsional sesuai dengan kontribusi masing-masing pihak.
Bank, sebagai pemilik modal 100%, berhak mendapatkan bagian keuntungan
yang sesuai dengan kontribusinya.
 Resiko yang Minimal
Dalam akad mudharabah, jika terjadi kerugian yang bukan karena kelalaian
nasabah, maka bank akan menanggung seluruh kerugian modal. Namun,
nasabah akan kehilangan waktu dan tenaganya yang telah dicurahkan untuk
mengelola usaha/proyek tersebut.

b. Jelaskan dari mana bank mendapatkan keuntungan pada akad murabahah

= Dalam skema pembiayaan murabahah, bank syariah berperan sebagai penjual


barang yang dibutuhkan oleh nasabah. Pertama-tama, bank akan membeli barang
tersebut dari pemasok. Selanjutnya, bank akan menjual kembali barang tersebut
kepada nasabah dengan harga jual yang terdiri dari harga pokok pembelian ditambah
dengan keuntungan (margin) yang telah disepakati bersama.

Bank mendapatkan keuntungan dalam akad murabahah adalah:


 Penentuan Margin Keuntungan
Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi dari
harga beli bank dari pemasok. Selisih antara harga jual dan harga beli
merupakan margin keuntungan yang diperoleh bank. Besaran margin
keuntungan ini disepakati bersama antara bank dan nasabah.
 Pembayaran Angsuran oleh Nasabah
Nasabah membayar harga jual barang secara angsuran dalam jangka waktu
yang disepakati. Bank mendapatkan keuntungan dari pembayaran angsuran
yang dilakukan oleh nasabah.
 Resiko yang Minimal
Dalam akad murabahah, bank hanya menanggung resiko atas kepemilikan
barang sebelum dijual kepada nasabah. Setelah akad murabahah disepakati,
resiko beralih kepada nasabah sebagai pembeli. Dengan demikian, bank
mendapatkan keuntungan karena resiko yang ditanggung relatif lebih kecil.

7. a. buatlah 1 contoh hitungan investasi dana pensiun pada perusahaan asuransi


syariah, lama investasi = 15 tahun, besarnya investasi tahunan sebesar 1 digit NIM
anda x Rp 1.000.000, dengan metode iuran secara bulanan besarnya persentasi bagi
hasil sebesar 1 digit NIM anda besaran investasi tsb, tidak terkait dengan gaji,
seluruhnya dibayar oleh perusahaan!
Diketahui :
lama investasi = 15 tahun
besar invest /tahun = Rp 1.000.000
persentasi bagi hasil = 1%
Ditanya :
Berapa besar iuaran tiap bulan?
Jawab :
Rp 1.000 .000
Iuaran tiap bulan = = Rp 83.333 /bulan
12bulan

b. bagaimana mekanisme perhitungan PPMP atau PPIP pada program pensiun


di Lembaga keuangan dan pensiun syariah!

Perhitungan PPMP (Premi Pasti dengan Manfaat Pasti) atau PPIP (Premi Pasti dengan
Iuran Pasti) pada program pensiun di lembaga keuangan dan pensiun syariah.
Mekanisme Perhitungan PPMP:

Premi Pasti dengan Manfaat Pasti (PPMP):

 Pada skema PPMP, besarnya premi yang dibayarkan oleh peserta program
pensiun telah ditetapkan di awal.
 Manfaat pensiun yang akan diterima peserta di masa depan juga telah
ditetapkan di awal berdasarkan formula tertentu.
 Contoh formula manfaat pensiun: Manfaat Pensiun = Gaji Terakhir x Masa
Kerja x Faktor Pensiun.
 Lembaga pengelola (dana pensiun) bertanggung jawab untuk mengelola dana
peserta agar dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun di masa
depan.
 Lembaga pengelola harus melakukan perhitungan aktuaria secara berkala
untuk memastikan kecukupan dana.

Mekanisme Perhitungan PPIP:

2. Premi Pasti dengan Iuran Pasti (PPIP):

 Pada skema PPIP, besarnya iuran yang dibayarkan oleh peserta program
pensiun telah ditetapkan di awal.
 Manfaat pensiun yang akan diterima peserta di masa depan tergantung pada
akumulasi iuran yang dibayarkan beserta hasil pengelolaannya.
 Tidak ada kepastian mengenai besarnya manfaat pensiun yang akan diterima,
tergantung pada kinerja pengelolaan dana.
 Lembaga pengelola (dana pensiun) bertanggung jawab untuk mengelola dana
peserta secara profesional agar dapat memberikan hasil yang optimal.
 Perhitungan manfaat pensiun dilakukan berdasarkan saldo akumulasi iuran
dan hasil pengelolaannya.

8. Buatlah 1 ilustrasi saham sebuah emiten III di BEI , besar investasi sebesar 2
digit NIM anda x Rp 1.000.000
a. Bertujuan untuk mendapatkan deviden
Diketahui :
Modal investasi Nindi sebesar = 01 x Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000
Tenor = 4 bulan (Desember-April)
Harga saham PT Bank Muamalat /4 Desember 2023 = Rp 2.520 per lembar
Harga saham PT Bank Muamalat /4 April 2023 = Rp 2.560 per lembar
total deviden
 DPS =
saham yang beredar
=
b. Bertujuan untuk mendapatkan capital gain

9. Buatlah tulisan ringkas, sebanyak minimal 2 kalimat, mengenai tugas yang anda buat
sebagai TB2!

Anda mungkin juga menyukai