Modul Perusahaan Manufaktur

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 85

Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Adriyeni Page 1
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Diskripsi

Modul ini berisikan penjelasan mengenai penyelesaian Siklus Akuntansi


Perusahaan Manufaktur. Penjelasan modul ini ada hubungannya dengan isi
modul yang berjudul Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, prosedur dan
pencatatannyapun sama, hanya saja ada perbedaannya pada akun-akun
persediaan dan laporan keuangan tambahan berupa laporan harga pokok
produksi dan harga pokok penjualannya serta cara penghitungannya.
Hasil belajar yang akan diperoleh setelah mempelajari modul ini yaitu
peserta diklat atau pengguna modul dapat mengetahui dan memahami tata
cara pencatatan laporan keuangan perusahaan manufaktur khususnya
laporan-laporan biaya produksi dan penjualan.
Dengan memiliki dan berbekal kompetensi ini, siswa akan lebih mudah
memiliki peluang besar untuk diterima di dunia usaha dan industri.

B. Prasarat

Kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat sebelum


menggunakan dan mempelajari modul ini yaitu, peserta diklat atau pengguna
modul terlebih dahulu harus :
1. Menguasai proses penyelesaian siklus akuntansi
2. Menguasai proses penyusunan laporan keuangan
3. Menguasai pengklasifikasian rekening
4. Menguasai komunikasi dengan baik
5. Menguasai dokumen laporan keuangan berbahasa Inggris

Adriyeni Page 2
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh :
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini
yang memuat harapan, kriteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan
dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui
modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada
“cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai
dalam modul ini untuk meyakinkan pengasaan kompetensi sebagai
pencapaian hasil belajar anda.
c. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati
untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka
tanyakanlah pada guru.
d. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian
dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.
e. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan
kegiatan belajar, kerjakan tugasnya dan jawablah pertanyaan tes,
kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai
anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.
f. Bila dalam proses memahami materi anda mendapakan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman anda dan atau konsultasikan dengan
guru.
g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini,
selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul untuk
program keahlian akuntansi.
h. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, bila belum
menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya
i. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas
dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.

Adriyeni Page 3
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

2. Perlengkapan yang harus disiapkan :


a. Alat tulis terdiri dari : kertas, pensil, ballpoint, penghapus dan penggaris.
b. Alat hitung : kalkulator manual dan elektronik.
c. Format Data Neraca Lajur
d. Format Laporan Keuangan
e. Format jurnal

3. Hasil pelatihan :
a. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdiri dari : Laporan
Laba Rugi, Laporan Modal, Laporan Neraca, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Harga Pokok Produksi.
b. Jurnal Penyesuaian
c. Rekapitulasi Jurnal Penysuaian
d. Jurnal penutup.
e. Daftar Saldo setelah penutupan

4. Peran guru dalam proses pemelajaran :


1. Membantu Peserta Didik dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
3. Membantu Peserta Didik dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar siswa.
4. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
7. Melaksanakan penilaian.
8. Menjelaskan kepada Peserta Didik mengenai bagian yang perlu untuk
dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
9. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik.

Adriyeni Page 4
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

D. Tugas Akhir

Peserta didik mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan


manufaktur sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) pembuatan
siklus akuntansi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemampuan
tersebut dapat dilihat dari :
a. Penyiapan alat dan bahan dalam pembuatan laporan keuangan
b. Pebuatan Neraca Lajur sebagai data untuk penyusunan laporan
keuangn
c. Penyusunan Laporan keuangan yang tepat
d. Penyusunan jurnal penyesuaian
e. Proses dan cara Membukukan jurnal penyesuaian
f. Cara mengidentifikasi dan Membukukan jurnal penutup
g. Proses pembuatan neraca saldo setelah penutupan.

E. Kompotensi
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik dapat Kompeten
dalam Menyelesaikan Siklus Akuntansi dan juga harus bisa :

1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan


2. Menyusun neraca lajur
3. Menyusun laporan keuangan
4. Membuat Junal penyesuaian
5. Membukukan Jurnal penyesuaian
6. Membuat jurnal penutup
7. Membukukan jurnal penutu[
8. Menyusun daftar saldo setelah penutupan

Adriyeni Page 5
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

F. Cek Kemampuan

Berikan tanda cek ( ) apabila peserta belajar telah menguasai beberapa sub
kompetensi berikut ini :

NO SUB KOMPETANSI YA TIDAK


1. Dapatkah anda mempersiapkan alat dan
bahan-bahan dalam penyusunan laporan
keuangan ?
2. Dapatkah anda menyusun neraca lajur
untuk perusahaan manufaktur ?
3. Dapatkah anda membuat laporan
keuangan yang sesuai dengan laporan
keuangn perusahaan manufaktur ?
4. Dapatkah anda membuat laporan harga
pokok produksi ?
5. Dapatkah anda membuat jurnal
penyesuaian?
6. Dapatkah anda membukukan jurnal
penyesuaian dan memposting ke buku
besar?
7. Dapatkah anda membuat format dan
menyusun jurnal penutup?
8. Dapatkah anda membukukan jurnal
penutup dan mempostingnya ke buku
besar?
9. Dapatkah anda membuat daftar saldo
setelah penutupan?

Adriyeni Page 6
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

BAB II
PEMBELAJARAN

RENCANA BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR I
MENYIAPKAN PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN AKHIR :
Di akhir pembelajaran Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan
Manufaktur, Siswa diharapkan mampu menyiapkan proses penyusunan
laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur sesuai dengan Standar
Kompetensi Keuangan Nasional Indonesia (SKKNI) dengan baik dan
benar.

TUJUAN ANTARA :
1. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat menyebutkan
macam-macam dari laporan keuangan dengan baik dan benar
2. Setelah membaca modul dasar-dasar akuntansi dan mendapat penjelasan
dari guru siswa dapat membedakan bentuk-bentuk laporan keuangan
denagan baik dan benar
3. Setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan dengan
baik dan benar

Adriyeni Page 7
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

URAIAN MATERI

Macam-macam laporan keuangan

1. laporan laba rugi ( Income statement )


Laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran
(beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu
periode akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang
keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
Bentuk dari laporan keuangan Laporan laba rugi ( income statement )
adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Tahun berakhir (31 Desember 2005 )
Pendapatan usaha :
Pendapatan atau jasa Rp……
Beban-beban :
- Beban asuransi Rp…………
- Beban sewa Rp…………
- Beban perlengkapan Rp…………
- Beban penyusutan Rp…………
- Beban gaji Rp………...
Jumlah beban Rp…….
Rp…….

2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement )


Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ikhtisar
perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu.
Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi
dan neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang
dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama
periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari
kerugian bersih selama periode berjalan.

Adriyeni Page 8
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Bentuk dari laporan keuangan Laporan Perubahan Modal ( capital


Statement ) adalah sebagai berikut :

Nama perusahaan
Laporan perubahan modal
Tahun berakhir (31 Desember 20005)

Modal awal (1 Januari 2005) Rp……….


Laba bersih/rugi bersih Rp……….
Pengambilan pribadi (prive) Rp……….

Penambahan/pengurangan modal
Rp……….
Modal akhir (31 Desember 2005)
Rp……….

3. Neraca ( Trial Balance )

Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari
suatu jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi). Penyajian pos-pos
neraca mempunyai tata cara sendiri, yaitu :

 Kelompok harta disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya

 Utang disajikan berdasarkan jatuh temponya

 Modal senidri disajikan berdasarkan kekekalannya

Adriyeni Page 9
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Bentuk Staffel dari laporan keuangan Neraca adalah sebagai berikut :


Nama perusahaan
Neraca
31 Desember 2005

Harta :

Harta lancar :

Kas Rp……….

Piutang usaha Rp……….

Jumlah harta lancar Rp……….

Harta tetap :

Gedung Rp……….

Tanah Rp……….

Jumlah harta tetap Rp……….

Jumlah harta Rp……….

Kewajiban :

Kewajiban lancar

Utang usaha Rp……….

Utang bank Rp……….

Jumlah kewajiban lancar Rp………..

Kewajiban jangka panjang

utang hipotik Rp………..

utang bank Rp……….

jumlah kewajiban jangka panjang Rp………..

jumlah kewajiban Rp…………

modal :
modal pemilik Rp…………

jumlah kewajiban dan modal Rp…………

Adriyeni Page 10
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Bentu lain dari neraca adalah bentuk Scontro. Contoh formatnya adalah
sebagai berikut :

Nama perusahaan

Neraca

31 Desember 2005

AKTIVA PASSIVA

Kas Utang usaha Rp……….


Rp…….
Utang bank Rp……….
Piutang usaha
Rp…… Utang hipotik Rp………

Perlengkapan
Rp……
Modal pemilik Rp……….
Peralatan Rp………

Ak. Penyu.peralatan Rp………

Rp…
….

Gedung Rp……… Rp……….


.
Ak. Penyu. Gedung Rp………

Rp………

4. Laporan arus kas (Cash Flow Statement )

laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang


memperlihatkan pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan
investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi
tertentu dengan salah satu cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal.

Adriyeni Page 11
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PERALATAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Peralatan yang biasanya digunakan dal;am menyusun laporan keuangan adalah


sebagai berikut :
 Kertas kerja ( Polio/HVS )
 Kalkulator
 Mistar
 Bolpoint/pensil
 Alat-alat lain yang mungkin dibutuhkan

RANGKUMAN

Macam-macam laporan keuangan adalah :

1. laporan laba rugi ( Income statement )


laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran
(beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu
periode akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang
keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.

2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement )


Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ihtisar
perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu.
Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba
rugi dan neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi
yang dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan
selama periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal
dari kerugian bersih selama periode berjalan.

3. Neraca ( Trial Balance )


Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari
suatu jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi).

Adriyeni Page 12
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

4. Laporan arus kas ( Cash Flow Statement )


laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan
pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan
terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu
cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal.

EVALUASI

SOAL/LATIHAN

1. Tes Formatif

1. Sebutkan macam-macam dari laporan keuangan pada perusahaan


manufaktur!.
2. Sebutkan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun
laporan keuangan!
3. Gambarkan format dari Laporan Laba rugi!

JAWABAN TES FORMATIF

1. Macam-macam laporan keuangan adalah :laporan laba rugi, laporan


perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas
2. peralatan yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan
adalah : kalkulator, kertas HVS, mistar, pulpen/pensil,dll

Adriyeni Page 13
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

3. Format Laporan Laba Rugi

Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Tahun berakhir (31 Desember 2005 )
Pendapatan usaha :
Pendapatan atau jasa Rp……
Beban-beban :
- Beban asuransi Rp…………
- Beban sewa Rp…………
- Beban perlengkapan Rp…………
- Beban penyusutan Rp…………
- Beban gaji Rp………...
Jumlah beban Rp…….
Rp…….

Adriyeni Page 14
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR II
MENYUSUN NERACA LAJUR

Tujuan Kegiatan Pembelajan

Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun neraca lajur, peserta diklat


dapat :
1. setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat membedakan
antara neraca lajur perusahaan dagang dan manufaktur dengan benar
2. setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyebutkan
keterangan-keterangan apa saja yang termuat dalam neraca lajur
peruasahaan manufaktur
3. Setelah mendapat penjelasan dari guru dan membaca modul akuntansi
keuangan 1 siswa dapat menunjukkan gambaran tentang neraca lajur
perusahaan manufaktur
4. setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
memposting data dari buku besar ke neraca lajur dengan baik dan benar
5. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 dan mendapat penjelasan
dari guru siswa dapat menyusun laporan keuangan dengan baik dan teliti

Adriyeni Page 15
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

MATERI
NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical


tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan
utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan
manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses.
Kolom ini dimaksudkan untuk menampung semua unsure biaya produksi
selama tahun/periode yang bersangkutan, sehingga mungkin dapat ditetapkan
harga pokok barang yang dihasilkan selama periode tersebut. Dengan demikian
neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical dapat
mempunyai kolom-kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sis
penyesuaian, harga pokok barang yang dihasilkan (harga pokok produksi), kolom
laba rugi, dan kolom neraca.masing-masimg mempunyai sisi debet dan sisi
kredit.
Prosedur pembuatan neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka
nerac sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian
penetapan neraca sisa penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom
harga pokok, rugi laba atau kolom neraca tergantung pada jenis masing-masing
perkiraan.Perkiraan harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan
kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom
harga pokok, sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya
dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke
kolom laba rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan
selama tahun atau periode berjalan.
Saldo kolom laba rugi dipindahkan kolom neraca. Saldo ini menunjukkan
laba atau rugi bersih selama tahun berjalan. Dengan pemindahan saldo ini
selesailah bpembuatan neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan
system periodical.

Adriyeni Page 16
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Kolom harga pokok barang yang dihasilkan


Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan
barang dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar
harga pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam
harga pokok barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang
berkaitan dengan proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa
penyesuaian kekolom harga pokok. Setelah itu kolom debet dan kolom kredit
di jumlahkan, dan selisih antara penjumlahan kolom debet dan kolom kredit
menggambarkan hatga pokok barang yang dihasilkan untuk tahun yang
berjalan.

Kolom laba rugi


Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan
dan beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba
rugi. Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan
kekolom laba rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet
kolom laba rugi. Sisi debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang
dijimlahkan. Selisih penjumlahan ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi
yang diderita selama periode berj

Contoh format neraca lajur perusahaan manufaktur, sebagai berikut :


Nama perusahaan
Neraca lajur
31 Desember 2005

No Perkiraan Neraca Ayat Neraca Harga Laba rugi Neraca


sisa jurnal saldo pokok
penyesuai disesuaik produksi
an an

D K D K D k D k D k D k

Adriyeni Page 17
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

RANGKUMAN

Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical


tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan
utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan
manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses. Prosedur pembuatan
neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidak berbeda,
keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka nerac sisa dilanjutkan dengan
ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian penetapan neraca sisa
penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok, rugi laba
atau kolom neraca tergantung pada jenis masing-masing perkiraan. Perkiraan
harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan kedalam kolom
neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom harga pokok,
sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya dipindahkan ke
kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke kolom laba
rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan selama tahun
atau periode berjalan.
Kolom harga pokok barang yang dihasilkan
Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan
barang dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar
harga pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam
harga pokok barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang
berkaitan dengan proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa
penyesuaian kekolom harga pokok.
Kolom laba rugi
Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan
dan beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba
rugi. Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan
kekolom laba rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet
kolom laba rugi. Sisi debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang
dijimlahkan. Selisih penjumlahan ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi
yang diderita selama periode berjalan

Adriyeni Page 18
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

EVALUASI/SOAL

Soal / pertanyaan :

jelaskan perbedaan dari neraca lajur perusahaan dagang dan neraca lajur
perusahaan manufaktur
sebutkan keterangan-keterangan apa saja yang terdapat dalam format
neraca lajur perusahaan manufaktur
Berikan gambaran tentang format neraca lajur perusahaan manufaktur

JAWABAN SOAL/PERTANYAAN

Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur


perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses.
Keterangan-keterangan yang terdapat dalam format neraca lajur perusahaan
manufaktur adalah :
Nomor perkiraan
Perkiraan
Neraca sisa (debet-kredit)
Ayat juranal penyesuaian (debet-kredit)
Neraca saldo penyesuaian (debet-kredit)
Harga pokok produksi (debet-kredit)
Rugi laba (debet-kredit)
Neraca (debet-kredit)

Adriyeni Page 19
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR III


MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun laporan keuangan, peserta


diklat dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Laporan Keuangan perusahaan manufaktur
dengan baik dan benar
2. Membedakan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan
perusahaan jasa atuapun dagang dengan tepat.
3. Menjelaskan Pengertian akuntansi biaya dan jenis-jenis pembagian biaya
produksi dengan baik dan benar
4. Menghitung dan menyusun Laporan Laba Rugi dengan cermat, teliti dan
benar.
5. Menghitung dan menyusun Laporan Modal atau Saldo Laba dengan
cermat, teliti dan benar.
6. Menghitung dan menyusun Laporan Neraca dengan cermat, teliti dan
benar.
7. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Produksi dengan
cermat, teliti dan benar.
8. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Penjualan dengan
cermat, teliti dan benar.

Adriyeni Page 20
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

URAIAN MATERI
LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

Sebagaimana halnya pada Perusahaan dagang, akuntuntansi untuk


perusahaan Manufaktur menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari :
Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan
Laporan arus kas dan Laporan tambahan lainnya.
Namun dalam perusahaan manufaktur terdapat biaya-biaya produksi yang
terjadi selama produksi dan memiliki persediaan-persedian yang berbeda dengan
persediaan pada perusahaan dagang. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih
rinci pada penjelasan selanjutnya.

Pengertian Laporan Keuangan Manufaktur

Sesuai dengan kegiatannya, perusahaan manufaktur memiliki kegiatan


yang berbeda dengan perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang, dimana
perusahaan manufaktur bergerak pada kegiatan membeli, mengolah,
memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya.
Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan
sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan
laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal
atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga pokok
produksi pada suatu periode tertentu.

Adriyeni Page 21
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan


jasa dan Perusahaan Dagang.

Perbedaan Perusahaan Perusahaan


Perusahaan Jasa
Dagang Manufaktur
Akun pada  Pendapatan  Penjualan  Penjualan
jasa  Harga Pokok  Harga Pokok
Laporan Laba
 Beban-beban Penjualan Penjualan
Rugi operasi  Beban Umum  Harga Pokok
dan Produksi
Administrasi  Biaya Produksi
 Beban  Biaya Periode
Penjualan atau Biaya
Administrasi
dan umum
Akun-Akun  Persediaan  Persediaan  Persediaan
perlengkapan Barang dagang barang jadi
Persediaan
 Persediaan  Persediaan
Perlengkapan Barang dalam
proses
 Persediaan
bahan baku

Bentuk Neraca Lajur 10 Neraca Lajur 10 Bentuk neraca lajur


Kolom yang terdiri Kolom yang terdiri 12 kolom, isi
Neraca Lajur
dari kolom neraca dari kolom neraca kolomnya sama
saldo, penyesuaian, saldo, dengan
neraca saldo penyesuaian, perusahaan jasa &
setelah neraca saldo dagang hanya saja
penyesuaian, laba- setelah ditambahkan lagi
rugi, dan kolom penyesuaian, laba- lap.harga pokok
neraca rugi, dan kolom produksi.
neraca

Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya


dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek,
proses, atau pesanan.

Adriyeni Page 22
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Pengertian biaya (Cost) adalah suatu pembayaran (payment) dengan


tujuan menghasilkan suatu pendapatan. Sedangkan beban (expense)
merupakan suatu pengeluaran perusahaan dengan tujuan untuk memberikan
manfaat hanya pada periode yang bersangkutan saja.

Pembagian biaya

BAHAN BAKU LANGSUNG


(DIRECT MATERIAL)

BIAYA ( COST ) TENAGA KERJA LANGSUNG


(DIRECT LABOR)

BIAYA OVERHEAD ( FACTORY


OVERHEAD CONTROL )

Biaya produksi terdiri dari :

1. Biaya bahan baku (Raw material),


adalah bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi pada
periode yang bersangkutan. Untuk menghitung biaya bahan baku atau
bahan baku yang dipergunakan di dalam proses produksi adalah sebagai
berikut : persediaan bahan baku awal periode ditambah pembelian bersih
(Lihat perhitungan tersebut diatas) dikurangi persediaan bahan baku akhir
periode.

Adriyeni Page 23
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

2. Biaya Tenaga kerja langsung (Direct labor),


adalah gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang jasanya
dapat diperhitungkan langsung dengan produk yang dihasilkan.
Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langusng adalah gaji atau upah yang
di bayarkan kepada pekerja yang secara tidak langsung terlibat dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya tersebut harus
dipisahkan dengan biaya tenaga kerja langsung (upah langsung)

3. Biaya Overhead pabrik (Factory Overhead Control),


Adalah semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, yang diperlukan dalam produksi, misalnya biaya
bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik,
penyusutan mesin produksi, penyusutan bangunan pabrik,dll.

Neraca (Balance Sheet)

Pos-pos Aktiva, Hutang dan Modal perusahaan terdapat pada Neraca


perusahaan manufaktur, pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang
terdapat pada Neraca Perusahaan Dagang. Hanya saja karena jenis operasinya
yang berbeda pada Perusahaan Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah
menjadi produk jadi, maka pada sisi aktiva dalam hal ini pos Persediaan, terdiri
atas Persediaan Bahan Baku (Raw Material), Persediaan Bahan Pembantu ,
Persediaan Produk Dalam Proses (Work in Proces), dan Persediaan Produk
Selesai (Finished Good).

Bahan baku (Raw Material)


Bahan baku dipergunakan dalam proses produksi perusahaan yang
bersangkutan dan merupakan bahan utama yang harus disiapkan dalam
proses produksi, misalnya : Kayu pada perusahaan meubelair, Kain pada
perusahaan konveksi, Pisang pada perusahaan kripik pisang, dll.

Adriyeni Page 24
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Bahan pembantu
Bahan pembantu merupakan bahan yang dipergunakan sebagai
penunjang atau bahan yang harus disiapkan setelah bahan baku tersedia.
Bahan pembantu diperlukan dalam pengolahan bahan baku dalam proses
produksi, misalnya : Cat kayu pada perusahaan meubelair, benarng pada
perusahaan konveksi, minyak goring pada perusahaan kripik pisang, dll.

Produk dalam proses (Work In Proces)


Produk dalam proses merupakan Produk yang belum selesai dan
masih memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk selesai.

Produk selesai (Finished Good)


Produk selesai merupakan produk yang telah selesai diproses dan
siap untuk dijual kepada konsumen, misalnya meja dan kursi pada
perusahaan meubelair, baju dan celana pada perusahaan konveksi, kripik
pisang pada perusahaan kripik pisang, dll.

Kadang-kadang persediaan bahan pembantu disajikan menjadi satu


dengan persediaan bahan bauk, yaitu dengan nama persediaan bahan baku dan
bahan pembantu. Pemisahan tersebut di atas tergantung pada kebutuhan dari
perusahan yang bersangkutan.

Dengan demikian yang membedakan Perusahaan Manufaktur dan


Perusahaan dagang yang terutama adalah pada pos Persediaan sebagaimana
telah dibahas tersebut diatas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai hal tersebut, berikut ini diberikan cotoh mengenai Neraca dari
Perusahaan Manufaktur (Perhatikan akun Persediaan dalam Neraca tersebut ) :

Adriyeni Page 25
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

IAINSHA MANUFACTURING
BALANCE SHEET
For the year ended December 31, 2006

ASSETS LIABILITIES & EQUITIES


CURRENT ASSETS LIABILITIES
Cash $ 120 Account Payable $ 114
Account Receivable $ 200 Salaries Payable $ 27.5
Allowance for bad debt $ 5 Interest Payable $
6.375
$ 195 Total Liabilities $
147.875
Inventory :
Finished Good $ 85
Work in Process $ 60
Raw Material $ 45
$ 190
Prepaid Insurance $ 1.5
Total Current Assets $ 506.5

FIXED ASSETS EQUITIES


Land $ 50 Stock capital $ 500
Building $350 Retained Earning $
389.875
Accum. Depr. Of Building ($ 77.5) Total Equities $
889.887
Book Value of Building $ 272.5
Machines $300
Accum. Depr. Of Machines $105
Book Value of Machines $ 195
Equipment $ 25
Accum. Depr. Of Equipment $ 11.25
Book Value of Equipment $ 13.75
Total Fixed Assets $ 531.25

TOTAL ASSETS $ 1,037.75 TOTAL PASIVA $


1,037.25

Adriyeni Page 26
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

LAPORAN LABA RUGI

Dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur terdapat Harga Pokok


Penjualan sama halnya dengan laporan laba rugi perusahaan dagang, hanya
saja cara perhitungannya berbeda. Harga pokok penjualan pada perusahaan
manufaktur dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persediaan awal produk selesai Rp xxx
Harga Pokok Produksi Rp xxx
Harga Pokok Produk yg siap dijual Rpxxx
Persediaan akhir produk selesai (Rp xxx)
Harga Pokok Penjualan Rp xxx

Dari keterangan diatas , Laporan Laba rugi dapat disajikan dalam bentuk laporan secara
sederhana sebagai berikut.

IAINSHA MANUFACTURING
INCOME STATEMENT
FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006

Sales $ 50,000
Cost of Goods Sold
Finished goods inventory, January 1 $ -
Cost of Goods manufactured $ 39,000
Cost of goods available for sale $ 39,000
Less: Finished goods inventory, January 31 $ -
Cost of Goods Sold ($ 39,000)
GROSS PROFIT $ 11,000

Dengan demikian jika pada Perusahaan dagang harga poko barang yang
siap dijual dihitung dari persediaan awal ditambah pembelian, maka perusahaan
manufaktur harga pokok produk yang siap dijual dihitung dari persediaan awal
ditambah harga pokok produksi. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana
menghitung harga pokok produksi pada Perusahaan Manufaktur.

Adriyeni Page 27
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Harga Pokok Produksi (Cost of Goods manufactured)

Harga pokok produksi dapat dihitung dengan cara :

Persediaan produk dalam proses awal Rp


xxxx
Pemakaian bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp xxxx
Pembelian bahan baku Rp xxxx
Biaya angkut pembelian Rp xxxx
Rp xxxx
Retur & Pot. Pembelian (Rp xxxx)
Pembelian bahan baku bersih Rp xxxx
Bahan baku tersedia diproduksi Rp xxxx
Persediaan bahan baku akhir periode (Rp xxxx)
Biaya bahan baku yang dipakai Rp xxxx
Biaya Tenaga kerja langsung Rp xxxx
Biaya Overhead Pabrik Rp xxxx
Biaya produksi Rp
xxxx
Rp
xxxx
Persediaan Barang dalam proses akhir periode (Rp
xxxx)
Harga Pokok Produksi Rp
xxxx

Jika disajikan dalam Laporan Harga pokok produksi (Cost of goods


manufactured) adalah sebagai berikut :

Adriyeni Page 28
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

IAINSHA MANUFACTURING
COST OF GOODS MANUFACTURED
FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006

Work in process, January 1 $-


Direct Material used $ 24,000
Direct Labor $ 28,000
Manufacturing overhead applied $ 22,400
Total current manufacturing costs $ 74,400
Total Cost of Work in process $ 74,400
Work in process, January 31 ($ 35,400)
COST OF GOODS MANUFACTURED $ 39,000

Dari data diatas terdapat beberapa akun baru yang tidak terdapat pada
perusahaan dagang dan itulah yang membedakan antara perusahaan dagang
dan perusahaan manufaktur. Untuk lebih jelasnya telah dijelaskan lebih dahulu
pada penjelasan sebelumnya.

Persediaan produk dalam proses awal periode : adalah produk dalam


penyelesaian yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya diperhitungkan
untuk menambah biaya produksi yang terjadi pada periode tersebut.

Persediaan produk dalam proses akhir periode : adalah nilai produk dalam
proses akhir pada periode akuntansi diperhitungkan sebagai pengurang dari
jumlah nilai persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi.
Perhitungan harga pokok produksi sebagaimana di bahas tersebut diatas,
biasanya disajikan dalam bentuk harga pokok produksi sebagai lampiran dari
Laporan Laba Rugi Perusahaan.

Adriyeni Page 29
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT. INDRIANI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Untuk periode yang berakhir tgl. 31 Desember 2006

Penjualan Kotor Rp 1.500.000


Retur penjualan Rp 10.000
Pot. penjulan Rp 12.500
(Rp 22.500)
Penjualan Bersih Rp 1.477.500
Harga Pokok Penjualan
Persediaan produk selesai (awal) Rp 100.000
Harga Pokok Produksi (*) Rp 1.047.625
Rp 1.147.625
Persediaan produk selesai (Akhir) Rp 85.000
(Rp 1.062.625)
Laba Kotor Penjualan Rp 414.875
Biaya Operasi :
Biaya Penjualan
Beban Gaji Rp 101.800
Beban Komisi Rp 40.750
Beban Iklan Rp 45.000
Beban penyusutan Rp 195.000
Jumlah biaya penjualan Rp .550
Biaya Administrasi
Beban gaji Rp 110.200
Beban perlengkapan Rp 19.500
Jumlah biaya administrasi Rp 129.700
Total Biaya Operasi Rp 324.750
Laba Bersih sebelum pajak Rp 100.000
Pajak
Laba bersih setelah pajak Rp 1.047.625
RANGKUMAN

Adriyeni Page 30
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

 Pada umumnya laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak banyak


berbeda dengan laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang.

 Neraca perusahaan terdapat perbedaan terutama pada pos persediaan yang


terdiri atas persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses, dan
persediaan bahan baku ( dan bahan pembantu ). Pada laporan laba rugi
perusahaan manufaktur biasanya dilampiri dengan laporan perhitungan
harga pokok produksi.

 Proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi keuangan yang


dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada dasarnya tidak berbeda dengan
yang terdapat pada perusahaan jasa dan dagang. Perbedaannya terletak
pada jenis maupun jumlah transaksi keuangan karena tidak hanya meliputi
transaksi keuangan yang terjadi di departemen produksi yang tidak hanya
sekedar transaksi pembelian dan penjualan barang atau jasa

Adriyeni Page 31
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

EVALUASI

TUGAS

1. Jelaskan pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur!


2. Jelaskan perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan
perusahaan dagang atau jasa dari segi Laporan Laba Rugi !
3. Jelaskan pengertian akuntansi biaya !
4. Sebutkan jenis-jenis pembagian biaya produksi !

SOAL 1

Dibawah ini adalah data PT. IIN_CAEM pada tahun 2006 :


Persediaan barang dalam proses 1 januari 2006 Rp 250.000
Biaya bahan baku Rp 700.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 850.000
Biaya overhead pabrik Rp 650.000
Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 100.000

Berdasarkan data di atas hitung dan susunlah LAPORAN HARGA POKOK


PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM.

Adriyeni Page 32
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KUNCI JAWABAN SOAL

Penyelesaian Tugas.
1. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur adalah suatu perusahaan
yang kegiatan usahanya bergerak pada kegiatan membeli, mengolah,
memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya.
Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan
sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan
laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan
Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga
pokok produksi pada suatu periode tertentu.
2. Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan perusahaan dagang
atau jasa dari segi Laporan laba rugi adalah :
Perusahaan Perusahaan
Perbedaan Perusahaan Jasa
Dagang Manufaktur
Akun pada  Pendapatan  Penjualan  Penjualan
Laporan Laba jasa  Harga Pokok  Harga Pokok
Rugi  Beban-beban Penjualan Penjualan
operasi  Beban Umum  Harga Pokok
dan Produksi
Administrasi  Biaya Produksi
 Beban  Biaya Periode
Penjualan atau Biaya
Administrasi
dan umum

3. Akuntansi Biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya


dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok
proyek, proses, atau pesanan.
4. Pembagian biaya produksi terbagi atas 3 yaitu : Biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

PENYELESAIAN SOAL 2

Adriyeni Page 33
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Dari data pada soal 2, dapat dihitung dan disusun LAPORAN HARGA POKOK
PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM sebagai berikut :

PT. IIN_CAEM
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Tahun 2006

Persediaan produk dalam proses 1 januari 2006 Rp 120.000


Tambahan bahan biaya tahun 2006 :
Biaya bahan baku Rp 600.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 750.000
Biaya overhead pabrik Rp 500.000
Rp 1.850.000
Rp 1.970.000
Persediaan produk dalam proses 31 Des. 2006 (Rp 70.000)
Rp 1.900.000

Adriyeni Page 34
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR IV
MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN

Tujuan Kegiatan Pembelajan

Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penyesuaian , peserta


diklat dapat :

1. Mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan


benar.
2. Menjelaskan Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan
manufaktur dengan baik dan benar.
3. Membedakan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan
perusahaan jasa atuapun dagang dengan baik dan benar.
4. Mencatat jurnal penyesuaian dengan baik dan benar.
5. Menjelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada
perusahaan manufatur dengan baik dan benar.
6. Membuat rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan
benar.

Adriyeni Page 35
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

URAIAN MATERI
JURNAL PENYESUAIAN

Identifikasi Dokumen Jurnal Penyesuaian


Dalam membuat jurnal penyesuaian langkah awal yang harus kita
perhatikan yaitu bagaimana cara mengidentifikasi dokumen yang akan menjadi
sumber dalam pencatatan jurnal penyesuaian.
Cara mengidentifikasikannya yaitu dengan cara memperhatikan jenis
dokumen, khusus untuk jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan yaitu bukti
memorial yang merupakan bukti intern suatu perusahaan.
Dokumen jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa, hanya saja pada perusahaan
manufaktur terdapat dokumen penyesuaian mengenai persediaan perusahaan
yang telah dijelaskan pada kegiatan belajar III.

Pengetian Jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur


Pada perusahaan dagang dan perusahaan jasa telah dijelaskan mengenai
jurnal penyesuaian. Demikian pula pada perusahaan manufaktur diperlukan
penyesuaian terhadap saldo-saldo rekening tertentu, antara lain yaitu :
pembebanan penyusutan aktiva tetap, penaksiran kerugian piutang, pengakuan
hutang biaya, pengakuan piutang pendapatan, penyesuaian terhadap persekot
biaya dan pendapatan yang diterima dimuka.

Perbedaan jurnal penyesuaian perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur


Perbedaan jurnal penyesuaian manufaktur terletak pada akun-akun
persediaan dan akun-akun biaya-biaya. Yang telah dibahas lebih rinci pada
kegiatan belajar III. Sedangkan kegiatan belajar ini, akan dijelaskan lebih rinci
bagaimana cara pencatatan jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufakur.

Akun-akun yang disesuaikan pada perusahaan manufaktur

Adriyeni Page 36
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Disamping hal-hal tersebut pada perusahaan manufaktur terdapat pula


saldo rekening yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu Biaya Overhead
pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan
pembebanan harga pokok penjualan sebagaimana yang terdapat pada
perusahaan dagang.

Pencatatan akun-akun penyesuaian ke dalam jurnal penyesuaian


Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan
jasa, tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja. Untuk
lebih jelasnya Dapat dilihat pada jurnal penyesuaian di bawah ini.

TGL. KETERANGAN REF D K

Beban Penyusutan Gedung toko 500.000


Beban Penyusutan Gedung Kantor 150.000
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 500.000
150.000
Beban penyusutan mesin pabrik 200.000
Akum.Penyusutan mesin pabrik 200.000

Persediaan bahan baku 900.000


Retur pembelian 40.000
Barang dalam proses-biaya bahan baku 450.000
Pembelian bahan baku 940.000
Biaya angkut pembelian 450.000

Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik 650.000


Biaya tenaga kerja tidak langsung 100.000
Biaya Listrik pabrik 250.000
Biaya supplies pabrik 200.000

Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik

Adriyeni Page 37
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian

Dari data jurnal penyesuaian di atas maka dapat dibuat rekapitulasi jurnal
penyesuaian sebagai berikut :

No. JUMLAH
Aku NAMA AKUN DEBET KREDIT
n

Beban Penyusutan Gedung toko 500.000


Beban Penyusutan Gedung Kantor 150.000
Beban Penyusutan mesin pabrik 200.000
Akumulasi Penyusutan Gedung toko 500.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 150.000
Akumulasi Penyusutan mesin pabrik 200.000
Persediaan bahan baku 900.000
Pembelian bahan baku 940.000
Retur pembelian 40.000
Barang dalam proses-biaya bahan baku 450.000
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik 650.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung 100.000
Biaya Listrik pabrik 250.000
Biaya angkut pembelian 450.000
Biaya supplies pabrik 200.000

Jumlah 2.890.000 2.890.000

Dari data rekapitulasi diatas diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh


akun-akun yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal,
dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke
buku besar. Untuk cara pemostingan ke buku besar, akan di jelaskan pada
kegiatan belajar berikutnya.

Adriyeni Page 38
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

RANGKUMAN

 Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative


lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain
yaitu : Biaya overhead pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk
dalam proses, dan persediaan produk selesai atau barang jadi

 Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh


berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang
dan jasa, tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja.

 Data rekapitulasi diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh akun-akun


yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal, dengan
tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke
buku besar.

Adriyeni Page 39
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

EVALUASI
TUGAS
Soal Uraiaan
1. Bagaimanakah cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian
dengan benar?
2. Jelaskan pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur!
3. Jelaskan perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan
perusahaan jasa atuapun dagang !
4. Jelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan
manufatur!
5. Jelaskan pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian!

SOAL 1
Soal Praktek
PT. INDIRIANI adalah perusahaan yang memproduksi barang meubel, berikut ini
sebagian data dari Neraca saldo yang belum disesuaikan oleh PT. INDIRIAN pada
tanggal 31 Desember 2006 :
NAMA REKENING DEBET KREDIT
Purchases Material 800.000
Freight In 20.000
Direct Labor Cost 850.000
Purchases Return 90.000
Raw Material inventory 30.000
Work in Process Inventory 150.000
Factory Repair expense 100.000
Depreciation of Equip. factory 400.000
Indirect Labor 200.000
Factory Overhead Control 75.000
Indirect Labor Cost 300.000

Keterangan :
Persediaan bahan baku 31 Desember 2006 Rp 90.000

Adriyeni Page 40
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 325.000

Ditanya :
Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31
Desember 2006 !

KUNCI JAWABAN

PENYELESAIAN TUGAS

1. Cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dilakukan dengan


cara menganalisis terlebih dahulu dokumen yang ada hubungannya dengan
data penyesuaian, dimana di dalamnya terdapat dokumen yang memuat akun
beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, dan
beban yang masih harus dibayar.
2. Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur adalah jurnal
yang memuat pencatatan terhadap akun-akun yang disesuaikan pada akhir
periode tertentu.
3. Perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan
jasa atuapun dagang yaitu terdapat pada akun persediaan dan akun-akun
biaya produksinya.
4. Akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur
adalah akun-akun persediaan barang jadi, bahan baku, dan barang dalam
proses, dan juga penyesuaian terhadap biaya produksi.
5. Pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian adalah suatu ringkasan
terhadap akun-akun yang ada dijurnal penyesuaian dengan tujuan untuk
mempermudah dalam pemostingan ke buku besar.

PENYELESAIAN SOAL 1

Juranl penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai


berikut :

Adriyeni Page 41
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

DATE EXPLANATION VOL DEBIT CREDIT


2006
Des. 1 Work In Process-Material 670.000
Raw material Inventory 90.000
Purchases Return 90.000
Raw material Inventory 30.000
Purchase Material 800.000
Freight In 20.000
2 Work In Process-Direct Labor 850.000
Direct Labor Cost 850.000
3 Work In Process-FOH Control 1.075.000
Indirect Labor Cost 300.000
Factory repair expense 160.000
Deprecition fac. Expense 400.000
Indirect Material Cost 200.000
Factory overhead control 75.000
4 Work In Process Inventory 325.000
Cost Of Goods Manufactured 2.420.000
Work In Process Inventory 150.000
WIP-Raw material Inv. 670.000
WIP-Direct labor 850.000
WIP-Factory overhead 1.075.000
contro

Adriyeni Page 42
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR V
MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penyesuaian , peserta


diklat dapat :

1. Menganalisis daftar saldo dan keterangan penyesuaian yang akan


disesuaikan pada perusahaan manufaktur dengan baik dan benar.
2. Membukukan jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar.

URAIAN MATERI

Analisis Daftar Saldo Dan Penyusunan Jurnal PenyesuaiaN

Dalam penyusunan jurnal penyesuaian, terlebih dahulu kita harus


menganalisis terlebih dahulu daftar saldo yang ada sebagai patokan dalam
menentukan jumlah nominal yang harus dicatat di dalam jurnal penyesuain.
Untuk lebih jelasnya dalam penyusunan jurnal penyesuaian dan bagaimana
cara membukukannya dapat dilihat pada penyelesaian penyesuaian pada
perusahan PT. CUA MARIAM di bawah ini :

Adriyeni Page 43
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT. CUA MARIAM


DAFTAR SALDO
31 Desember 2006
Nama Akun Debet Kredit

Kas 1.570.000
Piutang dagang 500.000
Persediaan bahan baku 100.000
Persediaan barang dalam proses 150.000
Persediaan produk jadi 400.000
Akumulasi penyusutan gedung kantor 50.000
Akumulasi penyusutan gedung pabrik 75.000
Akumulasi penyusutan Mesin pabrik 60.000
Penjualan 2.000.000
Pembelian bahan baku 500.000
Biaya angkut pembelian 10.000
Retur pembelian 25.000
Gaji bagian penjualan 75.000
Gaji bagian Administrasi umum 50.000
Biaya tenaga kerja langsung 250.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung 100.000
Biaya listrik toko 15.000
Biaya listrik kantor 5.000
Biaya listrik pabrik 35.000
Biaya supplies kantor 25.000
Biaya supplies pabrik 90.000

Keterangan untuk penyesuaian 31 Desember 2006 :


1. Penyusutan Gedung per tahun :
Toko Rp 25.000
Kantor Rp 50.000
Pabrik Rp 75.000
2. Penyusutan Inventaris kantor setahun Rp 15.000
3. Penyusutan Mesin Pabrik tahun 2006 Rp 60.000
4. Persediaan bahan baku Rp 135.000
5. persediaan produk dalam proses Rp 200.000
6. Persediaan produk selesai Rp 150.000
Berdasarkan data tersebut diatas, maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT.
CUA MARIAM pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :

Adriyeni Page 44
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN

1. Jurnal untuk pembebanan penyusutan gedung tahun 2006

Beban Penyusutan Gedung toko 25.000 -


Beban Penyusutan Gedung Kantor 50.000 -
Beban Penyusutan Gedung Pabrik 75.000 -
Akumulasi Penyusutan Gedung toko - 25.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor - 50.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik - 75.000

2. Jurnal untuk pembebanan penyusutan inventoris kantor tahun 2006

Beban penyusutan Inventaris Kantor 15.000 -


Akum.Penyusutan Inventaris kantor - 15.000

3. Jurnal untuk pembebanan penyusutan mesin pabrik

Beban penyusutan mesin pabrik 60.000 -


Akum.Penyusutan mesin pabrik - 60.000

Adriyeni Page 45
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

4. Jurnal untuk mencatat persediaan bahan baku dan biaya bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi tahun 2006

Persediaan bahan baku 135.000 -


Retur pembelian 25.000 -
Barang dalam proses-biaya bahan baku 450.000 -
Pembelian bahan baku - 500.000
Biaya angkut pembelian - 10.000
Persediaan bahan baku - 100.000

Jurnal penyesuaian tersebut di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan


bagan akun sebagai berikut :

Persediaan Bahan Baku


Rp 100.000 Rp 100.000
Rp 135.000

Pembelian Bahan Baku


Rp 500.000 Rp 500.000

Biaya angkut pembelian Pembelian Bahan Baku


Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 450.000

Retur Pembelian
Rp 25.000 Rp 25.000

Disamping jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya bahan baku, diperlukan pula
jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
sebagai berikut :

Adriyeni Page 46
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung tahun 2006

Barang dalam proses-Tenaga kerja langsung 250.000 -


Biaya Tenaga kerja langsung - 250.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung


Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik tahun 2006

Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik 360.000 -


Biaya tenaga kerja tidak langsung - 100.000
Biaya Listrik pabrik - 35.000
Biaya supplies pabrik - 90.000
Beban Penyusutan Gedung pabrik - 75.000
Beban Penyusutan Mesin Pabrik - 60.000

Jurnal tersebut diatas dapat dijelakan lebih rinci dengan penjelasan apabila
langsung diposting ke buku besar bentuk “T” seperti dibawah ini :

Biaya Tenaga kerja tdk langsung


Rp 100.000 Rp 100.000

Biaya listrik Pabrik


Rp 35.000 Rp 35.000

Biaya supplies Pabrik BDP-Biaya Overhead Pabrik


Rp 90.000 Rp 90.000 Rp 360.000

Adriyeni Page 47
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Penyusutan Gedung Pabrik


Rp 75.000 Rp 75.000

Penyusutan Mesin Pabrik

Rp 60.000 Rp 60.000

5. Jurnal untuk mencatat persediaan produk dalam proses dan harga pokok produksi.

Persediaan produk dalam proses 200.000 -


Harga pokok produksi 1.010.000 -
Persediaan Barang dalam proses - 150.000
BDP- Biaya Bahan baku - 450.000
BDP- Biaya tenaga kerja langsung - 250.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik - 360.000

6. Jurnal untuk mencatat persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan

Persediaan Produk Selesai 150.000 -


Harga Pokok Penjualan 1.260.000 -
Persediaan produk Selesai - 400.000
Harga Pokok Produksi - 1.010.000

Untuk lebih jelasnya dapat lebih rinci dijelaskan bila langsung diposting ke buku
besar bentuk “T” di bawah ini.

Persediaan Produk Selesai


Rp 400.000 Rp 400.000
Rp 150.000
Harga Pokok Produksi Harga Pokok Penjualan
Rp 1.010.000 Rp 1.010.000 Rp 1.260.000

Adriyeni Page 48
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Pada jurnal penyesuaian tersebut diatas, khususnya jurnal nomor 4,5, dan
6 merupakan cirri khas jurnal penyesuaian pada perusahaan Manufaktur yang
tidak terdapat pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Jurnal tersebut
mencatat pengumpulan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan pada
perusahaan manufaktur.
Pada contoh tersebut diatas, masing-masing jenis biaya produksi
dibuatkan rekening tersendiri, yaitu : rekening barang dalam proses-biaya bahan
baku, barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Barang Dalam
Proses-Biaya overhead pabrik. Jika biaya produksi dicatat dalam satu rekening,
maka dapat dipergunakan rekening Persediaan produk dalam proses.

RANGKUMAN
Dalam jurnal penyesuaian pada perusahaan manufakttur tidak berbeda
jauh dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang, hanya saja
akun-akun persediaan yang akan disesuaikan berbeda dengan
perusahaan dagang karena pada perusahaan dagang tidak terdapat akun
perusediaan barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan bahan
baku.

Untuk pembukuan jurnal penyesuaian ke buku besar tidak jauh berbeda


dengan perusahaan dagang.

Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative


lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan
perusahaan dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian
antara lain yaitu : Biaya Overhead Pabrik, Persediaan bahan baku,
persediaan produk dalam proses,dan persediaan barang jadi.

EVALUASI

Adriyeni Page 49
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Kasus soal penyesuaian :

PT. ASTRINA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 2006

PERKIRAAN DEBET
KREDIT

Kas di Bank 1.650.000


Piutang Usaha 6.000.000
Bahan baku 8.000.000
Barang dalam proses 4.000.000
Barang jadi 9.000.000
Perlengkapan kantor 600.000
Perlengkapan pabrik 900.000
Peralatan Kantor 1.500.000
Akum. Peny. Peralatan kantor 300.000
Peralatan pabrik 15.000.000
Akum. Peny. Peralatan pabrik 3.000.000
Bangunan 20.000.000
Akum. Peny. Bangunan 2.000.000
Tanah 10.000.000
Utang usaha 7.000.000
Modal saham 50.000.000
Laba ditahan 9.050.000
Penjualan 106.000.000
Retur penjualan 500.000
Pembelian bahan baku 46.000.000
Retur pembelian 300.000
Tenaga kerja langsung 25.000.000
Tenaga kerja tidak langsung 4.000.000
Listrik & air pabrik 3.000.000
Biaya overhead rupa-rupa 4.500.000
Beban penjualan, Adm,& umum 18.000.000

TOTAL 177.650.000 177.650.000

Adriyeni Page 50
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Informasi tambahan yang didapat adalah sebagai berikut :

4. Persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi
masing-masing Rp.7.000.000,-, Rp.5.000.000,-, dan Rp.10.000.000
5. Perlengkapan kantor dan perlengkapan pabrik yang terpakai adalah
masing-masing Rp.500.000 dan Rp.750.000
6. Penyusutan peralatan kantor Rp.150.000, peralatan pabrik Rp.1.500.000,
dan bangunan Rp.1.000.000, (20% untuk kantor dan 80% untuk pabrik)

Dari data diatas, maka anda diminta:


1. Menganalisis Neraca saldo PT. ASTRIANA untuk membukukan
jurnal peyesuaian!
2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk PT. ASTRIANA!

Adriyeni Page 51
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KUNCI JAWABAN
PENYELESAIAN SOAL

Jurnal untuk mencatat persediaan :

1. Jurnal mencatat persediaan awal bahan baku


Iktisar Harga pokok produksi 8.000.000
Persediaan bahan baku 8.000.000

2. Jurnal mencatat persediaan akhir bahan baku


Persedian bahan baku 7.000.000
Ikhtisar harga pokok produksi 7000.000

3. Jurnal mencatat persediaan awal Barang dalam proses


Iktisar Harga pokok produksi 4.000.000
Persediaan barang dalam proses 4.000.000

4. Jurnal mencatat persediaan akhir Barang dalam proses


Persediaan barang dalam proses 5.000.000
Ikhtisar harga pokok produksi 5.000.000

5. Jurnal mencatat persediaan awal barang jadi


Iktisar Laba Rugi 9.000.000
Persediaan barang jadi 9.000.000

6. Jurnal mencatat persediaan akhir barang jadi


Persediaan barang jadi 10.000.000
Ikhtisar Laba Rugi 10.000.000

Adriyeni Page 52
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Jurnal untuk mencatat pemakaian beban perlengkapan kantor dan pabrik

Beban perlengkapan kantor 500.000


Beban perlengkapan pabrik 750.000
Perlengkapan kantor 500.000
perlengkapan pabrik 750.000

Jurnal untuk mencatat beban penyusutan:

Beban penyus. Peralatan kantor 150.000


Beban penyus. Peralatan pabrik 1.500.000
Beban penyus. Bangunan kantor 200.000
Beban penyus. Bangunan pabrik 800.000
Akum. penyus. Peralatan kantor 150.000
Akum. penyus. Peralatan pabrik 1.500.000
Akum. penyus. Bangunan kantor 200.000
Akum. penyus. Bangunan pabrik 800.000

Adriyeni Page 53
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR VI
MEMBUAT JURNAL PENUTUP

Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penutup , peserta diklat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian jurnal penutup.
2. Membuat prosedur pembuatan jurnal penutup.
3. Menjelaskan bagan pembuatan jurnal penutup.

Uraian Materi

Pendahuluan

Transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi di perusahaan selama


satu periode akuntansi dan berpengaruh terhadap bertambah dan
berkurangnya macam-macam jenis harta, kewajiban dan ekutitas,
pendapatan serta beban.
Agar mendapat informasi secara tepat dan cepat untuk
memudahkan menyusun laporan keuangan dan juga tepat waktu, maka
perlu adanya catatan untuk setiap jenis aktiva, kewajiban, ekuitas,
pendapatan dan beban. Catatan yang menggambarkan bertambahnya
dan berkurangnya harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
disebut akun. Catatan-catatan tersebut disebut juga jurnal umum.

Pengertian Jurnal Penutup.


Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal
umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat
dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi.

Adriyeni Page 54
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Prosedur Pembuatan Jurnal Penutup.

Pada pendahuluan telah disinggung bahwa dalam sistem


pencatatan dengan menggunakan akkun, transaksi –transaksi yang
mengakibatkan perubahan modal seperti terjadinya pendapatan, beban-
beban dan pengambilan pribadi pemilik tidak langsung dicatat ke dalam
akun modal. Khususnya untuk perusahaan manufaktur ada prosedur
khusus untuk menutup akun-akun tersebut kedalam akun modal yaitu
sebagai berikut :
a. Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi,
seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam
proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury
Summary)
b. Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba
Rugi.
c. Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi
dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
d. Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal
pemilik atau akun laba .
e. Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun
laba.

Adriyeni Page 55
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Bagan Pembuatan Jurnal Penutup.

Akun-Akun Produksi Manufactury Summary

Saldo
xxxx xxxx xxxx xxxx
dipindahkan

Akun Pendapatan Income Summary

xxxx
xxxx xxxx dipindahkan
dipindahkan xxxx

Akun-akun Beban

xxxx xxxx(L) xxxx(R)

dipindahkan

Prive Pemilik Modal Pemilik

xxxx xxxx xxxx xxxx

xxxx(R) xxxx(L)

dipindahkan
Penjelasan :

Adriyeni Page 56
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

 Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu


sebagai berikut :
Manufactury Summary xxxx
Accounts Manufactury xxxx
 Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury
Summary” yaitu sebagai berikut :
Income Summary xxxx
Manufactury Summary xxxx
 Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah
sebagai berikut :
Revenues xxxx
Income Summary xxxx
 Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai
berikut:
Income Summary xxxx
Expenes xxxx
 Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut :
Modal Pemilik xxxx
Prive Pemilik xxxx
 Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai
berikut :
Income Summary xxxx
Modal Pemilik xxxx

Adriyeni Page 57
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

RANGKUMAN

Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal


umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat
dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi.

Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur


adalah sebagai berikut :

 Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan


produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.
(Manufactury Summary)
 Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar
Laba Rugi.
 Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi
dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
 Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal
pemilik atau akun laba .
 Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun
laba.

Adriyeni Page 58
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

EVALUASI
TES 1

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?


7. Sebutkan prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan
manufaktur?
8. Jelaskan dan gambarkan bagsn alur pembuatan jurnal penutup?

KUNCI JAWABAN TES 1

1. Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang
berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam
perusahaan pada akhir periode akuntansi.

2. Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur adalah


sebagai berikut :
 Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti
persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan
ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)
 Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
 Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan
pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
 Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau
akun laba .
 Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.

Adriyeni Page 59
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

3. Bagan pembuatan jurnal penutup :

Akun-Akun Produksi Manufactury Summary

Saldo
xxxx xxxx xxxx xxxx
dipindahkan

Akun Pendapatan Income Summary

xxxx
xxxx xxxx dipindahkan
dipindahkan xxxx

Akun-akun Beban

xxxx xxxx(L) xxxx(R)

dipindahkan

Prive Pemilik Modal Pemilik

xxxx xxxx xxxx xxxx

xxxx(R) xxxx(L)

dipindahkan

Adriyeni Page 60
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Penjelasan :

9. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu


sebagai berikut :
Manufactury Summary xxxx
Accounts Manufactury xxxx
10. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury
Summary” yaitu sebagai berikut :
Income Summary xxxx
Manufactury Summary xxxx
11. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah
sebagai berikut :
Revenues xxxx
Income Summary xxxx
12. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai
berikut:
Income Summary xxxx
Expenes xxxx
13. Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut :
Modal Pemilik xxxx
Prive Pemilik xxxx
14. Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut :
Income Summary xxxx
Modal Pemilik xxxx

Adriyeni Page 61
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR VII


MEMBUKUKAN JURNAL PENUTUP

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penutup , peserta


diklat dapat:
1. Menguraiakan teknik pengkodean akun.
2. Menguraikan tata cara posting.
3. Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar.

URAIAN MATERI

TEKNIK PENKODEAN AKUN

Tahap pencatatan setelah menjurnal penutup adalah pemindahbukuan


data jurnal penutup ke dalam buku besar. Sebelum kita memposting atau
membukukan jumlah angka dari jurnal ke buku besar, kita harus terlebih
dahulu mengetahui tentang kode akun. Hal ini untuk memudahkan
pencatatan atau pemindahan data dari jurnal ke buku besar. Dengan adanya
kode kita dapat mengelompokkan akun tersebut dan mengetahui jumlah dari
akun tersebut.
Semakin luas kegiatan usaha perusahaan, maka semakin banyak akun
yang dipergunakan dalam buku besar, sehingga dalam penyusunannya
diperlukan suatu cara yang sistematis. Banyak cara atau metode
penyusunan kode akun dalam buku besar. Semuanya bertujuan untuk
memudahkan proses pencatatan, pemeriksaan dan mencapai suatu perkiraan
jika diperlukan.

Adriyeni Page 62
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Kode akun dalam buku besar erat sekali hubungannya dengan


pengelompokan akun dalam neraca, sehingga susunan akun dalam buku
besar hendaknya disesuaikan dengan susunan akun dalam neraca.

Pengkodean akun :
Kode akun suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau
huruf atau kombinasi angka atau huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi
yang sebelumnya telah dicatat.
Akun yang dipergunakan oleh suatu perusahaan tergantung dari luas atau
sempitnya kegiatan perusahaan tersebut. Untuk memudahkan pencatatan ke
dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu
diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masingh-masing
akun yang dipergunakan perusahaan. Penyusunan tersebut berdasarkan tata
urutan penyusunan akun neraca dan akun laba rugi.
Ada beberapa jenis pengkodean akun :
1. Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan
memberikan nomor pada akun-akun yang ada.
2. Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi
utnuk beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan
dengan titik.
3. Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf.
4. Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan
huruf dan angka.
Akun-akun yang terdapat dalam buku besar pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Kelompok akun harta
2. Kelompok akun kewajiban
3. Kelompok akun ekuitas
4. Kelompok akun pendapatan
5. Kelompok akun beban

Akun yang termasuk ke dalam akun harta, kewajiban dan equitas disebut
akun riil atau akun neraca, sebab akun tersebut diperlukan untuk penyusunan
neraca. Sedangkan akun yang termasuk dalam kelompok akun pennghasilan

Adriyeni Page 63
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

dan beban disebut akun nominal atau akun rugi laba, sebab akun tersebut
diperkukan untuk penyusunan laporan laba rugi.

Tata cara posting :

a. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.


b. Siapkan format akun yang diperlukan
c. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan.
d. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat
dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun
dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
f. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai.
g. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor
halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.

Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar.

Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar antara lain
dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan format akun yang
diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan,
tuliskan nomor akun dan nomor kode akun, penjelasan singkat dalam kolom
“keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di
akun, penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal
dianggap sudah memadai, catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada
akun yang sesuai, isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal
dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.

Adriyeni Page 64
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

RANGKUMAN

Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku


besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini
untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk
memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan
macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan
memberikan kode terhadap masing-masing akun yang dipergunakan
perusahaan.
Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal,
kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun
harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan
sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang akan
diposting harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format pembantu
jika diperlukan tersedia.
Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang
dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal
jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat
jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref
dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut

Adriyeni Page 65
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

EVALUASI
Tes Formatif :

1. Jelaskan mengenai uraiaan teknik pengkodean akun ?


2. Jelaskan bagaimana tata cara posting ?
3. Jelaskan bagaimana membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke
buku besar ?

KUNCI JAWABAN

1. Ada beberapa teknik pengkodean akun :


 Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan
memberikan nomor pada akun-akun yang ada.
 Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi
utnuk beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan
dengan titik.
 Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf.
 Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan
huruf dan angka.

2. Tata cara posting :


b. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.
c. Siapkan format akun yang diperlukan
d. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan.
e. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
f. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat
dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun
dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
g. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai.
h. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor
halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.

3. Cara membukukan jurnal penutup ke buku besar :

Adriyeni Page 66
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar


antara lain dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi,
siapkan format akun yang diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom
“tanggal akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor akun dan nomor
kode akun, penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal
umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun,
penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal
dianggap sudah memadai, catat jumlah uang yang terdapat pada
jurnal pada akun yang sesuai, isi kolom ref pada akun buku besar
dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya :
untuk jurnal umum adalah JU.

Adriyeni Page 67
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

KEGIATAN BELAJAR VIII


MEMBUAT NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN VIII

Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Neraca Saldo setelah


Penutupan, peserta diklat dapat:

1. Menyusun daftar saldo akun buku besar


2. Melengkapi format daftar saldo akun buku besar

URAIAN MATERI

PENYUSUNAN DAFTAR SALDO

Neraca saldo merupakan daftar tempat mencatat saldo-saldo sementara


akun buku besar. Fungsi neraca saldo adalah sebagai koreksi apakah
pencatatan pada akun-akun yang bersangkutan sudah benar atau belum. Jika
jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo tidak sama, hal ini menandakan
bahwa terdapat kesalahan pencatatan dalam akun-akun tersebut.
Sedangkan bila jumlah kredit seimbang, berarti pencatatan sudah benar.
Adapun sumber pencatatan neraca saldo diambil dari saldo-saldo sementara
pada buku besar.
Cara menyusun neraca saldo :
a. Hitung saldo tiap-tiap akun :
1. Untuk akun berbentuk lajur tunggal / lajur rangkap adalah angka yang
ada pada baris terakhir kolom 1
2. Untuk akun berbentuk dua kolom dengan jalan membandingkan jumlah
sisi debit dengan jumlah isi kredit dengan mengggunakan pensil.

Adriyeni Page 68
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

b. Isi nomor akun sesuai dengan nomor akun yang bersangkutan dan nama
akun dicatat dengan urutan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan
beban.
c. Siapkan kolom neraca saldo, kemudian catat saldo-sald akhir tersebut ke
dalam kolom debit dan ke kolom kredit.
d. Jumlahkan kolom debit dan kredit (harus seimbang)

RANGKUMAN

Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku


besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini
untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk
memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan
macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan
memberikan kode terhadap masing-masing akun yang dipergunakan
perusahaan. Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode
desimal, kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai
dengan akun harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus
dipersiapkan sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang
akan diposting harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format
pembantu jika diperlukan tersedia.
Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang
dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal
jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat
jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref
dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut
Neraca saldo atau daftar saldo merupakan daftar tempat mencatat saldo-
saldo sementara akun buku besar sehingga dapat dijadikan koreksi apakah
pencatatan akun-akun yang bersangkutan yang ada dalam buku besar sudah
benar atau belum. jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo harus seimbang.

Adriyeni Page 69
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

EVALUASI

Test formatif

1. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo ?


2. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo piutang ?
3. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo utang ?

Jawaban Test formatif

1. Neraca saldo adalah tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku


besar yang disusun setiap akhir periode
2. Daftar saldo piutang adalah daftar yang merinci saldo-saldo piutang tiap
debitur.
3. Daftar saldo utang adalah daftar yang merinci saldo utang tiap kreditur.s

Adriyeni Page 70
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

BAB III
EVALUASI

TES FORMATIF AKHIR PEMBELAJARAN

PILIHAN GANDA

1. Nilai persediaan barang dalam proses dalam neraca lajur akan terdapat
dalam….
a. Kolom Harga Pokok Produksi
b. Kolom Rugi laba
c. Kolom Neraca
d. Kolom Penyesuaian

2. Dalam kolom neraca sisa penyesuaian pada Neraca Lajur nilai persediaan
barang jadi yang terdapat di dalamnya adalah….
a. Persediaan awal dan akhir
b. Persediaan akhir saja
c. Persediaan awal saja
d. Salah semua

3. Retur pembelian bahan baku pada bulan Desember (akhir periode


akuntansi) belum dicatat. Maka perkiraan-perkiraan yang dipengaruhi oleh
ayat jurnal penyesuaian adalah….
a. Pembelian bahan baku dan utang usaha
b. Biaya overhead dan utang usaha
c. Retur pembelian bahan dan utang usaha
d. Persediaan bahan baku dan utang

4. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir bahan baku,


adalah….
a. Debit ikhtisar laba rugi, kredit persediaan bahan baku
b. Debit ikhtisar Harga pokok produksi, kredit persediaan bahan baku
c. Debit ikhtisar Harga pokok penjualan, kredit persediaan barang jadi
d. Debit persediaan bahan, kredit ikhtisar harga pokok produksi

5. Gaji bagian perawatan dan pemeliharaan peralatan pabrik yang masih


harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2006 akan dicatat sebagai….
a. Debit tenaga kerja tidak langsung, kredit utang upah dan gaji
b. Debit Beban rupa-rupa, kredit kas
c. Debit Beban tenaga kerja, kredit utang upah dan gaji
d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji

6. Bunga deposito yang masih harus diterima akan terdapat….


a. Dikolom harga pokok produksi pada neraca lajur
b. Dikolom Laba Rugi pada neraca lajur
c. Dikolom Neraca pada neraca lajur
d. Tidak ada yang benar

Adriyeni Page 71
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

7. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir barang jadi


adalah….
a. Debit Ikhtisar Laba Rugi, kredit persediaan barang jadi
b. Debit Ikhtisar harga pokok produksi, kredit Persediaan barang jadi
c. Debit Persediaan barang jadi, kredit ikhtisar laba rugi
d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji

8. Penjumlahan angka kolom Neraca Sisa dengan angka kolom penyesuaian


pada neraca lajur:
a. Akan tercatat dikolom neraca sisa penyesuaian pada neraca lajur
b. Membuat neraca saldo peyesuaian tidak seimbang
c. Dapat melihat daftar saldo piutang usaha
d. Tidak perlu dilakukan penjumlahan

9. Beban listrik pabrik untuk bulan oktober (akhir periode akuntansi) belum
dicatat. Ini berarti….
a. Masih perlu dibuat jurnal penyesuaian
b. Perkiraan Listrik pabrik harus di debet
c. Perlu dicatat pada buku utang
d. A dan B

10. Bila beban lebih besar dari pada pendapatan berarti pada neraca lajur….
a. Sisa debet kolom neraca lajur lebih besar dari sisi kreditnya
b. Sisa kredit kolom neraca lajur lebih besar dari sisi debetnya
c. Sisi kredit kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi debetnya
d. Sisi debet kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi kreditnya

TES PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN)

PT. ICHAL CHUA menghasilkan suatu barang furniture. Dimana dalam


tahun 2005 terdapat data keuangan sebagai berikut :

Pembelian bahan baku 750.000


Potongan dan retur pembelian 75.000
Biaya angkut pembelian 25.000

Gaji dan upah seluruhnya berjumlah 1.250.000


Dengan perincian :
Gaji bagian produksi 650.000
Gaji bagian pemasaran 250.000
Gaji Bagian Adm & umum 350.000

Biaya-biaya lainnya :
Biaya iklan 200.000
Biaya angkut penjualan 35.000
Kerugian piutang 15.000
Macam-macam biaya :

Adriyeni Page 72
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Bagian produksi 225.000


Bagian pemasaran 200.000
Bagian Adm & umum 125.000

Persediaan :
Awal Tahun Akhir Tahun
Bahan baku 25.000 35.000
Barang dalam proses 150.000 175.000
Barang jadi 60.000 40.000

Penjualan tahun 2005 :


Penjualan kotor 5.000.000
Retur & Pot. Penjualan 10.000

Dari data diatas, pilihlah salah satu jawaban yang benar dari
pernyataan-pernyataan berikut ini :

1. Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tahun 2005 adalah…
a. Rp 800.000,-
b. Rp 725.000,-
c. Rp 690.000,-
d. Rp 590.000,-

2. Biaya overhead pabrik seluruhnya berjumlah….


a. Rp 875.000,-
b. Rp 650.000,-
c. Rp 350.000,-
d. Rp 225.000,-

3. Harga Pokok Produksi selama tahun 2005 adalah…


a. Rp 1.480.000,-
b. Rp 1.540.000,-
c. Rp 1.565.000,-
d. Rp 1.715.000,-

4. Harga Pokok Penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar….


a. Rp 1.540.000,-
b. Rp 1.560.000,-
c. Rp 1.600.000,-
d. Rp 1.715.000,-

5. Laba Kotor atas penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar….


a. Rp 5.000.000,-
b. Rp 3.440.000,-
c. Rp 3.430.000,-
d. Rp 1.600.000,-

Adriyeni Page 73
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

6. Laba Bersih tahun 2005 sebelum dikurangi pajak penghasilan adalah


sebesar….
a. Rp 2.830.000,-
b. Rp 2.595.000,-
c. Rp 2.380.000,-
d. Rp 2.255.000,-

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF AKHIR

JAWABAN PILIHAN GANDA

1. A
2. A
3. C
4. D
5. D
6. C
7. C
8. A
9. A
10. B

JAWABAN PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN)

1. C. Rp. 690.000,-
2. D. Rp. 225.000,-
3. B. Rp. 1.540.000,-
4. B. Rp. 1.560.000,-
5. C. Rp.3.430.000,-
6. D. Rp.2.225.000,-

Adriyeni Page 74
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

BAB IV
PENUTUP

Setelah mempelajari modul Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan


Manufaktur secara tuntas, maka peserta diklat mampu melaksanakan kegiatan :

1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan


2. Menyusun Neraca Lajur
3. Menyusun Laporan Keuangan
4. Membuat Jurnal Penyesuaian
5. Membukukan Jurnal Penyesuaian
6. Membuat jurnal penutup.
7. Membukukan jurnal penutup.
8. Membuat neraca saldo setelah penutupan.

Apabila peserta diklat telah mampu mempelajari atau telah mencapai satu
sub kompetensi ini secara tuntas, maka peserta diklat dapat mengajukan dan
melakukan uji kompetensi serta uji sertifikasi.

Tetapi jika peserta diklat belum mampu mempelajari atau belum mencapai
satu sub kompetensi ini, maka peserta diklat harus mengulang kembali
mempelajari modul ini sampai tuntas, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang
yang berikutnya yang lebih tinggi.

Adriyeni Page 75
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

DAFTAR PUSTAKA

Haryono Yusuf, A , Drs, MBA (1977) : Dasar Dasar Akuntansi. Yogjakarta: STIE
YKPN
Mardiasmo, Drs, Akuntan : Akuntansi Keuangan Dasar 2. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Weygandt Kiesso Kimmel : Accounting Principle 7th . Wiley.
Soemantri, Hendi, Drs (1994) : Dasar Dasar Akuntansi SMK. Bandung: Armiko
Habibi, Maksum, dkk (1997) : Pelajaran Akuntansi. Jakarta : Yudhistira
Moelyati, Dra, dkk (2000) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Jakarta : Yudhistira
Soemanri, Hendi, Drs (1999) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Bandung : Armico
Moechtar, ZA, (1998) : Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1. Surabaya : IDM
Simangunsong, MP, Drs (1999) : Akuntansi Tingkat Dasar I. Jakarta : Karya
Utama
Sinuraya, A, Drs, (2000) : Dasar Dasar Akuntansi. Medan : USU
Moelyadi, Drs, Ak, M.Si (2000) : Sistem Akuntasi. Yogjakarta : BPFE

Adriyeni Page 76
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

SOAL KASUS 1

UNTUK NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR


Data Keuangan untuk Neraca Saldo per 31 desember 2010 PT. BSI
adalah sebaga berkut:

Kas Rp. 100.000


Persediaan bahan baku Rp. 120.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 80.000
Persediaan barag jadi Rp. 200.000
Porskot asuransi Rp. 48.000
Mesin pabrik Rp. 1.000.000
Perabot kantor Rp. 200.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000
Biaya BTKL Rp. 1.000.000
BTKTL Rp. 400.000
Pemakaian Bahan penolong Rp. 100.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya administrasi kantor Rp. 200.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan perabot kantor Rp. 40.000
Modal saham Rp. 1.000.000
Laba ditahan Rp. 308.000
Penjualan +Rp.
4.000.000+
Jumlah Rp. 5.448.000 Rp. 5.448.000
========== =============

Adriyeni Page 77
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Data Untuk AJP adalah sebagai berikut:

1. Porskot asuransi untuk mesin pabrik selama dua tahun . asuransi


sampai dengan 31 desember 2011 dan dibayar per 1 januari 2010
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung yang belum dibayarkan sebanyak
Rp. 40.000
3. Sewa gedung untuk beban pabrik sebanyak 80% dan beban kantor
20%
4. Mesin pabrik disusutkan 10% pertahun dan perabot 5% .masing2
harga perlehan dianggap tidak memiliki nilai residu
5. Persediaan bahan baku 31desember 2010 senilai Rp.
50.000,persediaan barang dalam proses Rp. 60.000 dan persediaan
barang jadi Rp. 100.000
Dari data diatas buatlah Work Sheet atau neraca lajur, harga pokok
produksi,harga pokok penjualan,rugi laba ,neraca dan laporan laba
ditahan per 31 Desember 2010.

Adriyeni Page 78
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Jawab:
Ayat Jurnal Penyesuaian:
1. Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Porskot/uangmuka asuransi Rp. 24.000
2. Biaya TKTL Rp. 40.000
Hutang BTKTL Rp. 40.000
3. Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedng Rp.
400.000
4. Biaya penyusutan mesin parik Rp. 100.000
Ak.Penyusutan mes park Rp. 100.000
5. Biaya penyusutan perabot kantor Rp. 10.000
Ak. Penyusutan perabot kantor Rp. 10.000
6. Persediaan bahan baku Rp. 1.500.000
Pembelian bahan baku Rp.1.500.000
7. Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.084.000
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan penolong Rp. 100.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Biaya sewa gedung Rp. 320.000
Biaya Penyusutan Mesin Pabrk Rp. 100.000
8. Persediaan barang dalam proses Rp. 1.570.000
Persediaan bahan baku Rp. 1.570.000
9. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.000.000
BTKL Rp. 1.000.000
10. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.084.000
BOP Rp. 1.084.000
11. Persediaan Barang Jadi Rp. 3.674.000
Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 3.674.000
12. HPP Rp. 3.774.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 3.774.000

Adriyeni Page 79
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT.BSI

Neraca Lajur ( Work Sheet )

Periode tahun 2010


Nama Rekening NERACA SALDO AJP NSSD RUGI LAB
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kr
Kas 10000 100000
0
Persd Bahan Baku 12000 1500000(6) 1570000 50000
0 (8)
Persd Barang Dalam Proses 80000 1570000(8) 3674000(1 60000
1000000(9) 1)
1084000(1
0)
Persediaan Barang Jadi 200000 3674000(1 3774000(1 100000
1) 2)
Porskot Asuransi. 48000 24000(1) 24000
Mesin Pabrik 100000 100000
0 0
Ak. Peny Mesin Pabrik 100000 100000(4) 200000
Perabot Kantor 200000 200000
Ak Peny. Perabot Kantor 40000 10000(5) 50000
Modal Saham 100000 100000
0 0
Laba Ditahan 308000 308000
Penjualan 400000 400000 40
0 0 0
Pembelian Bahan Baku 150000 1500000(6)
0
BTKL 100000 1000000(9)
0
BTKTL 400000 440000(7)
Biaya Bahan Penolong 100000 100000(7)
Biaya Sewa Gedung 400000 400000(3)
BOP lain2 100000 100000(7)
Biaya adm kantor 200000 200000 200000
Total 544800 544800
0 0
Biaya Asuransi mesin pabrik 24000(1) 24000(7)
TKTL Terhutang 40000(2) 40000
Biaya Sewa Gedung pabrik 320000(3) 320000(7)
Biaya sewa gedung kantor 80000(3) 80000 80000
Biaya Peny mesin Pabrik 100000(4) 100000(7)
Biaya Peny Perabot kantor 10000(5) 10000 10000
BOP 1084000(7) 1084000(1
0)
HPP 3774000(1 377400 377400
2) 0 0
14.260000 14260000 559800 559800 406400 40
0 0 0 0
64
406400 40
0 0

Adriyeni Page 80
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT.BSI

Neraca Lajur ( Work Sheet )

Periode tahun 2010

Nama Rekening RUGI LABA NERACA


Debit Kredit Debit Kredit
Kas 100000
Persd Bahan Baku 50000
Persd Barang Dalam Proses 60000
Persediaan Barang Jadi 100000
Porskot Asuransi. 24000
Mesin Pabrik 1000000
Ak. Peny Mesin Pabrik 200000
Perabot Kantor 200000
Ak Peny. Perabot Kantor 50000
Modal Saham 1000000
Laba Ditahan 308000
Penjualan 40000000
Pembelian Bahan Baku
BTKL
BTKTL
Biaya Bahan Penolong
Biaya Sewa Gedung
BOP lain2
Biaya adm kantor 200.000
Total
Biaya Asuransi mesin pabrik
TKTL Terhutang 40000
Biaya Sewa Gedung pabrik
Biaya sewa gedung kantor 80.000
Biaya Peny mesin Pabrik
Biaya Peny Perabot kantor 10.000
BOP
HPP 3.774.000
4.064.000 4.000.000 1.534.000 1.598.000
64.000 64.000
4.064.000 4.064.000 1.598.000 1.598.000

Adriyeni Page 81
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT. BSI
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode 31 Desember 2010
---------------------------------------------------------------------------------------------
-----
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 80.000
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp . 120.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 1.620.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. 50.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 1,570.000
Biaya TKL Rp. 1.000.000
BOP
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 100.000
BOP lainnya Rp. 100.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 24.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 100.000+
Rp 1.084.000
Biaya Produksi Rp. 3.734.000
Persediaan barang dalam proses akhir Rp. 60.000-
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------

Adriyeni Page 82
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT.BSI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Periode 31 Desember 2010
---------------------------------------------------------------------------------------------
--
Penjualan Rp. 4.000.000
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang jadi awal Rp. 200.000
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000+
Rp. 3.874.000
Persediaan Barang jadi akhir Rp. 100.000-
Harga Pokok Penjualan Rp. 3.774.000-
Laba Kotor Rp. 226.000
Biaya Operasional:
Biaya Administrasi Kantor Rp. 200.000
Biaya Sewa Gedung Kantor Rp. 80.000
Biaya Penyusutan Perabot kantor Rp. 10.000+
Rp. 290.000-
Rugi Operasional Rp. 64.000
===========
--------------------------------------------------------------------------------------------

Adriyeni Page 83
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT.BSI
Neraca
Per 31 Desember 2010
---------------------------------------------------------------------------------------------
-----
Aktva Lancar:
Kas Rp. 100.000
Persediaan:
Persediaan Bahan Baku Rp. 50.000
Persediaan BDP Rp. 60.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 100.000+
Rp. 210.000
Porsekot asurasi Rp. 24.000+
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 334.000
Aktiva Tetap:
Mesin Pabrik Rp. 1.000.000
Ak. Peny Mesin pabrik Rp. 200.000-
Rp. 800.000
Perabot Kantor Rp. 200.000
Ak. Peny Perabot kantor Rp. 50.000-
Rp. 150.000+
Jumlah aktiva Tetap Rp950.000+
Jumlah Akiva Rp1.284.000

==========

Hutang lancer:
Hutang Biaya TKTL Rp. 40.000
Modal:
Modal Saham Rp. 1.000.000
Laba Ditahan Rp. 244.000+
Jumlah Modal Rp.1.244.000+
Jumlah Pasiva Rp. 1.284.000

============
---------------------------------------------------------------------------------------------
----

Adriyeni Page 84
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

PT.BSI
Laporan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2010
---------------------------------------------------------------------------------------------
-----
Laba Ditahan 1 Januari 2010 Rp. 308.000
Rugi Tahun Berjalan Rp. 64.000-
Laba Ditahan 31 Desember 2010 Rp. 244.000

Adriyeni Page 85

Anda mungkin juga menyukai