Pedoman Pelaksanaan Dan Pengendalian Kegiatan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Pedoman Pelaksanaan Dan Pengendalian Kegiatan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Pedoman Pelaksanaan Dan Pengendalian Kegiatan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
SALINAN
BUPATI KEBUMEN
PROVINSI JAWA TENGAH
TENTANG
BUPATI KEBUMEN,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
21. Unit Kerja adalah bagian Perangkat Daerah yang melaksanakan 1 (satu) atau
beberapa Program.
22. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi SKPD
yang dipimpinnya.
23. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD.
24. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik
Daerah.
25. Kuasa Pengguna Barang adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melakukan
sebagian kewenangan Pengguna Barang dengan melaksanakan sebagian
kewenangan penggunaan barang milik Daerah.
26. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat pemilik
pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
27. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat
pada Unit SKPD yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Kegiatan dari suatu
Program sesuai dengan bidang tugasnya.
28. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat PPK SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan
pada SKPD.
29. Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Struktural/Pejabat Fungsional/Staf pada
Perangkat Daerah yang mengelola kegiatan yang terdiri dari: PA, KPA, PPK-SKPD,
PPTK, Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan
Pembantu, Bendahara Pengeluaran Pembantu, dan Pembantu Bendahara.
30. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
31. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh
Bupati untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan membayar seluruh
pengeluaran Daerah.
32. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang Daerah
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan
membayar seluruh pengeluaran Daerah pada bank yang ditetapkan.
33. Bendahara Penerimaan adalah pejabat yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang Pendapatan
Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
34. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat yang ditunjuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang untuk
keperluan belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
35. Bendahara Penerimaan Pembantu adalah Pegawai ASN yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan penerimaannya kepada Bendahara Penerimaan pada
Perangkat Daerah.
36. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah Pegawai Negeri Sipil yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD kepada Bendahara Pengeluaran pada Perangkat Daerah.
-5-
37. Pembantu Bendahara Penerimaan adalah Pegawai ASN yang membantu dan
mendukung kelancaran tugas Bendahara Penerimaan.
38. Pembantu Bendahara Pengeluaran adalah Pegawai ASN yang membantu dan
mendukung kelancaran tugas Bendahara Pengeluaran.
39. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke Kas Umum Daerah.
40. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari Kas Umum Daerah.
41. Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang berkenaan.
42. Kinerja adalah Keluaran/Hasil dari Program/Kegiatan yang akan atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang
terukur.
43. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi 1 (satu) atau lebih Kegiatan
yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh
Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan Daerah.
44. Kegiatan adalah bagian dari Program yang dilaksanakan oleh 1 (satu) atau beberapa
SKPD sebagai bagian dari pencapaian Sasaran terukur pada suatu Program dan
terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa
personil atau sumber daya manusia, barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya
tersebut, sebagai masukan untuk menghasilkan Keluaran dalam bentuk
barang/jasa.
45. Sub Kegiatan adalah bagian dari Kegiatan yang merupakan bentuk aktivitas
kegiatan dalam pelaksanaan kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
46. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat RKA SKPD adalah dokumen yang memuat rencana pendapatan dan
belanja SKPD atau dokumen yang memuat rencana pendapatan, belanja, dan
Pembiayaan SKPD yang melaksanakan fungsi BUD yang digunakan sebagai dasar
penyusunan rancangan APBD.
47. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPA SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja SKPD
atau dokumen yang memuat pendapatan, belanja, dan Pembiayaan SKPD yang
melaksanakan fungsi BUD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran
oleh PA.
48. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disingkat DPPA-SKPD adalah dokumen yang memuat perubahan
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan
perubahan anggaran oleh PA.
49. Rencana Kerja Operasional yang selanjutnya disingkat RKO adalah dokumen yang
memuat Program Kegiatan dan rencana jadwal pelaksanaan Kegiatan Perangkat
Daerah yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan Kegiatan.
50. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang
menyatakan tersedianya dana sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan
Pembayaran atas pelaksanaan APBD.
51. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen
yang digunakan untuk mengajukan permintaan pembayaran.
52. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang
digunakan untuk penerbitan surat perintah pencairan dana atas Beban pengeluaran
DPA SKPD.
-6-
53. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen
yang digunakan sebagai dasar pencairan dana atas Beban APBD.
54. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-UP
adalah dokumen yang digunakan untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
atas Beban pengeluaran DPA SKPD yang dipergunakan sebagai Uang Persediaan
untuk mendanai Kegiatan.
55. Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-
GU adalah dokumen yang digunakan untuk penerbitan SP2D atas beban
pengeluaran DPA SKPD yang dananya dipergunakan untuk mengganti Uang
Persediaan yang telah dibelanjakan.
56. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat
SPM-TU adalah dokumen yang digunakan untuk penerbitan SP2D atas beban
pengeluaran DPA SKPD, karena kebutuhan dananya tidak dapat menggunakan
Pembayaran Langsung dan Uang Persediaan.
57. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah
dokumen yang digunakan untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA
SKPD kepada pihak ketiga.
58. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas Beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
59. Sistem Pengendalian Intern Keuangan Daerah merupakan suatu proses yang
berkesinambungan yang dilakukan oleh lembaga/badan/unit yang mempunyai
tugas dan fungsi melakukan pengendalian melalui audit dan evaluasi, untuk
menjamin agar pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan Daerah sesuai dengan
rencana dan peraturan perundang-undangan.
60. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat UKPBJ adalah unit
kerja di Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa
yang dilaksanakan oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Kebumen.
61. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah sumber
daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ untuk mengelola pemilihan
Penyedia.
62. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/ personel yang
bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-
purchasing.
63. Tim Teknis Pengadaan Barang dan Jasa yang selanjutnya disebut Tim Teknis adalah
tim yang ditetapkan oleh PA yang dibentuk dari unsur Pemerintah Daerah untuk
membantu PA/KPA/PPK/Pokja Pemilihan dalam melaksanakan Pengadaan Barang
dan Jasa melalui Penyedia.
64. Staf Teknis Pengadaan Barang dan Jasa adalah 1 (satu) orang dari unsur
Pemerintah Daerah yang ditunjuk dan ditetapkan oleh PA untuk membantu
PA/KPA/PPK/Pokja Pemilihan dalam melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa
melalui Penyedia.
65. Tenaga ahli adalah tim ahli atau perorangan yang mempunyai keahlian dan
kemampuan untuk memberi masukan dan penjelasan kepada Pelaku Pengadaan
Barang/Jasa terkait dengan keahliannya
66. Pakta integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, Pejabat Pengadaan, atau Pokja Pemilihan.
67. Penyelenggara Swakelola adalah Tim yang menyelenggarakan kegiatan secara
Swakelola.
68. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah Pejabat Fungsional yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
-7-
69. Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat RUP adalah
daftar rencana Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah.
70. Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan yang selanjutnya disingkat SIRUP
adalah sistem informasi yang dibuat dan dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk menyusun dan mengumumkan RUP
pada masing-masing Perangkat Daerah.
71. Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah layanan pengelolaan teknologi
informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara
elektronik.
72. Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola yang selanjutnya disebut Swakelola
adalah cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh Perangkat
Daerah, Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan atau kelompok
masyarakat.
73. Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Ormas adalah organisasi yang
didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan
aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
74. Kelompok Masyarakat adalah kelompok masyarakat yang melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa dengan dukungan anggaran belanja dari APBD.
75. Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia adalah cara memperoleh barang/jasa
yang disediakan oleh Pelaku Usaha.
76. Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
77. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia adalah Pelaku
Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
78. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
79. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
80. Jasa Konsultasi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.
81. Jasa Lainnya adalah jasa non-Konsultasi atau jasa yang membutuhkan peralatan,
metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang
telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
82. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yan ditetapkan oleh PPK.
83. E-purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog
elektronik.
84. Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya.
85. Seleksi adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa Konsultasi.
-8-
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini adalah untuk pelaksanaan kegiatan APBD termasuk
kegiatan di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah yang sumber dananya sebagian atau
seluruhnya berasal dari APBD, kecuali kegiatan yang mempunyai aturan khusus atau
kegiatan Badan Layanan Umum Daerah yang telah diatur tersendiri.
BAB III
RKO DAN BIAYA KEGIATAN
Bagian Kesatu
RKO
Pasal 3
(1) Dalam pelaksanaan APBD tahun berkenaan disusun RKO oleh Perangkat Daerah
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang bersifat khusus dan bukan kegiatan
rutin.
-9-
(2) RKO Perangkat Daerah memuat besaran anggaran yang dikelola, jadwal pelaksanaan
kegiatan dan target fisik, rencana pengeluaran anggaran dan target keuangan serta
rencana pengadaan barang/jasa.
(3) RKO disusun bersamaan dengan penyusunan RKA.
(4) RKO diverifikasi oleh Tim Verifikasi RKA dari Bagian Administrasi Pembangunan atau
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
(5) RKO yang telah diverifikasi ditetapkan oleh Kepala Perangkat Daerah dan
disampaikan kepada Bupati Cq. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan
bersamaan dengan verifikasi DPA/DPPA.
Bagian Kedua
Biaya Kegiatan
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
(1) Alokasi biaya umum untuk administrasi Kegiatan dan pengadaan barang/jasa
disediakan anggaran yang cukup oleh masing-masing Perangkat Daerah berdasarkan
pada peraturan perundang-undangan.
-10-
(2) Tim yang dibentuk oleh Bupati/PA/KPA dalam rangka pelaksanaan Kegiatan dapat
diberikan honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Besarnya honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan pada
Peraturan Bupati yang mengatur mengenai standarisasi satuan harga.
(4) Perangkat Daerah menyediakan biaya pendukung untuk pelaksanaan pemilihan
Penyedia Barang/Jasa yang pelaksanaan pengadaannya akan dilakukan pada tahun
anggaran berikutnya.
BAB IV
ORGANISASI KEGIATAN
Bagian Kesatu
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 7
(1) Bupati selaku pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan mewakili
Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan Daerah yang dipisahkan.
(2) Pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai kewenangan:
a. menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, rancangan Peraturan
Daerah tentang perubahan APBD, dan rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
b. mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, rancangan Peraturan
Daerah tentang perubahan APBD, dan rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
c. menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD, Peraturan Daerah tentang perubahan
APBD, dan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
d. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah;
e. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait Pengelolaan
Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
f. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD;
g. menetapkan KPA;
h. menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran;
i. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan pajak Daerah dan
retribusi Daerah;
j. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan Piutang
Daerah;
k. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran;
l. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai
peraturan perundang-undangan; dan
m. melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Dalam melaksanakan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati
melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yang berupa perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban,
serta pengawasan Keuangan Daerah kepada Pejabat Perangkat Daerah.
-11-
(4) Pejabat Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas:
a. Sekretaris Daerah selaku koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. Kepala SKPKD selaku PPKD; dan
c. Kepala SKPD selaku PA.
(5) Pelimpahan sebagian atau seluruh kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
didasarkan pada prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan,
menguji, dan menerima, atau mengeluarkan uang.
(6) Pelimpahan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
Pasal 8
(1) Bupati selaku wakil Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan Daerah yang
dipisahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) berkedudukan sebagai
pemilik modal pada perusahaan umum Daerah atau pemegang saham pada perseroan
Daerah.
(2) Ketentuan mengenai Bupati selaku wakil Pemerintah Daerah dalam kepemilikan
kekayaan Daerah yang dipisahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 9
Bagian Ketiga
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Pasal 10
Pasal 11
(1) PPKD selaku BUD mengusulkan pejabat di lingkungan SKPKD kepada Bupati untuk
ditetapkan sebagai Kuasa BUD.
(2) Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
(3) Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
a. menyiapkan Anggaran Kas;
b. menyiapkan SPD;
c. menerbitkan SP2D;
d. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau
lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
e. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
f. menyimpan uang Daerah;
g. melaksanakan penempatan uang Daerah dan mengelola/menatausahakan
investasi;
h. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan PA/KPA atas beban APBD;
i. melaksanakan pemberian pinjaman Daerah atas nama Pemerintah Daerah;
j. melakukan pengelolaan utang dan piutang Daerah; dan
k. melakukan penagihan piutang Daerah.
(4) Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada PPKD
selaku BUD.
-13-
Pasal 12
Bupati atas usul BUD dapat menetapkan lebih dari 1 (satu) Kuasa BUD di lingkungan
SKPKD dengan pertimbangan besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi,
dan/atau rentang kendali.
Bagian Keempat
PA/Pengguna Barang
Pasal 13
Bagian Kelima
KPA/Kuasa Pengguna Barang
Pasal 14
(1) PA dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala Unit SKPD selaku
KPA.
(2) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
pertimbangan besaran anggaran Kegiatan, lokasi, dan/atau rentang kendali.
(3) Pertimbangan besaran anggaran Kegiatan sebagaimana tersebut pada
ayat (2) dilakukan oleh SKPD yang mengelola besaran anggaran Kegiatan dengan
kriteria SKPD yang memiliki pagu anggaran paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), dan Unit SKPD yang memiliki pagu
anggaran paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah),
(4) Pertimbangan lokasi dan/atau rentang kendali sebagaimana tersebut pada ayat (2)
dilakukan terhadap SKPD yang membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah, dan/atau
kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati
atas usul kepala SKPD.
(6) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja;
b. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
d. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan;
e. melaksanakan pemungutan retribusi Daerah;
f. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan
g. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(7) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) KPA
bertanggung jawab kepada PA.
(8) Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Unit SKPD selaku KPA,
KPA menandatangani SPM-TU dan SPM-LS.
(9) Dalam hal mengadakan ikatan untuk pengadaan barang dan jasa, KPA bertindak
sebagai PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(10) KPA yang merangkap sebagai PPK dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK atau agen pengadaan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
-16-
(11) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (13), KPA berwenang
menjawab Sanggah Banding peserta Tender Pekerjaan Konstruksi.
(12) Camat selaku PA/Pengguna Barang pada Kecamatan yang wilayah kerjanya terdapat
Kelurahan dapat menguasakan kewenangannya kepada Lurah untuk bertindak
sebagai KPA/Kuasa Pengguna Barang.
(13) KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
(14) Rumah Sakit Umum Daerah selaku UOBK, KPA mempunyai tugas:
a. menyusun RKA-UOBK;
b. menyusun DPA-UOBK;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja dan/atau pengeluaran pembiayaan;
d. melaksanakan anggaran pada UOBK yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi Daerah;
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
i. mengelola utang dan piutang Daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang
dipimpinnya;
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan unit organisasi bersifat khusus
yang dipimpinnya;
k. mengawasi pelaksanaan anggaran pada unit organisasi bersifat khusus yang
dipimpinnya;
l. menetapkan PPTK dan PPK-Unit SKPD;
m. menetapkan pejabat lainnya dalam unit organisasi bersifat khusus yang
dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(15) Dalam hal KPA berhalangan tetap atau sementara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, PA bertugas untuk mengambil alih pelimpahkan sebagian
tugasnya yang telah diserahkan kepada kepala Unit SKPD selaku KPA.
Bagian Keenam
Pejabat Pembuat Komitmen
Pasal 15
Bagian Ketujuh
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pasal 16
(1) PA/KPA dalam melaksanakan Kegiatan/ Sub Kegiatan menetapkan pejabat pada
SKPD/Unit SKPD selaku PPTK.
(2) PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas membantu tugas dan wewenang
PA/KPA.
(3) Tugas PPTK dalam membantu tugas dan wewenang PA/KPA meliputi:
a. mengendalikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan teknis Kegiatan/Sub
Kegiatan SKPD/Unit SKPD;
b. menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas Beban
pengeluaran pelaksanaan Kegiatan/Sub Kegiatan; dan
c. menyiapkan dokumen pengadaan barang/jasa pada Kegiatan/Sub Kegiatan
SKPD/Unit SKPD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai pengadaan barang/jasa.
(4) Tugas mengendalikan dan melaporkan pelaksanaan teknis Kegiatan/Sub Kegiatan
sebagaimana disebut pada ayat (3) huruf a meliputi:
a. menyusun jadwal pelaksanaan Kegiatan/Sub Kegiatan;
b. memonitoring dan evaluasi pelaksanaan Kegiatan/Sub Kegiatan; dan melaporkan
perkembangan pelaksanaan Kegiatan/Sub Kegiatan kepada PA/KPA.
-18-
(5) Tugas menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan Kegiatan/Sub Kegiatan sebagaimana disebut pada ayat (3)
huruf b meliputi:
a. menyiapkan laporan kinerja pelaksanaan Kegiatan/Sub Kegiatan;
b. menyiapkan dokumen administrasi pembayaran sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan; dan
c. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Kegiatan.
(6) Dalam membantu tugas PA/KPA, PPTK pada SKPD bertanggung jawab kepada PA,
sedangkan PPTK pada Unit SKPD bertanggung jawab kepada KPA.
(7) Dalam hal PPTK berhalangan sementara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, PA/KPA mengambil alih mandat yang dilaksanakan oleh PPTK.
(8) PA/KPA dapat menetapkan lebih dari 1 (satu) PPTK di lingkungan SKPD/Unit SKPD.
(9) Penetapan PPTK berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, besaran anggaran
Kegiatan/Sub Kegiatan, beban kerja, lokasi, rentang kendali, dan/atau pertimbangan
objektif lainnya.
(10) Pertimbangan penetapan PPTK didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi.
(11) PPTK merupakan Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(12) Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural merupakan pejabat satu tingkat di
bawah kepala SKPD selaku PA dan/atau memiliki kemampuan manajerial dan
berintegritas.
(13) Dalam hal PA melimpahan kepada KPA, PPTK merupakan Pegawai ASN yang
menduduki jabatan struktural satu tingkat di bawah KPA dan/atau memiliki
kemampuan manajerial dan berintegritas.
(14) Dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural, PA/KPA
dapat menetapkan pejabat fungsional selaku PPTK yang kriterianya ditetapkan
sebagai berikut.
a. Pegawai Negeri Sipil serendah-rendahnya Golongan III/a; dan
b. memiliki latar belakang Pendidikan S1 yang sesuai dengan bidang tugasnya.
(15) PPTK tidak dapat menjadi Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan pada Kegiatannya
sendiri.
Bagian Kedelapan
Tim Teknis/Staf Teknis
Pasal 17
(1) Tim Teknis/Staf Teknis dapat dibentuk oleh PA/KPA dalam rangka membantu
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
(2) Personil Anggota Tim Teknis/Staf Teknis berasal dari Pegawai ASN dan dapat berasal
dari luar ASN yang memiliki peranan dan kontribusi serta terkait langsung dengan
kelancaran pelaksanaan Kegiatan.
(3) Tim Teknis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota yang mampu memahami setiap
Kegiatan penggunaan anggaran sesuai dengan spesifikasi Kegiatan.
(4) Tim Teknis/Staf Teknis mempunyai tugas membantu, memberikan masukan, dan
melaksanakan tugas tertentu terhadap sebagian atau seluruh tahapan pengadaan
barang/jasa.
-19-
Bagian Kesembilan
Tim Koordinasi Lintas Perangkat Daerah
Pasal 18
(1) Tim Koordinasi Lintas Perangkat Daerah dibentuk oleh Bupati dalam rangka
membantu pelaksanaan Kegiatan dan/atau pekerjaan yang melibatkan dua atau lebih
Perangkat Daerah.
(2) Anggota Tim Koordinasi Lintas Perangkat Daerah berasal dari Pejabat struktural
dan/atau pejabat fungsional yang jabatannya berkaitan secara langsung dengan jenis
Kegiatan/pekerjaan.
(3) Tim Koordinasi Lintas Perangkat Daerah terdiri dari Pengarah, Ketua, Sekretaris dan
Anggota.
(4) Tim Koordinasi Lintas Perangkat Daerah mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengendalian dan koordinasi terkait perencanaan, pelaksanaan
pekerjaan dan memberikan masukan terkait aspek teknis dan non teknis yang
diperlukan untuk menjamin ketepatan mutu, kualitas, dan waktu pelaksanaan
pekerjaan dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku; dan
b. memastikan rincian tahapan Kegiatan/pekerjaan terlaksana sesuai tugas dan
fungsi.
(5) Tim Koordinasi Lintas Perangkat Daerah bertanggung jawab kepada Bupati.
-20-
BAB V
KEGIATAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
Bagian Kesatu
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 19
Bagian Kedua
Pokja Pemilihan dan Pejabat Pengadaan
Pasal 20
Pasal 21
Bagian Ketiga
Perencanaan Pengadaan
Pasal 22
Bagian Keempat
Dokumen Persiapan Pengadaan
Pasal 23
(2) PPK menyampaikan secara on line dokumen persiapan pengadaan dan permintaan
pemilihan Penyedia melalui Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung kepada UKPBJ
melalui aplikasi SI-MADA dengan alamat http://ulp.kebumenkab.go.id, dengan
melampirkan:
a. Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK;
b. Dokumen Anggaran Belanja yang telah ditetapkan;
c. Nomor identitas Paket RUP dari aplikasi SIRUP; dan
d. Rencana waktu penggunaan barang/jasa.
Bagian Kelima
Pemaketan Pekerjaan
Pasal 24
Bagian Keenam
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 25
Bagian Ketujuh
Pelaksanaan Kontrak
Pasal 26
(1) PPK menetapkan bentuk Kontrak dengan memperhatikan nilai kontrak, jenis
barang/jasa, metode pemilihan Penyedia dan/atau resiko pekerjaan sesuai ketentuan
peraturan perundangan.
(2) Bentuk kontrak terdiri atas :
a. Kuitansi
Kuitansi merupakan dokumen yang dijadikan sebagai tanda bukti transaksi
pembayaran yang ditandatangani oleh penerima uang/Penyedia dengan berbagai
ketentuan pembayaran untuk Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya dengan nilai
paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
b. Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja merupakan perjanjian sederhana secara tertulis antara
kedua belah pihak tentang suatu perbuatan yang memiliki akibat hukum untuk
memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban. Surat Perintah Kerja digunakan
untuk:
1. Pengadaan Jasa Konsultasi dengan nilai paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah);
2. Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
3. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
c. Surat Perjanjian
Surat Perjanjian merupakan pernyataan secara tertulis antara kedua belah pihak
tentang suatu perbuatan yang memiliki akibat hukum untuk memperoleh hak dan
melaksanakan kewajiban. Surat Perjanjian digunakan untuk:
-26-
Pasal 27
(1) Bagi PA/KPA dan PPTK bersama Penyedia barang/jasa sebelum pelaksanaan Kegiatan
fisik melakukan sosialisasi Kegiatan kepada calon penerima manfaat.
(2) Untuk pekerjaan konstruksi, Penyedia Jasa wajib memasang papan pengumuman
nama Kegiatan dengan ukuran yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak pada
lokasi Kegiatan sebelum memulai pekerjaan.
Pasal 28
(1) Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, PPK bersama dengan Penyedia dapat
melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan bersama.
(2) Untuk kepentingan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PA/KPA dapat
menetapkan Tim Teknis dan PPK dapat menetapkan Tenaga Ahli.
(3) Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara, apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan
dalam addendum kontrak.
Pasal 29
Pasal 30
(6) Untuk Pekerjaan Konstruksi, setelah masa pemeliharaan berakhir dilakukan serah
terima dengan Berita Acara Serah Terima.
Bagian Kedelapan
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pasal 31
Pasal 32
BAB VI
PENGENDALIAN, MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Bagian Kesatu
Pengendalian Kegiatan
Pasal 33
Bagian Kedua
Monitoring dan Evaluasi
Pasal 34
Bagian Ketiga
Penilaian Kinerja Penyedia
Pasal 35
(1) Dalam rangka pembinaan terhadap Penyedia, maka setiap pelaksanaan pekerjaan,
PPK melakukan penilaian terhadap kinerja Penyedia sesuai dengan peraturan yang
mengatur tentang Penilaian Penyedia.
(2) Penilaian kinerja dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP)
yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Bagian Keempat
Mekanisme Pelaporan
Pasal 36
(1) Perangkat Daerah menyampaikan laporan pelaksanaan Kegiatan kepada Bupati c.q.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan paling lambat tanggal 7 (tujuh) setiap
bulannya melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelaporan.
(2) Hasil laporan dicetak dan ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah/Kepala Unit
Pelaksana Teknis Dinas dan diarsip pada masing-masing Perangkat Daerah/ Unit
Pelaksana Teknis Dinas.
(3) Materi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Laporan Kemajuan
Pelaksanaan Kegiatan, Laporan Kemajuan Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia, Identifikasi Masalah dan Hambatan, Jadwal Rencana Kegiatan dan
Cashflow, dan Laporan realisasi RUP yang dilaksanakan melalui Penyedia.
(4) Laporan realisasi RUP yang dilaksanakan melalui Penyedia sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditujukan kepada Bupati c.q. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan
Jasa.
(5) Bagian pada Sekretariat Daerah sesuai dengan urusan pemerintahan melaksanakan
penelaahan atas laporan Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
melaporkan hasil telaah kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Sekretaris Daerah
paling lambat tanggal 14 (empat belas) bulan berikutnya.
(6) Perangkat Daerah yang menerima Dana Alokasi Khusus dan yang bersumber dana
Bantuan Keuangan APBD Provinsi wajib mengisi laporan secara online dalam aplikasi
pelaporan yang ditentukan. dan
(7) Perangkat Daerah yang menerima Dana Alokasi Khusus menyampaikan laporan
triwulanan kepada Bupati cq. Kepala Bappeda paling lambat tanggal 3 (tiga) bulan
berikutnya.
-31-
Bagian Kelima
Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Pembangunan/Kegiatan
Pasal 37
2. Rakor POP/K Tingkat Kabupaten Tahap II dan Tahap III materinya sebagai
berikut:
a) evaluasi capaian Perangkat Daerah dengan berpedoman pada RKO
Perangkat Daerah meliputi:
1) laporan atas monitoring dan evaluasi Perangkat Daerah oleh Asisten
Sekretaris Daerah;
2) realisasi keuangan atau jumlah anggaran yang sudah terserap
dibandingkan target keuangan;
3) realisasi fisik Kegiatan dibandingkan jadwal pelaksanaan Kegiatan;
4) realisasi pendapatan dibandingkan target pendapatan; dan
5) realisasi pengadaan barang/jasa yang dilelangkan;
6) pembahasan perubahan-perubahan serta hal lainnya yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan
b) permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan Kegiatan.
3. Rakor POP/K Tingkat Kabupaten Tahap IV materinya sebagai berikut:
a) Laporan atas monitoring dan evaluasi Perangkat Daerah oleh Asisten
Sekretaris Daerah;
b) evaluasi kemajuan Kegiatan Perangkat Daerah berpedoman pada RKO
Perangkat Daerah meliputi realisasi keuangan dan fisik Kegiatan, realisasi
pendapatan dan realisasi pengadaan barang/jasa;
c) permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan Kegiatan;
d) koordinasi langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran; dan
e) langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan Perangkat Daerah untuk
tahun anggaran berikutnya.
(5) Rakor POP/K Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan
ketentuan:
a. diselenggarakan oleh masing-masing Perangkat Daerah dipimpin oleh Kepala
Perangkat Daerah selaku PA dengan peserta terdiri dari: KPA, PPK Perangkat
Daerah, seluruh PPTK, Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Pengeluaran,
Bendahara Penerimaan Pembantu dan/atau Bendahara Pengeluaran Pembantu,
Pembantu Bendahara dan mengundang Asisten Sekretaris Daerah sesuai urusan
pemerintahan pada Sekretariat Daerah yang mempunyai fungsi koordinasi dengan
Perangkat Daerah yang bersangkutan.
b. Pelaksanaan Rakor POP Perangkat Daerah dapat menghadirkan narasumber dari
Bappeda, BPKPD, Inspektorat Daerah, dan Bagian di Sekretariat Daerah serta
apabila terdapat permasalahan yang harus dikonsultasikan undangan dilengkapi
dilampiri materi dan draf laporan.
c. Waktu pelaksanaan Rakor POP/K Perangkat Daerah dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Rakor POP/K Perangkat Daerah dilaksanakan pada minggu kesatu atau
minggu kedua setiap bulan.
2. Ketentuan mengenai narasumber dapat diundang dengan ketentuan satu kali
setiap triwulan.
d. Materi yang disampaikan pada saat Rakor POP/K Perangkat Daerah sebagai
berikut:
-33-
Bagian Keenam
Pengawasan
Pasal 38
(1) Pengawasan intern atas pelaksanaan Kegiatan APBD dilaksanakan oleh Inspektorat
Daerah.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan Pemerintah
Daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan Program dan Kegiatan dan dipatuhinya ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan pengawasan intern melalui:
a. Audit;
b. Review;
c. Evaluasi;
d. Pemantauan; dan
e. Kegiatan pengawasan lainnya.
-34-
Bagian Ketujuh
Pertanggungjawaban
Pasal 39
(1) Hasil Kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
langsung dicatat dan diakui sebagai aset Perangkat Daerah yang bersangkutan.
(2) Hasil Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan dalam bentuk
Laporan Hasil Pengadaan Bulanan, Semesteran dan Tahunan.
(3) Untuk Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang hasilnya berupa aset
tetap dan diserahkan atau dimanfaatkan oleh Perangkat Daerah lain atau oleh pihak
di luar Perangkat Daerah/Pemerintah Daerah, terlebih dahulu dilaksanakan
penyerahan hasil Kegiatan oleh PA/KPA kepada Sekretaris Daerah selaku pengelola
Barang Milik Daerah melalui Kepala BPKPD dengan Berita Acara Serah Terima Hasil
Kegiatan dan tembusannya dikirim kepada Inspektur dan Kepala Bagian Administrasi
Pembangunan.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 40
Contoh format:
1. RKO
2. Tabel Persentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara
3. Surat Perintah Tugas PPTK Selaku Pelaksana Sebagian Tugas PPK
4. RUP
5. Alur/Tata Cara Pengadaan Melalui Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
6. Kelengkapan Dokumen Persiapan Pengadaan, Sampul Dokumen Persiapan Pengadaan
(DPP)
7. Rencana Jadwal Kunjungan
8. Papan Nama Kegiatan
9. Berita Acara Penilaian Pekerjaan
10. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
11. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (Akhir) Untuk Pekerjaan Konstruksi
12. Laporan bulanan target, realisasi fisik dan keuangan kegiatan (APBD/DAK)
13. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan yang Dilakukan Oleh Penyedia
14. Identifikasi Masalah dan Hambatan
15. Jadwal Rencana Kegiatan dan Cashflow
16. Laporan realisasi RUP
17. Hasil Telaah Laporan Pelaksanaan Pembangunan/Kegiatan Perangkat Daerah Oleh
Bagian Pada Sekretariat Daerah
18. Laporan Triwulan Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK)
19. Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan kepada Pihak diluar Perangkat
Daerah/Pemerintah Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV,
Lampiran V, Lampiran VI, Lampiran VII, Lampiran VIII, Lampiran IX, Lampiran X,
Lampiran XI, Lampiran XII, Lampiran XIII, Lampiran XIV, Lampiran XV, Lampiran XVI,
Lampiran XVII, Lampiran XVIII, dan Lampiran XIX yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-35-
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
Pasal 42
Ditetapkan di Kebumen
pada tanggal 26 Desember 2022
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
Diundangkan di Kebumen
pada tanggal 26 Desember 2022
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KEBUMEN
ttd.
ttd.
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Keterangan : 1. Untuk kegiatan rutin (belanja pada Program Adm. Perkantoran) dapat
langsung pada tahap pelaksanaan.
2. Untuk kegiatan non rutin sekurang-kurangnya diurai dalam 3 (tiga)
tahap yaitu Persiapan, Pelaksanaan dan Pelaporan.
Nama
NO Kegiatan/Sub Anggaran JAN FEB MAR APR Dst DES KET
Kegiatan
1 Kegiatan …. 10.000 5.000 - 5.000
Sub Kegiatan
Pengadaan Alat
Kantor
Sub Kegiatan …..
Dst….
-2-
Alternatif tabel 2. Rencana Penggunaan Anggaran cukup Lampirkan Print Out Rencana
Anggaran Kas Bulanan dan Triwulanan dari aplikasi SIMDA/SIPD
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-3-
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TABEL 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
18.11 15.03 12.39 10.23 9.28 7.81 6.83 4.88 3.29 2.08
18.11 1.80
PERENCANAAN KONSTRUKSI Sd sd sd sd sd Sd Sd sd Sd sd
1 (dalam %) 15.03 12.39 10.23 9.28 7.81 6.83 4.88 3.29 2.08 1.80
10.59 9.15 7.72 6.47 5.41 4.49 4.03 3.63 2.48 1.59
10.59 1.49
PENGAWASAN KONSTRUKSI Sd Sd Sd Sd Sd Sd sd sd Sd sd
2 (dalam %) 9.15 7.72 6.47 5.41 4.49 4.03 3.63 2.48 1.59 1.49
14.00 10.00 6.75 4.20 2.85 1.90 1.20 0.80 0.54 0.36
14.00 0.25
PENGELOLAAN KEGIATAN sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd sd Sd sd
3 (dalam %) 10.00 6.75 4.20 2.85 1.90 1.20 0.80 0.54 0.36 0.25
-4-
TABEL 2
PERSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI TIDAK SEDERHANA
BIAYA KONSTRUKSI FISIK 0 250 500 1,000 2,500 5,000 10,000 25,000 50,000 100,000 250,000
(JUTA RP) > 500,000
sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd
KOMPONEN KEGIATAN 250 500 1,000 2,500 5,000 10,000 25,000 50,000 100,000 250,000 500,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
19.80 16.61 13.97 11.81 10.83 9.33 8.28 6.04 4.02 2.55
2.32
PERENCANAAN KONSTRUKSI Sd sd sd sd sd Sd Sd sd Sd sd
1 (dalam %) 19.80 16.61 13.97 11.81 10.83 9.33 8.28 6.04 4.02 2.55 2.32
28.57 24.43 20.69 17.73 14.97 10.47 7.34 4.89 3.25 2.03
MANAJEMEN KONSTRUKSI Sd sd Sd Sd Sd Sd Sd sd Sd Sd 1.36
2 (dalam %) atau 28.57 24.43 20.69 17.73 14.97 10.47 7.34 4.89 3.25 2.03 1.36
10.59 18.20 15.37 6.47 5.41 7.62 5.13 3.50 2.39 1.50
1.10
PENGAWASAN KONSTRUKSI Sd Sd Sd Sd Sd Sd sd sd Sd sd
3 (dalam %) 21.08 18.20 15.37 12.88 10.76 7.62 5.13 3.50 2.39 1.50 1.10
16.00 11.25 7.75 5.10 3.36 2.24 1.42 0.95 0.64 0.40
PENGELOLAAN KEGIATAN sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd sd Sd sd
4 (dalam %) 16.00 11.25 7.75 5.10 3.36 2.24 1.42 0.95 0.64 0.40 0.28 0.28
-5-
TABEL 3
PERSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI KHUSUS
BIAYA KONSTRUKSI FISIK 0 250 500 1,000 2,500 5,000 10,000 25,000 50,000 100,000 250,000
(JUTA RP) > 500,000
sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd
KOMPONEN KEGIATAN 250 500 1,000 2,500 5,000 10,000 25,000 50,000 100,000 250,000 500,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
21.45 18.04 15.16 12.87 11.90 10.35 9.32 6.90 4.60 2.96
21.45 2.75
PERENCANAAN KONSTRUKSI Sd sd sd sd sd Sd Sd sd Sd sd
1 (dalam %) 18.04 15.16 12.87 11.90 10.35 9.32 6.90 4.60 2.96 2.75
15.74 13.23 11.29 9.64 8.71 7.56 6.82 4.60 3.14 2.90
MANAJEMEN KONSTRUKSI 15.74 Sd sd Sd Sd Sd Sd Sd sd Sd Sd 2.73
2 (dalam %) atau 13.23 11.29 9.64 8.71 7.56 6.82 4.60 3.14 2.90 2.73
16.00 11.25 7.75 5.10 3.35 2.22 1.42 0.95 0.64 0.41
16.00
PENGELOLAAN KEGIATAN sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd sd Sd sd
3 (dalam %) 11.25 9.64 5.10 3.35 2.22 1.42 0.95 0.64 0.41 0.28 0.28
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-6-
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
FORMAT SURAT PERINTAH TUGAS PPTK SELAKU PELAKSANA SEBAGIAN TUGAS PPK
Untuk : 1. Melaksanakan sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen pada Kegiatan …………… yang
meliputi :
a. menyusun perencanaan pengadaan;
b. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan barang/Jasa;
c. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. menetapkan rancangan kontrak;
e. menetapkan HPS;
f. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;
g. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah);
i. mengendalikan kontrak;
j. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
k. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
l. menilai kinerja Penyedia;
2. Dalam melaksanakan tugasnya PPTK bertanggungjawab kepada PA/KPA.
Ditetapkan di : Kebumen
Pada Tanggal : …………………….
………………..(Jabatan)
Selaku PA/KPA
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-7-
LAMPIRAN IV
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Metode WAKTU
Nama Pagu Sumber Kode
Pemilihan
Paket (Rp) Dana RUP Pemilihan Pelaksanaan Pemanfaatan
Penyedia
Penyedia Kontrak Barang/Jasa
Metode WAKTU
Nama Pagu Sumber Kode
Pemilihan Pemilihan Pelaksanaan Pemanfaatan
Paket (Rp) Dana RUP
Penyedia Penyedia Kontrak Barang/Jasa
*) Keterangan:
Tipe I : Swakelola di rencanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh Perangkat Daerah sendiri
Tipe II : Swakelola direncanakan dan diawasi oleh Perangkat Daerah dan laksanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain
Tipe III : Swakelola yang di rencanakan, diawasi oleh Perangkat Daerah dan di laksanakan oleh Ormas
pelaksana Swakelola
Tipe IV : Swakelola yang direncanakan oleh Perangkat Daerah dan/atau berdasarkan usulan oleh
Kelompok Masyarakat dan dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-8-
LAMPIRAN V
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
4 Mengumumkan
pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa di LPSE dan
papan pengumuman
resmi
5 Melakukan
pendaftaran/upload
dokumen penawaran paket
lelang
6 Melakukan pembukaan
dokumen penawaran dari
LPSE dan mengevaluasi
dokumen
8 Mengirimkan hasil
pemilihan penyedia
barang/jasa kepada PPK
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-9-
LAMPIRAN VI
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
1. a. Spesifikasi Teknis
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
d. Syarat kualifikasi
2. HPS yang sudah ditetapkan oleh PA/KPA/PPK
Kebumen,
PPK
_________________
NIP.
-10-
Nomor :.....................................
Tanggal :....................................
PERANGKAT DAERAH...
KABUPATEN KEBUMEN
TAHUN ANGGARAN......
Keterangan:
1. Poin 1 sampai dengan 4 pada huruf B dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy.
2. Warna sampul DPP dengan ketentuan:
a. biru untuk Pekerjaan Pengadaan Barang
b. merah untuk Pekerjaan Konstruksi
c. kuning untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi
d. hijau untuk Pekerjaan Jasa Lainnya
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-11-
LAMPIRAN VII
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Jumlah Total
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-12-
LAMPIRAN VIII
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
a. Nama Kegiatan :
b. Kode Rekening Kegiatan :
c. Sumber Dana :
d. Tahun Anggaran :
e. Nilai Kegiatan :
f. Jangka Waktu Pelaksanaan : hari ( s.d )
g. Nama Penyedia Jasa Selaku
Pelaksana Konstruksi :
h. Nama Penyedia Jasa Selaku
Konsultan Perencana :
i. Nama Penyedia Jasa Selaku
Konsultan Pengawas :
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-13-
LAMPIRAN IX
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
PEKERJAAN………………………..…………………………………………………………………..
KEGIATAN……………………………………………………………………………………………….
Pada hari ini, ......... tanggal ......... bulan .............. tahun dua ribu ......, kami Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk Pekerjaan tersebut diatas, berdasarkan:
1. Surat Perintah Kerja (SPK)/ Surat Perjanjian Pemborongan (SPPP)/Kontrak Nomor ............. tanggal
...................
2. Surat Penunjukan PPK Nomor ………..tanggal………….
3. Surat Permohonan Pemeriksaan oleh Penyedia Barang/Jasa Nomor: ...... tanggal ........
4. Surat Undangan Pemeriksaan Nomor : ........... tanggal ............
Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya, dibuat dalam rangkap 6 (enam) untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
............................................................... ...............................................................
Direktur NIP. …………………………………………….
Keterangan:
Kolom 1 = nomor
Kolom 2 = nama pekerjaan/barang BUPATI KEBUMEN,
Kolom 3 = satuan sesuai dalam kontrak ttd.
Kolom 4 = volume pada saat penilaian
Kolom 5 = progres pekerjaan (%) ARIF SUGIYANTO
-14-
LAMPIRAN X
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
KOP PENYEDIA
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
Nomor:……………………………..…………
PEKERJAAN:…………………………………………………………………………………………..
KEGIATAN……………………………………………………………………………………………….
Pada hari ini, ………….tanggal…………..bulan…………tahun dua ribu …….….., kami yang bertandatangan
di bawah ini:
1 Nama …………………………………………………………………..
Jabatan …………………………………………………………………..
Alamat …………………………………………………………………..
Kedudukan Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan…………………………………………
Kegiatan……………………………………………..
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2 Nama …………………………………………………………………..
Jabatan Direktur Penyedia barang/jasa……………………………
Alamat …………………………………………………………………..
Kedudukan Bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut di atas berdasarkan Akta
Pendirian Notaris………………………..Tanggal ………Nomor…………..(dan Akta
Perubahan Notaris…………….Tanggal ……….Nomor………..)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan untuk
pekerjaan…………….Kegiatan…………….Tahun 20…, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
SPK/SPPP Nomor………….tanggal………..dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Setelah meneliti dan mempelajari Berita Acara Penilaian Pekerjaan ............. Nomor: ……. Tanggal
………… yang merupakan satu kesatuan dengan Berita Acara ini, maka PIHAK KESATU menyatakan
bahwa PIHAK KEDUA telah melaksanakan pekerjaan tersebut di atas dengan baik dan lengkap.
2. PIHAK KEDUA menyerahkan Pekerjaan …………….kepada PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU
menerima penyerahan pekerjaan dimaksud dari PIHAK KEDUA.
3. Apabila dikemudian hari ditemukan kekurangan pekerjaan/kelebihan pembayaran atas perjanjian
tersebut akan menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PENYEDIA BARANG/JASA
………………………………….... ……………………………………….
NIP……………………………….. Direktur
Keterangan :
1. Lembar 1 untuk Berkas Pembayaran
2. Lembar 2 untuk Arsip Penyedia
3. Lembar 3 untuk Arsip PPK
4. Lembar 4 untuk Arsip Kepala Perangkat Daerah (sebagai tembusan)
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-15-
LAMPIRAN XI
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
2 Nama : …………………………………………………………………..
Jabatan : Direktur Penyedia Barang/Jasa……………………………
Alamat : …………………………………………………………………..
Kedudukan : Bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut di atas berdasarkan Akta
Pendirian Notaris………………………..Tanggal ……………Nomor…………..(dan Akta
Perubahan Notaris…………….Tanggal ……….Nomor………..)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan Akhir untuk pekerjaan
…………Kegiatan…………….Tahun 20…, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam SPK/SPPP nomor
…………. Tanggal ……….. dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Setelah meneliti dan mempelajari Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Akhir nomor: …. Tanggal
…………. yang merupakan satu kesatuan dengan Berita Acara ini, maka PIHAK KESATU menyatakan
bahwa PIHAK KEDUA telah melaksanakan pemeliharaan pekerjaan tersebut diatas dengan baik.
2. PIHAK KEDUA menyerahkan untuk Tahap Akhir Pekerjaan …………….kepada PIHAK KESATU dan
PIHAK KESATU menerima penyerahan pekerjaan dimaksud dari PIHAK KEDUA.
3. Apabila dikemudian hari ditemukan kekurangan pekerjaan/kelebihan pembayaran atas perjanjian
tersebut akan menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PENYEDIA BARANG/JASA………
………………………………….... ……………………………………….
NIP……………………………….. Direktur
Keterangan : Akhir adalah dalam rangka serah terima akhir pekerjaan konstruksi
1. Lembar 1 untuk Berkas Pembayaran
2. Lembar 2 untuk Arsip Penyedia
3. Lembar 3 untuk Arsip PPK
4. Lembar 4 untuk Arsip Kepala Perangkat Daerah (sebagai tembusan)
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-16-
LAMPIRAN XII
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
FORMAT LAPORAN BULANAN TARGET, REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN (APBD/DAK)
Bulan :
TARGET SD BULAN INI REALISASI KEUANGAN SELISIH
JUMLAH KEU FISIK SP2D SP2D SP2D SD SPJ SPJ SPJ REALISASI KEU KEU FISIK
NO NAMA KEGIATAN ANGGARAN (ANGGARAN KAS) BULAN BULAN BULAN INI BULAN BULAN SAMPAI FISIK SP2D SPJ (6-15)
(Rp) LALU INI LALU INI DENGAN (5-10) (5-14)
BULAN INI
Rp (%) (%) (Rp) (Rp) (Rp) % (Rp) (Rp) Rp. % (%) (%) % (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BELANJA xx
I BELANJA OPERASI xx
…… xx
……
II BELANJA MODAL xx
...... xx
- ……… xx
- …….. xx
Dst ….. xx
JUMLAH Rp Rp...... .....% .....% Rp... Rp... Rp... ...% Rp.. Rp... Rp.. ..% ...% ..% ..% ...%
Keterangan : SP2D tidak dirinci per kegiatan namun langsung jumlah totalnya
KEBUMEN, .................................
MENGETAHUI : PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
................................................................ ....................................................
NIP. . NIP. .
-17-
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-18-
LAMPIRAN XIII
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
JUMLAH
Kebumen, ...............................................
MENGETAHUI : PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
............................................................... ....................................................
NIP. . NIP. .
-19-
Petunjuk Pengisian Lampiran XIII:
Kolom 1 : Nomor urut
Kolom 2 : Nama Kegiatan yang dipihak ketigakan
Kolom 3 : Lokasi Kegiatan yang dipihak ketigakan
Kolom 4 : Sumber Dana kegiatan
Kolom 5 : Jenis Pengadaan (Barang/Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya)
Kolom 6 : Metode Pengadaan (Pengadaan Langsung/Penunjukan Langsung/Lelang)
Kolom 7 : Nama Pihak Ketiga/Nama Pelaksana (PT, CV, Firma/ Koperasi)
Kolom 8 : Pagu Dana/Anggaran yang dikontrakkan
Kolom 9 : Nilai Kontrak
Kolom 10 : Tanggal mulai pekerjaan (Sesuai SPMK/SP)
Kolom 11 : Tanggal selesai pelaksanaan pekerjaan (Sesuai SPMK/SP)
Kolom 12 : Target Keuangan (%)
Kolom 13 : Target Fisik (%)
Kolom 14 : Realisasi Keuangan (%) pekerjaan
Kolom 15 : Progres Fisik/Prosentase pekerjaan yang telah dilaksanakan s/d masa laporan yang dikirim
Kolom 16 : Deviasi Keuangan
Kolom 17 : Deviasi Fisik
Kolom 18 : Nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau yang menandatangani Kontrak
Kolom 19 : Keterangan
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-20-
LAMPIRAN XIV
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
FORMAT IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN YANG DITEMUI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN
Kebumen, ………………………………..
................................................................... ..................................................
NIP. . NIP. .
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-21-
LAMPIRAN XV
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
Jumlah Total (Rp) RT30 0 0 1.500 2.500 3.500 25.000 56.000 67.000 78.500 79.500 80.500 82.000
R20 0 0 300 300 800 3.500 26.000 29.000 32.750 78.750 79.750 82.000
Jumlah(%) 100 10
RT 0 0 1,8 3,1 4,3 30,5 68,3 81,7 95,7 96,9 98,2 100,0
R 0 0 0 0,4 0,4 0,9 4,3 31,7 35,4 39,9 96,0 97,3 100,0
……………….……………. ……………..…………….
NIP. …………………… NIP. ……………………
-22-
Petunjuk Pengisian Lampiran XV:
Kolom 1 : Nomor Urut
Kolom 2 : Uraian Kegiatan sesuai rekening DPA
Kolom 3 : Jumlah Anggaran
Kolom 4 : RT : Rencana Target, R: Realisasi
Kolom 5 s/d 16 : Perkembangan RT dan R masing–masing bulan, RT sesuai dengan anggaran kas bulanan, Rsesuai dengan SPJ fungsional
Kolom 17 : Keterangan
Dari angka–angka pada Jumlah (%) Bulan Januari sampai dengan Bulan Desember dibuat grafik.
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-23-
LAMPIRAN XVI
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
LAPORAN REALISASI RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DAN PENYEDIA DALAM SWAKELOLA
BULAN: TAHUN:
Nama Terang
NIP.
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-24-
LAMPIRAN XVII
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
BAGIAN : ......
PERIODE LAPORAN : TRIWULAN ..…
1. Kegiatan.......
2. Kegiatan.......
DST
Kebumen,……
Kepala Bagian…
Setda Kabupaten Kebumen
Nama Terang
NIP.
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
-25-
LAMPIRAN XVIII
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
A. FORMAT LAPORAN KEMAJUAN TRIWULANAN DANA ALOKASI KHUSUS
II PELAKSANAAN
1
2
dst
Kebumen, ..................................
Kepala Perangkat Daerah
(..................)
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO
- 27 -
LAMPIRAN XIX
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 96 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Pada hari ini .......... tanggal ………… bulan ………… tahun Dua Ribu ..... ( ....- .... –
20..), yang bertanda tangan di bawah ini masing–masing:
1. .………………………..... : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran* berdasarkan
Keputusan BUPATI KEBUMEN* Nomor: ……… tentang ……. ,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
berdasarkan ketentuan dalam PERATURAN BUPATI KEBUMEN Nomor ……. Tahun ……… tentang
Pelaksanaan dan Pengendalian Kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, maka dilaksanakan
serah terima Hasil Kegiatan …………… oleh PIHAK KESATU untuk diserahkan kepada PIHAK KEDUA, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA hasil Kegiatan ....... yang telah selesai
berupa .......................kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik
dengan rincian sebagai berikut:
Pasal 2
Sejak saat dilaksanakannya serah terima hasil kegiatan tersebut, maka pemanfaatan, pengelolaan dan
pemeliharaannya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditanda tangani oleh PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA dalam rangkap 8 (delapan) untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
……...........…………….
…………………..…… NIP. ……………………
- 28 -
KETERANGAN:
* Disesuaikan dengan kedudukan PIHAK KESATU
** Disesuaikan dengan kedudukan PIHAK KEDUA
Nilai barang pada tabel kolom 6 adalah senilai harga perolehan yaitu fisik dan
atribusi.
Keterangan pada tabel kolom 7 diisi dengan rencana diserahkan kepada siapa.
BUPATI KEBUMEN,
ttd.
ARIF SUGIYANTO