0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
124 tayangan19 halaman

Tugas 3 IPA

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
124 tayangan19 halaman

Tugas 3 IPA

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 19

TUGAS TUTORIAL III

No Soal Skor
1. Fungsi evaluasi pembelajaran antara lain sebagai alat pengukur
ketercapaian tujuan mata pelajaran. Anda sebagai guru tuliskan dan 20
jabarkan tujuan, fungsi dan prinsip evaluasi hasil belajar IPA di SD!

2. Hasil evaluasi pembelajaran dapat difungsikan sebagai alat pengukur


tujuan proses belajar megajar dalam perbaikan cara belajar siswa. 20
Untuk memantapkan hasil evaluasi tuliskan dan rincikan syarat dan
jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di SD.

3. Dalam dinamika perkembangan kualitas pembelajaran dikaitkan erat


dengan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat 20
beriteraksi belajar satu dengan yang lain, saling memberi dan
menerima. Saat Anda menyajikan materi tentang Teknologi untuk
Kehidupanmetode pembelajaran apa yang sesuai dilakukan, serta
jelaskan prosesnya ?.

4. Dalam menelaah kurikulum, Apa berbedaan yang nyata antara


Kurikulum 13 dengan kurikulum Merdeka? 20

5. Salahsatumanfaat
silabusadalahuntukmengembangkansistempenilaian. 20
Sedangkanfungsirencana pelaksanaan
pembelajaran(RPP)adalahsebagaiacuanbagi guru untuk melaksanakan
proses belajar-mengajar agar lebih terarah dan berjalansecara efektif
dan efisien. Untuk hal tersebut buatlah silabus dan RPP
denganmateri:SiklusHidupHewan,Samaatau Berbeda?
TUGAS 3

Nama : Mahfudhoh Sari Maharani


NIM : 859911704
Pokjar: Kedaton, Bandar Lampung

Nomor 1:

berikut ini adalah penjabaran tentang tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi hasil belajar IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar (SD):

Tujuan Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:

1. Mengukur Pencapaian Pembelajaran: Menilai sejauh mana siswa telah memahami


konsep-konsep dasar IPA yang diajarkan.
2. Mendorong Peningkatan Pembelajaran: Memberikan umpan balik kepada siswa
untuk membantu mereka memperbaiki pemahaman mereka tentang IPA.
3. Membantu Perencanaan Pengajaran: Menyediakan data untuk membantu guru
dalam merencanakan pengajaran berikutnya dan menyesuaikan metode pembelajaran
jika diperlukan.

Fungsi Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:

1. Mengukur Kemampuan: Mengidentifikasi kemampuan siswa dalam memahami


konsep-konsep IPA.
2. Mengembangkan Keterampilan: Membantu siswa mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks IPA.
3. Memberikan Umpan Balik: Memberikan informasi kepada siswa tentang kekuatan
dan kelemahan mereka sehingga mereka dapat meningkatkan kinerja mereka.
4. Mengarahkan Pengajaran: Memberikan informasi kepada guru tentang efektivitas
pengajaran mereka dan menunjukkan area mana yang memerlukan penekanan lebih
lanjut.
Prinsip Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:

1. Obyektif: Evaluasi harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan objektif, sehingga
memberikan gambaran yang akurat tentang pemahaman siswa.
2. Komprehensif: Evaluasi harus mencakup berbagai aspek pembelajaran IPA, seperti
pemahaman konsep, keterampilan praktis, dan penerapan pengetahuan.
3. Kontekstual: Evaluasi harus disesuaikan dengan konteks pembelajaran siswa dan
mempertimbangkan berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar.
4. Konsisten: Kriteria evaluasi harus konsisten dari waktu ke waktu untuk memastikan
keadilan dan akuntabilitas.
5. Mendorong Pembelajaran: Evaluasi harus dirancang untuk mendorong siswa belajar
lebih lanjut, bukan hanya sebagai pengukur pencapaian akhir.
6. Transparan: Kriteria evaluasi harus jelas dikomunikasikan kepada siswa sehingga
mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, evaluasi hasil belajar IPA di SD dapat menjadi alat
yang efektif untuk mengukur pemahaman siswa dan mendukung pembelajaran yang
berkelanjutan.

Nomor 2:

berikut adalah rincian tentang syarat dan jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di Sekolah
Dasar (SD):

Syarat Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:

1. Relevansi: Evaluasi harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dan kurikulum yang berlaku.
2. Validitas: Evaluasi harus mengukur apa yang seharusnya diukur, yaitu pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep IPA.
3. Reliabilitas: Evaluasi harus memberikan hasil yang konsisten jika diberikan kepada
siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang sama.
4. Objektivitas: Evaluasi harus bebas dari penilaian subyektif atau bias guru.
5. Keterbacaan: Soal atau instruksi evaluasi harus mudah dipahami oleh siswa sesuai
dengan tingkat pemahaman mereka.
6. Adaptabilitas: Evaluasi harus dapat disesuaikan dengan gaya belajar dan kebutuhan
individual siswa.

Jenis Alat Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:

1. Tes Tertulis: Tes pilihan ganda, esai, dan menjodohkan dapat digunakan untuk
mengukur pemahaman konsep IPA.
2. Observasi: Guru dapat mengamati siswa saat melakukan praktikum atau percobaan
sederhana dan menilai pemahaman mereka secara langsung.
3. Proyek atau Karya: Memberikan tugas proyek atau karya yang melibatkan
eksperimen sederhana atau penelitian dapat menunjukkan pemahaman mendalam
siswa.
4. Portofolio: Mengumpulkan sampel karya atau tugas siswa dari periode waktu tertentu
untuk menunjukkan perkembangan pemahaman mereka.
5. Diskusi atau Presentasi: Memfasilitasi diskusi kelompok atau presentasi siswa
tentang topik-topik IPA tertentu dapat mengungkap pemahaman mereka dan
kemampuan berkomunikasi.
6. Penilaian Formatif: Penggunaan pertanyaan-pertanyaan sederhana selama proses
pembelajaran untuk memantau pemahaman siswa dan menyesuaikan pengajaran jika
diperlukan.

Dengan menggunakan berbagai jenis alat evaluasi ini, guru dapat memperoleh gambaran
yang komprehensif tentang pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA dan
mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dalam cara belajar mereka.

Nomor 3:

Dalam konteks menyajikan materi tentang "Teknologi untuk Kehidupan", metode


pembelajaran yang sesuai adalah metode pembelajaran berbasis proyek (project-based
learning) atau metode kolaboratif. Metode ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi satu
sama lain, saling memberi dan menerima, serta mendorong pembelajaran aktif dan
pemecahan masalah.

Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning):

1. Penetapan Tujuan Proyek: Guru menetapkan tujuan proyek yang relevan dengan
tema "Teknologi untuk Kehidupan", seperti merancang solusi teknologi untuk
memecahkan masalah sehari-hari.
2. Pemilihan Proyek: Siswa bekerja dalam kelompok untuk memilih proyek yang
menarik bagi mereka, berdasarkan minat dan kebutuhan mereka.
3. Pembelajaran Mandiri: Siswa melakukan riset mandiri untuk memahami konsep-
konsep teknologi yang terkait dengan proyek mereka.
4. Kolaborasi: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk merancang,
mengembangkan, dan mengevaluasi solusi teknologi mereka.
5. Presentasi: Setelah menyelesaikan proyek, siswa mempresentasikan solusi mereka
kepada kelas atau panel ahli, membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka.

Proses Metode Pembelajaran Berbasis Proyek:

1. Identifikasi Masalah atau Tantangan: Siswa mengidentifikasi masalah atau


tantangan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diatasi atau ditingkatkan melalui
penggunaan teknologi.
2. Riset: Siswa melakukan riset tentang topik yang relevan dengan proyek mereka,
termasuk teknologi yang ada dan kemungkinan solusi baru.
3. Perencanaan dan Desain: Siswa merencanakan dan merancang solusi teknologi
mereka, mempertimbangkan kebutuhan pengguna, ketersediaan sumber daya, dan
faktor-faktor lainnya.
4. Implementasi: Siswa mengimplementasikan desain mereka, mungkin melalui
pembuatan prototipe, simulasi, atau model konseptual.
5. Evaluasi: Siswa mengevaluasi solusi mereka, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, untuk menilai efektivitasnya dalam menyelesaikan masalah yang
diidentifikasi.
6. Refleksi: Siswa merefleksikan pengalaman mereka dalam proyek,
mempertimbangkan apa yang telah dipelajari dan bagaimana mereka dapat
meningkatkan solusi mereka di masa depan.
Dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya memperoleh
pengetahuan tentang teknologi, tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaborasi,
kreativitas, dan pemecahan masalah yang penting dalam kehidupan nyata. Ini memungkinkan
pembelajaran yang mendalam dan berkelanjutan dalam konteks yang relevan dengan
kehidupan mereka.

Selain metode di atas, untuk menyajikan materi tentang "Teknologi untuk Kehidupan"
dengan fokus pada interaksi belajar antar siswa, metode pembelajaran lain yang sesuai adalah
metode pembelajaran berbasis proyek dengan elemen-elemen kolaboratif. Ini memungkinkan
siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang teknologi, tetapi juga membangun
keterampilan sosial, kolaborasi, dan pemecahan masalah dalam konteks yang relevan dengan
kehidupan mereka.

Metode Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Elemen Kolaboratif:

1. Penetapan Tujuan Bersama: Guru dan siswa bersama-sama menetapkan tujuan


pembelajaran yang ingin dicapai melalui proyek yang akan mereka kerjakan, seperti
merancang solusi teknologi untuk memecahkan masalah sehari-hari.
2. Pembentukan Tim: Siswa dibagi ke dalam tim-tim kecil yang terdiri dari berbagai
kemampuan dan minat. Setiap tim bertanggung jawab untuk menyelesaikan bagian
tertentu dari proyek.
3. Pembagian Tugas: Setiap anggota tim memegang peran dan tanggung jawab tertentu
dalam proyek. Mereka bekerja bersama untuk merencanakan, mendesain, dan
mengembangkan solusi teknologi.
4. Kolaborasi Aktif: Selama proses pembelajaran, siswa secara aktif berinteraksi satu
sama lain, berdiskusi, berbagi ide, dan memberi masukan kepada rekan tim mereka.
Ini memungkinkan mereka untuk belajar dari pengalaman satu sama lain dan
memperluas pemahaman mereka tentang topik yang dipelajari.
5. Pemecahan Masalah Bersama: Ketika tim menghadapi tantangan atau hambatan
dalam proyek, mereka bekerja sama untuk menemukan solusi yang efektif. Ini
melibatkan proses pemikiran kritis, eksperimen, dan iterasi untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
6. Presentasi dan Diskusi: Setelah menyelesaikan proyek, setiap tim mempresentasikan
solusi mereka kepada kelas atau kelompok lain. Ini memberi mereka kesempatan
untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, serta menerima umpan balik dari
rekan-rekan mereka.
7. Evaluasi Bersama: Setelah presentasi, kelas atau kelompok memberikan umpan balik
konstruktif kepada setiap tim. Ini memungkinkan siswa untuk belajar dari kesalahan
mereka dan meningkatkan kualitas solusi mereka di masa depan.

Dengan menggunakan metode ini, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang
teknologi, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kolaborasi, dan pemecahan
masalah yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan karier mereka. Ini menciptakan
lingkungan pembelajaran yang dinamis dan berinteraksi di mana siswa merasa terlibat dan
termotivasi untuk belajar.

Nomor 4:

Kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka adalah dua pendekatan kurikulum yang berbeda yang
telah diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di negara tersebut. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang
sama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, ada beberapa perbedaan yang mencolok
antara keduanya:

Kurikulum 13:

1. Berbasis Kompetensi: Kurikulum 13 didasarkan pada pendekatan berbasis


kompetensi, di mana tujuan utamanya adalah mengembangkan kompetensi siswa
dalam berbagai bidang, seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai.
2. Penekanan pada Literasi dan Numerasi: Kurikulum 13 menempatkan penekanan
yang kuat pada pembelajaran literasi (kemampuan membaca dan menulis) serta
numerasi (kemampuan matematika), dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
dasar siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung.
3. Pembelajaran Tematik: Kurikulum 13 menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik, di mana materi pembelajaran disajikan dalam konteks topik atau tema
tertentu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
4. Kurikulum Terstruktur: Kurikulum 13 memiliki struktur yang terorganisir dengan
baik, dengan jenjang pendidikan yang jelas dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
Menengah Atas (SMA).

Kurikulum Merdeka:

1. Fleksibilitas: Kurikulum Merdeka menawarkan lebih banyak fleksibilitas kepada


sekolah dan guru dalam merancang dan melaksanakan kurikulum. Ini memberi
kesempatan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan
konteks lokal mereka.
2. Penekanan pada Kreativitas dan Inovasi: Kurikulum Merdeka menekankan
pengembangan kreativitas dan inovasi siswa, dengan memberikan lebih banyak ruang
bagi guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan menyesuaikan
pembelajaran dengan minat dan kebutuhan siswa.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek: Salah satu ciri khas Kurikulum Merdeka adalah
pendekatan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa terlibat dalam proyek-
proyek nyata yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan
praktis dan memecahkan masalah dalam konteks yang relevan.
4. Peningkatan Pemberdayaan Sekolah: Kurikulum Merdeka bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan sekolah dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi kurikulum mereka sendiri, sehingga memberikan lebih banyak kontrol
kepada sekolah dalam proses pendidikan.

Dengan demikian, Kurikulum 13 lebih menekankan pada standar nasional dan struktur
kurikulum yang terorganisir dengan baik, sementara Kurikulum Merdeka memberikan lebih
banyak fleksibilitas dan penekanan pada kreativitas, inovasi, dan pemberdayaan sekolah
dalam merancang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa.
Nomor 5:

SILABUS

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Kelas : IV
Tema : Siklus Hidup Hewan: Sama atau Berbeda?

Tujuan Pembelajaran:

1. Memahami konsep siklus hidup hewan.


2. Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam siklus hidup hewan.
3. Menerapkan pengetahuan tentang siklus hidup hewan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran:

1. Pengenalan Siklus Hidup Hewan


2. Fase-fase Siklus Hidup Hewan
3. Perbandingan Siklus Hidup Hewan
4. Aplikasi Siklus Hidup Hewan dalam Kehidupan Sehari-hari

Metode Pembelajaran:

1. Diskusi Kelompok
2. Observasi
3. Eksperimen
4. Kegiatan Lapangan

Penilaian:

1. Tes Tertulis
2. Proyek Kelompok
3. Portofolio
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 2 Bumi Waras


Kelas / Semester : IV /1
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : Keberagaman Makhluk Hidup di lingkunganku

Alokasi Waktu:

 Pertemuan 1: Pengenalan Siklus Hidup Hewan (60 menit)


 Pertemuan 2: Fase-fase Siklus Hidup Hewan (60 menit)
 Pertemuan 3: Perbandingan Siklus Hidup Hewan (60 menit)
 Pertemuan 4: Aplikasi Siklus Hidup Hewan dalam Kehidupan Sehari-hari (60 menit)

Langkah-Langkah Pembelajaran:

1. Pertemuan 1: Pengenalan Siklus Hidup Hewan


o Guru memperkenalkan konsep siklus hidup hewan.
o Siswa melakukan diskusi kelompok tentang contoh siklus hidup hewan yang
mereka kenal.
o Guru menyajikan informasi tentang siklus hidup hewan melalui cerita atau
presentasi visual.
o Siswa mengamati gambar-gambar dan video tentang siklus hidup hewan.
2. Pertemuan 2: Fase-fase Siklus Hidup Hewan
o Guru menjelaskan fase-fase dalam siklus hidup hewan: lahir, tumbuh,
berkembang biak, dan mati.
o Siswa melakukan eksperimen sederhana untuk mengamati siklus hidup hewan
kecil seperti serangga atau katak.
o Guru mengajak siswa untuk mengamati siklus hidup hewan dalam lingkungan
sekitar mereka.
3. Pertemuan 3: Perbandingan Siklus Hidup Hewan
o Guru membandingkan siklus hidup beberapa hewan yang berbeda.
o Siswa melakukan kegiatan lapangan untuk mengamati dan mencatat siklus
hidup hewan di habitat alaminya.
o Siswa menganalisis perbedaan dan persamaan antara siklus hidup hewan yang
mereka amati.
4. Pertemuan 4: Aplikasi Siklus Hidup Hewan dalam Kehidupan Sehari-hari
o Guru membahas bagaimana pengetahuan tentang siklus hidup hewan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pertanian,
peternakan, dan konservasi lingkungan.
o Siswa mengerjakan proyek kelompok untuk membuat poster atau presentasi
tentang siklus hidup hewan yang memiliki aplikasi praktis.
o Siswa mempresentasikan hasil proyek mereka dan mendiskusikan implikasi
penting dari siklus hidup hewan dalam kehidupan manusia.
SILABUS

Satuan Pendidikan : SDN 2 Bumi Waras


Kelas / Semester : IV /1
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : Keberagaman Makhluk Hidup di lingkunganku

Komptenesi Dasar: IPA


3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.
4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.

Materi Pokok dan Uraian Materi:

Daur Hidup, cerita tentang Lani dan ibu yang sedang melihat-lihat album foto keluarga,
diagram pertumbuhan atau daur hidup beberapa hewan dan tumbuhan, diagram daur hidup
kupu-kupu, Metamorfosis, karya kolase kupu-kupu.

Pengalaman Belajar:

1. Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan daur hidup
hewan dengan benar.
2. Setelah mengamati gambar daur hidup makhluk hidup lain dan membaca teks, siswa
mampu mengurutkan daur hidup kupu-kupu dengan benar.
3. Setelah membaca diagram dan membaca teks, siswa mampu menggambarkan daur hidup
kupu-kupu menggunakan kata-katanya sendiri dengan benar.

Indikator Pencapaian Kompetensi: IPA


Menjelaskan daur hidup kupu-kupu dalam bentuk diagram setelah membaca teks dan
mengenal daur hidup makhluk hidup lain
Menyimpulkan bahwa makhluk hidup memiliki daur hidup yang berbeda-beda.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 2 Bumi Waras


Kelas / Semester : IV /1
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : Keberagaman Makhluk Hidup di lingkunganku

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaanTuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR
IPA
3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.
4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk
hidup.

C. INDIKATOR
IPA
 Menjelaskan daur hidup kupu-kupu dalam bentuk diagram setelah membaca teks dan
mengenal daur hidup makhluk hidup lain.
 Menyimpulkan bahwa makhluk hidup memiliki daur hidup yang berbeda-beda.
D. TUJUAN
➢ Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan daur hidup
hewan dengan benar.
➢ Setelah mengamati gambar daur hidup makhluk hidup lain dan membaca teks, siswa
mampu mengurutkan daur hidup kupu-kupu dengan benar.
➢ Dengan menggunakan bahan bekas, siswa mampu berkreasi membuat karya seni
➢ kolase kupu-kupu berdasarkan langkah-langkah yang diberikan dengan benar.
➢ Setelah membaca diagram dan membaca teks, siswa mampu menggambarkan daur
hidup kupu-kupu menggunakan kata-katanya sendiri dengan benar.

E. MATERI
Daur Hidup, cerita tentang Lani dan ibu yang sedang melihat-lihat album foto keluarga,
diagram pertumbuhan atau daur hidup beberapa hewan dan tumbuhan, diagram daur
hidup kupu-kupu, Metamorfosis, karya kolase kupu-kupu.

F. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning Tipe Number Head Together (NHT)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu

Kegiatan 1) Guru mengucapkan salam. 10 Menit


Pendahuluan 2) Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar.
3) Guru membimbing siswa berdoa.
4) Guru mengecek kehadiran siswa.
5) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu
“KUPU-KUPU YANG LUCU”.
6) Guru bertanya kepada siswa tentang isi lagu yang
berkaitan dengan tema.
7) Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari.
8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti 1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap 150


kelompok terdiri dari 5-6 orang yang anggotanya Menit
heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin,
agama dan ras atau etnik serta membagikan nomor pada
setiap orang masing-masing kelompok.
2) Guru membagi dan menjelaskan Lembar Diskusi Siswa
(LDS) dan beberapa barang bekas.
3) Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas tentang LDS
yang diberikan guru:
● Menjelaskan daur hidup hewan, misal: daur kupu-kupu.
● Menulis laporan deskriptip tentang daur hidup kupu-
kupu.
● Membuat karya kolase kupu-kupu dari barang bekas
yang dibagikan guru.
4) Untuk menguji pemahaman, guru memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan LDS dengan pertanyaan yang
bervariasi.
5) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyatukan
pendapat terhadap pertanyaan yang diberikan guru dan
meyakinkan kelompoknya mengetahui jawaban tersebut.
6) Guru memanggil salah satu nomor, siswa yang dipanggil
nomornya mengacungkan jari dan menjawab pertanyaan
H. SUMBER DAN MEDIA
● Diri anak, Lingkungan keluarga, dan Lingkungan sekolah.
● Buku Pedoman Guru Tema 3 Kelas IV dan Buku Siswa Tema 3 Kelas IV.
● Buku Pengembangan Diri Anak.
● Sumber Motivasi/Inspirasi Hidup: http://rokhmaninstitute.blogspot.com/
Video/slide/buklet/pamflet/gambar tentang Keberagaman Makhluk Hidup di
lingkunganku. Kupu-kupu, ulat, dan kecoa di dalam wadah,

I. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak
dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrument penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan
(terlampir).

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
1) Penilaian Kinerja.
2) Penilaian Produk.
b. Penilaian Hasil Belajar
● Pilihan ganda.
● Isian singkat.
● Esai atau uraian.
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen

o Mendeskripsikan urutan Tugas Laporan dan o Jelaskanlah urutan daur hidup


daur hidup kupu-kupu. Individu dan unjuk kerja kupu-kupu!
o Mendeskripsikan urutan Kelompok o Jelaskanlah urutan daur hidup
daur hidup katak. katak!
o Mendeskripsikan urutan Uraian o Jelaskanlah urutan daur hidup
daur hidup nyamuk. Objektif nyamuk!
o Mendeskripsikan urutan o Jelaskanlah urutan daur hidup
daur hidup kecoa. kecoa!
o Mendeskripsikan urutan o Jelaskanlah urutan daur hidup
daur hidup belalang. belalang!

FORMAT KRITERIA PENILAIAN


• ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor


1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Praktek * aktif Praktek 4


* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1

3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
CATATAN :

✍ Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

✍ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

Mengetahui, Bandar Lampung, Mei 2024


Kepala SDN 2 Bumi Waras Mahasiswa UT

AHMAT YANI, S.Pd Mahfudhoh Sari Maharani


NIP.19720208 200604 1 008 NIM. 858811704

Anda mungkin juga menyukai