Tugas 3 IPA
Tugas 3 IPA
No Soal Skor
1. Fungsi evaluasi pembelajaran antara lain sebagai alat pengukur
ketercapaian tujuan mata pelajaran. Anda sebagai guru tuliskan dan 20
jabarkan tujuan, fungsi dan prinsip evaluasi hasil belajar IPA di SD!
5. Salahsatumanfaat
silabusadalahuntukmengembangkansistempenilaian. 20
Sedangkanfungsirencana pelaksanaan
pembelajaran(RPP)adalahsebagaiacuanbagi guru untuk melaksanakan
proses belajar-mengajar agar lebih terarah dan berjalansecara efektif
dan efisien. Untuk hal tersebut buatlah silabus dan RPP
denganmateri:SiklusHidupHewan,Samaatau Berbeda?
TUGAS 3
Nomor 1:
berikut ini adalah penjabaran tentang tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi hasil belajar IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar (SD):
1. Obyektif: Evaluasi harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan objektif, sehingga
memberikan gambaran yang akurat tentang pemahaman siswa.
2. Komprehensif: Evaluasi harus mencakup berbagai aspek pembelajaran IPA, seperti
pemahaman konsep, keterampilan praktis, dan penerapan pengetahuan.
3. Kontekstual: Evaluasi harus disesuaikan dengan konteks pembelajaran siswa dan
mempertimbangkan berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar.
4. Konsisten: Kriteria evaluasi harus konsisten dari waktu ke waktu untuk memastikan
keadilan dan akuntabilitas.
5. Mendorong Pembelajaran: Evaluasi harus dirancang untuk mendorong siswa belajar
lebih lanjut, bukan hanya sebagai pengukur pencapaian akhir.
6. Transparan: Kriteria evaluasi harus jelas dikomunikasikan kepada siswa sehingga
mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, evaluasi hasil belajar IPA di SD dapat menjadi alat
yang efektif untuk mengukur pemahaman siswa dan mendukung pembelajaran yang
berkelanjutan.
Nomor 2:
berikut adalah rincian tentang syarat dan jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di Sekolah
Dasar (SD):
1. Relevansi: Evaluasi harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dan kurikulum yang berlaku.
2. Validitas: Evaluasi harus mengukur apa yang seharusnya diukur, yaitu pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep IPA.
3. Reliabilitas: Evaluasi harus memberikan hasil yang konsisten jika diberikan kepada
siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang sama.
4. Objektivitas: Evaluasi harus bebas dari penilaian subyektif atau bias guru.
5. Keterbacaan: Soal atau instruksi evaluasi harus mudah dipahami oleh siswa sesuai
dengan tingkat pemahaman mereka.
6. Adaptabilitas: Evaluasi harus dapat disesuaikan dengan gaya belajar dan kebutuhan
individual siswa.
1. Tes Tertulis: Tes pilihan ganda, esai, dan menjodohkan dapat digunakan untuk
mengukur pemahaman konsep IPA.
2. Observasi: Guru dapat mengamati siswa saat melakukan praktikum atau percobaan
sederhana dan menilai pemahaman mereka secara langsung.
3. Proyek atau Karya: Memberikan tugas proyek atau karya yang melibatkan
eksperimen sederhana atau penelitian dapat menunjukkan pemahaman mendalam
siswa.
4. Portofolio: Mengumpulkan sampel karya atau tugas siswa dari periode waktu tertentu
untuk menunjukkan perkembangan pemahaman mereka.
5. Diskusi atau Presentasi: Memfasilitasi diskusi kelompok atau presentasi siswa
tentang topik-topik IPA tertentu dapat mengungkap pemahaman mereka dan
kemampuan berkomunikasi.
6. Penilaian Formatif: Penggunaan pertanyaan-pertanyaan sederhana selama proses
pembelajaran untuk memantau pemahaman siswa dan menyesuaikan pengajaran jika
diperlukan.
Dengan menggunakan berbagai jenis alat evaluasi ini, guru dapat memperoleh gambaran
yang komprehensif tentang pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA dan
mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dalam cara belajar mereka.
Nomor 3:
1. Penetapan Tujuan Proyek: Guru menetapkan tujuan proyek yang relevan dengan
tema "Teknologi untuk Kehidupan", seperti merancang solusi teknologi untuk
memecahkan masalah sehari-hari.
2. Pemilihan Proyek: Siswa bekerja dalam kelompok untuk memilih proyek yang
menarik bagi mereka, berdasarkan minat dan kebutuhan mereka.
3. Pembelajaran Mandiri: Siswa melakukan riset mandiri untuk memahami konsep-
konsep teknologi yang terkait dengan proyek mereka.
4. Kolaborasi: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk merancang,
mengembangkan, dan mengevaluasi solusi teknologi mereka.
5. Presentasi: Setelah menyelesaikan proyek, siswa mempresentasikan solusi mereka
kepada kelas atau panel ahli, membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka.
Selain metode di atas, untuk menyajikan materi tentang "Teknologi untuk Kehidupan"
dengan fokus pada interaksi belajar antar siswa, metode pembelajaran lain yang sesuai adalah
metode pembelajaran berbasis proyek dengan elemen-elemen kolaboratif. Ini memungkinkan
siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang teknologi, tetapi juga membangun
keterampilan sosial, kolaborasi, dan pemecahan masalah dalam konteks yang relevan dengan
kehidupan mereka.
Dengan menggunakan metode ini, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang
teknologi, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kolaborasi, dan pemecahan
masalah yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan karier mereka. Ini menciptakan
lingkungan pembelajaran yang dinamis dan berinteraksi di mana siswa merasa terlibat dan
termotivasi untuk belajar.
Nomor 4:
Kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka adalah dua pendekatan kurikulum yang berbeda yang
telah diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di negara tersebut. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang
sama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, ada beberapa perbedaan yang mencolok
antara keduanya:
Kurikulum 13:
Kurikulum Merdeka:
Dengan demikian, Kurikulum 13 lebih menekankan pada standar nasional dan struktur
kurikulum yang terorganisir dengan baik, sementara Kurikulum Merdeka memberikan lebih
banyak fleksibilitas dan penekanan pada kreativitas, inovasi, dan pemberdayaan sekolah
dalam merancang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa.
Nomor 5:
SILABUS
Tujuan Pembelajaran:
Materi Pembelajaran:
Metode Pembelajaran:
1. Diskusi Kelompok
2. Observasi
3. Eksperimen
4. Kegiatan Lapangan
Penilaian:
1. Tes Tertulis
2. Proyek Kelompok
3. Portofolio
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Alokasi Waktu:
Langkah-Langkah Pembelajaran:
Daur Hidup, cerita tentang Lani dan ibu yang sedang melihat-lihat album foto keluarga,
diagram pertumbuhan atau daur hidup beberapa hewan dan tumbuhan, diagram daur hidup
kupu-kupu, Metamorfosis, karya kolase kupu-kupu.
Pengalaman Belajar:
1. Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan daur hidup
hewan dengan benar.
2. Setelah mengamati gambar daur hidup makhluk hidup lain dan membaca teks, siswa
mampu mengurutkan daur hidup kupu-kupu dengan benar.
3. Setelah membaca diagram dan membaca teks, siswa mampu menggambarkan daur hidup
kupu-kupu menggunakan kata-katanya sendiri dengan benar.
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaanTuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
IPA
3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.
4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk
hidup.
C. INDIKATOR
IPA
Menjelaskan daur hidup kupu-kupu dalam bentuk diagram setelah membaca teks dan
mengenal daur hidup makhluk hidup lain.
Menyimpulkan bahwa makhluk hidup memiliki daur hidup yang berbeda-beda.
D. TUJUAN
➢ Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan daur hidup
hewan dengan benar.
➢ Setelah mengamati gambar daur hidup makhluk hidup lain dan membaca teks, siswa
mampu mengurutkan daur hidup kupu-kupu dengan benar.
➢ Dengan menggunakan bahan bekas, siswa mampu berkreasi membuat karya seni
➢ kolase kupu-kupu berdasarkan langkah-langkah yang diberikan dengan benar.
➢ Setelah membaca diagram dan membaca teks, siswa mampu menggambarkan daur
hidup kupu-kupu menggunakan kata-katanya sendiri dengan benar.
E. MATERI
Daur Hidup, cerita tentang Lani dan ibu yang sedang melihat-lihat album foto keluarga,
diagram pertumbuhan atau daur hidup beberapa hewan dan tumbuhan, diagram daur
hidup kupu-kupu, Metamorfosis, karya kolase kupu-kupu.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
I. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak
dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrument penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan
(terlampir).
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
1) Penilaian Kinerja.
2) Penilaian Produk.
b. Penilaian Hasil Belajar
● Pilihan ganda.
● Isian singkat.
● Esai atau uraian.
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
CATATAN :
✍ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.