Modul Praktikum ELektronika
Modul Praktikum ELektronika
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempaan kepada penulis untuk
menyusun Modul Praltikum mata kuliah Elektronika dasar dan Praktikum. Dimana Modul
ini digunakan untuk program studi D3 Teknik Komputer STT Payakumbuh. Modul ini
disusun untuk membantu mahasiswa dalam memahami dan menerapkan rangkaiann
elektronika dasar yang dimanfaatkan untuk mampu merancang, mengelola dan
mengintegrasikan Sistem Tertanam (embeded Sistem) untuk kebutuhan sistem IoT
Selanjutnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini
penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis
TGL
MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER
PENYUSUNAN
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menggunakan software Proteus ISIS untuk memahami bentuk
dan simbol komponen elektronika
2. Mahasiswa mampu menggunakan software Proteus ISIS sebagai tool simulasi
praktikum elektronika
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran nila dan rangkaian komponen
elektronika pasif
TUGAS PENDAHULUAN
1. Mencari sumber referensi tentang software Proteus ISIS
2. Mempelajari Proteus ISIS untuk mencari komponen-komponen elektronika
3. Mempelajari penggunaan library alat ukur pada Proteus ISIS untuk media simulasi
praktikum
DASAR TEORI
Proteus professional merupakan kelompok software elektronik yang digunakan untuk
membantu para desainer dalam merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian
elektronik. Software ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu paket, paket satu sebagai
software untuk menggambar skematik dan dapat disimulasikan yang diberi nama ISIS.
Paket kedua digunakan sebagai merancang gambar Printed Circuits Board (PCB) yang
diberi nama ARES. Secara langsung, pengubahan dari skematik ke PCB dapat dilakukan
dalam software Proteus Profesional ini.
Proteus Prof ISIS memiliki versi yang selalu diperbarui, mulai dari versi 7.0 sampai
dengan 7.8. Setiap kenaikan versi memiliki penambahan akan library komponen yang
dapat diambil dan digunakan dalam penggambaran atau perancangan. Sebagai perancang
rangkaian elektronik terlebih dahulu menggunakan ISIS sebagai media yang memudahkan
dalam peranangan dan simulasi. Banyaknya library dari Proteus Profesional ISIS membuat
software ini dikatakan software simulasi lengkap, yaitu dari komponen-komponen pasif,
Analog, Trasistor, SCR, FET, jenis button/tombol, jenis saklar/relay, IC digital, IC
penguat, IC programmable (mikrokontroller) dan IC memory. Selain didukung dengan
kelengkapan komponen, juga didukung dengan kelengkapan alat ukur seperti Voltmeter,
Program Studi D3 Teknik Komputer 5
Ampere meter, Oscilloscope, Signal Analyzers, serta pembangkit Frekuensi. Kelengkapan
fitur yang disediakan ini menjadikan Proteus Profesional ISIS menjadi salah satu software
simulasi elektronik terbaik
Untuk menjalankan program Proteus Profesional 7.5 perlu dilakukan installasi dulu pada
computer. Berikut langkah installasi pada computer (Windows XP dan Windows 7
langkahnya sama):
1. Buka Folder Proteus 7.5, jalankan setup proteus 75 dengan cara double click
Tampilan window Proteus Profesional ISIS 7 seperti dibawah ini, dan memiliki fungsi
difitur-fiturnya yang sering digunakan sebagai berikut;
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur listrik
2. Mahasiswa mampu menggunakan dan membaca display AVO meter
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran rangkaian komponen elektronika pasif
4. Mahasiswa mampu membaca hasil pengukuran
TUGAS PENDAHULUAN
1. Bawa 3 buah resistor yang memiliki hambatan berbeda-beda
2. Tuliskan warna pita yang mengelilingi badan resistor dan hitung nilai tahanan resistor
sesuai dengan teori identifikasi empat pita
3. Gambar dan tuliskan nilai dari setiap resistor dalam sebuah kertas A4 lengkap dengan
warna pita (gunakan gambar dan tulisan tangan)
DASAR TEORI
Resistor merupakan perangkat elektronika yang paling banyak digunakan
dalam listrik dan elektronika. Resistor dibuat dengan berbagai cara, antara lain ada yang
dibuat dari gulungan kawat tertentu yang digulungkan sedemikian rupa pada suatu
kerangka. Resistor ini banyak digunakan dalam pemakaian arus dan tempereatur yang
tinggi.
Selain resistor jenis kawat gulung, ada juga resistor yang dibuat dari keramik atau
dari karbon. Resistor ini kurang tahan terhadap temperatur tinggi sehingga hanya
digunakan untuk arus kecil atau elektronika.
Resistor juga dapat dibagi menurut tahananya, ada resistor yang dapat diatur harga
tahananya ada juga yang tidak. Resistor yang bisa diatur tahananya disebut variable
resistor atau sering disebut potensiometer. Resistor yang tidak dapat diatur nilai tahananya
disebut fixed resistor.
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Pengukuran Resistansi Menggunakan Multimeter
Siapkan peralatan sebagai berikut :
A. 3 Buah Resistor dengan resistansi berbeda
B. 1 Buah Multimeter
Lakukan pengukuran resistansi resistor dengan menggunakan multimeter dan buatlah tabel
seperti berikut, isi tabel tersebut dengan hasil pengukuran manual dan melalui multimeter. Lakukan
pengukuran dengan menggunakan beberapa komponen yang sama minimal 3 kali
Buatlah rata-rata error rate dari setiap resistor (R1, R2 dan R3) yang diukur dengan rumus
n
ab
1
.................................... (1)
n
Dimana :
Program Studi D3 Teknik Komputer 16
a : nilai resistansi dengan pengukuran manual
b : nilai resistansi dari hasil pengukuran menggunakan multimeter
n : banyaknya pengukuran untuk sebuah resistor
E : nilai error rate dari resistor yang diukur
B. Pengukuran Resistor Variabel ( Variable Resistor)
a. Alat dan bahan
1. Power suplay 0 –30 V 1 buah
2. Volt meter 1 buah
3. Amper meter 1 buah
4. Electronic lab trainer (ELT – 01) 1 buah
5. Resistor variabel (potensiometer) 5 kΩ 1 buah
6. Lampu DC 12 V/10 W 1 buah
b. Gambar rangkaian
c. Langkah kerja
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar diatas.
2. Hidupkan power suplay.
3. Atur potensiometer pada kedudukan minimum, amati perubahan nyala lampu dan catat
hasilnya pada tabel .
4. Ulangi langkah 2 dengan kedudukan potensiometer yang maksimum.
5. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas.
d. Tabel pengukuran
Keadaan potensiometer I (mA) V (volt) Nyala lampu
Minimum
Maksimum
A. HUKUM OHM
Diantara dua titik yang berbeda tegangan (diusahakan beda tegangan konstan) dihubungkan
dengan kawat penghantar maka arus akan mengalir dari arah positif ke arah negatif. Apabila beda
tegangan dinaikan dua kali lipat, ternyata arus yang mengalir juga naik dua kali lipat. Jadi, arus
yang mengalir melalui kawat penghantar akan sebanding dengan tegangan yang terdapat antara
kedua ujung penghantar.
Percobaan ini dilakukan oleh Ohm yang selanjutnya disebut hukum Ohm.
Oleh karena itu dirumuskan:
E
= R
I
Keterangan :
E = Tegangan dalam Volt (V)
I = Arus dalam ampere (A)
R = Resistansi / tahanan dalam ohm (Ω)
Gambar rangkaian :
E
I=
RT
ER2 = I . R2
ER3 = I . R3
ERn = I . Rn
Yang dimaksud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara
dua titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama.
Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik yang ada dirumah dihubungkan secara
paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).
Gambar rangkaian:
c. Langkah kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas
2. Hidupkan power suplay
3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya kedalam tabel
4. Lepaskan sumber tegangan dari rangkaian
5. Buat analisis perhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian menggunakan
konsep hukum ohm
6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas
d. Tabel pengukuran
Tegangan Arus ER1 ER2 ER3
Sumber (mA) (volt) (Volt) (Volt)
(Volt)
c. Langkah kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas
2. Hidupkan power suplay
3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya kedalam tabel
4. Lepaskan sumber tegangan dari rangkaian
5. Buat analisis perhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian menggunakan
konsep hukum ohm
6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas.
d. Tabel pengukuran
Tegangan Arus IR1 IR2 IR3
(Volt) (mA) (mA) (Ma) (mA)
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar hukum ohm melalui pengukuran langsung
2. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian seri dan paralel
3. Mahasiswa mampu mengukur arus, tegangan, dan hambatan
4. Mahasiswa mampu menghitung rumus-rumus elektronika
TUGAS PENDAHULUAN
4. Apa yang anda ketahui tentang hukum ohm? Jelaskan!
5. Sebutkan bunyi dari hukum ohm!
6. Apa yang anda ketahui tentang pembatas arus dan pembagi tegangan? Jelaskan!
DASAR TEORI
Elektronika merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki hukum-hukum tersendiri.
Karena itu hukum-hukum itu harus dipahami agar gejala-gejala listrik yang terjadi dapat dianalisis.
Salah satu hukum yang paling mendasar, yaitu hukum Ohm, menjadi topik percobaan kali ini.
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah
benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung
terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan
alasan sejarah. Berikut adalah rumus hukum Ohm : V = I . R
Dimana :
adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan ohm.
Suatu rangkaian elektronika biasanya mengandung simpul (node) dan simpal (loop).
Hubungan dasar elemen-elemennya dapat berupa hubungan seri atau paralel. Simpul adalah suatu
(titik) persekutuan ujung-ujung elemen-elemen rangkaian elektronika. Simpal adalah gabungan
elemen-elemen rangkaian elektronika yang membentuk suatu hubungan tertutup. Hubungan seri
adalah hubungan dua atau lebih buah elemen rangkaian elektronika yang memiliki satu simpul atau
titik sekutu. Hubungan paralel adalah hubungan beberapa elemen rangkaian elektronika yang
memiliki satu simpul pada setiap ujungnya. Contohnya seperti Gambar 2.1 di bawah ini.
Program Studi D3 Teknik Komputer 24
Node Node
E1 E3 E6
+ Loop E2 E4 E5 E7
v - Loop
Node
Gambar 2.1
Elemen E4 dan E5 memiliki hubungan paralel dan elemen E6 dan E7 memiliki hubungan
seri.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Hukum Ohm
Siapkan peralatan sebagai berikut :
Utama : Papan plug-in
Power Supply PTE-022-01
Saklar SPST
Hambatan 100Ω
Jumper
Kabel Penghubung
Meter Dasar (Basic Meter)
Pendukung : Multimeter Digital
S +
+
EV - R=100Ω
Gambar 2.2
3. Hidupkan saklar. Dengan meter ukurlah arus I dan dengan tegangan E, dan ukurlah
hambatan R dengan multimeter. Kemudian isi dan lengkapi Tabel 2.1.
Tabel 2.1
+
R2=100Ω
E -
Gambar 2.3
3. Hidupkan saklar. Dengan multimeter ukurlah arus I dan dengan tegangan E, dan ukurlah
hambatan R dengan multimeter. Kemudian isi dan lengkapi Tabel 2.2.
Tabel 2.2
No. E (volt) I (amp) R (Ω) I.R (volt) E.I (watt) E2/R (watt) I2.R (watt)
1
2
3
TUGAS
1. Dari tabel hasil percobaan hukum ohm buktikan bahwa daya yang didisipasikan oleh
hambatan berupa kalor yang nilainya sesuai dengan rumus : P = E.I = I2.R = E2/R
2. Dari tabel buktikan bahwa nilai E = I.R. Hubungan ini disebut persamaan hukum Ohm.
Hukum Ohm sendiri berbunyi : “Tegangan yang terdapat pada suatu elemen rangkaian
elektronika sama dengan perkalian arus yang melaluinya dan hambatan antara kedua
ujungnya”. Buktikan dengan penjelasan tentang hukum ini.
3. Buatlah laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan ketas
A4 dan tulisan tangan tinta biru.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui bentuk dan fungsi rangkaian penyearah setengah
gelombang
2. Mahasiswa mengetahui bentuk dan fungsi rangkaian penyearah gelombang penuh.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang? Gambarkan rangkaian dan
bentuk gelombang input/outputnya!
2. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh center tap? Gambarkan
rangkaian dan bentuk gelombang input/outputnya!
3. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan diode (diode
bridge) Gambarkan rangkaian dan bentuk gelombang input/ outputnya!
DASAR TEORI
Penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan ac menjadi tegangan dc. Penyearah ada 2
macam, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Siapkan bahan berikut:
1. Transformator
2. Dioda semikonduktor
3. Resistor
4. Projectboard
5. Multimeter
6. Osiloskop
Langkah Percobaan
A. Penyearah Setengah Gelombang
1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini. Tentukan nilai T1, D1, dan R1
TUGAS
1. Buatlah analisis laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan
ketas A4 dan tulisan tangan tinta biru.
TUJUAN
1. Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter
2. Mengetahui karakteristik transistor bipolar.
3. Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor bipolar.
4. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan fungsi komponen transistor pada suatu rangkaian !
2. Jelaskan yang dimaksud dengan PNP dan NPN pada transistor ?
DASAR TEORI
Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif. Transistor dapat berfungsi
sebagai penguat arus maupun tegangan. Dibawah ini adalah simbol transistor npn dan pnp.
Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu base, kolektor dan emitter. Ketiga kaki tersebut
dapat ditentukan menggunakan Ohmmeter.
Mencari Kaki Base
- Atur multimeter pada pengukuran ohmmeter x100.
- Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah ini.
Kegiatan praktikum
1) Periksalah dan uji transistor dan resistor dengan Ohmmeter sebelum digunakan !
2) Rakitlah rangkaian transistor sebagai saklar seperti pada Gambar diagram di bawah ini !
3) Setelah rangkaian diperiksa secara cermat dan tidak ada kesalahan pada rangkaian,
hubungkanlah saklar dan catu daya !
6) Ukurlah tegangan kolektor-emitor saat sakelar terbuka dan catatlahlah data tersebut
kedalam Tabel.
Tabel 1
TUGAS
1. Buatlah laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan
ketas A4 dan ditulis tangan
2. Analisa hasil pengamatan pada saat praktikum dan jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut:
a. Jelaskanlah prinsip kerja rangkaian di atas?
b. Buat kesimpulan pada hasil pengukuran rangkaian transistor diatas !
TUJUAN
1. Memahami karakteristik transistor sebagai saklar.
2. Membuat rangkaian transistor NPN sebagai saklar.
3. Membuat rangkaian transistor PNP sebagai saklar.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apakah yang anda ketahui tentang fungsi Transistor Sebagai saklar dan kegunaannya
dalam ilmu elektronika?
2. Bagaimana prinsip kerja dari Transistor Sebagai saklar?
DASAR TEORI
Transistor Sebagai saklar adalah salah satu fungsi dari transistor itu sendiri. Sifat saturasi
dan cut off pada transistor membuat nya memiliki karatersistik sebagai switch electric.
Ketika Transistor berada dalam kondisi saturasi maka tegangan dari Collector akan di
lewatkan ke Emitor, Namun sebalik nya, jika Transistor berada dalam kondisi cut off maka
Tegangan tidak akan di lewatkan dari dari collector ke emitter. Pemicu kondisi transistor
berada pada kondisi saturasi maupun cut off di tentukan oleh trigger pada kaki basis
Transistor.
Sebagai contoh pada transistor NPN, kondisi saturasi ketika pada basis ada tegangan, dan
sebalik nya, jika tidak ada tegangan maka transistor akan berada pada kondisi cut – off.
Transistor jenis NPN ini berkebalikan dengan Transistor tipe PNP. Pada PNP akan terjadi
Saturasi jika tidak ada tegangan pada basisi, atau dengan kata lain basisi di hubungkan ke
GND. Sebalik nya, kondisi cut off jika ada nya tegangan pada basis.
Karena sifat Transistor ini juga sebagai penguat maka tegangan pada basis lebih kecil dari
pada tegangan di inputkan ke collector. Sebagai contoh penulis pribadi. untuk mengontrol
relay 12volt maka kita hanya perlu tegangan 3.3volt sampe 5 volt untuk men trigger pada
kaki basis nya.
Transistor Sebagai saklar dapat kita terapkan sesuai dengan keterangan yang kita bahas di
atas. Namun bagai mana kah contoh atau fungsi rangkaian transistor sebagai saklar ini?
mari kita lihat satu-satu penjelasan dan contoh rangkaian nya.
Transistor juga bias kita gunakan sebagai saklar untuk LED. Mengapa demikian? LED
terkadang perlu kita pasang secara parallel pada kondisi dan desain tertentu. Misalnya kita
buat pada rangkaian Running LED ( Running Text ) yang membutuhkan LED yang
banyak. Sehingga jika kita menyalakan LED langsung dari kaki Arduino atau controller
lain nya maka LED tidak akan menyala. Untuk itu perlu di buat rangkaian Transistor
sebagai Saklar nya atau sebagai penguat Tegangan dan Arus. Rangkaian nya dapat kita
lihat di bawah ini.
Ketika ada tegangan dari Arduino atau mikrokontroller lain ( logika High ) maka LED
akan menyala. Namun jika Dari pin Arduino nya Logika Low atau tidak ada tegangan (
GND ) maka LED tidak akan menyala. Cara kerja rangkaian di atas terlihat jelas bahwa
transistor juga dapat berfungsi sebagai saklar untuk LED.
Jika kita ingin mengendalikan Beban AC dan di control melalui Arduino, Raspberry,
mikrokontroller lain secara otomatis maka kita membutuhkan rangkaian Transistor dengan
Relay. Transistor yang memiliki sifat on off ini akan kita gunakan untuk meng aktifkan
relay atau me-non aktifkan relay itu sendiri.
Relay pada dasar nya terdiri dari lilitan dan contactor. Ketika lilitan di aliri listrik maka
lilitan akan berubah menjadi magnet. ketika berubah menjadi magnet maka magnet ini
akan menarik kontaktor, sehingga kontaktor akan terhubung. Begitu juga sebalik nya.
Lebih jelas nya mari kita lihat rangkaian pada gambar di bawah ini.
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Siapkan serta cek alat dan bahan yang digunakan.
2. Buatlah rangkaian rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar seperti pada
kedua gambar1 dan 2
.
Gambar 1 rangkaian transistor NPN sebagai saklar
5. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah tersedia, dan bedakan table untuk
Transistor NPN dan PNP
6. Jelaskan perbedaan rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar dan
simpulkan penggunaannya masing-masing.
TUJUAN
1. Memahami karakteristik transistor sebagai saklar.
2. Membuat rangkaian transistor NPN sebagai pengendali arah putaran motor DC.
3. Membuat rangkaian transistor PNP sebagai pengendali arah putaran Motor DC
TUGAS PENDAHULUAN
4. Apakah yang anda ketahui tentang fungsi Transistor sebagai pengendali arah putaran
Motor DC dan kegunaannya dalam ilmu elektronika?
5. Bagaimana prinsip kerja dari Transistor sebagai pengendali arah putaran Motor DC?
DASAR TEORI
H-Bridge Transistor adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari empat transistor sebagai
komponen utama dan beberapa resistor sebagai pembatas arus. Pada rangkaian ini,
keempat transistor tersebut berfungsi dan beroperasi sebagai saklar (switch) dimana setiap
terminal Basis (B) menjadi input logika (logic input). Umumnya H-Bridge Transistor
dipakai sebagai pengendali motor DC untuk mengatur gerak dan arah putaran motor.
Istilah lain dari H-Bridge Transistor adalah H-Bridge Driver. Rangkaian H-Bridge
Transistor
Rangkaian di atas terdiri dari dua buah transistor jenis NPN dan dua buah transistor jenis
PNP. Setiap resistor yang menghubungkan input dan basis transistor berfungsi sebagai
pembatas arus yang disesuaikan dengan spesifikasi transistor yang dipakai. Jika Forward
Input diberi logic “1” dan Reverse Input diberi logic “0”,maka motor akan berputar searah
Program Studi D3 Teknik Komputer 38
jarum jam. Jika Forward Input diberi logic “0” dan Reverse Input diberi logic “1”, maka
motor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Jika Forward Input dan Reverse Input
diberi logic sama, maka motor akan berhenti perputar (tidak bergerak). Berikut adalah
tabel kebenarannya.
KEGIATAN PRAKTIKUM
ARAH PUTARAN
INPUT 1 INPUT 2 INPUT 3 INPUT 4
MOTOR
4. Buatlah kesimpulan
TUJUAN
1. Memahami karakteristik IC L298 dan L293D sebagai driver Motor
2. Membuat dan menerapkan rangkaian IC L298 dan L293D sebagai pengendali arah
putaran motor DC.
3. Membuat dan menerapkan rangkaian IC L298 dan L293D sebagai pengendali arah
putaran Motor DC
TUGAS PENDAHULUAN
4. Apakah yang anda ketahui tentang fungsi IC L298 dan L293D sebagai pengendali arah
putaran Motor DC dan kegunaannya dalam ilmu elektronika?
5. Bagaimana prinsip kerja dari IC L298 dan L293D sebagai pengendali arah putaran
Motor DC?
DASAR TEORI
L298N adalah H-Bridge-Transistor yang sudah dirangkai dalam satu modul PCB
menggunakan IC L298N sehingga penggunaannya lebih mudah tanpa perlu merangkai H.
Bridge dari empat atau lebih transistor secara manual.
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Buatlah rangkaian dibawah ini dengan menggunkan Proteus ISIS
2. Isilah table pengamatan putaran motor dibawah ini
IN1 IN2 IN3 IN4 EN1 EN2 Arah Putaran Motor 1 Arah Putaran Motor 2
3. Lakukan Hal yang sama untuk IC L293D dan isikan table pengamatan,
4. Buatlah kesimpulan setelah melaksankan Praktikum
TUJUAN
1. Mempelajari penggunaan operasional amplifier
2. Mempelajari rangkaian- rangkaian standar operational amplier
TUGAS PENDAHULUAN
6. Apakah yang anda ketahui tentang OP-Amp dan kegunaannya dalam ilmu elektronika?
7. Bagaimana prinsip kerja dari OP-Amp?
DASAR TEORI
Operational Amplier, sering disingkat dengan sebutan Op Amp, merupakan komponen
yang penting dan banyak digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low power).
Istilah operational merujuk pada kegunaan op amp pada rangkaian elektronik yang memberikan
operasi aritmatik pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada rangkaian.
Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada op amp. Simbol “-”
menunjukkan inverting input dan “+” menunjukkan non-inverting input. Koneksi ke catu daya
pada op amp tidak selalau digambarkan dalam diagram, namun harus dimasukkan pada rangkaian
yang sebanarnya.
Vout = Vin
Gambar 5 Inverting-Amplifier
Vout = -(R2/R1)Vin
Gambar 6 Noninverting-Amplifier
Vout = (1+R2/R1)Vin
Gambar 7 Difference-Amplifier
Vout = (R2/R1)(Vin,2-Vin,1)
Pada percobaan ini akan digunakan tegangan catu + 12 V dan -12 V untuk rankaian op amp.
Pastikan tegangan catu OFF ketika menyusun rangkaian. Setelah rangkaian telah dicek (yakin
bahwa tidak terdapat kesalahan perangkaian) baru berikan tegangan. Koneksi tegangan yang
tidak tepat akan merusak IC.
TUGAS
1. Buatlah analisis laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan
ketas A4 dan tulisan tangan tinta biru.