0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Modul 3

Diunggah oleh

CA Movie
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Modul 3

Diunggah oleh

CA Movie
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 156

MODUL

DASAR PEMROGRAMAN

Disusun oleh:
Tim Penyusun

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer


Nusa Mandiri
Jakarta
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas


limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
modul Dasar Pemrograman ini dengan baik.

Modul Dasar Pemrograman ini disusun untuk memberikan gambaran


bagi mahasiswa yang mempelajari matakuliah Dasar Pemrograman. Kami
selaku penyusun, tak lupa ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam penyusunan modul
ini, terima kasih juga kepada rekan–rekan dosen dan semuanya yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, yang selalu mendukung sehingga modul ini
sehingga dapat selesai sesuai yang kita inginkan semua.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


modul ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan dan pengembangan modul ini kedepan. Akhir
kata kami selaku penyusun berharap semoga modul Dasar Pemrograman
ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan referensi untuk
mahasiswa umum yang ingin mempelajarinya.

Jakarta, September 2019

Tim Penyusun

Unit Pengembangan Akademik

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ________________________________________________________________________ i

Kata Pengantar________________________________________________________________________ ii

Daftar Isi ______________________________________________________________________________ iii

BAB 1 Pengenalan Bahasa C++ _____ _________________________________________________1

BAB 2 Pengenalan Tipe Data, Perintah Masukan dan Keluaran__________________10

BAB 3 Operasi Penyeleksian Kondisi_______________________________________________29

BAB 4 Proses Perulangan____________________________________________________________39

BAB 5 Array___________________________________________________________________________50

Daftar Pustaka________________________________________________________________________54

iii
Modul Dasar Pemrograman

BAB 1
Pengenalan
Bahasa C++
1.1. Sejarah Singkat
1.1.1. Sekilas Perkembangan Bahasa
Bahasa C dikembangken di Bell lab pada tahun 1972 ditulis pertama
kali oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie merupakan
bahasa turunan atau pengembangan dari bahasa B yang ditulis oleh
Ken Thompson pada tahun 1970 yang diturunkan oleh bahasa
sebelumnya, yaitu BCL. Bahasa C, pada awalnya dirancang
sebagai bahasa pemrograman yang dioperasikan pada sistem operasi
UNIX.
Bahasa C merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah
yaitu diantara bahasa tinggat rendah dan tingkat tinggi yang biasa
disebut dengan Bahasa Tingkat Menengah. Bahasa C mempunyai
banyak kemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan
untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, Word Star dan
lain-lain.

1.1.2.Sekilas Tentang C++


Pada tahun 1980 seorang ahli yang bernama Bjarne
Stroustrup
mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang dinamakan “C
with Classes” yang pada mulanya disebut “a better C” dan berganti
nama pada tahun 1983 menjadi C++ oleh Rick Mascitti, dibuat di
Laboratorium Bell, AT&T.
Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class
dengan sifat- sifatnya yang disebut dengan Object Oriented
Programming (OOP), yang mempunyai tujuan utamanya adalah
membantu dan mengelola program yang besar dan kompleks.

1.1.3.Perbedaan Antara Bahasa C Dengan C++


Bahasa C merupakan bahasa pemrograman prosedural, di mana
penyelesaian atas suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi
masalah tersebut ke dalam sub-sub masalah yang lebih kecil.
Sedangkan C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki
sifat Object Oriented Programming (OOP). Untuk menyelesaikan
masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan mendefinisikan
class-class yang merupakan a.-class yang dibuat sebelumnya
sebagai abstraksi dari objek-objek fisik. Class tersebut berisi
keadaan objek, anggota-anggotanya, dan kemampuan dari objeknya.
Setelah beberapa class dibuat, masalah dipecahkan menggunakan
class.

1
Modul Dasar Pemrograman

1.2. Pengenalan IDE Borland C++


IDE merupakan singkatan dari Integrated Development Environment,
merupakan Lembar kerja terpadu untuk pengembangan program. IDE dari Borland
C++, dapat digunakan untuk:

1. Menulis Naskah Program.


2. Mengkompilasi Program ( Compile )
3. Melakukan Pengujian Program ( Debugging )
4. Mengaitkan Object dan Library ke Program ( Linking )
5. Menjalankan Program ( Running )

Untuk mengaktifkan aplikasi Borland C++, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:


Klik tombol Startpilih ProgramBorland C++ 5.02klik Borland C++

Langkah membuka program C++


KLIK TOMBOL START  ALL PROGRAM BORLAND C++ 5.02 
BORLAND C++
Langkah membuka program C++
KLIK TOMBOL START  ALL PROGRAM BORLAND C++ 5.02 
BORLAND

Gambar 1.1.
Menu Untuk Mengaktifkan Program Borland C++

Berikut lDE dari Borland C++, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.2.
Layar Pembuka Borland C++

2
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 1.3.
IDE Borland C++ 5.02

IDE pada Borland C++, terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:


a. Baris Menu ( Menu Bar )
Menu utama terdiri dari; File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Project,
Options, Window dan Help.
b. Baris Peralatan (Tools Bar)
Baris yang menampilkan shortcuts (icons) untuk mempermudah pengguna dalam
pembuatan program-program C++, seperti icon open, save, compiler, run dan lain-
lain.
c. Jendela Editor
Tempat untuk pengetikan program dan membuat program. Jika pertama kali anda
membuat program, nama file jendela editor adalah NONAME00.CPP
d. Jendela Message
Tempat untuk menampilkan pesan-pesan pada proses kompilasi dan link program.
Jika ada kesalahan sintax program maupun varibel dan objek, maka akan
diberikan pesan kesalahannya yang kemudian dapat didouble klik pada pesan
tersebut untuk mendapatkan petunjuk di baris yang mana terdapat kesalahannya.
e. Baris Status (Status Bar)
Baris yang akan menampilkan keterangan-keterangan pada saat mengaktifkan
menu bar dan sub menu serta keterangan-keterangan lain (seperti petunjuk baris
dan kolom, waktu yang sedang berjalan).

3
Modul Dasar Pemrograman

1.3. Struktur Program C++


Struktur program C++, sama seperti struktur program C yang terdahulu.
Struktur program C++ terdiri sejumlah blok fungsi, setiap fungsi terdiri dari satu atau
beberapa pernyataan yang melaksanakan tugas tertentu.

Bentuk Umum:
#include <file-header>
main()
# prepocessor
{ directive

main()
pernyataan;
{
}
//Batang tubuh program utama

Contoh-1 getch()

Penjelasan :
1. #include <file-header> merupakan preprocessor pada C++ untuk
pemanggilan file header yang memuat beberapa perintah-perintah dari C++
(contoh, apabila ingin menggunakan perintah cout maka harus menggunakan
file header iostream.h)
2. main( ) merupakan awal mula dari blok program utama
3. tanda { dan } sebagai punctuator yang awal blok program hingga akhir blok
program
4. cout merupakan perintah keluaran pada C++
5. getch( ); apabila ditempatkan sebelum funtuator }, maka berfungsi sebagai
penahan dari tampilan hasil

1.4. Model Memori


Borland C++, mempunyai enam model memori untuk program dan data.
Model-model memori tersebut adalah:

a. Model Tiny
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program dan data tidak
lebih dari 64 Kb.

4
Modul Dasar Pemrograman

b. Model Small
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk masing-masing program
dan data tidak lebih dari 64 Kb.
c. Model Medium
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program tidak lebih dari
64 Kb dan data tidak lebih dari 64 K.
d. Model Compact
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program lebih dari 64
Kb dan data tidak lebih dari 64 K.
e. Model Large
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program dan data lebih
dari 64 K.
d. Model Huge
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk menyimpan satu jenis
data.

1.5. Membuat File Editor


File Editor merupakan file kode program yang dapat dikompilasi, kemudian
dijalankan untuk menampilkan hasilnya yang mempunyai ekstensi file .CPP.
Cara mengaktifkannya : Klik Menu FileKlik NewText Edit

Gambar 1.5 Cara Menampilkan Text Edit

5
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 1.6 Jendela Text Edit

1.6. Menyimpan File Editor


Setelah selesai mengetikan naskah program yang baru pada jendela Text Edit,
maka selanjutnya disimpan dengan cara :
a. Kik Menu File  Save
b. Menekan HotKey Ctrl + KS.
Selanjutnya tampil jendela Save File As, seperti dibawah ini :

Gambar 1.7. Jendela Save File As

Pada Borland C++ 5.02 terdapat tiga cara menyimpan file editor, diantaranya yaitu :
Save Digunakan untuk menyimpan File Program pada jendela yang sedang aktif
kedalam disk. Hotkey yang ada bisa gunakan untuk menyimpan dengan
menekan tombol Ctrl + KS.
Save As Digunakan untuk menyimpan File Program pada jendela yang sedang aktif
kedalam disk dengan nama file yang berbeda.
Save All Digunakan untuk menyimpan semua File Program pada jendela yang
sedang aktif kedalam disk.

6
Modul Dasar Pemrograman

1.7. Menterjemahkan Program


Proses Compile merupakan suatu proses menterjemahkan program dari
bahasa manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu bahasa mesin,
yaitu dengan cara :
a. Kik Menu DebugCompile
b. Menekan HotKey Alt + F9

Selanjutnya tampil kotak dialog Compile, seperti dibawah ini :

Gambar 1.8 Kotak Dialog Compile

1.8. Menjalankan Program


Proses Run merupakan suatu proses menterjemahkan program,melakukan
proses linking, membuat file eksekusi ( .exe ) dan sekaligus menjalankan program,
yaitu dengan cara:
a. Kik Menu DebugRun
b. Menekan HotKey Ctrl + F9
Selanjutnya tampil kotak dialog Run, seperti dibawah ini :

Gambar 1.9 Kotak Dialog Run

Setelah proses menterjemahkan program, proses linking, selanjutnya tampil hasil


seperti gambar 1.10 dibawah ini :

7
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 1.10 Contoh Hasil Keluaran Program

1.9. Membuka File Editor


Penjelasan Membuka atau memanggil file editor yang sudah pernah dibuat, dengan
cara : Klik Menu FileOpen
Selanjutnya tampil Jendela Open, seperti dibawah ini :

Gambar 1.11 Jendela Open File pada C++

1.10.Mencetak File Editor


Penjelasan Mencetak file program pada jendela yang sedang aktif dengan cara Klik
FilePrint
Selanjutnya tampil Jendela Print Option, seperti dibawah ini

Gambar 1.12 Jendela Print Option

8
Modul Dasar Pemrograman

1.11. Keluar dari Borland C++ 5.02


Keluar dari Aplikasi Borland C++ 5.02, dengan cara FileExit

9
10
Modul Dasar Pemrograman

BAB 2
Pengenalan Tipe Data,
Perintah Masukan
dan Keluaran

2.1. Pengenalan Tipe Data


Borland C++ memiliki 7 tipe data dasar dan 3 tipe tambahan, diantaranya:

Tabel 2.1. Tipe Data

Tipe Ukuran Jumlah


Jangkauan Nilai
Data Memori Digit
Char 1 Byte -128 s.d 127
Int 2 Byte -2,147,435,648 s.d 2,147,435,647
Short 2 Byte -32768 s.d 32767
Long 4 Byte -2,147,435,648 s.d 2,147,435,647
Float 4 Byte 3.4 x 10-38 s.d 3.4 x 10+38 5–7
Double 8 Byte 1.7 x 10-308 s.d 1.7 x 10+308 15 – 16
Long
10 Byte 3.4 x 10-4932 s.d 1.1 x 10+4932 19
Double

Tipe Data Tambahan, yang dimiliki oleh Borland C++, adalah :


Unsigned digunakan bila data yang digunakan hanya data yang positif saja.

Tabel 2.2. Tipe Data Tambahan Tambahan

Tipe Jumlah
Jangkauan Nilai
Data Memori

Unsigned Integer 2 Byte 0 – 65535


Unsigned Character 1 Byte 0 – 255
Unsigned Long Integer 4 Byte 0 – 4,294,967,295

2.2. Konstanta
Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap. Secara garis besar konstanta
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Konstanta Bilangan
Konstanta Teks

10
11
Modul Dasar Pemrograman
A. Konstanta Bilangan
Dalam hal ini konstanta bilangan dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain:
1. Konstanta Bilangan Bulat (Integer).
Adalah bilangan yang tidak mengandung nilai desimal. Ini merupakan nilai
default pada konstanta bilangan.
Contoh : 1, 2, 3, 100
2. Konstanta Desimal Berpresisi Tunggal ( Floating Point )
Konstanta Floating Point, mempunyai bentuk penulisan, yaitu :
Bentuk Desimal ( contoh : 5.57 )
Bentuk Eksponensial / Bilangan Berpangkat ( contoh : 4.22e34.22 x
103 )s
3. Konstanta Desimal Berpresisi Ganda ( Double Precision )
Konstanta Double Precision, pada prinsipnya sama seperti Konstanta Floating
Point, tetapi Konstanta Double Precision mempunyai daya tampung data
lebih besar.

B. Konstanta Teks
Dalam hal ini konstanta teks dibagi menjadi dua kelompok, antara lain;
1. Data Karakter (Character).
Data karakter hanya terdiri dari sebuah karakter saja yang diapit oleh tanda
kutip tunggal ( ‘ ). Data karakter dapat berbentuk abjad ( huruf besar atau
kecil ), angka, notasi atau simbol.
Contoh : ‘Y’ ‘y’ ‘9’ ‘&’ dan lain-lain.
2. Data Teks (String).
Data String merupakan rangkaian dari beberapa karakter yang diapit oleh
tanda kutip ganda ( “ ).
Contoh : “Virusland”, “Jakarta”, “AMIK BSI”, “Y” dan lain-lain.

C. Deklarasi Konstanta
Bentuk deklarasi konstanta diawali dengan reserved word const.

Bentuk penulisannya :
const nama_konstanta = nilai konstanta;

atau
const tipe_data nama_konstanta = nilai konstanta;

Contoh: const x = 89;


const float phi = 3.14;

11
12
Modul Dasar Pemrograman

2.3. Variabel
Adalah suatu tempat menampung data atau konstanta dimemori yang
mempunyai nilai atau data yang dapat berubah-ubah selama proses program.
Dalam pemberian nama variabel, mempunyai ketentuan-ketentuan antara lain :
1. Tidak boleh ada spasi ( contoh : gaji bersih ) dan dapat menggunakan tanda garis
bawah ( _ ) sebagai penghubung (contoh : gaji_bersih).
2. Tidak boleh diawali oleh angka dan menggunakan operator aritmatika.
Variabel, dibagi menjadi dua jenis kelompok, yaitu :
Variabel Numerik
Variabel Teks

A. Variabel Numerik
Variabel numerik ini dibagi menjadi menjadi 3 (tiga) macam :
1. Bilangan Bulat atau Integer
2. Bilangan Desimal Berpresisi Tunggal atau Floating Point.
3. Bilangan Desimal Berpresisi Ganda atau Double Precision.

B. Variabel Text
1. Character ( Karakter Tunggal )
2. String ( Untuk Rangkaian Karakter )

C. Deklarasi Variabel
Adalah proses memperkenalkan variabel kepada Borland C++ dan
pendeklarasian tersebut bersifat mutlak karena jika tidak diperkenalkan terlebih
dahulu maka Borland C++ tidak menerima variabel tersebut.
Deklarasi Variabel ini meliputi tipe variabel, seperti integer atau character dan
nama variabel itu sendiri. Setiap kali pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh
tanda titik koma ( ; ).

Tabel 2.3. Deklarasi Variabel

TIPE VARIABEL SIMBOL DEKLARASI


Integer Int
Floating Point Float
Double Precision Double
Karakter Char
Unsigned Integer unsigned int
Unsigned Character unsigned char
Long Integer long int
Unsigned Long Integer unsigned long int

Bentuk penulisannya :

Tipe data nama_variabel;

12
13
Modul Dasar Pemrograman
Contoh Deklarasi char nama_mahasiswa[20];
char grade;
float rata_rata ;
int nilai;

2.4. Perintah Keluaran


Perintah standar output yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya
adalah :
 printf( )
 puts( )
 putchar( )
 cout( )

2.4.1 printf( )
Fungsi printf( ) merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan
untuk menampilkan informasi kelayar.

printf("string-kontrol", argumen-1, argumen-2,

String-Kontrol dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar


beserta penentu format. Penentu format dipakai untuk memberi tahu kompiler
mengenai jenis data yang dipakai dan akan ditampilkan.
Argumen ini dapat berupa variabel, konstanta dan ungkapan.

Tabel 2.4. Penentu Format Printf( )


Penentu Format Untuk
TIPE DATA
printf( )
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal %f
Bentuk Berpangkat %e
Bentuk Desimal dan Pangkat %g
Double Precision %lf
Character %c
String %s
Unsigned Integer %u
Long Integer %ld
Long Unsigned Integer %lu
Unsigned Hexadecimal Integer %x
Unsigned Octal Integer %o

printf(“%c merupakan abjad yang ke - %d”,’b’,2);

13
14
Modul Algoritma Pemrograman I
Contoh-1 #include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include<iostream.h>

main( )
{
char nama =”dita”;
int nilai = 100;
clrscr( );

printf(“hai %s, Kamu mendapatkan Nilai %i” , nama, nilai);


}

Gambar 2. 1 Hasil Contoh 1

a. Penggunaan Penentu Lebar Field


Bila ingin mencetak atau menampilkan data yang bertipe data FLOAT atau
pecahan, tampilan yang tampak biasanya kurang bagus. Hal tersebut dapat diatur
lebar field-nya dan jumlah desimal yang ingin dicetak. Berikut bentuk
penulisannya:

Contoh-2 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float a1=87.5, a2=77.50;
clrscr( );
printf("Nilai Tugas 1: %2f \n",a1);
printf("Nilai Tugas 2: %2f ",a2);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, jika tidak menggunakan penentu lebar field adalah:

14
15
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 2. 2 Hasil Contoh 2

Contoh-3 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float a1=87.5, a2=77.50;
clrscr();
printf("Nilai Tugas 1: %2.2f \n",a1);
printf("Nilai Tugas 2: %2.2f",a2);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, jika menggunakan penentu lebar field adalah

Gambar 2. 3 Hasil Contoh 3

b. Penggunaan Escape Sequences.


Escape Sequences menggunakan notasi “ \ ” ( back slash ) jika karakter terdapat
notasi “\” ini sebagai karakter “escape” ( menghindar).
Beberapa Escape Sequences lainnya antara lain :

Tabel 2.5. Escape Sequences

ESCAPE SEQUENCES PENGERTIAN


\b Backspace
\f Formfeed
\n Baris Baru
\r Carriage Return
\t Tab ( default = 8 karakter )
\' Tanda kutip tunggal ( ' )

15
16
Modul Dasar Pemrograman
\" Tanda Kutip Ganda ( " )
\\ Backslash
Kode ASCII dalam hexadecimal.
\xaa
( aa menunjukkan angka ASCII ybs )
Kode ASCII dalam octal. (aaa menunjukkan
\aaa
angka ASCII ybs )

Contoh-4 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
main( )
{
char nama1[10]="Dita",nama2[10]="Ani",nama3[10]="Fitri";
float a = 88.5, b = 90.8, c = 98.2;
clrscr( );
printf("%8s\t %7s\t %8s ", nama1,nama2,nama3);
printf("\n%8.2f \t %8.2f \t %8.2f ", a,b,c);
getch( );
}

Gambar 2. 4 Hasil Contoh 4

2.4.2. puts( )
Perintah puts( ) sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk
mencetak string ke layar. puts( ) berasal dari kata PUT STRING.
Perbedaan antara printf( ) dengan puts( ) adalah :

Tabel 2.6. Perbedaan fungsi puts( ) dengan printf( ) untuk tipe data string

printf( ) puts( )
Harus menentukan tipe data Tidak Perlu penentu tipe data
untuk data string, yaitu %s string, karena fungsi ini khusus
untuk tipe data string.
Untuk mencetak pindah baris, Untuk mencetak pindah baris
memerlukan notasi ‘ \n ‘ tidak perlu notasi ‘ \n ‘ , karena
sudah dibeikan secara
otomatis.

16
17
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-5 #include <stdio.h>
#include <conio.h>

main()
{

char nama[5] = "BSI";


clrscr();

puts("Anda Kuliah di ");


puts(a);
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah :

Gambar 2. 5 Hasil Contoh 5

2.4.3. putchar( )
Perintah putchar( ) digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke
layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan pindah baris.

Contoh-5 #include <stdio.h>


#include <conio.h>

main( )
{
clrscr( );
putchar('B');
putchar('S');
putchar('I');
putchar('-');
putchar('2');
putchar('0');
putchar('0');
putchar('9');
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah :

17
18
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 2. 6 Hasil Contoh 6

2.4.4. cout
Fungsi cout merupakan sebuah objeck didalam Borland C++ digunakan
untuk menampilkan suatu data kelayar. Untuk menggunakan fungsi cout ini, harus
menyertakan file header iostream.h .

Contoh-7 #include <stdio.h>


#include <conio.h>
#include <iostream.h>

main( )
{
int jumbar1=150, jumbar2=23;

clrscr( );
cout<<"Jumlah Barang 1: "<<jumbar1;
cout<<" Jumlah Barang 2: "<<jumbar2;

getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-7 diatas adalah :

Gambar 2. 7 Hasil Contoh 7

2.4.5. Fungsi Manipulator


Manipulator pada umumnya digunakan untuk mengatur tampilan layar, untuk
mengguakan manipulator ini file header yang harus disertakan file header iomanip.h
. Ada beberapa fungsi manipulator yang disediakan oleh Borland C++, antara lain.

 endl  setbase( )
 end  setw( )
 flush( )  setfill( )
 dec( )  setprecision( )
 hex( )  setosflags( )
 oct( )

18
19
Modul Dasar Pemrograman
Berikut akan dibahas beberapa fungsi manipulator, diantaranya:

a. endl
endl merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyisipkan
karakter NewLine atau mengatur pindah baris. Fungsi ini sangat berguna untuk
piranti keluaran berupa file di disk. File header yang harus disertakan adalah file
header iostream.h .

Contoh-8 # include<stdio.h>
# include<conio.h>
# include<iostream.h>
main( )
{
char nim[9]="12098890", nama[15]="Andi";
char alamat[20]="Jakarta Selatan";

clrscr( );
cout<<"Nim :"<<nim<<endl;
cout<<"Nama :"<<nama<<endl;
cout<<"Alamat :"<<alamat<<endl;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-8 diatas adalah :

Gambar 2. 8 Hasil Contoh 8

b. ends
ends merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambah
karakter null ( nilai ASCII NOL ) kederetan suatu karakter. Fungsi ini akan
berguna untuk mengirim sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan
mangakhirinya dengan karakter NULL.. File header yang harus disertakan adalah
file header iostream.h .

Contoh-9 # include <stdio.h>


# include <conio.h>
# include <iostream.h>
main( )
{
int a, b, c, d;

19
20
Modul Dasar Pemrograman
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A : "; cin>>a;

cout<<"Masukan Nilai B : "; cin>>b;


c = a % b;
d = a * b;

cout<<"Hasil dari C = A % B adalah "<<c<<ends;


cout<<"Hasil dari D = A * B adalah "<<d<<ends;
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah :

Gambar 2. 9 Hasil Contoh 9

c. dec, oct dan hex


dec, oct dan hex merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk
menampilkan data dalam bentuk desimal(bilangan berbasis 10), oktal(bilangan
berbasis 8) dan hexadesimal(bilangan berbasis 16). File header yang harus
disertakan adalah file header iomanip.h .

Contoh-10 # include <stdio.h>


# include <conio.h>
# include <iostream.h>
# include <iomanip.h>
main( )
{
int nilai = 320;
clrscr( );

cout<<"Nilai Awal= "<<nilai<<endl; cout<<"Nilai ke


Octal = "<<oct<<nilai<<endl; cout<<"Nilai ke
Hexadesimal = "<<hex<<nilai<<endl; cout<<"Nilai ke
Desimal = "<<dec<<nilai<<endl;

getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah:

20
21
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 2. 10 Hasil Contoh 10

d. setprecision( )
Fungsi setprecision( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan
untuk mengatur jumlah digit desimal yang ingin ditampilkan. Fungsi ini biasa
pada fungsi cout( ), file header yang harus disertakan adalah file header
iomanip.h .

Contoh-11 # include <conio.h>


# include <iostream.h>
# include <iomanip.h>

main( )
{
float a,b,c;
a = 25.23;
b = 12.54;
clrscr( );

c = a * b;

cout<<setiosflags(ios::fixed);
cout<<setprecision(1)<<c<<endl;
cout<<setprecision(2)<<c<<endl;
cout<<setprecision(3)<<c<<endl;
cout<<setprecision(4)<<c<<endl;
cout<<setprecision(5)<<c<<endl;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-11 diatas adalah:

Gambar 2. 11 Hasil Contoh 11

21
22
Modul Dasar Pemrograman
e. setbase( )
setbase( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk konversi
bilangan Octal, Decimal dan Hexadecimal. File header yang harus disertakan file
header iomanip.h .
Bentuk penulisannya :
setbase(base bilangan);
Base bilangan merupakan base dari masing-masing bilangan, yaitu :
• Octal = basis 8
• Decimal = basis 10
• Hexadecimal = basis 16

Contoh-12 //Penggunaan Manipulator setbase()


# include <stdio.h>
# include <conio.h>
# include <iostream.h>
# include <iomanip.h>
main( )
{
int a = 250;
clrscr( );
cout<<"Penggunan Manipulator setbase()"<<"\n\n";
cout<<"Decimal Octal Hexadecimal"<<endl;
cout<<"----------------------------"<<"\n";
for(a=250;a<=260;a++)
{
cout<<setbase(10)<<a<<" ";
cout<<setbase(8)<<a<<" ";
cout<<setbase(16)<<a<<endl;
}
getche( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-12 diatas adalah:

Gambar 2.12. Hasil Contoh-12

22
23
Modul Dasar Pemrograman
f. setw()
setw() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur lebar
tampilan dilayar dari suatu nilai variabel. File header yang harus disertakan file
header iomanip.h .
Bentuk penulisannya :
setw(int n);
n = merupakan nilai lebar tampilan data, integer.

Contoh-13 // Penggunaan Manipulator setw()


# include <stdio.h>
# include <conio.h>
# include <iostream.h>
# include <iomanip.h>

main( )
{
int a;
clrscr( );
cout<<"Penggunan Manipulator setw()"<<"\n\n";
cout<<"-------------------------------"<<"\n";
for(a=1;a<=15;a++)
{
cout<<setw(a)<<a<<endl;
}
cout<<"-------------------------------"<<"\n";
getche( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-13 diatas adalah:

Gambar 2.13. Hasil Contoh-13

23
24
Modul Dasar Pemrograman
2.5. Perintah Masukan
Perintah standar input yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah:
 scanf( )
 gets( )
 cout( )
 getch( )
 getche( )

2.5.1. scanf( )
Fungsi scanf( ) digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data. Bentuk Umum
dari fungsi ini adalah:

scanf("penentu format", &nama-variabel);

simbol & merupakan pointer yang digunakan untuk menunjuk kealamat variabel
memori yang dituju.
Tabel 2.7. Penentu Format scanf( )
Penentu Format Untuk
TIPE DATA
scanf( )
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal %e atau %f
Bentuk Berpangkat %e atau %f
Double Precision %lf
Character %c
String %s
Unsigned Integer %u
Long Integer %ld
Long Unsigned Integer %lu
Unsigned Hexadecimal Integer %x
Unsigned Octal Integer %o

Contoh-14 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>

24
25
Modul Dasar Pemrograman
main( )
{
char nama[15],kelas[20],hobby[15];
clrscr( );
printf("\tBIODATA SAYA\n");
printf("Nama : ");scanf("%s",&nama);
printf("Kelas: ");scanf("%s",&kelas);
printf("Hobby: ");scanf("%s",&hobby);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-22 diatas adalah:

Gambar 2. 14 Hasil Contoh 22

2.5.2. gets( )
Fungsi gets( ) digunakan untuk memasukkan data string. Bentuk Umum dari
fungsi ini adalah:

gets(nama-variabel-array);

Perbedaan antara scanf( ) dengan gets( ) adalah:

Tabel 2.8. Perbedaan scanf( ) dengan gets( )

scanf( ) gets( )
Tidak dapat menerima string yang Dapat menerima string yang
mengandung spasi atau tab dan mengandung spasi atau tab
dianggap sebagai data terpisah dan masing dianggap sebagai
satu kesatuan data.

Contoh-15 # include <stdio.h>


# include <conio.h>

main( )
{
char nm1[20];
char nm2[20];

clrscr( );

25
26
Modul Dasar Pemrograman

puts("Masukan nama ke - 1 = ");


gets(nm1);
printf("Masukan nama ke - 2 = ");
scanf("%s",&nm2);
printf("\n\n");
puts("Senang Berkenalan Dengan Anda ..");
puts(nm1);
printf("Senang Berkenalan Dengan Anda ..%s", nm1);
printf("\n\n");
puts("Senang Berkenalan Dengan Anda ..");
puts(nm2);
printf("Senang Berkenalan Dengan Anda ..%s", nm2);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-23 diatas adalah:

Gambar 2. 15 Hasil Contoh 23

2.5.3. cin
Fungsi cin merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk
memasukkan suatu data. Untuk menggunakan fungsi cin ini, harus menyertakan file
header iostream.h .

Contoh-16 # include <stdio.h>


# include <conio.h>
# include <iostream.h>
main( )
{
int nilai1,nilai2, total;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai 1 : ";
cin>>nilai1;
cout<<"Masukan Nilai 2 : ";

26
27
Modul Dasar Pemrograman
cin>>nilai2;
total=nilai1+nilai2;
cout<<"Masukan Total Nilai : "<<total<<endl;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-24 diatas adalah:

Gambar 2. 16 Hasil Contoh 24

2.5.4. getch ( )
Fungsi getch( ) (get character and echo) dipakai untuk membaca sebuah
karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan
tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan tidak akan ditampilkan di layar. File
header yang harus disertakan adalah conio.h.

Contoh-17 # include <stdio.h>


# include <conio.h>

main( )
{
char kar;

clrscr( );
printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas = ");
kar = getch( );
printf("\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-25 diatas adalah:

Gambar 2. 17 Hasil Contoh 25

27
28
Modul Dasar Pemrograman

2.5.5. getche()
Fungsi getche()dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter
yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter
yang dimasukan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah
conio.h.

Contoh-18 # include <stdio.h>


# include <conio.h>

main( )

{
char kar;
clrscr( );

printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas = ");


kar = getche( );
printf("\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar);
getch ( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-26 diatas adalah:

Gambar 2. 18 Hasil Contoh 26

28
29
Modul Dasar Pemrograman

BAB 3
Operasi
Penyeleksian Kondisi
Pernyataan Percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk
mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada. Untuk keperluan
pengambilan keputusan, Borland C++ menyediakan beberapa perintah antara lain.

3.1. Pernyataan IF
Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”.
Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:

salah
kondisi

benar
perintah

Gambar 3.1. Diagram Alir IF

Bentuk umum dari pernyataan if

if (kondisi)
pernyataan;

Penulisan kondisi berada di dalam tanda kurung kurawal jika pemakaian if diikuti
dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :
if (kondisi)
{
pernyataan;
……
}

29
31
Contoh-1 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float x,y;
clrscr( );

cout<<" Masukkan Nilai Positif atau Negatif "<<endl;


cout<<" Nilai X : ";cin>>x;
cout<<" Nilai Y : ";cin>>y;

if ((x >= 0 ) && (y>=0))


cout<<"X dan Y Bernilai POSITIF "<<endl;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah:

Gambar 3. 2 Hasil Contoh 1

3.1.1. Pernyataan IF - ELSE


Pernyataan if mempunyai pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan
perintah-2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:

kondisii Salah

Benar

Perintah-1 Perintah-2

Gambar 3.3 Diagram Alir if-else

Bentuk umum dari pernyataan if -else


if (kondisi)
perintah-1;
else
perintah-2;

30
32
Modul Dasar Pemrograman
Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan
majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti dengan pernyataan
majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :

if (kondisi)
{
perintah-1;
...
}
else
{
perintah-2;
...
}

Contoh

Menentukan besarnya diskon dan bonus dari jumlah beli, dengan kriteria :
- jika jumlah beli > 15 maka diskon 5% dan bonusnya : payung
- selain itu tidak dapat diskon dan bonus

contoh-2 #include <stdio.h>


#include <conio.h>
#include <iostream.h>

main( )
{
float jumbel,hrg;
char bonus[15];
float diskon;

clrscr( );
puts("");
cout<<" Harga Barang : " ; cin>> hrg;
cout << " Jumlah belinya : "; cin>> jumbel;
if(jumbel>=15)
{ diskon = 0.15 * hrg ;
strcpy(bonus, "PAYUNG");
}
else
{ diskon =0 ;
strcpy(bonus, "Tidak Dapat");
}
cout<<"\n----------------------------"<<endl;
cout<<" Diskonnya : "<<diskon<<endl;
cout<<" Bonusnya : "<<bonus<<endl;
getch();
}

31
33
Modul Dasar Pemrograman
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah :

Gambar 4. 4 Hasil Contoh 2

3.1.2. Pernyataan NESTED IF


Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang
lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah :

if(syarat)
{
if(syarat)
… perintah;
else
… perintah;
}
else
{
if(syarat)
… perintah;
else
… perintah;
}

Contoh
Suatu perusahaan menjual pakaian dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika kode baju=1 maka Merk Baju = H&R, dengan ukuran baju=S,maka
harganya 45000, Jika ukuran baju=M, maka harganya 60000, selain itu
harganya = 0.
Jika kode baju=2 maka Merk Baju = Adidas, dengan ukuran baju=S, maka
harganya 65000, Jika ukuran Baju=M, maka harganya 75000, selain itu
harganya = 0.
Selain kode baju diatas, maka salah kode

Contoh-3 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>

main( )
{
char kode,ukuran,merk[15];
long harga=0;

32
34
Modul Dasar Pemrograman
clrscr( );
cout<<"Kode Baju : ";cin>>kode;
cout<<"Ukuran : ";cin>>ukuran;

if (kode = ='1')
{
strcpy(merk,"H & R");
if (ukuran= ='S' || ukuran = ='s')
harga=45000;
else if (ukuran= ='M' || ukuran = ='m')
harga=60000;
else
harga = 0;
}
else if (kode=='2')
{
strcpy(merk," Adidas");
if (ukuran=='S' || ukuran == 's')
harga=65000;
else if (ukuran= ='M' || ukuran = ='m')
harga=75000;
else
harga = 0;
}
else
cout<<”Salah Kode Baju”<<endl;
cout<<"------------------------"<<endl;
cout<<"Merk Baju : "<<merk<<endl;
cout<<"Harga Baju : "<<harga<<endl;
getch();
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah :

Gambar 3. 5 Hasil Contoh 3

33
35
Modul Dasar Pemrograman

3.1.3. Pernyataan IF – ELSE Majemuk


Bentuk dari if-else bertingkat sebenarnya serupa dengan nested if, keuntungan
penggunaan if-else bertingkat dibanding dengan nested if adalah penggunaan bentuk
penulisan yang lebih sederhana.
Bentuk Umum Penulisannya:

if (syarat)
{
… perintah;
… perintah;
}
else if (syarat)
{
… perintah;
… perintah;
}
else
{
… perintah;
… perintah;
}

Contoh
Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para selesman dengan ketentuan
sebagai berikut:
Bila salesman dapat menjual barang hingga Rp. 200.000 ,- , akan diberikan
uang jasa sebesar Rp. 10.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. 200.000 ,- , akan diberikan
uang jasa sebesar Rp. 20.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. 500.000 ,- , akan diberikan
uang jasa sebesar Rp. 30.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.

Contoh-4 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>

main( )
{
float pendapatan, jasa=0, komisi=0, total=0;
clrscr( );

cout<<"Pendapatan Hari ini Rp. ";


cin>>pendapatan;

34
36
Modul Dasar Pemrograman
if (pendapatan >= 0 && pendapatan <= 200000)
{
jasa=10000;
komisi=0.1*pendapatan;
}

else if(pendaptan<=500000)
{
jasa=20000;
komisi=0.15*pendapatan;
}
else
{
jasa=30000;
komisi=0.2*pendapatan;
}

/* menghitung total */
total = komisi+jasa;

cout<<"Uang Jasa Rp. "<<jasa<<endl; cout<<"Uang


Komisi Rp. "<<komisi<<endl;
cout<<"============================="<<endl;
cout<<"Hasil Total Rp. "<<total<<endl;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah :

Gambar 3. 6 Hasil Contoh 4

35
37
Modul Dasar Pemrograman

3.2. Pernyataan switch - case


Bentuk dari switch - case merupakan pernyataan yang dirancangan khusus
untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak
alternatif penyelesaian. Pernyataan switch - case ini memiliki kegunaan sama seperti
if – else bertingkat, tetapi penggunaannya untuk memeriksa data yang bertipe
karakter atau integer. Bentuk penulisan perintah ini sebagai berikut:

switch (ekspresi integer atau karakter )


{
case konstanta-1 :
… perintah;
… perintah;
break;
case konstanta-2 :
… perintah;
… perintah;
break;
default :
… perintah;
… perintah;
}

Setiap pilihan akan dijalankan jika syarat nilai konstanta tersebut dipenuhi
dan default akan dijalankan jika semua cabang diatasnya tidak terpenuhi.
Pernyataan break menunjukan bahwa perintah siap keluar dari switch. Jika
pernyataan ini tidak ada, maka program akan diteruskan ke pilihan-pilihan yang
lainnya.

Contoh-5 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>

main( )
{
int kode;
clrscr( );
cout<<"Masukkan Kode Jurusan [11/12/13] : ";
cin>>kode;

switch(kode)
{
case 11 :
cout<<"Komputerisasi Akuntansi";
break;
case 12 :
cout<<"Manajemen Informatika";
break;

36
38
Modul Dasar Pemrograman

case 13 :
cout<<"Tehnik Komputer";
break;
default:
cout<<"Anda Salah Memasukan kode";
break;
}
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah :

Gambar 3. 7 Hasil Contoh 5

Contoh-6 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>

main( )
{
char kode;
clrscr( );
cout<<"Masukkan Kode Barang [A..C] : ";
cin>>kode;

switch(kode)
{
case 'A' :
case 'a' :
cout<<"Alat Olah Raga";
break;
case 'B' :
case 'b' :
cout<<"Alat Elelktronik";
break;
case 'C' :
case 'c' :
cout<<"Alat Masak";
break;

37
39
Modul Dasar Pemrograman
default:
cout<<"Anda Salah Memasukan kode";
break;
}
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah :

Gambar 3.8 Hasil Contoh 6

38
40
Modul Dasar Pemrograman

BAB 4
Proses Perulangan
Operasi perulangan selalu dijumpai didalam bahasa pemrograman, disini
akan dibahasa beberapa perintah perulangan diantaranya.

4.1. Pernyataan for


Perulangan yang pertama adalah for. Bentuk umum pernyataan for sebagai berikut :

for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah )

Bila pernyataan didalam for lebih dari satu maka pernyataan-pernyataan


tersebut harus diletakan didalam tanda kurung.

for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah )


{
pernyataan / perintah;
pernyataan / perintah;
pernyataan / perintah;
}
Kegunaan dari masing-masing argumen for diatas adalah :
Inisialisasi: merupakan bagian untuk memberikan nilai awal untuk variabel-
variabel tertentu.
Syarat Pengulangan: memegang kontrol terhadap pengulangan, karena bagian
ini yang akan menentukan suatu perulangan diteruskan atau dihentikan.
Pengubah Nilai Pencacah: mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah.

Contoh :
Sebagai contoh program untuk mencetak bilangan dari 1 hingga 10 secara menaik,
secara menurun dan menampilkan bilangan ganjil, sebagai berikut:

Contoh-1 /* --------------------------- */
/* Program for - bilangan naik */
/* --------------------------- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
int a;
clrscr( );

39
41
Modul Dasar Pemrograman

for(a = 1; a <= 10; ++a)


cout>>a;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah :

Gambar 4. 1 Hasil Contoh 1

Contoh-2 /* ---------------------------- */
/* Program for - bilangan turun */
/* ---------------------------- */
# include <stdio.h>
# include <conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
int a;
clrscr( );
for(a = 10; a >= 1; --a)
cout<<a;
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah :

Gambar 4. 2 Hasil Contoh 2

Contoh-3 /* ----------------------------- */
/* Program for - bilangan ganjil */
/* ----------------------------- */

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include<iostream.h>

main( )

40
42
Modul Dasar Pemrograman
{
int a;
clrscr( );
for(a = 1; a <= 10; a+=2)
cout<<a;

getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah :

Gambar 4. 3 Hasil Contoh 3

4.1.1. Pernyataan nested - for


Pernyataaan Nested for adalah suatu perulangan for didalam perulangan for yang
lainnya. Bentuk umum pernyataan Nested for sebagai berikut :

for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah )


{
for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah)
{
pernyataan / perintah;
}
}

41
43
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-4 /* ------------------------- */
/* Program for - Nested for */
/* ------------------------- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>

main( )

{
int a, b;
clrscr( );

for(a = 1; a <= 5; a++)


{
printf("\n");
for(b = a; b <= 5; b++)
printf(" %d ",a);
}
getch();
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah :

Gambar 4. 4 Hasil Contoh 5

4.1.2. Perulangan Tidak Berhingga


Perulangan tak berhingga merupakan perulangan ( loop ) yang tak pernah berhenti
atau mengulang terus, hal ini sering terjadi disebabkan adanya kesalahan penanganan
kondisi yang dipakai untuk keluar dari loop.
Sebagai contoh, jika penulisan perintah sebagai berikut:

Contoh-5 /* ------------------------- */
/* Program for Tdk Berhingga */
/* ------------------------- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main( )
{
int bil;
clrscr( );

42
44
Modul Dasar Pemrograman
for (bil = 60; bil >=10; bil++)
printf("%d", bil);
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah :

Gambar 4. 4 Hasil Contoh 4

Pada pernyataan ini tidak akan berhenti untuk menampilkan bilangan menurun,
kesalahan terjadi pada pengubah nilai pencacah, seharusnya penulisan yang benar
berupa
bil - -
Akan tetapi yang ditulis adalah :
bil ++

Oleh karena kondisi bil >= 1 selalu bernilai benar ( karena bil bernilai 6), maka
pernyataan
printf("%d", bil);

akan terus dijalankan.


Jika terjadi hal semacam ini, untuk menghentikan proses yang terus menerus
semacam ini denan menekan tombol CTRL – PAUSE atau CTRL – BREAK.

4.2. Pernyataan goto


Pernyataan goto merupakan instruksi untuk mengarahkan eksekusi program
ke-pernyataan yang diawali dengan suatu label. Label merupakan suatu pengenal
(identifier) yang diikuti dengan tanda titik dua ( : ). Bentuk pemakaian goto sebagai
berikut: goto label;

Contoh Penggunaan goto, dapat dilihat pada program berikut:

Contoh-6 /* ------------------------------ */
/* Program dengan pernyataan goto */
/* ------------------------------ */
#include<iostream.h>
#include<stdio.h>
#include<conio.h>

main( )

43
45
Modul Dasar Pemrograman
{
int a, b;
char lagi;
atas: // deklarasi label
clrscr( );

cout>>"Masukkan Bilangan = "; cin<<a;


b = a % 2;
printf("Nilai %d %% 2 adalah = %d",a, b);
printf("\n\nIngin Hitung Lagi [Y/T] : ");
lagi = getche() ;

if (lagi == 'Y' || lagi == 'y')


goto atas; // penggunaan label

getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah :

Gambar 4. 5 Hasil Contoh 6

4.3. Pernyataan while


Pernyataan perulangan while merupakan instruksi perulangan yang mirip
dengan perulangan for. Bentuk perulangan while dikendalikan oleh syarat tertentu,
yaitu perulangan akan terus dilaksanakan selama syarat tersebut terpenuhi.
Bentuk umum perulangan while, sebagai berikut:

while ( syarat )
Pernyataan / perintah ;

Bentuk umum perulangan while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai
berikut:
while ( syarat )
{
Pernyataan / perintah ;
Pernyataan / perintah ;
}

44
46
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-7 /* ------------------- */
/* Program while01.cpp */
/* ------------------- */

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil=1;
clrscr( );
while(bil<=10)
{
printf(" %d ",bil);
++bil;
}
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah:

Gambar 4. 6 Hasil Contoh 7

Contoh-8 /* ------------------- */
/* Program while02.cpp */
/* ------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil=2;
clrscr( );
while(bil<=10)
{
printf(" %d ",bil);
bil+=2;
}
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah :

45
47
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 4. 7 Hasil Contoh 8

4.4. Pernyataan do - while


Pernyataan perulangan do - while merupakan bentuk perulangan yang
melaksanakan perulangan terlebih dahulu dan pengujian perulangan dilakukan
dibelakang.
Bentuk umum perulangan do - while, sebagai berikut :
do
pernyataan / perintah ;
while ( syarat );

Bentuk umum perulangan do - while, dengan lebih dari perintah / pernyataan,


sebagai berikut:
do
{
Pernyataan / perintah ;
Pernyataan / perintah ;
}
while ( syarat );

Contoh-9 /* ------------------ */
/* Program do - while */
/* ------------------ */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil=2;
clrscr( );
do
{
printf(" %d ",bil);
bil+=2;
}
while(bil<=10);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah :

46
48
Modul Dasar Pemrograman

Gambar 4. 8 Hasil Contoh 9

4.5. Pernyataan break


Pernyataan break telah dibahas pada pernyataan pengambilan keputusan
switch. Pernyataan break ini berfungsi untuk keluar dari struktur switch. Selain itu
pernyataan break berfungsi keluar dari perulangan ( for, while dan do-while ). Jika
pernyataan break dikerjakan, maka eksekusi akan dilanjutkan ke pernyataan yang
terletak sesudah akhir dari badan perulangan ( loop ).

Contoh-10 /* ------------------------------- */
/* Program do - while dengan break */
/* ------------------------------- */

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil = 1;
clrscr( );

do
{
if (bil >= 6)
break;
printf(" %d ",bil);
}
while(bil++);
getch( );
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah :

Gambar 4. 9 Hasil Contoh 10

47
49
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-11 /* ----------------------------- */
/* Perulangan FOR dengan break; */
/* ----------------------------- */

#include <stdio.h>
#include <conio.h>

main( )
{
int a=3, b=2, c=1, bil;
clrscr( );
printf("Bil-A | Bil-B | Bil-C\n");
printf("-------------------------");
for(bil=1; bil<=10; ++bil)
{
a+=b; b+=c; c+=2;
printf("\n%d \t| %d \t| %d",a, b, c);
if(c==13)
break;
}
getche( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-11 diatas adalah :

Gambar 4. 10 Hasil Contoh 11

4.6. Pernyataan continue


Pernyataan continue digunakan untuk mengarahkan eksekusi ke iterasi
(proses) berikutnya pada loop yang sama, dengan kata lain mengembalikan proses
yang sedang dilaksanakan ke-awal loop lagi, tanpa menjalankan sisa perintah dalam
loop tersebut.

Contoh-12 /* ----------------------------- */
/* Perulangan FOR dengan coninue */
/* ----------------------------- */

#include <stdio.h>
#include <conio.h>

main( )

48
50
Modul Dasar Pemrograman
{
int bil;
clrscr( );

for(bil=1; bil<=10; ++bil)


{
if(bil==6)
continue;
printf(" %d ",bil);
}
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-12 diatas adalah :

Gambar 4. 11 Hasil Contoh 12

49
51
Modul Dasar Pemrograman

BAB 5
Array
Variabel Larik atau lebih dikenal dengan ARRAY adalah Tipe terstruktur
yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama. Suatu
Array mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen
dalam suatu larik ditunjukan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
Variabel array dalam Borland C++, dapat digolongkan menjadi dua buah dimensi:
• Array Berdimensi Satu.
• Array Berdimensi Dua

5.1. Array Berdimensi Satu


Sebelum digunakan, variabel array perlu dideklarasikan terlebih dahulu. Cara
mendeklarasikan variabel array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanya
saja diikuti oleh suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yang
disediakan.
Bentuk Umum pendeklarasian array:
Tipe_Data Nama_Variabel[Ukuran]

Keterangan :
• Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.
• Ukuran : Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.

Contoh Pendeklarasian Array

float Nil_Akhir[6];

Jumlah Elemen Array

Nama Variable Array

Tipe data elemen array

Suatu array dapat digambarkan sebagai kotak panjang yang berisi kotak-
kotak kecil didalam kotak panjang tersebut.

50
52
Modul Dasar Pemrograman

Elemen Array

elemen elemen elemen elemen elemen elemen

1 2 3 4 5 6
0 1 2 3 4 5 Subcript/Index

ARRAY NIL_AKHIR

Subscript atau Index array pada C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 )

5.1.1. Inisialisasi Array Berdimensi Satu


Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk
pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :

Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };

Contoh-1 /* ---------------------------------- */
/* Inisialisasi Array Dimensi 1 */
/* ---------------------------------- */
#include <conio.h>
#include <iostream.h>

main( )
{
char hari[7][10] =
{"Minggu","Senin","Selasa","Rabu","Kamis","jum'at","Sabtu"};
clrscr( );
cout<<"Nama-nama hari:"<<endl;
cout<<hari[0]<<endl<<hari[1]<<endl<<hari[2]<<endl<<hari[3]
<<endl<<hari[4]<<endl;
getch();
}

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah:

Gambar 5.1. Hasil Contoh-1

51
53
Modul Dasar Pemrograman

5.1.2. Mengakses Array Berdimensi Satu


Suatu array, dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya.
Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk :
Nama_Array[Subscript/Index]

Contoh Nil_Akhir[3];
Nil_Akhir[1];
Nil_Akhir[0];

Contoh-2 /* ---------------------------- */
/* Program Array Satu Dimensi */
/* ---------------------------- */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>

main( )
{
int i;
char nama[5][20];
float nilai1[5];
float nilai2[5];
float hasil[5];
clrscr( );

for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<"Data Ke - "<<i<<endl;
cout<<"Nama Siswa : "; gets(nama[i]);
cout<<"Nilai MidTest : "; cin>>nilai1[i];
cout<<"Nilai Final : "; cin>>nilai2[i];
hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40)+ (nilai2[i] * 0.60);
cout<<endl;
}

cout<<"------------------------------------------"<<endl;
cout<<"No. Nama Siswa Nilai Nilai ";
cout<<"Hasil"<<endl;
cout<<" MidTest Final ";
cout<<"Ujian"<<endl;
cout<<"------------------------------------------"<<endl;
for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<nama[i];
cout<<setprecision(2)<<" "<<nilai1[i];

52
54
Modul Dasar Pemrograman

cout<<setprecision(
2)<<"
"<<nilai2[i];
cout<<setprecision(
2)<<"
"<<hasil[i]<<endl;
}
cout<<"------------------
------------------------
"<<endl;
getch();
}

Output yang akandihasilkan,


dari program contoh-2 diatas
adalah:

Gambar 5.2.
Hasil Contoh-2

53
55
DAFTAR PUSTAKA

Raharjo, Budi. 2015. Mudah dan Cepat Menjadi Master C++. Bandung. Informatika

Kristanto, Andri, 2013. Algoritma dan Permograman dengan C++. Jakarta. Graha Ilmu

Pranata, Antony.2002. Algoritma dan Pemrograman. Yogyakarta. J&J Learning

Kadir, Abdul. 2003. Pemrograman C++. Yogyakarta. ANDI

Munir, Rinaldi. 2002. Algoritma dan Pemrograman Buku 1. Bandung. Informatika

54
Buku Web Programming I berisikan materi belajar mengenai dasar-
dasar pemrograman web. Buku ini direkomendasikan bagi pemula
belajar pemrograman web. Buku ini menjelaskan bagaimana belajar
dasar-dasar pemrograman web dengan mudah, praktis dan cepat
disertakan contoh latihan-latihan. Dan adanya latihan contoh studi
kasus membuat website yang responsive. Buku ini membahas
mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman web antara lain :
HyperText Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets
(CSS), Hypertext Preprocessor (PHP) dan JavaScript.

Ani Oktarini Sari, S.Kom, MMSI. Penulis adalah staf pengajar di Universitas
Bina Sarana Informatika. Mendapat gelar Sarjana pada tahun 2010 di STMIK
Nusa Mandiri Jakarta dan Magister Manajemen Sistem Informasi Peminatan
Rekayasa Perangkat Lunak di Universitas Gunadarma pada tahun 2015.

Ari Abdilah, M.Kom. Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana
Informatika. Mendapatkan gelar Sarjana pada tahun 2011 dan Magister Ilmu
Komputer di STMIK Nusa Mandiri Jakarta pada tahun 2015.

Sunarti, M.Kom. Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana


Informatika. Menyelesaikan pendidikan Sarjana tahun 2009 dan Magister Ilmu
Komputer di STMIK Nusa Mandiri Jakarta pada tahun 2011.

ISBN: 978-623-228-221-6

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan


Universitas Bina Sarana Informatika
WEB PROGRAMMING

oleh Ani Oktarini Sari; Ari Abdilah; Sunarti

Hak Cipta © 2019 pada penulis

Edisi Pertama: Cetakan I ~ 2019

Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283


Telp: 0274-889398; 0274-882262; Fax: 0274-889057;

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan


sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa
izin tertulis dari penerbit.

ISBN: 978-623-228-221-6

Buku ini tersedia sumber elektronisnya

DATA BUKU:
Format: 17 x 24 cm; Jml. Hal.: xii + 94; Kertas Isi: HVS 70 gram; Tinta Isi: BW; Kertas
Cover: Ivori 260 gram; Tinta Cover: Colour; Finishing: Perfect Binding: Laminasi Doff.
PRAKATA

Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat me-
nyelesaikan buku Web Programming belajar dasar-dasar pemrograman
web.

Buku Web Programing belajar mengenai dasar-dasar pemrograman


web disusun untuk keperluan mahasiswa atau siapapun yang ingin belajar
mengenai dasar-dasar pemrograman web. Pada buku ini berisi bagaimana
dapat membuat membuat website dan belajar dasar-dasar pemrograman
web dengan mudah, praktis dan cepat disertakan contoh latihan-latihan.

Penulis menyusun materi didalam buku ini secara sistematis antara


lain untuk keperluan mahasiswa atau siapapun mengenai dasar-dasar web
yang digunakan pada bidang ilmu komputer. Adapun materi inti dari web
programming adalah HyperText Markup Language (HTML), Cascading Style
Sheets (CSS), Hypertext Preprocessor (PHP) dan JavaScript. Kehadiran buku
ini sangat diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa atau siapapun dalam
mempelajari dasar-dasar pemrograman web.
Web Programming

Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim sehingga bisa me-


nyelesaikan penyusunan buku ini. Semoga buku ini berguna bagi para
pem-baca baik mahasiswa ataupun siapapun yang bisa dijadikan bahan
referensi untuk pembelajaran.

Jakarta, 2019

Tim Penulis
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rah-
matNya penulisan buku ajar Web Programming mengenal dasar-dasar
pem-rograman web dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini disusun
untuk me-menuhi kebutuhan mahasiswa atau siapapun yang akan belajar
mengenai dasar-dasar pemrograman web. Pada buku Web Programming
yang disajikan dalam bentuk praktikum dan diharapkan dapat membekali
maha-siswa atau siapapun yang mempelajari buku ini.
Buku Web Programming ini membahas materi mengenai HyperText
Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets (CSS), Hypertext Preprocessor
(PHP) dan JavaScript. Tujuan akhir baik mahasiswa ataupun siapapun yang
mempelajari buku ini diharapkan dapat mengimplementasikan bahasa
pemrograman berbasis website dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa buku ini memiliki banyak


kekurangan. Untuk itu penulis dengan mengharapkan adanya masukan
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan
buku ini di masa yang akan datang. Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi
para pem-bacanya.
Jakarta, 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

PRAKATA v
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
BAB 1 KONSEP DASAR WEB 1
1.1 Pengertian Website 1
1.2 Pengertian Pemrograman Web 2
1.3 Bahasa Skrip Pemrograman Web 2
1.4 Istilah-Istilah dalam Pemrograman Web 2
1.5 Struktur Navigasi 4
1.6 Text Editor 7
BAB 2 PENGENALAN HTML 9
2.1 Pengertian Hypertext Markup Language (HTML) 9
2.2 Struktur Dasar HTML 10
2.3 TAG 13
2.4 Pembuatan Tabel Menggunakan HTML 16
BAB 3 PHP 23
3.1 Pengertian PHP 23
3.2 Perbedaan HTML dengan PHP 25
3.3 Dasar-dasar PHP 26
x Web Programming

BAB 4 OPERATOR 31
4.1 Mengenal Operator 31
4.2 Jenis-Jenis Operator 32
BAB 5 PENGENALAN FORM DAN PENGGUNAAN HTTP
SERVER 37
5.1 Komponen Form 37
5.2 Pengolahan Data Dari Form 38
BAB 6 PERCABANGAN 47
6.1 Pernyataan Seleksi 47
BAB 7 PERULANGAN 55
7.1. Pengertian Dasar Perulangan 55
7.2. Pengertian Dasar Perulangan Pada PHP 56
BAB 8 JAVASCRIPT 65
8.1. Pengertian Javascript 65
8.2. Latihan pembuatan koding javascript sederhana 66
BAB 9 CSS 71
9.1. Pengertian CSS 71
9.2. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan CSS. 72
9.3. Cara Pemasangan CSS Pada Dokumen HTML 72
9.4. Penulisan CSS 74
9.5. Properti-properti CSS 75
9.6 PADDING, MARGIN DAN BORDER 77
BAB 10 MEMBUAT DESIGN WEB RESPONSIVE
MENGGUNAKAN CSS 83
10.1 Merancang Design Web Responsive mengunakan CSS 83
10.2 Merancang Halaman Index Web Responsive 88
DAFTAR PUSTAKA 93

-oo0oo-
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Navigasi Linier 4


Gambar 1.2 Struktur Navigasi Hirarki 5
Gambar 1.3 Struktur Navigasi Non-Linier 6
Gambar 1.4 Struktur Navigasi Campuran 7
Gambar 2.1 Simpan File dengan Notepad 12
Gambar 2.2 Menjalankan Apache via Xampp Control 12
Gambar 2.3 Lihat Isi modul_web1 13
Gambar 2.4 Hasil dari contoh01.html 13
Gambar 2.5 Hasil tampilan contoh02.html 15
Gambar 2.6 Hasil tampilan LatihanTag.html 16
Gambar 2.7 tabel sebelum di gabung kolom 18
Gambar 2.8 tabel setelah di gabung kolom 18
Gambar 2.9 tabel sebelum di gabung baris 19
Gambar 2.10 tabel setelah di gabung baris 19
Gambar 2.11 Hasil contoh03.html 21
Gambar 2.12 Hasil dari tabelcell.html 22
Gambar 3.1 Hasil contoh04.php 24
Gambar 3.2 Contoh pemanggilan file html di browser 25
Gambar 3.3 Contoh pemanggilan file php di browser 25
Gambar 3.4 Hasil Contoh04.php 27
Gambar 3.5 Hasil dari contoh05.php 28
Gambar 3.6 Hasil tampilan contoh06.php 29
xii Web Programing

Gambar 4.1 Hasil Operatoraritmatika 32


Gambar 4.2 Hasil Operatorperbandingan.php 34
Gambar 4.3 Hasil operatorlogika.php 35
Gambar 4.4 Hasil Operatorstring.php 35
Gambar 4.5 Hasil dari jawaban latihan 36
Gambar 5.1 Hasil metodeget.php 38
Gambar 5.2 Hasil metodegetproses.php 39
Gambar 5.3 Hasil metodepost.php 40
Gambar 5.4 Hasil metodepostproses.php 41
Gambar 5.5 Hasil formdatadiri.php 42
Gambar 5.6 Hasil kiriman data formdatadiri 42
Gambar 5.7 Tampilan forminputmahasiswa.php 43
Gambar 5.8 Tampilmahasiswa.php 43
Gambar 6.1. Hasil pernyataan if dan else 49
Gambar 6.2. Hasil pernyataan if majemuk 50
Gambar 6.3 Hasil statement switch 52
Gambar 6.4 Rancangan Tampilan Input Latihan 52
Gambar 6.5 Rancangan Tampilan Output Latihan 52
Gambar 7.1 Hasil Perulangan Mengunakan For 57
Gambar 7.2 Hasil Perulangan Mengunakan While 58
Gambar 7.3 Hasil Perulangan Mengunakan Do-While 59
Gambar 7.4 Hasil Perulangan Mengunakan Do-While 2 60
Gambar 7.5 Hasil Perulangan Mengunakan Foreach Array Tanpa Key 61
Gambar 7.6 Hasil Perulangan Mengunakan Foreach Array
dengan Key 62
Gambar 7.7 Hasil tampilan latihan 63
Gambar 8.1 Rancangan Tampilan Latihan di browser 69
Gambar 9.1 Susunan penulisan sintaks CSS 74
Gambar 9.2 Box Model CSS 77
Gambar 9.3 Hasil Tampilan latihan CSS 81
Gambar 10.1 Rancangan tampilan responsive yang akan dibuat 83
Gambar 10.2 Hasil tampilan halaman responsive 88

-oo0oo-
BAB I
KONSEP DASAR WEB

Deskripsi
Membahas mengenai konsep dasar pemrograman web, istilah-istilah dalam
pemrograman web, menggunakan text editor, mengenal dan
mengimplementasikan struktur navigasi
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu memahami konsep dasar Pemrograman Web
2. Mampu memahami istilah-istilah yang ada dalam pemrograman web
3. Mampu menggunakan text editor
4. Mampu mengimplementasikan Struktur Navigasi

1.1. Pengertian Website


Website merupakan kumpulan halaman digital yang berisi informasi
berupa teks, animasi, gambar, suara dan video atau gabungan dari semuanya
yang terkoneksi oleh internet, sehingga dapat dilihat oleh seluruh siapapun
yang terkoneksi jaringan internet. Jenis Kategori Website:
a. Web Statis
Merupakan website yang mempunyai halaman yang tidak berubah.
Perubahan suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit
code yang menjadi stuktur dari website tersebut.
b. Web Dinamis
Merupakan website yang secara terstruktur diperuntukan untuk
diupdate sesering mungkin. Biasanya disediakan halaman backend
untuk melakukan perubahan konten dari website tersebut.
Contohnya : web portal, web berita, dll.
c. Web Interaktif
Merupakan website yang berinteraksi antara penggunanya. Biasanya
berupa forum diskusi maupun blog. Dimana adanya moderator
sebagai pengatur alur diskusi.

1.2. Pengertian Pemrograman Web


Pemrograman web adalah pembuatan aplikasi program dengan
bahasa skrip yang akan menghasilkan sebuah aplikasi yang diakses pada
web browser.

1.3. Bahasa Skrip Pemrograman Web


Dalam mempelajari pemrograman web, perlu diketahui pemahaman
beberapa bahasa skrip yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 halaman
website, yaitu :
a. HTML
b. PHP
c. CSS
d. JAVASCRIPT

1.4 Istilah-Istilah dalam Pemrograman Web


Ada beberapa istilah yang sering digunakan apabila anda
mempelajari pemrograman web ini diantaranya yaitu:
1. Internet
Internet berarti rangkaian komputer yang terhubung menjadi beberapa
rangkaian jaringan. Sistem komputer terhubung secara global dan
menggunakan TCP/IP sebagai protocol. Melalui internet pertukaran
informasi dapat dilakukan tanpa batas asalkan kedua pihak terhubung
kedalam jaringan yang sama.
2. World Wide Web (WWW)
WWW merupakan kumpulan web server diseluruh dunia yang dapat
menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan secara massal.
3. Website
Website merupakan istilah yang merujuk kepada suatu nama halaman
web yang dapat diakses jika terkoneksi dengan internet. Untuk
mengakses sebuah website, selain terkoneksi dengan internet, anda
pun harus membukanya dalam sebuah aplikasi web browser.
4. Web Server
Web Server merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
menerima permintaan melalui Protokol HTTP atau HTTPS dari client,
kemudian dikirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web.
Contoh web server : Xampp, Apache2Triad, dll.
5. URL (Universal Resource Locator)
URL merupakan suatu alamat yang menunjukkan sebuah halaman
tertentu internet. Contoh URL adalah: http://www.google.com
6. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP merupakan bagian dari URL digunakan untuk
mengidentifikasikan lokasi web, dan digunakan dalam protokol
HTML.
7. DNS (Domain Name System)
DNS merupakan sistem database terdistribusi yang tidak banyak
dipengaruhi oleh bertambanhnya database. DNS menjamin informasi
host terbaru akan disebarkan ke jaringan bila diperlukan.
8. IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol) merupakan protokol yang digunakan dalam
internet, secara teknis bermakna suatu bentuk pengisian dan
pengalamatan data-data dan informasi yang akan dikirim melalui
internet.
9. Hyperlink
Hyperlink atau disebut link merupakan sebuah tools yang berperan
dalam mempopulerkan penggunaan internet, hyperlink dapat
mereferensikan sebuah teks atau gambar ke alamat lain di internet.
10. Web Browser
Menggunakan web browser mudah, yang diperlukan hanyalah Anda
harus memiliki alamat web yang akan dibuka. Alamat ini biasa disebut
dengan Uniform Resource Locator (URL). Jika menggunakan sistem
operasi Windows terdapat program web browser bawaan, yaitu
Internet Explorer. Terdapat banyak program alternative web browser
yang sebagian besar bersifat gratis, seperti Firefox, Opera, Safari,
chrome dan seterusnya.

1.6 Struktur Navigasi


Struktur Navigasi adalah bagan hirarki dari suatu website yang
menggambarkan isi dari setiap halaman dan link. Struktur Navigasi dapat
dikatakan sebagai gambaran dari hubungan atau rantai kerja dari seluruh
elemen yang akan digunakan dalam aplikasi.
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengelompokan dari struktur
navigasi adalah sebagai berikut: kebutuhan akan objek, kemudahan
pemakaian, interaktif, dan kemudahan membuatnya yang berpengaruh
terhadap waktu pembuatan suatu websites. Dalam penggambarannya
Struktur Navigasi terbagi kedalam 4 Struktur yang berbeda yaitu: Linier,
Non Linier, Hierarchical (Hirarki) dan Composit (Campuran).
Ada 4 macam bentuk dasar dari peta navigasi yang biasa digunakan
dalam proses pembuatan aplikasi web, yaitu:
1. Struktur Navigasi Linier
Pada Struktur navigasi linier merupakan rangkaian urutan tampilan
dari sebuah halaman website yang ditampilkan secara berurut menurut
urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah
satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua
halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.

Gambar 1.1. Struktur Navigasi Linier


Contoh :

Gambar 1.2 Contoh Struktur Navigasi Linier

2. Struktur Navigasi Hirarki


Pada Struktur navigasi hirarki merupakan suatu struktur yang
mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria
tertentu. Jika digambarkan, maka struktur navigasi hirarki ada halaman web
yang disebut sebagai Master Page (halaman utama pertama). Pada halaman
utama ini mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave
Page (halaman pendukung). Dan jika halaman pendukung diklik, maka dia
akan berubah menjadi Master Page dan kemudian memiliki percabangan
halaman pendukung lainnya, dan seterusnya. Dalam struktur navigasi ini
tidak diperbolehkan adanya tampilan secara linier.
Gambar 1.3. Struktur Navigasi Hirarki
Contoh :

Gambar 1.4 Contoh Struktur Navigasi Hirarki


3. Struktur Navigasi Non-Linier
Struktur navigasi non-linier atau struktur tidak berurut merupakan
pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada struktur
ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang ada
pada struktur nonlinier ini berbeda dengan percabangan yang ada pada
struktur hirarki, karena pada percabangan nonlinier ini walaupun terdapat
percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai tingkatan yang sama
yaitu tidak ada Master Page(halaman utama website) dan Slave
Page(halaman pendukung website).

Gambar 1.5. Struktur Navigasi Non-Linier


Contoh :

Gambar 1.6. Contoh Struktur Navigasi Non-Linier


4. Struktur Navigasi Campuran
Struktur navigasi campuran disebut struktur navigasi bebas. Dimana
didalamnya terdapat beberapa gabungan dari struktur navigasi lainnya.
Struktur navigasi campuran ini banyak digunakan dalam membuat website,
karena struktur ini dapat memberikan tingkat interaksi yang lebih tinggi.
Dan keterikatan dalam halaman website dapat dibuat lebih efisien dan
menarik.

Gambar 1.7. Struktur Navigasi Campuran


Contoh :

Gambar 1.8. Contoh Struktur Navigasi Campuran

1.3 Text Editor


Dalam membuat sebuah halaman web dibutuhkan text editor. Text
editor yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran pemrograman web ini
dapat menggunakan pilihan sebagai berikut :
1. Notepad
Notepad adalah aplikasi text editor yang sudah ada didalam instalasi
os windows anda masing-masing. Yang perlu diperhatikan jika
menggunakan notepad sebagai text editor, yakni extension type file
dituliskan langsung dan pemilihan save as type adalah All Files
2. Notepad++
Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode
sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++
menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan
menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa
pemrograman.
3. Sublime Text
Text editor yang terbilang masih baru yang sangat mudah
digunakan, penampilan simple namun enak dipandang. Sublime text
adalah aplikasi berbayar tapi anda dapat mendownload versi demo-
nya (meskipun versi demo tapi tidak ada batasan dalam
penggunaannya).
4. Atom
Atom adalah teks editor gratis dan terbuka untuk macOS, Linux, dan
Microsoft Windows dengan dukungan untuk plug-in yang ditulis
dalam Node.js, dan tertanam Kontrol Git, yang dikembangkan oleh
GitHub.
BAB II
PENGENALAN HTML

Deskripsi :
Mampu mengenal skrip html, menggunakan ragam tag dan pendeklarasian
tabel beserta atributnya, mampu menuliskan skrip dalam html
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami skrip html
2. Mampu menggunakan skrip html
3. Mampu menggunakan tag dalam penulisan skrip html
4. Mampu menggunakan tabel, penggunaan cell padding, dan cell span

2.1 Pengertian Hypertext Markup Language (HTML)


Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa pemrograman
yang digunakan untuk menampilkan sebuah website. HTML termasuk
dalam bahasa pemrograman gratis, artinya tidak dimiliki oleh siapapun,
pengembangannya dilakukan oleh banyak orang di banyak negara dan bisa
dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara
global.
Dokumen HTML adalah dokumen teks yang dapat diedit oleh editor
teks apapun. Dan disimpan dengan file extension .html . Dokumen HTML
punya beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan
symbol “ < ” dan berakhir dengan sebuah symbol “ > ”.

2.2. Struktur Dasar HTML


Elemen HTML dimulai dengan tag awal, yang diikuti dengan isi
elemen dan tag akhir. Tag berakhir termasuk simbol / diikuti oleh tipe
elemen, misalnya </HEAD>. Sebuah elemen HTML dapat bersarang di
dalam elemen lainnya. Sebuah dokumen HTML standar terlihat seperti ini :
<html>
<head>
<title> Judul Web </title>
</head>
<body>

</body>
</html>

Keterangan :
1. Tag HTML secara default dimulai dari <HTML> dan diakhiri dengan
</HTML>.
2. Tag <HEAD> … </HEAD> merupakan tag kepala sebelum badan. Tag
kepala ini akan terlebih dulu dieksekusi sebelum tag badan. Di dalam
tag ini berisi tag <META> dan <TITLE>. Tag <META> merupakan
informasi atau header suatu dokumen HTML. Atribut yang dimiliki oleh
tag ini antara lain:
a. HTTP_EQUIV, atribut ini berfungsi untuk menampilkan dokumen
HTML secara otomatis dalam jangka waktu tertentu.
b. CONTENT, atribut ini berisi informasi tentang isi document HTML
yang akan dipanggil.
c. NAME, atribut ini merupakan identifikasi dari meta itu sendiri. Tag
<META> dalam suatu document HTML boleh ada maupun tidak.
3. Tag <TITLE> … </TITLE> adalah tag judul. Sebaiknya setiap halaman
web memiliki judul, dan judul tersebut dituliskan di dalam <TITLE> …
</TITLE>. Judul ini akan muncul dalam titlebar dari browser.
4. Tag <BODY> … </BODY> adalah tag berisi content dari suatu
halaman web.
Contoh penggunaan script HTML
Buat lembar baru pada Notepad, kemudian ketikkan perintah di bawah ini.
Simpan dengan nama Contoh01.html
<html>
<head>
<title>Contoh 01 </title>
</head>
<body>
Halo... <br>
ini script HTML pertamaku
</body>
</html>
Kemudian simpan file di atas di dalam folder c:\XAMPP\htdocs\buat folder
baru untuk menyimpan file di dalam folder htdocs. Simpan file dengan
nama contoh01.html. Pembuatan nama file pada saat penyimpanan harus
diakhiri dengan extention “.html”

Cara penyimpanan dengan Notepad, perhatikan cara berikut :


Untuk melihat hasil dari file di atas dapat menggunakan browser
Mozilla, google chrome, internet explorer atau jenis browser lain. Ketikkan
pada address bar “Localhost\Nama Folder Penyimpanan\”, kemudian pilih
file contoh01.html
Sebelum di ketikkan alamat file tersebut, pastikan anda telah menjalankan
Module Apache pada Xampp Control Panel.
Lihat gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Simpan File dengan Notepad

Gambar 2.2 Menjalankan Apache via Xampp Control

Gambar 2.3 Lihat Isi modul_web1


Hasilnya :

Gambar 2.4 Hasil dari contoh01.html

2.3 TAG
Kode-kode dalam HTML biasanya disebut TAG. Tag dalam HTML
dituliskan diapit oleh tanda lebih kecil ( < ), tanda lebih besar ( > ), dan
garis miring ( / ). Tag dituliskan berpasangan, jika tidak menggunakan tanda
garis miring( / ) setelah penulisan namanya, disebut sebagai tag pembuka.
Namun, jika menggunakan tanda garis miring ( / ) sebelum nama tag, maka
disebut sebagai tag penutup. Tag bersifat incasesensitiv yang dimana
penulisan dengan huruf besar, huruf kecil dan campuran tidak masalah.
Namun, untuk standarisasinya tag di tuliskan dalam huruf kecil.
Jenis – jenis tag dalam HTML :
Beberapa jenis tag yang dapat di pergunakan dalam penulisan skrip
html, antara lain sebagai berikut :
Tag Kegunaan
Untuk mendefinisikan sebuah dokumen
<html>
HTML
Mendefinisikan body atau isi sebuah
<body>
dokumen
Mendefinisikan heading 1 sampai 6, ukuran
<h1>…</h1> s/d
fontsize judul yang besar sampai yang
<h6>…</h6>
terkecil
<p>….</p> Mendefinisikan sebuah paragraph
<br> Mendefinisikan break line / baris baru
Mendefinisikan horizontal rule pemisah
<hr>
antar bagian atau paragraph
<ol>…..</ol> Mendefinisikan pembuatan order
list/penomoran dengan angka/huruf
Mendefinisikan pembuatan unorder
<ul>…..</ul>
list/penomoran dengan bullets
<li>……</li> Mendefinisikan isi data dalam list
<i>……</i> Mendefinisikan format italic/huruf miring
<b>……</b> Mendefinisikan format bold/huruf tebal
Mendefinisikan format underline/huruf
<u>……</u>
bergaris bawah
<sub>…..</sub> Mendefinisikan teks subscript
<sup>…..</sup> Mendefinisikan teks superscript
<img>…….</img> Mendefinisikan tampilkan gambar
<marquee>….</marquee> Mendefinisikan tulisan bergerak
<table> ……………</table. Mendefinisikan pembuatan tabel

Contoh script penggunaan Tag HTML


Buat lembar baru pada Notepad, kemudian ketikkan perintah di bawah ini.
Simpan dengan nama Contoh02.html

<html>
<head>
<title>Contoh 02</title>
</head>
<body bgcolor="#00CCFF" text="#FF0000">
<p> Ini adalah contoh penggunaan formating TAG dalam HTML <br>
masing-masing TAG memiliki atribut masing-masing<br> </p>
<font color="#000000">Ini juga termasuk contoh penggunaan formating
TAG<br></font>
<h1><marquee width="50%" bgcolor="#000099">Ini juga salah satu
penggunaan Tag</marquee> </h1>
</body>
</html>

Hasil Tampilan di browser


Gambar 2.5 Hasil tampilan contoh02.html
Latihan Tag
Simpan dengan nama LatihanTag.html

<html>
<body>
<body bgcolor="magenta">
<p>
Perhatikan bahwa halaman ini seharusnya berwarna magenta. </p>
<h1> Ini adalah heading 1 </h1>
<h2> Ini adalah heading 2 </h2>
<h3> Ini adalah heading 3 </h3>
<h4> Ini adalah heading 4 </h4>
<h5> Ini adalah heading 5 </h5>
<h6> Ini adalah heading 6 </h6>
<p> Gunakan tag heading hanya untuk membuat heading saja. Jangan menggunakan
tag tersebut hanya untuk membuat tampilan huruf tebal. Gunakan tag lain untuk
keperluan itu. </p>
<h1 align="center">Ini adalah heading 1</h1>
<p>Heading di atas telah diposisikan untuk berada di tengah halaman ini. </p>
</body>
</html>

Hasil tampilan di web browser :


Gambar 2.6 Hasil tampilan LatihanTag.html

2.4 Pembuatan Tabel Menggunakan HTML


Tabel penting peranannya dalam halaman Web, selain untuk
menampilkan teks atau gambar dalam format lajur dan kolom bias juga
menggunakan tabel untuk membantu me-layout tampilan halaman.
Tabel merupakan sebuah kotak yang terdiri atas baris/row dan
kolom.column. Untuk membuat tabel, anda menggunakan tag <table> dan
menutupnya dengan tag </table>. Anda bisa juga menambahkan atribut lain
di tag <table> pembuka. Misalnya menentukan warna, border, dan
sebagainya.
Di dalam tag <table> ada beberapa tag lain yang perlu dipahami,
yaitu :
a. Tag <tr>
Artinya tag untuk menuliskan baris biasa di tabel. TR singkatan dari
Table Row.
b. Tag <td>
Artinya tag untuk menuliskan kotak di dalam baris, makanya tag <td>
ada di dalam tag <tr>. TD singkatan dari Table Data.
c. Tag <th>
Artinya tag untuk menuliskan kotak biasa seperti <td>, namun untuk
header tabel. TH singkatan dari Table Header.

Menggabungkan sel
Sel-sel tabel secara normal memiliki lebar dan tinggi yang sama.
Jika kita ingin membuat sebuah sel memiliki lebar atau tinggi yang berbeda
dari sel-sel lainnya, maka satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah
dengan menggabungkan beberapa sel menjadi satu. Cara ini disebut merge
atau penggabungan sel.
Untuk menggabungkan sel-sel tabel ini diperlukan atribut rowspan
atau colspan. Atribut rowspan digunakan untuk menggabungkan sel-sel
tabel pada kolom yang sama. Atribut colspan untuk menggabungkan sel-sel
tabel pada baris yang sama.
Berikut contoh penggabungan kedua jenis :
1. Secara Vertikal (Rowspan)
Tabel dengan kode HTML dibawah ini sel-sel kolom pertama akan
digabung:

<table>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
</table>
Gambar 2.7 tabel sebelum di gabung kolom

Setelah digabung maka kondisi kode HTML menjadi seperti berikut:

<table>
<tr>
<td rowspan=”3”>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
</table>

Gambar 2.8 tabel setelah di gabung kolom

2. Secara Horisontal (Colspan)


Tabel dengan kode HTML dibawah ini sel-sel baris pertama akan
digabung:
<table>
<tr>
<td>……….
</td>
<td>……….
</td>
</tr>
<tr>
<td>……….
</td>
<td>……….
Gambar 2.9 tabel sebelum di gabung baris
Setelah digabung maka kondisi kode HTML menjadi seperti berikut:

Gambar 2.10 tabel setelah di gabung baris

<table>
<tr>
<td colspan=2>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
</table>

Contoh script pembuatan tabel


Buat lembar baru pada Notepad, kemudian ketikkan perintah di bawah ini.
Simpan dengan nama Contoh03.html
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title> Contoh 03 - Penggunaan Tabel</title>
</head>
<body>
<h1>Tabel Data Siswa</h1>
<table border="1" bgcolor="pink">
<tr>
<th>Nim</th>
<th>Nama</th>
<th>Alamat</th>
<th>Tempat, Tanggal Lahir</th>
<th>Jurusan</th>
</tr>
<tr>
<td>12110001</td>
<td>Anita</td>
<td>Cengkareng</td>
<td>Jakarta, 20 Agustus 1990</td>
<td>Sistem Informasi</td>
</tr>
<tr>
<td>12110002</td>
<td>Aditya</td>
<td>Tangerang</td>
<td>Semarang, 01 Januari 1989</td>
<td>Sistem Informasi</td>
</tr>
<tr>
<td>12110003</td>
<td>Firman</td>
<td>Bogor</td>
<td>Jakarta, 18 September 1988</td>
<td>Sistem Informasi</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>

Jika dilihat di browser, maka terlihat sebagai berikut :


Gambar 2.11 Hasil contoh03.html

Penggunaan Cellpadding dan Cellspacing


Cellpadding merupakan atribut dari tag <table> digunakan untuk
mengatur jarak border bagian dalam dengan isi dalam tabel. Sedangkan
cellspacing dipergunakan untuk mengatur jarak border bagian dalam dan
luar. Satuan angka yang digunakan adalah pixel. Contoh <table cellspacing
=”2”> maka artinya pengaturan jarak border bagian dalam dan luar
sebanyak 2 pixel.
Buat lembar baru pada Notepad, kemudian ketikkan perintah di bawah ini.
Simpan dengan nama tabelcell.html
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Penggunaan atribut Cellpadding dan cellspacing dalam Tabel</title>
</head>
<body>
<h3>Belajar atribut cellpadding & cellspacing dalam Tabel</h3>
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0">
<tr>
<td>Baris 1, Kolom 1</td>
<td>Baris 1, Kolom 2</td>
<td>Baris 1, Kolom 3</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2, Kolom 1</td>
<td>Baris 2, Kolom 2</td>
<td>Baris 2, Kolom 3</td>
</tr>
</table>
<br />
<table border="1" cellspacing="3" cellpadding="5">
<tr>
<td>Baris 1, Kolom 1</td>
<td>Baris 1, Kolom 2</td>
<td>Baris 1, Kolom 3</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2, Kolom 1</td>
<td>Baris 2, Kolom 2</td>
<td>Baris 2, Kolom 3</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>

Hasil di browser :

Gambar 2.12 Hasil dari tabelcell.html


BAB III
PHP

3.1 Pengertian PHP


PHP atau PHP Hypertext Prepocessor adalah sebuah bahasa
script berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode php dari
kode web dengan ekstensi .php, sehingga menghasilkan tampilan website
yang dinamis di sisi client (browser). Dengan menambahkan skrip PHP,
anda bisa menjadikan halaman HTML menjadi lebih powerful, dinamis dan
bisa dipakai sebagai aplikasi lengkap, misalnya web portal, e-learning, e-
library, dll.
PHP pertama kali dikembangkan oleh seorang programmer
bernama Rasmus Lerdrof pada tahun 1995. Selanjutnya Rasmus merilis
kode sumber tersebut untuk umum dan menamakan PHP/FI sehingga
banyak pemrograman yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Dan
selanjutnya pada tahun 1997 perusahaan bernama Zend, mengembangkan
intrepreter PHP tersebut menjadi lebih baik.
Kode PHP diproses melalui pemrosesan dari sisi server, makanya
PHP disebut skrip server-side. Sehingga kode PHP tidak bisa diberikan
langsung ketika ada permintaan dari client(browser).
Kode PHP dimasukkan ke dalam kode HTML dengan cara
menyelipkannya di dalam kode HTML. Untuk membedakan kode PHP
dengan kode HTML, di depan kode PHP tersebut diberi tag pembuka dan
diakhir kode PHP diberi tag penutup.
Dengan adanya kode PHP, sebuah halaman web bisa melakukan
banyak hal yang dinamis, seperti mengakses database, membuat gambar,
membaca dan menulis file, dan sebagainya. Hasil pengolahan kode PHP
akan dikembalikan lagi dalam bentuk kode HTML untuk ditampilkan di
browser.
Ada 4 jenis tag yang bisa digunakan untuk memasukkan kode PHP.
Jenis Tag Tag Pembuka Tag Penutup
Tag Standar < ? php ?>
Tag Pendek <? ?>
Tag ASP <% %>
Tag Script <script language = </script>
“php”>

Yang dapat langsung diterapkan disemua platform adalah tag


standard dan tag script. Di dalam modul ini bahasa pemrograman yang
digunakan adalah PHP Versi 5 sehingga jenis tag yang harus digunakan
adalah tag standar. Untuk tag lainnya perlu penyetingan di server oleh
administrator server.
Contoh Script PHP
Buka file baru di Notepad. Kemudian ketikkan script seperti di bawah ini :

<?php
echo "Ini Adalah Script PHP Pertama Saya <br>";
echo "Saya sedang belajar PHP";
?>

Simpan file dengan nama contoh04.php


Untuk melihat hasilnya buka browser masuk ke dalam localhost dan folder
penyimpanan. Pilih file contoh04.php maka akan tampil hasilnya :

Gambar 3.1 Hasil contoh04.php


Contoh04.php merupakan contoh script php yang berdiri sendiri tanpa ada
tambahan script yang lain. Perintah echo merupakan perintah yang
digunakan untuk mencetak. Script PHP bisa juga digabung dalam tag
HTML.

3.2 Perbedaan HTML dengan PHP


• HTML dapat diakses langsung tanpa melalui akses server saat ada
permintaan dari client(browser)
• PHP harus di akses melalui server saat ada permintaan dari
client(browser)

Gambar 3. 2 Contoh pemanggilan file html di browser

Gambar 3.3 Contoh pemanggilan file php di browser

Dari 2 gambar di atas dapatkah anda melihat perbedaannya, tanpa melihat


extension nama filenya?
Ya, untuk file dengan extension html digambar 3.2, kita dapat melihat
hasilnya langsung di browser, tanpa harus menjalankan akses server.
Namun, untuk file dengan extension php digambar 3.3, kita harus
menjalankannya melalui akses server, yaitu localhost, dan penyimpanan
filenya pun, disimpan pada htdocs yang ada di folder xampp

3.3 Dasar-dasar PHP


a. Variable
Variable merupakan sebuah istilah yang menyatakan sebuah tempat
yang menampung nilai-nilai tertentu di mana nilai di dalamnya bisa diubah-
ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe
tertentu, variable bisa berupa null (belum ada isinya), angka, string, objek,
array, Boolean, dan isinya bisa diubah-ubah nantinya. Variable penting
karena tanpa adanya variable tidak bisa menyimpan nilai tertentu untuk
diolah.
Variable ditandai dengan adanya tanda dolar ($) yang kemudian bisa
diikuti dengan angka, huruf, dan underscore. Namun variable tidak bisa
mengandung spasi. Berikut ini contoh pendefinisian variable : $nama,
$no_telp, $_pekerjaan. Untuk mendefinisikan variable, hanya perlu
menuliskannya maka otomatis variable dikenali oleh PHP.
Contoh skrip Variable dalam PHP :
<html>
<head>
<title> Contoh Script PHP</title>
</head>
<?php //opening penulisan script php

//script dibawah ini adalah contoh deklarasi variabel


$nim ="12170829";
$nama ="Bima Bintang Galaxy";
$kelas ="12.1A.01";

//script dibawah ini digunakan sebagai output


echo "Nim Saya = $nim<br>";
echo "Nama Saya = $nama<br>";
echo "Kelas Saya = $kelas<br>";

//script dibawah ini adalah closing penulisan script php


?>
</body>
</html>

Hasil yang dihasilkan di browser :

Gambar 3.4 Hasil Contoh04.php


b. Tipe Data
Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variable di PHP lebih
fleksibel. Kita tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan
pertama kali. Ada 6 Tipe data dasar yang dapat diakomodasi di PHP, seperti
berikut ini :
Tipe Contoh Penjelasan
Integer 134 Semua angka bukan pecahan
Double 5.1234 Nilai pecahan
String “asep” Kumpulan karakter

Tipe Contoh Penjelasan


Boolean False Salah satu nilai True atau False
Object Sebuah instance dari class
Array Larik

Contoh05.php:

<html>
<head>
<title> contoh 05 </title>
</head>
<body>
<?php
$jumlah = 5;
$harga = 20000;
$total=$harga*$jumlah;
echo "Jumlah Beli : $jumlah <br>";
echo "Harga Barang : $harga <br>";
echo "Total Bayar : $total <br>";
?>
</body>
</html>

Hasil Tampilan di browser :

Gambar 3.5 Hasil dari contoh05.php


c. Konstanta
Selain variable, sebuah program umumnya juga memungkinkan
adanya konstanta. Konstanta fungsinya sama seperti variable namun
nilainya statis/konstan dan tidak bisa berubah. Cara untuk mendefinisikan
konstanta adalah :
Define (“NAMA_KONSTANTA”, nilai_konstanta);
Setelah didefinisikan, kita dapat langsung menggunakannya dengan
mengetikkan nama konstanta tersebut. Nama konstanta umumnya diketik
menggunakan huruf besar.
d. Komentar
Program merupakan kegiatan menuliskan bahasa yang dipahami
oleh mesin. Walaupun bahasa yang digunakan adalah bahasa tingkat tinggi,
namun tentu masih tidak semudah dipahami oleh bahasa biasa. Untuk itu
kita bisa menggunakan komentar. Berikut ini contoh pembuatan komentar
di php.
//komentar satu baris
#ini juga komentar satu baris
/*komentar
Banyak baris
Kode di sini tidak Dieksekusi oleh parser */
Contoh penggunaan Konstanta dan Komentar : contoh06.php

<html> echo "<br> Jari-jari : $r <br>";


<head> $luas = PHI*$r*$r;
<title> Menghitung Luas echo "Luas Lingkaran = $luas";
Lingkaran</title> ?>
</head> </body>
<body> </html
<?php
//konstanta untuk nilai judul
define("Judul","Hitung Luas
Lingkaran");
//konstanta untuk nilai phi
define("PHI",3.14);
echo Judul;
$r = tampilan
Hasil 10; di browser :
echo "<br> Jari-jari : $r
<br>";
$luas = PHI*$r*$r;
echo "Luas Lingkaran =
$luas";
?> Gambar 3.6 Hasil tampilan contoh06.php
</body>
</html
BAB IV
OPERATOR

Deskripsi:
Membahas penggunaan jenis-jenis operator yang ada dalam bahasa
pemrograman web dan dapat mengimplentasikan masing-masing operator
tersebut

Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Mengenal jenis-jenis operator
2. Mengimplementasikan masing-masing operator tersebut dalam bahasa
pemrograman web

4.1. Mengenal Operator


Sebuah bahasa pemrograman juga wajib untuk mampu mengolah
nilai operator (Variable atau konstanta yang dioperasikan) menggunakan
operator, seperti menjumlah, membagi, dan sebagainya.
Operator merupakan simbol yang berfungsi untuk melakukan
aksi/operasi tertentu terhadap nilai operator yang pada umumnya dari hasil
operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Sementara operator adalah nilai
yang dilibatkan dalam operasi oleh operator.

4.2. Jenis-Jenis Operator


a. Operator Aritmatika
Operator ini digunakan untuk melakukan perhitungan
matematika,sebagian berikut:
Operator Nama Contoh Hasil
+ Penambahan 1+4 5
- Pengurangan 1-4 -3
/ Pembagian ¼ 0.25
* Perkalian 1*4 4
% Sisa Pembagian 5%2 1
++ Inkremen X=5; X++ X=6
- Dekremen X=5; X- X=4
Contoh skrip :
Operatoraritmatika.php
<?php
$bil1=200;
$bil2=40;
$hasil=$bil1+$bil2;
echo "$bil1 + $bil2 = $hasil<br>";
$hasil=$bil1-$bil2;
echo "$bil1 - $bil2 = $hasil<br>";
$hasil=$bil1/$bil2;
echo "$bil1 / $bil2 = $hasil<br>";
?>

Hasil :
Hasil dari skrip diatas seperti gambar berikut:

Gambar 4.1 hasil Operatoraritmatika


b. Operator Perbandingan
Operator perbandingan digunakan untuk menghasilkan 2 nilai
yang hasil akhirnya adalah nilai Boolean true dan false. Operator ini
sangat berguna dalam pemrograman karena bisa menentukan arah
pemrograman. Operator perbandingan di PHP adalah :
Operator Nama Contoh Hasil
== Sama dengan 6==6 False
!= Tidak sama dengan 3!=3 False
> Lebih besar 1>5 False
>= Lebih besar atau sama 3>=4 False
dengan

Operator Nama Contoh Hasil


< Lebih kecil 2<4 True
<= Lebih kecil atau sams dengan 5<=4 False

Opertorperbandingan.php
<?php
$bil1=200;
$bil2=40;
$teks1="PHP";
$teks2="php";

$hasil=$bil1==$bil2;
echo "$bil1==$bil2 = $hasil <br>";

$hasil=$bil1!=$bil2;
echo "$bil1!=$bil2 = $hasil <br>";

$hasil=$bil1>=$bil2;
echo "$bil1>=$bil2 = $hasil <br>";

$hasil=$teks1==$teks2;
echo "$teks1==$teks2 = $hasil <br>";

$hasil=$teks1!= $teks2;
echo "$teks1!=$teks2 = $hasil <br>";
Hasil
?> dari skrip diatas seperti gambar berikut:
Hasil tampilan di browser :

Gambar 4.2 hasil Operatorperbandingan.php


c. Operator Logika
Operator untuk menyusun kalimat ekspresi/ungkapan logika. Hasil
operasi ini akan didapatkan nilai satu jika benar dan nol jika salah.
Operator Fungsi
AND atau && Operasi logika AND
OR atau || Operasi logika OR
XOR Operasi logika eksklusife OR
! Ingkaran/negasi

Operatorlogika.php
<?php
$bil1=100;
$bil2=20;
$teks1="PHP";
$teks2="php";

$hasil=($bil1<> $bil2) or ($teks1==$teks2);


echo " $bil1< > $bil2 or $teks1==$teks2 adalah $hasil <br>";

$hasil=!($teks1== $teks2);
echo "!($teks1= = $teks2) adalah $hasil <br>";
?>
Hasil dari skrip diatas seperti gambar berikut:

Gambar 4.3 hasil operatorlogika.php


d. Operator String
Dalam PHP juga tersedia operator string, yaitu digunakan untuk
operasi penggabungan teks. Adapun simbol yang digunakan yaitu
berupa karakter titik (.).
Operatorstring.php
<?php
$teks1="Aku Sedang belajar ";
$teks2="Pemrograman Web ";
$teks3="Menggunakan bahasa script PHP ";
$hasil=$teks1 . $teks2 . $teks3;
echo "$hasil ";
?>

Hasil dari skrip diatas seperti gambar berikut:

Gambar 4.4 hasil Operatorstring.php


Latihan
Buat skrip menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk menghitung
volume Kubus menggunakan fungsi operator aritmatika dan operator
string dengan ketentuan sebagai berikut :
Panjang sisi kubus = 15cm
Hitung volume balok dengan rumus = sisi x sisi x sisi
Buat variable teks1 yang berisi =“Belajar Menghitung” dan teks2
yang berisi =“Volume Kubus”.
Buat perintah untuk menggabungkan nilai dari Variable teks1 dan teks2
menggunakan operator string.
Jawaban latihan: Hasil dari skrip latihan adalah:
<?php
$sisi=15;
$teks1="Belajar Menghitung";
$teks2="Volume Kubus";
$volume = $sisi*$sisi*$sisi;

echo"$teks1 . $teks2<br>";
echo"Panjang Sisi Kubus =
$sisi<br>";
echo"Volume Kubus = $volume
cm3<br>"; Gambar 4.5 hasil dari jawaban latihan
?>
BAB V
PENGENALAN FORM DAN PENGGUNAAN HTTP
SERVER

Deskripsi:
Membahas komponen form, pengolahan data dari form yang ada dalam
bahasa pemrograman web, mempraktikkan penggunaan HTTP SERVER
dengan metode GET dan POST.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Membuat tampilan form dalam bahasa pemrograman web
2. Menggunakan methode get dan post dalam mengirim data.

5.1 Komponen Form


Sebuah website dinamis seringkali memerlukan interaksi antara
browser client dan server bisa berupa pemasukan data teks, angka, atau
upload file untuk diproses oleh server. Untuk mewadahi suatu data yang
dikirimkan oleh browser client, dibutuhkan adanya FORM HTML.
Penggunaan form misalnya untuk pendaftaran keanggotaan, pemasukan
kode kartu kredit, login user, transaksi perbelanjaan, dan upload file.

5.2. Pengolahan Data Dari Form


Form di HTML dikenal dengan adanya tag <FORM> dan ditutup
dengan tag </FORM>. Di dalam tag pembuka <FORM> diikuti dengan
atribut action dan method. Pada atribut action menerangkan ke halaman
yang akan digunakan pada proses input, sedangkan method digunakan untuk
mengatur cara mem-parsing konten.
Pada halaman web akan menerima inputan dari user atau para
pengunjung dengan menggunakan metode GET dan POST. GET akan
mengirimkan data bersama dengan URL, sedangkan POST akan
mengirimkannya secara terpisah. User mengirimkan data input dengan
mengisi teks atau pilihan pada attibut form html.
a. Proses Form menggunakan Metode GET.
File metodeget.php

<html>
<head>
<title> Form Metode Get</title>
</head>
<body>
<form action="metodegetproses.php" method="get">
Masukkan nama : <input type = "text" name="nama" size="25">
<input type="submit" value="Proses">
</form>
</body>
</html>
Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1 hasil metodeget.php


Buat file untuk memproses Variable yang diberikan oleh file
metodeget.php, beri nama filenya : metodegetproses.php
<html>
<head>
<title> Form Metode Get Proses</title>
</head>
<body>
Data Nama Yang Diinputkan adalah : <?php echo
$_GET["nama"];?>
</body>
</html>
Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.2 hasil metodegetproses.php


Penjelasan dari gambar hasil metodegetproses adalah:
Perhatikan tulisan pada url di web browser karena menggunakan
metode GET, maka data yang dikirmkan akan ditampilkan di URL
b. Proses Form menggunakan metode : POST
Untuk membuat inputan, dan beri nama file : metodepost.php
<html>
<head>
<title> Form Metode Get</title>
</head>
<body>
<form action="metodepostproses.php" method="post">
Masukkan nama : <input type = "text" name="nama" size="25">
<input type="submit" value="Proses">
</form>
</body>
</html>

Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.3 hasil metodepost.php


Buat file untuk memproses Variable yang diberikan oleh file
metodepost.php beri nama filenya : metodepostproses.php
<html>
<head>
<title> Form Metode Get Proses</title>
</head>
<body>
Data Nama Yang Diinputkan adalah : <?php echo $_POST["nama"];?>
</body>
</html>

Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.4 hasil metodepostproses.php

Penjelasan dari gambar hasil metodegetproses adalah:


Perhatikan tulisan pada url di web browser karena menggunakan
metode POST, maka data yang dikirmkan akan ditampilkan di URL.
c. Contoh Pembuatan Form dengan Input, Proses, dan Output Dalam Satu
File
Untuk membuat form input dan halaman untuk menampilkan dalam
satu file, maka bisa menggunakan statement :
If (!Empty (nama_Variable))
Artinya jika Variable yang dicari tidak kosong (alias ada) maka baru
ditampilkan, sementara jika tidak ada maka tidak akan ditampilkan.
Yang perlu diketahui adalah digunakannya alamat action :
$_server [‘php_self’]
Artinya alamat action akan mengacu ke halaman itu sendiri dan
bukan di halaman yang lain. Dengan demikian, jika form di submit, maka
halaman yang dipanggil tetap halaman yang sama.
Contoh formdatadiri.php
<html>
<head>
<title> Masukan Data</title>
</head>
<body>
<h1> Masukan Identitas Anda<h1>
<form action="<?php echo $_SERVER['PHP_SELF']; ?>" method="post">
<pre>
Isikan Nama : <input type="text" name="nama">
Isikan No Telp: <input type="text" name="notelp">
Isikan Alamat : <textarea name="alamat" rows="5" cols="40"></textarea>
<input type="submit" value="TAMPIL"><input type="reset"
value="BATAL">
</pre>
</form>
<?php
$nama = $_POST['nama'];
$telp = $_POST['notelp'];
$alamat = $_POST['alamat'];
if(!empty($nama)){
echo "Nama : $nama <br>"; }
if(!empty($telp)){
echo "No Telp : $telp <br>"; }
if(!empty($alamat)){
echo "Alamat : $alamat <br>"; }
?>
</body>
</html>
Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.5 hasil formdatadiri.php


Selanjutnya setelah ada hasil formdatadiri maka KLIK Tombol Tampil,
maka akan tampil kiriman datanya.

Gambar 5.6 hasil kiriman data formdatadiri

Latihan
1. Buat skrip program untuk membuat form input disimpan dengan nama
forminputmahasiswa.php sebagai berikut ini:
Gambar 5.7 Tampilan forminputmahasiswa.php

2. Buat skrip program simpan dengan nama tampilmahasiswa.php untuk


memanggil data dari form input dengan bentuk sebagai berikut ini:

Gambar 5.8 tampilmahasiswa.php


Jawaban latihan
1. forminputmahasiswa.php
<html>
<head>
<title>Input Data Mahasiswa</title>
</head>
<body bgcolor="green">
<form action="tampilmahasiswa.php" method="post">
<b>Pengelolaan Data Mahasiswa</b>
<br>
<pre>
Nama : <input type="text" name="nama" size="25"
maxlength="50">
Alamat : <input type="text" name="alamat" size="25"
maxlength="50">
</pre>
Jenis Kelamin :
<input type="radio" name="jeniskel" value="Laki-Laki"> Laki -
Laki
<input type="radio" name="jeniskel" value="Perempuan">
Perempuan
<p>
Pekerjaan :
<select name="pekerjaan">
<option value="-Pilih-">
<option value="Pelajar">Pelajar
<option value="Karyawan">Karyawan
<option value="Wirausaha">Wirausaha
<option value="Lain-lain">Lain-lain
</select>
<p>
Hobi :
<input type="checkbox" name="hobi1"
value="Olahraga">Olahraga
<input type="checkbox" name="hobi2" value="Musik">Musik
<input type="checkbox" name="hobi3" value="Jalan-Jalan">Jalan-
Jalan
<p>
<input type="submit" value="Kirim"><input type="reset"
value="Batal">
</form>
</body>
</html>
2. tampilmahasiswa.php

<html>
<head>
<title> Data Mahasiswa </title>
</head>
<body>

<?php
$nama =$_POST['nama'];
$alamat =$_POST['alamat'];
$jeniskel =$_POST['jeniskel'];
$pekerjaan =$_POST['pekerjaan'];
$hobi1=$_POST['hobi1'];
$hobi2=$_POST['hobi2'];
$hobi3=$_POST['hobi3'];
?>

<table border=1 bgcolor="Cyan">


<tr>
<td colspan=2 align="center"><b>Data Mahasiswa</b></td>
</tr>
<tr>
<td>Nama</td><td><?php echo $nama; ?></td>
</tr>
<td>Alamat</td><td><?php echo $alamat; ?></td>
</tr>
<td>Jenis Kelamin</td><td><?php echo $jeniskel; ?></td>
</tr>
<td>Pekerjaan</td><td><?php echo $pekerjaan; ?></td>
</tr>
<td>Hobi</td><td><?php echo $hobi1,",",$hobi2,",",$hobi3; ?></td>
</tr></table>
<a href="forminputmahasiswa.php">INPUT DATA LAGI</a>

</body>
</html>
BAB VI
PERCABANGAN

Deskripsi:
Membahas konsep percabangan dalam bahasa pemrograman web

Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Menggunakan perintah percabangan if tunggal
2. Menggunakan perintah percabangan if dan else
3. Menggunakan perintah percabangan if majemuk
4. Menggunakan perintah switch

6.1 Pernyataan Seleksi


Sebagian besar bahasa pemrograman mengandung pernyataan
seleksi. Pada dasarnya pernyataan seleksi adalah suatu mekanisme yang
menjelaskan apakah pernyataan akan dikerjakan atau tidak, hal ini
tergantung kondisi yang dirumuskan. Dalam bahasa pemrograman PHP
pernyataan seleksi diterapkan dengan menggunakan statement IF dan
Switch Case.

a. Statement IF
1. If Tunggal
Statement IF merupakan statement yang penting dan pasti terdapat
di semua bahasa pemrograman. Statement ini berguna untuk membuat
percabangan berdasarkan kondisi tertentu yang harus dipenuhi.
Bentuk umun: if ( kondisi )
{
statement;
}
Prinsip kerjanya adalah perintah di atas akan dikerjakan apabila
kondisi bernilai TRUE atau benar, sedangkan jika kondisi salah/FALSE
maka statement di atas tidak akan dikerjakan.

2. Pernyataan If dan Else


Pernyataan ELSE merupakan bagian dari pernyataan if. Else
digunakan untuk memberikan alternatif perintah apabila kondisi bernilai
salah / FALSE. if ( kondisi )
Bentuk umum : {
statement_1;
}
else
{
statement_2;
}

Contoh dari pernyataan if dan else adalah sebagai berikut:

<html>
<head>
<title> Contoh IF ELSE</title>
</head>

<?php
$nilai = 40;
if ($nilai >= 60)
{ echo "Nilai Anda = $nilai. Selamat, Anda Lulus" ; }
else
{ echo "Nilai Anda = $nilai. Sorry, Anda Tidak Lulus" ; }
?>

</body>
</html>
Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 6.1. hasil pernyataan if dan else


3. Pernyataan IF Majemuk
Jika pernyataan else memberikan alternatif pilihan kedua, maka
untuk pernyataan ElseIf dapat digunakan untuk merumuskan banyak
alternatif pilihan (lebih dari dua pilihan).
Bentuk umum : if ( kondisi_1)
{
statement_1;
}
elseif ( kondisi_2)
{
statement_2;
}
elseif ( kondisi_3)
{
statement_3;
}
else
{
statement_n;
}
Contoh dari pernyataan if majemuk adalah sebagai berikut:
<html>
<head>
<title> Contoh IF Majemuk</title>
</head>

<?php
$nilai = 90;
if (($nilai >= 0)&&($nilai < 50))
{ $grade ="E";}
elseif(($nilai >= 50)&&($nilai < 60))
{ $grade ="D";}
elseif(($nilai >= 60)&&($nilai < 75))
{ $grade ="C";}
elseif(($nilai >= 75)&&($nilai < 85))
{ $grade ="B";}
elseif(($nilai >= 85)&&($nilai < 100))
{ $grade ="A";}
else
{$grade = "Nilai anda di luar jangkauan"; }
echo "Nilai Anda : $nilai, dikonversi menjadi
$grade";
?>
</body>
Hasil dari skrip
</html>pernyataan if majemuk adalah sebagai berikut:

Gambar 6.2. hasil pernyataan if majemuk


b. Statement Switch
Statement untuk pengatur alur program berikutnya adalah switch.
Salah satu keuntungan switch adalah ada bisa langsung mengevaluasi satu
statement dan memerintahkan aksi dalam jumlah yang lebih banyak.
Bentuk umum : switch ( nilai_ekspresi ){
case nilai_1: statement_1; break;
case nilai_2: statement_2; break;
default: statement_n; }
Contoh dari statement Switch adalah sebagai berikut:
<html>
<head>
<title> Contoh IF Majemuk</title>
</head>

<?php
$angka = 6;
switch($angka) {
case 0 : $terbilang = "NOL"; break;
case 1 : $terbilang = "SATU"; break;
case 2 : $terbilang = "DUA"; break;
case 3 : $terbilang = "TIGA"; break;
case 4 : $terbilang = "EMPAT"; break;
case 5 : $terbilang = "LIMA"; break;
case 6 : $terbilang = "ENAM"; break;
case 7 : $terbilang = "TUJUH"; break;
case 8 : $terbilang = "DELAPAN"; break;
case 9 : $terbilang = "SEMBILAN"; break;
default : $terbilang = "Nilai di luar jangkauan"; break;
}
echo "Bentuk Terbilang dari angka $angka adalah
$terbilang";
?>
</body>
</html>

Hasil dari skrip statement switch adalah sebagai berikut:

Gambar 6.3 hasil statement switch


Latihan
Buatlah skrip sehingga mendapatkan tampilan sebagai berikut:
Tampilan input
Gambar 6.4 Rancangan Tampilan Input Latihan
Tampilan output:

Gambar 6.5 Rancangan Tampilan Output Latihan


Ketentuan Soal :
Jika ipk>=3.0 maka keterangannya= mendapat beasiswa sebesar
Rp.1000.000 “
Selain itu tidak dapat beasiswa
Jika klik Kembali Ke Awal akan kembali ke halaman input
Jawaban latihan:
1. Tampilan input
<html>
<head>
<title>Info Beasiswa</title>
</head>
<body>
<form action="beasiswa_output.php" method="post">
<h2>PENERIMAAN BEASISWA</h2>
<pre>
Nama : <input type="text" name="nama">
NIM : <input type="text" name="nim">
Kelas : <input type="text" name="kelas">
Jurusan : <Select name=jurusan>
<option value=Sistem Informasi>SI</option>
<option value=Tehnik Informatika>TI</option>
</select>
Jenis Kelamin : <input type="radio" value=Pria
name="jekel">Pria
<input type="radio" value=Wanita
name="jekel">Wanita
IPK : <input type="text" size=4
name="ipk">
<br>
<input
2. Untuktype="submit" value="Proses">
tampilan output: <input
if($ipk>=3.0)
type="reset" value="Batal"> {
<html>
<br> $ket="Mendapat beasiswa sebesar
<head>
</pre> Rp.1.000.000";
<title>Beasiswa</title>
</form> }
</head>
</body> else
<body>
</html> {
<h2> Data Penerima
$ket="Tidak dapat beasiswa"; }
Beasiswa</h2>
echo "Nama : $nama<br>";
<pre>
echo "Nim : $nim<br>";
<?php
echo "Kelas : $kelas<br>";
$nama=$_POST["nama"];
echo "Jurusan : $jurusan <br>";
$nim=$_POST["nim"];
echo "Jenis kelamin : $jekel <br>";
$kelas=$_POST["kelas"];
echo "IPK : $ipk<br>";
echo "Menyatakan bahwa $nama $ket";
$jurusan=$_POST["jurusan
?>
"];
<br>
$jekel=$_POST["jekel"];
<a href=beasiswa_input.php>Kembali</a>
$ipk=$_POST["ipk"];
</pre>
</body></html>
BAB VII
PERULANGAN

Deskripsi:
Membahas pengertian dasar struktur perulangan atau dikenal juga dengan
istilah loop, mempraktikan cara penggunaan perulangan for, while, do while
dan Foreach.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
3. Memahami pengertian dasar perulangan
4. Mengenal jenis jenis perulangan dalam pemprograman
5. Mengimplementasikan jenis jenis perulangan tersebut dalam bahasa
pemrograman web.

7.1. Pengertian Dasar Perulangan


Perulangan atau looping. Ketika kita mempelajari bahasa
pemrograman pasti akan menemui dengan yang dinamakan perulangan,
terutama perulangan pada php. Hal yang tentunya wajib dikuasai dalam
bahasa pemrograman salah satunya mengenai perulangan. Banyak algoritma
yang tentunya mengandalkan proses perulangan atau looping guna
terciptanya sarana alogirtma seperti menggunakan array, searching, filtering
dan banyak lagi.
7.2. Pengertian Dasar Perulangan Pada PHP
perulangan atau looping yaitu digunakan untuk mempermudah melakukan
proses yang berulang-ulang sesuai dengan perintahnya. Contoh kecilnya
adalah, apabila kita mengurutkan angka 01 sampai 50, maka hal yang paling
mudah dalam pemrograman ialah dengan menggunakan perulangan, yaitu
dengan Algoritma menambahkan nilai 1 pada setiap angka yang diulang.
Misalnya di awali dengan 1, ditambah dengan 1 maka akan memperoleh
nilai 2, dan seterusnya hingga mencapai 50.
Ada beberapa jenis metode perulangan atau looping yang bisa digunakan
dalam pembuatan prorama menggunakan bahasa PHP diantaranya yaitu:
for, while, do while dan Foreach.
a. Perulangan FOR pada PHP
Perulangan for Biasanya Dipakai untuk mengulang suatu pernyataan
sebanyak yang kita mau. Penggunaan sintak for pada bahasa pemprograman
php yaitu dengan menentukan kondisi jumlah atau nilai yang ingin
diulang “Variable = nilai; Variable < batas; Variable++”.
Contohfor.php
Ketikan koding berikut:
<html>
<head>
<title>contohfor </title>
</head>
<body>
<?php
for($i = 1; $i <= 9; $i++)
{
echo $i . '<br />';
}
?>
</body>
</html>

Hasil Dari kode perulangan for pada php diatas akan mencetak angka 1 – 9,
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 7.1 hasil Perulangan Mengunakan For

Penjelasan Koding Diatas:


$i = 1
Variable $i memiliki nilai 1
$i <= 9
Lalu disini kita akan melakukan batas perulangan Variable $i dengan
menggunakan operator perbandingan pada php
$i++
Selanjutnya disinilah nilai $i akan berubah dengan menambahkan setiap
angka dimulai dari 1 ditambah dengan 1 dengan menggunakan metode post-
increment, tetapi looping pertama tidak akan terjadi proses penambahan dan
angka 1 akan tetap dicetak sebagai angka 1.
b. Perulangan While pada PHP
Perulangan while mirip dengan for, namun untuk menentukan
kondisinya hanya dengan menggunakan operator perbandingan saja,
misalnya $i <= batas.
Buat file baru didalam folder htdoc/perulangan/while.php
Ketikan koding berikut:
<html>
<head>
<title> Contoh while</title>
</head>
<body>
<?php
$i = 1;
while($i <= 9)
{
echo $i . '<br />';
$i++;
}
?>
</body>
</html>
Hasil Dari kode perulangan for pada php diatas akan mencetak angka 1 – 9,
seperti gambar dibawah ini:

Gambar 7.2 hasil Perulangan Mengunakan While

Ket: perbedaan yang mencolok dengan menggunakan for adalah kondisi


tidak ditulis didalam fungsi perulangannya, dan proses penambahan angka
dengan menggunakan metode post-increment ditulis di dalam proses
perulangan.

c. Perulangan Do-While pada PHP


Perbedaan yang mendasar perulangan Do-While dengan While adalah
dimana yang dilakukan adalah dengan mengeksekusi pernyataan terlebih
dahulu, setelah itu membaca kondisi,
Buat file baru didalam folder htdoct/perulangan/dowhile.php
Ketikan koding berikut:

<html>
<head>
<title> Contoh Do While</title>
</head>
<body>
<?php
$i = 1;
do{
echo $i . '<br />';
$i++;
}
while($i <= 9);
?>
</body>
</html>

Hasil tampilan di browser :

Gambar 7.3 hasil Perulangan Mengunakan Do-While


Sebenarnya yang menentukan perhitungan adalah posisi operator
post-increment ($i++), yaitu Variable akan dicetak terlebih dahulu baru
ditambahkan nilai 1. Namun jika posisi post-increment ($i++) berada diatas
perintah cetak maka yang terjadi adalah program akan terlebih dahulu
menambahkan nilai satu pada Variable $i, misalnya:
<html>
<head>
<title> Contoh Do While 2</title>
</head>

<body>
<?php
$i = 1;
do{
$i++;
echo $i . '<br />';
}
while($i <= 9);

?>
</body>
</html>

Dari contoh perpindahan operator post-increment diatas maka akan tercetak


seperti gambar dibawah ini:

Gambar 7.4 hasil Perulangan Mengunakan Do-While 2

Terlihat terjadi perubahan proses, yaitu nilai akan ditambahkan lebih dulu
maka akan menghasilkan angka 2 – 10, berbeda dengan sebelumnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari proses adalah bergantung
pada posisi operator post-increment.
d. Perulangan Foreach pada PHP
Jenis perulangan Foreach pada PHP ini adalah yang paling berbeda dari
perulangan sebelumnya, yaitu perulangan Foreach pada PHP ini berguna
untuk memecah isi array, atau lebih sederhananya ialah untuk
menyederhanakan nilai array agar dapat dibaca dengan mudah.
berikut ini adalah bentuk umum penulisanya nya:

foreach(Array as Key => Value)


{
# Code...
}

Contoh 1. Perulangan Foreach Array Tanpa Key


Buat file baru didalam folder htdoc/perulangan/foreach1.php
Ketikan koding berikut:
<html>
<head>
<title> Contoh Foreach Tanpa Key</title>
</head>

<body>
<?php
$array = array('PHP', 'Python', 'Ruby');
foreach($array as $value)
{
echo $value . '<br />';
}
?>
</body>
</html>

Pada code bentuk umum penulisan pernyataan didalam fungsi Foreach ialah
dengan menggunakan key untuk mengambil kunci array tersebut, namun
dapat juga langsung mengambil nilainya saja, dan code diatas akan
menghasilkan output seperti gambar dibawah ini:
Gambar 7.5 hasil Perulangan Mengunakan Foreach Array Tanpa Key
Contoh 2. Perulangan Foreach Array Dengan Key
Buat file baru didalam folder htdoct/perulangan/foreach2.php
Ketikan koding berikut:
<html>
<head>
<title> Contoh Foreach Dengan Key</title>
</head>
<body>
<?php
$array = array('Java', 'PHP', 'C++');
foreach($array as $key => $value)
{
echo $key . ' yaitu Bagian dari '. $value . '<br />';
}
?>
</body>
</html>

Terlihat bahwa Variable $key digunakan untuk menampilkan kunci dari


array tersebut, berbeda dengan yang sebelumnya yaitu hanya dengan
menampilkan nilainya saja. Contoh sederhana diatas maka akan
menampilkan output seperti gambar dibawah ini:

Gambar 7.6 hasil Perulangan Mengunakan Foreach Array Dengan Key


LATIHAN
1. Buatlah tampilan tulisan kata “Saya Sedang Belajar Dasar
Pemrograman Web” sebanyak 20 kali secara berulang,
menggunakan script perulangan, untuk lebih jelasnya lihat tampilan
dibawah ini:

Gambar 7.7 hasil tampilan latihan


JAWABAN:

<html>
<head>
<title> Latihan For</title>
</head>

<body>
<?php
for($kata=1;$kata<=20;$kata++)
{
echo "Saya Sedang Belajar Dasar Pemrograman Web"."<br/>";
}
?>
</body>
</html>
BAB VIII
JAVASCRIPT

Deskripsi:
Membahas pengertian dasar dan penulisan script sederhana
menggunakan Javascript, membahas tentang bagaimana step by step
pembuatan dan penyimpanan file Javascript.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Memahami pengertian dasar javascript
2. Membuat tampilan website dengan penggunaan koding javascript
sederhana

8.1. Pengertian Javascript


Javascript merupakan suatu bahasa script yang banyak digunakan
dalam dunia teknologi terutama internet, bahasa ini dapat bekerja di
sebagian besar web browser seperti Internet Explorer (IE), Mozilla
Firefox, Netscape, opera dan web browser lainnya. bahasa javascript dapat
dideskripsikan dalam bentuk fungsi (Function) yang ditaruh di bagian
dalam tag <head> yang dibuka dengan tag <script language =” javascript”>
Isi dari script javascript sama dengan konsep yang sudah dipelajari dalam
materi PHP, yakni ada deklarasi Variable, penggunaan operator,
percabangan, looping, dan fungsi. Di dalam java script juga sebuah
komponen Alert yang digunakan untuk menampilkan kotak pesan pada
browser ketika fungsinya di jalankan.
Untuk berlatih deklarasi script pada javascript, salin contoh-contoh berikut
ini pada editor anda. Dan jalankan pada browser, amati tampilannya.
8.2. Latihan pembuatan koding javascript sederhana
Berikut merupakan contoh-contoh sederhana penulisan script
penggunaan perintah javascript
a. Menuliskan teks = contohjs1.html

<html> </script>
<head> </body>
<title> Untitled Document</title> </html>
</head>
<html>
b.<body>
Memformat teks dengan tag HTML = contohjs2.html
<script type="text/javascript">
<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
</head>

<body>
<script type="text/javascript">
document.write("<h1>Hello World!</h1>")
</script>
</body>
</html>
c. JavaScript yang diletakkan pada bagian HEAD = contohjs3.html

<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
</head>

<head>
<script type="text/javascript">
function message( )
{
alert("This alert box was called with the onload event")
}
</script>
</head>
<body onLoad="message( )">
</body>
</html>
d. JavaScript yang diletakkan pada bagian BODY = contohjs4.html

<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
document.write("This message is written when the page
loads")
</script>
</body>
</html>

e. Fungsi = contohjs5.html

<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function myfunction( )
{
alert("HELLO")
}
</script>
</head>
<body>
<form>
<input type="button" onclick="myfunction( )" value="Call function">
</form>
<p>By pressing the button, a function will be called. The function
will alert a message.</p>
</body>
</html>
f. Fungsi dengan argumen = contohjs6.html

<html> <input type="button"


<head> onclick="myfunction('Good Evening!')"
<script type="text/javascript"> value="Selamat Malam">
function myfunction(txt) </form>
{ <p>
alert(txt) ketika di tekan salah satu tombol maka
} fungsi akan di panggil dan pesan akan di
</script> tampilkan
</head> </p>
<body> </body>
<form> </html>
<input type="button"
onclick="myfunction('Good Morning!')"
value="Selamat Pagi">

g. Memunculkan tanggal lengkap = contohjs7.html

<html>
<body>
<script type="text/javascript">
var d=new Date( )
var weekday= new
Array("Sunday","Monday","Tuesday","Wednesday","Thursday","Frid
ay",
"Saturday")
var monthname= new
Array("Jan","Feb","Mar","Apr","May","Jun","Jul","Aug","Sep","Oct",
"Nov",
"Dec")
document.write(weekday[d.getDay( )] + " ")
document.write(d.getDate( ) + ". ")
document.write(monthname[d.getMonth( )] + " ")
document.write(d.getFullYear( ))
</script>
</body>
</html>
LATIHAN
1. Buatlah Program Sederhana menggunakan perintah JavaScript
2. Proram yang akan dibuat berupa tampilan pesan seperti dibawah ini
menggunakan perintah javascript

Gambar 8.1 Rancangan Tampilan Latihan di browser


JAWABAN:
1. Buka aplikasi notepad atau yang lainnya.
2. Buat dokumen baru pada aplikasi tersebut.
3. Tuliskan coding JavaScript dibawah ini.

var n = prompt("Masukan nama anda:");


var c = confirm("Hai "+n+"! Apakah saya tampan?");
if (c == true) {
alert('Oh Thanks!!');
}else{
alert('Why?!!');
}

4. Simpan file tersebut dengan nama program.js


5. Buat dokumen baru lagi pada aplikasi anda.
6. Tuliskan coding html berikut ini, yang digunakan untuk memanggil file
javascripts diatas.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="program.js"></script>
</head>
</html>

7. Simpan file html tersebut dengan nama index.html harus dingat kedua file
harus tersimpan dalam satu folder yang sama.
8. Jalankan file diatas dengan memanggil nama folder tempat folder diatas
disimpan.
BAB IX
CSS
Deskripsi:
CSS merupakan bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen
yang ditulis dalam bahasa markup / markup language. apabila kita membahasnya dalam
konteks web, bisa di artikan sebagai bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan /
desain sebuah halaman HTML.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Memahami pengertian dasar tentang CSS
2. Memahami Kegunaan dari CSS
3. Mengimplementasikan penerapan CSS pada sebuah web.
4. Mempelajari padding, margin dan border pada CSS .

9.1. Pengertian CSS


CSS = Cascading Style Sheets ( Bahasa lembar Gaya ). CSS merupakan bahasa
yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa
markup / markup language. Jika kita berbicara dalam konteks web, bisa di artikan secara
bebas sebagai : CSS merupakan bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan / desain
suatu halaman HTML.

9.2. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan CSS.


• Perancangan desain text dapat dilakukan dengan mendefinisikan fonts (huruf) ,
colors (warna), margins (ukuran), latar belakang (background), ukuran font
(font sizes) dan lain-lain. Elemen-elemen seperti colors (warna) , fonts (huruf),
sizes (ukuran) dan spacing (jarak) disebut juga “styles”.
• Cascading Style Sheets juga bisa berarti meletakkan styles yang berbeda pada
layers (lapisan) yang berbeda.
9.3. Cara Pemasangan CSS Pada Dokumen HTML
Ada 3 cara untuk memasang CSS pada dokumen HTML yaitu:
• External Style Sheet
Aturan CSS disimpan pada suatu file sehingga terpisah dari dokumen HTML.
Kemudian tambahkan kode pemanggilan file CSS dalam dokumen HTML.

File CSS(Misalnya disimpan dengan nama style.css) berisi :


p{text-align: justify;}

Dokumen HTML berisi :


<html>
<head>
<title>CSS Secara Internal</title>
<link rel=”stylesheet” type=text/css” href=”style.css” />
</head>
<body>
<p> Paragraph yang diatur CSS Secara External</p>
</body>
</html>

Akhiran file CSS adalah .css

• Internal Style Sheet


Aturan CSS ditulis pada bagian HEAD dokumen HTML menggunakan tag
<style>

<html>
<head>
<title>CSS Secara Internal</title>
<style type="text/css">P{text-align:justify;}
</style>
</head>
<body>
<p> Paragraph yang diatur CSS Secara Internal</p>
</body>
</html>
• Inline Style Sheet
Aturan CSS ditulis langsung pada tag HTML yang akan diatur
tampilannya menggunakan atribut style:

<html>
<head>
<title>CSS Secara Internal</title>
<style type="text/css">P{text-align:justify;}
</style>
</head>
<body>
<p style =”text-align:justify;”> Paragraph yang diatur
CSS Secara Internal</p>
</body>
</html>

SATUAN DALAM CSS


1. Statik
* in → satuan inchi
* cm → satuan centimeter
* mm → satuan milimeter
* pt → satuan point (1point = 1/72 inchi)
* pc → satuan pica (1pica = 12 point)
* px → satuan pixel (satu titik gambar terkecil dalam layar monitor)
2. Relatif
* % → satuan persen
* em → atau ems (1em = ukuran font yang tengah ada dalam elemen)
* ex → 1ex = x-height suatu font (x-height biasanya setengah ukuran
font)
9.4. Penulisan CSS
Sintaks penulisan CSS sebagai berikut:

Gambar 9.1 susunan penulisan sintaks CSS


Penjelasan:
Aturan CSS terdiri 2 bagian:
1. Selector
Biasanya berupa tag HTML, id, class
• id menggunakan tanda # didepan nama selector
• class menggunakan tanda titik didepan nama selector
contoh :
h1 { color : blue ; } ➔ tag html h1
#teks { color :green; } ➔ id
.warna { color : red; } ➔ class
2. Declaration
Berisi aturan-aturan css yang terdiri dari properti dan nilainya yang
dipisahkan oleh tanda titik dua. Setiap aturan css harus diakhiri dengan
tanda titik koma.
a. Selector ID pada CSS
Untuk selector id pada css ditandai dengan tanda #(pagar) contoh
penulisan seperti berikut :

#teks
{
Color : blue;
Font-family: Calibri;
}
Penggunaanya dalam script HTML :

<body>
<p id=”teks”>TEST
</p>
</body

Yang perlu di perhatikan jika menggunakan selector id :


1) Sebuah elemen HTML hanya boleh memiliki 1 id
2) Setiap halaman hanya boleh memiliki 1 elemen dengan id
tersebut
3) Dapat di gunakan sebagai penanda halaman untuk link
4) Digunakan juga untuk javascript
5) Sebaiknya tidak digunakan untuk css ( lebih baik gunakan class)
b. Selector Class pada CSS

Untuk selector class pada css ditandai dengan tanda . (titik) contoh
penulisan seperti berikut :

.warna
{ background-color: lightgreen; }

Penggunaanya dalam script HTML :

<body class=”warna”>

</body>

9.5. Properti-properti CSS


Properti CSS jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa diantaranya:
Properti Fungsi Nilai Contoh penulisan :
Mengatur Nama warna,
Color : blue;
Color warna pada kode hexa
Color:#ffffff;
Teks warna
Nama warna,
Background- Mengatur Background-
kode hexa
color warna latar Color:rgb(200,0,55);
warna,rgb
Background- Mengatur Nama file Background-
image gambar latar gambar image:url(header.jpeg);
Mengatur Left,Center,
Text-align Text-align:left;
perataan teks right, justify
Nama-nama
jenis huruf, co:
mengatur
Font-family arial, times Font-family:calibri;
jenis font
new roman,
georgia
Dll.

Pseduo-Class
Adalah sebuah kelas semu yang dimiliki oleh elemen HTML, yang
membuat kita dapat mendefinisikan style pada keadaan tertentu dari elemen
tersebut. Pseduo-class terbagi menjadi beberapa type, sebagai berikut :
1. Yang berhubungan dengan link
a) : link
Style default pada sebuah link (a yang memiliki href)
b) : hover
Style ketika kursor mouse berada diatas sebuah link / elemen
c) : active
Style ketika sebuah link di klik (keadaan aktif)
d) : visisted
Style ketika sebuah link sudah pernah di kunjungi sebelumnya
(menggunakan browser yang sama)
2. Yang berhubungan dengan posisi elemen (ada pada css 3)
a) : first-child
Memilih elemen pertama dari sebuah parent (elemen
pembungkusnya )
b) : last-child
Memilih elemen terakhir dari sebuah parent (elemen
pembungkusnya )
c) : nth-child(n)
Memilih elemen ke (n) dari sebuah parent (elemen pembungkusnya )
n bisa berarti urutan 1,2,3,….. atau pola (2n),(3n+2), atau ganjil dan
genap, even & odd
d) : first-of-type
Memilih elemen pertama dari sebuah jenis / tipe tag
e) : last-of-type
Memilih elemen terakhir dari sebuah jenis / tipe tag

9.6 PADDING, MARGIN DAN BORDER


Dalam CSS dikenal istilah ‘Box Model’. Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 9.2 Box Model CSS


Keterangan gambar :
Padding : Menentukan jarak komponen body ke border atau Ukuran jarak
bagian dalam
Border : Adalah garis tepi dari komponen
Margin : Adalah Ukuran jarak bagian luar atau ukuran jarak sesudah Border

CSS menggunakan konsep ini dalam mengatur tag-tag HTML. Pada


gambar, bayangkan area ‘Content’ misalnya adalah sebuah paragraph.
Obyek paragraph ini akan dianggap CSS memiliki area padding, border, dan
margin disekitarnya. Keberadaan area-area ini berguna untuk pengaturan
tata letak. Misalnya ingin diatur agar 2 buah gambar yang terletak
berdampingan tidak terlalu rapat, maka kita dapat memperbesar lebar dari
area margin agar jarak antara gambar lebih lebar.
a. Padding
ditulis dengan CSS padding:5px 5px 5px 5px; urutan nilai angkanya adalah
atas, kanan, bawah dan kiri, atau bisa menggunakan penulisan lengkap
seperti berikut ini :
padding-left:5px; ➔ini adalah untuk pengaturan padding bagian kiri
padding-right:5px; ➔ ini adalah untuk pengaturan padding kanan
padding-top:5px; ➔ untuk bagian atas dan
padding-bottom:5px; ➔ untuk bagian bawah, Ingat satuan px(pixels) bisa
kamu ganti
sesuai satuan yang lain yang sesuai
b. Border
Ditulis dengan CSS border:1px dotted #000000; ➔ urutan penggunaanya
adalah ukuran border, style border dan warna border, atau bisa
menggunakan penulisan lengkap seperti berikut ini :
border-width:1px; ➔ ini adalah ketebalan border sebesar 1pixel
border-style:dotted; ➔ ini adalah jenis bordernya yang bisa diganti dengan
tipe dashed, solid, double, groove, ridge, inset, outset dan lainnya
border-color:#FFFFFF; ➔ ini adalah warna dari border. kamu bisa
mengganti code warnanya (www.colorschemer.com/online)
c. Margin
Ditulis dengan CSS margin:5px 5px 5px 5px; ➔ urutanya atas, kanan,
bawah dan kiri,
atau bisa menggunakan penulisan lengkap seperti berikut ini :
margin-left:5px;
margin-right:5px;
margin-top:5px;
margin-bottom:5px;
Latihan CSS :
- Salin script berikut ini, lalu simpan di folder lat_css dengan
nama style_css.css
/* css carikan a,di dalam li yang merupakan
anak pertama*/
li:first-child a{
color:green;
}
/* css carikan a,di dalam li yang merupakan
anak terakhir*/
li:last-child a{
color:green;
}
/* css carikan a, di dalam li yang merupakan
anak genap*/
li:nth-child(even) a{
color:green;
}

/* css carikan a, di dalam li yang merupakan


anak ganjil*/
li:nth-child(odd) a{
color:violet;
}
/* css carikan p, di dalam halaman yang urutannya pertama*/
p:first-of-type {
color: red;
}
/* css carikan p, di dalam halaman yang urutannya terakhir*/
p:last-of-type {
color: orange;
}
- Salin script berikut ini, lalu simpan di folder modul_web1 dengan
nama latihan_css.html

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title> Latihan CSS</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style_css.css">
</head>
<body>
<a href="#" class="hello">Hello World</a>
<ul>
<li><a href="#">Link 1</a></li>
<li><a href="#">Link 2</a></li>
<li><a href="#">Link 3</a></li>
<li><a href="#">Link 4</a></li>
<li><a href="#">Link 5</a></li>
<li><a href="#">Link 6</a></li>
<li><a href="#">Link 7</a></li>
<li><a href="#">Link 8</a></li>
<li><a href="#">Link 9</a></li>
<li><a href="#">Link 10</a></li>
</ul>
<p>Lorem Ipsum adalah contoh teks atau dummy dalam industri percetakan dan
penataan huruf atau typesetting. Lorem Ipsum telah menjadi standar contoh teks
sejak tahun 1500an, saat seorang tukang cetak yang tidak dikenal mengambil
sebuah kumpulan teks dan mengacaknya untuk menjadi sebuah buku contoh
huruf. </p>
<p> Ia tidak hanya bertahan selama 5 abad, tapi juga telah beralih ke penataan
huruf elektronik, tanpa ada perubahan apapun. Ia mulai dipopulerkan pada tahun
1960 dengan diluncurkannya lembaran-lembaran Letraset yang menggunakan
kalimat-kalimat dari Lorem Ipsum, dan seiring munculnya perangkat lunak
Desktop Publishing seperti Aldus PageMaker juga memiliki versi Lorem
Ipsum.</p>
</body>
</html>
- Hasil yang akan ditampilkan dibrowser :

Gambar 9.3 hasil Tampilan latihan CSS


BAB X
Membuat Design Web Responsive Menggunakan CSS

10.1 Merancang Design Web Responsive mengunakan CSS


Pada pembahasan materi kali ini kita akan membuat Design Web
Responsive.
Design Web Responsive adalah sebuah metode atau pendekatan sistem
web desain yang bertujuan memberikan pengalaman berselancar yang
optimal dalam berbagai perangkat, baik mobile maupun komputer. Dengan
metode ini. Berikut kita akan membuat form responsive. Langkah-langkah
yang perlu di gunakan dalam pembuatan web ini adalah :
1. Tentukan tema website
- Tema web perpustakaan
2. Membuat sketsa / blueprint / rancangan dari halaman web yang
akan di buat
Seperti contoh berikut ini :

Gambar 10.1 rancangan tampilan responsive yang akan dibuat

3. Web responsive berarti web yang tampilannya mengikuti ukuran


layar gadget yang di gunakan untuk akses web tersebut
a. Buat folder di xampp/htdocs dengan nama : perpus
b. Didalam folder perpus, siapkan 2 buah folder :
• images ➔ untuk simpan gambar
• css ➔ untuk simpan file css
c. Buka editor, salin script css berikut : simpan di folder css
dengan nama style.css
*{
padding : 0;
margin : 0;
box-sizing : border-box;
}
body{
backgroud : #dedede;
font-family : 'Verdana',arial,sans-serif;
font-size : 15px;
}
p{
margin-bottom : 20px;
line-height : 1.5em;
}

h3{
margin-bottom : 20px;
border-bottom : 1px solid #aaa;
}

a{
text-decoration : none;
color : #333;
}

a:hover{
color : #666;
}

.container{
max-width : 1080px;
margin : 20px auto;
background : #fff;
overflow : hidden;
padding : 10px;
}

.header{
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
background : #9E9AFB;
}

/* main */
.left{
width : 250px;
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
float : left;
}
.left ul li a{
display :block;
border-bottom : 1px solid #dedede;
margin-bottom : 10px;
padding : 10px 5px;
font-color : #D3D2ED;
}

.left ul li a:hover{
color:#461AF3;
}

.middle{
width : 500px;
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
float : left;
}
.middle img{
max-width : 100%;
height : auto;
}

.middle a{
font-wight:bold;
}

.right{
width : 250px;
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
float : left;
}

.right ul{
list-style-type : none;
}
.right ul li{
display : block;
}
.right ul li a{
display :block;
border-bottom : 1px solid #dedede;
margin-bottom : 10px;
padding : 10px 5px;
}
.right ul li a:hover{
color:#461AF3;
}

.footer{
clear : both;
border : 1px solid #dedede;
padding : 15px;
@media screen and (max-width:959px){
#container{
width : 100%;
}
#left-column{
width : 70%;
}
#right-column{
width : 30%;
}
img{
width : 100%;
}
}
/*MEDIA QUERIES ( Responsive )
*******************************************/
@media screen and (max-width:1080px)
{
.container{
width : 100%;
}
.left{
width : 25%;
background : #D6CCFE;
}
.middle{
width : 68%;
float : right;

}
.right{
clear : both;
padding : 1% 4%;
width : auto;
float : none;
background : #D6CCFE;
}
}

/* untuk ukuran layar 700px kebawah */


@media screen and (max-width: 780px)
{
.header,
.footer{
text-align : center;
}
.left {
width : auto;
float : none;
}

.middle {
width : auto;
float : none;
}
10.2 Merancang Halaman Index Web Responsive
Tampilan index yang akan akan kita buat seperti gambar dibawah ini

Gambar 10.2 hasil tampilan halaman responsive

1. Buka file baru di aplikasi anda


2. Untuk membuat tampilan seperti diatas berikut adalah kodingan yang
perlu kita ketikan.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title> Website Responsive</title>
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<link rel="stylesheet" href="css/main.css">
</head>
<body>
<div class="container">
<div class="header">
<h1 align="center"> Selamat Datang DI Pepustakaan XYZ </h1>
</div>
<div class="main">
<div class="left">
<h3 align="center">Menu</h3>
<ul>
<li><a href="#">Login</a></li>
<li><a href="#">Home</a></li>
<li><a href="#">Daftar Buku</a></li>
</ul>
</div>
<div class="middle">
<h3 align="center">Berita</h3>
<p align="center"><strong><a href="#" >Membuat Design Web
Responsive</a></strong></p>
<p><img src="images/gambar.jpg" alt=""></p>
<p><a href="#">Baca Selengkapnya >> </a>
<div class="right">
<h3 align="center">Buku Terpopuler</h3>
<p>
<ul>
<li><a href="#">Web Design</a></li>
<li><a href="#">Pemrograman</a></li>
<li><a href="#">Database</a></li>
</ul>
</p>
</div>
</div>

<div class="footer">
<p align="center">Coppright &copy; 2018 Belajar CSS Responsive </a></p>
</div>
</div>
</body>
</html>

Berikut Penjelasan Source Code Diatas


<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-

scale=1.0">

merupakan syntax yang berfungsi untuk menampilkan web sesuai dengan


layar.
<link rel="stylesheet" href="css/main.css">

merupakan External Style sheet yang digunakan untuk mengload file css .
Pada Struktur HTML berikut terdapat 3 class utama yaitu header , main
dan footer .
Yaitu :

<div class="container">
<div class="header">digunakan untuk bagian header</div>
<div class="main">
<div class="left">Digunakan kolom bagian Kiri...</div>
<div class="middle">Digunakan kolom bagian
tengah...</div>
<div class="right">Digunakan kolom bagian kanan...</div>
</div>
<div class="footer">Digunakan bagian footer...</div>
</div>
3. Setelah selesai mengetikan kodingan diatas, simpanlah file tersebut di
dalam folder perpus dengan nama index.html
4. Lalu panggil file index.html diatas di browser anda.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, R. (2018). 7 in 1 Pemrograman Web Untuk Pemula. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

Aldeheid, A. (2015). Website no.1 Cara Mudah Bikin Website dan Promosi
ke Seo. Yogyakarta: Penerbit Mediakom.

Hidayatulloh, P., & Kawistara, J. K. (2014). Perancangan Web. Bandung:


Informatika.

Lee, C. (2011). Referensi Ringkas HTML 5. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

Sidik, B. (2017). Pemrograman Web dengan PHP 7. Bandung: Informatika.

Simarmata, J. (2010). Rekayasa Web. Yogyakarta: Penerbit Andi.

https://www.bahasaweb.com

https://www.duniailkom.com

https://www.malasngoding.com

(Sidik, 2017)
(Lee, 2011)
(Abdulloh, 2018)(Simarmata, 2010)(Hidayatulloh & Kawistara,
2014)(Aldeheid, 2015)
TENTANG PENULIS

Ani Oktarini Sari, S.kom, MMSI


Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana
Informatika. Mendapat gelar Sarjana pada tahun 2010
di STMIK Nusa Mandiri Jakarta dan Magister
Manajemen Sistem Informasi Peminatan Rekayasa
Perangkat Lunak di Universitas Gunadarma pada tahun
2015.

Ari Abdilah, M.Kom


Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana
Informatika. Mendapatkan gelar Sarjana pada tahun
2011 dan Magister Ilmu Komputer di STMIK Nusa
Mandiri Jakarta pada tahun 2015.

Sunarti, M.Kom
Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana
Informatika. Menyelesaikan pendidikan Sarjana tahun
2009 dan Magister Ilmu Komputer di STMIK Nusa
Mandiri Jakarta pada tahun 2011.
Sinopsis Buku

Buku Web Programing berisikan materi belajar mengenai dasar-dasar


pemrograman web. Buku ini direkomendasikan bagi pemula belajar
pemrograman web. Buku ini menjelaskan bagaimana belajar dasar-dasar
web dengan mudah, praktis dan cepat disertakan contoh latihan-latihan. Dan
adanya latihan contoh studi kasus membuat website yang responsive. Buku
ini membahas mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman web antara lain :
HyperText Markup Language (HTML), Cascading Style
Sheets (CSS), Hypertext Preprocessor (PHP) dan JavaScript.

Anda mungkin juga menyukai