Modul 3
Modul 3
DASAR PEMROGRAMAN
Disusun oleh:
Tim Penyusun
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar________________________________________________________________________ ii
BAB 5 Array___________________________________________________________________________50
Daftar Pustaka________________________________________________________________________54
iii
Modul Dasar Pemrograman
BAB 1
Pengenalan
Bahasa C++
1.1. Sejarah Singkat
1.1.1. Sekilas Perkembangan Bahasa
Bahasa C dikembangken di Bell lab pada tahun 1972 ditulis pertama
kali oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie merupakan
bahasa turunan atau pengembangan dari bahasa B yang ditulis oleh
Ken Thompson pada tahun 1970 yang diturunkan oleh bahasa
sebelumnya, yaitu BCL. Bahasa C, pada awalnya dirancang
sebagai bahasa pemrograman yang dioperasikan pada sistem operasi
UNIX.
Bahasa C merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah
yaitu diantara bahasa tinggat rendah dan tingkat tinggi yang biasa
disebut dengan Bahasa Tingkat Menengah. Bahasa C mempunyai
banyak kemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan
untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, Word Star dan
lain-lain.
1
Modul Dasar Pemrograman
Gambar 1.1.
Menu Untuk Mengaktifkan Program Borland C++
Gambar 1.2.
Layar Pembuka Borland C++
2
Modul Dasar Pemrograman
Gambar 1.3.
IDE Borland C++ 5.02
3
Modul Dasar Pemrograman
Bentuk Umum:
#include <file-header>
main()
# prepocessor
{ directive
main()
pernyataan;
{
}
//Batang tubuh program utama
Contoh-1 getch()
Penjelasan :
1. #include <file-header> merupakan preprocessor pada C++ untuk
pemanggilan file header yang memuat beberapa perintah-perintah dari C++
(contoh, apabila ingin menggunakan perintah cout maka harus menggunakan
file header iostream.h)
2. main( ) merupakan awal mula dari blok program utama
3. tanda { dan } sebagai punctuator yang awal blok program hingga akhir blok
program
4. cout merupakan perintah keluaran pada C++
5. getch( ); apabila ditempatkan sebelum funtuator }, maka berfungsi sebagai
penahan dari tampilan hasil
a. Model Tiny
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program dan data tidak
lebih dari 64 Kb.
4
Modul Dasar Pemrograman
b. Model Small
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk masing-masing program
dan data tidak lebih dari 64 Kb.
c. Model Medium
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program tidak lebih dari
64 Kb dan data tidak lebih dari 64 K.
d. Model Compact
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program lebih dari 64
Kb dan data tidak lebih dari 64 K.
e. Model Large
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program dan data lebih
dari 64 K.
d. Model Huge
Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk menyimpan satu jenis
data.
5
Modul Dasar Pemrograman
Pada Borland C++ 5.02 terdapat tiga cara menyimpan file editor, diantaranya yaitu :
Save Digunakan untuk menyimpan File Program pada jendela yang sedang aktif
kedalam disk. Hotkey yang ada bisa gunakan untuk menyimpan dengan
menekan tombol Ctrl + KS.
Save As Digunakan untuk menyimpan File Program pada jendela yang sedang aktif
kedalam disk dengan nama file yang berbeda.
Save All Digunakan untuk menyimpan semua File Program pada jendela yang
sedang aktif kedalam disk.
6
Modul Dasar Pemrograman
7
Modul Dasar Pemrograman
8
Modul Dasar Pemrograman
9
10
Modul Dasar Pemrograman
BAB 2
Pengenalan Tipe Data,
Perintah Masukan
dan Keluaran
Tipe Jumlah
Jangkauan Nilai
Data Memori
2.2. Konstanta
Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap. Secara garis besar konstanta
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Konstanta Bilangan
Konstanta Teks
10
11
Modul Dasar Pemrograman
A. Konstanta Bilangan
Dalam hal ini konstanta bilangan dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain:
1. Konstanta Bilangan Bulat (Integer).
Adalah bilangan yang tidak mengandung nilai desimal. Ini merupakan nilai
default pada konstanta bilangan.
Contoh : 1, 2, 3, 100
2. Konstanta Desimal Berpresisi Tunggal ( Floating Point )
Konstanta Floating Point, mempunyai bentuk penulisan, yaitu :
Bentuk Desimal ( contoh : 5.57 )
Bentuk Eksponensial / Bilangan Berpangkat ( contoh : 4.22e34.22 x
103 )s
3. Konstanta Desimal Berpresisi Ganda ( Double Precision )
Konstanta Double Precision, pada prinsipnya sama seperti Konstanta Floating
Point, tetapi Konstanta Double Precision mempunyai daya tampung data
lebih besar.
B. Konstanta Teks
Dalam hal ini konstanta teks dibagi menjadi dua kelompok, antara lain;
1. Data Karakter (Character).
Data karakter hanya terdiri dari sebuah karakter saja yang diapit oleh tanda
kutip tunggal ( ‘ ). Data karakter dapat berbentuk abjad ( huruf besar atau
kecil ), angka, notasi atau simbol.
Contoh : ‘Y’ ‘y’ ‘9’ ‘&’ dan lain-lain.
2. Data Teks (String).
Data String merupakan rangkaian dari beberapa karakter yang diapit oleh
tanda kutip ganda ( “ ).
Contoh : “Virusland”, “Jakarta”, “AMIK BSI”, “Y” dan lain-lain.
C. Deklarasi Konstanta
Bentuk deklarasi konstanta diawali dengan reserved word const.
Bentuk penulisannya :
const nama_konstanta = nilai konstanta;
atau
const tipe_data nama_konstanta = nilai konstanta;
11
12
Modul Dasar Pemrograman
2.3. Variabel
Adalah suatu tempat menampung data atau konstanta dimemori yang
mempunyai nilai atau data yang dapat berubah-ubah selama proses program.
Dalam pemberian nama variabel, mempunyai ketentuan-ketentuan antara lain :
1. Tidak boleh ada spasi ( contoh : gaji bersih ) dan dapat menggunakan tanda garis
bawah ( _ ) sebagai penghubung (contoh : gaji_bersih).
2. Tidak boleh diawali oleh angka dan menggunakan operator aritmatika.
Variabel, dibagi menjadi dua jenis kelompok, yaitu :
Variabel Numerik
Variabel Teks
A. Variabel Numerik
Variabel numerik ini dibagi menjadi menjadi 3 (tiga) macam :
1. Bilangan Bulat atau Integer
2. Bilangan Desimal Berpresisi Tunggal atau Floating Point.
3. Bilangan Desimal Berpresisi Ganda atau Double Precision.
B. Variabel Text
1. Character ( Karakter Tunggal )
2. String ( Untuk Rangkaian Karakter )
C. Deklarasi Variabel
Adalah proses memperkenalkan variabel kepada Borland C++ dan
pendeklarasian tersebut bersifat mutlak karena jika tidak diperkenalkan terlebih
dahulu maka Borland C++ tidak menerima variabel tersebut.
Deklarasi Variabel ini meliputi tipe variabel, seperti integer atau character dan
nama variabel itu sendiri. Setiap kali pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh
tanda titik koma ( ; ).
Bentuk penulisannya :
12
13
Modul Dasar Pemrograman
Contoh Deklarasi char nama_mahasiswa[20];
char grade;
float rata_rata ;
int nilai;
2.4.1 printf( )
Fungsi printf( ) merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan
untuk menampilkan informasi kelayar.
13
14
Modul Algoritma Pemrograman I
Contoh-1 #include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
char nama =”dita”;
int nilai = 100;
clrscr( );
Contoh-2 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float a1=87.5, a2=77.50;
clrscr( );
printf("Nilai Tugas 1: %2f \n",a1);
printf("Nilai Tugas 2: %2f ",a2);
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, jika tidak menggunakan penentu lebar field adalah:
14
15
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-3 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float a1=87.5, a2=77.50;
clrscr();
printf("Nilai Tugas 1: %2.2f \n",a1);
printf("Nilai Tugas 2: %2.2f",a2);
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, jika menggunakan penentu lebar field adalah
15
16
Modul Dasar Pemrograman
\" Tanda Kutip Ganda ( " )
\\ Backslash
Kode ASCII dalam hexadecimal.
\xaa
( aa menunjukkan angka ASCII ybs )
Kode ASCII dalam octal. (aaa menunjukkan
\aaa
angka ASCII ybs )
Contoh-4 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
main( )
{
char nama1[10]="Dita",nama2[10]="Ani",nama3[10]="Fitri";
float a = 88.5, b = 90.8, c = 98.2;
clrscr( );
printf("%8s\t %7s\t %8s ", nama1,nama2,nama3);
printf("\n%8.2f \t %8.2f \t %8.2f ", a,b,c);
getch( );
}
2.4.2. puts( )
Perintah puts( ) sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk
mencetak string ke layar. puts( ) berasal dari kata PUT STRING.
Perbedaan antara printf( ) dengan puts( ) adalah :
Tabel 2.6. Perbedaan fungsi puts( ) dengan printf( ) untuk tipe data string
printf( ) puts( )
Harus menentukan tipe data Tidak Perlu penentu tipe data
untuk data string, yaitu %s string, karena fungsi ini khusus
untuk tipe data string.
Untuk mencetak pindah baris, Untuk mencetak pindah baris
memerlukan notasi ‘ \n ‘ tidak perlu notasi ‘ \n ‘ , karena
sudah dibeikan secara
otomatis.
16
17
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-5 #include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
2.4.3. putchar( )
Perintah putchar( ) digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke
layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan pindah baris.
main( )
{
clrscr( );
putchar('B');
putchar('S');
putchar('I');
putchar('-');
putchar('2');
putchar('0');
putchar('0');
putchar('9');
getch( );
}
17
18
Modul Dasar Pemrograman
2.4.4. cout
Fungsi cout merupakan sebuah objeck didalam Borland C++ digunakan
untuk menampilkan suatu data kelayar. Untuk menggunakan fungsi cout ini, harus
menyertakan file header iostream.h .
main( )
{
int jumbar1=150, jumbar2=23;
clrscr( );
cout<<"Jumlah Barang 1: "<<jumbar1;
cout<<" Jumlah Barang 2: "<<jumbar2;
getch( );
}
endl setbase( )
end setw( )
flush( ) setfill( )
dec( ) setprecision( )
hex( ) setosflags( )
oct( )
18
19
Modul Dasar Pemrograman
Berikut akan dibahas beberapa fungsi manipulator, diantaranya:
a. endl
endl merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyisipkan
karakter NewLine atau mengatur pindah baris. Fungsi ini sangat berguna untuk
piranti keluaran berupa file di disk. File header yang harus disertakan adalah file
header iostream.h .
Contoh-8 # include<stdio.h>
# include<conio.h>
# include<iostream.h>
main( )
{
char nim[9]="12098890", nama[15]="Andi";
char alamat[20]="Jakarta Selatan";
clrscr( );
cout<<"Nim :"<<nim<<endl;
cout<<"Nama :"<<nama<<endl;
cout<<"Alamat :"<<alamat<<endl;
getch( );
}
b. ends
ends merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambah
karakter null ( nilai ASCII NOL ) kederetan suatu karakter. Fungsi ini akan
berguna untuk mengirim sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan
mangakhirinya dengan karakter NULL.. File header yang harus disertakan adalah
file header iostream.h .
19
20
Modul Dasar Pemrograman
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A : "; cin>>a;
getch( );
}
20
21
Modul Dasar Pemrograman
d. setprecision( )
Fungsi setprecision( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan
untuk mengatur jumlah digit desimal yang ingin ditampilkan. Fungsi ini biasa
pada fungsi cout( ), file header yang harus disertakan adalah file header
iomanip.h .
main( )
{
float a,b,c;
a = 25.23;
b = 12.54;
clrscr( );
c = a * b;
cout<<setiosflags(ios::fixed);
cout<<setprecision(1)<<c<<endl;
cout<<setprecision(2)<<c<<endl;
cout<<setprecision(3)<<c<<endl;
cout<<setprecision(4)<<c<<endl;
cout<<setprecision(5)<<c<<endl;
getch( );
}
21
22
Modul Dasar Pemrograman
e. setbase( )
setbase( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk konversi
bilangan Octal, Decimal dan Hexadecimal. File header yang harus disertakan file
header iomanip.h .
Bentuk penulisannya :
setbase(base bilangan);
Base bilangan merupakan base dari masing-masing bilangan, yaitu :
• Octal = basis 8
• Decimal = basis 10
• Hexadecimal = basis 16
22
23
Modul Dasar Pemrograman
f. setw()
setw() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur lebar
tampilan dilayar dari suatu nilai variabel. File header yang harus disertakan file
header iomanip.h .
Bentuk penulisannya :
setw(int n);
n = merupakan nilai lebar tampilan data, integer.
main( )
{
int a;
clrscr( );
cout<<"Penggunan Manipulator setw()"<<"\n\n";
cout<<"-------------------------------"<<"\n";
for(a=1;a<=15;a++)
{
cout<<setw(a)<<a<<endl;
}
cout<<"-------------------------------"<<"\n";
getche( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-13 diatas adalah:
23
24
Modul Dasar Pemrograman
2.5. Perintah Masukan
Perintah standar input yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah:
scanf( )
gets( )
cout( )
getch( )
getche( )
2.5.1. scanf( )
Fungsi scanf( ) digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data. Bentuk Umum
dari fungsi ini adalah:
simbol & merupakan pointer yang digunakan untuk menunjuk kealamat variabel
memori yang dituju.
Tabel 2.7. Penentu Format scanf( )
Penentu Format Untuk
TIPE DATA
scanf( )
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal %e atau %f
Bentuk Berpangkat %e atau %f
Double Precision %lf
Character %c
String %s
Unsigned Integer %u
Long Integer %ld
Long Unsigned Integer %lu
Unsigned Hexadecimal Integer %x
Unsigned Octal Integer %o
Contoh-14 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
24
25
Modul Dasar Pemrograman
main( )
{
char nama[15],kelas[20],hobby[15];
clrscr( );
printf("\tBIODATA SAYA\n");
printf("Nama : ");scanf("%s",&nama);
printf("Kelas: ");scanf("%s",&kelas);
printf("Hobby: ");scanf("%s",&hobby);
getch( );
}
2.5.2. gets( )
Fungsi gets( ) digunakan untuk memasukkan data string. Bentuk Umum dari
fungsi ini adalah:
gets(nama-variabel-array);
scanf( ) gets( )
Tidak dapat menerima string yang Dapat menerima string yang
mengandung spasi atau tab dan mengandung spasi atau tab
dianggap sebagai data terpisah dan masing dianggap sebagai
satu kesatuan data.
main( )
{
char nm1[20];
char nm2[20];
clrscr( );
25
26
Modul Dasar Pemrograman
2.5.3. cin
Fungsi cin merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk
memasukkan suatu data. Untuk menggunakan fungsi cin ini, harus menyertakan file
header iostream.h .
26
27
Modul Dasar Pemrograman
cin>>nilai2;
total=nilai1+nilai2;
cout<<"Masukan Total Nilai : "<<total<<endl;
getch( );
}
2.5.4. getch ( )
Fungsi getch( ) (get character and echo) dipakai untuk membaca sebuah
karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan
tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan tidak akan ditampilkan di layar. File
header yang harus disertakan adalah conio.h.
main( )
{
char kar;
clrscr( );
printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas = ");
kar = getch( );
printf("\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar);
getch( );
}
27
28
Modul Dasar Pemrograman
2.5.5. getche()
Fungsi getche()dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter
yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter
yang dimasukan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah
conio.h.
main( )
{
char kar;
clrscr( );
28
29
Modul Dasar Pemrograman
BAB 3
Operasi
Penyeleksian Kondisi
Pernyataan Percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk
mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada. Untuk keperluan
pengambilan keputusan, Borland C++ menyediakan beberapa perintah antara lain.
3.1. Pernyataan IF
Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”.
Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:
salah
kondisi
benar
perintah
if (kondisi)
pernyataan;
Penulisan kondisi berada di dalam tanda kurung kurawal jika pemakaian if diikuti
dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :
if (kondisi)
{
pernyataan;
……
}
29
31
Contoh-1 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float x,y;
clrscr( );
kondisii Salah
Benar
Perintah-1 Perintah-2
30
32
Modul Dasar Pemrograman
Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan
majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti dengan pernyataan
majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :
if (kondisi)
{
perintah-1;
...
}
else
{
perintah-2;
...
}
Contoh
Menentukan besarnya diskon dan bonus dari jumlah beli, dengan kriteria :
- jika jumlah beli > 15 maka diskon 5% dan bonusnya : payung
- selain itu tidak dapat diskon dan bonus
main( )
{
float jumbel,hrg;
char bonus[15];
float diskon;
clrscr( );
puts("");
cout<<" Harga Barang : " ; cin>> hrg;
cout << " Jumlah belinya : "; cin>> jumbel;
if(jumbel>=15)
{ diskon = 0.15 * hrg ;
strcpy(bonus, "PAYUNG");
}
else
{ diskon =0 ;
strcpy(bonus, "Tidak Dapat");
}
cout<<"\n----------------------------"<<endl;
cout<<" Diskonnya : "<<diskon<<endl;
cout<<" Bonusnya : "<<bonus<<endl;
getch();
}
31
33
Modul Dasar Pemrograman
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah :
if(syarat)
{
if(syarat)
… perintah;
else
… perintah;
}
else
{
if(syarat)
… perintah;
else
… perintah;
}
Contoh
Suatu perusahaan menjual pakaian dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika kode baju=1 maka Merk Baju = H&R, dengan ukuran baju=S,maka
harganya 45000, Jika ukuran baju=M, maka harganya 60000, selain itu
harganya = 0.
Jika kode baju=2 maka Merk Baju = Adidas, dengan ukuran baju=S, maka
harganya 65000, Jika ukuran Baju=M, maka harganya 75000, selain itu
harganya = 0.
Selain kode baju diatas, maka salah kode
Contoh-3 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
char kode,ukuran,merk[15];
long harga=0;
32
34
Modul Dasar Pemrograman
clrscr( );
cout<<"Kode Baju : ";cin>>kode;
cout<<"Ukuran : ";cin>>ukuran;
if (kode = ='1')
{
strcpy(merk,"H & R");
if (ukuran= ='S' || ukuran = ='s')
harga=45000;
else if (ukuran= ='M' || ukuran = ='m')
harga=60000;
else
harga = 0;
}
else if (kode=='2')
{
strcpy(merk," Adidas");
if (ukuran=='S' || ukuran == 's')
harga=65000;
else if (ukuran= ='M' || ukuran = ='m')
harga=75000;
else
harga = 0;
}
else
cout<<”Salah Kode Baju”<<endl;
cout<<"------------------------"<<endl;
cout<<"Merk Baju : "<<merk<<endl;
cout<<"Harga Baju : "<<harga<<endl;
getch();
}
33
35
Modul Dasar Pemrograman
if (syarat)
{
… perintah;
… perintah;
}
else if (syarat)
{
… perintah;
… perintah;
}
else
{
… perintah;
… perintah;
}
Contoh
Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para selesman dengan ketentuan
sebagai berikut:
Bila salesman dapat menjual barang hingga Rp. 200.000 ,- , akan diberikan
uang jasa sebesar Rp. 10.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. 200.000 ,- , akan diberikan
uang jasa sebesar Rp. 20.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. 500.000 ,- , akan diberikan
uang jasa sebesar Rp. 30.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
Contoh-4 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
float pendapatan, jasa=0, komisi=0, total=0;
clrscr( );
34
36
Modul Dasar Pemrograman
if (pendapatan >= 0 && pendapatan <= 200000)
{
jasa=10000;
komisi=0.1*pendapatan;
}
else if(pendaptan<=500000)
{
jasa=20000;
komisi=0.15*pendapatan;
}
else
{
jasa=30000;
komisi=0.2*pendapatan;
}
/* menghitung total */
total = komisi+jasa;
35
37
Modul Dasar Pemrograman
Setiap pilihan akan dijalankan jika syarat nilai konstanta tersebut dipenuhi
dan default akan dijalankan jika semua cabang diatasnya tidak terpenuhi.
Pernyataan break menunjukan bahwa perintah siap keluar dari switch. Jika
pernyataan ini tidak ada, maka program akan diteruskan ke pilihan-pilihan yang
lainnya.
Contoh-5 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
int kode;
clrscr( );
cout<<"Masukkan Kode Jurusan [11/12/13] : ";
cin>>kode;
switch(kode)
{
case 11 :
cout<<"Komputerisasi Akuntansi";
break;
case 12 :
cout<<"Manajemen Informatika";
break;
36
38
Modul Dasar Pemrograman
case 13 :
cout<<"Tehnik Komputer";
break;
default:
cout<<"Anda Salah Memasukan kode";
break;
}
getch( );
}
Contoh-6 #include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
char kode;
clrscr( );
cout<<"Masukkan Kode Barang [A..C] : ";
cin>>kode;
switch(kode)
{
case 'A' :
case 'a' :
cout<<"Alat Olah Raga";
break;
case 'B' :
case 'b' :
cout<<"Alat Elelktronik";
break;
case 'C' :
case 'c' :
cout<<"Alat Masak";
break;
37
39
Modul Dasar Pemrograman
default:
cout<<"Anda Salah Memasukan kode";
break;
}
getch( );
}
38
40
Modul Dasar Pemrograman
BAB 4
Proses Perulangan
Operasi perulangan selalu dijumpai didalam bahasa pemrograman, disini
akan dibahasa beberapa perintah perulangan diantaranya.
Contoh :
Sebagai contoh program untuk mencetak bilangan dari 1 hingga 10 secara menaik,
secara menurun dan menampilkan bilangan ganjil, sebagai berikut:
Contoh-1 /* --------------------------- */
/* Program for - bilangan naik */
/* --------------------------- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
int a;
clrscr( );
39
41
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-2 /* ---------------------------- */
/* Program for - bilangan turun */
/* ---------------------------- */
# include <stdio.h>
# include <conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
{
int a;
clrscr( );
for(a = 10; a >= 1; --a)
cout<<a;
getch( );
}
Contoh-3 /* ----------------------------- */
/* Program for - bilangan ganjil */
/* ----------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include<iostream.h>
main( )
40
42
Modul Dasar Pemrograman
{
int a;
clrscr( );
for(a = 1; a <= 10; a+=2)
cout<<a;
getch( );
}
41
43
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-4 /* ------------------------- */
/* Program for - Nested for */
/* ------------------------- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main( )
{
int a, b;
clrscr( );
Contoh-5 /* ------------------------- */
/* Program for Tdk Berhingga */
/* ------------------------- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main( )
{
int bil;
clrscr( );
42
44
Modul Dasar Pemrograman
for (bil = 60; bil >=10; bil++)
printf("%d", bil);
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah :
Pada pernyataan ini tidak akan berhenti untuk menampilkan bilangan menurun,
kesalahan terjadi pada pengubah nilai pencacah, seharusnya penulisan yang benar
berupa
bil - -
Akan tetapi yang ditulis adalah :
bil ++
Oleh karena kondisi bil >= 1 selalu bernilai benar ( karena bil bernilai 6), maka
pernyataan
printf("%d", bil);
Contoh-6 /* ------------------------------ */
/* Program dengan pernyataan goto */
/* ------------------------------ */
#include<iostream.h>
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main( )
43
45
Modul Dasar Pemrograman
{
int a, b;
char lagi;
atas: // deklarasi label
clrscr( );
getch( );
}
while ( syarat )
Pernyataan / perintah ;
Bentuk umum perulangan while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai
berikut:
while ( syarat )
{
Pernyataan / perintah ;
Pernyataan / perintah ;
}
44
46
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-7 /* ------------------- */
/* Program while01.cpp */
/* ------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil=1;
clrscr( );
while(bil<=10)
{
printf(" %d ",bil);
++bil;
}
getch( );
}
Contoh-8 /* ------------------- */
/* Program while02.cpp */
/* ------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil=2;
clrscr( );
while(bil<=10)
{
printf(" %d ",bil);
bil+=2;
}
getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah :
45
47
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-9 /* ------------------ */
/* Program do - while */
/* ------------------ */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil=2;
clrscr( );
do
{
printf(" %d ",bil);
bil+=2;
}
while(bil<=10);
getch( );
}
46
48
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-10 /* ------------------------------- */
/* Program do - while dengan break */
/* ------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int bil = 1;
clrscr( );
do
{
if (bil >= 6)
break;
printf(" %d ",bil);
}
while(bil++);
getch( );
}
47
49
Modul Dasar Pemrograman
Contoh-11 /* ----------------------------- */
/* Perulangan FOR dengan break; */
/* ----------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int a=3, b=2, c=1, bil;
clrscr( );
printf("Bil-A | Bil-B | Bil-C\n");
printf("-------------------------");
for(bil=1; bil<=10; ++bil)
{
a+=b; b+=c; c+=2;
printf("\n%d \t| %d \t| %d",a, b, c);
if(c==13)
break;
}
getche( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-11 diatas adalah :
Contoh-12 /* ----------------------------- */
/* Perulangan FOR dengan coninue */
/* ----------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
48
50
Modul Dasar Pemrograman
{
int bil;
clrscr( );
49
51
Modul Dasar Pemrograman
BAB 5
Array
Variabel Larik atau lebih dikenal dengan ARRAY adalah Tipe terstruktur
yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama. Suatu
Array mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen
dalam suatu larik ditunjukan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
Variabel array dalam Borland C++, dapat digolongkan menjadi dua buah dimensi:
• Array Berdimensi Satu.
• Array Berdimensi Dua
Keterangan :
• Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.
• Ukuran : Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.
float Nil_Akhir[6];
Suatu array dapat digambarkan sebagai kotak panjang yang berisi kotak-
kotak kecil didalam kotak panjang tersebut.
50
52
Modul Dasar Pemrograman
Elemen Array
1 2 3 4 5 6
0 1 2 3 4 5 Subcript/Index
ARRAY NIL_AKHIR
Subscript atau Index array pada C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 )
Contoh-1 /* ---------------------------------- */
/* Inisialisasi Array Dimensi 1 */
/* ---------------------------------- */
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
main( )
{
char hari[7][10] =
{"Minggu","Senin","Selasa","Rabu","Kamis","jum'at","Sabtu"};
clrscr( );
cout<<"Nama-nama hari:"<<endl;
cout<<hari[0]<<endl<<hari[1]<<endl<<hari[2]<<endl<<hari[3]
<<endl<<hari[4]<<endl;
getch();
}
51
53
Modul Dasar Pemrograman
Contoh Nil_Akhir[3];
Nil_Akhir[1];
Nil_Akhir[0];
Contoh-2 /* ---------------------------- */
/* Program Array Satu Dimensi */
/* ---------------------------- */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
main( )
{
int i;
char nama[5][20];
float nilai1[5];
float nilai2[5];
float hasil[5];
clrscr( );
for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<"Data Ke - "<<i<<endl;
cout<<"Nama Siswa : "; gets(nama[i]);
cout<<"Nilai MidTest : "; cin>>nilai1[i];
cout<<"Nilai Final : "; cin>>nilai2[i];
hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40)+ (nilai2[i] * 0.60);
cout<<endl;
}
cout<<"------------------------------------------"<<endl;
cout<<"No. Nama Siswa Nilai Nilai ";
cout<<"Hasil"<<endl;
cout<<" MidTest Final ";
cout<<"Ujian"<<endl;
cout<<"------------------------------------------"<<endl;
for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<nama[i];
cout<<setprecision(2)<<" "<<nilai1[i];
52
54
Modul Dasar Pemrograman
cout<<setprecision(
2)<<"
"<<nilai2[i];
cout<<setprecision(
2)<<"
"<<hasil[i]<<endl;
}
cout<<"------------------
------------------------
"<<endl;
getch();
}
Gambar 5.2.
Hasil Contoh-2
53
55
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Budi. 2015. Mudah dan Cepat Menjadi Master C++. Bandung. Informatika
Kristanto, Andri, 2013. Algoritma dan Permograman dengan C++. Jakarta. Graha Ilmu
54
Buku Web Programming I berisikan materi belajar mengenai dasar-
dasar pemrograman web. Buku ini direkomendasikan bagi pemula
belajar pemrograman web. Buku ini menjelaskan bagaimana belajar
dasar-dasar pemrograman web dengan mudah, praktis dan cepat
disertakan contoh latihan-latihan. Dan adanya latihan contoh studi
kasus membuat website yang responsive. Buku ini membahas
mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman web antara lain :
HyperText Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets
(CSS), Hypertext Preprocessor (PHP) dan JavaScript.
Ani Oktarini Sari, S.Kom, MMSI. Penulis adalah staf pengajar di Universitas
Bina Sarana Informatika. Mendapat gelar Sarjana pada tahun 2010 di STMIK
Nusa Mandiri Jakarta dan Magister Manajemen Sistem Informasi Peminatan
Rekayasa Perangkat Lunak di Universitas Gunadarma pada tahun 2015.
Ari Abdilah, M.Kom. Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana
Informatika. Mendapatkan gelar Sarjana pada tahun 2011 dan Magister Ilmu
Komputer di STMIK Nusa Mandiri Jakarta pada tahun 2015.
ISBN: 978-623-228-221-6
ISBN: 978-623-228-221-6
DATA BUKU:
Format: 17 x 24 cm; Jml. Hal.: xii + 94; Kertas Isi: HVS 70 gram; Tinta Isi: BW; Kertas
Cover: Ivori 260 gram; Tinta Cover: Colour; Finishing: Perfect Binding: Laminasi Doff.
PRAKATA
Jakarta, 2019
Tim Penulis
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rah-
matNya penulisan buku ajar Web Programming mengenal dasar-dasar
pem-rograman web dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini disusun
untuk me-menuhi kebutuhan mahasiswa atau siapapun yang akan belajar
mengenai dasar-dasar pemrograman web. Pada buku Web Programming
yang disajikan dalam bentuk praktikum dan diharapkan dapat membekali
maha-siswa atau siapapun yang mempelajari buku ini.
Buku Web Programming ini membahas materi mengenai HyperText
Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets (CSS), Hypertext Preprocessor
(PHP) dan JavaScript. Tujuan akhir baik mahasiswa ataupun siapapun yang
mempelajari buku ini diharapkan dapat mengimplementasikan bahasa
pemrograman berbasis website dengan baik.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA v
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
BAB 1 KONSEP DASAR WEB 1
1.1 Pengertian Website 1
1.2 Pengertian Pemrograman Web 2
1.3 Bahasa Skrip Pemrograman Web 2
1.4 Istilah-Istilah dalam Pemrograman Web 2
1.5 Struktur Navigasi 4
1.6 Text Editor 7
BAB 2 PENGENALAN HTML 9
2.1 Pengertian Hypertext Markup Language (HTML) 9
2.2 Struktur Dasar HTML 10
2.3 TAG 13
2.4 Pembuatan Tabel Menggunakan HTML 16
BAB 3 PHP 23
3.1 Pengertian PHP 23
3.2 Perbedaan HTML dengan PHP 25
3.3 Dasar-dasar PHP 26
x Web Programming
BAB 4 OPERATOR 31
4.1 Mengenal Operator 31
4.2 Jenis-Jenis Operator 32
BAB 5 PENGENALAN FORM DAN PENGGUNAAN HTTP
SERVER 37
5.1 Komponen Form 37
5.2 Pengolahan Data Dari Form 38
BAB 6 PERCABANGAN 47
6.1 Pernyataan Seleksi 47
BAB 7 PERULANGAN 55
7.1. Pengertian Dasar Perulangan 55
7.2. Pengertian Dasar Perulangan Pada PHP 56
BAB 8 JAVASCRIPT 65
8.1. Pengertian Javascript 65
8.2. Latihan pembuatan koding javascript sederhana 66
BAB 9 CSS 71
9.1. Pengertian CSS 71
9.2. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan CSS. 72
9.3. Cara Pemasangan CSS Pada Dokumen HTML 72
9.4. Penulisan CSS 74
9.5. Properti-properti CSS 75
9.6 PADDING, MARGIN DAN BORDER 77
BAB 10 MEMBUAT DESIGN WEB RESPONSIVE
MENGGUNAKAN CSS 83
10.1 Merancang Design Web Responsive mengunakan CSS 83
10.2 Merancang Halaman Index Web Responsive 88
DAFTAR PUSTAKA 93
-oo0oo-
DAFTAR GAMBAR
-oo0oo-
BAB I
KONSEP DASAR WEB
Deskripsi
Membahas mengenai konsep dasar pemrograman web, istilah-istilah dalam
pemrograman web, menggunakan text editor, mengenal dan
mengimplementasikan struktur navigasi
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu memahami konsep dasar Pemrograman Web
2. Mampu memahami istilah-istilah yang ada dalam pemrograman web
3. Mampu menggunakan text editor
4. Mampu mengimplementasikan Struktur Navigasi
Deskripsi :
Mampu mengenal skrip html, menggunakan ragam tag dan pendeklarasian
tabel beserta atributnya, mampu menuliskan skrip dalam html
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami skrip html
2. Mampu menggunakan skrip html
3. Mampu menggunakan tag dalam penulisan skrip html
4. Mampu menggunakan tabel, penggunaan cell padding, dan cell span
</body>
</html>
Keterangan :
1. Tag HTML secara default dimulai dari <HTML> dan diakhiri dengan
</HTML>.
2. Tag <HEAD> … </HEAD> merupakan tag kepala sebelum badan. Tag
kepala ini akan terlebih dulu dieksekusi sebelum tag badan. Di dalam
tag ini berisi tag <META> dan <TITLE>. Tag <META> merupakan
informasi atau header suatu dokumen HTML. Atribut yang dimiliki oleh
tag ini antara lain:
a. HTTP_EQUIV, atribut ini berfungsi untuk menampilkan dokumen
HTML secara otomatis dalam jangka waktu tertentu.
b. CONTENT, atribut ini berisi informasi tentang isi document HTML
yang akan dipanggil.
c. NAME, atribut ini merupakan identifikasi dari meta itu sendiri. Tag
<META> dalam suatu document HTML boleh ada maupun tidak.
3. Tag <TITLE> … </TITLE> adalah tag judul. Sebaiknya setiap halaman
web memiliki judul, dan judul tersebut dituliskan di dalam <TITLE> …
</TITLE>. Judul ini akan muncul dalam titlebar dari browser.
4. Tag <BODY> … </BODY> adalah tag berisi content dari suatu
halaman web.
Contoh penggunaan script HTML
Buat lembar baru pada Notepad, kemudian ketikkan perintah di bawah ini.
Simpan dengan nama Contoh01.html
<html>
<head>
<title>Contoh 01 </title>
</head>
<body>
Halo... <br>
ini script HTML pertamaku
</body>
</html>
Kemudian simpan file di atas di dalam folder c:\XAMPP\htdocs\buat folder
baru untuk menyimpan file di dalam folder htdocs. Simpan file dengan
nama contoh01.html. Pembuatan nama file pada saat penyimpanan harus
diakhiri dengan extention “.html”
2.3 TAG
Kode-kode dalam HTML biasanya disebut TAG. Tag dalam HTML
dituliskan diapit oleh tanda lebih kecil ( < ), tanda lebih besar ( > ), dan
garis miring ( / ). Tag dituliskan berpasangan, jika tidak menggunakan tanda
garis miring( / ) setelah penulisan namanya, disebut sebagai tag pembuka.
Namun, jika menggunakan tanda garis miring ( / ) sebelum nama tag, maka
disebut sebagai tag penutup. Tag bersifat incasesensitiv yang dimana
penulisan dengan huruf besar, huruf kecil dan campuran tidak masalah.
Namun, untuk standarisasinya tag di tuliskan dalam huruf kecil.
Jenis – jenis tag dalam HTML :
Beberapa jenis tag yang dapat di pergunakan dalam penulisan skrip
html, antara lain sebagai berikut :
Tag Kegunaan
Untuk mendefinisikan sebuah dokumen
<html>
HTML
Mendefinisikan body atau isi sebuah
<body>
dokumen
Mendefinisikan heading 1 sampai 6, ukuran
<h1>…</h1> s/d
fontsize judul yang besar sampai yang
<h6>…</h6>
terkecil
<p>….</p> Mendefinisikan sebuah paragraph
<br> Mendefinisikan break line / baris baru
Mendefinisikan horizontal rule pemisah
<hr>
antar bagian atau paragraph
<ol>…..</ol> Mendefinisikan pembuatan order
list/penomoran dengan angka/huruf
Mendefinisikan pembuatan unorder
<ul>…..</ul>
list/penomoran dengan bullets
<li>……</li> Mendefinisikan isi data dalam list
<i>……</i> Mendefinisikan format italic/huruf miring
<b>……</b> Mendefinisikan format bold/huruf tebal
Mendefinisikan format underline/huruf
<u>……</u>
bergaris bawah
<sub>…..</sub> Mendefinisikan teks subscript
<sup>…..</sup> Mendefinisikan teks superscript
<img>…….</img> Mendefinisikan tampilkan gambar
<marquee>….</marquee> Mendefinisikan tulisan bergerak
<table> ……………</table. Mendefinisikan pembuatan tabel
<html>
<head>
<title>Contoh 02</title>
</head>
<body bgcolor="#00CCFF" text="#FF0000">
<p> Ini adalah contoh penggunaan formating TAG dalam HTML <br>
masing-masing TAG memiliki atribut masing-masing<br> </p>
<font color="#000000">Ini juga termasuk contoh penggunaan formating
TAG<br></font>
<h1><marquee width="50%" bgcolor="#000099">Ini juga salah satu
penggunaan Tag</marquee> </h1>
</body>
</html>
<html>
<body>
<body bgcolor="magenta">
<p>
Perhatikan bahwa halaman ini seharusnya berwarna magenta. </p>
<h1> Ini adalah heading 1 </h1>
<h2> Ini adalah heading 2 </h2>
<h3> Ini adalah heading 3 </h3>
<h4> Ini adalah heading 4 </h4>
<h5> Ini adalah heading 5 </h5>
<h6> Ini adalah heading 6 </h6>
<p> Gunakan tag heading hanya untuk membuat heading saja. Jangan menggunakan
tag tersebut hanya untuk membuat tampilan huruf tebal. Gunakan tag lain untuk
keperluan itu. </p>
<h1 align="center">Ini adalah heading 1</h1>
<p>Heading di atas telah diposisikan untuk berada di tengah halaman ini. </p>
</body>
</html>
Menggabungkan sel
Sel-sel tabel secara normal memiliki lebar dan tinggi yang sama.
Jika kita ingin membuat sebuah sel memiliki lebar atau tinggi yang berbeda
dari sel-sel lainnya, maka satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah
dengan menggabungkan beberapa sel menjadi satu. Cara ini disebut merge
atau penggabungan sel.
Untuk menggabungkan sel-sel tabel ini diperlukan atribut rowspan
atau colspan. Atribut rowspan digunakan untuk menggabungkan sel-sel
tabel pada kolom yang sama. Atribut colspan untuk menggabungkan sel-sel
tabel pada baris yang sama.
Berikut contoh penggabungan kedua jenis :
1. Secara Vertikal (Rowspan)
Tabel dengan kode HTML dibawah ini sel-sel kolom pertama akan
digabung:
<table>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
</table>
Gambar 2.7 tabel sebelum di gabung kolom
<table>
<tr>
<td rowspan=”3”>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
</table>
<table>
<tr>
<td colspan=2>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
<tr>
<td>……….</td>
<td>……….</td>
</tr>
</table>
Hasil di browser :
<?php
echo "Ini Adalah Script PHP Pertama Saya <br>";
echo "Saya sedang belajar PHP";
?>
Contoh05.php:
<html>
<head>
<title> contoh 05 </title>
</head>
<body>
<?php
$jumlah = 5;
$harga = 20000;
$total=$harga*$jumlah;
echo "Jumlah Beli : $jumlah <br>";
echo "Harga Barang : $harga <br>";
echo "Total Bayar : $total <br>";
?>
</body>
</html>
Deskripsi:
Membahas penggunaan jenis-jenis operator yang ada dalam bahasa
pemrograman web dan dapat mengimplentasikan masing-masing operator
tersebut
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Mengenal jenis-jenis operator
2. Mengimplementasikan masing-masing operator tersebut dalam bahasa
pemrograman web
Hasil :
Hasil dari skrip diatas seperti gambar berikut:
Opertorperbandingan.php
<?php
$bil1=200;
$bil2=40;
$teks1="PHP";
$teks2="php";
$hasil=$bil1==$bil2;
echo "$bil1==$bil2 = $hasil <br>";
$hasil=$bil1!=$bil2;
echo "$bil1!=$bil2 = $hasil <br>";
$hasil=$bil1>=$bil2;
echo "$bil1>=$bil2 = $hasil <br>";
$hasil=$teks1==$teks2;
echo "$teks1==$teks2 = $hasil <br>";
$hasil=$teks1!= $teks2;
echo "$teks1!=$teks2 = $hasil <br>";
Hasil
?> dari skrip diatas seperti gambar berikut:
Hasil tampilan di browser :
Operatorlogika.php
<?php
$bil1=100;
$bil2=20;
$teks1="PHP";
$teks2="php";
$hasil=!($teks1== $teks2);
echo "!($teks1= = $teks2) adalah $hasil <br>";
?>
Hasil dari skrip diatas seperti gambar berikut:
echo"$teks1 . $teks2<br>";
echo"Panjang Sisi Kubus =
$sisi<br>";
echo"Volume Kubus = $volume
cm3<br>"; Gambar 4.5 hasil dari jawaban latihan
?>
BAB V
PENGENALAN FORM DAN PENGGUNAAN HTTP
SERVER
Deskripsi:
Membahas komponen form, pengolahan data dari form yang ada dalam
bahasa pemrograman web, mempraktikkan penggunaan HTTP SERVER
dengan metode GET dan POST.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Membuat tampilan form dalam bahasa pemrograman web
2. Menggunakan methode get dan post dalam mengirim data.
<html>
<head>
<title> Form Metode Get</title>
</head>
<body>
<form action="metodegetproses.php" method="get">
Masukkan nama : <input type = "text" name="nama" size="25">
<input type="submit" value="Proses">
</form>
</body>
</html>
Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:
Latihan
1. Buat skrip program untuk membuat form input disimpan dengan nama
forminputmahasiswa.php sebagai berikut ini:
Gambar 5.7 Tampilan forminputmahasiswa.php
<html>
<head>
<title> Data Mahasiswa </title>
</head>
<body>
<?php
$nama =$_POST['nama'];
$alamat =$_POST['alamat'];
$jeniskel =$_POST['jeniskel'];
$pekerjaan =$_POST['pekerjaan'];
$hobi1=$_POST['hobi1'];
$hobi2=$_POST['hobi2'];
$hobi3=$_POST['hobi3'];
?>
</body>
</html>
BAB VI
PERCABANGAN
Deskripsi:
Membahas konsep percabangan dalam bahasa pemrograman web
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Menggunakan perintah percabangan if tunggal
2. Menggunakan perintah percabangan if dan else
3. Menggunakan perintah percabangan if majemuk
4. Menggunakan perintah switch
a. Statement IF
1. If Tunggal
Statement IF merupakan statement yang penting dan pasti terdapat
di semua bahasa pemrograman. Statement ini berguna untuk membuat
percabangan berdasarkan kondisi tertentu yang harus dipenuhi.
Bentuk umun: if ( kondisi )
{
statement;
}
Prinsip kerjanya adalah perintah di atas akan dikerjakan apabila
kondisi bernilai TRUE atau benar, sedangkan jika kondisi salah/FALSE
maka statement di atas tidak akan dikerjakan.
<html>
<head>
<title> Contoh IF ELSE</title>
</head>
<?php
$nilai = 40;
if ($nilai >= 60)
{ echo "Nilai Anda = $nilai. Selamat, Anda Lulus" ; }
else
{ echo "Nilai Anda = $nilai. Sorry, Anda Tidak Lulus" ; }
?>
</body>
</html>
Hasil dari skrip diatas adalah sebagai berikut:
<?php
$nilai = 90;
if (($nilai >= 0)&&($nilai < 50))
{ $grade ="E";}
elseif(($nilai >= 50)&&($nilai < 60))
{ $grade ="D";}
elseif(($nilai >= 60)&&($nilai < 75))
{ $grade ="C";}
elseif(($nilai >= 75)&&($nilai < 85))
{ $grade ="B";}
elseif(($nilai >= 85)&&($nilai < 100))
{ $grade ="A";}
else
{$grade = "Nilai anda di luar jangkauan"; }
echo "Nilai Anda : $nilai, dikonversi menjadi
$grade";
?>
</body>
Hasil dari skrip
</html>pernyataan if majemuk adalah sebagai berikut:
<?php
$angka = 6;
switch($angka) {
case 0 : $terbilang = "NOL"; break;
case 1 : $terbilang = "SATU"; break;
case 2 : $terbilang = "DUA"; break;
case 3 : $terbilang = "TIGA"; break;
case 4 : $terbilang = "EMPAT"; break;
case 5 : $terbilang = "LIMA"; break;
case 6 : $terbilang = "ENAM"; break;
case 7 : $terbilang = "TUJUH"; break;
case 8 : $terbilang = "DELAPAN"; break;
case 9 : $terbilang = "SEMBILAN"; break;
default : $terbilang = "Nilai di luar jangkauan"; break;
}
echo "Bentuk Terbilang dari angka $angka adalah
$terbilang";
?>
</body>
</html>
Deskripsi:
Membahas pengertian dasar struktur perulangan atau dikenal juga dengan
istilah loop, mempraktikan cara penggunaan perulangan for, while, do while
dan Foreach.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
3. Memahami pengertian dasar perulangan
4. Mengenal jenis jenis perulangan dalam pemprograman
5. Mengimplementasikan jenis jenis perulangan tersebut dalam bahasa
pemrograman web.
Hasil Dari kode perulangan for pada php diatas akan mencetak angka 1 – 9,
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 7.1 hasil Perulangan Mengunakan For
<html>
<head>
<title> Contoh Do While</title>
</head>
<body>
<?php
$i = 1;
do{
echo $i . '<br />';
$i++;
}
while($i <= 9);
?>
</body>
</html>
<body>
<?php
$i = 1;
do{
$i++;
echo $i . '<br />';
}
while($i <= 9);
?>
</body>
</html>
Terlihat terjadi perubahan proses, yaitu nilai akan ditambahkan lebih dulu
maka akan menghasilkan angka 2 – 10, berbeda dengan sebelumnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari proses adalah bergantung
pada posisi operator post-increment.
d. Perulangan Foreach pada PHP
Jenis perulangan Foreach pada PHP ini adalah yang paling berbeda dari
perulangan sebelumnya, yaitu perulangan Foreach pada PHP ini berguna
untuk memecah isi array, atau lebih sederhananya ialah untuk
menyederhanakan nilai array agar dapat dibaca dengan mudah.
berikut ini adalah bentuk umum penulisanya nya:
<body>
<?php
$array = array('PHP', 'Python', 'Ruby');
foreach($array as $value)
{
echo $value . '<br />';
}
?>
</body>
</html>
Pada code bentuk umum penulisan pernyataan didalam fungsi Foreach ialah
dengan menggunakan key untuk mengambil kunci array tersebut, namun
dapat juga langsung mengambil nilainya saja, dan code diatas akan
menghasilkan output seperti gambar dibawah ini:
Gambar 7.5 hasil Perulangan Mengunakan Foreach Array Tanpa Key
Contoh 2. Perulangan Foreach Array Dengan Key
Buat file baru didalam folder htdoct/perulangan/foreach2.php
Ketikan koding berikut:
<html>
<head>
<title> Contoh Foreach Dengan Key</title>
</head>
<body>
<?php
$array = array('Java', 'PHP', 'C++');
foreach($array as $key => $value)
{
echo $key . ' yaitu Bagian dari '. $value . '<br />';
}
?>
</body>
</html>
<html>
<head>
<title> Latihan For</title>
</head>
<body>
<?php
for($kata=1;$kata<=20;$kata++)
{
echo "Saya Sedang Belajar Dasar Pemrograman Web"."<br/>";
}
?>
</body>
</html>
BAB VIII
JAVASCRIPT
Deskripsi:
Membahas pengertian dasar dan penulisan script sederhana
menggunakan Javascript, membahas tentang bagaimana step by step
pembuatan dan penyimpanan file Javascript.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Memahami pengertian dasar javascript
2. Membuat tampilan website dengan penggunaan koding javascript
sederhana
<html> </script>
<head> </body>
<title> Untitled Document</title> </html>
</head>
<html>
b.<body>
Memformat teks dengan tag HTML = contohjs2.html
<script type="text/javascript">
<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
document.write("<h1>Hello World!</h1>")
</script>
</body>
</html>
c. JavaScript yang diletakkan pada bagian HEAD = contohjs3.html
<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
</head>
<head>
<script type="text/javascript">
function message( )
{
alert("This alert box was called with the onload event")
}
</script>
</head>
<body onLoad="message( )">
</body>
</html>
d. JavaScript yang diletakkan pada bagian BODY = contohjs4.html
<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
document.write("This message is written when the page
loads")
</script>
</body>
</html>
e. Fungsi = contohjs5.html
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function myfunction( )
{
alert("HELLO")
}
</script>
</head>
<body>
<form>
<input type="button" onclick="myfunction( )" value="Call function">
</form>
<p>By pressing the button, a function will be called. The function
will alert a message.</p>
</body>
</html>
f. Fungsi dengan argumen = contohjs6.html
<html>
<body>
<script type="text/javascript">
var d=new Date( )
var weekday= new
Array("Sunday","Monday","Tuesday","Wednesday","Thursday","Frid
ay",
"Saturday")
var monthname= new
Array("Jan","Feb","Mar","Apr","May","Jun","Jul","Aug","Sep","Oct",
"Nov",
"Dec")
document.write(weekday[d.getDay( )] + " ")
document.write(d.getDate( ) + ". ")
document.write(monthname[d.getMonth( )] + " ")
document.write(d.getFullYear( ))
</script>
</body>
</html>
LATIHAN
1. Buatlah Program Sederhana menggunakan perintah JavaScript
2. Proram yang akan dibuat berupa tampilan pesan seperti dibawah ini
menggunakan perintah javascript
7. Simpan file html tersebut dengan nama index.html harus dingat kedua file
harus tersimpan dalam satu folder yang sama.
8. Jalankan file diatas dengan memanggil nama folder tempat folder diatas
disimpan.
BAB IX
CSS
Deskripsi:
CSS merupakan bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen
yang ditulis dalam bahasa markup / markup language. apabila kita membahasnya dalam
konteks web, bisa di artikan sebagai bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan /
desain sebuah halaman HTML.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah memahami pokok bahasan pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu:
1. Memahami pengertian dasar tentang CSS
2. Memahami Kegunaan dari CSS
3. Mengimplementasikan penerapan CSS pada sebuah web.
4. Mempelajari padding, margin dan border pada CSS .
<html>
<head>
<title>CSS Secara Internal</title>
<style type="text/css">P{text-align:justify;}
</style>
</head>
<body>
<p> Paragraph yang diatur CSS Secara Internal</p>
</body>
</html>
• Inline Style Sheet
Aturan CSS ditulis langsung pada tag HTML yang akan diatur
tampilannya menggunakan atribut style:
<html>
<head>
<title>CSS Secara Internal</title>
<style type="text/css">P{text-align:justify;}
</style>
</head>
<body>
<p style =”text-align:justify;”> Paragraph yang diatur
CSS Secara Internal</p>
</body>
</html>
#teks
{
Color : blue;
Font-family: Calibri;
}
Penggunaanya dalam script HTML :
<body>
<p id=”teks”>TEST
</p>
</body
Untuk selector class pada css ditandai dengan tanda . (titik) contoh
penulisan seperti berikut :
.warna
{ background-color: lightgreen; }
<body class=”warna”>
</body>
Pseduo-Class
Adalah sebuah kelas semu yang dimiliki oleh elemen HTML, yang
membuat kita dapat mendefinisikan style pada keadaan tertentu dari elemen
tersebut. Pseduo-class terbagi menjadi beberapa type, sebagai berikut :
1. Yang berhubungan dengan link
a) : link
Style default pada sebuah link (a yang memiliki href)
b) : hover
Style ketika kursor mouse berada diatas sebuah link / elemen
c) : active
Style ketika sebuah link di klik (keadaan aktif)
d) : visisted
Style ketika sebuah link sudah pernah di kunjungi sebelumnya
(menggunakan browser yang sama)
2. Yang berhubungan dengan posisi elemen (ada pada css 3)
a) : first-child
Memilih elemen pertama dari sebuah parent (elemen
pembungkusnya )
b) : last-child
Memilih elemen terakhir dari sebuah parent (elemen
pembungkusnya )
c) : nth-child(n)
Memilih elemen ke (n) dari sebuah parent (elemen pembungkusnya )
n bisa berarti urutan 1,2,3,….. atau pola (2n),(3n+2), atau ganjil dan
genap, even & odd
d) : first-of-type
Memilih elemen pertama dari sebuah jenis / tipe tag
e) : last-of-type
Memilih elemen terakhir dari sebuah jenis / tipe tag
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title> Latihan CSS</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style_css.css">
</head>
<body>
<a href="#" class="hello">Hello World</a>
<ul>
<li><a href="#">Link 1</a></li>
<li><a href="#">Link 2</a></li>
<li><a href="#">Link 3</a></li>
<li><a href="#">Link 4</a></li>
<li><a href="#">Link 5</a></li>
<li><a href="#">Link 6</a></li>
<li><a href="#">Link 7</a></li>
<li><a href="#">Link 8</a></li>
<li><a href="#">Link 9</a></li>
<li><a href="#">Link 10</a></li>
</ul>
<p>Lorem Ipsum adalah contoh teks atau dummy dalam industri percetakan dan
penataan huruf atau typesetting. Lorem Ipsum telah menjadi standar contoh teks
sejak tahun 1500an, saat seorang tukang cetak yang tidak dikenal mengambil
sebuah kumpulan teks dan mengacaknya untuk menjadi sebuah buku contoh
huruf. </p>
<p> Ia tidak hanya bertahan selama 5 abad, tapi juga telah beralih ke penataan
huruf elektronik, tanpa ada perubahan apapun. Ia mulai dipopulerkan pada tahun
1960 dengan diluncurkannya lembaran-lembaran Letraset yang menggunakan
kalimat-kalimat dari Lorem Ipsum, dan seiring munculnya perangkat lunak
Desktop Publishing seperti Aldus PageMaker juga memiliki versi Lorem
Ipsum.</p>
</body>
</html>
- Hasil yang akan ditampilkan dibrowser :
h3{
margin-bottom : 20px;
border-bottom : 1px solid #aaa;
}
a{
text-decoration : none;
color : #333;
}
a:hover{
color : #666;
}
.container{
max-width : 1080px;
margin : 20px auto;
background : #fff;
overflow : hidden;
padding : 10px;
}
.header{
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
background : #9E9AFB;
}
/* main */
.left{
width : 250px;
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
float : left;
}
.left ul li a{
display :block;
border-bottom : 1px solid #dedede;
margin-bottom : 10px;
padding : 10px 5px;
font-color : #D3D2ED;
}
.left ul li a:hover{
color:#461AF3;
}
.middle{
width : 500px;
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
float : left;
}
.middle img{
max-width : 100%;
height : auto;
}
.middle a{
font-wight:bold;
}
.right{
width : 250px;
border : 1px solid #dedede;
padding : 10px;
margin : 10px;
float : left;
}
.right ul{
list-style-type : none;
}
.right ul li{
display : block;
}
.right ul li a{
display :block;
border-bottom : 1px solid #dedede;
margin-bottom : 10px;
padding : 10px 5px;
}
.right ul li a:hover{
color:#461AF3;
}
.footer{
clear : both;
border : 1px solid #dedede;
padding : 15px;
@media screen and (max-width:959px){
#container{
width : 100%;
}
#left-column{
width : 70%;
}
#right-column{
width : 30%;
}
img{
width : 100%;
}
}
/*MEDIA QUERIES ( Responsive )
*******************************************/
@media screen and (max-width:1080px)
{
.container{
width : 100%;
}
.left{
width : 25%;
background : #D6CCFE;
}
.middle{
width : 68%;
float : right;
}
.right{
clear : both;
padding : 1% 4%;
width : auto;
float : none;
background : #D6CCFE;
}
}
.middle {
width : auto;
float : none;
}
10.2 Merancang Halaman Index Web Responsive
Tampilan index yang akan akan kita buat seperti gambar dibawah ini
<div class="footer">
<p align="center">Coppright © 2018 Belajar CSS Responsive </a></p>
</div>
</div>
</body>
</html>
scale=1.0">
merupakan External Style sheet yang digunakan untuk mengload file css .
Pada Struktur HTML berikut terdapat 3 class utama yaitu header , main
dan footer .
Yaitu :
<div class="container">
<div class="header">digunakan untuk bagian header</div>
<div class="main">
<div class="left">Digunakan kolom bagian Kiri...</div>
<div class="middle">Digunakan kolom bagian
tengah...</div>
<div class="right">Digunakan kolom bagian kanan...</div>
</div>
<div class="footer">Digunakan bagian footer...</div>
</div>
3. Setelah selesai mengetikan kodingan diatas, simpanlah file tersebut di
dalam folder perpus dengan nama index.html
4. Lalu panggil file index.html diatas di browser anda.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, R. (2018). 7 in 1 Pemrograman Web Untuk Pemula. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Aldeheid, A. (2015). Website no.1 Cara Mudah Bikin Website dan Promosi
ke Seo. Yogyakarta: Penerbit Mediakom.
https://www.bahasaweb.com
https://www.duniailkom.com
https://www.malasngoding.com
(Sidik, 2017)
(Lee, 2011)
(Abdulloh, 2018)(Simarmata, 2010)(Hidayatulloh & Kawistara,
2014)(Aldeheid, 2015)
TENTANG PENULIS
Sunarti, M.Kom
Penulis adalah staf pengajar di Universitas Bina Sarana
Informatika. Menyelesaikan pendidikan Sarjana tahun
2009 dan Magister Ilmu Komputer di STMIK Nusa
Mandiri Jakarta pada tahun 2011.
Sinopsis Buku