MODUL AJAR BERDIFERENSIASI

BAHASA INDONESIA

A. INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun Fientje L. Wenno, S.Pd.
Institusi SMP Kristen Trana
Tahun Penyusunan 2024
Kelas/Fase VIII/D
Materi Menciptakan Puisi
Semester Genap/II
Alokasi Waktu (2 x pertemuan @3JP)

Kompetensi awal 1. Peserta didik mengetahui makna puisi

2. Peserta didik mampu menemukan amanat puisi
3. Peserta didik mampu menentukan unsur puisi
4. Peserta didik mampu membedakan puisi diafan
dan prismatif
5. Peserta didik mampu menulis puisi
Profil Pelajar Pancasila 1. Peserta didik akan menanamkan keimanan dan
ketakwaan kepada tuhan yang maha Esa
dan berakhlak mulia dengan mempelajari
makna puisi
2. Peserta didik akan mengembangkan
kemampuan bernalar kritis dengan
berdiskusi kelompok
3. Peserta didik akan menanamkan kemandirian
dengan mengerjakan tugas sesuai dengan
kecerdasan yang dimiliki
4. Peserta didik akan muncul kreatifitasnya
dengan membuat Produc yang disesuaikan
dengan macam kecerdasan yang dimiliki
peserta didik dengan tema yang ditentukan
5. Peserta didik akan muncul perilaku gotong
royong dengan kerja kelompok

Sarana Prasarana Tab/laptop, Buku referensi, wifi, LCD proyektor

Target peserta didik 20 Peserta didik

Model Pembelajaran Projek Based Learning
B. KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran  Peserta didik mampu memahami gagasan, pikiran,

pandangan, arahan atau pesan dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersirat.
 Peserta didik mampu memaknai pikiran, perasaan, pesan
yang terdapat dalam teks fiksi audiovisual dan aural
dalam bentuk monolog dan dialog
 Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa
gagasan dan pandangan teks nonfiksi audiovisual dan
aural dalam bentuk monolog
 Peserta didik mampu menyajikan
gagasan/pandangan menggunakan kosakata
denotatif, konotatif, dan kiasan.
 Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta,
pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik
dalam bentuk puisi dengan penggunaan kosa kata
secara kreatif.
 Peserta didik mampu menyajikan ungkapan (simpati,
empati, peduli, perasaan, dan penghargaan) dalam
bentuk teks fiksi melalui teks multimodal

Pemahaman Bermakna Setelah mempelajari materi puisi, peserta didik diharapkan

mampu mengenal jenis dan unsur-unsur puisi. Sehingga,
peserta didik mampu berpikir kritis dan kreatif dalam
mengidentifikasi unsur-unsur puisi,
menyajikan puisi, dan mendeklamasikan puisi.
Pertanyaa n Pemantik 1. Apakah sudah pernah membaca puisi?
2. Dimana saja kalian pernah menemukan puisi?
3. Bagaimana cara menemukan makna/pesan
dalam puisi?
4. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam puisi?
5. Bagaimana cara membuat puisi?
6. Bagaimana cara mendeklamasikan puisi?

PERTEMUAN 1 & 2
Pendahuluan (20 menit)

1. Guru mempersiapkan media/alat peraga/bahan atau media lain. (Penting untuk guru
mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental, pastikan diri sudah tenang dan fokus
sebelum melakukan pembelajaran; misalnya dg berdoa dalam hati dan melakukan teknik
pernafasan STOP)
2. Pembelajaran dibuka dengan salam. Pembelajaran dimulai dengan doa yang dipimpin
oleh peserta didik. Kesiapan belajar peserta didik diperhatikan dengan pemeriksaan
kehadiran, posisi tempat duduk siswa, kebersihan ruang kelas dan kerapihan pakaian
(kesadaran diri, pengelolaan diri)
3. Lakukan ice breaking (Teknik STOP, Mindfullnes, relaksasi, menyanyi Bersama,
mendengarkan musik, dialog ringan, dll)
4. Peserta didik diberi motivasi dengan mengajukan pertanyaan pemantik yang telah
disediakan.
5. Guru menyampaikan tema pembelajaran, tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna
dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
6. Guru membentuk kelompok peserta didik berdasarkan asesmen awal
Kegiatan inti (90 menit)

1. Peserta didik menuliskan apa yang mereka ketahui tentang puisi pada stiky
note/google jamboard. Lalu beberapa siswa membagikan apa yang sudah mereka
tulis dan berikan apresiasi bagi usaha yang sudah mereka lakukan (kesadaran
sosial-belajar berempati dg mendengarkan Ketika ada yang sedang berbicara)
2. Peserta didik diminta literasi secara mandiri puisi
3. Peserta didik berkelompok sesuai dengan kesepakatan pembentukan kelompok
secara bersama-sama.
4. Eksplorasi diri sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki serta dilakukan melalui
diskusi kelompok.
- Visual : mengamati dan mengidentifikasi puisi melalui bacaan yang disediakan
- Audiovisual : mengamati dan mengidentifikasi puisi melalui musikalisasi puisi
- Kinestetik : mengamati dan mengidentifikasi melalui puisi yang dicari mandiri dalam
antologi puisi di perpustakaan sekolah
5. Masing-masing kelompok saling bertukar informasi dengan mempresentasikan hasil
kerja kelompok di depan kelas
Penutup (10 menit)

1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran hari ini
dengan arahan guru
3. Guru mengingatkan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam
Assesmen 1) Asesmen Persiapan
 Asesmen non kognitif: hasil tes psikologi (gaya
belajar)
 Pada pembelajaran ini menggunakan hasil
asesmen gaya belajar
2) Asesmen formatif
 Diskusi kelas
 Hasil produk
3) Asesmen Sumatif
 Tes tertulis (Esay)
 Pilihan ganda (PG)

Pengayaan dan Pengayaan : Siswa diminta membuat satu bait puisi bebas
Remidial Remidial :peserta didik mengulang pembelajaran sesuai level
pencapaian pembelajaran dengan pembelajaran
berdiferensiasi proses dan konten
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik (Makna Puisi)

Kelompok Diferensiasi :

Nama/No/Kelas:
1)

2)

3)

Jawab :

2. Lembar Kerja Peserta Didik (Unsur Puisi)

Kelompok Diferensiasi :

Nama/No/Kelas:
1)

2)

3)

Jawab :

3. Lembar Kerja Peserta Didik (Menulis Puisi)

Kelompok Diferensiasi :

Nama/No/Kelas:

Judul :
 4. Asesmen Persiapan
A. ASESMEN DIAGNOSTIK NON-KOGNITIF (GAYA
BELAJAR)

MACAM GAYA BELAJAR

TIPE VISUAL : Gaya belajar visual menyerap informasi terkait dengan visual,
warna, gambar, peta, diagram dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata.
Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka
paham, gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu
buktinya untuk kemudian mempercayainya.

TIPE AUDITORI : Gaya belajar auditori adalah gaya belajar dengan cara
mendengar, yang memberikan penekanan pada segala jenis bunyi dan kata,
baik yang diciptakan maupun yang diingat. Gaya pembelajar auditori adalah
dimana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia
dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para
pembelajar auditori ini.

TIPE KINESTETIK : Gaya belajar kinestetik dapat belajar paling baik dengan
berinteraksi atau mengalami hal-hal di sekitarnya. Gaya pembelajar kinestetik
cenderung mampu memahami sesuatu dengan adanya keterlibatan langsung,
daripada mendengarkan ceramah atau membaca dari sebuah buku. Gaya
belajar kinestetik suka melakukan hal-hal dan menggunakan tubuh mereka
untuk mengingat fakta, seperti "memanggil" (dialing) nomor telepon pada
telepon genggam mereka. Gaya belajar kinestetik, berarti belajar dengan
menyentuh dan melakukan.

Berdasarkan tes Gaya Belajar yang dilakukan pada Juli 2023 pada siswa kelas
VIIICadalah sebagai berikut:

Prosentase hasil tes gaya belajar siswa kelas VIII

HASIL
ANALISIS

56,25% (18) Siswa kelas 8 cenderung memiliki gaya belajar KINESTETIK

34,38% (11) Siswa kelas 8 cenderung memiliki gaya belajar VISUAL 9,37%
(3)Siswa kelas 8 cenderung memiliki gaya belajar AUDITORI
 5. Asesmen Formatif
1) Lembar Observasi Diskusi
No Perilaku Siswa Tingkat keaktifan
5 4 3 4
1 Siswa aktif dalam
mengemukakan pendapat
2 Siswa mampu menemukan ide atau
gagasan baru dalam kelompok
3 Siswa menghargai pendapat oranglain
4 Siswa mengemukakan pendapat
dengan bahasa sendiri
Jumlah

2) Lembar penilaian Produk

No Penilaian Produk Nilai

1 2 3 4
1 Kesesuaian tema
2 Kreasi dan inovasi
3 Kualitas produk
4 Finishing
Jumlah

Rumus Penilaian : Jumlah Sekor perolehan

16 X 100 =
6. Penilaian Sumatif

No. Pertanyaan Jawaban

1 Sebut dan jelaskan a. Majas : gaya bahasa
unsur- unsur puisi! - metafora: membandingkan dengan kiasan. Contoh : tulang
punggung (penopang), buah hati (anak
kesayangan)
- simile: menggunakan kata-kata pembanding (seperti,
bagaikan, bak, laksana, umpama)
- personifikasi : benda mati digambarkan seperti manusia.
Contoh : daun-daun itu melambai ke arahku
- hiperbola : melebh-lebihkan. Contoh : suaranya
menggelegar sampai ke ujung dunia
- repetisi : perulangan bunyi suku kata atau bagian kalimat
yang dianggap penting.
b. Larik : baris yang ada dalam puisi
c. Bait : kumpulan baris yang tersusun harmonis
d. Rima :perngulangan bunyi yang sama di akhir baris
dalam puisi
e. Diksi : pemilihan kata yang digunakan penyair,
mengandung nilai estetika atau keindahan
 f. Imaji : unsur yang melibatkan pancaindera manusia yang dapat
menggiring pembaca untuk membayangkan sebuah
kejadian puisi. Imaji penglihatan, penciuman, pencecapan,
perabaan, pergerakan, pendengaran

2 Sebut dan jelaskan jenisImaji : unsur yang melibatkan pancaindera manusia yang dapat
imaji serta contohnya! menggiring pembaca untuk membayangkan sebuah kejadian
puisi.
a. Imaji penglihatan
b. Imaji penciuman
c. Imaji pencecapan
d. Imaji perabaan
e. Imaji pergerakan
f. Imaji pendengaran
3 Buatlah masing- a. Metafora
masing kalimat yang di b. Simile : senyumanmu seindah lautan biru
dalamnya terdapat c. Personifikasi : daun-daun itu melambai ke arahku
majas: Metafora, d. Hiperbola : suaranya menggelegar sampai ke ujung dunia
Personifikasi, Simile,
dan Hiperbola.
4 Jelaskan puisi diafan Puisi prismatis adalah puisi-puisi yang berisi pelambang- pelambang
dan contohnya! atau kiasan. Sedangkan diafan adalah puisi polos, prismatis justru
5 Jelaskan puisi mempunyai makna yang cukup sulit dipahami.
prismatif dan
contohnya!

Rumus Skor Nilai :

Nomor Skor Maksimal

1 10
2 10
3 25
4 25
5 30
100

Trana, ...................... 2024

Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Fientje L. Wenno, S.Pd.

Freddy A. Jasso, S.Pd.
NIP.197503022008042001
NIP.196406111988031006