Modul Aplikom
Modul Aplikom
APLIKASI KOMPUTER
MATEMATIKA 2021
OLEH:
UKE RALMUGIZ, S.SI., M.PD.
DAFTAR ISI
KOMPETENSI
Mahasiswa dapat menggunakan program komputer yang sesuai untuk menyelesaikan
masalah-masalah matematika
Titik berat program komputer yang digunakan :
• MATLAB (Matrix Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi
numerik yang merupakan bahasa pemrograman matematika lanjutan dengan dasar
pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matrik
• dapat mengerjakan matematika sederhana, menggambar grafik fungsi kompleks
sampai dengan penyusunan program
Command windows juga digunakan untuk memanggil tool Matlab seperti editor,
debugger atau fungsi. Ciri dari window ini adalah adanya prompt (>>) yang menyatakan
matlab siap menerima perintah. Perintah dapat berupa fungsi-fungsi pengaturan file (seperti
perintah DOS/UNIX) maupun fungsi bawaan/toolbox MATLAB sendiri. Beberapa fungsi
pengaturan file dalam MATLAB :
Command Fungsi
dir / ls melihat isi dari sebuah direktori aktif.
cd melakukan perpindahan dari direktori aktif
pwd melihat direktori yang sedang aktif
mkdir membuat sebuah direktori
what melihat nama file m dalam direktori aktif
who melihat variabel yang sedang aktif
whos menampilkan nama setiap variabel
delete menghapus file
clear menghapus variabel
clc membersihkan layar
doc melihat dokumentasi The MathWorks, Inc. dalam format html
secara online
demo mencoba beberapa tampilan demo yang disediakan oleh Matlab
selain dengan cara di atas untuk menampilkan editor M-file ini dapat juga dilakukan dengan :
>> edit
VARIABEL
Sifat-sifat variabel dalam MATLAB, yaitu:
• Bersifat Case sensitive, membedakan huruf besar dan huruf kecil. Misal : Item ≠ item, f
≠ F.
• Maksimum 19 karakter
• Harus diawali dengan huruf, boleh diikuti angka, tetapi tidak sebaliknya. Misal a12,
tetapi tidak boleh 12a.
• Dua kata dihubungkan dengan underscore. Misal : buku_tulis
• Bukan konstanta khusus yang sudah ditentukan dalam MATLAB. Misal: ans, pi, eps,
flops, inf, NaN, i (dan) j, nargin, nargout, realmin, realmax
5
TIPS
Tip1: Untuk memunculkan kembali perintah-perintah yang sudah diketik dalam MATLAB,
tekan tombol panah atas pada keyboard.
Tip2: Jika perintah yang dimasukkan salah, edit kembali perintah tersebut dengan cara tekan
tombol panah atas pada keyboard, kemudian gunakan panah kiri
atau panah kanan → untuk menuju bagian yang salah, lalu betulkan
bagian tersebut.
MATERI 2
MATRIKS
PENULISAN MATRIK DI MATLAB
Tanda pisah antar elemen matrik Tanda koma (,) atau spasi digunakan untuk memisahkan
elemen-elemen satu baris. Tanda titik koma(;) digunakan untuk memisahkan elemen-elemen
satu kolom.
>> a=[1,2,3]
a = 1 2 3
>> b=[1;2;3]
b = 1
2
3
>> A=[1 2 3;4 5 6;7 8 9]
A = 1 2 3
4 5 6
7 8 9
MATRIK TRANSPOSISI
>> A'
ans = 1 4 7
2 5 8
3 6 9
Vektor kolom adalah matrik yang terdiri atas satu kolom saja
>> V=[2:0.5:4]'
V = 2.0000
2.5000
3.0000
3.5000
4.0000
Penulisan seperti di atas akan menghasilkan vektor kolom dengan selisih 0.5
7
ALJABAR MATRIK
Operasi aljabar matrik maupun skalar menggunakan simbol yang tidak jauh berbeda. Berikut
ini hirarki operasi aljabar dalam MATLAB.
Pertama ^ (pangkat), kedua *(perkalian) , ketiga / (pembagian kanan) atau \ (pembagian kiri) ,
dan terakhir + (penjumlahan) dan - (pengurangan).
Penjumlahan dan pengurangan
Hanya dapat dilakukan jika matrik-matrik yang akan dijumlahkan dan dikurangkan memiliki
orde sama.
>> A =[2 3 1 6;1 4 5 2]
>> A + A
ans = 4 6 2 12
2 8 10 4
>> A-A
ans = 0 0 0 0 0 0 0
Perkalian matrik
Syarat : jumlah kolom A = jumlah kolom baris B
Operasi perkalian matrik dalam MATLAB dilakukan dengan simbol *
>> A=[1,2,3]
A = 1 2 3
>> B=[1;2;3]
B = 1 2 3
>> A*B
ans = 14
>> B*A
ans = 1 2 3 2 4 6 3 6 9
Pembagian matrik kanan
Misalkan:
>> A=[1 2 3;2 5 4;4 3 1]
A = 1 2 3 2 5 4 4 3 1
>> c=[20 15 -8]
c = 20 15 -8
>> x=c/A
x = -8.6667 3.0952 5.6190
MATRIKS KHUSUS
>> zeros(3) % 3-by-3 matrix of zero
>> ones(2,4)
>>ones(3)*pi
>>rand(3,1)
8
>>randn(3,1)
>>magic(4)
>>eye(3)
>>pascal(4)
MANIPULASI MATRIKS
>>A = (1:10)
>>B = (1:2:10)
>>D = (10:-2:1)
>>E = linspace(1,10)
>>F = linspace(1,10,20)
>>G = logspace(0,3)
>>H = logspace(0,3,10)
MERUJUK ELEMEN TERTENTU
>> A(2,3) % merujuk baris ke 2 kolom ke 3
>> A(:,3) % merujuk kolom ke 3
>> A(2,:) % merujuk baris ke 2
>> A(2,1:3)% merujuk baris ke 2 kolom 1 sd 3
>> A(2) % menunjuk elemen ke 2 dari A
>> A(5) % elemen ke 5 dari A
>> A(2,3)=2 % Mengubah elemen matriks baris ke 2 kolom 3 dengan 2
>> A(2,6)=1 % Mengubah elemen matriks baris ke 2 kolom 6 dengan 1
>> B = A(1:2,2:3) % Membentuk matriks B dari baris 1 sd 2 dan kolom 2
sd 3 matriks A
9
MATERI 3
FUNGSI MATEMATIKA, RELASI & LOGIKA
Perintah Keluaran
>> format short 3.1429 ( 4 angka di belakang koma)
>> format long 3.14285714285714
>> format short e 3 3.1429e+000
>> format long e 3.142857142857143e+000
>> format rational 22/7
>> format short g 3.14286
>> format long g 3.14285714285714
>> format bank 3.14
Perintah Keluaran
ceil(x) perintah untuk membulatkan angka ke bil integer di atasnya
floor(x) perintah untuk membulatkan angka ke bil integer di bawahnya
fix(x) perintah untuk membulatkan angka ke bil integer ke atas atau ke
bawah menuju arah nol
round(x) perintah untuk membulatkan angka ke bil integer terdekat
mod(x,y) sisa yang ditinggalkan setelah operasi pembagian dengan definisi
x-n*y dimana n=floor(x./y)
abs(x) harga mutlak dari x
sign(x) tanda dari x
factor(x) faktor utama dari x
FUNGSI MATEMATIKA
1. Fungsi Trigonometri
Fungsi-fungsi trigonometri antara lain: sin(), cos(), tan(), sinh(), cosh(), tanh(), asin(), acos(),
atan(), asinh(), acosh()dan atanh().
Catatan : argumen untuk fungsi trigonometri ini adalah mode radian.
MATLAB menyediakan operasi logika dan relasional, yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan benar atau salah dan untuk mengontrol urutan eksekusi sederetan perintah
MATLAB (biasanya dalam M-File) berdasarkan pada hasil pertanyaan benar/salah. Sebagai
masukan pada semua ekpresi relasi dan logika , MATLAB menganggap semua angka tidak nol
sebagai benar, nol sebagai salah.
10
Operator Relasi Deskripsi
< Kurang dari
> Lebih dari
<= Kurang dari atau sama dengan
>= Lebih dari atau sama dengan
= Sama dengan
~= Tidak sama dengan
11
MATERI 4
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
A= B= dan vektor x =
12
PRAKTIKUM
SELESAIKANLAH SPL-SPL BERIKUT:
1. 3x1 - x2 +2x3 = 10 2. –1x + 7y + 5z=12
3x2 - x3 = 15 6x + 3y - 2z=3
2x1 + x2 - 2x3 =0 8x + z= 10
4x - 4y + 2z=-9
3. -2x1 + x2 +5 x3 = 1
3x2 - x3 = 4
8x1 + 2x2 =5
13
MATERI 5
TIPE DATA CHAR
Tipe data char di MATLAB merupakan sebuah tipe data yang melibatkan karakter.
Sebenarnya representasi string pada MATLAB adalah (kumpulan karakter) merupakan array
dari sekumpulan karakter yang berukuran 1 x n.
Dalam matlab, string diibaratkan sebuah array dari kumpulan karakter. Setiap karakter
direpresentasikan sebagai sebuah nilai ASCII.
Contoh :
>> string ='Aplikasi
Komputer' string =
Aplikasi Komputer
Untuk melihat penyajian string di atas yang menggunakan kode ASCII, kita menggunakan
sebuah fungsi double.
>> teststring = double(string)
teststring =
14
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. int2str, fungsi ini dipakai untuk mengkonversi dari integer ke dalam string. Fungsi ini akan
membulatkan argument (matriks) ke dalam sebuah bilangan integer dan mengkonversi
hasilnya menjadi sebuah matriks string.
Contoh:
>> testinteger = randn(4)
testinteger =
-0.4326 -1.1465 0.3273 -0.5883
-1.6656 1.1909 0.1746 2.1832
0.1253 1.1892 -0.1867 -0.1364
0.2877 -0.0376 0.7258 0.1139
>> testinteger2 = int2str(testinteger)
testinteger2 =
0 -1 0 -1
-2 1 0 2
0 1 0 0
0 0 1 0
6. num2str
num2str : mengkonversi bilangan ke string
Contoh
Jari2=2;
Luas=pi*Jari2^2;
Y=[‘Lingkaran dengan jari-jari’ num2str(Jari2) ‘mempunyai luas’
num2str(Luas) ‘.’]
Y=[‘Lingkaran dengan jari-jari’ ,(Jari2), ‘mempunyai luas’ , (Luas)
,‘.’]
Y=[‘Lingkaran dengan jari-jari’ ,2, ‘mempunyai luas’ , 12.5664 ,‘.’]
MANIPULASI TEKS
Contoh :
t='Aplikasi Komputer'
U=t(10:17)
V=t(17:-1:10)
W=t(10:17)’
A=‘matematika’
B=‘fisika’
C=[A B]
C=[A ‘ ‘ B ‘atau Biologi.’]
D=char(A,B)
size(D)
KONVERSI STRING
1. bin2dec : mengkonversi string biner ke bilangan bulat desimal
Contoh :
bin2dec(‘110011’)
2. dec2bin :mengkonversi bilangan bulat desimal ke string biner
Contoh :
dec2bin(45)
3. hex2dec :mengkonversi string heksadesimal ke bilangan bulat desimal
Contoh :
hex2dec(‘A1F’)
4. dec2hex :mengkonversi bilangan bulat desimal ke string heksadesimal
Contoh :
dec2hex(31)
5. base2dec : mengkonversi string berbasis x ke bilangan bulat desimal
Sintaks
d = base2dec('strn',base)
Contoh :
base2dec('212',3) mengkonversi 2123 ke bentuk desimal
6. dec2base :mengkonversi desimal ke bilangan basis n
15
Sintaks :
p = dec2base(d,base)
Contoh :
dec2base(23,2) mengkonversi 2310 ke basis 2
dec2base(23,8) mengkonversi 2310 ke basis 8
Perintah yang ditulis pada Matlab akan ditampilkan bersama dengan nama variabel,
jika tidak diakhiri dengan tanda titik koma (; atau semicolon). Untuk menampilkan perintah
atau output pada Matlab, bisa digunakan fungsi disp(x). Fungsi disp(x) dapat digunakan untuk
perintah skalar, vektor, atau matrik, tanpa menampilkan nama variabel dari perintah tersebut.
Contoh :
>> x=17; y=1:10; z=[y;2:2:20];
>> disp(x)
17
>> disp(y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
>> disp(z)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Fungsi disp dapat digunakan untuk menampilkan sebuah teks. Dibawah ini contoh teks yang
diletakkan pada bagian tunggal
Sedangkan teks yang majemuk atau mempunyai lebih dari satu string dapat ditampilkan
dengan menggunakan kurung kotak [ ], seperti berikut
Nilai numerik dapat diletakkan pada string teks jika nilai numerik tersebut dipindahkan
menjadi string. Jumlah konversi string dibentuk dengan fungsi num2str(x), seperti berikut ini
>> disp([num2str(x),' dan ',num2str(y), ' merupakan nilai x dan y.'])
17 dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 merupakan nilai x dan y.
16
MATERI 6
POLYNOMIAL
dinyatakan sebagai:
p = ( an an-1 ... a1 a0 )
Command berikut digunakan untuk menangani polinomial:
polyval(p,x) mengevaluasi polinonial p pada nilai x. x bisa berupa skalar maupun
vektor
poly(x) menghitung vektor sepanjang n+1 yang mewakili suatu polinomial
orde-n. Vektor x sepanjang n berisi akar-akar dari polinom tersebut
roots(p) menghitung vektor berisi akar-akar dari polinomial p
conv(p,q) menghitung produk (hasil perkalian) dari polinomial p dan q. Bisa juga
dianggap sebagai konvolusi antara p dan q
[k,r] = deconv(p,q) membagi polinomial p dengan q. Hasil pembagian disimpan dalam
polinom k dan sisa pembagian dalam polinom r. Bisa juga dianggap
sebagai dekonvolusi antara p dan q
polyder(p) menghitung vektor sepanjang n berisi turunan pertama dari polinom p
MENGEVALUASI NILAI
Untuk mengevaluasi polinomial pada x = 10 kita tuliskan:
>> nilai1 = polyval(g,10), nilai2 =
polyval(h,10) nilai1 =
2049
nilai2 =
593
Namun bisa pula x berbentuk vektor:
>> x = -3:3
x =
-3 -2 -1 0 1 2 3
>> nilai1 = polyval(g,x), nilai2 = polyval(h,x)
nilai1 =
-70 -27 -8 -1 6 25 68
nilai2 =
47 17 -1 -7 -1 17 47
17
PERKALIAN & PEMBAGIAN
Jika kita kalikan kedua polinomial tersebut, akan diperoleh sebuah polinomial baru:
>> p = conv(g,h)
p =
12 0 16 -6 -35 7
5 3 2
yang mewakili p(x) = 12x +16x − 6x − 35x + 7
>> q = deconv(g,h)
q =
0.3333 0
yang mewakili q(x) = 0,3333x
MENCARI AKAR
POLYNOMIAL RASIONAL
m m−1
a(x) = a x + a x +... + a
1 2 m+1
n n− 1
b(x) b1x + b2 x +... + bn+1
Contoh 2
a(x) = 2x + x + 4
3
b(x) x − 3x −1
Turunan dari polynomial tersebut dicari dengan cara
>> a=[2 1 4]
>> b=[1 0 -3 -1]
>> [p,q]=polyder(a,b)
p adalah pembilang & q penyebut dari turunan
18
MATERI 7
GRAFIK 2 DIMENSI
PLOT
• plot(Y) → menggambar garis yang didefinisikan oleh titik Y vs indeksnya (Y bil real)
Contoh :
>>Y = [1 3 5 4 7 0 9 8 2];
>>plot(Y)
• plot(X,Y) → menggambar garis yang didefinisikan oleh pasangan X vs Y
Contoh :
>> x = -pi:pi/10:pi;
>> y = tan(sin(x)) - sin(tan(x));
>> plot(x,y)
MENGATUR GRAFIK
Grafik dapat diatur warna garis, jenis garis, dan bentuk penandaan
• Contoh:
>>plot(t,y,’r-.)
Mengatur bentuk garis (linestyle)
• LineStyle(bentuk garis) pada grafik, dapat diatur dengan memilih bentuk :
19
Contoh :
>> t = 0:pi/10:2*pi;
>> y = sin(t);
>> y2 = sin(t-0.25);
y3 = sin(t-0.5);
>> plot(t,y,'<-',t,y2,'-',t,y3,':')
>> plot(t,y,'p-',t,y2,'-',t,y3,':')
>> plot(t,y,'p',t,y2,'-',t,y3,':')
WARNA GARIS
Warna garis dapat diatur dengan menambahkan pilihan warna, yaitu :
r : merah k : hitam
g : hijau w : putih
b : biru c : cyan
y : kuning m : magenta
Contoh :
>> plot(t,y,‘r-',t,y2,‘g-*',t,y3,‘c:')
>> x = -pi:pi/10:pi;
>> y = tan(sin(x)) - sin(tan(x));
>> plot(x,y,'--rp','LineWidth',2,'MarkerEdgeColor','k',...
'MarkerFaceColor','g','MarkerSize',10)
20
Menambahkan legend pada grafik
Contoh :
>> x = -pi:pi/20:pi;
>> plot(x,cos(x),'-ro',x,sin(x),'-.b‘,x,tan(x))
>> h = legend('cos','sin‘,’tangen’);
21
Contoh :
text(0.4,.5,'e^{i\omega\tau} = cos(\omega\tau) + i sin(\omega\tau)')
STAIRS
Untuk menggambar grafik tangga
Contoh :
>> x = linspace(-2*pi,2*pi,40);
>> stairs(x,sin(x))
BAR, BARH
Untuk menggambar grafik batang
Sintaks :
– bar(Y)
– bar(x,Y)
– bar(...,width)
– bar(...,'style') → ‘stack’,’group’
– bar(...,'bar_color') → ‘r’,g’, …
contoh
>> Y = round(rand(5,3)*10);
>> subplot(2,2,1)
>> bar(Y,'group')
>> title ('Group‘)
>> subplot(2,2,2)
>> bar(Y,'stack')
>> title('Stack‘)
22
>> subplot(2,2,3)
>> barh(Y,'stack')
>> title ('Stack‘)
>> subplot(2,2,4)
>> bar(Y,1.5)
>> title ('Width = 1.5‘)
PIE
Menggambar pie chart
Sintaks :
pie(X)
pie(X,explode)
pie(...,labels)
Contoh
>> x = [1 3 0.5 2.5 2]; pie(x)
>> x = [1 3 0.5 2.5 2];
>> explode=[0 1 0 0 0];
>> pie(x, explode)
>> x = [1 3 0.5 2.5 2];
>> explode=[0 1 0 0 0];
>> pie(x, explode, {‘baju’,’makanan’,’minuman’,’buku’,’pensil’})
EZPLOT
1. FUNGSI EKSPLISIT F=F(X)
Contoh fungsi eksplisit :
y=cos(x)
f (x) = sin(x)
2
1+ x
A. ezplot(f) : menggambar fungsi f = f(x) dalam domain –2*pi < x < 2*pi
contoh:
>>ezplot('cos(x)')
>>ezplot(‘sin(x)/(1+x^2)')
C. ezplot(f, [xmin, xmax,ymin,ymax]): menggambar f = f(x) dalam interval xmin < x <
xmax dan ymin<y<ymax
contoh:
>> ezplot(‘sin(x)/(1+x^2)', [-4, 4,-0.5,0.5])
menggambar f(x,y) = 0 dalam domain -2*pi < x < 2*pi dan -2*pi < y < 2*pi
contoh:
23
>> ezplot(‘x^2-y^2-1')
B. ezplot(f, [a,b]): menggambar f(x,y) = 0 dalam interval a < x < b and a < y < b
contoh:
>> ezplot('x^3 + y^3 - 5*x*y + 1/5',[-3,3])
C. ezplot(f, [xmin, xmax,ymin,ymax]): menggambar f(x,y)=0 dalam interval xmin < x <
xmax dan ymin<y<ymax
contoh:
>> ezplot('x^3 + y^3 - 5*x*y + 1/5',[-3,3,-5,5])
3. FUNGSI PARAMETRIK
Contoh fungsi parametrik
x = sin(t)
y = cos(t)
2 2 2 2
x + y = sin t + cos t =1
A. ezplot(x,y): menggambar kurva parametric x = x(t) dan y = y(t) dalam domain 0 < t < 2*pi
contoh:
>> ezplot(‘sin(t)‘,’cos(t)’)
B. ezplot(x,y): menggambar kurva parametric x = x(t) dan y = y(t) dalam domain 0 < t < 2*pi
contoh:
>> ezplot(‘sin(t)‘,’cos(t)’)
FPLOT
1. FPLOT(F,[A,B]) :
menggambar grafik f dalam selang interval a <x<b
Contoh:
>> fplot('sin(1 ./ x)', [0.01 0.1])
2. FPLOT(F,[XMIN,XMAX,YMIN,YMAX]) :
menggambar grafik f dalam selang interval xmin <x<xmax dan ymin <y<ymax
Contoh:
>> fplot('[tan(x),sin(x),cos(x)]',2*pi*[-1 1 -1 1])
Contoh di atas juga untuk menggambar lebih dari 1 grafik fungsi dalam 1 perintah
24
MATERI 8
GRAFIK 3D
plot3
Keterangan:
xn,yn,zn : vector atau matriks
Sn : karakter string, bersifat opsional, untu mengatur warna,
k
symbol, style garis
Contoh :
»t=0:pi/50:10*pi;
» plot3(sin(t),cos(t),t,'-o')
» title('Helix'),xlabel('sin(t)'),ylabel('cos(t)'),zlabel('t')
» text(0,0,0,'titik asal')
MENAMBAHKAN TEXT
text(x,y,z,’string’)
MENGATUR AXIS
axis(xmin,xmax,ymin,ymax,zmin,zmax).
MERUBAH SUDUT PANDANG:
Grafik 3D mempunyai sudut pandang, yang disebut dgn azimuth dan elevasi. Nilai
default azimuth=-37.5o dan elevasi= 30o.
Perintah untuk merubah sudut pandang adalah view(az,el)
Contoh :
menggambar 3 buah grafik garis 3D dalam satu figure
» x=linspace(0,3*pi);
» z1=sin(x);
» z2=sin(2*x);
» z3=sin(3*x);
» y1=zeros(size(x));
» y2=ones(size(x));
» y3=y2/2;
» plot3(x,y1,z1,x,y2,z2,x,y3,z3)
Contoh perubahan sudut pandang:
» subplot(2,2,1);
» plot3(x,y1,z1,x,y2,z2,x,y3,z3)
» title('default, Az=-37.5 El=30')
» view(-37.5,30)
» subplot(2,2,2);
» plot3(x,y1,z1,x,y2,z2,x,y3,z3)
» title('dirotasi ke 52.5')
» view(-37.5+90,30)
» subplot(2,2,3);
» plot3(x,y1,z1,x,y2,z2,x,y3,z3)
» title('elevasi menjadi 60')
» view(-37.5,60)
» subplot(2,2,4)
» plot3(x,y1,z1,x,y2,z2,x,y3,z3)
» title('Az=0 El=90')
» view(0,90)
» grid
25
Beberapa fungsi view:
• view(2)mengeset sudut pandang ke default 2 dimensi, az=0, el=90
• view(3)mengeset sudut pandang ke default 3 dimensi, az=-37.5, el=30
• [az,el]=view Memperoleh nilai azimuth dan elevasi dari grafik yang ada
MESH
Perintah Mesh berfungsi untuk membuat grafik dari fungsi dengan dua variabel
z=f(x,y). Hasilnya berupa grafik yang tampilannya seperti jala. Contoh:
» x=-7.5:0.5:7.5;
» y=x;
» [X,Y]=meshgrid(x,y);
» R=sqrt(X.^2+Y.^2)+eps;
» Z=sin(R)./R;
» mesh(X,Y,Z)
WATERFALL
Perintah waterfall menghasilkan grafik yang sama dengan perintah mesh, tetapi garis-garis jala
hanya tampak dari arah sumbu x.
Contoh
» waterfall(X,Y,Z)
SURF
Perintah surf berfungsi untuk menggambar grafik bidang permukaan. Sintaknya sama dengan
perintah mesh.
Contoh :
>> surf(X,Y,Z)
Ada dua variasi perintah surf, yaitu surfc dan surfl
Contoh :
» [X,Y,Z]=peaks(30);
» [X,Y,Z]=peaks(30);
26
» surf(X,Y,Z)
» pcolor(X,Y,Z)
» shading interp
» hold on
» contour(X,Y,Z,19,’k’) % gambar 19 garis contour warna ‘k’ (hitam)
» [dy,dx]=gradient(Z,0.5,0.5);
» quiver(X,Y,dx,dy)
» cs=contour(X,Y,Z); %mengambil angka sesuai contour/ketinggian
» clabel(cs) % memberi label angka sesuai ketinggian
Grafik 2D dan 3D
plot plot grafik 2-dimensi
plot3 plot garis dalam 3-dimensi
fplot plot fungsi
subplot membagi figure yang ada menjadi subplot
errorbar plot grafik dengan error-bar
comet, comet3 plot beranimasi, 2-D, 3-D
polar plot dalam koordinat polar
Semilogx, semilogy, Loglog plot logaritmik
quiver, feather, compass, rose grafik bilangan kompleks
stem plot data diskrit
hist, bar, stairs plot histogram, diagram batang dan tangga
PENGATURAN GRAFIK:
figure menciptakan atau memunculkan suatu figure
clf membersihkan figure
hold menahan plot yang ada agar tidak hilang tertimpa
plot baru
subplot membagi figure yang ada menjadi subplot
clc membersihkan tampilan command window
home mengembalikan kursor ke pojok kiri-atas
axis mengatur sumbu plot
zoom memperbesar / memperkecil (untuk grafik 2-D)
grid memunculkan / menghilangkan grid
title, xlabel, ylabel, menuliskan berbagai teks di dalam plot
zlabel
text menuliskan teks di manapun di dalam plot
gtext menempatkan teks dengan mouse
ginput membaca koordinat di dalam plot
rbbox memindahkan suatu area segi empat
hidden memperlihatkan / menyembunyikan permukaan
view mengatur posisi dan sudut penglihatan
27
MATERI 9
PENCOCOKAN KURVA
Pencocokkan kurva (curve-fitting) yang akan dibahas di sini ialah pencocokkan titik-
titik data dengan suatu fungsi polinomial dengan metode pendekatan kuadrat terkecil (least
squares approximation). Tujuannya adalah menemukan suatu kurva halus yang paling
mendekati data tetapi tidak harus melewati setiap point data.
Contoh:
Diketahui pasangan data x dan y sbb:
>>x=[0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1]
>>y=[-.447 1.978 3.28 6.16 7.08 7.34 7.66 9.56 9.48 9.30 11.2]
>>p=polyfit(x,y,n)
• Jika dipilih n=1 → dinamakan regresi linear (pendekatan garis lurus terbaik)
• Jika dipilih n=2 → dinamakan polynomial kuadratis (pencocokan kurva kuadrat
terkecil)
• Jika dipilih n=3 → pencocokan kurva derajat 3
• Dst
Misal n =2, maka diperoleh
P2=
-9.8108 20.1293 -0.0317
28
MATERI 10
MINIMUM DAN MAKSIMUM FUNGSI
Metode iteratif ini membutuhkan tebakan awal x0. Dari nilai awal ini akan diperoleh nilai
berikutnya, x1, yang diharapkan semakin mendekati xmin. Seberapa dekat x1 ke xmin
tergantung pada metode numerik yang digunakan. Proses iterasi ini berlanjut hingga nilai xi
yang mendekati dengan akurasi tertentu diperoleh, di mana |xmin − xi| cukup kecil.
Dalam MATLAB tidak ada command untuk menentukan maksimum suatu fungsi f(x), namun
dalam hal ini bisa digunakan fungsi g(x) = − f(x) untuk dicari minimumnya.
fminbnd(‘fcn’,x1,x2) menghitung minimum dari fungsi satu variabel fcn pada interval x1 <
x < x2. Jika minimum-lokal tidak ditemukan, hasilnya ialah nilai x
terkecil pada interval tadi.
fminsearch(‘fcn’,x0) menghitung minimum dari fungsi multi variabel fcn dengan tebakan
awal berupa vektor x0.
Langkah-langkah untuk mencari titik balik minimum dari sebuah fungsi suku banyak.
Contoh:
1 3 2
Tentukan titik balik minimum dari fungsi f (x) = 3 x − 2x + 3x + 4
Langkah 1: mendefinisikan fungsi
Tanpa menggunakan ekspresi simbolik, sebuah fungsi dapat didefinisikan dengan
menggunakan perintah inline.
>>f= inline('1/3*x^3-2*x^2+3*x+4')
>>ezplot(f),grid
>>ezplot(f,[-1,5,-1,6])
29
Titik balik
minimum
Dari grafik tersebut tampak bahwa interval titik balik minimum berada pada
interval (2 ,4 ).
>> xmin
=fminbnd(f,2,4) xmin =
3.0000
>> ymin
=f(xmin) ymin =
4.0000
Berdasarkan hasil pada langkah 3 dan 4, maka diperoleh titik balik minimum fungsi
1 3 2
f (x) = 3 x − 2x + 3x + 4 adalah di (3,4).
MAKSIMUM FUNGSI
Perintah fminbnd juga dapat dimanfaatkan untuk mencari titik balik maksimum.
Berikut ini contoh langkah-langkah mencari titik balik maksimum suatu fungsi.
Contoh:
Tentukan titik balik maksimum dari fungsi f (x) = 1 x3 − 2x2 + 3x + 4
3
Langkah 1: mendefinisikan fungsi cerminan dari fungsi yang diketahui
Karena perintah fminbnd hanya berfungsi untuk mencari titik minimum, maka fungsi
yang ada harus dicerminkan terhadap sumbu x (dibalik), sehingga titik balik
maksimum akan menjadi titik balik minimum.
30
Fungsi cerminan didefinisikan dengan cara memberi tanda – (minus) di depan fungsi
asal.
>>f1= inline('-(1/3*x^3-2*x^2+3*x+4)')
Titik balik maksimum pada grafik tersebut berada pada interval (0,2).
Berdasarkan hasil pada langkah 3 dan 4, maka diperoleh titik balik maksimum fungsi
1 3 2
f (x) = 3 x − 2x + 3x + 4 adalah di (1, 5.33).
Latihan:
Carilah titik balik minimum dan maksimum dari fungsi
3
f (x) = 4x − x
TITIK NOL
>>f= inline(‘x^3-2*x+5’)
>>ezplot(f)
31
Dengan melihat figure diketahui grafik memotong sumbu x di sekitar x=-2, maka:
>> tnol=fzero(f,-2)
>> ynol = f(tnol) % mengecek nilai tnol
Gambar Grafiknya
>> x=-20:20;y=x;
>> [X,Y]=meshgrid(x,y);
>> Z=X.^2 + Y.^2 - 0.25.*X.*Y - sin(X);
>> meshc(X,Y,Z)
1000
800
600
400
200
0
20
10 20
0 10
0
-10 -10
-20 -20
32
Dari gambar tersebut, dicoba tebakan awal pada titik (1,0):
MINIMUM LOKAL
Minimum lokal dari f(x) di dekat x= 1 dan y=0 (x dan y dilihat dari grafiknya)
g = inline('x(1).^2 + x(2).^2 – 0.25.*x(1).*x(2) – sin(x(1))');
Inline function:
g(x) = x(1).^2 + x(2).^2 - 0.25.*x(1).*x(2) - sin(x(1))
fval =
-0.2357
MAKSIMUM LOKAL
Untuk mencari Nilai maksimum jika dilihat dari gambar, tidak terdapat titik yang merupakan
maksimumnya, sehingga disini tidak dicari koordinat maksimumnya. Untuk mecari nilai
maksimum dari fungsi beberapa variabel, sama halnya dengan fungsi satu variabel, yaitu
menggunakan negatif dari fungsinya
33
MATERI 11
ANALISIS DATA
Beberapa fungsi untuk perhitungan statistik: rentang data, maksimum/minimum, rata-
rata, deviasi, jumlah kumulatif, dan sebagainya. Di MATLAB fungsi fungsi statistik semacam ini
telah ada dan bisa digunakan secara fleksibel.Misal x dan y adalah vektor (baris ataupun
kolom), dan A dan B sebagai matriks m×n.
max(x) menghitung nilai maksimum dari elemen vektor x. Jika x bernilai kompleks
maka dihitung max(abs(x))
max(A) menghitung nilai maksimum dari setiap kolom di matriks A; hasilnya berupa
vektor 1×n
max(max(A)) menghitung nilai maksimum dari elemen matriks A
max(A,B) menghitung matriks berukuran sama dengan A dan B dengan elemen berisi nilai
terbesar di antara elemen A dan B pada posisi yang sama
min( ... ) sama dengan sintaks max( ... ) di atas, tetapi untuk mencari minimum
Sebagai contoh, kita akan definisikan vektor y dan matriks B sebagai berikut:
y =[1 4 9 16 25]
B= [7 8 9;4 5 6;1 2 3]
B= 7 8 9
4 5 6
1 2 3
>> y=[1:5].^2;
>> B=[1:3 ; 4:6 ; 7:9];
>> jml_y = sum(y)
jml_y =
55
>> jml_B = sum(B)
jml_B =
12 15 18
>> total_B = sum(sum(B))
total_B =
45
>> kumulasi_y = cumsum(y)
kumulasi_y =
1 5 14 30 55
>> kumulasi_B = cumsum(B)
34
kumulasi_B =
1 2 3
5 7 9
12 15 18
Sementara itu, produk (perkalian elemen-elemen) vektor dan matriks bisa diperoleh dengan
cara yang mirip.
prod(x) mengalikan nilai elemen vektor x mengalikan nilai elemen dari
setiap kolom di matriks A; hasilnya berupa vektor 1×n
prod(A) mengalikan nilai semua elemen matriks A
prod(prod(A)) menghitung vektor berukuran sama dengan x
cumprod(x) berisi produk kumulatif elemen x; yaitu elemen kedua ialah
perkalian dari elemen pertama dan kedua dari x, dan seterusnya
cumprod(A) menghitung matriks berukuran sama dengan A di mana kolom-
kolomnya merupakan produk kumulatif dari kolom di A Sebagai
contoh kita gunakan vektor y dan matriks B seperti sebelumnya
Contoh :
>> x=[175 177 173 165 160 170 174 177 168 170];
>> A=[3.3 2.8 3.3; 3.9 4.0 3.8; 3.8 3.5 2.9; 2.9 3.2 3.1];
>> rataan_IP_sem = mean(A)
rataan_IP_sem =
3.4750 3.3750 3.2750
>> rataan_IP_mhs = mean(A')
rataan_IP_mhs =
3.1333 3.9000 3.4000 3.0667
>> rataan_IP_total = mean(mean(A))
rataan_IP_total =
3.3750
>> nilai_tengah = median(x), deviasi = std(x),variansi =
var(x) nilai_tengah =
171.5000
deviasi =
35
5.4661
variansi =
29.8778
SORTIR
Unutk mengurutkan data (sortir) di MATLAB dengan command berikut ini:
Contoh dengan menggunakan data sebelumnya, diurutkan data tinggi badan dari kecil ke
besar (ascending).
>> sort(x)
ans =
160 165 168 170 170 173 174 175 177 177
Atau diurutkan disertai indeks yang menunjukkan nomor urut elemen pada vektor x sebelum
disortir.
>> [y,ind]=sort(x)
y =
160 165 168 170 170 173 174 175 177
177 ind =
5 4 9 6 10 3 7 1 2 8
Untuk mengurutkan dari besar ke kecil (descending).
>> fliplr(sort(x))
ans =
177 177 175 174 173 170 170 168 165 160
Demikian pula untuk mengurutkan elemen matriks: secara ascending pada kolom per kolom:
>> sort(A)
ans =
2.9000 2.8000 2.9000
3.3000 3.2000 3.1000
3.8000 3.5000 3.3000
3.9000 4.0000 3.8000
Atau secara descending pada kolom per kolom:
>> flipud(sort(A))
ans =
3.9000 4.0000 3.8000
3.8000 3.5000 3.3000
3.3000 3.2000 3.1000
2.9000 2.8000 2.9000
Ataupun melakukan sortir dengan indeks. Perhatikan bahwa kolom-kolom dalam IND berisi
nomor urut elemen pada matriks A sebelum disortir.
>> [Y,IND]=sort(A)
Y =
2.9000 2.8000 2.9000
3.3000 3.2000 3.1000
3.8000 3.5000 3.3000
3.9000 4.0000
3.8000 IND =
4 1 3
1 4 4
3 3 1
2 2 2
36
MATERI 12
FUNGSI DAN INTEGRAL
Simpan dengan nama fsi.m, caranya pilih menú File→save As→beri nama fsi.m→save
Catatan penting:
Nama file harus sama dengan nama fungsi
Jangan menggunakan nama fungsi dengan nama-nama fungsi bawaan yang sudah ada
dalam MATLAB, misal sin, log, exp, polyfit, fzero, fmin, dll.
37
Hal tersebut akan merusak fungsi bawaan MATLAB, dan akan merugikan anda
sendiri! (pada saat dipanggil, akan muncul pesan ‘Attempt to execute SCRIPT as a
function’)
Gunakan operasi elemen (menggunakan titik untuk perkalian dan pembagian,
pangkat)
Sebaiknya akhiri definisi rumus dengan tanda ; (titik koma) agar hasilnya tidak
ditampilkan.
INTEGRASI NUMERIK
Integral fungsi f (x) dalam ranah a≤x≤b dapat diintepretasikan sebagai luas daerah dibawah
kurva f (x) yang membentang dari x=a hingga x=b .
Dalam hal ini f x x=a disebut batas bawah integral dan x=b disebut batas atas integral
sedangkan x adalah variabel integral.
38
trapz(x,y) menghitung integral dari y sebagai fungsi dari x. Vektor x dan y
panjangnya harus sama. Nilai elemen dalam x sebaiknya disortir
trapz(x,A) menghitung integral dari setiap kolom di A sebagai fungsi dari x;
hasilnya berupa vektor baris berisi hasil integrasi. Jumlah kolom
A harus sama dengan panjang x.
quad(‘fcn’,a,b) menghitung aproksimasi dari integral fungsi fcn pada interval a ≤
x ≤ b. Fungsi fcn harus didefinisikan terlebih dahulu dalam M-
file.
quad(‘fcn’,a,b,tol) menghitung aproksimasi integral dari fcn dengan toleransi
kesalahan sebesar tol.
quad(‘fcn’,a,b,tol,trace,pic) menghitung aproksimasi integral dari fcn dengan toleransi tol.
Jika trace tidak nol, maka grafik yang mengilustrasikan integral
akan diplot. Hasil integrasi dievaluasi pada pic. bisa diberi nilai
nol pada tol dan trace dengan matriks kosong [ ].
quadl( ... ) sama dengan command quad, tetapi menghitung dengan
akurasi yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, kita hitung integral berikut ini dengan metode numerik:
Jika tidak menggunakan fungsi dalam M-File, integral diatas dapat diselesaikan dengan cara :
39
CARA 2 :
Dengan menuliskan langsung fungsinya diantara tanda petik ('), Tanpa pendefinisian
fungsi dalam M-File
CARA 3 :
Dengan pendefinisian fungsi memakai inline
>>Y=inline(' exp(-x.^3)')
>> int_y=quad(Y,0,2,00001)
INTEGRAL LIPAT-2
Kita bisa menghitung integral terbatas lipat-2 dengan menyelesaikan integralnya satu per satu
menggunakan command quad.
Misalkan kita ingin menghitung integral berikut ini:
40
INTEGRAL LIPAT-3
Integral lipat-3 bisa diselesaikan setahap demi setahap. Misalkan untuk integral berikut ini
disimpan dalam M-file:
function f = hcurve(t)
f = sqrt(4*cos(2*t).^2 + sin(t).^2 + 1);
41
MATERI 14
PENYELESAIAN PERSAMAAN ALJABAR
Jawaban yang memenuhi persamaan tersebut adalah x=2 . Apabila persamaan tersebut
diselesaikan dengan Matlab
>> x=solve('x-2=0')
x =
2
Matlab juga dapat menyelesaikan persamaan yang melipatkan beberapa simbol. Sebagai
contoh, dapat diperoleh harga variabel untuk persamaan yang melibatkan konstanta a
ax+3=0
yaitu
>> x=solve('a*x+3')
x =
-3/a
Tetapi ada cara lain untuk menyatakan simbol mana yang akan dipecahkan. Cara ini dapat
dilakukan dengan sintaks
solve(persamaan,variabel)
Sebagai contoh, apabila ingin menyelesaikan persamaan ax+3=0 dimana variabel yang akan
diketahui adalah a maka dapat dituliskan
>> x=solve('a*x+3','a')
x =
-3/x
x2−4 x−8=0 ,
Setiap akar dari persamaan yang telah dipecahkan disimpan oleh Matlab sebagai s(1), s(2), s(3)
... s(n) sesuai dengan jumlah akar persamaannya.
Dimungkinkan pula untuk menyimpan sebuah persamaan ke dalam sebuah variabel, kemudian
kita gunakan variabel tersebut untuk dipecahkan.
>> d='x^4-4*x^2-8=0';
>> solve(d)
ans =
[ (2+2*3^(1/2))^(1/2)]
[ -(2+2*3^(1/2))^(1/2)]
[ (2-2*3^(1/2))^(1/2)]
[ -(2-2*3^(1/2))^(1/2)]
46
MENGEPLOT PERSAMAAN SIMBOLIK
Matlab dapat membangkitkan grafik persamaan simbolik yang dimasukkan dengan perintah
ezplot. Sebagai contoh jika kita ingin mengeplot grafik dari fungsi
x2−4 x−8
maka dengan mudah, yaitu
>> d=('x^2-4*x-8');
>> ezplot(d)
SISTEM PERSAMAAN
Apabila kita memiliki beberapa persamaan simultan linier, misalnya
2 x−5 y=10
5 x+2 y=5
Penyelesaian
Pernyataan logaritma yang kita gunakan dalam persamaan diatas berarti logaritma basis 2,
sehingga dapat diselesaikan dengan Matlab
>> d='log(x)-log(x-5)=4';
>> s=solve(d)
>> s(1)
ans =
5*exp(4)/(-1+exp(4))
Matlab juga dapat menyelesaikan persamaan yang melibatkan bentuk eksponensial, misalnya
y=e2x + x
Jika diselesaikan dengan Matlab, maka dengan mudah hasilnya akan diperoleh
>> d='exp(2*x)+x=0';
>> s=solve(d)
s =
-1/2*lambertw(2)
>> double(s)
ans = -
0.4263
47
MATERI 15
SCRIPT M-FILE
Script berupa sederetan perintah dalam suatu teks file, yang ditulis dalam editor m file,
sehingga nama Script akan diakhiri dengan ekstensi ’ .m’.
Contoh:
Untuk mencari luas persegipanjang, urutan perintah yang diketikkan lewat command window
adalah sbb:
» p=16;
» l=11;
» luas=p*l
Sederetan perintah tersebut dapat dituliskan dalam editor m-file, dengan cara sbb:
1. klik menu File – New – Script
2. Dalam editor m-file ketikkan
sbb: p=16;
l=11;
luas=p*l
3. Klik menu File – save as. Beri nama contoh1
Untuk menjalankannya, kembali ke command window, lalu panggil nama file
contoh1. » contoh1
Latihan :
Buatlah script m-file untuk menghitung tinggi menara, jika diketahui jarak orang ke
menara adalah 500 m, tinggi orang 170cm, dan sudut elevasi = 75o. Simpan dengan nama
Menara.m
MEMBERI KOMENTAR
Komentar dalam program diawali dengan tanda %. Buka kembali contoh1.m dan edit sehingga
menjadi spt berikut:
Contoh:
% contoh script untuk mencari luas persegi
panjang p=16; % panjang
l=11; % lebar
luas=p*l
48
Latihan:
1. Edit file Menara.m, dan beri perintah input untuk memasukkan nilai-nilai yang
diperlukan.
2. Buat script m-file untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat, dengan masukkan nilai
a,b,dan c. Gunakan perintah input dan beri komentar agar program menjadi jelas
dibaca.
Contoh :
p=input(‘ Berapa panjangnya = ‘)
l=input(‘ Berapa lebarnya= ‘)
luas=p*l;
disp(‘luas persegi panjang ‘)
disp(luas)
49
MATERI 16
PEMROGRAMAN: FOR-END & IF-END
FOR-END
Sintaknya :
for nama variabel = nilawal:step:nilakhir
deret_perintah
End
Jika step tdk disebutkan, maka step =1.
Contoh:
for n=1:10
disp(n+1)
end;
LATIHAN:
Buatlah perintah yang hasilnya sbb:
luas lingkaran dgn jari-jari 1 = 3.1416
luas lingkaran dgn jari-jari 4 = 50.2655
luas lingkaran dgn jari-jari 7 = 153.938
luas lingkaran dgn jari-jari 10 = 314.1593
IF- END
Sintaknya :
if ekspresi_logika
Perintah
end
50
Perintah di atas akan mengecek nilai ekspresi logika, jika benar perintah akan dikerjakan, jika
tidak, maka program akan berhenti
◼
Contoh ekspresi logika
a>0 ; b>=c; luas ==100; c~=0;
◼
Operator perbandingan:
>,<,>=,<=, ~=, ==
Kadang juga digunakan or (|), and (&), not (~)
Contoh:
if (a>0) | (b>0)
Contoh :
% contoh script untuk mencari luas
segitiga a= input(‘ Berapa alasnya = ‘)
if a<0
disp(‘nilai a tidak boleh negatif’)
break % keluar dari program
end
t= input(‘ Berapa tingginya=
‘) luas=(a*t)/2
51
MATERI 16
PEMROGRAMAN: FOR-END & IF-END
FOR-END
Sintaknya :
for nama variabel = nilawal:step:nilakhir
deret_perintah
End
Jika step tdk disebutkan, maka step =1.
Contoh:
for n=1:10
disp(n+1)
end;
LATIHAN:
Buatlah perintah yang hasilnya sbb:
luas lingkaran dgn jari-jari 1 = 3.1416
luas lingkaran dgn jari-jari 4 = 50.2655
luas lingkaran dgn jari-jari 7 = 153.938
luas lingkaran dgn jari-jari 10 = 314.1593
IF- END
Sintaknya :
if ekspresi_logika
Perintah
end
| 50
Perintah di atas akan mengecek nilai ekspresi logika, jika benar perintah akan dikerjakan, jika
tidak, maka program akan berhenti
◼
Contoh ekspresi logika
a>0 ; b>=c; luas ==100; c~=0;
◼
Operator perbandingan:
>,<,>=,<=, ~=, ==
Kadang juga digunakan or (|), and (&), not (~)
Contoh:
if (a>0) | (b>0)
Contoh :
% contoh script untuk mencari luas
segitiga a= input(‘ Berapa alasnya = ‘)
if a<0
disp(‘nilai a tidak boleh negatif’)
break % keluar dari program
end
t= input(‘ Berapa tingginya=
‘) luas=(a*t)/2
51
MATERI 17
IF –ELSEIF-END & SWITCH CASE
IF –ELSEIF-END
Sintaksnya:
if ekspresi_ logika
Perintah1 % Jika benar akan mengerjakan perintah1
elseif ekspresi_logik % Jika salah akan mengecek elseif berikutnya
a
perintah2
……
elseif
perintah ke-n
end
Contoh
%script untuk menentukan kelulusan
Nilai=input(‘Berapa nilainya :’)
if Nilai >= 60
disp(‘Selamat Anda Lulus’)
elseif Nilai<60
disp(‘Maaf Anda Gagal’)
end
LATIHAN :
Buat Script m-file untuk menentukan Nilai mahasiswa dengan ketentuan sbb:
Nilai A : ≥85
Nilai B : 70≤nilai<85
Nilai C : 60≤nilai<70
Nilai D : <60
SWITCH CASE
Sintaknya:
switch ekspresi
case{tes_ekspresi1}
deret_perintah1
case { tes_ekspresi2}
deret_perintah2
otherwise
deret_perintah3
end
Contoh:
disp(‘Masukkan pilihan anda (1-tak terhingga)’)
x=input('pilihan ');
switch x
case{1}
disp('pilihan no 1')
case {2}
disp('pilihan no 2')
otherwise
disp('pilihan anda ')
disp(x)
end
52
Latihan :
Buatlah program untuk mencari volume dari silinder, kubus, kerucut.
Tampilan:
Menu volume:
=========
1.Silinder
2.Kubus
3.kerucut
Pilihan anda?
53
MATERI 18
WHILE-END
Sintaknya:
while ekspresi
perintah_ke_1
…
…
perintah_ke_n
end
• Perintah ke 1 s/d ke n akan terus dikerjakan selama kondisi dalam ekspresi masih dipenuhi
(bernilai benar).
• Perintah dalam while end harus memuat penambahan atau pembaharuan counter
(pengendali), sehingga kondisi dalam ekspresi selalu berganti.
LATIHAN
Cetaklah kalimat “latihan aplikom” selama sebuah bilangan yg dimasukkan tidak = 0 ; dengan
banyaknya kalimat sebanyak bilangan yang dimasukkan
CONTOH :
syms y t;
jawab ='y';
while jawab =='y'
a=input('masukkan sebuah bilangan ');
t=[num2str(a) ' pangkat 3 = '];
disp(t)
54
b=a^3;
disp(b)
jawab=input('mau mengulang lagi? (y/t) ');
end
55