1.

Hitunglah payback period tiap-tiap mesin, kemudian tentukan mesin manakah yang
sebaiknya dibeli perusahaan! Jelaskan alasan Saudara!
Jawab:

1. Payback Period untuk Mesin Dauerhaft:

Biaya pembelian mesin Dauerhaft: Rp700.000.000,-

Pendapatan bersih per tahun dari mesin Dauerhaft: Rp120.000.000,-

Payback Period = Biaya Pembelian / Pendapatan Bersih per Tahun

Payback Period = Rp700.000.000,- / Rp120.000.000,- per tahun
Payback Period = 5.83 tahun

2. Payback Period untuk Mesin Hoshi:

Biaya pembelian mesin Hoshi: Rp580.000.000,-

Pendapatan bersih per tahun dari mesin Hoshi: Rp98.000.000,-

Payback Period = Biaya Pembelian / Pendapatan Bersih per Tahun

Payback Period = Rp580.000.000,- / Rp98.000.000,- per tahun
Payback Period = 5.92 tahun

Analisis dan Rekomendasi:

Berdasarkan perhitungan payback period, kedua mesin otomatis memiliki periode

pengembalian investasi yang relatif serupa, dengan mesin Dauerhaft memiliki sedikit
keunggulan dalam hal waktu pengembalian investasi (5.83 tahun) dibandingkan dengan
mesin Hoshi (5.92 tahun). Namun, perbedaan ini tidak signifikan.

Alasan untuk memilih mesin Dauerhaft sebagai pilihan yang lebih baik adalah karena mesin
tersebut mampu menghasilkan pendapatan bersih yang lebih tinggi per tahun
(Rp120.000.000,-) dibandingkan dengan mesin Hoshi (Rp98.000.000,-).

Meskipun biaya pembelian mesin Dauerhaft lebih tinggi (Rp700.000.000,-) dibandingkan

dengan mesin Hoshi (Rp580.000.000,-), pendapatan tambahan yang dihasilkan oleh mesin
Dauerhaft akan membantu perusahaan dalam mencapai payback period lebih cepat.

Selain itu, mesin Dauerhaft juga merupakan produk buatan Jerman, yang dikenal dengan
kualitas dan keandalannya yang tinggi. Ini mengurangi risiko kerusakan dan downtime
produksi, yang dapat berkontribusi pada efisiensi operasional dan profitabilitas jangka
panjang perusahaan.

Dengan demikian, meskipun memiliki biaya pembelian yang lebih tinggi, investasi dalam
mesin Dauerhaft akan memberikan hasil yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang,
membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik bagi PT. Venus Star dalam pengembangan
operasional dan pencapaian tujuan bisnisnya.
 2. a. Sumber dan metode rekrutmen/cara pengisian lowongan karyawan yang digunakan
Venus Star untuk posisi operator mesin baru! Jelaskan jawaban Saudara!

b. Jenis keadilan pengupahan yang diterapkan perusahaan untuk operator mesin yang
baru tersebut! Jelaskan jawaban Saudara!
Jawab:
a. sumber dan metode yang digunakan oleh PT Venus Star adalah sunber perekrutan
internal melalui job posting yaitu proses mengkomunikasikan informasi tentang
lowongan jabatan pada papan pengumuman atau papan informasi perusahaan,
publikasi karyawan,intranet atau tempat lainnya dimana organisasi bisa
berkomunikasi dengan karyawan . dilihat dari kebijakan perusahaan yang
memutuskan untuk mengoptimalkan kemampuan dan kapasitas tenaga kerja yang ada
saat ini dan tidak mengambil tenaga kerja dari luar. Sehingga tenaga kerja untuk
mesin otomatis akan diambil dari tenaga kerja yang ada saat ini. Tenaga kerja saat ini
telah teruji loyalitas kesungguhan dalam kerja yang telah mendukung perusahaan
selama bertahun-tahun sehingga mereka layak untuk mendapatkan posisi yang lebih
baik. Perusahaan akan akan melakukan analisis terhadap tenaga kerja untuk dinilai
kemampuan perorang dan potensi meraka untuk melatih menangani mesin otomatis.
Sehingga sebelum menempati posisi yang baru kenaga kerja akan dilatih terlebih
dahulu sehingga mereka mempunyai dasar-dasar keterampilan pengoperasian mesin.

b. Jenis keadilan pengupahan yang diterapkan PT Venus Star adalah keadilan internal.
Keadilan internal mengacu pada hubungan antar jabatan/ pekerjaan dalam suatu
organisasi. Dilihat dari perusahaan yang tidak akan mengganti kebijakan pengupahan
yang ada pada saat ini. Sistem pengupahan tetap didasarkan pada hubungan
antarjabatan /poekerja didalam perusahaan. Besarnya upah ditentukan oleh perbedaan
struktur antar jabatan. Contohnya seorang supervisor akan menerima upah yang lebih
tinggi dari pada seorang operator, dan manajer akan menerima upah lebih mesar dari
supervisor. Hal ini dilakukan demi menjunjung rasa keadilan karena struktur jabatan
yang lebih tinggi akan memerlukan wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar
pula.