Sistem Operasi Client Server
Sistem Operasi Client Server
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server
dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi
terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server
dalam suatu jaringan.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa
perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD
2. Database Servers
Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah
SQL database engine.
Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan
transaksi
4. Groupsware Servers
World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan
untuk web.
Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang
disebut HTTP.
Client
Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi,
data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun
computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”.
Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai
berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada
komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin
tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan
jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat
mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor
lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya
digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun
keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai
dihapus.
Sangat mudah
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Skala kecil
Susah diamankan
Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak
mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan
server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan
digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan
jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan
trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar
logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas
tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar
aplikasi.
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala
kecil.
Susah di amankan.
Lebih mahal.
3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada
arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client
dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan
sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop
menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa
business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali
diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan
menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan
melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan
data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan
business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi
dengan database server.
Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula
dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar
lebih kecil.
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan
lapisan lain ikut salah
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada
lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
Keamanan dibelakang firewall.
Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart
internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat
dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di
pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier.
Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data
Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic
Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data
Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian
dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman
terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut
masih sangat mumpuni sebagai business process.
Kelemahan Client/Server
Sedangkan LAN secara geografis maksudnya adalah local area network yang
mencakup suatu gedung, bangunan dan lain-lain.
Manfaat LAN.
Sekian dari saya, jika ada kurang atau lebihnya dalam situs saya ini saya mohon
maaf. Dan jika sobat ingin bertanya yang lain silahkan di blog ini, saya akan
berusaha untuk membantu sobat sekalian.