Perbup No 63 THN 2021

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 78

BUPATI LANDAK

PROVINSI KALIMANTAN BARAT


PERATURAN BUPATI LANDAK
NOMOR 63 TAHUN 202\
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LANDAK,
Menimbang a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 31 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa, Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan belanja Desa diatur dengan Peraturan Bupati setiap tahun.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran 2022.
Mengingat 1. Pasal 18 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 Tentang Pembentukan
Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3904) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999
tentang Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3970);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 291, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2019 ten tang perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6321;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 611);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07 /2020 tentang
Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1641) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 69/PMK.07 /2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07 /2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa;
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2022 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1035);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 5 Tahun 2016 ten tang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Landak
(Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 57); sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 1 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Landak (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2019
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 83);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2022.
BABI
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Landak.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten
Landak.
3. Bupati adalah Bupati Landak.
4. Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah Inspektorat Kabupaten Landak yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
5. Camat adalah Camat di Kabupaten Landak.
6. Desa adalah adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/ atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
9. Kepala Desa yang selanjutnya disingkat Kades adalah Kepala
Pemerintahan di desa yang dipilih langsung oleh dan dari penduduk
desa Warga Negara Republik Indonesia melalui pemilihan Kepala
Desa.
10. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
11. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa sebagai unsur
pembantu Kepala Desa yang terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana
Kewilayahan dan Pelaksana Teknis.
12. Sekretariat Desa adalah terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan
Umum dan Perencanaan serta Kepala Urusan Keuangan.
13. Pelaksana Kewilayahan adalah satuan tugas kewilayahan yang terdiri
dari para Kepala Dusun.
14. Pelaksana Teknis adalah satuan tugas pelaksana operasional yang
terdiri dari Kepala Seksi.
15. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
Badan Permusyawaratan Desa.
16. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
17. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
18. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Landak dan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
19. Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang
merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau
prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan
masyarakat.
20. Kewenangan Lokal Berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh
Desa, mampu dan efektif dijalankan oleh Desa, atau yang muncul
karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa.
21. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disebut Musyawarah Desa adalah musyawarah antara
badan permusyawaratan Desa, pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh badan permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
22. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
23. Alokasi Dana Desa selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dialokasikan
paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang
diterima daerah dalam APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
24. Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah selanjutnya disingkat
BHPRD adalah pengalokasian dana untuk Desa yang berasal dari Pajak
dan Retribusi Daerah yang diterima daerah dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dialokasikan paling sedikit 10%
(sepuluh perseratus) dari pajak dan retribusi daerah.
25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APB
Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
26. Penerimaan Desa adalah uang yang masuk ke rekening kas desa.
27. Pengeluaran Desa adalah uang yang dikeluarkan dari rekening kas
desa.
28. Pendapatan Desa adalah semua penerimaan Desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang menjadi hak desa dan tidak perlu dikembalikan oleh
desa.
29. Belanja Desa adalah semua pengeluaran desa yang merupakan
kewajiban desa selama 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diterima kembali oleh desa.
30. Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan desa yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran desa yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun anggaran
berikutnya.
31. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, yang selanjutnya
disingkat PKPKD, adalah Kepala Desa yang karena jabatannya
mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan Desa.
32. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, yang selanjutnya disingkat
PPKD, adalah perangkat Desa yang melaksanakan pengelolaan
keuangan Desa berdasarkan keputusan Kepala Desa yang
menguasakan sebagian kekuasaan PKPKD.
33. Sekretaris Desa adalah perangkat Desa yang
berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa yang
menjalankan tugas sebagai koordinator PPKD.
34. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnya disingkat RKUN adalah
rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara
pada bank sentral.
35. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RKUD adalah
rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar
seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.
36. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan uang
Pemerintahan Desa yang menempung seluruh penerimaan Desa
dan digunakan untuk mernbayar seluruh pengeluaran Desa
dalam I (satu) rekening pada Bank yang ditetapkan.
37. Bantuan Keuangan adalah bantuan dalam bentuk uang dari
Pemerintah Pusat, Pernerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah Desa dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.
38. Hibah adalah pemberian dalam bentuk uang atau barang atau jasa dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Daerah
atau Pihak Ketiga kepada Pemerintah Desa yang secara spesifik telah
ditentukan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat
serta tidak secara terus menerus.
39. Sumbangan Pihak Ketiga adalah pemberian dalam bentuk uang
dan/atau barang dari perseorangan atau instansi lain di luar
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa yang dapat berupa donasi, hadiah, wakaf atau lain­
lain sumbangan.
40. Kekayaan Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan
asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
41. Pungutan Desa adalah segala pungutan baik berupa uang maupun
benda dan/ atau barang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa terhadap
rnasyarakat desa, berdasarkan pertirnbangan kemampuan sosial
ekonomi masyarakat di desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa
dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan desa.
42. Badan Usaha Mi1ik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya c:limiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar­besarya kesejahteraan rnasyarakat
Desa.
43. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alarn dan/atau faktor non alarn maupun faktor manusia,
sehingga mengakibatkan tirnbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
44. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai
kegiatan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalarn satu tahun anggaran.
45. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara pendapatan
Desa dengan belanja Desa.
46. Defisit Anggaran Desa adalah selisih kurang antara pendapatan
Desa dengan belanja Desa.
47. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disebut SILPA adalah
selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran.
48. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat
DPA adalah dokumen yang memuat rincian setiap kegiatan,
anggaran yang disediakan, dan rencana penarikan dana untuk kegiatan
yang akan terlaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam APB Desa.
49. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang selanjutnya
disingkat DPPA adalah dokumen yang memuat perubahan rincian
kegiatan, anggaran yang disediakan dan rencana penarikan dana untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Perubahan APB Desa dan/atau Perubahan
Penjabaran APB Desa.
50. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan yang selanjutnya
disingkat OPAL adalah dokumen yang memuat kegiatan,
anggaran dan rencana penarikan dana untuk kegiatan lanjutan yang
anggarannya berasal dari SILPA tahun anggaran sebelumnya.
51. Pengadaan barang/jasa Desa yang selanjutnya disebut dengan
pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh Pemerintah Desa, baik dilakukan melalui swakelola dan/atau
penyedia barang/jasa.
52. Swakelola adalah kegiatan pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan dan/ atau diawasi sendiri oleh tim pengelola
kegiatan.
53. Rencana Anggaran Kas Desa yang selanjutnya disebut RAK Desa
adalah dokumen yang memuat arus kas masuk dan arus kas keluar
yang digunakan mengatur penarikan dana dari rekening kas untuk
mendanai pengeluaran-pengeluaran berdasarkan DPA yang telah
disahkan oleh Kepala Desa.
54. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP
adalah dokumen pengajuan untuk mendanai kegiatan pengadaan
barang dan jasa.
55. Hari adalah hari kerja.
56. Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah pilihan program dan/atau
kegiatan yang didahulukan dan diutamakan daripada pilihan kegiatan
Jainnya untuk dibiayai dengan Dana Desa.
57. Padat Karya Tonai Desa adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat
Desa, khususnya yang miskin dan marginal, yang bersifat produktif
dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan
teknologi Jokal untuk memberikan tambahan upah/pendapatan,
mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
58. Pandemi COVID-19 adalah bencana yang disebabkan oleh faktor
nonalam yaitu Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat Desa, sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia serta
dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan kejiwaan atau psikologis
manusia.
59. Desa Aman COVID-19 adalah kondisi kehidupan Desa yang tetap
produktif di tengah Pandemi COVID-19 dengan kedisiplinan warga
menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker,
menjaga jarak fisik, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
60. Bantuan Langsung Tonai Dana Desa adalah kegiatan pemberian
bantuan langsung berupa dana tunai yang bersumber dari Dana Desa
kepada keluarga penerima manfaat dengan kriteria yang disepakati
dan diputuskan melalui musyawarah Desa.
61. SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa
kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa
peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan,
Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya
untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

BAB II
PEDOMAN PENYUSUNAN APB Desa

Pasal 2
(1) Pedoman penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022, meliputi:
a. sinkronisasi kebijakan pemerintah kabupaten dengan kewenangan
Desa dan RKP Desa;
b. sinkronisasi kebijakan pemerintah kabupaten dengan kebijakan
prioritas penggunaan Dana Desa;
c. prinsip penyusunan APB Desa;
d. kebijakan penyusunan APB Desa;
e. teknis penyusunan APB Desa; dan
f. hal-hal khusus lainnya.
(2) Uraian pedoman penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I dan
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupatiini.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 3
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Landak.

Ditetapkan di Ngabang
pada tanggal 8 choler 2oz]
BUPA OAK,

KA I MARGRET NATASA

Diundangkan di Ngabang
pada tanggal 8 okbzc 201\

SEKRET ARIS DAERAH


KABUPATENLANDAK,
(

VINSt!US

BERITA DAERAH KABUPATEN LANDAK TAHUN 20±\ NOMOR 185


LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI LANDAK
NOMOR %3 TAHUN 22\
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2022

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


TAHUN ANGGARAN 2022

A. SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN DENGAN


KEWENANGAN DESA DAN RKP DESA

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)


Kabuputen Landak Tahun 2007-2027 sebagaimana dimuat dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Landak Tahun 2007-2027 memuat arah kebijakan pembangunan jangka
panjang. Adapun visi pembangunan jangka panjang Kabupaten Landak
Tahun 2007-2027, yaitu: "Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas,
Bermoral, Maju, Mandiri dan Terdepan di Bidang Ekonomi Kerakyatan
yang Berbasis Agribisnis dan Agroindustri".
Misi jangka panjang pembangunan Kabupaten Landak adalah
sebagai berikut:
a. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, terampil, berakhlak
mulia.
b. Mewujudkan pemanfaatan potensi sumber daya alam secara efisien dan
sinergis sehingga mampu mendukung pengembangan perekonomian
daerah.
c. Menyelenggarakan pemerintahan daerah secara berdayaguna dan
berhasilguna dalam rangka kepemerintahan yang bersih dan baik (clean
and good government).
d. Menjunjung tinggi supremasi hukum dan demokratisasi.
e. Mewujudkan pembangunan prasarana dan sarana wilayah guna
menunjang pembangunan perekonomian daerah.
f. Mewujudkan pembangunan pertanian sebagai basis perekonomian
daerah.
Pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Landak tahun
2017-2022 merupakan tahap ketiga pelaksanaan pembangunan dalam
periodisasi pembangunan jangka panjang Kabupaten Landak tahun 2007-
2027.
Visi yang hendak dicapai dalarn Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Landak Tahun 2017-2022 berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 2017 adalah "Kabupaten Landak Mandiri, Maju
dan Sejahtera". Visi ini menggambarkan arah pembangunan atau kondisi
masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa selama 5 (Iima) tahun.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan misi
Kabupaten Landak 2O17-2O22, sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan publik yang responsif dan terukur.
2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur untuk pemerataan
kesejahteraan.
3. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang maju.
4. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam untuk kemandirian
ekonomi.
5. Mewujudkan desa sebagai pusat pembangunan.

Perumusan program pembangunan Kabupaten Landak selama 5


(lima) tahun kedepan diarahkan untuk:
1. Melaksanakan program unggulan yang merupakan program prioritas
dalam pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun dalam rangka
penyelesaikan permasalahan pembangunan dan menjawab isu strategis
untuk mewujudkan sasaran pembangunan.
2. Melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan
minimal.
3. Mengedapankan program-program yang mendorong peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya
saing daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2O14, dengan memperhatikan tujuan pembangunan
berkelanjutan.
4. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat mulai dari tingkat desa/
kelurahan, kecamatan hingga kabupaten.
Keseriusan Pemerintah Kabupaten Landak dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan terlihat dari misi
kelima, yakni "mewujudkan desa sebagai pusat pembangunan", dengan
tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
Sasaran pembangunan dari misi kelima ini adalah meningkatnya
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa serta meningkatnya tata kelola pemerintahan desa yang
baik, transparan dan akuntabel dengan indikator dan target sebagaimana
terlihat pada tabel berikut:

Tabel l.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2022
Misi 5: Mewujudkan Desa Sebagai Pusat Pembangunan

Target
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2022
Meningkatkan Meningkatnya Indeks desa 0,51749
kualitas pembangunan desa, membangun
hidup pembinaan kemasyarakatan
masyarakat desa, dan pemberdayaan
pedesaan masyarakat desa.
Meningkatnya tata kelola Persentase desa 95
pemerintahan desa yang yang memiliki tata
baik, transparan dan kelola
akuntabel pemerintahan
yang baik (%)

Strategi dan arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan dalam


upaya mencapai misi kelima ini adalah:
1. Pengelolaan Pembangunan di Desa dan Kawasan Perdesaan secara
Partisipatif dengan arah kebijakan meningkatkan pembinaan dan
keberdayaan masyarakat desa dan meningkatkan pelestarian budaya
dan pemberdayaan lembaga adat.
2. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dengan arah kebijakan
meningkatkan kapasitas aparatur desa dan tertib administrasi
pemerintahan desa.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Pemerintah Kabupaten Landak memiliki kewajiban untuk membina
dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. Pengaturan
keuangan desa diantaranya melalui pengalokasian, penyaluran,
penggunaan, serta pemantauan dan evaluasi atas dana yang dialokasikan
dalam APBD. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Landak menetapkan
peraturan pelaksana baik dalam bentuk peraturan daerah maupun
peraturan bupati.
Pemerintah Desa dalam menyusun perencanaan pembangunan
Desa, wajib mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten
Landak. Perencanaan pembangunan Desa meliputi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun yang ditetapkan melalui Peraturan Desa.
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2022
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat
program prioritas dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun berjalan. RKP Desa diperlukan dalam upaya menjaga
kesinambungan pembangunan yang terencana dan sistematis, sebagai
pedoman bagi Desa dalam melaksanakan pembangunan, sehingga sumber
daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal, efisien, efektif dan
akuntabel dengan tujuan penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat berdasarkan kearifan lokal (local wissdom).
Tahun 2022 merupakan tahun kelima pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Landak 2017-2022, dengan fokus/tema pembangunan
"Mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju dan sejahtera yang
berdaya saing".
B. SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN KEBIJAKAN
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022 mengacu pada
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2022. Prioritas Penggunaan Dana Desa diatur dan diurus
oleh Desa berdasarkan kewenangan Desa dan diarahkan untuk program
dan/ atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs Desa melalui:
a. pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa;
b. program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa; dan
c. mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai
kewenangan Desa.
Untuk mengoperasionalkan tujuan pembangunan Desa yang
dimandatkan oleh Undang-Undang Desa, maka penggunaan Dana Desa
diprioritaskan untuk mewujudkan 8 (delapan) tipologi Desa dan 18
(delapan belas) tujuan SDGs Desa sebagai berikut:
1. Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, terdiri dari:
SDGs Desa 1: Desa tanpa kemiskinan; dan
SDGs Desa 2: Desa tanpa kelaparan.
2. Desa ekonomi tumbuh merata, terdiri dari:
SDGs Desa 8: pertumbuhan ekonomi Desa merata;
SDGs Desa 9: infrastruktur dan inovasi Desa sesuai kebutuhan;
SDGs Desa 10: desa tanpa kesenjangan; dan
SDGs Desa 12: konsumsi relawan
dan produksi Desa sadar lingkungan.
3. Desa peduli kesehatan, terdiri dari:
SDGs Desa 3: Desa sehat dan sejahtera;
SDGs Desa 6: Desa layak air bersih dan sanitasi; dan
SDGs Desa 11: kawasan permukiman Desa aman dan nyaman.
4. Desa peduli lingkungan, terdiri dari:
SDGs Desa 7: Desa berenergi bersih dan terbarukan;
SDGs Desa 13: Desa tanggap perubahan iklim;
SDGs Desa 14: Desa peduli lingkungan laut; dan
SDGs Desa 15: Desa peduli lingkungan darat.
5. Desa peduli pendidikan, terdiri dari:
SDGs Desa 4: pendidikan Desa berkualitas.
6. Desa ramah perempuan, terdiri dari:
SDGs Desa 5: keterlibatan perempuan Desa.
7. Desa berjejaring, terdiri dari:
SDGs Desa 17: kemitraan untuk pembangunan Desa.
8. Desa tanggap budaya, terdiri dari:
SDGs Desa 16: Desa damai berkeadilan; dan
SDGs Desa 18: kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

B. l. Prioritas penggunaan dana Desa untuk pemulihan ekonomi nasional


sesuai kewenangan Desa tahun anggaran 2022
a. Penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa tanpa
kemiskinan, melalui:
1. Penurunan beban pengeluaran antara lain pemberian bantuan
sosial berupa Bantuan Langsung Tonai (BLT), pemberian
jaminan sosial masyarakat miskin, usia lanjut, difabel.
2. Peningkatan pendapatan antara lain pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengembangan ekonomi
lokal, penyediaan akses pekerjaan/Padat Karya Tonai Desa.
3. Meminimalkan wilayah kantong kemiskinan dengan
meningkatkan/mendekatkan akses layanan dasar yang sesuai
kewenangan Desa antara lain membangun/mengembangkan
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), meningkatkan
konektivitas antar wilayah Desa antara lain membangun jalan
Desa, jalan usaha tani, jembatan sesuai kewenangan Desa.
b. Pembentukan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas
pengelolaan badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa
bersama untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata, mencakup:
1. Pendirian badan usaha milik Desa dan/ atau badan usaha
milik Desa bersama.
2. Penyertaan modal badan usaha milik Desa dan/atau badan
usaha milik Desa bersama;
3. Penguatan permodalan badan usaha milik Desa dan/atau
badan usaha milik Desa bersama; dan
4. Pengembangan usaha badan usaha milik Desa dan/atau
badan usaha milik Desa bersama yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa
dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara lain:
a. pengelolaan hutan Desa;
b. pengelolaan hutan adat;
c. pengelolaan air minum;
d. pengelolaan pariwisata Desa;
e. pengolahan ikan (pengasapan, penggaraman, dan
perebusan);
f. pelatihan pembenihan ikan;
g. pelatihan usaha pemasaran dan distribusi produk
perikanan; dan
h. Pengelolaan sampah.
5. Kegiatan lainnya untuk mewujudkan pembentukan,
pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan
badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa
bersama yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa.
c. Pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif yang
diutamakan dikelola badan usaha milik Desa/badan usaha milik
Desa bersama untuk mewujudkan konsumsi dan produksi Desa
sadar lingkungan, meliputi:
1. bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan/atau
perikanan yang difokuskan pada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
2. bidang jasa serta usaha industri kecil dan/atau industri
rumahan yang difokuskan kepada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/ atau perdesaan;
3. bidang sarana/prasarana pemasaran produk unggulan Desa
dan/ atau perdesaan;
4. pemanfaatan potensi wilayah hutan dan optimalisasi
perhutanan sosial;
5. pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan
dan berkelanjutan; dan
6. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pengembangan usaha
ekonomi produktif ramah lingkungan yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.

B.2. Penggunaan Dana Desa untuk Program Prioritas Nasional sesuai


Kewenangan Desa, meliputi:
a. Pendataan Desa
1. pendataan potensi dan sumberdaya pembangunan Desa;
2. pendataan pada tingkat rukun tetangga;
3. pendataan pada tingkat keluarga;
4. pemutakhiran data Desa termasuk data kemiskinan; dan
5. pendataan Desa lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
b. Pemetaan potensi dan sumber daya pembangunan Desa, meliputi:
1. penyusunan peta potensi dan sumber daya pembangunan
Desa;
2. pemutakhiran peta potensi dan sumber daya pembangunan
Desa;
3. pemetaan potensi dan sumber daya pembangunan Desa
lainnya yang sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.
c. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi:
1. pengelolaan sistem informasi Desa berbasis aplikasi digital
yang disediakan oleh Pemerintah;
2. penyediaan informasi pembangunan Desa berbasis aplikasi
digital; dan
3. pengadaan sarana/prasarana teknologi infonnasi dan
komunikasi berbasis aplikasi digital meliputi:
a. tower untuk jaringan internet;
b. pengadaan komputer; dan
c. langganan internet.
4. pengelolaan teknologi infonnasi dan komunikasi lainnya
sesuai dengan kewenangan Desa yang diputuskan dalam
Musyawarah Desa.
d. Pengembangan Desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi Desa
merata, meliputi:
1. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana Desa wisata;
2. promosi Desa wisata diutamakan melalui gelar budaya dan
berbasis digital;
3. pelatihan pengelolaan Desa wisata;
4. pengelolaan Desa wisata;
5. kerjasama dengan pihak ketiga untuk investasi Desa wisata;
dan
6. pengembangan Desa wisata lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa yang diputuskan dalam Musyawarah Desa.
e. penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk
mewujudkan Desa tanpa kelaparan;
1. pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan,
peternakan dan/ atau perikanan ;
2. pembangunan lumbung pangan Desa;
3. pengolahan pasca panen; dan
4. penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
f. pencegahan stunting untuk mewujudkan Desa sehat dan
sejahtera; meliputi:
1. pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di
Desa dengan menggunakan aplikasi digital electronic-Human
Development Worker (e-HDW);
2. tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan stunting
melalui rumah Desa sehat;
3. peningkatan layanan kesehatan, peningkatan gizi dan
pengasuhan anak melalui kegiatan:
a) kesehatan ibu dan anak;
b) konseling gizi;
c) air bersih dan sanitasi;
d) perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil
dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan
dan administrasi kependudukan;
e) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB);
f) upaya pencegahan perkawinan anak;
g) pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas
Desa untuk pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun
(3K) dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan
bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah.
h) peningkatan kapasitas bagi Kader Pembangunan Manusia
(KPM), kader posyandu dan pendidik Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD); dan
i) pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia
(KPM), kader posyandu dan pendidik pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi kewenangan Desa.
g. pengembangan Desa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan
masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan Desa,
meliputi:
1. kegiatan pelayanan dasar untuk kelompok marginal dan
rentan yaitu: perempuan, anak, lanjut usia, suku dan
masyarakat adat terpencil, penghayat kepercayaan,
disabilitas, kelompok masyarakat miskin, dan kelompok
rentan lainnya;
2. penyelenggaraan forum warga untuk penyusunan usulan
kelompok marginal dan rentan;
3. pemberian bantuan hukum bagi kelompok marginal dan
rentan;
4. penguatan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk
membentuk kesalehan sosial di Desa; dan
5. kegiatan lainnya untuk mewujudkan Desa inklusif yang
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.
8.3. Penggunaan Dana Desa untuk Mitigasi dan Penanganan Bencana
Alam dan Nonalam sesuai dengan Kewenangan Desa
a. Mitigasi dan penanganan bencana alam, meliputi pengadaan,
pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana
prasarana penanggulangan bencana alam dan/ atau kejadian luar
biasa lainnya sesuai dengan kewenangan Desa, antara lain:
1. pembuatan peta potensi rawan bencana di Desa;
2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di Desa;
3. P3K untuk bencana;
4. pembangunan jalan evakuasi;
5. penyediaan penunjukjalur evakuasi;
6. kegiatan tanggap darurat bencana alam;
7. penyediaan tempat pengungsian;
8. pembersihan lingkungan perumahan yang terkena bencana
alam;
9. rehabilitasi dan rekonstruksi Iingkungan perumahan yang
terkena bencana alam; dan
10. sarana prasarana untuk penanggulangan bencana yang
lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan
dalam musyawarah Desa.
b. Mitigasi dan Penanganan Bencana Nonalam, meliputi:
1. Desa Aman COVID
Penggunaan Dana Desa untuk mendukung aksi Desa Aman
COVID-19, antara lain:
a) membentuk Pos Jaga Desa atau memberdayakan Pos Jaga
Desa yang telah ada;
b) sosialisasi dan edukasi adaptasi kebiasaan baru dan
penerapan secara ketat protokol kesehatan;
c) pembelian masker, vitamin dan obat sesuai arahan Satgas
COVID-19 Kabupaten bagi warga kurang mampu, serta
kebutuhan lainnya yang diputuskan dalam musyawarah
Desa khusus/musyawarah Desa insidental;
d) menyiapkan tempat cuci tangan dan/ atau cairan
pembersih tangan (hand sanitizer);
e) melakukan penyemprotan cairan disinfektan sesuai
keperluan;
f) menyiapkan dan/ atau merawat ruang isolasi Desa agar
sewaktu-waktu siap digunakan ketika dibutuhkan;
g) memfasilitasi kebutuhan logistik warga kurang mampu
yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di rumah
dan/ atau ruang isolasi Desa;
h) melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin dan
melaporkannya kepada Satuan Togas Penanganan COVID-
19 Daerah; dan
i) mendukung operasional tugas Relawan Desa Aman
COVID-19.
2. Pembentukan Relawan Desa Aman COVID-19
Struktur Relawan Desa aman COVID-19, sebagai berikut:
a) Ketua: kepala Desa
b) Wakil: ketua badan permusyawaratan Desa
c) Anggota:
1. Perangkat Desa;
2. Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
3. Kepala Dusun atau yang setara;
4. Ketua Rukun Warga;
5. Ketua Rukun Tetangga;
6. Pendamping Lokal Desa;
7. Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH);
8. Pendamping Desa Sehat;
9. Pendamping lainnya yang berdomisili di Desa;
10. Bidan Desa;
11. Tokoh Agama;
12. Tokoh Adat;
13. Tokoh Masyarakat;
14. Karang Taruna;
15. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK); dan
16. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).
Untuk mendukung aksi Desa Aman COVID-19, Relawan Desa
Aman COVID-19 bermitra dengan:
1. Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Bhabinkamtibmas);
2. Bintara Pembina Desa (Babinsa); dan
3. Pendamping Desa.
Togas Relawan Desa aman COVID-19:
1. Melakukan edukasi dan sosialisasi tentang adaptasi
kebiasaan baru di Desa untuk berdisiplin menjalankan
protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga
jarak, mencuci tangan membatasi mobilitas atau
pergerakan penduduk dan menghindari kerumunan.
2. Mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita,
serta orang yang memiliki penyakit menahun, penyakit
tetap, dan penyakit kronis lainnya, serta mendata
keluarga yang berhak mendapat manfaat atas berbagai
kebijakan terkait jaring pengamanan sosial dari
Pemerintah Pusat maupun daerah, baik yang telah
maupun yang belum menerima.
3. Melakukan penyemprotan disinfektan jika diperlukan,
menyediakan tempat cuci tangan dan/atau cairan
pembersih tangan (hand sanitizer) di tempat umum.
4. Menyiapkan dan/atau merawat ruang isolasi Desa agar
sewaktu-waktu siap digunakan ketika dibutuhkan
5. Menyediakan alat kesehatan untuk deteksi dini,
perlindungan, serta pencegahan penyebaran wabah dan
penularan Corona Virus Disease (COVID-19).
6. Memfasilitasi kebutuhan logistik bagi warga kurang
mampu yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di
rumah dan/ atau ruang isolasi Desa.
7. Menyediakan informasi pen ting terkait dengan
penanganan COVID-19 seperti nomor telepon rumah sakit
rujukan, nomor telepon ambulan, dan lain-lain;
c. Bencana non alam lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan melalui musyawarah Desa.

Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan


mengikuti tahapan perencanaan pembangunan Desa, dibahas dan
disepakati melalui Musyawarah Desa dan dituangkan dalam berita acara.
Berita acara Musyawarah Desa menjadi pedoman dalam penyusunan
Peraturan Desa yang mengatur mengenai RKP Desa dan APB Desa.
C. PRINSIP PENYUSUNAN APB DESA
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan APB Desa
Tahun 2022 adalah:
1. Mengacu pada RKP Desa 2022.
2. Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan di Desa
berdasarkan bidang dan kewenangannya;
3. Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan;
4. Transparan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang APB Desa;
5. Partisipatif, melibatkan peran serta masyarakat;
6. Memperhatikan asas keadilan dan kepatutan;
7. Tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih
tinggi dan peraturan daerah serta peraturan desa lainnya;
8. Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dapat dicapai
serta berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
9. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian
ketersediaan penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung
dengan dasar hukum yang melandasinya.
10. Penggunaan Dana Desa diutamakan untuk dilaksanakan dengan pola
Padat Karya Tonai Desa dan telah mengacu pada skala prioritas
penggunaan Dana Desa Tahun 2022.
11. Anggaran Belanja Desa paling banyak 30% (tiga puluh persen)
digunakan untuk:
a. Siltap dan tunjangan Kades dan perangkat Desa.
b. Operasional Pemerintah Desa.
c. Tunjangan dan Operasional BPD.
12. Penggunaan Dana Desa diutamakan untuk dilaksanakan dengan pola
Padat Karya Tonai Desa (PKTD), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pekerja diprioritaskan bagi penganggur, setengah penganggur,
Perempuan Kepala keluarga (PEKKA), anggota keluarga miskin,
serta anggota masyarakat marginal lainnya.
b. Besaran anggaran upah kerja paling sedikit 50% (lima puluh
persen) dari total biaya per kegiatan.
c. Pembayaran upah kerja diberikan setiap hari.
d. Pelaksanaan kegiatan dikelola dengan menerapkan protokol
kesehatan untuk menjaga para pekerja dari COVID-19, meliputi:
menggunakan masker, menerapkan jarak aman antara satu
pekerja dengan pekerja lainnya minimum 2 (dua) meter, dan warga
Desa yang sakit dilarang ikut bekerja di PKTD.
e. Jenis kegiatan Padat Karya Tonai Desa (PKTD) meliputi antara
lain:
1. Pertanian dan perkebunan untuk ketahanan pangan,
dilaksanakan melalui melalui:
a) pemanfaatan lahan kosong milik Desa untuk tanaman
pangan dan perkebunan;
b) pemanfaatan lahan kosong milik warga untuk penanaman
sayuran dan lain-lain; dan
c) penanaman tumpang sari tanaman pokok dilahan lahan
perkebunan.
2. Wisata Desa, dilaksanakan melalui:
a) kebersihan tempat wisata yang dikelola badan usaha milik
Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
b) kebersihan tempat kuliner yang dikelola badan usaha milik
Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; dan
c) membuka partisipasi warga untuk berusaha di lokasi-lokasi
wisata.
3. Perdagangan logistik pangan, dilaksanakan melalui:
a) pemeliharaan bangunan pasar;
b) badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa
bersama berperan sebagai aggregator untuk membeli
komoditas Desa untuk dijual kembali di pasar yang lebih
luas;
c) badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa
bersama memberikan talangan kepada petani dan
pengusaha kecil untuk melakukan produksi; dan
d) tambahan penyertaan modal badan usaha milik Desa
dan/ atau badan usaha mi1ik Desa bersama kepada produksi
yang menguntungkan di Desa.
4. Perikanan, dilaksanakan melalui:
a) pemasangan atau perawatan karamba bersama;
b) bagi hasil budidaya ikan air tawar melalui badan usaha
milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; dan
c) membersihkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan tempat
penjualan ikan lainnya yang dikelola badan usaha milik
Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama.
5. Peternakan, dilaksanakan melalui:
a) membersihkan kandang ternak milik badan usaha milik
Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
b) penggemukan ternak bersama dengan sistem bagi hasil yang
dikelola badan usaha mi1ik Desa dan/atau badan usaha
milik Desa bersama; dan
c) kerja sama badan usaha milik Desa dan/ atau badan usaha
milik Desa bersama dan peternak dalam pemanfaatan
kotoran ternak untuk pupuk organik.
6. lndustri pengolahan dan pergudangan untuk pangan,
dilaksanakan melalui:
a) perawatan gudang mi1ik badan usaha milik Desa dan/atau
badan usaha milik Desa bersama;
b) perawatan alat penggilingan padi milik badan usaha milik
Desa dan/ atau badan usaha milik Desa bersama; dan
c) penyewaan gudang secara murah yang sebagian dibayar
melalui dana Desa.

D. KEBIJAKAN PENYUSUNAN APB DESA


Kebijakan Pemerintah Desa dalam penyusunan APB Desa Tahun
Anggaran 2022 terkait dengan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dengan pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja, yaitu:
1. Indikator kinerja, yaitu ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari
kegiatan yang direncanakan;
2. Capaian atau target kinerja, yaitu ukuran prestasi kerja yang akan
dicapai yang berwujud kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan dari setiap kegiatan;
3. Standar satuan harga, yaitu harga satuan setiap unit barang/jasa yang
berlaku di suatu daerah yang ditetapkan dengan keputusan Bupati
atau Standarisasi barang/jasa yang ditetapkan dengan peraturan
kepala desa.

E. TEKNIS PENYUSUNAN APB DESA


E.1. Waktu dan Tahapan Penyusunan hingga Penetapan APB Desa Tahun
2022:

A. Penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022


1. Perencanaan APB Desa 2022 : Oktober
a. Sekretaris Desa menyampaikan Rancangan 2021
Peraturan Desa tentang APB Desa Tahun
Anggaran 2022 kepada Kepala Desa.
b. Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa
Tahun Anggaran 2022 disepakati bersama paling
lambat bulan Oktober tahun 2021.
c. Dalam hal BPD tidak menyepakati Rancangan
Peraturan Desa tentang APB Desa Tahun
Anggaran 2022 yang disampaikan Kepala Desa,
Pemerintah Desa hanya dapat melakukan
kegiatan yang berkenaan dengan pengeluaran
operasional penyelenggaraan pemerintahan
dengan menggunakan pagu tahun sebelumnya,
namun apabila disepakati maka Kepala Desa
membuat Rancangan Peraturan Kepala Desa
(Perkades) tentang Penjabaran APB Desa dengan
dikoordinasikan oleh Sekretaris Desa.
2. Evaluasi Rancangan APB Desa 2022: November
a. Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa s.d
T.A. 2022 disampaikan Kepala Desa kepada Desember
Bupati melalui Camat paling lambat 3 (tiga) hari 2021
sejak disepakati untuk dievaluasi.
b. Penyampaian Rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa Tahun Anggaran 2022
tersebut harus dilengkapi dengan dokumen:
1. surat pengantar;
2. rancangan peraturan Kepala Desa tentang
penjabaran APB Desa;
3. peraturan Desa mengenai RKP Desa;
4. peraturan Desa mengenai kewenangan
berdasarkan hak asal usu! dan
kewenangan lokal berskala Desa;
5. peraturan Desa mengenai pembentukan
dana cadangan, jika tersedia;
6. peraturan Desa mengenai penyertaan
modal, jika tersedia; dan
7. berita acara hasil musyawarah BPD.
c. Hasil evaluasi dituangkan dalam Keputusan
Camat dan disampaikan kepada Kepala Desa
paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
terhitung sejak diterimanya rancangan
dimaksud.
d. Dalam hal Camat tidak memberikan hasil
evaluasi dalam batas waktu 20 hari,
rancangan peraturan Desa dimaksud berlaku
dengan sendirinya.
e. Dalam hal hasil evaluasi telah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang­
undangan yang lebih tinggi, kepentingan
umum, dan RKP Desa, selanjutnya Kepala
Desa menetapkan menjadi Peraturan Desa.
f. Dalam hal hasil evaluasi tidak sesuai, Kepala
Desa bersama BPD melakukan
penyempurnaan paling lama 20 (dua puluh)
hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil
evaluasi.
g. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti
oleh Kepala Desa dan tetap menetapkan
Raperdes APB Desa menjadi Peraturan Desa dan
Rancangan Perkades tentang Penjabaran
APB Desa menjadi Peraturan Kepala Desa,
maka Camat membatalkan peraturan dimaksud
dengan Keputusan Camat.
h. Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan
Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
pembatalan dan selanjutnya Kepala Desa
bersama BPD mencabut Peraturan Desa dan
Peraturan Kepala Desa dimaksud dan Kepala
Desa hanya dapat melakukan pengeluaran
terhadap operasional penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dengan menggunakan pagu
tahun sebelumnya sampai Penyempumaan
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa
disampaikan dan mendapat persetujuan Camat.
3. Penetapan APB Desa 2022: Paling
a. Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan lambat31
paling lambat tanggal 31 Desember Tahun Desember
Anggaran 2021. 2021
b. Kepala Desa menyampaikan Peraturan Desa
tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa
tentang penjabaran APB Desa kepada Bupati
Landak paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
ditetapkan.
B. Penyusunan Perubahan APB Desa Tahun Angga.ran
2022

1. Perencanaan dan Evaluasi Perubahan APB Desa Juni s.d


2022: Agustus
a. Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan I 2022
(satu) kali dalam 1 (satu) Tahun Anggaran,
kecuali dalam keadaan luar biasa.
b. Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan
terhadap Peraturan Kepala Desa tentang
Perubahan Penjabaran APB Desa sebelum
Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APB Desa ditetapkan apabila terjadi :
1. perubahan dan/atau pengurangan dalam
pendapatan Desa pada tahun anggaran
berjalan;
2. keadaan yang menyebabkan harus segera
dilakukan pergeseran antar objek belanja;
dan
3. Kegiatan yang belum dilaksanakan tahun
sebelumnya dan menyebabkan SILPA akan
dilaksanakan dalam Tahun Anggaran
berjalan.
c. Kepala Desa memberitahukan kepada BPD
mengenai penetapan Peraturan Kepala Desa
tentang Perubahan Penjabaran APB Desa dan
selanjutnya disampaikan kepada Bupati
Landak melalui surat pemberitahuan mengenai
Peraturan Kepala Desa tentang Perubahan
Penjabaran APB Desa.
d. Ketentuan mengenai penyusunan Peraturan
Desa mengenai APB Desa berlaku secara
mutatis mutandis terhadap penyusunaan
Peraturan Desa mengenai Perubahan APB
Desa.
2. Penetapan Perubahan APB Desa 2022: Paling
a. Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa lambat
ditetapkan paling lambat tanggal 31 Agustus 31
Tahun Anggaran 2022. Agustus
b. Kepala Desa menyampaikan Peraturan Desa 2022
tentang Perubahan APB Desa dan Peraturan
Kepala Desa tentang penjabaran Perubahan APB
Desa kepada Bupati paling lama 7 (tujuh) hari
kerja setelah ditetapkan.
3. Pertanggungjawaban APB Desa Tahun 2022 : Paling
a. Desa membuat Peraturan Desa tentang Laporan Lambat
Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran 10
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Januari
Tahun 2022. 2023
b. Kepala Desa menyampaikan laporan
pertanggungjawaban realisasi APB Desa kepada
Bupati melalui camat setiap tahap anggaran
sebagai syarat pencairan tahap berikutnya.
c. Ketentuan mengenai penyusunan Peraturan
Desa tentang APB Desa dan tentang Perubahan
APB Desa berlaku mutatis mutandis terhadap
Peraturan Desa tentang Laporan
Pertanggungiawaban Realiasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
d. Laporan Pertanggungjawaban Realiasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun
2022 disampaikan Kepala Desa kepada Bupati
Landak paling lambat 10 Januari Tahun
Anggaran 2023.
E.2. Waktu dan Tahapan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2022
Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui RKUD.
Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemotongan Dana Desa dan
penyaluran Dana Desa basil pemotongan ke RKD berdasarkan surat
kuasa pemindahbukuan Dana Desa dari Bupati. Apabila terjadi
perubahan, maka waktu dan tahapan penyaluran Dana Desa
menyesuaikan dengan ketentuan terbaru yang diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan.
A. Desa Reguler

NO TAHAPAN PENYALURAN ALOKASI


WAKTU
1. Penyaluran Tahap I Paling cepat
a. Paling cepat bulan Januari sebesar 40% bulan Januari
(empat puluh) persen. 2022
b. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan setelah
Kepala Desa menyerahkan dokumen
persyaratan penyaluran Dana Desa dan
sudah direviu oleh APIP.
2. Penyaluran Tahap II Paling Cepat
a. Paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat Bulan Maret
puluh) persen. 2022
b. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan setelah
Kepala Desa menyerahkan dokumen
persyaratan penyaluran Dana dan sudah
direviu oleh APIP.
3. Penyaluran Tahap III Paling Cepat
a. Paling cepat bulan Juli sebesar 20% (dua Bulan Juni
puluh) persen. 2022
b. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan setelah
Kepala Desa menyerahkan dokumen
persyaratan penyaluran Dana dan sudah
direviu oleh APIP.

B. Desa Mandiri

NO TAHAPAN PENYALURAN ALOKASI


WAKTU
1. Penyaluran Tahap I Paling cepat
a. Paling cepat bulan Januari sebesar 60% bulan Januari
(enam puluh) persen. 2022
b. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan setelah
Kepala Desa menyerahkan dokumen
persyaratan penyaluran Dana dan sudah
direviu oleh APIP.
2. Penyaluran Tahap II Paling Cepat
a. Paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat Bulan Maret
puluh) persen. 2022
b. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan setelah
Kepala Desa menyerahkan dokumen
persyaratan penyaluran Dana Desa dan
sudah direviu oleh APIP.

E.3. Waktu dan tahapan Penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagian dari Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2022.
Seluruh pendapatan desa yang diterima dari Alokasi Dana Desa
dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Desa disalurkan
Pemerintah Daerah dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas
Desa. Apabila terjadi peru bahan terhadap waktu dan tahapan
penyaluran, maka waktu dan tahapan penyaluran Alokasi Dana Desa
dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Desa menyesuaikan
dengan ketentuan terbaru yang diatur dalam Peraturan Bupati tentang
tahapan penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi Daerah kepada Desa.

A. Desa Reguler
NO TAHAPAN PENYALURAN ALOKASI WAKTU
1. Penyaluran Tahap I Paling cepat
a. Paling cepat bulan Januari sebesar 40% bulan Januari
(empat puluh) persen. 2022, paling
Iambat bulan
b. Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum
Mei 2022
Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja oleh
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) setelah menerima
Rekomendasi Penyaluran dari Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (DPMPD).
c. Rekomendasi penyaluran dari RKUD ke RKD
diberikan oleh DPMPD setelah Pemerintah
Desa memenuhi persyaratan penyaluran
dan sudah direviu oleh APIP.

2. Penyaluran Tahap II Paling Cepat


a. Paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat Bulan Maret
puluh) persen. Paling Iambat
b. Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Bulan Juni
Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan 2022
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) setelah menerima Rekomendasi
Penyaluran dari Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(DPMPD).
c. Rekomendasi penyaluran dari RKUD ke RKD
diberikan oleh DPMPD setelah Pemerintah
Desa memenuhi persyaratan penyaluran dan
sudah direviu oleh APIP.

3. Penyaluran Tahap III Paling Cepat


a. Paling cepat bulan Juni sebesar 20% (dua Bulan Juni
puluh) persen. 2022
b. Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum
Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) setelah menerima Rekomendasi
Penyaluran dari Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(DPMPD).
c. Rekomendasi penyaluran dari RKUD ke RKD
diberikan oleh DPMPD setelah Pemerintah
Desa memenuhi persyaratan penyaluran dan
sudah direviu oleh APIP.

B. Desa Mandiri

NO TAHAPAN PENYALURAN ALOKASI


WAKTU
1. Penyaluran Tahap I Paling cepat
a. Paling cepat bulan Januari sebesar 60% bulan Januari
(enam puluh) persen. 2022, paling
lambat bulan
b. Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum
Mei 2021
Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja oleh Sadan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) setelah menerima Rekomendasi
Penyaluran dari Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(DPMPD).
c. Rekomendasi penyaluran dari RKUD ke RKD
diberikan oleh DPMPD setelah Pemerintah
Desa memenuhi persyaratan penyaluran dan
sudah direviu oleh APIP.
2. Penyaluran Tahap II Paling cepat
a. Paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat bulan Maret
puluh) persen. 2022
b. Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum
Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) setelah menerima Rekomendasi
Penyaluran dari Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD).
c. Rekomendasi penyaluran dari RKUD ke RKD
diberikan oleh DPMPD setelah Pemerintah
Desa memenuhi persyaratan penyaluran dan
sudah direviu oleh APIP.

E.4. Pendapatan Desa


Pendapatan Desa merupakan semua penerimaan Desa dalam 1 (satu)
Tahun Anggaran yang menjadi hak Desa dan tidak perlu dikembalikan
oleh Desa. Pendapatan Desa yang dianggarkan dalam APBD Tahun
Anggaran 2022 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan
memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya.
Pendapatan desa terdiri atas kelompok:
a. Pendapatan Asli Desa.
Pendapatan Asli Desa adalah penerimaan Desa yang diperoleh
atas usaha sendiri sebagai pelaksanaan otonomi Desa, baik dalam
bentuk hasil usaha Desa, hasil aset Desa hasil swadaya,
partisipasi, dan gotong royong, dan pendapatan asli Desa lain.
1) Hasil U saha Desa
Hasil usaha Desa adalah seluruh hasil usaha perekonomian
Desa yang dikelola dalam bentuk badan hukum atau secara
swakelola oleh pemerintah Desa yang menimbulkan
penerimaan bagi pendapatan Desa, seperti Badan Usaha Milik
Desa (BUMDesa), dan Badan Usaha Milik Desa Bersama
(BUMDesa Bersama).
2) Hasil Aset Desa
Hasil kekayaan Desa adalah seluruh kekayaan Desa yang
dilakukan secara swakelola oleh pemerintah Desa yang
menimbulkan penerimaan bagi pendapatan Desa, antara lain
tanah kas Desa, tambatan perahu, pasar Desa, tempat
pemandian umum, jaringan irigasi, kios milik Desa,
pemanfaatan lapangan/prasarana olah raga milik Desa dan
basil aset lainnya sesuai dengan kewenangan berdasarkan hak
asal-usul dan kewenangan lokal berskala Desa.
Hasil pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain dan/atau
bantuan khusus pada sub bidang penyelenggaraan belanja
penghasilan tetap, tunjangan dan operasional pemerintahan
Desa dimasukan sebagai penerimaan lainnya Kepala Desa dan
Perangkat Desa dan tidak diterapkan dalam ketentuan
penggunaan paling banyak 30% (tiga pulub persen)
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
Swadaya, partisipasi, dan gotong royong adalah penerimaan
yang berasal dari sumbangan masyarakat Desa.
4) Pendapatan asli Desa lain, antara lain basil pungutan Desa.
Lain-lain pendapatan asli Desa adalah penerimaan Desa yang
diperoleh antara lain dari basil pungutan desa, hasil penjualan
aset desa yang tidak dipisahkan, basil penerimaan komisi, atau
bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/ atau pengadaan
barang dan/ atau jasa oleh desa.
b. Pendapatan Transfer Terdiri atas :
1) Dana Desa
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja
kabupaten dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Dana Desa
ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati tentang Penetapan
Rincian Besaran Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan Desa
Di Kabupaten Landak Tahun Anggaran 2020. Apabila Peraturan
Bupati tersebut belum ditetapkan, besaran alokasi pendapatan
dari Dana Desa di dasarkan pada pagu/ alokasi tahun
sebelumnya.
2) Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BHPRD)
Bagian dari basil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten
merupakan salah satu sumber pendapatan Desa yang berasal
dari bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten.
Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten dan Retribusi Daerah
dianggarkan sesuai Peraturan Bupati tentang Penetapan Rincian
Besaran Bagi Hasil Kepada Pemerintahan Desa Di Kabupaten
Landak Tahun Anggaran 2022. Apabila Peraturan Bupati
tersebut belum ditetapkan, penganggaran pendapatan dari
Bagian dari hasil pajak Daerah dan retribusi Daerah didasarkan
pada pagu/alokasi tahun sebelumnya.
3) Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana
perimbangan yang diterima Kabupaten dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus yang selanjutkan dialokasikan ke Desa.
Alokasi Dana Desa dianggarkan sesuai Peraturan Bupati tentang
Penetapan Rincian Besaran Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintahan Desa di Kabupaten Landak Tahun Anggaran 2020.
Apabila Peraturan Bupati tersebut belum ditetapkan,
penganggaran pendapatan dari Alokasi Dana Desa didasarkan
pada tahun sebelumnya.
4) Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Provinsi, dapat bersifat umum dan khusus. Bantuan keuangan
bersifat khusus tersebut dikelola dalam APB Desa tetapi tidak
diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70%
(tujuh puluh persen) dan paling banyak 30% (tiga puluh
persen) ;dan
5) Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Kabupaten, berasal dari pemberian Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Desa yang bersifat umum dan khusus yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Landak dan tidak diterapkan dalam ketentuan
penggunaan paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dan paling
banyak 30% (tiga puluh persen) berpedoman pada Peraturan
Bupati.
Dalam ha! Peraturan Bupati tentang Pagu Dana Desa, Alokasi
Dana Desa, Dana Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Bantuan Keuangan Provinsi dan Bantuan Keuangan
Kabupaten Tahun Anggaran 2022 ditetapkan dan/atau terdapat
perubahan setelah Peraturan Desa tentang APB Desa Tahun
Anggaran 2022 ditetapkan dan telah dievaluasi oleh Camat,
Pemerintah Desa harus menyesuaikan dana dimaksud dengan
terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan Kepala Desa
tentang Penjabaran APB Desa Tahun Anggaran 2022 dengan
pemberitahuan kepada Ketua BPD, untuk selanjutnya
ditampung dalam Perubahan APB Desa Tahun Anggaran 2022
atau dicantumkan dalam Laporan Realisasi Anggaran bagi
Pemerintah Desa yang tidak melakukan perubahan APB Desa
Tahun Anggaran 2022.
c. Pendapatan Lain
Kelompok pendapatan lain terdiri atas:
1) Penerimaan dari basil kerja sama antar Desa.
2) Penerimaan dari Hasil Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga.
3) Penerimaan dari bantuan perusahaan yang berlokasi di Desa.
4) Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga.
Penerimaan dari hibah dan sumbangan dari pihak ketiga bersifat
tidak mengikat.
5) Koreksi kesalahan belanja tahun-tahun anggaran sebelumnya
yang mengakibatkan penerimaan di kas Desa pada tahun
anggaran berjalan.
6) Bunga Bank.
Pendapatan Desa dari Bunga Bank direncanakan dari
perhitungan bunga bank dari buku bank pada akhir tahun 2019
yang dicatat sebagai pendapatan tahun anggaran 2020.
7) Lain-lain Pendapatan Desa yang sah.

E.5. Belanja Desa


Belanja Desa adalah semua pengeluaran yang merupakan kewajiban
Desa dalam 1 (satu) Tahun Anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali dan dipergunakan untuk mendanai
penyelenggaraan kewenangan Desa. Belanja Desa harus digunakan
untuk pelaksanaan pemerintahan Desa yang menjadi kewenangan
pemerintah Desa yaitu kewenangan hak asal-usul dan kewenangan
lokal berskala Desa yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
a. Klasifikasi belanja Desa terdiri atas bidang:
1. penyelenggaraan pemerintahan Desa;
2. pelaksanaan pembangunan Desa;
3. pembinaan kemasyarakatan Desa;
4. pemberdayaan masyarakat Desa; dan
5. penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak Desa.

a. l. Klasifikasi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa terbagi


dalam sub bidang:
1) Penyelenggaraan belanja penghasilan tetap, tunjangan dan
operasional pemerintahan Desa;
a) penyediaan penghasilan tetap dan tunjangan Kepala
Desa;
b) penyediaan penghasilan tetap dan tunjangan Perangkat
Desa;
c) penyediaan jaminan sosial bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa;
d) penyediaan operasional Pemerintah Desa (ATK,
Honorarium PKPKD dan PPKD, perlengkapan
perkantoran, pakaian dinas/ atribut, listrik/telpon, dll);
e) penyediaan Insentif/ Operasional RT/RW.

2) Sarana dan prasarana pemerintahan Desa;


a) Penyediaan sarana (aset tetap)
perkantoran / pemerintahan;
b) Pemeliharaan Gedung/Prasarana Kantor Desa;
c) Pembangunan / Rehabilitasi/ Peningkatan
Gedung/Prasarana Kantor Desa.
3) Administrasi kependudukan, pencatatan sipil, statistik,
dan kearsipan;
a) Pelayanan administrasi umum dan kependudukan
(Surat Pengantar/Pelayanan KTP, Akta Kelahiran, Kartu
Keluarga, dll);
b) Penyusunan/Pendataan/Pemutakhiran Profil Desa
(profil kependudukan dan potensi desa;
c) Pengelolaan administrasi dan kearsipan pemerintahan
desa;
d) Penyuluhan dan Penyadaran Masyarakat tentang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
e) Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara
Partisipatif.

4) Tata praja pemerintahan, perencanaan, keuangan, dan


pelaporan;
a) Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan
Desa/Pembahasan APB Desa (Musdes,
Musrenbangdes/Pra-Musrenbangdes, dll., bersifat
reguler);
b) Penyelenggaraan Musyawarah Desa lainnya (musdus,
rembug warga, dll., yang bersifat non-reguler sesuai
kebutuhan desa);
c) Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa RPJM
Desa/RKP Desa, dll);
d) Penyusunan Dokumen Keuangan Desa (APB Desa/ APB
Desa Perubahan/LPJ APB Desa, dan seluruh dokumen
terkait);
e) Pengelolaan/ Administrasi/Inventarisasi/Penilaian Aset
Desa;
f) Penyusunan Kebijakan Desa (Perdes/Perkades, dll diluar
dokumen Rencana Pembangunan/Keuangan);
g) Penyusunan Laporan Kepala Desa/Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa (laporan akhir Tahun Anggaran,
laporan akhir masa jabatan, laporan keterangan akhir
Tahun Anggaran, informasi kepada masyarakat);
h) Pengembangan Sistem lnformasi Desa;
i) Koordinasi/Kerjasama Penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pembangunan Desa (Antar
Desa/Kecamatan/Kabupaten, Pihak Ketiga, dll);
j) Dukungan Pelaksanaan dan Sosialisasi Pilkades,
Pemilihan Kepala Kewilayahan dan Pemilihan BPD (yang
menjadi wewenang Desa);
k) Penyelenggaraan Lomba antar kewilayahan dan
pengiriman kontingen dalam mengikuti Lomba Desa.
5) Pertanahan
a) Sertifikasi Tanah Kas Desa;
b) Administrasi Pertanahan (Pendaftaran Tanah, dan
Pemberian Registrasi Agenda Pertanahan);
c) Fasilitasi Sertifikasi Tanah untuk Masyarakat Miskin;
d) Mediasi Konflik Pertanahan;
e) Penyuluhan Pertanahan;
f) Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
g) Penentuan/Penegasan/Pembangunan Batas/Patok
Tanah Desa.

b. Klasifikasi bidang pelaksanaan pembangunan terbagi dalam sub


bidang:
1. Pendidikan
a) Penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non
Formal Milik Desa (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian
Seragam, Operasional, dst);
b) Dukungan Penyelenggaraan PAUD (APE, Sarana PAUD, dst);
c) Penyuluhan dan Pelatihan Pendidikan bagi Masyarakat;
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan/Taman
Bacaan Desa/ Sanggar Belajar Milik Desa;
e) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
PAUD/TK/TPA/ TKA /TPQ /Madrasah Non- Formal Milik
Desa;
f) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan/ PengadaanSarana/ P
rasarana/ Alat Peraga Edukatif (APE) PAUD /TK /TPA
/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa;
g) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana Prasarana
Perpustakaan/Taman Bacaan Desa/ Sanggar Belajar Milik
Desa;
h)Pengelolaan Perpustakaan Milik Desa (Pengadaan Buku-buku
Bacaan, Honor Penjaga untuk Perpustakaan/Taman Bacaan
Desa);
i) Pengembangan dan Pembinaan Sanggar Seni dan Belajar;
j) Dukungan Pendidikan bagi Siswa Miskin/Berprestasi; dan
k) Pendidikan Adat Istiadat.
2. Kesehatan
a) Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (PKD)/Polindes Milik
Desa (Obat-obatan; Tambahan Insentif Bidan Desa/Perawat
Desa; Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi
Keluarga Miskin, dst);
b) Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu
Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu);
c) Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk
Masyarakat, Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dll);
d) Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan;
e) Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) tingkat desa;
I) Pengasuhan Bersama atau Bina Keluarga Balita (BKB);
g) Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional;
h) Pemeliharaan Sarana/Prasarana Posyandu/Polindes /PKD;
i) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pengadaan
Sarana/ Prasarana Posyandu/Polindes/PKD.
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a) Pemeliharaan Jalan Desa
b) Pemeliharaan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang
c) Pemeliharaan Jalan Usaha Tani
d) Pemeliharaan Jembatan Milik Desa
e) Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa (Gorong-gorong,
Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain)
I) Pemeliharaan Gedung/ Prasarana Balai
Desa/BalaiKemasyarakatan.
g) Pemeliharaan Pemakaman Milik Desa/ Situs Bersejarah
Milik Desa/Petilasan Milik Desa.
h) Pemeliharaan Embung Milik Desa.
i) Pemeliharaan Monumen/ Gapura/ Batas Desa.
j) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pengerasan
Jalan Desa.
k) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pengerasan
Jalan Lingkungan Permukiman/Gang.
l) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pengerasan
Jalan Usaha Tani.
m) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pengerasan
Jembatan Milik Desa.
n) Pembangunan/Rehabilitasi/ Peningkatan Prasarana Jalan
Desa (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase,
Prasarana Jalan lain).
o) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Balai Desa/
Balai Kemasyarakatan.
p) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Pemakaman.
Milik Desa/Situs Bersejarah Milik Desa/Petilasan.
q) Pembuatan/Pemutakhiran Peta Wilayah dan Sosial Desa.
r) Penyusunan Dokumen Perencanaan Tata Ruang Desa.
s) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Embung Desa.
t) Pembangunan /Rehabilitasi /Peningkatan Monumen /Gapura
/Batas Desa.
u) Pembangunan /Rehabilitasi /Peningkatan Sarana Olahraga
Desa.
4. Kawasan Permukiman;
a) Dukungan pelaksanaan program Pembangunan/Rehab
Rumah Tidak La.yak Huni (RTLH) GAKIN (pemetaan, validasi,
dll).
b) Pemeliharaan Sumur Resapan Milik Desa.
c) Pemeliharaan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata
Air/Tandon Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll).
d) Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga
(pipanisasi, dll).
e) Pemeliharaan Sanitasi Permukiman (Gorong-gorong,
Selokan, Parit, dll., diluar prasarana jalan).
f) Pemeliharaan Fasilitas Jamban Umum/MCK umum, dll.
g) Pemeliharaan Fasilitas Pengelolaan Sampah
Desa/Permukiman (Penampungan, Bank Sampah, dll).
h) Pemeliharaan Sistem Pembuangan Air Limbah (Drainase, Air
limbah Rumah Tangga).
i) Pemeliharaan Taman/Taman Bermain Anak Milik Desa.
j) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumur Resapan.
k) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih
Milik Desa (Mata Air /Tandon Penampungan Air
Hujan/Sumur Bor, dll).
1) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Sambungan Air
Bersih ke Rumah Tangga (pipanisasi, dll).
m) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Sanitasi
Permukiman (Gorong-gorong, Selokan, Parit, dll., diluar
prasarana jalan).
n) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Fasilitas Jamban
Umum/MCK umum, dll.
o) Pembangunan / Rehabilitasi / Peningkatan Fasilitas
Pengelolaan Sampah Desa/Permukiman (Penampungan,
Bank Sampah, dll).
p) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sistem
Pembuangan Air Llmbah (Drainase, Air limbah Rumah
Tangga).
q) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Taman/ Taman
Bermain Anak Milik Desa.
5. Kehutanan dan Lingkungan Hidup;
a) Pengelolaan Hutan Milik Desa.
b) Pengelolaan Llngkungan Hidup Desa.
c) Pelatihan/Sosialisasi/Penyuluhan/Penyadaran tentang
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
d) Pengelolaan Hutan Adat.
6. Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
a) Pembuatan Rambu-rambu di Jalan Desa
b) Penyelenggaraan Informasi Publik Desa (Misal : Pembuatan
Poster/Baliho Informasi penetapan/LPJ APB Desa untuk
Warga, dll).
c) Pengelolaan dan Pembuatan Jaringan/Instalasi Komunikasi
dan Informasi Lokal Desa.
7. Energi dan Sumber Daya Mineral;
a) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Energi Altematif
tingkat Desa.
b) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan
Prasarana Energi Altematif tingkat Desa.
8. Pariwisata;
a) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pariwisata Milik Desa.
b) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pariwisata Milik Desa.
c) Pengembangan Pariwisata Tingkat Desa.

c. Klasifikasi Klasifikasi bidang pembinaan kemasyarakatan terbagi


dalam sub bidang:
1. Ketentraman, Ketertiban, dan Pelindungan Masyarakat;
a) Pengadaan/Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa
pembangunan pos, pengawasan pelaksanaan jadwal
ronda/patroli dll).
b) Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga
Keamanan/Ketertiban oleh Pemerintah Desa (Satlinmas
desa).
c) Koordinasi Pembinaan Ketentraman, Ketertiban, dan
Pelindungan Masyarakat (dengan masyarakat/instansi
pemerintah daerah, dll) Skala Lokal Desa.
d) Pelatihan Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala Lokal Desa.
e) Penyediaan Pos Kesiapsiagaan Bencana Skala Lokal Desa.
f) Bantuan Hukum Untuk Aparatur Desa dan Masyarakat
Miskin.
g) Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi kepada masyarakat di
Bidang Hukum dan Perlindungan Masyarakat.
2. Kebudayaan dan Kegamaan;
a) Pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan Tingkat Desa.
b) Pengiriman Kontingen Group Kesenian dan Kebudayaan
sebagai Wakil Desa di tingkat Kecamatan dan
Kabupaten/Kota.
c) Penyelenggaraan Festival Kesenian, Adat/Kebudayaan, dan
Keagamaan (perayaan hari kemerdekaan, hari besar
keagamaan, dll) tingkat Desa.
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kebudayaan/Rumah
Adat/Keagamaan Milik Desa.
e) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kebudayaan/ Rumah Adat/ Keagamaan Milik
Desa.
3. Kepemudaan dan Olah Raga;
a) Pengiriman Kontingen Kepemudaan dan Olah Raga sebagai
Wakil Desa di tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota.
b) Penyelenggaraan pelatihan kepemudaan (Kepemudaan,
Penyadaraan Wawasan Kebangsaan, dll) tingkat Desa.
c) Penyelenggaraan Festival/ Lomba Kepemudaan dan Olahraga
tingkat Desa.
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah
Raga Milik Desa.
e) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga Milik Desa.
f) Pembinaan Karang Taruna/ Klub Kepemudaan/ Klub Olah
raga.
4. Kelembagaan Masyarakat.
a) Pembinaan Lembaga Adat.
b) Pembinaan LKMD/LPM/LPMD.
c) Pembinaan PKK.
d) Pelatihan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan.

d. Klasifikasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat terbagi dalam sub


bidang:
1. Kelautan dan Perikanan;
a) Pemeliharaan Karamba/Kolam Perikanan Darat Milik Desa.
b) Pemeliharaan Pelabuhan Perikanan Sungai/Kecil Milik
Desa.
c) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Karamba/Kolam
Perikanan Darat Milik Desa.
d) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Pelabuhan
Perikanan Sungai/Kecil Milik Desa.
e) Bantuan Perikanan (Bibit/Pakan/dst).
f) Pelatihan/ Bimtek/ Pengenalan Tekonologi Tepat Guna
untuk Perikanan Darat/Nelayan.
2. Pertanian dan Peternakan;
a) Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (Alat Produksi dan
pengolahan pertanian, penggilingan padi/jagung, dll).
b) Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan
pengolahan peternakan, kandang, dll)
c) Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung
Desa, dll)
d) Pemeliharan Saluran Irigasi Tersier/Sederhana.
e) Pelatihan/Bimtek/ Pengenalan Tekonologi Tepat Guna untuk
Pertanian/ Peternakan.
3. Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa;
a) Peningkatan kapasitas kepala Desa.
b) Peningkatan kapasitas perangkat Desa.
c) Peningkatan kapasitas BPD.
4. Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga;
a) Pelatihan/Penyuluhan Pemberdayaan Perempuan.
b) Pelatihan/Penyuluhan Perlindungan Anak.
c) Pelatihan dan Penguatan Penyandang Difabel (penyandang
disabilitas).
5. Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
a) Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/ KUD / UMKM.
b) Pengembangan Sarana Prasarana Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah serta Koperasi.
c) Pengadaan Teknologi Tepat Guna untuk Pengembangan
Ekonomi Pedesaan Non- Pertanian.
6. Dukungan Penanaman Modal;
a) Pembentukan BUM Desa (Persiapan dan Pembentukan Awal
BUM Desa).
b) Pelatihan Pengelolaan BUM Desa (Pelatihan yang
dilaksanakan oleh Desa).
c) Penguatan permodalan BUM Desa.
7. Perdagangan dan Perindustrian
a) Pemeliharaan Pasar Desa/Kios milik Desa.
b) Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Pasar Desa/Kios
milik Desa.
c) Pengembangan Industri kecil level Desa.
d) Pem bentukan/ Fasilitasi / Pelatihan/ Pendampingan.
kelompok usaha ekonomi produktif (pengrajin, pedagang,
industri rumah tangga, dll)

e. Klasifikasi bidang penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan


mendesak terbagi dalam sub bidang:
1. penanggulangan bencana;
2. keadaan darurat;
3. keadaan mendesak.
Klasifikasi belanja pada bidang penanggulangan bencana, keadaan
darurat, dan mendesak dibagi dalam sub bidang dan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan Desa untuk penanggulangan bencana, keadaan
darurat dan mendesak yang terjadi di desa yang telah dituangkan
dalam RKP Desa, dengan besaran paling banyak 5°/4, (lima persen)
dari total APB Desa.
Dalam hal terjadi kejadian Luar Biasa di desa, pemerintah desa
boleh menganggarkan penanganan kejadian luar biasa lebih dari 5%
(lima persen) dari total APB Desa, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

f. Jenis Belanja Desa terdiri dari:


1. Belanja Pegawai
a. Digunakan untuk penghasilan tetap, tunjangan, penerimaan
lain, dan pembayaran jaminan sosial bagi kepala Desa dan
perangkat Desa, serta tunjangan BPD.
b. Belanja pegawai pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.
c. Pembayaran jaminan sosial sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan dan kemampuan APB Desa.

2. Belanja Barang/Jasa
a. Belanja barang/jasa digunakan untuk pengeluaran bagi
pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12
(dua belas) bulan.
b. Belanja barang/jasa digunakan antara lain untuk:
a. operasional pemerintah Desa;
b. pemeliharaan sarana prasarana Desa;
c. kegiatan sosialisasi/rapat/pelatihan/bimbingan teknis;
d. operasional BPD;
e. insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga; dan
f. pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.
c. Insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga yaitu bantuan uang
untuk operasional lembaga Rukun Tetangga/Rukun Warga
untuk membantu pelaksanaan tugas pelayanan
pemerintahan, perencanaan pembangunan, ketentraman dan
ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat Desa.
d. Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat
dilakukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Desa.
3. Belanja Modal
Merupakan pengadaan barang yang nilai manfaatnya lebih dari
12 (dua belas) bulan dan menambah aset dan untuk kegiatan
penyelenggaraan kewenangan desa.

4. Belanja tak terduga merupakan belanja untuk kegiatan


penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan keadaan
mendesak yang berskala lokal desa dengan ketentuan :
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah
Desa dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
b. tidak diharapkan terjadi berulang; dan
c. berada di luar kendali pemerintah Desa.

g. Pembiayaan Desa
Pembiayaan Desa merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada Tahun Anggaran yang bersangkutan maupun pada Tahun
Anggaran berikutnya.
Pembiayaan desa terdiri atas kelompok:
1. Penerimaan Pembiayaan;
a. SiLPA tahun sebelumnya;
SiLPA sebagaimana dimaksud meliputi pelampauan
penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan
belanja, dan sisa dana kegiatan yang belum selesai atau
lanjutan. Penggunaan SiLPA disesuaikan dengan sumber
dananya.
b. Pencairan dana cadangan;
Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan
kebutuhan dana cadangan yang selanjutnya dicatatkan dalam
penerimaan pembiayaan dalam APB Desa dan basil penjualan
kekayaan Desa yang dipisahkan kecuali tanah dan bangunan.
Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan dicatat dalam
penerimaan pembiayaan basil penjualan kekayaan Desa yang
dipisahkan.
2. Pengeluaran Pembiayaan.
Pengeluaran pembiayaan terdiri atas :
a. Pembentukan Dana Cadangan
1. Pembentukan dana cadangan dilakukan untuk mendanai
kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus
dibebankan dalam l (satu) Tahun Anggaran.
2. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan peraturan
Desa.
3. Peraturan Desa terkait dana cadangan paling sedikit
memuat:
a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana
cadangan;
c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang
harus dianggarkan;
d. sumber dana cadangan; dan
e. Tahun Anggaran pelaksanaan dana cadangan.
4. Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari
penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan
yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. Penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhir
masa jabatan kepala Desa.
b. Penyertaan Modal
1. Penyertaan modal antara lain digunakan untuk
menganggarkan kekayaan pemerintah Desa yang
diinvestasikan dalam BUM Desa untuk meningkatkan
pendapatan Desa atau pelayanan kepada masyarakat.
2. Penyertaan modal merupakan kekayaan Desa yang
dipisahkan yang dianggarkan dari pengeluaran
pembiayaan dalam APB Desa.
3. Penyertaan modal dalam bentuk tanah kas Desa dan
bangunan tidak dapat dijual.
4. Penyertaan modal pada BUM Desa melalui proses analisis
kelayakan sesuai ketentuan peraturan perundang­
undangan.
5. Tata cara penyertaan modal diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Bupati mengenai pengelolaan keuangan Desa.
6. Peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf e
sedikitnya memuat ketentuan tentang:
a. indikator penyertaan modal yang dapat disertakan; dan
b. indikator analisa kelayakan penyertaan modal.

F. HAL­HAL KHUSUS LAINNYA


Pemerintah Desa dalam menyusun APB Desa Tahun Anggaran 2022, selain
memperhatikan kebijakan penyusunan APB Desa, juga memperhatikan
hal­hal khusus, antara lain sebagai berikut:
1. Prioritas Penggunaan Dana Desa dilakukan berdasarkan peraturan
Desa yang mengatur mengenai Kewenangan Desa Berdasarkan Hak
Asal U sul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
2. Bagi Desa yang tidak memiliki peraturan Desa mengenai Kewenangan
Desa Berdasarkan Hak Asal­Usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa, maka dasar penentuan Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah
peraturan bupati tentang daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak
Asal­Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang­undangan.
3. Apabila tidak memiliki peraturan bupati tentang Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal­Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa,
maka Desa tetap dapat menentukan Prioritas Penggunaan Dana Desa
sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
4. Pengadaan barang dan jasa di Desa dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang­undangan tentang pengadaan barang dan jasa di
Desa.
5. Kegiatan pengembangan kapasitas misalnya: studi banding, pelatihan
pra­tugas kepala Desa, Peningkatan kapasitas kepala Desa,
Peningkatan kapasitas perangkat Desa, pengembangan kapasitas
badan permusyawaratan Desa yang didanai Dana Desa dilaksanakan
secara swakelola oleh Desa atau badan kerjasama antar-Desa, dan
dilarang dikerjakan oleh pihak ketiga.
6. Bagi desa yang terdapat Sisa Lebih Perhitungan Angaran (SiLPA)
Tahun Anggaran 2021 yang dibuktikan dengan pengembalian pada
RKD agar dianggarkan kembali dalam belanja APB Desa Tahun
Anggaran 2022 baik untuk belanja kegiatan yang belum selesai
dilaksanakan pada Tahun 2021 atau dapat dialihkan untuk membiayai
kegiatan baru.
7. Penggunaan APB Desa wajib dipublikasikan oleh Pemerintah Desa
kepada masyarakat Desa di ruang publik yang dapat diakses
masyarakat Desa yang dilakukan secara swakelola dan partisipatif
dengan melibatkan peran serta masyarakat Desa.
Sarana publikasi dapat dilakukan melalui:
a. baliho;
b. papan informasi Desa; dan
c. media elektronik;
d. media cetak;
e. media sosial;
f. website Desa;
g. selebaran (leaflet);
h. pengeras suara di ruang publik; dan
i. media lainnya sesuai dengan kondisi di Desa.
8. Pemerintah Desa yang akan menyelenggarakan kegiatan pemilihan
kepala desa (PAW) dan BPD agar dianggarkan dalam APB Desa.
9. Pemerintah Desa mendukung penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa
Tahun 2022 dengan mengalokasikan anggaran pendukung dalam APB
Desa sesuai kewenangan Desa.
10. Untuk terciptanya pengelolaan keuangan desa yang baik, Pemerintah
Desa melakukan upaya peningkatan kapasitas pengelolaan
administrasi keuangan desa, baik pada tatanan perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan maupun pertanggungjawaban melalui
perbaikan regulasi, penyiapan instrumen operasional, pelatihan,
monitoring dan evaluasi secara lebih akuntabel dan transparan.
11. Untuk mengoptimalkan pengelolaan pembangunan di Desa dan
kawasan perdesaan secara partisipatif, pemerintah Desa melakukan
upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi
penyelenggara lembaga masyarakat di Desa melalui kegiatan pelatihan,
bimbingan teknis maupun studi komparasi.
12. Pelaporan Prioritas Penggunaan Dana Desa dapat dikelola dengan
mengggunakan aplikasi sistem informasi Desa yang disediakan oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Bagi Desa-Desa yang tidak memiliki akses internet
sehingga tidak dapat menggunakan aplikasi sistem informasi Desa
secara online, dapat melakukan pelaporan Prioritas Penggunaan Dana
Desa secara offline dengan difasilitasi oleh Tenaga Pendamping
Profesional.
13. Pembinaan, pemantauan dan evaluasi prioritas penggunaan dana Desa
dapat dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan digital yaitu
menggunakan aplikasi sistem informasi Desa yang disediakan oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
14. Pemerintah Daerah mengendalikan penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2022 secara berjenjang dengan memberikan arahan
pembinaan kepada Desa.

BU I LANDAK,

RGRET NATASA
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI LANDAK
NOMOR 63 TAHUN 22\
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2022

A. Format Kode Rekening


A. l. Daftar Kode Rekening Bidang, Sub Bidang, dan Kegiatan
Kode
Rekening BIDANG, SUB BIDANG, DAN KEGIATAN
1 BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berisi sub bidang
dan kegiatan yang digunakan untuk mendukung
terselenggaranya fungsi pemerintahan Desa vang mencakup:
Sub Bidang Penyelenggaraan Belanja Penghasilan Tetap,
1 1 Tunjangan dan Operasional Pemerintahan Desa (Maksimal 30 %
untuk kegiatan 1-7)
1 1 01 Penvediaan Penghasilan Tetap dan Tuniangan Kepala Desa
1 1 02 Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tuniangan Perangkat Desa
1 1 03 Penyediaan Jaminan Sosial bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa
Penyediaan Operasional Pemerintah Desa (ATK, Honorarium
1 1 04 PKPKD dan PPKD, perlengkapan perkantoran, pakaian
dinas/ atribut, listrik/telpon, dll)
1 1 05 Penvediaan Tuniangan BPD
Penyediaan Operasional BPD (Rapat-rapat (ATK, makan-minum),
1 1 06 perlengkapan perkantoran, Pakaian Seragam, Perjalanan Dinas,
listrik/telpon, dll)
1 1 07 Penvediaan Insentif/Operasional RT/RW
1 1 90-99 Lain-Jain Sub Bidang Penyelenggaraan Belanja Penghasilan Tetap,
Tunjangan dan Operasional Pemerintahan Desa
1 2 Sub Bidang Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa
1 2 01 Penvediaan sarana (aset tetapl perkantoran/pemerintahan
1 2 02 Pemeliharaan Gedung/Prasarana Kantor Desa
1 2 Pem bangunan/Rehabilitasi/ Peningkatan
03 Kantor Gedung/Prasarana
Desa
1 2 90-99 lain-lain kegiatan
pemerintahan Desa
sub bidang sarana dan prasarana

1 3 Sub Bidang Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil,


Statistik dan Kearsipan
Pelayanan administrasi umum dan kependudukan (Surat
1 3 01
Pengantar/Pelayanan KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dll)
Penyusunan/Pendataan/Pemutakhiran Profil Desa (profil
1 3 02
kependudukan dan potensi desalt
1 3 03 Pengelolaan administrasi dan kearsipan pemerintahan desa
1 3 04 Penyuluhan dan Penyadaran Masyarakat tentang Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
1 3 05 Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara Partisinatif
lain-lain kegiatan sub bidang administrasi kependudukan,
1 3 90-99
pencatatan sipil, statistik dan kearsioan*
1 4 Sub Bidang Tata Praja Pemerintahan, Perencanaan, Keuangan
dan Pelaporan
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Desa/Pembahasan
1 4 01 APBDes (Musdes, Musrenbangdes/Pra-Musrenbangdes, dll.,
bersifat reguler)
Penyelenggaraan Musyawarah Desa lainnya (musdus, rembug
1 4 02
warga, dll., yang bersifat non-reguler sesuai kebutuhan desa)
1 4 03 Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa (RPJMDes/RKPDes,dll)
Penyusunan Dokumen Keuangan Desa (APBDes/ APBDes
1 4 04
Perubahan/ LPJ APBDes, dan seluruh dokumen terkaitl
1 4 05 Pengelolaan/Administrasi/Inventarisasi/ Penilaian Aset Desa
Penyusunan Kebijakan Desa (Perdes/Perkades, dll diluar
1 4 06 dokumen Rencana Pembangunan/Keuangan)
Penyusunan Laporan Kepala Desa/Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa (laporan akhir tahun anggaran, laporan akhir
1 4 07
masa jabatan, laporan keterangan akhir tahun anggaran,
informasi keoada masvarakatl
1 4 08 Pengembangan Sistem Informasi Desa
Koordinasi/ Kerjasama Penyelenggaraan Pemerintahan dan
1 4 09 Pembangunan Desa(Antar Desa/Kecamatan/Kabupaten, Pihak
Ketiga, dll)
Dukungan Pelaksanaan dan Sosialisasi Pilkades, Pemilihan
1 4 10 Kepala Kewilayahan dan Pemilihan BPD (yang menjadi wewenang
Desa)
Penyelenggaraan Lomba antar kewilayahan dan pengiriman
1 4 11
kontingen dalam mengikuti Lomba Desa
lain-lain kegiatan sub bidang tata praja pemerintahan,
1 4 90-99
perencanaan, keuangan dan pelaporan

1 5 Sub Bidang Pertanahan


1 5 01 Sertifikasi Tanah Kas Desa
Administrasi Pertanahan (Pendaftaran Tanah, dan Pemberian
1 5 02 Registrasi Agenda pertanahan)
1 5 03 Fasilitasi Sertifikasi Tanah untuk Masvarakat Miskin
1 5 04 Mediasi Konflik Pertanahan
1 5 05 Penvuluhan Pertanahan
1 5 06 Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
1 5 07 Penentuan/Penegasan/Pembangunan Batas/Patok Tanah Desa
1 5 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang pertanahan

2 BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA


Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa berisi sub bidang dan
kegiatan dalam pembangunan pendidikan, kesehatan, pekerjaan
umum, dan lain-lain. Pembangunan tidak berarti hanya
pembangunan secara fisik akan tetapi juga terkait dengan
pembangunan non fisik seperti pengembangan dan pembinaan,
2 1 Sub Bidang Pendidikan
Penyelenggaraan PAUD /TK/TPA/TKA/TPQ / Madrasah Non-
2 1 01 Formal Milik Desa (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam,
Operasional, dst)
1 02 Dukungan Penvelenggaraan PAUD (APE, Sarana PAUD, dst)
2 1 03 Penvuluhan dan Pelatihan Pendidikan bagi Masvarakat
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan/Taman
2 1 04
Bacaan Desa/ Sanggar Belajar Milik Desa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PAUD /TK /TPA /TKA /TPQ
2 1 05 /Madrasah Non- Formal Milik Desa
Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan / Pengadaan Sarana/
2 1 06 Prasarana /Alat Peraga Edukatif (APE) PAUD/ TK /TPA /TKA
/TPQ /Madrasah Non-Formal Milik Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana Prasarana
2 1 07 Perpustakaan /Taman Bacaan Desa/ Sanggar Belajar Milik
Desa
Pengelolaan Perpustakaan Milik Desa (Pengadaan Buku-buku
2 1 08 Bacaan, Honor Penjaga untuk Perpustakaan/Taman Bacaan
Desa)
2 1 09 Pengembangan dan Pembinaan Sanggar Seni dan Belajar
2 1 10 Dukungan Pendidikan bagi Siswa Miskin/Berprestasi
2 1 90 Dukungan Penyelenggaraan KIAT Guru
2 1 91 Pendidikan Adat Istiadat

2 2 Sub Bidang Kesehatan


Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (PKD)/Polindes Milik Desa
(Obat-obatan; Tambahan Insentif Bidan Desa/Perawat Desa;
2 2 01
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga
Miskin, dstl
Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas !bu
2 2 02
Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posvandu)
Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk Masyarakat,
2 2 03
Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dill
2 2 04 Penvelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
2 2 05 Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) tingkat desa
2 2 06 Pengasuhan Bersama atau Bina Keluarga Balita (BKB)
2 2 07 Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional
2 2 08 Pemeliharaan Saran a/ Prasarana Posyan du/ Polindes / PKD
Pembangunan / Rehabilitasi / Peningkatan / Pengadaan
2 2 09
Sarana/Prasarana Posvandu/Polindes/PKD
2 2 90 Pengadaan alat bantu bagi kaum Difabel/Disabilitas*
2 2 91-99 lain-lain kegiatan sub bidang kesehatan

2 3 Sub Bidang Pekeriaan Umum dan Penataan Ruang


2 3 01 Pemeliharaan Jalan Desa
2 3 02 Pemeliharaan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang
2 3 03 Pemeliharaan Jalan Usaha Tani
2 3 04 Pemeliharaan Jembatan Milik Desa
Pemeliharaan Prasarana J alan Desa (Gorong-gorong, Selokan,
2 3 05
Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain)
Pemeliharaan Gedung/ Prasarana Balai Desa/Balai
2 3 06
Kemasyarakatan
Pemeliharaan Pemakaman Milik Desa/Situs Bersejarah Milik
2 3 07
Desa/ Petilasan Milik
2 3 08 Pemeliharaan Embung Milik Desa
2 3 09 Pemeliharaan Monumen/Gapura/Batas Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa
2 3 10 ##

Pembangunan / Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pengerasan Jalan


2 3 11
Lingkungan Permukiman/Gang
Pem bangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan / Pengerasan Jalan
2 3 12
U saha Tani
Pem bangunan/ Rehabilitasi / Peningkatan / Pengerasan Jembatan
2 3 13
Milik Desa
Pembangunan / Rehabilitasi/ Peningkatan Prasarana J alan Desa
2 3 14 (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana
Jalan lain)
2
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Balai Desa /Balai
3 15
Kemasvarakatan
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Pemakaman Milik
2 3 16
Desa/Situs Berseiarah
Milik Desa/ Petilasan
2 3 17 Pembuatan/Pemutakhiran Peta Wilavah dan Sosial Desa
2 3 18 Penvusunan Dokumen Perencanaan Tata Ruang Desa
2 3 19 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Embung Desa
Pembangunan / Rehabilitasi / Peningkatan
2 3 20
Monumen/Gaoura/Batas Desa
2 3 90 Pembangunan /Rehabilitasi /Peningkatan Sarana Olahraga Desa.

2 4 Sub Bidang Kawasan Permukiman


Dukungan pelaksanaan program Pembangunan/Rehab Rumah
2 4 01
Tidak Lavak Huni RTLHl GAKIN (pemetaan, validasi, dll)
2 4 02 Pemeliharaan Sumur Resapan Milik Desa
Pemeliharaan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata Air/Tandon
2 4 03
Penampungan Air Hujan/Sumur Bor, dll)
Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga
2 4 04
(pipanisasi. dlll
Pemeliharaan Sanitasi Permukiman (Gorong-gorong, Selokan,
2 4 05
Parit, dll., diluar prasarana ialanl
2 4 06 Pemeliharaan Fasilitas Jamban Umum/MCK umum, dll
Pemeliharaan Fasilitas Pengelolaan Sampah Desa/Permukiman
2 4 07
(Penampungan, Bank Sampah, dll)
Pemeliharaan Sistem Pembuangan Air Limbah (Drainase, Air
2 4 08
limbah Rumah Tangal
2 4 09 Pemeliharaan Taman/Taman Bermain Anak Milik Desa
2 4 10 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumur Resapan
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih Milik
2 4 11 Desa (Mata Air/Tandon Penampungan Air Hujan/Sumur Bor,
d1I
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sambungan Air Bersih
2 4 12
ke Rumah Tangga(pipanisasi, dll)
Pembangunan / Rehabilitasi/ Peningkatan Sanitasi Permukiman
2 4 13
[(Gorong-gorong, Selokan, Parit, dll., diluar prasarana jalan)
Pembangunan / Rehabilitas / Peningkatan Fasilitas Jamban
2 4 14
Umum/MCK umum, dll
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Fasilitas Pengelolaan
2 4 15
Sampah
Desa/Permukiman (Penampungan, Bank Sampah, dll
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sistem Pembuangan Air
2 4 16
Limbah (Drainase, Air limbah Rumah Tangga)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Taman/Taman Bermain
2 4 17
Anak Milik Desa
Lain-lain kegiatan sub bidang perumahan rakyat dan kawasan
2 4 90-99
oermukiman*

2 5 Sub Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup


2 5 01 Pengelolaan Hutan Milik Desa
2 5 02 Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa
Pelatihan/Sosialisasi/Penyuluhan/Penyadaran tentang
2 5 03
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2 5 90 Pengelolaan Hutan Adat
2 6 Sub Bidang Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
2 6 01 Pembuatan Rambu-rambu di Jalan Desa
Penyelenggaraan Informasi Publik Desa (Misal Pembuatan
2 6 02 Poster/Baliho Informasi penetapan/LPJ APBDes untuk Warga,
dill
2 6 03 Pengelolaan dan Pembuatan Jaringan/Instalasi Komunikasi dan
lnformasi Lokal Desa
lain-Jain kegiatan sub bidang Perhubungan, Komunikasi, dan
2 6 90-99
Informatika*

2 7 Sub Bidang Energi dan Sumber Dava Mineral


Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Energi Alternatif tingkat
2 7 01
Desa
2 7 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana
02
Energi Alternatif tingkat Desa
2 7 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Energi dan Sumber Dava Mineral

2 8 Sub Bidang Pariwisata


2 8 01 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pariwisata Milik Desa
2 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana
8 02
Pariwisata Milik
2 8 03 Pengembangan Pariwisata Tingkat Desa
2 8 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang pariwisata
3 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA
Bidang pembinaan kemasyarakatan berisi sub bidang dan
kegiatan untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran
masyarakat /lembaga kemasyarakatan desa yang mendukung
proses pembangunan desa vang mencakup:
1 Sub Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan
3
Masvarakat
Pengadaan/Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa (pembangunan
3 1 01
pos, pengawasan pelaksanaan jadwal ronda/patroli dll)
Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga
3 1 02
Keamanan/Ketertiban oleh Pemerintah Desa (Satlinmas desal
Koordinasi Pembinaan Ketentraman, Ketertiban, dan Pelindungan
3 1 03 Masyarakat (dengan masyarakat/instansi pemerintah daerah, dll)
Skala Lokal Desa
3 1 04 Pelatihan Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala Lokal Desa
3 1 05 Penvediaan Pos Kesiapsiagaan Bencana Skala Lokal Desa
3 1 06 Bantuan Hukum Untuk Aparatur Desa dan Masvarakat Miskin
Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi kepada Masyarakat di Bidang
3 1 07
Hukum dan Pelindungan Masvarakat
lain-Jain kegiatan sub bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum,
3 1 90-99
dan Pelindungan Masvarakat

3 2 Sub Bidang Kebudavaan dan Keagamaan


3 2 01 Pembinaan Group Kesenian dan Kebudavaan Tingkat Desa
Pengiriman Kontingen Group Kesenian dan Kebudayaan sebagai
3 2 02
Wakil Desa di tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Festival Kesenian, Adat/Kebudayaan, dan
3 2 03 Keagamaan (perayaan hari kemerdekaan, hari besar keagamaan,
dll tingkat Desa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kebudayaan/Rumah Adat/
3 2 04
Keagamaan Milik Desa
3 2 05 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebudayaan/Rumah Adat/Keagamaan Milik Desa
3 2 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Kebudayaan dan Keagamaan

3 3 Sub Bidang Kepemudaan dan Olah Raga


3 3 01 Pengiriman Kontingen Kepemudaan dan Olah Raga sebagai Wakil
Desa di tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan pelatihan kepemudaan (Kepemudaan,
3 3 02
Penyadaraan Wawasan Kebangsaan, dll) tingkat Desa
3 Penyelenggaraan Festival/Lomba Kepemudaan dan Olahraga
3 03
tingkat Desa
3 3 04 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga
Milik Desa**
3 3 05 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kepemudaan dan Olah Raga Milik Desa
3 3 06 Pembinaan Karang Taruna/Kub Kepemudaan/Klub Olah raga
3 3 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Kepemudaan dan Olah Raga

3 4 Sub Bidang Kelembagaan Masvarakat


3 4 01 Pembinaan Lembaga Adat
3 4 02 Pembinaan LKMD/LPM/LPMD
3 4 03 Pembinaan PKK
3 4 04 Pelatihan Pembinaan Lembaga Kemasvarakatan
3 4 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Kelembagaan Masvarakat

4 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


Bidang Pemberdayaan Masyarakat mencakup sub-bidang dan
kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan pemahaman,
kapasitas masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yang mencakup:
4 1 Sub Bidang Kelautan dan Perikanan
4 1 01 Pemeliharaan Karamba/Kolam Perikanan Darat Milik Desa
4 1 02 Pemeliharaan Pelabuhan Perikanan Sungai/Kecil Milik Desa
4 1 Pem bangunan / Rehabilitasi/ Peningkatan Karamba/Kolam
03
Perikanan Darat Milik Desa
4 Pembangunan / Rehabilitasi/ Peningkatan Pelabuhan Perikanan
1 04
Sungai / Kecil Milik Desa
4 1 05 Bantuan Perikanan (Bibit/Pakan/dstl
Pelatihan / Bimtek/ Pengenalan Tekonologi Tepat Guna untuk
4 1 06
Perikanan
Darat/Nelayan
4 1 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang kelautan dan perikanan
4 2 Sub Bidang Pertanian dan Peternakan
4 2 01 Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (Alat Produksi dan
pengolahan pertanian, penggilingan Padi/jagung, dll)
4 2 Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan pengolahan
02 peternakan, kandang, Bibit/Pakan, dll)
4 2 03 Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll)
4 2 04 Pemeliharan Saluran Irigasi Tersier/Sederhana
4 2 05 Pelatihan / Bimtek/ Pengenalan Tekonologi Tepat Guna untuk
Pertanian/Peternakan
4 2 Perluasan/Percetakan Lahan Pertanian (Perluasan/Percetakan
90 Sawah, Kebun, Pembuatan Pematang Sawah, dll)
4 2 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Pertanian dan Peternakan
4 3 Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
4 3 01 Peningkatan kapasitas kepala Desa
4 3 02 Peningkatan kapasitas perangkat Desa
4 3 03 Peningkatan kapasitas BPD
4 3 90 Peningkatan Kapasitas TPK
4 3 91 Pening katan kapasitas Penvusun Profil Desa

4 4 Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan


Keluarga
4 4 01 Pelatihan/Penvuluhan Pemberdavaan Perempuan
4 4 02 Pelatihan/Penyuluhan Perlindungan Anak
4 4 Pelatihan dan Penguatan Penyandang Difabel (penyandang
03 disabilitasl
4 4 920-99 lain-lain kegiatan sub bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

4 5 Sub Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


4 5 01 Pelatihan Manaiemen Pengelolaan Koperasi/ KUD/ UMKM
4 5 02 Pengembangan Sarana Prasarana Usana Mikro, Kecil dan
Menengah serta Koperasi
Pengadaan Teknologi Tepat Guna untuk Pengembangan Ekonomi
4 5 03
Pedesaan Non- pertanian
4 5 30-99 lam-lain
Menengah
kegiatan sub bidang Koperasi, Usaha Kecil dan

4 6 Sub Bidang Dukungan Penanaman Modal


4 6 01 Pembentukan BUM Desa (Persiapan dan Pembentukan Awal BUM
Desal
Pelatihan Pengelolaan BUM Desa (Pelatihan yang ksanakan
4 6 02 oleh Desal
4 6 30-99 lain-lain kegiatan sub bidang Penanaman Modal

4 7 Sub Bidang Perdagangan dan Perindustrian


4 7 01 Pemeliharaan Pasar Desa/Kios milik Desa
4 7 02 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Pasar Desa/Kios milik
Desa **
4 7 03 Pengembangan Industri kecil level Desa
Pembentukan/Fasilitasi/Pelatihan/Pendampingan kelompok
4 7 04 usaha ekonomi produktif (pengrajin, pedagang, industri rumah
tangga. dll)
BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA, KEADAAN DARURAT
5
DAN MENDESAK
Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan
Mendesak Desa digunakan untuk kegiatan penanggulangan
bencana, keadaan darurat dan mendesak:
5 1 Sub Bidang Penanggulangan Bencana
5 1 00 Penanggulangan Bencana
5 2 Sub Bidang Keadaan Darurat
5 2 00 Keadaan Darurat
5 3 Sub Bidang Keadaan Mendesak.
5 3 00 Keadaan Mendesak

= Penambahan Kegiatan ditetapkan oleh Kabupaten.


= Untuk penamaan kegiatan, pilih salah satu sesuai kebutuhan desa,
misalnya Pembangunan, atau Rehabilitasi, atau Peningkatan, atau
Pengerasan .
A.2. Daftar Kode Rekening Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan

Kode Rekening Uraian


a b C d
4 PENDAPATAN
4 1 Pendapatan Asli Desa
4 1 1 Hasil Usaha
4 1 1 01 Bagi Hasil BUMDes
4 1 1 90-99 Lain-lain

4 1 2 Hasil Aset
4 1 2 01 Pengelolaan Tanah Kas Desa
4 1 2 02 Tambatan Perahu
4 1 2 03 Pasar Desa
4 1 2 04 Tempat Pemandian Umum
4 1 2 05 Jaringan Irigasi Desa
4 1 2 06 Pelelangan Ikan Milik Desa
4 1 2 07 Kios Milik Desa
4 1 2 08 Pemanfaatan Lapangan/Prasarana Olah raga Milik Desa
4 1 2 90-99 Lain-lain

4 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong


4 1 3 01 Swadava. partisipasi dan gotong rovong
4 1 3 90-99 Lain-lain Swadava, Partisipasi dan Gotong Rovong

4 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa


4 1 4 01 Hasil Pungutan Desa
4 1 4 90-99 Lain-lain

4 2 Transfer
4 2 1 Dana Desa
4 2 1 01 Dana Desa
4 2 2 Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten/kota
Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
4 2 2 01 Kabupaten /kota
4 2 3 Alokasi Dana Desa
4 2 3 01 Alokasi Dana Desa
4 2 4 Bantuan Keuangan Provinsi
4 2 4 01 Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
4 2 4 90-99 Lain-lain Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi

4 2 5 Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota


4 2 5 01 Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota
4 2 5 90-99 Lain-lain Bantuan Keuangan dari APBD Kabupaten/Kota

4 3 Pendapatan Lain-lain
4 3 1 Penerimaan dari Hasil Keriasama antar Desa
4 3 1 01 Penerimaan dari Hasil Keriasama antar Desa
4 3 2 Penerimaan dari Hasil Keriasama Desa dengan Pihak Ketiga
4 3 2 01 Penerimaan dari Hasil Keriasama Desa dengan Pihak Ketiga
4 3 3 Penerimaan dari Bantuan Perusahaan vang berlokasi di Desa
4 Penerimaan dari Bantuan Perusahaan yang berlokasi di
3 3 01 Desa
4 3 4 Hibah dan sumbangan dari Pihak Ketiga
4 3 4 01 Hibah dan sumbangan dari Pihak Ketiga
Koreksi kesalahan belanja tahun-tahun anggaran
4 3 5 sebelumnya yang mengakibatkan penerimaan di kas Desa
pada tahun anggaran berialan
Koreksi kesalahan belanja tahun-tahun anggaran
4 3 5 01 sebelumnya yang mengakibatkan penerimaan di kas Desa
pada tahun anggaran berialan
4 3 6 Bunga Bank
4 3 6 01 Bunga Bank
4 3 9 Lain-lain pendapatan Desa vang sah
3 9 90-99 Lain-lain pendapatan Desa vang sah

5 BELANJA
5 1 Belania Pegawai
5 1 1 Penghasilan Tetap dan Tuniangan Kepala Desa
5 1 1 01 Penghasilan Tetap Kepala Desa
5 1 1 02 Tuniangan Kepala Desa
5 1 1 90-99 Penerimaan Lain Kepala Desa vang Sah
5 1 2 Penghasilan Tetap dan Tuniangan Perangkat Desa
5 1 2 01 Penghasilan Tetap Perangkat Desa
5 1 2 02 Tuniangan Perangkat Desa
5 1 2 90-99 Penerimaan Lain Perangkat Desa vang Sah
5 1 3 Jaminan Sosial Kepala Desa dan Perangkat Desa
5 1 3 01 Jaminan Kesehatan Kepala Desa
5 1 3 02 Jaminan Kesehatan Perangkat Desa
5 1 3 03 Jaminan Ketenagakeriaan Kepala Desa
5 1 3 04 Jaminan Ketenagakeriaan Perangkat Desa
5 1 4 Tuniangan BPD
5 1 4 01 Tuniangan Kedudukan BPD
5 1 4 02 Tuniangan Kineria BPD

5 2 Belania Barang dan Jasa


5 2 1 Belania Barang Perlengkapan
5 2 1 01 Belania Perlengkapan Alat Tulis Kantor dan Benda Pos
5 2 1 02 Belania Perlengkapan Alat-alat Listrik
5 2 1 03 Belanja Perlengkapan Alat-alat Rumah Tangga/Peralatan
dan Bahan Kebersihan
5 2 1 04 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas/Isi Ulang Tabung
Pemadam Kebakaran
5 2 1 05 Belanja Perlengkapan Cetak/Penggandaan - Belanja Barang
Cetak dan Penggandaan
5 2 1 06 Belanja Perlengkapan Barang Konsumsi (Makan/minum) -
Belania Barang Konsumsi
5 2 1 07 Belania Bahan/Material
5 2 1 08 Belania Bendera/ Umbul-umbul/Spanduk
5 2 1 09 Belania Pakaian Dinas/Seragam/Atribut
5 2 1 10 Belania Obat-obatan
5 2 1 11 Belania Pakan Hewan/Ikan, Obat-obatan Hewan
5 2 1 12 Belania Pupuk/Obat-obatan Pertanian
5 2 1 90-99 Belania Barang Perlengkapan Lainnva
5 2 2 Belania Jasa Honorarium
5 2 2 01 Belania Jasa Honorarium Tim vang Melaksanakan Kegiatan
5 2 2 02 Belanja Jasa Honorarium Pembantu Togas Umum
Desa/Operator
5 2 2 03 Belania Jasa Honorarium/lnsentif Pelavanan Desa
5 2 2 04 Belanja Jasa Honorarium
Ahli/Profesi/Konsultan/Narasumber
5 2 2 05 Belania Jasa Honorarium Petugas
5 2 2 90-99 Belania Jasa Honorarium Lainnva

5 2 3 Belanja Perjalanan Dinas


5 2 3 01 Belania Perialanan Dinas Dalam Kabupaten/Kota
5 2 3 02 Belanja Perialanan Dinas Luar Kabupaten/Kota
5 2 3 03 Belania Kursus/ Pelatihan
5 2 4 Belania Jasa Sewa
5 2 4 01 Belanja Jasa Sewa Bangunan/Gedung/Ruang
5 2 4 02 Belania Jasa Sewa Peralatan/Perlengkapan
5 2 4 03 Belanja Jasa Sewa Sarana Mobilitas
5 2 4 90-99 Belanja Jasa Sewa Lainnva

5 2 5 Belania Operasional Perkantoran


5 2 5 01 Belania Jasa Langganan Listrik
5 2 5 02 Belanja Jasa Langganan Air Bersih
5 2 5 03 Belania Jasa Langganan Maialah/Surat Kabar
5 2 5 04 Belanja Jasa Langganan Telepon
5 2 5 05 Belanja Jasa Langganan Internet
5 2 5 06 Belania Jasa Kurir/Pos/Giro
5 2 5 07 Belania Jasa Perpanjangan liin/Pajak
5 2 5 90-99 Belania Operasional Perkantoran Lainnya

5 2 6 Belania Pemeliharaan
5 2 6 01 Belanja Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Berat
5 2 6 02 Belanja Pemeliharaan Kendaraan Bermotor
5 2 6 03 Belanja Pemeliharaan Peralatan
5 2 6 04 Belanja Pemeliharaan Bangunan
5 2 6 05 Belanja Pemeliharaan Jalan
5 2 6 06 Belanja Pemeliharaan Jembatan
Belanja Pemeliharaan Irigasi/Saluran Sungai/Embung/ Air
5 2 6 07
Bersih, jaringan Air Limbah, Persampahan, dll)
Belanja Pemeliharaan Jaringan dan Instalasi (Listrik,
5 2 6 08
Telepon, Internet, Komunikasi, dill
5 2 6 90-99 Belania Pemeliharaan Lainnva

5 2 7 Belanja Barang dan Jasa yang Diserahkan kepada Masyarakat


Belanja Bahan Perlengkapan yang Diserahkan ke
5 2 7 01 masyarakat
Belanja Bantuan Mesin/Kendaraaan bermotor/Peralatan
5 2 7 02 yang diserahkan ke masyarakat
5 2 7 03 Belanja Bantuan Bangunan yang diserahkan ke masyarakat
5 2 7 04 Belanja Beasiswa Berprestasi/Masyarakat Miskin
5 2 7 05 Belanja Bantuan Bibit Tanaman/Hewan/Ikan
Belanja Barang dan Jasa yang Diserahkan kepada
5 2 7 90-99
Masyarakat Lainnya
5 3 Belanja Modal
5 3 1 Belanja Modal Pengadaan Tanah
5 3 1 01 Belania Modal Pembebasan/Pembelian Tanah
5 3 02 Belania Modal Pembavaran Honorarium Tim Tanah
5 3 1 03 Belanja Modal Pengukuran dan Pembuatan Sertifikat Tanah
5 3 1 04 Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah
5 3 1 05 Belanija Modal Perialanan Pengadaan Tanah
5 3 1 90-99 Belania Modal Pengadaan Tanah Lainnva

5 3 2 Belanja Modal Peralatan, Mesin, dan Alat Berat


5 3 2 01 Belanja Modal Honor Tim vang Melaksanakan Kegiatan
5 3 2 02 Belanja Modal Peralatan Elektronik dan Alat Studio
5 3 2 03 Belania Modal Peralatan Komouter
5 3 2 04 Belania Modal Peralatan Mebeulair dan Aksesori Ruangan
5 3 2 05 Belania Modal Peralatan Dapur
5 3 2 06 Belanja Modal Peralatan Alat Ukur
5 3 2 07 Belania Modal Peralatan Rambu-rambu/Patok Tanah
5 3 2 08 Belania Modal Peralatan khusus Kesehatan
5 3 2 09 Belaja Modal Peralatan khusus pertanian/perikanan/ peternakan
5 3 2 10 Belanja Modal Mesin
5 3 2 11 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat
5 3 2 90-99 Belania Modal Peralatan, Mesin, dan Alat Berat Lainnva
5 3 3 Belania Modal Kendaraan
5 3 3 01 Belanja Modal Honor Tim yang Melaksanakan Kegiatan
5 3 3 02 Belania Modal Kendaraan Darat Bermotor
5 3 3 03 Belanja Modal Angkutan Darat Tidak Bermotor
5 3 3 04 Belania Modal Kendaraan Air Bermotor
5 3 3 05 Belania Modal Angkutan Air Tidak Bermotor
5 3 3 90-99 Belanja Modal Kendaraan Lainnva
5 3 4 Belanja Modal Gedung, Bangunan dan Taman
5 3 4 01 Belanja Modal Honor Tim yang Melaksanakan Kegiatan
5 3 4 02 Belanja Modal Upah Tenaga Keria
5 3 4 03 Belanja Modal Bahan Baku
5 3 4 04 Belania Modal Sewa Peralatan
5 3 5 Belania Modal Jalan/Prasarana Jalan
5 3 5 01 Belanja Modal Honor Tim vang Melaksanakan Kegiatan
5 3 5 02 Belania Modal Upah Tenaga Keria
5 3 5 03 Belania Modal Bahan Baku
5 3 5 04 Belania Modal Sewa Peralatan
5 3 6 Belania Modal Jembatan
5 3 6 01 Belanja Modal Honor Tim vang Melaksanakan Kegiatan
5 3 6 02 Belania Modal Upah Tenaga Keria
5 3 6 03 Belania Modal Bahan Baku
5 3 6 04 Belanja Modal Sewa Peralatan
5 3 7 Belanja Modal Irigasi /Embung / AirSungai / Drainase / Air
Lim bah/Persampahan
5 3 7 01 Belanja Modal Honor Tim vang Melaksanakan Keaiatan
5 3 7 02 Belania Modal Upah Tenaga Keria
5 3 7 03 Belania Modal Bahan Baku
5 3 7 04 Belania Modal Sewa Peralatan
5 3 8 Belanija Modal Jaringan/Instalasi
5 3 8 01 Belania Modal Honor Tim vang Melaksanakan Kegiatan
5 3 8 02 Belanja Modal Upah Tenaga Keria
5 3 8 03 Belania Modal Bahan Baku
5 3 8 04 Belania Modal Sewa Peralatan
5 3 9 Belanja Modal lainnya
5 3 9 01 Belanja Modal khusus Pendidikan dan Peroustakaan
5 3 9 02 Belanja Modal khusus Olahraga
5 3 9 03 Belania Modal khusus Kesenian/Kebudavaan/keagamaan
5 3 9 04 Belania Modal Tumbuhan/Tanaman
5 3 9 05 Belanja Modal Hewan
5 3 9 90-99 Belanja Modal Lainnya
5 4 Belania Tak Terduga
5 4 1 Belania Tak Terduga
5 4 1 01 Belania Tak Terduga

6 PEMBIAYAAN
6 1 Penerimaan Pembiayaan
6 1 1 SILPA Tahun Sebelumva
6 1 1 01 SILPA Tahun Sebelumnva
6 1 2 Pencairan Dana Cadangan
6 1 2 01 Pencairan Dana Cadangan
6 1 3 Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan
6 1 3 01 Hasil Penjualan Kekavaan Desa yang Dipisahkan
6 1 9 Penerimaan Pembiavaan Lainnva
6 1 9 90-99 Penerimaan Pembiavaan Lainnva
6 2 Pengeluaran Pembiayaan
6 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
6 2 1 01 Pembentukan Dana Cadangan
6 2 2 Penvertaan Modal Desa
6 2 2 01 Penvertaan Modal Desa
6 2 9 Pengeluaran Pembiayaan lainnya
6 2 9 90-99 Pengeluaran Pembiavaan lainnva
B. l. Format Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

KEPALA DESA (Nama Desa)


KABUPATEN

PERATURAN DESA (Nama Desa)


NO MOR TAHUN .

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


TAHUN ANGGARAN ....

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA (Nama


Desa),

Menimbang a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan Desa dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat
Desa;
b. Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran termuat dalam Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran yang
disusun sesuai dengan Kebutuhan pemerintahan Desa berdasarkan
prinsip kebersamaan,efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dan kemandirian sehingga menciptakan
landasan kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan
menuju Masyarakat yang adil,makrnur dan sejahtera;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ;

Mengingat 1. .. .
2.
3. .. dan seterusnya;

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (Nama Desa)
dan
KE PALA DESA (Nama Desa)

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... (Nama Desa)
dan
KEPALA DESA ... (Nama Desa)
MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN .

Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran dengan
perincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp. ·····························
2. Belanja Desa
Rp. ·····························
Surplus/Defisit Rp. ·····························
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. ·····························
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. ·····························
Selisih Pembiayaan ( a-b ) Rp. ·····························

Pasal 2

Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Desa ini:

Pasal 3
Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat:
a. APB Desa;
b. daftar penyertaan modal, jika tersedia;
c. daftar dana cadangan, jika tersedia; dan
d. daftar kegiatan yang belum dilaksanakan di tahun anggaran
sebelumnya, jika ada.

Pasal 4
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai landasan operasional
pelaksanaan APBDesa.

Pasal 5

(1) Pemerintah Desa dapat melaksanakan kegiatan untuk


penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan mendesak.
(2) Pendanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
menggunakan anggaran jenis belanja tidak terduga.
(3) Pemerintah Desa dapat melakukan kegiatan penanggulangan
bencana, keadaan darurat, dan mendesak yang belum tersedia
anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan
peraturan Desa tentang perubahan APB Desa.
(4) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
kriteria:
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah
Desa dan tidak dapat diprediksi sebelumnya;
b. tidak diharapkan terjadi secara berulang;
c. berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah Desa;
d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam
rangka pemulihan yang disebabkan oleh kejadian yang luar
biasa dan/atau pennasalahan sosial; dan
e. berskala lokal Desa.

Pasal 6
Dalam hal terjadi:
a. penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada
tahun berjalan;
b. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
objek belanja; dan
c. kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan
menyebabkan SiLPA akan dilaksanakan dalam tahun berjalan.
Kepala Desa dapat mendahului perubahan APB Desa dengan
melakukan perubahan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
APBDesa dan memberitahukannya kepada BPD.

Pasal 7

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa ....... (Nama Desa).

Ditetapkan di ..
pada tanggal .

Kepala Desa ....... (Nama Desa)


Tanda Tangan
NAMA

Diundangkan di .
pada tanggal...

Sekretaris Desa ... (Nama Desa),

tanda tangan

NAMA

Lembaran Desa ......... (Nama Desa) Tahun ....... Nomor ......


B.2. Format APB Desa

LAMPIRAN
PERATURAN DESA........
NOMOR.......... TAHUN .
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN .....

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


PEMERINTAH DESA .
TAHUN ANGGARAN .
Contoh:

KODE REKENING ANGGARAN SUMBER


URAIAN
Rp. DANA
1 2 3 4 5
a b C a b
4 PENDAPATAN
4 1 PADesa
4 2 Transfer
4 3 Pendapatan lain-lain
JUMLAH PENDAPATAN
5 BELANJA
1 Penyelenggaraan Pemerintaban Desa
1 1 Penyelenggaraan Belanja Penghasilan
Tetap, Tunjangan dan Operasional
Pemerintahan Desa
1 1 01 Penyediaan Penghasilan Tetap dan
Tunjangan Kepala Desa
1 1 01 5 1 Belanja Pegawai
1 3 Administrasi Kependudukan, Pencatatan
Sipi, Statistik dan Kearsioan
1 3 01 Pelayanan administrasi umum dan
kependudukan (Surat Pengantar/
Pelayanan KTP, Kartu Keluarga,dll)
1 3 01 5 2 Belanja Barang dan Jasa
2 Pelaksanaan Pembangunan Desa
2 1 Pendidikan
2 1 05 Pembangunan/Rehabilitasi/ Peningkatan
Sarana Prasarana Perpustakaan/Taman
Bacaan Desa/Sanggar belajar
2 1 05 5 3 Belanja Modal
5 Penanggulangan Bencana, Keadaan
Darurat dan Mendesak
5 1 Penanggulangan Bencana
5 1 5 4 Belanja Tak Terduga
5 1 Keadaan Darurat
5 1 5 4 Belanja Tak Terduga
dst
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / (DEFISIT)
6 PEMBIAYAAN
6 1 Penerimaan Pembiavaan
6 2 Pengeluaran Pembiavaan
SELISIH PEMBIAYAAN

..................... , ·················
Kepala Desa, .
Keterangan Cara Pengisian

Kolom 1 diisi berdasarkan klasifikasi Bidang Kegiatan:


a. bidang;
b. sub bidang; dan
c. kegiatan

Kolom 2 diisi berdasarkan klasifikasi ekonomi terdiri dari Pendapatan,Belanja


dan Pembiayaan:
Bagian pendapatan diisi:
a.pendapatan;dan
b. kelompok pendapatan.

Bagian Belanja diisi:


a. Belanja; dan
b. jenis belanja (disesuaikan dengan jenis kegiatan)

Bagian Pembiayaan diisi:


a. Pembiayaan;
b. Kelompok pembiayaan.

Kolom 3 diisi uraian Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan (nomenklatur dan


kode rekening lihat lampiran A Permendagri ini).
Kolom 4 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan.
Kolom 5 diisi sumber Dana diisi dengan Sumber Dana yang digunakan dalam
kegiatan (kolom 1.c) terkait.
C. l. Format Rancangan Perkades tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa

KEPALA DESA ..... (Nama Desa)


KABUPATEN

PERATURAN KEPALA DESA ... (Nama Desa)


NO MOR TAHUN .

TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN .

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ... (Nama Desa),

Menirnbang a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 4


Peraturan Desa Nornor Tahun ten tang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran ....., maka perlu menyusun Peraturan
Kepala Desa tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (Narna Desa) Tahun Anggaran ;
Mengingat 1. . .
2. ·········································
3. . dan seterusnya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN KEPALA DESA TENTANG PENJABARAN ANGGARAN


PEND APATAN DAN BELANJA DESA.... TAHUN ANGGARAN .....

Pasal 1

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran...... terdiri


dari:
1. Pendapatan Desa
a. Pendapatan Asli Desa Rp .
b. Transfer Rp .
c. Lain-Iain Pendapatan yang sah Rp .
Jurnlah Pendapatan Rp .

2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pernerintah Desa Rp .
b. Bidang Pernbangunan Rp .
c. Bidang Pernbinaan Kernasyarakatan Rp .
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp .
e. Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan Rp .
rnendesak Desa
Jumlah Belanja Rp .
Surplus/ (Defisit) Rp .

3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp .
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp .
Selisih Pembiayaan ( a-b ) Rp .

Pasal 2

Uraian lebih lanjut Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Kepala Desa ini

Pasal 3

Pelaksanaan Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Desa yang ditetapkan


dalam Peraturan ini dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) yang disusun oleh Kepala Urusan dan Kepala Seksi
pelaksana kegiatan anggaran.

Pasal 4

Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa .
(Nama Desa)

Ditetapkan di .
pada tanggal .

KEPALA DESA (Nama Desa),

Tanda Tangan

NAMA
Diundangkan di .
Pada Tanggal .

SEKRETARIS DESA (Nama Desa)


Tanda Tangan

NAMA

Serita Desa.........(Nama Desa) Tahun Nomor .


C.2. Format Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA DESA.........
NOMOR. TAHUN .
TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

FORMAT PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


PEMERINTAH DESA .
TAHUN ANGGARAN .
CONTOH
KELUARAN/
KODE REKENING URAIAN OUTPUT ANGGARAN SUMBER
VOLUME SATUAN DANA
1 2 3 4 5 6 7
a I C a b C d
4 PENDAPATAN
4 1 PADesa
4 1 1 Hasil usaha
4 1 1 ... <Obvek Pendapatan>
4 2 Transfer
4 2 1 Dana Desa
4 3 Pendapatan lain-lain
Penerimaan dari Hasil
4 3 1 Keriasama
Antar Desa
4 3 1 .... <Obyek Pendapatan>
dst...
JUMLAH
PENDAPATAN

5 BELANJA
Penyelenggaraan
1 Pemerintahan Desa
1 1 Penyelenggaraan
Belanja
Penghasilan Tetap,
Tunjangan dan
Operasional
Pemerintahan Desa
1 1 OJ Penyediaan
Penghasilan Tetap dan
Tunjangan Kepala
Desa
1 1 01 5 1 Belania Pegawai
1 1 01 5 1 1 Penghasilan Tetap &
Tunjangan Kepala
Desa
<Rincian Obyek
1 1 01 5 1 1 ... Belania>
1 3 Administrasi
Kependudukan,
Pencatatan Sipil,
Statistik dan
Kearsipan dan
kependudukan (Surat
Pengantar / Pelayanan
KTP, Kartu Keluarga,
dII)
1 3 01 2 2 Belanja Barang dan
Jasa
1 3 01 2 2 2 Belanja Jasa
Honorarium
<Rincian Obvek Belania>
2 Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 1 Pendidikan
2 1 05 Pembangunan/Rehabil
itasi/ Peningkatan
Sarana Prasarana
Perpustakaan/
Taman Bacaan Desa/
Sanggar Belaiar
1 3 01 Pelayanan
administrasi umum
2 1 05 5 3 Belania Modal
Belanja Modal Gedung
2 1 05 5 3 4 Bangunan dan Taman
<Rincian Obyek
1 1 05 5 3 4 ... Belania>
5 Penanggulangan
Bencana, Keadaan
Darurat dan Mendesak
Penanggulangan
5 1 Bencana
Penanggulangan
5 1 00 Bencana
5 1 00 5 4 Belania Tak Terduga
5 1 00 5 4 00 Belania Tak Terduga
5 1 00 5 4 00 00 Belania Tak Terduga
5 2 Keadaan Darurat
5 2 00 Keadaan Darurat
5 2 00 5 4 Belanja Tak Terduga
5 2 00 5 4 00 Belanja Tak Terduga
5 2 00 5 4 00 00 Belanja Tak Terduga
5 3 Keadaan Mendesak
5 3 00 Keadaan Mendesak
5 3 00 5 4 Belanja Tak Terduga
5 3 00 5 4 00 Belanja Tak Terduga
5 3 00 5 4 00 00 Belanja Tak Terduga

JUMLAH BELANJA
SURPLUS /(DEFISIT
6 PEMBIAYAAN
Penerimaan
6 1 Pembiavaan
SiLPATahun
6 1 1 Sebelumnva
SiLPA Tahun
6 1 1 1 Sebelumnva
Pengeluaran
6 2 Pembiavaan
6 2 1 Pembentukan Dana
Cadangan
6 2 2 1 Pembentukan Dana
Cadangan
dst
SELISIH PEMBIAYAAN

Kepala Desa

( )

Keterangan Cara Pengisian:


Kolom 1 : diisi berdasarkan klasifikasi Bidang Kegiatan:
a. bidang;
b. sub bidang; dan
c. kegiatan
Kolom 2: Kode rekening diisi berdasarkan klasifikasi ekonomi terdiri dari
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan :
- Bagian pendapatan diisi:
a. pendapatan:
b. kelompok pendapatan:
c. jenis pendapatan; dan
d. obyek pendapatan
- Bagian Belanja diisi:
a. belanja;
b. jenis belanja (disesuaikan denganjenis kegiatan);
c. obyek belanja: dan
d. rincian obyek belanja.
- Bagian Pembiayaan diisi:
a. pembiayaan;
b. kelompok pembiayaan; dan
c. jenis pembiayaan
Kolom 3 Uraian Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan (Lihat Lampiran A
Peraturan Bupati ini).
Kolom 4 Volume diisi dengan volume (jumlah) output kegiatan (Kolom l.c)
dan volume (jumlah) input pada rincian onyek belanja (kolom 2.d).
Kolom 5 Satuan diisi dengan satuan output (paket, unit, km, Ha) kegiatan
dan satuan (paket, unit) input pada rincian obyek belanja.
Kolom 6 Anggaran diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan.
Kolom 7 Sumber Dana diisi dengan Sumber Dana yang digunakan dalam
kegiatan (kolom 1.c) terkait.
D. l. Format Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

KEPALA DESA ..... (Nama Desa)


K.ABUPATEN

PERATURAN DESA .... (Nama Desa)


NOMOR TAHUN .

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA NOMOR ........ TAHUN .


TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Nama Desa)
TAHUN ANGGARAN .

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA (Nama Desa),


Menirnbang a. bahwa sehubungan terjadi perkernbangan yang tidak sesuai
dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, karena adanya perubahan
pendapatan, belanja dan pernbiayaan, perlu dilakukan perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2020;
b. bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagairnana dirnaksud dalam
huruf a, perlu rnenetapkan Peraturan Desa tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun
Anggaran ;

Mengingat 1 ................................................. ,
2. • •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• J

3. . '

Dengan kesepakatan bersarna


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... (Nama Desa)
dan
KEPALA DESA ... (Nama Desa)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA


NO MOR .... TAHUN .... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA .... (Nama Desa) TAHUN ANGGARAN .........
Pasal 1
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2020
semula berjumlah Rp.... .. .. .. ( ), bertambah/berkurang
sejumlah Rp ( ) sehingga menjadi Rp ( )
dengan rincian sebagai berkut:

1. Pendapatan Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah pendapatan setelah perubahan Rp .

2. Belanja Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah pendapatan setelah perubahan Rp .
Surplus/(Defisit) setelah perubahan Rp .

3. Pembiayaan Desa
3.1. Penerimaan Pembiayaan
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah penerimaan setelah perubahan Rp .

3.2. Pengeluaran Pembiayaan


a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Selisih Pembiayaan setelah perubahan (a-b) Rp .

Pasal 2

Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


sebagaimana dimaksud Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran Perubahan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai landasan operasional
pelaksanaan Perubahan APBDesa.
Pasal 4

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dalam Lembaran Desa ... (nama Desa).

Ditetapkan di .
Pada tanggal .
KEPALA DESA (Nama Desa)

Tanda Tangan

Nama
Diundangkan di .
Pada tanggal .

SEKRETARIS DESA (Nama Desa)

Tanda Tangan

Nama

LEMBARAN DESA (Nama Desa) TAHUN 2020 NO MOR .


-------- : 3335 U
33333333 o
- °
p N
g pg@pp@p@ ; 0 zz5?5
BEBE#
2
U
ts 0 553 33
• °°i 55 8
c'
:;o 0
09. ) z ?2 :
' 3.r
G

5 e
53Eg 9
-z
I)
z 2.
Iv
@
?>i rj zc'
n. 0 ? g>
z 5
z
•2>
A

3
2
c
:;o oc
=i

> FEt
2
3= s
C
,>
z E
z7 7 >U F
gg 20
••
U
t F
z 5?± 6
►►
99
c,
2>2 z z z
2
?5 gQ,
gZ
z 9z
E
tO
g
ii% z.7
>
A @ 0.

•U
.· D> p
-'d c,
Z5
5-
D>
z cz t >'
z3@ o3
t •
a

2±g± Uc
z_5 >2 $
gi U
c ►
zz
�U)'tl c
1/l
G1
5sz
33g 3 Ill
;
,> z z c
z
} e
±? °z z
z 9
>
z
?% z 0

O
%2
G9
.· D>
- tQ
> 7
z::
0
>
3z
3z D>
3
t%J ::c
Uc,
>
at at
77
za
:~
3
J
a
p

U
o
>E
0o
z0
>]
0
E. Format Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran Perubahan APB Desa

KEPALA DESA ..... (Nama Desa)


KABUPATEN

PERATURAN KE PALA DESA... (Nama Desa)


NOMOR TAHUN .

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA DESA NOMOR .... TAHUN ....


TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA (Nama Desa)
TAHUN ANGGARAN .

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ... (Nama Desa),

Menimbang bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal Peraturan Desa


Nomor ..... Tahun ten tang Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa Tahun Anggaran , maka perlu menyusun
Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (Nama Desa) Tahun Anggaran
....... '
Mengingat 1 '
2. . ,
3. . ,

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN KEPALA DESA NOMOR .... TAHUN .... TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA (Nama Desa) TAHUN ANGGARAN 2020

Pasal 1

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


Tahun Anggaran 2020 semula berjumlah Rp .
( ), bertambah/berkurang sejumlah Rp .
(.................) sehingga menjadi Rp.. ( )
dengan rincian sebagai berkut:
1. Pendapatan Desa
1. 1. Pendapat asli desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah PADesa setelah perubahan Rp .

1.2.Transfer
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah pendapatan transfer setelah perubahan Rp .

1.3.Lain-lain pendapatan yang sah


a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah lain-lain pendapatan yang sah setelah
perubahan Rp .
Jumlah pendapatan setelah perubahan Rp .

2. Belanja Desa
2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .

2.2. Bidang Pembangunan


a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .

2.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .

2.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp.........

2.5. Bidang Penanggulangan Bencana,


Keadaan Darurat, dan Mendesak Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .

Jumlah setelah perubahan Rp .


Jumlah belanja setelah perubahan Rp .
Surplus/(Defisit) setelah perubahan Rp .

3. Pembiayaan Desa
3.1. Penerimaan Pembiayaan
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .
3.2. Pengeluaran Pembiayaan
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .
Selisih Pembiayaan setelah perubahan Rp .

Pasal 2

Uraian lebih lanjut Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja


Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Desa ini.

Pasal 3

Pelaksanaan Penjabaran Perubahan APB Desa yang ditetapkan dalam


Peraturan ini dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) yang disusun oleh Kepala Urusan dan Kepala Seksi pelaksana
kegiatan anggaran.

Pasal 4

Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan
Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa ......... (Nama Desa).

Ditetapkan di ..
pada tanggal ..
KEPALA DESA (Nama Desa)

Tanda Tangan

Nama
Diundangkan di ..
Pada tanggal .

SEKRETARIS DESA (Nama Desa)

Tanda Tangan

Nama

LEMBARAN DESA.........(Nama Desa) TAHUN NOMOR .


F. Format Panduan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa T.A.
2021

Kabupaten
Kecamatan
Desa
Tanggal Terima

No Aspek/Komponen Kesesuaian Alat Verifikasi Keterangan


Periksa
Ya Tidak
1 Aspek Administrasi
dan Legalitas

1.1 Apakah semua


dokumen evaluasi
telah diterima dari
Desa secara
lengkap

1.2 Apakah pengajuan Keputusan basil Berdasarkan


Rancangan Perdes Musyawarah BPD aturan, 3 hari
tentang APB Desa Pembahasan dan setelah
atau Rancangan Penyepakatan disepakati
Perdes tentang Perdes tentang bersama.
Perubaham APB APB Desa/ Perdes tentang
Desa dilakukan Perubahan APB APB
tepat waktu Desa (lihat Desa/Perdes
tanggal tentang
peputusan) Perubahan APB
Desa harus
diajukan
kepada Bupati
atau camat
untuk
dievaluasi

1.3 Apakah BPD telah Keputusan basil Berdasarkan


menyepakati Musyawarah BPD Permendagri
Rancangan Perdes Pembahasan dan mengenai BPD
tentang APB Desa/ Penyepakatan
Rancangan Perdes Perdes tentang
tentang APB Desa/
Perubaham APB Perubahan APB
Desa Desa

Kesimpulan penilaian aspek Administrasi dan Legalitas


2 Aspek Kebijakan
dan Struktur APB
Desa/ Perubahan
APB Desa
2.1 Umum
2.1.1 Apakah Rancangan RKP Desa atau
Perdes tentang RKP Perubahan
APBDes/Perubaha Tahun
n APB Desa berkenaan
disusun
berdasarkan
RKPDesa/
RKPDesa
Peru bahan Tahun
berkenaan
2.1.2 Apakah
penempatan pos
Pendapatan telah
sesuai dengan
Peraturan
Perundang-
undangan
2.2 Pendapatan
2.2.1 Apakah estimasi
pendapatan
rasional dan
realistis
2.2.2 Apakah estimasi Perdes terkait
pendapatan Desa PADesa
yang bersumber (misalnya Perdes
dari Pendapatan tentang
Asli Desa rasional Pungutan, dll)
dan realistis, serta
didapatkan secara
legal dan telah
diatur dalam
Peraturan Desa.
2.2.3 Apakah estimasi
pendapatan Desa
yang bersumber
dari Dana Transfer
rasional dan
realistis
2.3 Belania
2.3.1 Apakah penempatar
pos Belanja telal
sesuai dengar
peraturan Perundang
undangan
2.3.2 Semua kegiatan Perbup tentang
Belanja Desa telah Daftar Inventaris
sesuai dengan Kewenangan Desa
Kewenangan Desa
2.3.3 Apakah ada
program/ kegiatan
yang dilakukan
lebih dari 1 (satu)
tahun anggaran
(multiyears)
2.3.4 Apakah belanja
Desa yang
ditetapkan dalam
APB Desa paling
banyak 30%
dipergunakan
untuk:
1. siltap dan
tunjangan Kades
dan perangkat
Desa
2. operasional
pemerintahan
Desa;

3. tunjangan dan
operasional
BPD;
4. insentif rukun
tetangga dan
rukun warga
2.3.5 Siltap, tunjangan Peraturan Bupati
dan operasional tentangADD
untuk Kepala Desa atau Perbup
dan Perangkat tentang
Desa sesuai yang Penetapan Siltap
ditetapkan dalam Kepala Desa dan
peraturan Bupati Perangkat Desa

2.3.6 Besaran Tunjangan Peraturan Bupati


dan Operasional tentangADD
untuk Anggota atau Perbup
BPD serta insentif tentang
RT/RW Penetapan Siltap
dianggarkan sesuai Kepala Desa dan
yang ditetapkan Perangkat
dalam peraturan Desa
Bupati
2.3.7 Alokasi belanja Standar Harga
dengan output yang ditetapkan
yang akan Kabupaten
dihasilkan logis
karena telah
memperhitungkan
tingkat kemahalan
dan geografis
(Standar Hargal
2.3.8 Apakah kegiatan Permendes PDT
fisik yang dan Trans Nomor
bersumber dari DD 7 tahun 2021
telah berpedoman tentang Prioritas
pada kebijakan Penggunaan DD
Padat Karya Tunai Tahun 2022
Desa (PKTD) utk SKB 4 Menteri
upah Pekerja tentang
paling sedikit 50% penyelarasan dan
(lima puluh persen) penguatan
per kegiatan dari kebijakan
percepatan
dana kegiatan
pelaksanaan UU
Padat Karya Tunai No. 6 th 2014 ttg
Desa (PKTD) Desa
meliputi:
1. pertanian dan
perkebunan
untuk ketahanan
pangan.
2. restoran dan
wisata Desa
3. perdagangan
logistik pangan
4. perikanan
5. industri
pengolahan dan
pergudangan
untuk pangan
2.3.9 Apakan Desa Sudah Permendes PDT
Menganggarkan pada dan Trans Nomor
skala prioritas 7 tahun 2021
Penggunaan Dana tentang Prioritas
Desa Tahun 2021 Penggunaan DD
1. Pembentukan, Tahun 2022
Pengembangan,
dan Revitalisasi
BUMDes/BUMDe
sma (SGDs Desa
8)
2. Penyediaan
Listrik Desa
(Mikrohidro,
Biodisel,
Matahari, Angin,
Biogas, jaringan
distribusi Listrik
(bukan PLN)
(SGDs Desa 7)
3. Pengembangan
Usaha Ekonomi
Produktif,
Utamanya yang
dikelola
BUMDes/BUMDe
sma (SGDs Desa
12)
4. Pendataan Desa,
Pemetaan Potensi
dan Sumber
Daya, dan
Pengembangan
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
(SDGs Desa 17)
5. Pengembangan
Desa Wisata
(SDGs Desa 8)
6. Penguatan
Ketahanan
Pangan dan
Pencegahan
Stanting di Desa
(SDGs Desa 2)
7. Desa Inklusif
(SDGs Desa 5, 16,
18)
8. Adaptasi
Kebiasaan Baru,
DesaAman
Covid-19 (SDGs
Desa 1 dan 3)
2.3.10 Apakah Desa Telah Permendes PDT
menganggarkan 5 dan Trans Nomor
Layanan Konvergensi 7 tahun 2021
Stanting, yakni: tentang Prioritas
1. Kesehatan lbu dan Penggunaan DD
Anak (KIA) Tahun 2022
2. Gizi Terpadu yang
Terintergrasi
3. Sanitasi dan Air
bersih
4. Perlindungan Sosial
untuk
Mendapatkan
fasilitas Kesehatan
2.3.11 Apakah Sudah
Menganggarkan
Pembinaan Terhadap
Kader Pembangunan
Manusia (KPM)
1. HonorKPM
2. Tikar
Pertumbuhan
(alat Ukur Bayi)
3. Peningkatan
Kapasitas KPM
2.3.12 Apakah Telah
menganggarakan
Pelatihan Penentuan
dan Penegasan Batas
Desa
2.3.13 Apakah Sudah
Menganggarkan
Peningkatan
Kapasitas Pelatihan
Penyusunan Profil
Desa
2.3.14 Apakah sudah
Menganggarakan
Pemilihan BPD dan
PAW Kades (Kades
Serimbu & Kades
Parisi)
2.3.15 Apakah Sudah
Menganggarkan
Kegiatan Bidang V
1. Penanggulangan
Bencana
2. Keadaan Darurat
3. Keadaan
Mendesak
2.4 Pembiayaan
2.4.1 Apakah penempatan
pos Pembiayaan telah
sesuai dengan
peraturan
Perundang-
undangan
2.4.2 Apakah ada pos
pengeluaran
pembiayaan untuk
pembentukan
Dana Cadangan
2.4.3 Apakah Peraturan Desa
Pembentukan Dana tentang Dana
Cadangan telah Cadangan
ditetapkan dengan
Peraturan Desa
2.4.4 Apakah ada pos
pengeluaran
pembiayaan untuk
penyertaan modal
oada BUMDes
2.4.5 Apakah penyertaan Peraturan Desa
modal pada tentang
BUMDes, telah Pembentukan
sesuai dengan BUMDes dan
peraturan hasil
analisa
.
perundang-
undangan dan kelayakan usaha
ditetapkan
melalaui Peraturan
Desa dan
memenuhi nilai
kelayakan usaha

2.4.6 Pada evaluasi


Perubahan APB
Desa, pada pos
oenerimaan
pembiayaan
terdapat SilPA
tahun anggaran
sebelumnva
2.4.7 Pada evaluasi
Perubahan APB
Desa, apakah Si!PA
tahun sebelumnya
telah digunakan
seluruhnva.

Kesimpulan penilaian aspek Administrasi dan Legalitas:

Evaluasi dilakukan tanggal:


Hasil Evaluasi (coret yang tidak sesuai):
• Untuk disetujui Bupati melalui Camat
• Untuk Diperbaiki Desa

1. Tim Verifikasi Kecamatan 1) .


2)
3) .

4) ······························
5) .

1) .
2. Pendamping Desa/PDTI
2) ·············· .

BU' LANDAK,

KAROL GRET NATASA

Anda mungkin juga menyukai