Perbup No 63 THN 2021
Perbup No 63 THN 2021
Perbup No 63 THN 2021
BUPATI LANDAK,
Menimbang a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 31 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa, Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan belanja Desa diatur dengan Peraturan Bupati setiap tahun.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran 2022.
Mengingat 1. Pasal 18 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 Tentang Pembentukan
Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3904) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999
tentang Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3970);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 291, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2019 ten tang perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6321;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 611);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07 /2020 tentang
Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1641) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 69/PMK.07 /2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07 /2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa;
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2022 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1035);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 5 Tahun 2016 ten tang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Landak
(Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 57); sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 1 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Landak (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2019
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 83);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2022.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Landak.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten
Landak.
3. Bupati adalah Bupati Landak.
4. Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah Inspektorat Kabupaten Landak yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
5. Camat adalah Camat di Kabupaten Landak.
6. Desa adalah adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/ atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
9. Kepala Desa yang selanjutnya disingkat Kades adalah Kepala
Pemerintahan di desa yang dipilih langsung oleh dan dari penduduk
desa Warga Negara Republik Indonesia melalui pemilihan Kepala
Desa.
10. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
11. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa sebagai unsur
pembantu Kepala Desa yang terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana
Kewilayahan dan Pelaksana Teknis.
12. Sekretariat Desa adalah terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan
Umum dan Perencanaan serta Kepala Urusan Keuangan.
13. Pelaksana Kewilayahan adalah satuan tugas kewilayahan yang terdiri
dari para Kepala Dusun.
14. Pelaksana Teknis adalah satuan tugas pelaksana operasional yang
terdiri dari Kepala Seksi.
15. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
Badan Permusyawaratan Desa.
16. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
17. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
18. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Landak dan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
19. Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang
merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau
prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan
masyarakat.
20. Kewenangan Lokal Berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh
Desa, mampu dan efektif dijalankan oleh Desa, atau yang muncul
karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa.
21. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disebut Musyawarah Desa adalah musyawarah antara
badan permusyawaratan Desa, pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh badan permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
22. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
23. Alokasi Dana Desa selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dialokasikan
paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang
diterima daerah dalam APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
24. Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah selanjutnya disingkat
BHPRD adalah pengalokasian dana untuk Desa yang berasal dari Pajak
dan Retribusi Daerah yang diterima daerah dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dialokasikan paling sedikit 10%
(sepuluh perseratus) dari pajak dan retribusi daerah.
25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APB
Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
26. Penerimaan Desa adalah uang yang masuk ke rekening kas desa.
27. Pengeluaran Desa adalah uang yang dikeluarkan dari rekening kas
desa.
28. Pendapatan Desa adalah semua penerimaan Desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang menjadi hak desa dan tidak perlu dikembalikan oleh
desa.
29. Belanja Desa adalah semua pengeluaran desa yang merupakan
kewajiban desa selama 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diterima kembali oleh desa.
30. Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan desa yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran desa yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun anggaran
berikutnya.
31. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, yang selanjutnya
disingkat PKPKD, adalah Kepala Desa yang karena jabatannya
mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan Desa.
32. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, yang selanjutnya disingkat
PPKD, adalah perangkat Desa yang melaksanakan pengelolaan
keuangan Desa berdasarkan keputusan Kepala Desa yang
menguasakan sebagian kekuasaan PKPKD.
33. Sekretaris Desa adalah perangkat Desa yang
berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa yang
menjalankan tugas sebagai koordinator PPKD.
34. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnya disingkat RKUN adalah
rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara
pada bank sentral.
35. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RKUD adalah
rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar
seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.
36. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan uang
Pemerintahan Desa yang menempung seluruh penerimaan Desa
dan digunakan untuk mernbayar seluruh pengeluaran Desa
dalam I (satu) rekening pada Bank yang ditetapkan.
37. Bantuan Keuangan adalah bantuan dalam bentuk uang dari
Pemerintah Pusat, Pernerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah Desa dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.
38. Hibah adalah pemberian dalam bentuk uang atau barang atau jasa dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Daerah
atau Pihak Ketiga kepada Pemerintah Desa yang secara spesifik telah
ditentukan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat
serta tidak secara terus menerus.
39. Sumbangan Pihak Ketiga adalah pemberian dalam bentuk uang
dan/atau barang dari perseorangan atau instansi lain di luar
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa yang dapat berupa donasi, hadiah, wakaf atau lain
lain sumbangan.
40. Kekayaan Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan
asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
41. Pungutan Desa adalah segala pungutan baik berupa uang maupun
benda dan/ atau barang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa terhadap
rnasyarakat desa, berdasarkan pertirnbangan kemampuan sosial
ekonomi masyarakat di desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa
dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan desa.
42. Badan Usaha Mi1ik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya c:limiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesarbesarya kesejahteraan rnasyarakat
Desa.
43. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alarn dan/atau faktor non alarn maupun faktor manusia,
sehingga mengakibatkan tirnbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
44. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai
kegiatan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalarn satu tahun anggaran.
45. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara pendapatan
Desa dengan belanja Desa.
46. Defisit Anggaran Desa adalah selisih kurang antara pendapatan
Desa dengan belanja Desa.
47. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disebut SILPA adalah
selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran.
48. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat
DPA adalah dokumen yang memuat rincian setiap kegiatan,
anggaran yang disediakan, dan rencana penarikan dana untuk kegiatan
yang akan terlaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam APB Desa.
49. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang selanjutnya
disingkat DPPA adalah dokumen yang memuat perubahan rincian
kegiatan, anggaran yang disediakan dan rencana penarikan dana untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Perubahan APB Desa dan/atau Perubahan
Penjabaran APB Desa.
50. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan yang selanjutnya
disingkat OPAL adalah dokumen yang memuat kegiatan,
anggaran dan rencana penarikan dana untuk kegiatan lanjutan yang
anggarannya berasal dari SILPA tahun anggaran sebelumnya.
51. Pengadaan barang/jasa Desa yang selanjutnya disebut dengan
pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh Pemerintah Desa, baik dilakukan melalui swakelola dan/atau
penyedia barang/jasa.
52. Swakelola adalah kegiatan pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan dan/ atau diawasi sendiri oleh tim pengelola
kegiatan.
53. Rencana Anggaran Kas Desa yang selanjutnya disebut RAK Desa
adalah dokumen yang memuat arus kas masuk dan arus kas keluar
yang digunakan mengatur penarikan dana dari rekening kas untuk
mendanai pengeluaran-pengeluaran berdasarkan DPA yang telah
disahkan oleh Kepala Desa.
54. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP
adalah dokumen pengajuan untuk mendanai kegiatan pengadaan
barang dan jasa.
55. Hari adalah hari kerja.
56. Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah pilihan program dan/atau
kegiatan yang didahulukan dan diutamakan daripada pilihan kegiatan
Jainnya untuk dibiayai dengan Dana Desa.
57. Padat Karya Tonai Desa adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat
Desa, khususnya yang miskin dan marginal, yang bersifat produktif
dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan
teknologi Jokal untuk memberikan tambahan upah/pendapatan,
mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
58. Pandemi COVID-19 adalah bencana yang disebabkan oleh faktor
nonalam yaitu Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat Desa, sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia serta
dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan kejiwaan atau psikologis
manusia.
59. Desa Aman COVID-19 adalah kondisi kehidupan Desa yang tetap
produktif di tengah Pandemi COVID-19 dengan kedisiplinan warga
menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker,
menjaga jarak fisik, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
60. Bantuan Langsung Tonai Dana Desa adalah kegiatan pemberian
bantuan langsung berupa dana tunai yang bersumber dari Dana Desa
kepada keluarga penerima manfaat dengan kriteria yang disepakati
dan diputuskan melalui musyawarah Desa.
61. SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa
kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa
peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan,
Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya
untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
BAB II
PEDOMAN PENYUSUNAN APB Desa
Pasal 2
(1) Pedoman penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022, meliputi:
a. sinkronisasi kebijakan pemerintah kabupaten dengan kewenangan
Desa dan RKP Desa;
b. sinkronisasi kebijakan pemerintah kabupaten dengan kebijakan
prioritas penggunaan Dana Desa;
c. prinsip penyusunan APB Desa;
d. kebijakan penyusunan APB Desa;
e. teknis penyusunan APB Desa; dan
f. hal-hal khusus lainnya.
(2) Uraian pedoman penyusunan APB Desa Tahun Anggaran 2022
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I dan
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupatiini.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 3
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Landak.
Ditetapkan di Ngabang
pada tanggal 8 choler 2oz]
BUPA OAK,
KA I MARGRET NATASA
Diundangkan di Ngabang
pada tanggal 8 okbzc 201\
VINSt!US
Tabel l.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2022
Misi 5: Mewujudkan Desa Sebagai Pusat Pembangunan
Target
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2022
Meningkatkan Meningkatnya Indeks desa 0,51749
kualitas pembangunan desa, membangun
hidup pembinaan kemasyarakatan
masyarakat desa, dan pemberdayaan
pedesaan masyarakat desa.
Meningkatnya tata kelola Persentase desa 95
pemerintahan desa yang yang memiliki tata
baik, transparan dan kelola
akuntabel pemerintahan
yang baik (%)
B. Desa Mandiri
E.3. Waktu dan tahapan Penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagian dari Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2022.
Seluruh pendapatan desa yang diterima dari Alokasi Dana Desa
dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Desa disalurkan
Pemerintah Daerah dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas
Desa. Apabila terjadi peru bahan terhadap waktu dan tahapan
penyaluran, maka waktu dan tahapan penyaluran Alokasi Dana Desa
dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah kepada Desa menyesuaikan
dengan ketentuan terbaru yang diatur dalam Peraturan Bupati tentang
tahapan penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi Daerah kepada Desa.
A. Desa Reguler
NO TAHAPAN PENYALURAN ALOKASI WAKTU
1. Penyaluran Tahap I Paling cepat
a. Paling cepat bulan Januari sebesar 40% bulan Januari
(empat puluh) persen. 2022, paling
Iambat bulan
b. Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum
Mei 2022
Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja oleh
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) setelah menerima
Rekomendasi Penyaluran dari Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (DPMPD).
c. Rekomendasi penyaluran dari RKUD ke RKD
diberikan oleh DPMPD setelah Pemerintah
Desa memenuhi persyaratan penyaluran
dan sudah direviu oleh APIP.
B. Desa Mandiri
2. Belanja Barang/Jasa
a. Belanja barang/jasa digunakan untuk pengeluaran bagi
pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12
(dua belas) bulan.
b. Belanja barang/jasa digunakan antara lain untuk:
a. operasional pemerintah Desa;
b. pemeliharaan sarana prasarana Desa;
c. kegiatan sosialisasi/rapat/pelatihan/bimbingan teknis;
d. operasional BPD;
e. insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga; dan
f. pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.
c. Insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga yaitu bantuan uang
untuk operasional lembaga Rukun Tetangga/Rukun Warga
untuk membantu pelaksanaan tugas pelayanan
pemerintahan, perencanaan pembangunan, ketentraman dan
ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat Desa.
d. Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat
dilakukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Desa.
3. Belanja Modal
Merupakan pengadaan barang yang nilai manfaatnya lebih dari
12 (dua belas) bulan dan menambah aset dan untuk kegiatan
penyelenggaraan kewenangan desa.
g. Pembiayaan Desa
Pembiayaan Desa merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada Tahun Anggaran yang bersangkutan maupun pada Tahun
Anggaran berikutnya.
Pembiayaan desa terdiri atas kelompok:
1. Penerimaan Pembiayaan;
a. SiLPA tahun sebelumnya;
SiLPA sebagaimana dimaksud meliputi pelampauan
penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan
belanja, dan sisa dana kegiatan yang belum selesai atau
lanjutan. Penggunaan SiLPA disesuaikan dengan sumber
dananya.
b. Pencairan dana cadangan;
Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan
kebutuhan dana cadangan yang selanjutnya dicatatkan dalam
penerimaan pembiayaan dalam APB Desa dan basil penjualan
kekayaan Desa yang dipisahkan kecuali tanah dan bangunan.
Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan dicatat dalam
penerimaan pembiayaan basil penjualan kekayaan Desa yang
dipisahkan.
2. Pengeluaran Pembiayaan.
Pengeluaran pembiayaan terdiri atas :
a. Pembentukan Dana Cadangan
1. Pembentukan dana cadangan dilakukan untuk mendanai
kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus
dibebankan dalam l (satu) Tahun Anggaran.
2. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan peraturan
Desa.
3. Peraturan Desa terkait dana cadangan paling sedikit
memuat:
a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana
cadangan;
c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang
harus dianggarkan;
d. sumber dana cadangan; dan
e. Tahun Anggaran pelaksanaan dana cadangan.
4. Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari
penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan
yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. Penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhir
masa jabatan kepala Desa.
b. Penyertaan Modal
1. Penyertaan modal antara lain digunakan untuk
menganggarkan kekayaan pemerintah Desa yang
diinvestasikan dalam BUM Desa untuk meningkatkan
pendapatan Desa atau pelayanan kepada masyarakat.
2. Penyertaan modal merupakan kekayaan Desa yang
dipisahkan yang dianggarkan dari pengeluaran
pembiayaan dalam APB Desa.
3. Penyertaan modal dalam bentuk tanah kas Desa dan
bangunan tidak dapat dijual.
4. Penyertaan modal pada BUM Desa melalui proses analisis
kelayakan sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan.
5. Tata cara penyertaan modal diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Bupati mengenai pengelolaan keuangan Desa.
6. Peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf e
sedikitnya memuat ketentuan tentang:
a. indikator penyertaan modal yang dapat disertakan; dan
b. indikator analisa kelayakan penyertaan modal.
BU I LANDAK,
RGRET NATASA
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI LANDAK
NOMOR 63 TAHUN 22\
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2022
4 1 2 Hasil Aset
4 1 2 01 Pengelolaan Tanah Kas Desa
4 1 2 02 Tambatan Perahu
4 1 2 03 Pasar Desa
4 1 2 04 Tempat Pemandian Umum
4 1 2 05 Jaringan Irigasi Desa
4 1 2 06 Pelelangan Ikan Milik Desa
4 1 2 07 Kios Milik Desa
4 1 2 08 Pemanfaatan Lapangan/Prasarana Olah raga Milik Desa
4 1 2 90-99 Lain-lain
4 2 Transfer
4 2 1 Dana Desa
4 2 1 01 Dana Desa
4 2 2 Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten/kota
Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
4 2 2 01 Kabupaten /kota
4 2 3 Alokasi Dana Desa
4 2 3 01 Alokasi Dana Desa
4 2 4 Bantuan Keuangan Provinsi
4 2 4 01 Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
4 2 4 90-99 Lain-lain Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
4 3 Pendapatan Lain-lain
4 3 1 Penerimaan dari Hasil Keriasama antar Desa
4 3 1 01 Penerimaan dari Hasil Keriasama antar Desa
4 3 2 Penerimaan dari Hasil Keriasama Desa dengan Pihak Ketiga
4 3 2 01 Penerimaan dari Hasil Keriasama Desa dengan Pihak Ketiga
4 3 3 Penerimaan dari Bantuan Perusahaan vang berlokasi di Desa
4 Penerimaan dari Bantuan Perusahaan yang berlokasi di
3 3 01 Desa
4 3 4 Hibah dan sumbangan dari Pihak Ketiga
4 3 4 01 Hibah dan sumbangan dari Pihak Ketiga
Koreksi kesalahan belanja tahun-tahun anggaran
4 3 5 sebelumnya yang mengakibatkan penerimaan di kas Desa
pada tahun anggaran berialan
Koreksi kesalahan belanja tahun-tahun anggaran
4 3 5 01 sebelumnya yang mengakibatkan penerimaan di kas Desa
pada tahun anggaran berialan
4 3 6 Bunga Bank
4 3 6 01 Bunga Bank
4 3 9 Lain-lain pendapatan Desa vang sah
3 9 90-99 Lain-lain pendapatan Desa vang sah
5 BELANJA
5 1 Belania Pegawai
5 1 1 Penghasilan Tetap dan Tuniangan Kepala Desa
5 1 1 01 Penghasilan Tetap Kepala Desa
5 1 1 02 Tuniangan Kepala Desa
5 1 1 90-99 Penerimaan Lain Kepala Desa vang Sah
5 1 2 Penghasilan Tetap dan Tuniangan Perangkat Desa
5 1 2 01 Penghasilan Tetap Perangkat Desa
5 1 2 02 Tuniangan Perangkat Desa
5 1 2 90-99 Penerimaan Lain Perangkat Desa vang Sah
5 1 3 Jaminan Sosial Kepala Desa dan Perangkat Desa
5 1 3 01 Jaminan Kesehatan Kepala Desa
5 1 3 02 Jaminan Kesehatan Perangkat Desa
5 1 3 03 Jaminan Ketenagakeriaan Kepala Desa
5 1 3 04 Jaminan Ketenagakeriaan Perangkat Desa
5 1 4 Tuniangan BPD
5 1 4 01 Tuniangan Kedudukan BPD
5 1 4 02 Tuniangan Kineria BPD
5 2 6 Belania Pemeliharaan
5 2 6 01 Belanja Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Berat
5 2 6 02 Belanja Pemeliharaan Kendaraan Bermotor
5 2 6 03 Belanja Pemeliharaan Peralatan
5 2 6 04 Belanja Pemeliharaan Bangunan
5 2 6 05 Belanja Pemeliharaan Jalan
5 2 6 06 Belanja Pemeliharaan Jembatan
Belanja Pemeliharaan Irigasi/Saluran Sungai/Embung/ Air
5 2 6 07
Bersih, jaringan Air Limbah, Persampahan, dll)
Belanja Pemeliharaan Jaringan dan Instalasi (Listrik,
5 2 6 08
Telepon, Internet, Komunikasi, dill
5 2 6 90-99 Belania Pemeliharaan Lainnva
6 PEMBIAYAAN
6 1 Penerimaan Pembiayaan
6 1 1 SILPA Tahun Sebelumva
6 1 1 01 SILPA Tahun Sebelumnva
6 1 2 Pencairan Dana Cadangan
6 1 2 01 Pencairan Dana Cadangan
6 1 3 Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan
6 1 3 01 Hasil Penjualan Kekavaan Desa yang Dipisahkan
6 1 9 Penerimaan Pembiavaan Lainnva
6 1 9 90-99 Penerimaan Pembiavaan Lainnva
6 2 Pengeluaran Pembiayaan
6 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
6 2 1 01 Pembentukan Dana Cadangan
6 2 2 Penvertaan Modal Desa
6 2 2 01 Penvertaan Modal Desa
6 2 9 Pengeluaran Pembiayaan lainnya
6 2 9 90-99 Pengeluaran Pembiavaan lainnva
B. l. Format Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa
TENTANG
Menimbang a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan Desa dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat
Desa;
b. Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran termuat dalam Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran yang
disusun sesuai dengan Kebutuhan pemerintahan Desa berdasarkan
prinsip kebersamaan,efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dan kemandirian sehingga menciptakan
landasan kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan
menuju Masyarakat yang adil,makrnur dan sejahtera;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ;
Mengingat 1. .. .
2.
3. .. dan seterusnya;
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran dengan
perincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp. ·····························
2. Belanja Desa
Rp. ·····························
Surplus/Defisit Rp. ·····························
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. ·····························
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. ·····························
Selisih Pembiayaan ( a-b ) Rp. ·····························
Pasal 2
Pasal 3
Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat:
a. APB Desa;
b. daftar penyertaan modal, jika tersedia;
c. daftar dana cadangan, jika tersedia; dan
d. daftar kegiatan yang belum dilaksanakan di tahun anggaran
sebelumnya, jika ada.
Pasal 4
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai landasan operasional
pelaksanaan APBDesa.
Pasal 5
Pasal 6
Dalam hal terjadi:
a. penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada
tahun berjalan;
b. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
objek belanja; dan
c. kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan
menyebabkan SiLPA akan dilaksanakan dalam tahun berjalan.
Kepala Desa dapat mendahului perubahan APB Desa dengan
melakukan perubahan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran
APBDesa dan memberitahukannya kepada BPD.
Pasal 7
Ditetapkan di ..
pada tanggal .
Diundangkan di .
pada tanggal...
tanda tangan
NAMA
LAMPIRAN
PERATURAN DESA........
NOMOR.......... TAHUN .
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN .....
..................... , ·················
Kepala Desa, .
Keterangan Cara Pengisian
TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN .
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pernerintah Desa Rp .
b. Bidang Pernbangunan Rp .
c. Bidang Pernbinaan Kernasyarakatan Rp .
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp .
e. Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan Rp .
rnendesak Desa
Jumlah Belanja Rp .
Surplus/ (Defisit) Rp .
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp .
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp .
Selisih Pembiayaan ( a-b ) Rp .
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di .
pada tanggal .
Tanda Tangan
NAMA
Diundangkan di .
Pada Tanggal .
NAMA
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA DESA.........
NOMOR. TAHUN .
TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
5 BELANJA
Penyelenggaraan
1 Pemerintahan Desa
1 1 Penyelenggaraan
Belanja
Penghasilan Tetap,
Tunjangan dan
Operasional
Pemerintahan Desa
1 1 OJ Penyediaan
Penghasilan Tetap dan
Tunjangan Kepala
Desa
1 1 01 5 1 Belania Pegawai
1 1 01 5 1 1 Penghasilan Tetap &
Tunjangan Kepala
Desa
<Rincian Obyek
1 1 01 5 1 1 ... Belania>
1 3 Administrasi
Kependudukan,
Pencatatan Sipil,
Statistik dan
Kearsipan dan
kependudukan (Surat
Pengantar / Pelayanan
KTP, Kartu Keluarga,
dII)
1 3 01 2 2 Belanja Barang dan
Jasa
1 3 01 2 2 2 Belanja Jasa
Honorarium
<Rincian Obvek Belania>
2 Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 1 Pendidikan
2 1 05 Pembangunan/Rehabil
itasi/ Peningkatan
Sarana Prasarana
Perpustakaan/
Taman Bacaan Desa/
Sanggar Belaiar
1 3 01 Pelayanan
administrasi umum
2 1 05 5 3 Belania Modal
Belanja Modal Gedung
2 1 05 5 3 4 Bangunan dan Taman
<Rincian Obyek
1 1 05 5 3 4 ... Belania>
5 Penanggulangan
Bencana, Keadaan
Darurat dan Mendesak
Penanggulangan
5 1 Bencana
Penanggulangan
5 1 00 Bencana
5 1 00 5 4 Belania Tak Terduga
5 1 00 5 4 00 Belania Tak Terduga
5 1 00 5 4 00 00 Belania Tak Terduga
5 2 Keadaan Darurat
5 2 00 Keadaan Darurat
5 2 00 5 4 Belanja Tak Terduga
5 2 00 5 4 00 Belanja Tak Terduga
5 2 00 5 4 00 00 Belanja Tak Terduga
5 3 Keadaan Mendesak
5 3 00 Keadaan Mendesak
5 3 00 5 4 Belanja Tak Terduga
5 3 00 5 4 00 Belanja Tak Terduga
5 3 00 5 4 00 00 Belanja Tak Terduga
JUMLAH BELANJA
SURPLUS /(DEFISIT
6 PEMBIAYAAN
Penerimaan
6 1 Pembiavaan
SiLPATahun
6 1 1 Sebelumnva
SiLPA Tahun
6 1 1 1 Sebelumnva
Pengeluaran
6 2 Pembiavaan
6 2 1 Pembentukan Dana
Cadangan
6 2 2 1 Pembentukan Dana
Cadangan
dst
SELISIH PEMBIAYAAN
Kepala Desa
( )
TENTANG
Mengingat 1 ................................................. ,
2. • •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• J
3. . '
MEMUTUSKAN :
1. Pendapatan Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah pendapatan setelah perubahan Rp .
2. Belanja Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah pendapatan setelah perubahan Rp .
Surplus/(Defisit) setelah perubahan Rp .
3. Pembiayaan Desa
3.1. Penerimaan Pembiayaan
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah penerimaan setelah perubahan Rp .
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan di .
Pada tanggal .
KEPALA DESA (Nama Desa)
Tanda Tangan
Nama
Diundangkan di .
Pada tanggal .
Tanda Tangan
Nama
5 e
53Eg 9
-z
I)
z 2.
Iv
@
?>i rj zc'
n. 0 ? g>
z 5
z
•2>
A
3
2
c
:;o oc
=i
> FEt
2
3= s
C
,>
z E
z7 7 >U F
gg 20
••
U
t F
z 5?± 6
►►
99
c,
2>2 z z z
2
?5 gQ,
gZ
z 9z
E
tO
g
ii% z.7
>
A @ 0.
•U
.· D> p
-'d c,
Z5
5-
D>
z cz t >'
z3@ o3
t •
a
2±g± Uc
z_5 >2 $
gi U
c ►
zz
�U)'tl c
1/l
G1
5sz
33g 3 Ill
;
,> z z c
z
} e
±? °z z
z 9
>
z
?% z 0
O
%2
G9
.· D>
- tQ
> 7
z::
0
>
3z
3z D>
3
t%J ::c
Uc,
>
at at
77
za
:~
3
J
a
p
U
o
>E
0o
z0
>]
0
E. Format Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran Perubahan APB Desa
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
1.2.Transfer
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah pendapatan transfer setelah perubahan Rp .
2. Belanja Desa
2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .
3. Pembiayaan Desa
3.1. Penerimaan Pembiayaan
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .
3.2. Pengeluaran Pembiayaan
a. semula Rp .
b. bertambah/(berkurang) Rp .
Jumlah setelah perubahan Rp .
Selisih Pembiayaan setelah perubahan Rp .
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di ..
pada tanggal ..
KEPALA DESA (Nama Desa)
Tanda Tangan
Nama
Diundangkan di ..
Pada tanggal .
Tanda Tangan
Nama
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Tanggal Terima
3. tunjangan dan
operasional
BPD;
4. insentif rukun
tetangga dan
rukun warga
2.3.5 Siltap, tunjangan Peraturan Bupati
dan operasional tentangADD
untuk Kepala Desa atau Perbup
dan Perangkat tentang
Desa sesuai yang Penetapan Siltap
ditetapkan dalam Kepala Desa dan
peraturan Bupati Perangkat Desa
4) ······························
5) .
1) .
2. Pendamping Desa/PDTI
2) ·············· .
BU' LANDAK,