Diskusi 4 PKM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Materi PKM

Kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai dari mata kuliah PKM berkenaan dengan peningkatan
kemampuan guru pemula. Sebagai guru pemula diharuskan menguasai beberapa kompetensi standar
yang dirumuskan dalam SKGP (Standar Kompetensi Guru Pemula), yaitu sebagai berikut.

01. Guru sebagai tenaga profesional bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu
pengembangan dan pengelolaan program sekolah, serta mengembangkan profesionalitas.

02. Secara ringkas tugas, fungsi dan uraian tugas guru dirangkum dalam matrik berikut.

Konsep Kompetensi Guru

1. Kompetensi bersifat personal dan kompleks serta merupakan satu kesatuan utuh yang
menggambarkan potensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, yang dimiliki
seseorang yang terkait dengan profesi tertentu. Kompetensi merupakan kemampuan opersional yang
bernalar yang dapat diaktualisasikan atau diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk
menjalankan profesi tersebut.

2. Kompetensi merupakan suatu kesatuan dari unsur pengetahuan, keterampilan, sikap serta nilai, dan
kemampuan mengkoordinasikan unsur-unsur tersebut agar dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan
atau kinerja. Bentuk dan kualitas kinerja dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain lingkungan
atau iklim kerja dan tantangan atau tuntutan pekerjaan. Kualifikasi dan profesionalitas merupakan
contoh bentuk perwujudan dari kompetensi yang dimiliki seseorang.

3. Dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik diperlukan kemampuan guru untuk
mengembangkan potensi siswa dan memfasilitasi kebutuhan belajarnya sehingga peserta didik mampu
mengembangkan potensinya secara sistematis, sistemik, dan terarah dalam lingkungan belajar yang
kondusif. Untuk itu, diperlukan guru yang berfungsi sebagai fasilitator belajar yang memiliki kepribadian,
kemampuan pedagogis, keprofesionalan dan kepakaran, komitmen dan tanggung jawab sosial-
profesional yang handal.

4. Guru profesional secara konseptual memiliki ciri-ciri yaitu menguasai substansi bidang studi tertentu
secara mendalam dan meluas, dapat melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang mendidik,
berkepribadian dan memiliki komitmen dan perhatian terhadap perkembangan peserta didik maupun
berjiwa inovatif dan adaptif terhadap perubahan pendidikan. Substansi bidang studi dan konteks
pembelajaran selalu berkembang dan berubah menurut dimensi ruang dan waktu, oleh karenanya guru
dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya. Untuk itu, guru perlu memiliki kemampuan untuk
menggali informasi kependidikan dan bidang studi dari berbagai sumber, termasuk dari sumber
elektronik dan pertemuan ilmiah, serta melakukan kajian atau penelitian untuk menunjang
pembelajaran yang mendidik.

5. Totalitas kompetensi mengandung unsur-unsur yang dapat ditampilkan dan yang tidak dapat
ditampilkan. Unsur-unsur yang dapat ditampilkan perlu dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator
sehingga pencapaiannya dapat diukur. Indikator-indikator kompetensi itu berisikan kinerja yang bersifat
esensial atau inti yang ditampilkan selama dan setelah pembelajaran. Dalam perwujudan kompetensi ini
indikator berguna untuk mengembangkan alat penilaian dalam rangka mengukur tingkat penguasaan
kompetensi (mastery level). Unsur kompetensi yang tidak dapat ditampilkan secara eksplisit, seperti
keyakinan dan komitmen diharapkan pula dapat memberikan kontribusi positif terhadap penciptaan
lingkungan belajar yang kondusif terhadap pencapaian proses dan hasil pembelajaran yang optimal.

Hakikat Belajar dan pembelajaran


Belajar dan pembelajaran bagaikan dua sisi mata uang. Belajar dapat didefinisikan sebagai
perubahan perilaku yang permanen berdasarkan pengalaman yang diperoleh dan
diinternalisasikan oleh peserta didik. Seseorang dikatakan telah belajar apabila dalam dirinya
terjadi perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak peduli menjadi peduli. Perubahan itu timbul karena terjadinya pemahaman pengetahuan,
perubahan sikap, dan penguasaan keterampilan baru. Sementara itu, pembelajaran adalah
segenap upaya yang dilakukan untuk menciptakan situasi agar peserta didik belajar.
Perilaku dalam pengertian belajar, terkait dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam
kegiatan pembelajaran ketiganya muncul secara bersamaan dengan kadar yang bervariasi.
Masing-masing ranah memiliki jenjang kesulitan yang berbeda-beda, yang disebut dengan istilah
‘taksonomi’.
Sesuai dengan hakikat pembelajaran di atas, ada sejumlah prinsip yang harus Anda perhatikan
ketika mengelola kegiatan pembelajaran, di antaranya adalah berikut ini.
1. Pembelajaran berpusat kepada siswa.
2. Pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan siswa.
3. Siswa belajar untuk mencapai kompetensi tertentu.
4. Pembelajaran mengembangkan seluruh kemampuan siswa.
5. Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah siswa.
6. Mengembangkan keterampilan siswa memecahkan masalah.
7. Mengembangkan kemampuan siswa menggunakan ilmu dan teknologi.
8. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa sebagai warga negara yang baik.
9. Mendorong prinsip belajar sepanjang hayat.
10. Menciptakan suasana kegiatan yang kreatif dan inovatif.
11. Mengembangkan kecakapan hidup.
Semua prinsip tersebut harus mendasari proses pembelajaran sehingga proses tersebut sesuai
dengan tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sesuai dengan prinsip di atas, terdapat
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran agar berlangsung secara
efektif, yaitu sebagai berikut.
1. Pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa secara langsung dapat berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.
2. Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksi apa yang telah
dilakukannya.
3. Pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan individual.
4. Pembelajaran harus dapat memupuk kemandirian dan kemampuan bekerja sama.
5. Pembelajaran harus terjadi dalam iklim yang kondusif baik iklim sosial maupun iklim
psikologis.
6. Pembelajaran yang dikelola guru harus dapat mengembangkan kreativitas dan rasa ingin tahu.
Dalam menciptakan proses pembelajaran, seorang guru perlu memperhatikan kriteria keberhasilan
pembelajaran agar selalu berusaha mencapai kriteria tersebut. Menurut Sudjana (1989) kriteria
keberhasilan pembelajaran ditinjau dari dua hal, yaitu proses dan hasil belajar yang dicapai siswa.
Dari segi proses, pembelajaran haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa mampu
mengembangkan potensi dirinya sendiri melalui berbagai kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan dari segi hasil belajar, keberhasilan pembelajaran dilihat dari
tingkat pencapaian tujuan oleh siswa, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Sumber : Buku Konsep Dasar PKM IDIK4304

Anda mungkin juga menyukai