Pencegahan Hazard K3 Tentang Cuci Tangan Naurah Nazhifah 202202212
Pencegahan Hazard K3 Tentang Cuci Tangan Naurah Nazhifah 202202212
Pencegahan Hazard K3 Tentang Cuci Tangan Naurah Nazhifah 202202212
Naurah Nazhifah
202202212
1. Pengertian
dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan
mengungkapkan bahwa cuci tangan adalah satu satunya prosedur terpenting dalam
pengendalian infeksi nosokomial. Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu
yang mengalir atau hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Potter (2015)
cara menggosok dan menggunakan sabun serta membilasnya pada air yang
dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan
mengungkapkan bahwa cuci tangan (juga dianggap hygiene tangan) adalah satu
2015).
2. Tujuan
Tujuan mencuci tangan menurut Depkes RI (2008) adalah salah satu unsur
silang (orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau
perpindahan kuman.
3. Manfaat cuci tangan
influenza, hepatitis A, dan diare terutama pada bayi dan balita. Anak yang
mencuci tangan tanpa menggunakan sabun berisiko 30 kali lebih besar terkena
penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau
penyakit tipoid empat kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan
menggunakan sabun. Selain itu, manfaat positif lain dari mencuci tangan adalah
manfaat yaitu:
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang, berkebun dll)
f. Setelah bermain
5. Cuci tangan enam langkah dengan hand rub atau hand sanitizer
berbasis alkohol, dilakukan sesuai lima waktu. Peralatan yang dibutuhkan untuk
mencuci tangan hand-rub hanya cairan berbasis alkohol sebanyak 2-3 ml.
telapak tangan.
tangan secara bergantian. Lakukan semua prosedur diatas selama 20-30 detik.
B. Hand Sanitizer
1. Pengertian
Gel pembersih tangan atau hand sanitizer ini juga dikenal dengan detergen
sintetik cair pembersih tangan yang merupakan sediaan pembersih yang dibuat dari
bahan aktif detergen sintetik dengan atau tanpa penambahan zat lain yang tidak
menimbulkan iritasi pada kulit. Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau
etanol yang dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin,
dan menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan
penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2013
terbukti bahwa hand sanitizer dapat membunuh bakteri. Hand sanitizer terbukti lebih
ampuh untuk membunuh bakteri dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air
mengalir saja. Hal ini dikarenakan tidak adanya zat antiseptik yang digunakan. Zat
antiseptik adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan metabolisme bakteri,
alkohol di dalamnya lebih dari 60%, apabila kandungan alkohol dibawah 60%
maka hand sanitizer tersebut tidak dapat secara efektif membunuh kuman yang
Menurut CDC, hand sanitizer terbagi menjadi dua yaitu mengandung alkohol dan
tidak mengandung alkohol. Hand sanitizer dengan kandungan alkohol antara 60-
95% memiliki efek anti mikroba yang baik dibandingkan dengan tanpa kandungan
Adapun kelebihan hand sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu relatif
Senyawa yang terkandung dalam hand sanitizer memiliki mekanisme kerja dengan
cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman. Kandungan aktif yang
sering ditemukan pada hand santizer dipasaran adalah 62% etil alcohol. Kandungan
tersebut bermanfaat dalam membunuh bakteri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Liu et al, menyatakan bahwa efektivitas dari suatu hand sanitizer ditentukan oleh
berbagai faktor seperti, jenis antiseptik yang kita gunakan dan banyaknya, metode
1. Pengertian bakteri
prokariotik yang bersel satu. Istilah bakteri dari bahasa Yunani dari kata bekterion
yang berarti tongkat atau batang dan umumnya tidak berklorofil. Berkembang
biak dengan membelah diri dan bahan-bahan genetiknya tidak terbungkus dalam
c. Fimbria atau Pili yaitu bulu-bulu tipis khusus yang membantu adhesi ke sel
ureter. Antigen fimbria sering bersifat imunogenik tetapi bervariasi antar statin
Flagela dapat tunggal atau multipel, dapat berada di salah satu ujung sel
2010) yaitu:
a. Suhu
Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia. Tetapi,
beberapa bakteri dapat tumbuh dalam lingkungan ekstrem yang berada di luar
minimum dan maksimum. Bakteri biasanya tidak dapat tumbuh optimal di luar
Dengan membuat grafik pertumbuhan pada kisaran suhu tertentu, kita dapat
melihat bahwa pertumbuhan bakteri pada suhu optimum biasanya sangat tinggi. Hal
ini terjadi karena suhu yang lebih tinggi akan menginaktifkan sistem enzimatik di
1
3
dalam sel bakteri. Berdasarkan suhu pertumbuhan, dikenal bakteri psikrofil,
b. pH
subur pada pH 6,5-7,5. Sangat sedikit bakteri yang dapat tumbuh pada pH asam
(di bawah pH 4). Hal inilah yang menyebabkan makanan tertentu dapat diawetkan
disebut dengan asidofil karena dapat menoleransi keasaman. Salah satu tipe
dan pabrik oksidasi sulfur dari asam sulfat dapat bertahan pada pH 1. Jamur dan
ragi dapat tumbuh pada rentang pH bakteri, tetapi pH optimum ragi dan jamur
asam dan mempertahankan pH, dapar kimia dapat ditambahkan ke dalam media.
Pepton dan asam amino bekerja sebagai dapar dalam beberapa media perbenihan.
Banyak media yang juga mengandung garam fosfat sebagai dapar. Garam fosfat
c. Faktor kimia
mikroorganisme adalah unsur kimia, antara lain karbon, nitrogen, sulfur, fosfor,
dan unsur kelumit (Cu, Zn dan Fe). Karbon merupakan unsur penting dalam setiap
mahluk hidup. Setengah berat kering suatu bakteri adalah karbon. Kemoheterotrof
1
4
mendapatkan sebagian besar karbon dari sumber energi yang diperoleh, seperti
Beberapa unsur lain juga diperlukan oleh bakteri untuk sintesis mater)
seluler yaitu nitrogen dan sulfur untuk sintesis protein; nitrogen dan fosfor untuk
sintesis DNA, RNA, dan ATP. Molekul ATP sangat penting untuk penyimpanan
dan transfer energi kimia di dalam sel. Kandungan nitrogen kurang lebih 14%
berat kering suatu sel bakteri, sedangkan sulfur dan fosfor sekitar 4%.
berupa asam amino dan protein. Sebagian besar bakteri mampu menguraikan
protein dan menyusun kembali asam amino menjadi protein baru yang
+
dibutuhkannya. Bakteri lainnya menggunakan nitrogen dari ion amonium (NH 4 ),
yang sudah dalam keadaan tereduksi yang terdapat pada bahan-bahan seluler. Bahkan
ada pula bakteri yang mampu memanfaatkan nitrogen yang berasal dari ion
-
nitrat, NO3 dalam larutan.
gas (N2) langsung dari atmosfer. Proses ini dinamakan fiksasi nitrogen. Sebagian
tanah, tetapi ada juga yang bekerja sama secara simbiosis dengan akar tumbuhan
yang difiksasi pada proses simbiosis dimanfaatkan, baik oleh tumbuhan maupun
oleh bakteri.
1
5
Sulfur digunakan untuk sintesis asam amino dan vitamin (misalnya, tiamin
dan biotin). Fosfor merupakan unsur penting untuk sintesis asam nukleat dan
Ca, Fe, Cu, Zn, dan Mo) sebagai kofaktor, yang merupakan unsur penting untuk
memfungsikan beberapa jenis enzim. Unsur-unsur ini terdapat dalam air dan
d. Oksigen
energi dari nutrien yang diperoleh daripada mikroba yang tidak menggunakan
bakteri aerob obligat. Bakteri aerob obligat memiliki kelemahan, yaitu oksigen
sangat sedikit terlarut di dalam media dan air di lingkungan bakteri tersebut. Oleh
disebut anaerob fakultatif. Dengan kata lain, bakteri anaerob fakultatif dapat
menggunakan oksigen bila ada oksigen, tetapi dapat terus bertumbuh dengan
per gram atau per milliliter contoh yang ditentukan melalui metode standar.
mengetahui jumlah mikroba yang ada dalam suatu sampel. Pada pengujian angka
kuman menggunakan media Plate Count Agar (PCA) sebagai media padatnya.
Pada uji ini, metode yang sering digunakan yaitu hitung cawan. Prinsip dari
metode hitung cawan adalah sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada
medium agar, kemudian sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan kemudian dihitung tanpa
menghitung jumlah mikroba dikarenakan hanya sel yang masih hidup yang
dihitung, beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus, serta dapat digunakan
untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk mungkin
berasal dari mikroba yang mempunyai penampakan spesifik (Wijaya dkk., 2015).
(Waluyo, 2016):
2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang
berbeda pula.
3. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
permukaan agar.
6. Menggunakan peralatan gelas yang lebih banyak untuk melakukan teknik ini
Keuntungan dari metode pertumbuhan agar atau metode uji ALT adalah
1. Kemungkinan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba,
Kemungkinan ada jenis mikroba yang tidak dapat tumbuh karena penggunaan
jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan oksigen selama masa inkubasi.
permukaan media agar sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan
4. Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikroba antara
30-300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan
peng-hitungan yang kurang teliti secara statistik, namun bila lebih dari 300
koloni akan menghasilkan hal yang sama karena terjadi persaingan diantara
koloni.
1
8
5. Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang
koloni diskrit yang didistribusikan secara merata di seluruh permukaan. Selain itu,
dituangkan kedalam cawan petri steril dan dibiarkan membeku. Setelah membeku
dengan sempurna kemudian sebanyak 0,1 ml contoh yang telah diencerkan dipipet
pada permukaan agar tersebut. Sebuah batang gelas melengkung (hockey stick)
Setelah dingin, batang gelas tersebut digunakan untuk meratakan contoh diatas
medium agar dengan cara memutarkan cawan petri di atas meja. Selanjutnya,
inkubasi dilakukan seperti pada metode tuang. Tetapi harus di ingat bahwa jumlah
contoh yang ditumbuhkan hanya 0,1 ml tidak boleh 1 ml. Jadi harus dimasukkan ke
dalam sampel campuran, yang ditambahkan ke media agar cair sebelum media
memadat. Proses ini menghasilkan koloni yang tersebar merata di seluruh medium
dalam cawan petri tersebut dimasukkan agar cair steril yang telah didinginkan
sampai 50ºC sebanyak kira-kira 15 ml. selama penuangan medium, tutup cawan
tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk menghindari terjadi kontaminasi dari luar.
Setelah penuangan cawan petri segera digerakkan secara hati-hati agar sel-sel
mikroba menyebar secara merata. Hal ini dilakukan dengan gerakan melingkar
atau gerakan seperti angka delapan, setelah agar memadat, cawan-cawan tersebut
dengan metode permukaan terlebih dahulu dibuat agar cawan tersebut kemudian
sebanyak 0,1 ml sampel yang telah diencerkan dipipet pada permukaan agar-agar
Inkubasi dilakukan pada suhu dan waktu tertentu sesuai dengan jenis
mikroba yang akan dihitung. Medium agar yang digunakan juga disesuaikan
dengan jenis mikroba yang akan ditumbuhkan. Selama inkubasi, sel-sel yang
masih hidup akan tumbuh dan membentuk koloni yang dapat terlihat langsung
Pada penanaman dengan teknik streak, yaitu menggunakan ose yang telah
di inokulasi pada media PCA sesuai pengenceran. Gores secara kontinyu dengan
streak zig-zag sampai setengah permukaan agar kemudian jangang pijarkan ose
0
lalu putar cawan 180 C lanjutkan goresan sampai habis (Hafsan, 2015).
2
0
Berikut merupakan perhitungan jumlah koloni dan syarat koloni yang
1. Idealnya jumlah koloni per plate yang boleh dihitung yaitu antara 30 s/d 300
6. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung dua koloni
7. Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung.
8. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung satu koloni.
9. Perhitungan dapat dilakukan dengan cara manual dengan memberi tanda titik
dengan spidol pada petridish pada koloni yang sudah dihitung, dapat pula
Standar ini berfungsi untuk melaporkan suatu hasil analisis mikrobiologi dan
menjelaskan mengenai cara menghitung koloni pada cawan serta cara memilih data
yang ada untuk menghitung jumlah koloni didalam suatu contoh. Standar yang
standar atau peraturan yang telah ditentukan. Syarat- syaratnya sebagai berikut:
a. Pilih cawan yang ditumbuhi koloni dengan dengan jumlah 30-300 koloni. >300=
b. Jumlah koloni yang dilaporkan terdiri dari dua digit yaitu angka satuan dan
angka persepuluh yang dikalikan dengan kelipatan 10 (eksponensial), misal 2.3
4 4
x 10 , bukan 2.34 x 10 . Pembulatan keatas dilakukan pada angka seperseratus
4 4
yang sama atau lebih besar dari lima, misal 2.35 x 10 menjadi 2.4 x 10 , atau
4 4
2.34 x 10 menjadi 2.3 x 10 .
d. Bila diperoleh perhitungan > 300 dari semua pengenceran, maka hanya
e. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni dengan jumlah
antara 30 dan 300 dan perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah dari
kedua pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan dua. Jika
perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah lebih besar dari dua yang
f. Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, data yang diambil
harus dari kedua cawan tersebut tidak boleh diambil salah satu meskipun salah
satu dari cawan duplo tersebut tidak memenuhi syarat diantara 30 dan 300.
2
2