Perbup No 48 Tahun 2022
Perbup No 48 Tahun 2022
Perbup No 48 Tahun 2022
TENTANG
PEDOMANADMINISTRASIPELAKSANAAN
DANPENGENDALIAN KEGIATAN
PEMBANGUNANDI LINGKUNGANPEMERINTAHKABUPATENBUTON
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
BUPATIBUTON,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Buton.
-3-
Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai
pedoman bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah
dalam pelaksanaan administrasi kegiatan pembangunan
yang sebagian atau seluruhnya dibiayai oleh APBD.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah agar
seluruh Kegiatan pembangunan secara kuantitas dan
kualitas keluaran clilaksanakan sesuai dengan rencana dan
tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Bupati mi
meliputi:
a. pengelola kegiatan pembangunan;
b. pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pembangunan;
c. pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan;
d. pembinaan dan penilaian; dan
e. larangan.
BAB III
PENGELOLA KEGIATANPEMBANGUNAN
Bagian Kesatu
Um um
Pasal 4
( 1) Pengelola Kegiatan Pembangunan terdiri dari :
a. kepala SKPD selaku PA;
b. KPA;
c. PPK
d. PPTK
e. Pejabat Pengadaan;
f. Pokja Pemilihan;
g. tim pengarah;
h. tim teknis / tim pelaksana;
1. tim pengawas; dan
J. sekretaria t.
-7-
Bagian Kedua
Pengguna Anggaran
Pasal 5
(1) Kepala SKPD selaku PA sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 (1) huruf a, mempunyai tugas:
a. menyusun RKA-SKPD;
b. menyusun DPA-SKPD;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
atas beban anggaran belanja dan/ atau pengeluaran
pembiayaan;
d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak
lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
1. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi
tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD
yang dipimpinnya;
k. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang
dipimpinnya;
1. menetapkan PPTK dan PPK-SKPD;
m. menetapkan Pejabat Pengadaan;
n. menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang
dipimpinnya dalam rangka pengelolaan keuangan
daerah; dan
o. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala
SKPD selaku PAmempunyai tugas lainnya, meliputi:
a. menyusun anggaran kas SKPD;
- 8-
Pasal 6
Kepala SKPDselaku PAmempunyai wewenang, meliputi:
a. menandatangani dokumen permintaan pengesahan
pendapatan dan belanja atas penerimaan dan
pengeluaran daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. menandatangani dokumen Naskah Perjanjian Hibah Daerah
(NPHD);
c. menandatangani dokumen Pemberian Bantuan Sosial;
d. menetapkan pejabat lainnya dalam SK.PDyang dipimpinnya
dalam rangka pengelolaan Keuangan Daerah; dan
e. menetapkan Pembantu Bendahara Penerimaan, Pembantu
Bendahara Pengeluaran dan Pembantu Bendahara
Pengeluaran Pembantu sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 7
( 1) Dalam hal mengadakan ikatan untuk pengadaan barang
dan jasa, PA bertindak sebagai PPK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) PAyang bertindak sebagai PPKsebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK atau agen
pengadaan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 8
Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7 dan Pasal 8, PA bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
-9 -
Pasal 9
(1) Dalam pengelolaan APBD,PA dapat melimpahkan sebagian
tugas dan kewenangannya kepada kepala Unit Kerja/unit
SKPDselaku KPA.
(2) Pelimpahan sebagian tugas dan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan beban
kerja, besaran anggaran kegiatan/sub kegiatan, lokasi,
dan/ atau rentang kendali.
(3) Pertimbangan beban kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan oleh Sekretaris Daerah kepada kepala
bagian pada Sekretariat Daerah.
(4) Pertimbangan besaran anggaran Kegiatan/sub kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh SKPD
yang mengelola besaran anggaran Kegiatan/sub kegiatan
yang kriterianya ditetapkan oleh Bupati.
(5) Pertimbangan lokasi dan/atau rentang kendali sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan terhadap SKPD yang
membentuk Cabang Dinas, Unit Pelaksana Teknis Daerah,
dan/atau kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(6) Pelimpahan sebagian tugas dan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati atas usul
kepala SKPD.
Bagian Ketiga
Kuasa Pengguna Anggaran
Pasal 10
(1) KPAsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b
melaksanakan tugas sesuai pelimpahan sebagian tugas dan
kewenangan dari PA.
(2) Pelimpahan sebagian tugas dan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
atas beban anggaran belanja;
b. melaksanakan anggaran Unit Kerja/unit SKPD yang
dipimpinnya;
c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran;
d. mengadakan ikatan/ perjanjian kerja sama dengan pihak
lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
e. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
f. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi
tanggung jawabnya; dan
g. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), KPAbertanggung jawab kepada PA.
- 10 -
Pasal 11
(1) Dalam hal kewenangan pemungutan pajak daerah
dipisahkan dari kewenangan SKPKD, KPA dapat
melaksanakan pemungu tan pajak daerah berdasarkan
pelimpahan kewenangan dari PA.
(2) Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya
kepada Unit Kerja/unit SKPD selaku KPA, KPA
menandatangani SPM-TU dan SPM-LS.
Pasal 12
( 1) Dalam hal mengadakan ikatan untuk pengadaan barang
dan jasa, KPA bertindak sebagai PPK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) KPA yang merangkap sebagai PPK sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK atau agen
pengadaan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 13
Pada unit organisasi bersifat khusus, KPA mempunyai tugas:
a. menyusun RKA-unit organisasi bersifat khusus;
b. menyusun DPA-unit organisasi bersifat khusus;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran belanja dan/atau pengeluaran pembiayaan;
d. melaksanakan anggaran pada unit organisasi bersifat
khusus yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g. mengadakan ikatan/ perjanjian kerja sama dengan pihak
lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
1. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggung
jawab SKPD yang dipimpinnya;
J. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan unit
organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya;
k. mengawasi pelaksanaan anggaran pada unit organisasi
bersifat khusus yang dipimpinnya;
1. menetapkan PPTKdan PPK-UnitSKPD;
m. menetapkan pejabat lainnya dalam unit organisasi bersifat
khusus yang dipimpinnya dalam rangka pengelolaan
keuangan daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
- 11 -
Pasal 14
Dalam hal KPA berhalangan tetap atau sementara sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, PA bertugas untuk
mengambil a1ih pelimpahkan sebagian tugasnya yang telah
diserahkan kepada kepala Unit Kerja/unit SKPDselaku KPA.
Bagian Keempat
Pejabat Pembuat Komitmen
Pasal 15
PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ( 1) huruf c
mempunyai tugas:
a. menyusun dan menetapkan perencanaan pelaksanaan
pekerjaan, termasuk Pengadaan Barang/Jasa dan
berkoordinasi dengan Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan
yang meliputi:
1. spesifikasi teknis barang/ jasa;
2. harga perkiraan sendiri;
3. jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
4. rancangan Kontrak.
b. mengusulkan setiap paket pekerjaan dan/ atau
perubahannya kepada PA/KPAuntuk ditetapkan;
c. mendampingi Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan pada saat
melaksanakan penjelasan paket pekerjaan (answering)
dengan penyediaan barang/jasa;
d. menyiapkan, menandatangani, dan melaksanakan
perjanjian/Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa dalam
batasan anggaran yang telah ditetapkan;
e. melaksanakan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
atas beban anggaran belanja;
f. melaporkan pelaksanaan dan/ atau penyelesaian Pengadaan
Barang/Jasa kepada PA/KPA;
g. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/ Kontrak;
h. menyerahkan aset hasil pengadaan Barang/ Jasa dan aset
lainnya kepada PA/KPAdengan berita acara penyerahan;
1. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa dimulai;
J. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan
kepada Penyedia Barang/Jasa apabila diperlukan.
k. menerbitkan surat penunjukan penyediaan barang/jasa;
dan
1. menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis
untuk diusulkan kepada Pejabat Pengadaan/Pokja
Pemilihan guna membantu pelaksanaan tugas Pejabat
Pengadaan/Pokja Pemilihan.
- 12 -
Pasal 16
( 1) PPK bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik,
keuangan dan berjalannya fungsi atas hasil pengadaan
barang/ jasa yang dilaksanakannya.
(2) PPK dapat melaksanakan proses Pengadaan Barang/ Jasa
sebelum DPA atau DPPA disahkan oleh pejabat yang
berwenang, sepanjang anggaran untuk kegiatan yang
bersangkutan telah dialokasikan, dengan ketentuan
penerbitan surat penunjukan Penyedia Barang/ Jasa
(SPPBJ) dan penandatanganan Kontrak dilakukan setelah
DPAatau DPPAuntuk kegiatan/proyek dimaksud disahkan.
(3) Dalam hal SKPD/Unit Kerja melakukan pergeseran
anggaran antar obyek belanja dalam jenis belanja yang
sama dan/ atau pergeseran anggaran an tar rincian objek
belanja dalam obyek belanja yang sama pada suatu kegiatan
maka penerbitan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/ Jasa (SPPBJ) dan penandantanganam kontrak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh PPK
setelah Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD
dilakukan peru bahan.
Pasal 17
(1) Pengangkatan PPK harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. memilikiintegritas moral;
b. memilikidisiplin tinggi;
c. memiliki tanggung jawab dan kualitas teknis serta
manejerial untuk melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya;
d. mampu mengambil keputusan, bertindak tegas, dan
memiliki keteladanan dalam sikap dan perilaku, serta
tidak pemah terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme;
e. bertugas di SKPDtempat kegiatan dilaksanakan;
f. tidak menjabat sebagai pengelola keuangan di SKPD
tempat bertugas; dan
g. memilikisertifikat Keahlian.
(2) Persyaratan kualitas teknis serta manejerial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah:
a. berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu (SI)
dengan bidang keahlian yang sedapat mungkin sesuai
dengan tuntunan pekerjaan;
b. memiliki pengalaman paling sedikit 2 (dua) tahun dan
terlibat secara aktif dalam kegiatan yang berkaitan
dengan Pengadaan Barang/ J asa; dan
c. memilki kemampuan kerja secara berkelompok dalam
melaksanakan setiap tugas/pekerjaannya.
- 13 -
Pasal 18
( 1) Dalam hal tidak ada pen eta pan PPK pada Pengadaan
Barang/ J asa yang menggunakan anggaran belanja dari
APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan
tugas PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a
sampai dengan hurufj.
(2) PPTK yang melaksanakan tugas PPK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi persyaratan
kompetensi PPK.
Bagian Kelima
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pasal 19
(1) PPTKsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d
mempunyai tugas membantu tugas dan wewenang PA/KPA
meliputi:
a. mengendalikan dan melaporkan perkembangan
pelaksanaan teknis Kegiatan/sub kegiatan SKPD/Unit
Kerja/unit SKPD;
b. menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan
anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan
Kegiatan/Sub kegiatan; dan
c. menyiapkan dokumen pengadaan pada Kegiatan/Sub
kegiatan SKPD/Unit Kerja/unit SKPD sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai pengadaan barang/ jasa.
(2) Dokumen anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi dokumen administrasi kegiatan maupun
dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan
pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), PPTKpada SKPDbertanggungjawab kepada PA.
(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1), PPTK pada Unit Kerja/unit SKPD bertanggung
jawab kepada KPA.
(5) Dalam hal PPTKberhalangan sementara sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, PA/KPA mengambil alih
mandat yang dilaksanakan oleh PPTK.
Pasal 20
( 1) Penetapan PPTK berdasarkan pertimbangan kompetensi
jabatan, besaran anggaran Kegiatan/ sub kegiatan, beban
kerja, lokasi, rentang kendali, dan/ atau pertimbangan
objektif lainnya yang kriterianya ditetapkan oleh Bupati.
- 14 -
Pasal 21
( 1) Dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN yang menduduki
jabatan struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
ayat (3), PA/KPA dapat menetapkan pejabat fungsional
dan/ a tau pejabat pelaksana selaku PPTK yang kriterianya
ditetapkan oleh Bupati.
(2) Pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah pejabat fungsional pada SKPD/Unit Kerja/unit SKPD
dimana kegiatan dilaksanakan.
(3) Pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan pejabat fungsional hasil penyetaraan jabatan
administrator atau pejabat pengawas sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 22
(1) PPTK hanya diperbolehkan menjabat paling banyak di 5
(lima) kegiatan secara bersamaan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun anggaran.
(2) PA/KPA dapat menetapkan lebih dari 1 (satu) PPTK di
lingkungan SKPD/Unit Kerja/unit SKPD.
Bagian Kelima
Pejabat Pengadaan
Pasal 23
(1) Pejabat Pengadaan sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1)
huruf e bertugas:
a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan
Langsung;
- 15 -
Bagian Keenam
Kelompok Kerja Pemilihan
Pasal 24
(1) Pokja Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf f memiliki tugas:
a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan
Penyedia kecuali E-purchasing dan Pengadaan
Langsung; dan
b. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk
metode pemilihan:
1. tender/ Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak
Rpl00.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan
2. seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Pagu
Anggaran paling banyak Rpl0.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
(2) Pokja Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
beranggotakan 3 (tiga) orang.
(3) Dalam hal berdasarkan pertimbangan kompleksitas
pemilihan Penyedia, anggota Pokja Pemilihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat ditambah sepanjang
berjumlah gasal.
- 16 -
Bagian Ketujuh
Tim Pengarah
Pasal 25
Tim Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf g bertugas;
a. memberikan arahan/ saran secara umum baik teknis
maupun administrasi terhadap pelaksanaan kegiatan agar
tercapai tujuan/ sasaran yang telah ditetapkan; dan
b. memberikan bimbingan serta solusi terhadap permasalahan
yang muncul yang berakibat langsung terhadap pencapaian
target/ sasaran program/kegiatan.
Pasal 26
Tim Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 harus
memenuhi persyaratan:
a. paling rendah pejabat eselon 3; atau
b. pejabat dari dalam dan luar SKPD yang terkait dengan
kegiatan.
- 17 -
Bagian Kedelapan
Tim Teknis
Pasal 27
Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf
h bertugas membantu PA dan atau PPK dalam hal:
a. memberikan saran, masukan, dan pertimbangan tek:nis
(baik diminta maupun tidak diminta) kepada PA untuk
menjamin kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan
dokumen perencanaan/Kontrak;
b. meneliti/pemeriksa kualitas dan kuantitas pekerjaan
dengan berpedoman kepada laporan pengawas/konsultan
supervisi dan dokumen perencanaan;
c. mengusulkan dan atau memeriksa/menyetujui usulan
perubahan (tambah/kurang) pekerjaan yang perlu
dilakukan dengan mempertimbangkan aspek teknis, biaya,
kondisi lingkungan/ alam dengan tetap memperhatikan
aspek efektifitas dan efisiensi waktu, biaya dan tenaga;
d. mengusulkan pelaksanaan rapat dan atau peninjauan
Lapangan kepada PA dan/atau PPK untuk menjamin
kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan dokumen
perencanaan;
e. melegitimasi keabsahan/memberi persetujuan terhadap
dokumen back up data; dan/ atau
f. membantu memberikan keterangan/penjelasan yang
berkaitan dengan aspek teknis dalam rangka pemeriksaan
pekerjaan oleh institusi pemeriksa internal maupun
ekstemal.
Pasal 28
Anggota tim teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
harus memenuhi persyaratan:
a. pejabat struktural atau pejabat fungsional dan/atau pejabat
pelaksana yang memahami teknis pekerjaan; dan
b. pejabat struktural atau pejabat fungsional dan/ a tau pejabat
pelaksana yang berasal dari dalam atau luar SKPD pemilik
kegiatan.
Bagian Kedelapan
Tim Pengawas
Pasal 29
Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ( 1) huruf i
bertugas membantu PA/KPA dan/atau PPK dalam hal:
a. mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
penyedia agar tidak menyimpang dari dokumen
perencanaan/ Kontrak/ Spesifikasi teknis mau pun
administrasi;
- 18 -
Pasal 30
Dalam hal pekerjaan fisik menggunakan konsultan supervise,
pengawas bertugas membantu PPTKdan PPKuntuk melakukan
pengawasan langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan
penyedia agar tidak menyimpang dari dokumen Kontrak dan
program mutu.
Pasal 31
Petugas pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
harus memen uhi persyaratan:
a. pejabat structural/fungsional dan/atau pejabat pelaksana
yang memahami teknis pekerjaan; dan
b. berasal dari dalam atau luar SKPDpemilik kegiatan.
Bagian Kesembilan
Sekretariat
Pasal 32
Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat { 1) huruf
j bertugas membantu PAdan/atau PPKdalam hal:
a. memberikan pelayanan administrasi baik terhadap
pengelola kegiatan maupun terhadap penyedia;
- 19 -
Pasal 33
Petugas Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
harus memenuhi persyaratan:
a. pejabat fungsional atau pejabat pelaksana yang memahami
administrasi pekerjaan; dan
b. berasal dari SKPD pemilik kegiatan.
BABV
PENGENDALIAN,MONITORINGDAN EVALUASI
PELAKSANAANKEGIATANPEMBANGUNAN
Bagian Kesatu
Pengendalian
Pasal 34
( 1) Pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan
dilakukan dengan pemantauan (monitoring) pelaksanaan
program dan/atau kegiatan SKPD/Unit Kerja/unit SKPD.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pembinaan administrasi kegiatan maupun pelaksanaan
kegiatan; dan
b. pembinaan teknis operasional pelaksanaan atas
rekening belanja dari setiap kegiatan.
(3) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan maksud:
a. melakukan pengawasan terhadap daya guna dan hasil
guna atas pelaksanaan kegiatan;
- 20 -
Pasal 35
(1) Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
merupakan monitoring dan laporan administrasi fisik
maupun keuangan atas pelaksanaan tugas PA/KPA.
(2) Pengendalian oleh Bagian Administrasi Pembangunan
dilakukan atas nama Sekretariat Daerah.
(3) Pengendalian oleh PA/KPA, merupakan monitoring dan
evaluasi laporan operasional dan administrasi fisik maupun
keuangan atas pelaksanaan tugas-tugas PPK dan/atau
PPTK.
(4) Pengendalian oleh PPK merupakan monitoring dan evaluasi
laporan pelaksanaan tugas dari PPTK.
(5) Sebagai acuan pelaksanaan tugas dari PPTK sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan untuk menjamin kualitas
pekerjaan sebagaimana dijanjikan dalam Kontrak, PPK
menyiapkan dokumen pengendalian yang meliputi:
a. lampiran Kontrak yang didalamnya terdapat penjelasan
mengenai spesifikasi teknis untuk perkerjaan
pemborongan/kontruksi atau pemasokan barang
dan/atau KAK untuk paket pekerjaan non
fisik/konsultan;
- 21 -
Bagian Kedua
Monitoring dan Evaluasi
Paragraf 1
Umum
Pasal 36
(1) Untuk mendukung kelancaran dan ketepatan sasaran
pelaksanaan kegiatan pembangunan perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi terhadap realisasi fisik dan
keuangan.
(2) Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai dengan
rencana dan program serta ketentuan/peraturan
perundang-undangan yang berlaku sehingga tercapai
sasaran yang telah ditetapkan;
b. pencapaian hasil pembangunan dapat dinilai, untuk
memberi umpan balik berupa pendapat, kesimpulan dan
saran terhadap kebijaksanaan, perencanaan,
pembinaan, dan pelaksanaan pembangunan tahap
beriku tnya; dan
c. menghindari terjadinya pemborosan, kebocoran dan
penyimpangan dalam pengunaan wewenang, tenaga,
dan maupun kekayaan milik daerah, sehingga terdapat
terbina aparatur yang tertib, bersih, beribawa,
berdayaguna, dan berhasil guna.
(3) SKPD harus memberikan data dan informasi yang objektif
atas kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.
Paragraf 2
Tim Evaluasi dan Pengawasan
Pasal 37
(1) Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat ( 1), dibentuk
Tim Evaluasi dan Pengawasan.
(2) Tim Evaluasi dan Pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1) bertugas:
a. mengawasi pembangunan sehingga anggaran
pemerintah dapat direalisasikan secara optimal;
- 22 -
Paragraf 3
Instrumen Monitoringdan Evaluasi
Pasal 38
(1) Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan, Tim
Evaluasi dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (3) dilengkapi dengan instrument monitoring
dan evaluasi.
(2) Instrumen monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memuat data, evaluasi, saran, masukan,
kesimpulan serta rekomendasi untuk perbaikan capaian
kinerja.
(3) Bentuk instrumen monitoring dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. instrumen monitoring dan evaluasi perencanaan teknis
pembangunan
b. instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan infrastruktur; dan
c. instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengadaan barang/jasa lainnya.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk instrumen
monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 39
( 1) Pengisian instrumen monitoring dan evaluasi dilaksanakan
oleh pelaksana monitoring dan evaluasi.
(2) Pelaksana monitoring dan evaluasi menyampaikan laporan
hasil pengisian instrumen monitoring dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan SKPD/Unit
Kerja/ unit SKPD yang dilaporkan kepada Bagian
Administrasi Pembangunan paling lambat 2 (dua) hari
setelah monitoring dan evaluasi dilaksanakan.
- 23 -
BAB VI
PELAPORAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
Pasal 40
PA/KPAdan bendahara pengeluaran wajib menyelenggarakan
pencatatan pelaksanaan Program/Kegiatan/Sub Kegiatan
secara tertib, sehingga setiap saat dapat diketahui:
a. keadaan/perkembangan fisik proyek;
b. jumlah uang/ dana anggaran yang masih tersedia.;
c. perbandingan antara rencana dan pelaksanaannya;
d. akumulasi pengeluaran biaya untuk setiap kegiatan yang
sedang dalam perkerjaan; dan
e. bahwa Kontrak yang telah dibuatnya tidak melampaui
batas alokasi anggaran sesuai rekening yang tersedia dalam
DPA.
Pasal 41
Dalam pekerjaan konstruksi PPK wajib membuat buku harian
secara tertib dan teratur.
Pasal 42
(1) PA/KPAdan PPK berkewajiban menyimpan secara lengkap
dan teratur dokumen yang menyangkut keuangan
daerah/barang milik daerah terutama mengenai
pelaksanaan pekeljaan pengadaan barang/jasa atau
pekeriaan konstruksi/ pembelian dan sebagainya.
(2) PA/KPA berkewajiban menyampaikan laporan kemajuan
fisik dan keuangan secara tertib dan teratur kepada Bupati
melalui Bagian Administrasi Pembangunan.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan
paling Iambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulannya, baik
melalui sistem atau secara manual.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat {3) dibuat dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. realisasi keuangan dihitung berdasarkan pada realisasi
keuangan pada saat laporan dibuat; dan
b. realisasi fisik dihitung sesuai petunjuk sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
- 24 -
Pasal 43
( 1) Bagian Administrasi Pembangunan berkewajiban
menyelenggarakan pengendalian dan pelaporan administrasi
fisik dan keuangan.
(2) Dalam hal bahan/pelaporan yang disampaikan oleh PA/KPA
terjadi kekeliruan, maka kepa]a Bagian Administrasi
Pembangunan segera memberitahukan kepada PA/KPA yang
mengirimkan bahan/laporan untuk dilakukan
perbaikan/ pembetulan.
(3) Bagian Administrasi Pembangunan melakukan rapat
evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh PA/KPA
setiap triwulan.
Pasal 44
(1) Setiap SKPD/Unit Kerja/unit SKPD wajib membuat laporan
kinerja kegiatan kepada Bupati melaui Sekretariat Daerah.
(2) Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan ikhtisar yang mejelaskan secara ringkas dan
lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan
rencana kerja dan target yang ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan APBD.
(3) Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat satu kali pada akhir tahun anggaran.
(4) Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENILAIAN
Pasal 45
(1) Bupati melaksanakan pembinaan secara konsisten
terhadap kinerja pelaksanaan Belanja Daerah dengan
melakukan penilaian kapasitas dan kapabilitas manajemen
untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan
pelaksanaan Belanja Daerah.
(2) PA/KPA berkewajiban melaksanakan pembinaan secara
konsisten terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 46
(1) Bupati melaksanakan penilaian kinerja/prestasi kerja
PA/KPA beserta personil pengelola kegiatan di lingkup
tugasnya.
- 25 -
BAB VIII
LARANGAN
Pasal 47
PPKdalam melaksanakan tugasnya dilarang:
a. mengadakan ikatan perjanjian dengan Penyedia
Barang/ Jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak
cukup tersedia anggaran yang akan mengakibatkan
melebihi batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang
dibiayai dari APBD;dan
b. menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan
yang diskriminatif dan/ atau dengan pertimbangan yang
tidak obyektif.
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 48
(1) KPA pada SKPD merupakan Pejabat yang ditetapkan oleh
Bupati atas usul kepala SKPD.
(2) KPA untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
ditetapkan oleh PA pada Kementerian/lembaga/lnstitusi
pusat lainnya atas usul Bupati.
Pasal 49
Dalam hal PPK berhalangan sementara sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, PA/KPA mengambil alih
mandat yang dilaksanakan oleh PPTK.
BABX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 50
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 26 -
Ditetapkan di Pasarwajo
pada tanggal .2.6 A~riL 2022
- 26 -
Ditetapkan di Pasarwajo
pada tanggal 26 April 2022
BUPATI BUTON,
Cap/ttd
LABAKRY
Diundangkan di Pasarwajo
pada tanggal A(. Apr,L. 2022
AERAHKABUPATENBUTON,
BERITADAERAHKABUPATENBUTONTAHUN2022 NOMOR.lj8
- 27 -
3. Nama KPA
4. Nama PPK/PPTK
6. Nilai Kontrak
8. Tanggal SPMK
··································································································
13. Masa Pelaksanaan
··································································································
14. Tanggal Serah Terima Pekerjaan
··································································································
b. Progres/Kemajuan Pekerjaan pada saat monev ke = kali
Peri ode/ minggu ke .
1. Fisik : Rencana 2. Keuangan : Rencana
Deviasi Deviasi
010 010
•••••••••••••• ••••••••••••••
······································································································
2. Tindaklanjut yang telah dilakukan
······································································································
Pasarwajo, 20 .
( ) ( )
- 29 -
12.LokasiPekerjaan
Realisasi Realisasi
010 010
•••••••••••••• .•••••••••••••
Deviasi Deviasi
.............. 01o ••••••••••••••
010
Pasarwajo, 20 .
( ) ( )
- 31 -
············································································································
II. Gambaran Paket Pekerjaan yang di tinjau
a. Data Umum
1. Nama Kegiatan/Paket
···································································································
2. Sumber Dana/Tahun Anggaran
···································································································
3. Nama KPA
···································································································
4. Nama PPK/PPTK
···································································································
5. Nilai Pagu Dana
···································································································
6. Nilai Kontrak
....................................................................................................
7. Nomor/Tanggal Kontrak
···································································································
8. Tanggal SPMK
···································································································
(Surat Perintah Mulai Kerja)
9. Nilai Adendum (I, II, dst)
11.LokasiPekerjaan
Pasarwajo, 20 .
( ) ( )
- 33 -
D. PENGUKURAN
REALISASIFISIK KEGIATANPENGADAAN
BARANG/JASA
I. Pekerjaan Konstruksi
No. Taha pan Bobot Akumulasi
1. Persia pan 15o/o
- Perencanaan Jadwal 1,5°/o 1,5%
- Persiapan Surat Menyurat 1,5% 3,0°/o
- RAB/TOR/KAK/ROK/SK 4,5% 7,5°/o
- Proses Pengadaan 7,5% 15,0°/o
80%
(nilai persentase
2. Pelaksanaan pelaksanaan 15% - 95°/o
kegiatan dikalikan
dengan bobot 80%)
3. Penyelesaian Serah Terima 5% 100°/o
2. Pelaksanaan 80%
- Laporan Awai 20°10 35o/o
- Laporan Tengah 20°10 55%
- Draft Akhir 20°10 75%
- Laporan Akhir 20°10 95°/o
3. Penyelesaian
- Serah Terima 5% 100°10
2. Pelaksanaan 70°/o
- Pengadaan Peralatan terkai
20°/o 40°/o
kegiatan ( ATKdan lain- lain)
- Pelaksanaan (Pengumpulan
data, Penyusunan draft, 50°10 90%
Pelaksanaan acara dan lain-lain)
3. Penyelesaian
- Laporan Akhir 10°10 100°/o
-
'
UPATIE l.JTON,
~~ _,,...-
-·-
.· -, ,.- I
F' LJ;AKR