Makalah Biomedik-Kel 4
Makalah Biomedik-Kel 4
Makalah Biomedik-Kel 4
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NELI ALAWIYAH NIM 2332311014
PRASESTY LORA REIS NIM 2332311013
RISMA NAZWA AYUNI NIM 2332311012
Pertama-tama kami panjatkan puji & Syukur atas Rahmat & ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat & ridhonya, kita tidak bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu. Adapun tema dari makalah ini adalah “Prinsip
Biokimia Dalam Tubuh Manusia”
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Selain keseimbangan asam dan basa serta cairan tubuh kebutuhan utama makhluk
hisup adalah makan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk
menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan
menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural
terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Dalam makhluk hidup, sel merupakan
unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi
untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia.
Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga
penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya
proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena
didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu
menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat,lemak, protein, purin dan
pirimidin) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas. Dalam reaksi biokimia terjadi
perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam
bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP)diubah menjadi energi gerak untuk
melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berlari, jalan, dan lain-lain. (Kistinnah, 2009)
Seorang perawat akan selalu berhubungan dengan pasien baik dalam keadaan
sehat ataupun sakit. Tugas perawat adalah meningkatkan status kesehatan
pasien sehingga mencapai status kesehatan yang optimal. Aspek yang paling
penting untuk dapat meningkatkan kesehatan manusia serta penyembuhan penyakit
adalah dengan pemenuhan kebutuhan gizi.
Berdasarkan uraian diatas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat
makalah yang berjudul “ Prinsip-prinsip Biokimia Dalam Tubuh Manusia”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat
merumuskan makalah ini tentang “Prinsip-Prinsip Biokimia Dalam Tubuh
Manusia” yang meliputi:
1. Apa yang dimaskud dengan biokimia ?
2. Apa saja prinsip-prinsip biokimia dalam tubuh manusia ?
3. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan asam dan basa ?
4. Apa yang dimaksud dengan cairan tubuh ?
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat, protein, lipid, purin, dan
pirimidin ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang prinsip-
prinsip biokimia dalam tubuh manusia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi biokimia
b. Mengetahui prinsip-prinsip biokimia dalam tubuh manusia
c. Mengetahui definisi keseimbangan asam dan basa
d. Mengetahui keseimbangan asam dan basa
e. Mengetahui definisi cairan tubuh
f. Mengetahui definisi metabolisme karbohidrat, protein, lipid, purin, dan pirimidin
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Biokimia
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “kehidupan” dan chemis “kimia” yang
sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga
diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi – reaksi kimia atau interaksi
molekul dalam sel hidup.
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari proses – proses kimia yang ada di
dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup (Amsler, 1986). Biokimia
berfokus pada pemahaman dasar kimiawi yang memungkinkan molekul biologis
memunculkan proses – proses yang terjadi di dalam sel hidup (jaringan, organ, system
organ). Biokimia merupakan kajian mengenai proses proses yang terjadi didalam jati
hidup dalam melangsungkan kehidupannya, baik cara membangun tubuhnya, cara
mendapatkan energi untuk menjalankan kehidupan, maupun cara memelihara eksistensi
spesiesnya dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, kajian biokimia meliputi struktur
dan fungsi molekul, metabolisme dan bionergetika, serta aliran pewarisan informasi
genetik.
Biokimia adalah bidang yang mempelajari dasar-dasar kimia kehidupan dan zat-
zat kimia yang membentuk tubuh makhluk hidup, serta reaksi dan proses kimia yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Biokimia berusaha menjelaskan bentuk dan
fungsi biologis. Mengisolasi dan memurnikan komponen atau senyawa biologis seperti
protein, lipid, atau karbohidrat, dan kemudian menentukan karakteristik struktur dan
sifat kimiawinya adalah salah satu pendekatan yang cukup membantu dalam
menjelaskan fenomena biologis.
4
2.2 PRINSIP – PRINSIP BIOKIMIA DALAM TUBUH MANUSIA
1. Keseimbangan Asam dan Basa
Asam dapat didefiinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion H+ ke dalam
zat lailn (disebut sebagai donor proton). Sedangkan basa adalah zat yang dapat
menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor proton). Suatu asam baru
dapat melepaskan proton bila ada basa yang dapat menerima proton yang dilepaskan.
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hydrogen.
Adapun teori asam dan basa dikemukakan pertama kali oleh Svante August
Arrhenius pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, definisi dari asam basa yaitu:
a. Asam adalah senyawa yang jika dilaruutkan dalam air melepaskan ion H+.
b. Basa adalah senyawa yang jika dilarukan dalam air melepaskan ion OH-.
Pada tahun 1923, Johannes N, Bronsted dan Thomas M, Lowry secara terpisah
mengajukan definisi asam dan basa yang lebih luas. Konsep yang diajukan tersebut
didasarkan pada fakta bahwa reaksi asam-basa melibatkan transfer proton (ion H+)
dari satu zat ke zat yang lainnya, jadi, definisi asam dan basa menurut Bronsted Lowry:
5
hanya akan terdisosiasi sebagian dalam larutan. Contoh asam lemah adalah asam
laktat, sementara contoh basa lemah adalah ammonia.
2. Cairan tubuh
Cairan adalah berbagai komponen dalam tubuh manusia yang berupa air
(pelarut) dan zat lain yang terlarut (Sutanta, 2019). Air merupakan komponen terbesar
dari tubuh, sekitar 45 – 75% total berat badan, 2/3 nya merupakan cairan intrasel dan
sisanya eksrtrasel dengan ¼ nya terdapat pada intravaskuler dan ¾ sisanya merupakan
intertisial.
Kebutuhan cairan pada setiap individu berbeda – beda tergantung pada usia
individu tersebut. Cairan berfungsi dalam mempertahankan fungsi tubuh manusia.
Kebutuhan cairan sangat dibutuhkan dalam tubuh untuk mengangkut zat makanan ke
dalam sel, sisa metabolisme, zat pelarut elektrolit, memelihara suhu tubuh,
mempermudah eliminasi dan membantu pencernaan (Vita & Fitriana, 2017).
Cairan dan elektrolit akan masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman
dan cairan intravena dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh (Rudi, 2013). Persentase
cairan dalam tubuh bervariasi, tergantung pada faktor usia, lemak tubuh, dan jenis
kelamin. Wanita dewasa memiliki lebih sedikit cairan dalam tubuhnya daripada pria
karena wanita dewasa memiliki lebih banyak lemak tubuh daripada pria (Hidayat &
Uliyah, 2015).
6
Gambar 2.1
Beberapa fungsi cairan dalam tubuh menurut (Haswita & Sulistyowati, 2017) :
3. Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai sebagai
penyusun utama jaringan tumbuh – tumbuhan . (Yazid & Nursanti, 2015). Nama lain
dari karbohidrat adalah sakarida(berasal dari Bahasa latin saccharum = gula). Senyawa
karbohidrat adalah polihidroksi keton yang mengandung unsur – unsur karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n.
Karbohidrat memiliki fungsi dalam tubuh makhluk hidup terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangann makanan (misalnya pati pada tumbuhan
dan glokogen pada hewan). Kebutuhan karbohidrat 60 – 70% dari kebutuhan total
energi. Kelainan yang berhubungan dengan karbohidrat mencakup penyakit diabetes
melitus, galaktosemia, glikogen storage diseses dan intoleransi susu.(Lehninger,1999).
7
Sumber karbohidrat adalah Beras
1. Kentang
2. Singkong
3. Jagung
4. Beras
5. Ubi
Gambar 2.2
8
g) Beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna mengandung serat
berguna untuk pencernaan untuk memperlancar defeksi.
h) Bahan pembentuk asam amino esensial, metabolisme normal lemak, menghemat
protein, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus, mempertahankan gerak usus,
meningkatkan konsumsi protein, mineral dan vitamin B.
4. Protein
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang
tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur, (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan
peptide. Protein berpersn sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein
memiliki peran fisiologis (Bintang, 2010).
Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus kehidupan mausia.
Dibandingkan dengan bahan makronutrien lain (lemak dan karbohidrat) protein
berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada perannya sebagai
sumber energi. Protein merupakan makromolekul terbanyak dalam sel (hampir
setengah berat keringnya).
Protein juga merupakan polimer asam amino yang terikat satu sama lain
dengan ikatan peptida berbobot molekul tinggi. Protein sederhana hanya
mengandung asam-asam amino sedangkan protein kompleks mengandung bahan
tambahan bukan asam amino seperti pada protein heme, glikoprotein, dan
lipoprotein.
Tiap jenis protein mempunyai perbedaan jumlah dan distribusi jenis asam
amino penyusunnya. Berdasarkan susunan atomnya, protein mengandung 50 – 55%
atom karbon (C), 20 – 23% atom oksigen (O), 12 – 19% atom nitrogen (N), 6 – 7%
atom hidrogen (H), dan 0,2 – 0,3% atom sulfur (S) (Estiasih, T., 2016).
9
4.1 Fungsi protein
Menurut (Adriani dan wirjatma, 2012),protein memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
b. Memelihara jaringan tuubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak atau
mati.
c. Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan
metabolisme serta antibodi yang diperlukan.
d. Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu intraseluler,
ekstraseluler/intraseluler dan intravaskuler
a. Protein nabati
Hampir sekitar 70% penyediaan protein di dunia berasal dari bahan nabati (hasil
tanaman), terutama berasal dari biji – bijian (serealia) dan kacang – kacangan. Sayuran
dan buah – buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup besar,
Sebagian besar penduduk dunia menggunakan serealia (terutama beras, gandum dan
jagung) sebagai sumber utama kalori, yang ternyata sekaligus juga merupakan sumber
protein yang penting.
b. Protein hewani
Hasil – hasil hewani yang umum digunakan sebagai sumber protein adalah daging, telur,
susu dan ikan. Protein hewani disebut sebagai protein yang lengkap dan bermutu tinggi,
karena mempunyai kandungan asam – asam amino esensial yang lengkap yang
susunannya mendekati apa yang diperlukan oleh tubuh (Muchtadi, 2010).
5. Lipid
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organic heterogen yang terdapat di
alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid
adalah senyawa yang berisi karbon dan hydrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut organic (Hartono A, 2006). Lemak adalah suatu zat yang kaya akan
energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untu proses metabolisme tubuh.
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan
10
hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan didalam sel – sel lemak sebagai cadangan
energi (Madja, 2007).
1) Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada metabolisme
tumbuhan dan hewan.
2) Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik (benzena, eter,
aseton, kloroform, dan karbontetraklorida)
3) Lipid mengandung unsur – unsur karbon, hidrogen, oksigen. Beberapa jenis lipid juga
memiliki kandungan nitrogen dan fosfor.
4) Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang, tidak seperti karbohidrat dan protein
(Marks et al, 2007).
11
Trigliserida adalah lemak yang terbentuk dari makanan, trigliserida dibentuk di
hati yang disimpan sebagai lemak di bawah kulit dan di organ – organ lain. Kadar
trigliserida akan meningkat apabila asupan kalori yang dikonsumsi lebih tinggi daripada
yang dibutuhkan. Trigliserida merupakan sumber utama energi untuk berbagai kegiatan
tubuh (Fauziah dan Suryanto, 2012)
c) Fosfolipid
Fosfolipid adalah jenis lipid yang dapat disabunkan yang membentuk
membrane sel, yang terbuat dari molekul alcohol (gliserol atau sfingosin), di mana dua
asam lemak (1,2-diasilgliserol) dan ikatan gugus fosfat. Fosfat dihubungkan oleh ikatan
fostfodiester dengan molekul lain, yang umumnya mengandung nikrogren, seperti kolin,
serin, atau etanolamin, dan seringkali memiliki memuatan listrik. Semua membrane
plasma aktif sel memiliki bilayer fosfolipid.
Fosfolipid mempunyai struktur yang mirip dengan trigliserida, tetapi pada
atom C ketiga dari gliserol terikat gugus fosfat. Fosfolipid merupakan molekul hidrofilik
sehingga dapat bercampur pada permukaan pemisah air-lemak. Jenis lipid ini yang
membentuk komponen membran dari lipoprotein (jim 2013).
d) Asam lemak
Lemak yang terdapat di dalam makanan terdiri dari beberapa jenis asam lemak,
yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Lemak jenuh cenderung
meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida, yang merupakan komponen –
komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan makanan yang
mengandung lemak jenuh adalah lemak hewan, lemak susu, mentega, keju, cream,
santan, minyak kelapa, margarin, kue – kue yang terbuat dari bahan tersebut. Sebaliknya
lemak tidak jenuh yang terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda dapat menegurangi kadar kolesterol dan trigliserida darah.
12
seharihari.Hanya saja setiap makanan mengandung purin dengan kadar yang
berbedabedasehingga pengaruh yang ditimbulkannya pun berbeda-beda juga
(Kusumayanti, 2015).
Istilah, purin diciptakan oleh Emil Fischer, seorang kimiawi jerman,
pada tahun 1884. Purin yang secara biologis disintesis seperti nukleosida diproduksi
dengan cara jalur metabolik dari organisme yang berbeda.
Primidin adalah senyawa yang dihasilkan melalui proses sintesis
organik. Salah satu metode di mana primidin dapat disintesis secara artifisial adalah
reaksi Biginelli.
Purin dan pirimidin merupakan unsur nonesebsial yang diperoleh
dari penguraian asam nukleat yang dikonsumsi dari makanan. Selain itu, sintesis purin
dan pirimidin bisa secara de novo (yaitu intermediat amfibolik). Asam nukleat dan
nukleoprotein di saluran pencernaan akan d urai menjadi mononukleotida oleh enzim
ribonuklease, deoksiribonuklease, dan polinukleotidase. Enzim nukleotidase dan
fosfatase menghidrolisis mononukleotida menjadi nukleosida.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “kehidupan” dan chemis “kimia” yang sering
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga
diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi – reaksi kimia atau interaksi
molekul dalam sel hidup. Biokimia adalah bidang yang mempelajari dasar-dasar kimia
kehidupan dan zat-zat kimia yang membentuk tubuh makhluk hidup, serta reaksi dan
proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
14
DAFTAR PUSTAKA
15