Laporan Citra
Laporan Citra
Laporan Citra
KOMPOS
Disusun:
Kelompok 3
UPTD
SMP
NEGRI
1
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (back to nature) telah menjadi tren baru
masyarakat. Masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahanbahan kimia tidak
alami seperti pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormon pertumbuhan dalam produksi
pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negative terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan (Pranata, 2010). Umumnya residu pestisida pada produk pertanian yang sangat
tinggi. Karena masih banyak petani yang sering menyemprotkan pestisida hingga menjelang.
Sayuran merupakan sumber esensial vitamin dan mineral. Di dalam sayuran mengandung
vitamin A, B, C, zat kapur, dan zat besi yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang, gigi dan
memperlancar peredaran darah serta alat pencernaan.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya sayuran organik perlu dilakukan. Sayuran
organik adalah sayuran yang cukup aman bila dikonsumsi, mengingat dalam budidayanya
lebih mengandalkan bahan-bahan alami. Seperti menggunakan pupuk organik dan tidak
menggunakan pestisida kimia. Salah satu sayuran yang umum dibudidaya organik adalah
kailan. Hampir semua bagian tanaman kailan dapat dikonsumsi yaitu batang dan daunnya,
dalam 100 gram bagian kalian yang dikonsumsi mengandung 7540 IU vitamin A, 115 mg
vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe (Irianto, 2012).
Dalam budidaya kailan organik diperlukan pupuk organik cair. Pupuk organik cair
adalah salah satu jenis pupuk organik yang mengandung unsur hara 2 makro dan mikro,
serta dapat melengkapi dan menambah ketersediaan bahan organik dalam tanah. Bahan
organik tersebut memberikan beberapa manfaat yaitu menyediakan unsur hara makro bagi
tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki tekstur dan struktur tanah, meningkatkan
porositas, aerase dan komposisi mikroorganisme tanah, membantu panen.
Hal ini dilakukan untuk menghindari gagal panen karena serangan hama dan penyakit
tanaman. Pertumbuhan akar tanaman, serta meningkatkan daya serap air yang lebih lama
oleh tanah (Mubandono, 2000). Pemupukan merupakan salah satu tindakan dalam
meningkatkan unsur hara pada tanah baik langsung maupun tidak langsung sehingga
ketersediaan nutrisi tanaman terpenuhi dengan baik. Pemupukan mempunyai tujuan utama
untuk memenuhi unsur hara kedalam tanah yang dibutuhkan tanaman serta memperbaiki
stuktur tanah. Seiring perkembangan pertanian berkelanjutan maka salah satu alternatif
adalah penggunaan bahan organik sebagai sumber hara untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman. Unsur hara dapat berasal dari pupuk organik. Pupuk organik merupakan salah satu
bahan untuk memperbaiki sifat fisik, biologis, dan kimia tanah untuk mendukung
produktivitas tanaman. Salah satu pupuk organik yang dimanfaatkan adalah pupuk kandang
(Sutedjo, 2010). Paitan yang lebih dikenal sebagai tanaman liar yang kurang dimanfaatkan
ternyata dapat berfungsi sebagai pupuk organik cair. Dari hasil analisis fermentasi yang
telah dilakukan diperoleh kandungan N yang cukup tinggi yaitu 1, 46% pada 9 hari
fermentasi.
Paitan dimanfaatkan sebagai sumber hara N dan K oleh petani Kenya (Jama et al.,
2000). Paitan merupakan salah satu sumber bahan organik yang dapat digunakan sebagai
sumber unsur hara tanah, memperbaiki sifat fisika 3 dan kimia tanah. Keunggulan paitan
apabila diaplikasikan sebagai pupuk organik ialah cepat melepaskan unsur N, P, K tersdia
(Handayana et al., 1995). Di Indonesia, paitan belum banyak dimanfaatkan, padahal
merupakan sumber pupuk hijau atau bahan oragnik tanah melaui teknik pertamanan lorong
atau tanaman pembatas kebun (Hartatik, 2007). Pupuk organik Cair merupakan pupuk yang
mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan bagi tanaman. Pupuk dapat diberikan lewat
tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Sejak dulu sampai saat ini pupuk organik diketahui banyak dimanfaatkan sebagai
pupuk dalam sistem usaha tani oleh para petani (Sutedjo, 2010: 9-10). Pupuk organik cair
(POC) NASA merupakan bahan organik murni berbentuk cair dari limbah ternak dan
unggas, limbah alam dan tanaman, serta zat alami tertentu yang diproses secara alami. Setiap
1 liter nasa memiliki unsur hara mikro setara dengan 1 ton pupuk kandang. Pemberian
pupuk ini dapat melalui akar maupun daun (Karya Anak Bangsa Untuk Nusantara, 2004).
Pupuk organik cair (POC) Supermes merupakan pupuk organik cair yang diproses secara
ilmiah dengan formula yang berasal dari tanaman tropis dan unsur-unsur organik lainnya
yang mampu mempercepat atau meningkatkan pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan.
Pupuk organik cair supermes bewarna coklat tua dengan kandungan berupa N 18,5 % ,
P2O5 3,5 %, K2O 3,5 % , Cu 0,09%, Fe 0,07 % , B 0.06% , Mg 0,09%, Mn 0,08% dan Zn
0,08% (Anonim, 2004).
Pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan
unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan belerang) dan mikro (besi, seng,
boron, kobalt, dan molibdenium). Selain itu, pupuk kandang berfungsi untuk meningkatkan
daya tahan terhadap air, aktivitas 4 mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar kation dan
memperbaiki struktur tanah. Pengaruh pemberian pupuk kandang secara tidak langsung
memudahkan tanah untuk menyerap air. Pupuk kandang ayam merupakan salah satu pupuk
kandang yang memiliki tekstur yang lebih kering dan mempunyai nilai unsur hara yang
tertinggi bila dibandingkan dengan pupuk kandang sapi karena bagian cair tercampur
dengan bagian padat. Pupuk kandang sapi mengandung 0,40% Nitrogen, 0,20% P2O5, dan
0,10 K2O (Sutedjo,2010) sedangkan pupuk kandang ayam mengandung 1,00% Nitrogen ,
0,80% P2O5 , dan 0,40% K2O (Lingga,2010) .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba
dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi
dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur
dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini
meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,
mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.Sampah terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah
mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai.
Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah
sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya
polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara.
a. Manfaat dari Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan
organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan
kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan
meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman
untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat
membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.Tanaman yang dipupuk dengan
kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk
dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih
segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
1. Aspek Ekonomi :
Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
Mengurangi volume/ukuran limbah
Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
2. Aspek Lingkungan :
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas
metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di
tempat pembuangan sampah
Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
3. Aspek bagi tanah/tanaman:
Meningkatkan kesuburan tanah
Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
Meningkatkan retensi/ketersediaan hara didalam tanah
Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah diantaranya merangsang granulasi,
memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air. Peran bahan
organik terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme
yang berperan pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran
bahan organik terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan kapasitas tukar kation
sehingga mempengaruhi serapan hara oleh tanaman (Gaur, 1980).
Beberapa studi telah dilakukan terkait manfaat kompos bagi tanah dan
pertumbuhan tanaman. Penelitian Abdurohim, 2008, menunjukkan bahwa kompos
memberikan peningkatan kadar Kalium pada tanah lebih tinggi dari pada kalium yang
disediakan pupuk NPK, namun kadar fosfor tidak menunjukkan perbedaan yang nyata
dengan NPK. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditelitinya ketika itu,
caisin (Brassica oleracea), menjadi lebih baik dibandingkan dengan NPK.
B. Alat/Bahan
a. Alat Membuat Pupuk Kompos
Wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)
Sarung tangan
b. Bahan Membuat Pupuk Kompos
Sampah rumah tangga (bisa sisa makanan atau bekas sayuran)
Tanah
Air secukupnya
Arang sekam
Kapur
Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan
c. Langkah Membuat Pupuk Kompos
1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik.
Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa
bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak
akan terkontaminasi.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah
organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya
sampah organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
6. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan
kapur pertanian ke dalam wadah.
7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah
setara dengan ketebalan tanah
8. siram dengan air yang telah bercampur EM4
9. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup
sampah.
10. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pupuk organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman yang
meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, tanaman dalam meningkatkan hasil pertanian.
Pupuk urea berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman meliputi tinggi
tanaman. Dengan Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga
pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi
untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang
ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas
metana ke udara. Adanya pupuk organik dapat membantu orang dalam menghasilkan
tanaman yang berkualitas
B. Saran
Penulis mengharapakan masyarakat yang menyukai bidang pertanian untuk dapat
menerapakan pupuk kompos ini dengan baik di lingkungannya sehingga sampah yang
terdapat dalam lingkungan masyarakat dapat dikurangi. Jika terdapat penulisan yang
salah arti atau kalimat mohon di maafkan