Akidah Akhlak MA Kelas XII

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TELAAH MATERI AKIDAH AKHLAK KELAS XII (MA)

Di ajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Telaah Materi Akidah akhlak

Dosen Pengajar : Fikri Farikhin M.Pd

Di susun oleh :

Herlina Tandi Salu : 2021096011910

Suci Firdaus : 2021096011907

Roby Tri Sandi : 2021096011966

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI JEMBER

MEI 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akidah Akhlak pada kelas XII Kurikulum Madrasah aliyah biasanya mengajarkan
prinsip-prinsip keimanan dan tata cara berperilaku yang baik berdasarkan ajaran agama Islam.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komuniskasi di era global mengalami perubahan
yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada madrasah harus
bisa mengantisipasi cepatnya perubahan tersebut di samping menjalankan mandat mewariskan
budaya karakter bangsa dan nilai-nilai akhlak pada peserta didik. Dengan demikian, generasi
muda akan memiliki kepribadian, berkarakter kuat dan tidak tercerabut dari akar budaya bangsa
namun tetap bisa menjadi aktor di zamannya. Materi tersebut bertujuan untuk membentuk
karakter yang kuat dan bertanggung jawab sesuai dengan ajaran agama.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi kurikulum dari materi Aqidah Akhlak yang disajikan di kelas XII
Madrasah Aliyah (MA)?
2. Bagaimana analisis S.W.O.T (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) dari materi Aqidah
Akhlak yang disajikan di kelas XII Madrasah Aliyah (MA)?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui deskripsi kurikulum, dan analisis S.W.O.T (Strenght, Weakness,
Opportunity, Threat) dari materi Aqidah Akhlak yang disajikan di kelas XII Madrasah Aliyah
(MA).
BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM

A. Identitas Materi
Judul buku yang kami telaah adalah “Akhlak 2 Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah
Program Keagamaan” yang disusun oleh A. Yusuf Alfi Syahr dan di terbitkan di rektorat KSKK
Madrasah, Direktorat, Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Jl. Lapangan Banteng
Barat No 3-4 Lantai 6-7 Jakarta 10110.

B. SK, KD, Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran


Semester I
Bab 1: Cerminan dan Nilai Mulia Al- Asma’ Al-Husna
Standar Kompetensi
Mendalami al-Afuww, al-Razzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi, al-Khalik dan al-Hakim beserta
cerminan perilaku yang bisa diambil dari-Nya.

Kompetensi Dasar
1. Menghayati kebenaran dan kebesaran Allah melalui al-Asma` al-Ḥusna al-‘Afuww, al-
Rozzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi, al-Khalik dan al-Hakim.
2. Mengamalkan keluhuran budi saling memaafkan dan peduli sebagai cermin yang
terkandung dalam al-Asma` al-Ḥusna al-‘Afuww, al-Rozzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi,
al-Khalik dan al-Hakim.
3. Menganalisis makna dan upaya meneladani al-Asmā` al-Ḥusna; al-‘Afuww, alRozzaq, al-
Malik, al-Hasib, al-Hadi, al-Khalik dan al-Hakim.
4. Menyajikan hasil analisis tentang makna dan upaya meneladani al-Asma` al-Ḥusnaal-
`Afuww, al-Rozzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi, al-Khalik dan al-Hakim.

Tujuan Pembelajaran
Agar siswa mampu mengenal dan mendalami Al-asma’ Al- Husna dan dapat mencerminkan
Berbagai perilaku dapat kita lakukan sebagai cerminan dari Al-Asma’ Al-Husna.
Materi Pembelajaran
A. Maha Pemaaf (Al-‘Afuww)
1. Pengertian Al-‘Afuww
Nama al-‘Afuww merupakan nama ke-83 dari 99 al-Asma` al-Ḥusna. Kata al- ‘Afuww,
terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf ‘ain, fa`, dan wauw. Maknanya yaitu
meninggalkan sesuatu dan memintanya. Dari sini lahir kata ‘afwu yang berarti meninggalkan
sanksi terhadap yang bersalah (memaafkan). Dalam beberapa kamus kata ‘afwu berarti
menghapus, membinasakan dan mencabut akar sesuatu.
2. Teladan dari nama baik Al-‘Afuww
a. Meyakini bahwa Allah memaafkan kesalahan hambanya
b. Perintah untuk menjadi manusia pemaaf dan penutup aib orang lain

B. Maha Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq)


1. Pengertian Ar-Razzaq
Nama ar-Razzaq merupakan nama ke-18 dari 99 al-Asma` al-Ḥusna. Kata Ar-Razzaq
terambil dari akar kata ra`, za`, dan qaf, berarti rezeki atau penghidupan. Dalam KBBI, rezeki
berarti sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan, dapat berupa makanan, nafkah, dan
hal-hal lain. Imam Ghazali menjelaskan kata ar-Razzaq adalah Dia yang menciptakan rezeki dan
menciptakan yang memberi rezeki, serta Dia pula yang mengantarnya kepada mereka dan
menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya
2. Teladan dari sifat Ar-Razzaq
a. Meyakini bahwa Allah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya serta berusaha
mendapatkan rezeki
b. Saling berbagi rezeki kepada makhluk lain

C. Maha Penguasa (Al-Malik)


1. Pengertian Al-Malik
Nama al-Malik merupakan nama ke-18 dari 99 al-Asma` al-Ḥusna. Kata al-Malik secara
umum diartikan raja atau penguasa. Kata al-Malik terdiri dari huruf mim, lam, dan kaf yang
rangkaiannya mengandung arti kekuatan dan kesahihan. Imam al-Ghazali menjelaskan arti al-
Malik ialah Dia yang tidak butuh pada sesuatu dan Dia adalah yang dibutuhkan. Dia adalah
Penguasa dan Pemilik secara mutlak segala hal yang ada. Hasilnya, al-Malik memiliki kuasa atas
pengendalian dan pemeliharaan kekuasaan-Nya.
2. Teladan dari nama baik Al-Malik
a. Meyakini bahwa Allah Maha Menguasai segala kekuasaan
b. Meminta izin kepada pemilik barang dan bertanggung jawab

D. Maha Mencukupi dan Maha Pembuat Perhitungan (Al-Ḥasib)


1. Pengertian Al-Ḥasib
Nama al-Ḥasīb merupakan nama ke-41 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al- Ḥasīb
berakar kata dari huruf ḥa`, sin, dan ba` mempunyai arti menghitung dan mencukupkan. Imam
al-Ghazali menjelaskan bahwa al-Ḥasīb merupakan Dia yang mencukupi siapa yang
mengandalkannya. Sifat ini tidak disandang kecuali Allah sendiri, karena Allah saja lah yang
dapat mencukupi dan diandalkan oleh semua makhluk.
2. Teladan dari nama baik Al-Ḥasib
a. Meyakini bahwa hanya Allah yang memberi kecukupan dan membuat perhitungan
b. Mengevaluasi diri secara konsisten

E. Maha Pemberi Petunjuk (Al-Hadi)


1. Pengertian Al-Hadi
Nama al-Hādi merupakan nama ke-94 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusna. Kata al-Hadi berakar
kata dari huruf ha`, dal, dan ya` berarti tampil ke depan untuk memberi petunjuk dan
menyampaikan dengan lemah lembut. Imam al-Ghazali menjelaskan makna al-Hādi berarti Dia
yang Maha memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya untuk mengenal diri-Nya
2. Teladan dari nama baik Al-Hadi
a. Meyakini bahwa petunjuk Allah adalah petunjuk paling sempurna
b. Membagikan petunjuk kepada orang lain dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih

F. Maha Pencipta (Al-Khaliq)


1. Pengertian Al-Khaliq
Nama al-Khāliq merupakan nama ke-12 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al-Khaliq berakar kata
dari huruf kha’, lam, dan qaf berarti mengukur dan menghapus. Makna ini lalu mengalami
perluasan antara lain dengan arti menciptakan dari tiada dan menciptakan tanpa suatu contoh
terlebih dahulu. Nama al-Khāliq memiliki makna bahwa Allah Maha pencipta segala sesuatu.

2. Teladan dari nama baik Al-Khaliq


a. Meyakini bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
b. Motivasi berkreasi dan inovasi

G. Maha Bijaksana (Al-Ḥakim)


1. Pengertian Al-Ḥakim
Nama al-Ḥakim merupakan nama ke-47 dari 99 al-Asma` al-Ḥusna. Kata al- Ḥakim
berakar dari huruf ḥa`, kaf, dan mīm berarti bijaksana. Nama al-Ḥakīm menunjukkan bahwa
Allah Mahabijaksana atas segala sesuatu. Dengan kebijaksanaan-Nya, Allah memberikan
manfaat dan kemudahan makhluk-Nya atau menghalangi dan menghindarkan terjadinya
kesulitan bagi makhluk-Nya. Tidak ada keraguan dan kebimbangan dalam segala perintah dan
larangan-Nya, dan tak satu pun makhluk yang dapat menghalangi terlaksananya kebijaksanaan
atau hikmah-Nya.
2. Teladan dari nama baik Al-Ḥakim
a. Meyakini bahwa Allah Maha Bijaksana atas segala sesuatu
b. Bersifat bijaksana

Bab 2: Kunci Kerukunan


Standar Kompetensi
Mengajarkan untuk saling mengenal antar bangsa dan suku dan tidak merasa paling hebat di
antara yang lainnya. Oleh karena itu, kita harus membina dan menjaga kerukunan di Indonesia.

Kompetensi Dasar
1. Menghayati nilai-nilai positif dari tasāmuh (toleransi), musāwah (persaamaan derajat),
tawasuth (moderat), dan ukhuwwah (persaudaraan)
2. Mengamalkan sikap tasāmuh (toleransi), musāwah (persaamaan derajat), tawasuth
(moderat), dan ukhuwwah (persaudaraan) dalam kehidupan sehari-hari
3. Menganalisis makna, pentingnya, dan upaya memiliki sikap tasāmuh (toleransi),
musāwah (persamaan derajat), tawasuth (moderat), dan ukhuwwah (persaudaraan)
4. Menyajikan hasil analisis tentang makna, pentingnya, dan upaya memiliki sikap tasāmuh
(toleransi), musāwah (persaamaan derajat), tawasuth (moderat), dan ukhuwwah
(persaudaraan) dalam menjaga keutuhan NKRI

Tujuan Pembelajaran
Mengajarkan untuk bersikap toleransi kepada orang ataupun golongan lain, meyakini
persamaan derajat manusia, moderat atau bersikap wasathiyah dan memahami persaudaraan.
Dan pada bab ini, kita akan mendalami keempat sikap tersebut.

Materi Pembelajaran
A. Toleransi (Tasamuḥ)
1. Pengertian Toleransi (Tasamuḥ)
Kata tasamuḥ diambil dari kata samaḥa berarti tenggang rasa atau toleransi. Dalam
bahasa Arab sendiri tasamuḥ berarti sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling pemaaf.
Dalam pengertian secara istilah, tasamuḥ adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana
terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh
agama Islam.
2. Toleransi dalam Agama Islam
Tasamuḥ ialah sikap yang mengarahkan pada keterbukaan dan menghargai perbedaan.
Perbedaan merupakan fitrah yang sudah menjadi ketetapan Allah Swt. dan seluruh manusia tak
bisa menolak-Nya.
3. Membiasakan Berperilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

B. Persamaan Derajat (Musawah).


1. Pengertian Persamaan Derajat (Musawah)
Kata musāwah berasal dari kata dasar sawwa berarti meratakan, menyamaratakan. Kata
musawah secara bahasa berarti kesamaan atau ekualitas. Sedangkan secara istilah musawah
adalah sikap terpuji di mana memandang bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat
yang sama.
2. Musawah Dalam Islam
Menurut Muhammad Ali al Hasyimy dalam Manhāj al-Islām fi al-‘Adalah wa al-Musāwah,
ada beberapa hal berkaitan dengan prinsip musāwah dalam ajaran Islam, yaitu:
a. Persamaan adalah buah dari keadilan dalam Islam.
b. Setiap manusia sama derajatnya, tidak ada pengistimewaan tertentu pada
seorang terhadap orang lain. Maksudnya adalah tanggung jawab yang sama.
c. Memelihara hak-hak non-muslim. Di antaranya adalah memahami perbedaan keyakinan
dan ritual agama.
d. Persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan dalam kewajiban agama dan
lainnya. Maksudnya adalah dalam hak dan kewajiban, Islam menjadikan keduanya sama,
yaitu dalam kewajiban-kewajiban agama, hak pribadi, martabat manusia, hak-hak sipi
dan kekayaan.
e. Persamaan sosial di masyarakat. Maksudnya adalah dalam kehidupan masyarakat, setiap
orang baik kaya maupun miskin, pejabat atau rakyat berada pada hak dan kewajiban yang
sama meskipun implementasinya berbeda karena faktor otoritas di dalamnya seperti
pejabat pemerintah memiliki kewajiban untuk membuat undang-undang sedangkan
rakyat tidak berhak untuk membuat undang-undang.
f. Persamaan manusia di depan hukum. Maksudnya adalah dalam hukum, siapa pun akan
menerima hukuman sesuai dengan perilakunya. Tidak ada kata hukum tajam ke bawah
dan tumpul ke atas.
g. Persamaan dalam mendapatkan jabatan publik. Maksudnya adalah setiap orang memiliki
hak untuk menjadi pejabat publik. Contohnya ketika Rasulullah memberikan jabatan
panglima, gubernur dan jabatan-jabatan strategis lainnya pada banyak budak yang telah
dimerdekakan seperti Zaid, Usamah bin Zaid, dan lainnya.
h. Persamaan didasarkan pada kesatuan asal bagi manusia. Maksudnya adalah setiap
manusia dalam kedudukan sama di sisi Allah.

3. Membiasakan Berperilaku Musāwah dalam Kehidupan Sehari-hari


Setelah mengetahui sikap beberapa prinsip musawah dalam Islam. Kita dituntut untuk
bersikap musawah. Sebagai contoh sikap musawah dalam Islam yaitu, Islam datang dengan
meningkatkan derajat wanita. Pada masa lampau, wanita dianggap sebagai harta yang dapat
diperjual belikan. Setelah datangnya Islam, wanita dikembalikan pada fitrahnya.
C. Moderat (Tawasuth)
1. Pengertian Moderat (Tawasuth)
Kata tawasuth berasal dari kata wasatha berarti tengah atau pertengahan. Kata
tawasuth secara bahasa berarti moderat. Secara istilah tawasuth ialah sikap terpuji
di mana menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan memilih
sikap dengan berkecenderungan ke arah jalan tengah.
2. Tawasuth Dalam Islam
Islam menyatakan bahwa umat Islam merupakan umat yang tengah-tengah yaitu
dalam menyelesaikan sesuatu dengan tanpa kecondongan ke kanan atau pun ke
kiri.
Dalam Islam, tawasuth terbagi menjadi tiga dimensi yaitu akidah, akhlak, dan syariat.
3. Membiasakan Berperilaku Tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah mengetahui sikap tawasuth dalam Islam. Kita dituntut untuk bersikap tawasuth.
Hal yang perlu di perhatikan dalam penerapan tawasuth, yaitu Menghindari perbuatan dan
ungkapan ekstrim dalam menyebarluaskan ajaran Islam.

D. Saling Bersaudara (Ukhuwwah)


1. Pengertian Saling Bersaudara (Ukhuwwah)
Kata ukhuwwah berasal dari kata akhun berarti saudara. Kata ukhuwwah secara bahasa
berarti persaudaraan. Secara istilah ukhuwwah adalah sikap terpuji di mana menumbuhkan
perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap orang lain.
2. Ukhuwwah dalam Islam
Ukhuwwah dalam Islam sangatlah esensial, bahkan jika ada perselisihan kita di
perintahkan untuk mendamaikan nya bukan memperkeruh suasananya. Secara ringkas
persaudaraan menurut Quraish Shihab bukan hanya dilihat dari keturunan akan tetapi juga
kesamaan suku, bangsa, agama, dan tanah air agar terciptanya keharmonisan hubungan manusia.
Beliau membagi ukhuwwah dalam empat macam, yaitu :
1. Ukhuwwah fi al-‘Ubūdiyyah. Persaudaraan kemakhlukan dan ketundukan kepada Allah.
Semuanya adalah saudara karena merupakan ciptaan Allah.
2. Ukhuwwah fi al-Insāniyyah/Basyariyyah. Persaudaraan dari seluruh manusia karena
berasal dari satu ayah dan ibu yaitu Adam dan Hawa.
3. Ukhuwwah fi an-Nasab wa al-Wathaniyyah. Persaudaraan yang dijalin karena kesamaan
dalam keturunan dan kebangsaan.
4. Ukhuwwah fi ad-Dīn al-Islāmiyyah. Persaudaraan yang dijalin karena persamaan agama
Islam.
3. Membiasakan Berperilaku Ukhuwwah dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah mengetahui sikap ukhuwwah dalam Islam. Kita dituntut untuk bersikap
ukhuwwah. Adapun untuk mencapai nikmatnya persaudaraan baik sesama manusia, bangsa, atau
pun agama, ada beberapa proses terbentuknya persaudaraan ini, yaitu

a. Melaksanakan saling mengenal (Ta’arruf)


b. Melakukan proses saling memahami (Tafahum)
c. Bersikap tolong-menolong (Ta’awun)
d. Bersatu (Ta’alluf)
e. Melaksanakan proses saling menjaga (Takāful)

Bab 3: Ragam Penyakit Hati


Standar Kompetensi
Mengajarkan untuk menjaga diri dari buruknya sifat marah apalagi menjadi seorang pemarah.
Oleh karenanya dibutuhkan pendidikan dan pembiasaan untuk menghindari perilaku tawuran
atau perilaku menyimpang lainnya.

Kompetensi Dasar
1. Menghayati dampak buruk sifat tercela yang harus dihindari; nifāq (munafik), gaḍab
(marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
2. Mengamalkan sikap jujur, tanggung jawab, dan santun sebagai cermin dari pemahaman
sifat tercela nifāq (munafik), gaḍab (marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
3. Menganalisis konsep, penyebab, dan cara menghindari sifat tercela nifāq (munafik),
gaḍab (marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
4. Memaparkan hasil analisis tentang konsep, penyebab, dan cara menghindari sifat tercela
nifāq (munafik), gaḍab (marah) dan qaswah al-qalb (keras hati)
Tujuan Pembelajaran
Untuk menanggulangi perilaku tawuran dan berbagai macam perilaku menyimpang lainnya.
Adapun penyakit hati ini akan dibahas pada pembahasan kali ialah nifaq (munafik), qaswah al-
qalb (keras hati), dan ghadab (marah).

Materi Pembelajaran
A. Munafik (Nifāq)
1. Pengertian Munafik (Nifāq)
Nifaq berasal dari akar kata nafaqa berarti munafik, menyembunyikan, berbohong,
berpura-pura. Kata ini diambil dari kata nafiqa berarti salah satu lubang tikus, jika dicari melalui
satu lubang, maka tikus itu akan lari dan mencari lubang lainnya.
Kata Nifāq secara istilah adalah sikap menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya karena
tak ingin diketahui keberadaannya oleh orang lain sehingga menampakkan sesuatu yang tidak
sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya. Atau dengan kata lain nifāq ialah menyatakan
keimanan padahal di balik itu tersimpan kekufuran.
2. . Macam-Macam Perilaku Munafik (Nifaq)

a. Nifāq ‘Amali/ ‘Urfi


Nifaq ‘amali ialah sikap yang dimiliki seseorang dengan memperlihatkan sesuatu yang
tidak sesuai dengan yang sebenarnya sehingga dalam interaksi sosialnya dia sering berperilaku
atau menampakkan tanda-tanda kemunafikan.
b. Nifāq Īmānī / Syar’i
Nifāq Imani adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang dengan memperlihatkan
keimanan dan menyembunyikan kekafirannya. Orang seperti ini diancam neraka, sebab orang
sangat berbahaya bagi umat dan agama Islam.
c. Cara Menghindari Perilaku Munafik (Nifaq)
a. Membiasakan berkata jujur
Jujur adalah sikap terpuji di mana seseorang mengatakan sesuatu sesuai dengan
kenyataan apa yang diketahui.
b. Membiasakan diri untuk setia atau amanah
Setia atau amanah adalah sikap terpuji di mana seseorang berpegang teguh pada janji,
pendirian, dan kepercayaan.

B. Marah (Gaḍab)
1. Pengertian Marah (Gaḍab)
Kata gaḍab berasal dari kata gaḍiba-yagḍabu berarti marah, mengamuk, murka, berang,
gusar, jengkel, naik pitam. Kata gaḍab secara istilah adalah sikap tercela di mana gejolak darah
dalam diri seseorang meningkat karena tidak senang pada perlakuan tidak pantas.
2. Dampak Negatif perilaku Marah (Gaḍab)
Berikut ini adalah keburukan yang dapat timbul karena
sikap marah:
a. Keputusan dan tindakan yang diambil tidak bijaksana.
b. Retak dan putusnya hubungan persaudaraan antar manusia.
c. Membahayakan kesehatan tubuh karena tekanan darah tinggi yang meningkat
menyebabkan sakit kepala dan beresiko menyebabkan serangan jantung.
Dalam al-Qur`an, sikap marah dapat menimbulkan beberapa dampak negatif,
yaitu:
a. Menemui banyak kesulitan sehingga menyesal
b. Tidak mendapat keuntungan melainkan mendapatkan kerugian.
c. Menerima murka dan laknat Allah.
3. Menghindari Perilaku Marah (Gaḍab)
a. Meredam rasa amarah dengan sabar.
b. Meredam rasa amarah dengan berzikir kepada Allah.
c. Meredam rasa amarah dengan berwudhu.
d. Meredam rasa amarah dengan cara merubah posisi atau berdiam diri.
e. Memberi Maaf.

C. Keras Hati (Qaswah al-Qalb)


1. Pengertian Keras Hati (Qaswah al-Qalb)
Dalam memahami arti dari keras hati, Amin Syukur dalam terapi hati mengatakan bahwa Imam
al-Ghazali menjelaskan tentang tiga macam hati, yaitu :
a) Hati yang sehat, tandanya adalah iman yang kuat dan pengamalan yang konsisten
b) Hati yang sakit, tandanya adalah adanya keimanan, ibadah, namun ternodai dengan
keburukan dan kemaksiatan.
c) Hati yang mati, tandanya adalah mengeras dan membatunya hati karena banyak
kemaksiatan yang diperbuat.
Dari pembagian di atas, kita memahami bahwa keras hati adalah sikap tercela di mana seseorang
menutup pikiran dan hatinya akibat dari perilaku keburukan dan kemaksiatan yang telah
diperbuat semisal munafik dan marah.
2. Cara Menghindari Mengerasnya Hati (Qaswah al-Qalb)
Beberapa hal yang telah dikatakan oleh Imam al-Qusyairi yang dinukilkan dari Syaikh
Ibrahim al-Khawas, yaitu :
a. Membaca al-Qur`an disertai dengan perenungan
b. Mengatur pola makan agar perut tidak kenyang
c. Bangun malam
d. Merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam
e. Bergaul dengan orang-orang saleh
f. Berempati kepada orang lain.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, untuk memberikan orientasi dan gambaran secara global tentang tema yang sedang
dibahas.
2. Tanya-jawab antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa tentang tema yang sedang
dibahas.
3. Penugasan, berupa merangkum pokok-pokok persoalan dalam teks bacaan dan buku referensi
dan mempresentasikan di depan kelas.
4. Diskusi kelompok dan diskusi kelas, untuk mengembangkan kompetensi kognitif berkenaan
dengan pemahaman buku teks dan referensi.
5. Demonstrasi, dengan cara melihat paparan/tayangan film untuk meneladani akidah dan akhlak
terpuji dan menjauhi akidah dan akhlak tercela lewat CD keagamaan.

D. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran


1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
Pembelajaran menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah.
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri (SPBI)
Strategi belajar dengan cara mendorong dan membimbing siswa untuk menemukan sesuatu dari
apa yang dipelajari.
3. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
4. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching)
Pembelajaran yang berusaha mendekatkan proses belajar siswa dengan kehidupan konkret yang
mereka hadapi di masyarakat.

E. Evaluasi Hasil Belajar


1. Performan
Teknik ini digunakan untuk menilai sikap dan perilaku keseharian siswa dengan menggunakan
instrument observasi sebagaimana format yang sudah ada dimuka. Penilaian ini dilakukan oleh
guru pada akhir semester secara global untuk semua Kompetensi Dasar (KD).
2. Tes lisan dan tulisan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman materi akidah
dan akhlak dan kaitannya dengan konteks kehidupan kekinian. Tes tulis dilakukan pada tengah
semester dan akhir semester.
3. Proyek
Berupa tugas individual maupun kelompok.

F. Sumber dan Referensi Pembelajaran


Referensi yang digunakan adalah buku paket Aqidah Akhlak yang relevan dan CD keagamaan.
G. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit, yaitu 10 menit pembukaan, 55 menit kegiatan inti, dan 15
menit penutup.
H. Media Pembelajaran
Media pembelajaran menggunakan slide dan papan tulis.

BAB III
ANALISIS S.W.O.T

A. Strength (Kekuatan/Kelebihan)
1. Buku Kurikulum PAI ini disusun dan dikembangkan berdasarkan standar isi Madrasah
Aliyah 2013. Dalam penyajiannya menggunakan istilah-istilah operasional baku.
2. Buku siswa ini dipersiapkan pemerintah dalam rangka mengimplementasikan KMA
Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah.
3. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Agama, dan dipergunakan dalam proses pembelajaran. Buku ini merupakan “Dokumen
Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

B. Weakness (Kelemahan/Kekurangan)

Kelemahan dari buku tersebut yaitu terdapat pada pembahasan materi terlalu singkat
namun kurang terperinci keselurahan sehingga, pemahaman pembaca tidak terlalu memahami isi
dari buku tersebut.

C. Opportunities (Peluang)

Pengembangan buku teks mata pelajaran pada madrasah tersebut diarahkan untuk tidak
sekedar membekali pemahaman keagamaan yang komprehensif dan moderat, namun juga
memandu proses internalisasi nilai keagamaan pada peserta didik. Buku mata pelajaran PAI dan
Bahasa Arab ini diharapkan mampu menjadi acuan cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari, yang selanjutnya mampu ditransformasikan pada kehidupan sosial-
masyarakat dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Kurikulum dan buku teks pelajaran adalah dokumen hidup. Sebagai dokumen hidup
memiliki fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan
implementasinya akan terus berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru.
D. Threat (Ancaman/Tantangan)

Kurikulum dan buku teks pelajaran adalah dokumen hidup. Sebagai dokumen hidup memiliki
fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan implementasinya akan
terus berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru. Jika ditemukan kekurangan maka
harus diklarifikasi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI c.q. Direktorat
Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSKK) untuk disempurnakan.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Buku ini disusun berdasarkan standar isi Madrasah Aliyah 2013. Dalam penyajiannya
menggunakan istilah-istilah operasional baku. Setiap awal bab disajikan cover dengan ilustrasi
sebagai gambaran awal tentang materi pelajaran yang akan disampaikan. Semua materi yang
tersaji pun kebanyakan sudah sesuai dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
sebagai panduan dan target materi yang harus disampaikan dan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Guru dapat menambah target pembelajaran sesuai dengan kepentingan siswa, dan
mengacu kepada kearifan lokal.
Dan buku ini sudah sesuai dengan tahap perkembangan psikologi anak didik. Oleh
karenanya sekarang bagaimana guru menyampaikan materi tersebut agar tercapai tujuan
pembelajarannya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu dipersiapkan metode yang tepat
untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak tersebut. Walaupun tidak ada metode yang tidak
mempunyai kekurangan, tapi metode tersebut harus dipersiapkan dengan tepat. Di sini kami
membagi beberapa macam metode untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak, yaitu :
1. Ceramah
2. Tanya-jawab
3. Penugasan
4. Diskusi kelompok dan diskusi kelas
5. Demonstrasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MADRASAH ALIYAH Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.1 dan 4.1
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 1
Materi : Cerminan Dan Nilai Mulia Al-Asmā` Al-Ḥusna

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami Pengertian As-Asma’ Al-Husna dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Pengertian As-Asma’ Al-Husna dengan baik;
 mengomunikasikan materi tentang Pengertian As-Asma’ Al-Husna dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Pengertian As-Asma’ Al-Husna

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pengertian As-Asma’ Al-Husna
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pengertian
As-Asma’ Al-Husna

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Pengertian As-Asma’ Al-Husna
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember,
Mengesahkan,
Kepala MA, Mata Pelajaran,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MADRASAH ALIYAH Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.1 dan 4.1
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 2
Materi : Cerminan Dan Nilai Mulia Al-Asmā` Al-Ḥusna

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami Nilai Mulia Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-Malik, dan Al-Ḥasīb dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Nilai Mulia Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-Malik, dan Al-Ḥasīb dengan
baik;
 mengomunikasikan materi tentang Nilai Mulia Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-Malik, dan Al-Ḥasīb dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Nilai
Mulia Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-Malik, dan Al-Ḥasīb

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Nilai Mulia Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-
Malik, dan Al-Ḥasīb
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Nilai Mulia
Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-Malik, dan Al-Ḥasīb

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Nilai Mulia Al-‘Afuw, Ar-Razzāq, Al-Malik, dan Al-Ḥasīb
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember,
Mengesahkan,
Kepala MA Mata Pelajaran,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MADRASAH ALIYAH Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.1 dan 4.1
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 3
Materi : Cerminan Dan Nilai Mulia Al-Asmā` Al-Ḥusna

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami Nilai Mulia Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-Ḥakīm dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Nilai Mulia Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-Ḥakīm dengan baik;
 mengomunikasikan materi tentang Nilai Mulia Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-Ḥakīm dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Nilai
Mulia Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-Ḥakīm

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Nilai Mulia Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-
Ḥakīm
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Nilai Mulia
Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-Ḥakīm

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Nilai Mulia Al-Hādi, Al-Khāliq, dan Al-Ḥakīm
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember
Mengesahkan,
Kepala MA , Guru Mata Pelajaran,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MADRASAH ALIYAH Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.2 dan 4.2
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 1
Materi : Kunci Kerukunan

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami materi tentang Toleransi (Tasāmuḥ) dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Toleransi (Tasāmuḥ) dengan baik;
 mengomunikasikan materi tentang Toleransi (Tasāmuḥ) dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Toleransi (Tasāmuḥ)

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Toleransi (Tasāmuḥ)
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Toleransi
(Tasāmuḥ)

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Toleransi (Tasāmuḥ)
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember
Mengesahkan,
Kepala MA

Guru Mata Pelajaran,


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MADRASAH ALIYAH Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.2 dan 4.2
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 2
Materi : Kunci Kerukunan

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami materi tentang Persamaan Derajat (Musāwah) dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Persamaan Derajat (Musāwah) dengan baik;
 mengomunikasikan materi tentang Persamaan Derajat (Musāwah) dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Persamaan Derajat (Musāwah)

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Persamaan Derajat (Musāwah)
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Persamaan
Derajat (Musāwah)

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Persamaan Derajat (Musāwah)
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember
Mengesahkan,
Kepala MA Mata Pelajaran,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Madrasah Aliah Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.2 dan 4.2
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 3
Materi : Kunci Kerukunan

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami materi tentang Moderat (Tawasuth) dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Moderat (Tawasuth) dengan baik;
 mengomunikasikan materi tentang Moderat (Tawasuth) dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Moderat (Tawasuth)

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Moderat (Tawasuth)
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Moderat
(Tawasuth)

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Moderat (Tawasuth)
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember
Mengesahkan,
Kepala MA Guru Mata Pelajaran,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Madrasah Aliah Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.2 dan 4.2
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 4
Materi : Kunci Kerukunan

A. TUJUAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
 memahami materi tentang Saling Bersaudara (Ukhuwwah) dengan baik.
 menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Saling Bersaudara (Ukhuwwah) dengan baik;
 mengomunikasikan materi tentang Saling Bersaudara (Ukhuwwah) dengan baik.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop & infocus
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Saling
Bersaudara (Ukhuwwah)

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Saling Bersaudara (Ukhuwwah)
KEGIATAN INTI

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Saling
Bersaudara (Ukhuwwah)

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Saling Bersaudara (Ukhuwwah)
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Jember
Mengesahkan,
Kepala MA Guru Mata Pelajaran,
R A
E .
N T
C U
A J
N U
A A
N
P
E Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
L B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 memahami materi tentang Munafik (Nifāq) dengan baik.
A  menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Munafik (Nifāq) dengan baik;
K A
M
S el
PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa
A a
d  Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
N it  Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
a/
A B  Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
A a:
N h WKegiatan Literasi
 Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
a o menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
P n r Munafik (Nifāq)
E k
: s Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
M  P dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
h
B e Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Munafik (Nifāq)
E en
KEGIATAN INTI

L tg Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
A g informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Munafik
J a (Nifāq)
A rt
R ia Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
A us mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
, oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
N l
es Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
p
m Munafik (Nifāq)
ib Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
da dipahami
ro
PENUTUP l  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
k,  Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
e  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa
rp
aj
C. PENILAIAN pa
a
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
(n
s Jember
it Mengesahkan,
Kepala su MA Guru Mata Pelajaran,
lw
ia
s)
 L
ea
p
m
bt
oa
pr

p&
e
ni
in
lf
oa
ci
au
ns
R A
E .
N T
C U
A J
N U
A A
N
P
E Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
L B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 memahami materi tentang Marah (Gaḍab), dan Keras Hati (Qaswah al-Qalb) dengan baik.
A  menyebutkan dalil yang berhubungan dengan Marah (Gaḍab), dan Keras Hati (Qaswah al-Qalb) dengan baik;
K A
M
S el
PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, dan membimbing siswa berdoa
A a
d  Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
N it  Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
a/
A B  Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
A a:
N h WKegiatan Literasi
 Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
a o menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Marah
P n r (Gaḍab), dan Keras Hati (Qaswah al-Qalb)
E k
: s Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
M  P
h dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
B e Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Marah (Gaḍab), dan Keras Hati
E en (Qaswah al-Qalb)
L
KEGIATAN INTI

tg
A g Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
J a informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Marah
A rt (Gaḍab), dan Keras Hati (Qaswah al-Qalb)
R ia
A us Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
,
N l
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
es
p
m
ib Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
da Marah (Gaḍab), dan Keras Hati (Qaswah al-Qalb)
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
ro
l dipahami
k,
PENUTUP e  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
rp  Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
aj  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa
pa
C. PENILAIAN a
(n
- sSikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
it Jember
su Mengesahkan,
Kepala lw MA
Guru Mata Pelajaran,
ia
s)
 L
ea
p
m
bt
oa
pr

p&
e
ni
in
lf
oa
ci
au
ns

Anda mungkin juga menyukai