Eksplorasi Konsep-Problem Based Learning
Eksplorasi Konsep-Problem Based Learning
Eksplorasi Konsep-Problem Based Learning
NIM : 239001485005
Buku 1
Laman:
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132297916/penelitian/Buku.%20Problem%20Based%20Learni
ng%20dalam%20Kurikulum%202013.pdf
Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan
nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Dalam buku ini dijelaskan bahwa ada
beberapa karakteristik dari PBL/PBM, yaitu:
Buku 2
Laman:
Judul artikel: Penerapan Model Problem Based Learning Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) disertai Artikel Ilmiah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas X3 SMAN 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013
Laman: https://jurnal.uns.ac.id/pdg/article/view/5300
Tahap pertama dari model PBL adalah pengorientasian siswa pada masalah. siswa diminta untuk
mengamati permasalahan di lingkungan. Permasalahan yang digunakan tersebut haruslah yang
menarik minat siswa. Selain itu masalah yang diangkat dalam model PBL haruslah masalah yang
dapat menimbulkan banyak hipotesis sehingga siswa terlatih untuk menyelesaikan masalah dan
memerlukan kemampuan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah tersebut. Kemampuan
berpikir kreatif siswa dirangsang ketika memikirkan solusi yang terbaik untuk memecahkan
masalah. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif ataupun hasil belajar siswa didukung oleh
teori yang dikemukakan oleh ausubel yang menyatakan bahwa belajar merupakan asimilasi
bermakna, dimana dalam pemilihan materi harus bermakna dan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. pemilihan masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
akan membuat siswa tertarik untuk menyelesaikannya dan kemampuan siswa dalam berpikir
kreatif dan hasil belajar dapat meningkat (Nurcholis, Sudarisman dan Indrawati 2013). Tahap
kedua adalah mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok. Pengelompokan siswa dalam kegiatan pembelajaran didukung dengan teori
belajar yang dikemukakan oleh vygotsky. Gagasan penting yang dikemukakan terkait
pengelompokan siswa dalam belajar adalah pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial yang
dilakukan siswa dengan guru ataupun teman sebayanya.
Artikel 2:
Judul artikel: Penerapan model PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa
Laman: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/viewFile/2540/2098
Temuan atau catatan penting:
Problem Basic Learning adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah
sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. PBL merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. PBL
merupakan pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar
kontruktivisme. Menurut teori konstruktivisme, keterampilan berpikir dan memecahkan masalah
dapat dikembangkan jika peserta didik melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan
kekomplekan pengetahuan yang ada. Keterkaitan PBL dan Hasil Belajar Orhan & Ruhan (2007),
menyatakan bahwa model PBL memberikan dampak positif pada prestasi akademik siswa dan
sikap siswa terhadap sains. Dalam pelaksanaan PBL di sekolah kesehatan, PBL memberi dampak
positif terhadap kompetensi dokter dalam dimensi sosial dan kognitif (Gerald Choon-Huat Koh,
Hoon Eng Khoo, Mee Lian Wong & David Koh,2008). Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh
Hasrul Bakri (2009), menunjukkan bahwa penerapan PBL di SMK dalam pembelajaran praktek
dapat meningkatkan minat dan kemampuan praktek siswa dalam praktek menggulung trafo.
Penelitian Ade Gafar Abdullah dan TaufikRidwan (2008), menyatakan bahwa dalam penerapan
PBL terdapat peningkatan hasil belajar siswa.