Eksplorasi Konsep-Problem Based Learning

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Risda Yanti

NIM : 239001485005

EKSPLORASI KONSEP-PROBLEM BASED LEARNING


PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN DARING DAN BAURAN

Buku 1

Judul Buku: Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013

Laman:
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132297916/penelitian/Buku.%20Problem%20Based%20Learni
ng%20dalam%20Kurikulum%202013.pdf

Temuan atau catatan penting:

Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan
nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Dalam buku ini dijelaskan bahwa ada
beberapa karakteristik dari PBL/PBM, yaitu:

1. Learning is student-centered: Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada


siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme
dimana siswa didorong untukdapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Autenthic problems from the organizing focus for learning: Masalah yang disajikan kepada
siswa adalah masalah yang autentik sehingga siswa mampudengan mudah memahami
masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
3. New information is acquired through self-directed learning: Dalam proses pemecahan
masalah mungkin saja belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasayaratnya
sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melaluisumbernya, baik dari buku atau
informasi lainnya.
4. Learning occurs in small group: Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam
usaha mengembangkan pengetahuansecara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam kelompok
kecil. Kelompok yang dibuatmenuntut pembagian tugas yang jelas dan penerapan tujuan
yang jelas.
5. Teachers act as facilitators: Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Meskipun begitu guru harusselalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong
mereke agar mencapai targetyang hendak dicapai

Buku 2

Judul Buku: Pengajaran Berdasarkan Masalah

Laman:

Temuan atau catatan penting:

Ada beberapa langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah, yaitu:

1. Orientasi peserta didik pada masalah : Menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi


peserta didik agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar: membantu peserta didik mendefiniikan dan
mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3. Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penejlasan dan pemecahan masalah
4. Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
5. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka
untuk berbagi tugas dengan temannya.
6. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka
gunakan.
Artikel 1:

Judul artikel: Penerapan Model Problem Based Learning Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) disertai Artikel Ilmiah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas X3 SMAN 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013
Laman: https://jurnal.uns.ac.id/pdg/article/view/5300

Temuan atau catatan penting:

Tahap pertama dari model PBL adalah pengorientasian siswa pada masalah. siswa diminta untuk
mengamati permasalahan di lingkungan. Permasalahan yang digunakan tersebut haruslah yang
menarik minat siswa. Selain itu masalah yang diangkat dalam model PBL haruslah masalah yang
dapat menimbulkan banyak hipotesis sehingga siswa terlatih untuk menyelesaikan masalah dan
memerlukan kemampuan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah tersebut. Kemampuan
berpikir kreatif siswa dirangsang ketika memikirkan solusi yang terbaik untuk memecahkan
masalah. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif ataupun hasil belajar siswa didukung oleh
teori yang dikemukakan oleh ausubel yang menyatakan bahwa belajar merupakan asimilasi
bermakna, dimana dalam pemilihan materi harus bermakna dan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. pemilihan masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
akan membuat siswa tertarik untuk menyelesaikannya dan kemampuan siswa dalam berpikir
kreatif dan hasil belajar dapat meningkat (Nurcholis, Sudarisman dan Indrawati 2013). Tahap
kedua adalah mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok. Pengelompokan siswa dalam kegiatan pembelajaran didukung dengan teori
belajar yang dikemukakan oleh vygotsky. Gagasan penting yang dikemukakan terkait
pengelompokan siswa dalam belajar adalah pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial yang
dilakukan siswa dengan guru ataupun teman sebayanya.

Artikel 2:

Judul artikel: Penerapan model PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa

Laman: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/viewFile/2540/2098
Temuan atau catatan penting:

Problem Basic Learning adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah
sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. PBL merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. PBL
merupakan pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar
kontruktivisme. Menurut teori konstruktivisme, keterampilan berpikir dan memecahkan masalah
dapat dikembangkan jika peserta didik melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan
kekomplekan pengetahuan yang ada. Keterkaitan PBL dan Hasil Belajar Orhan & Ruhan (2007),
menyatakan bahwa model PBL memberikan dampak positif pada prestasi akademik siswa dan
sikap siswa terhadap sains. Dalam pelaksanaan PBL di sekolah kesehatan, PBL memberi dampak
positif terhadap kompetensi dokter dalam dimensi sosial dan kognitif (Gerald Choon-Huat Koh,
Hoon Eng Khoo, Mee Lian Wong & David Koh,2008). Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh
Hasrul Bakri (2009), menunjukkan bahwa penerapan PBL di SMK dalam pembelajaran praktek
dapat meningkatkan minat dan kemampuan praktek siswa dalam praktek menggulung trafo.
Penelitian Ade Gafar Abdullah dan TaufikRidwan (2008), menyatakan bahwa dalam penerapan
PBL terdapat peningkatan hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai