0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan7 halaman

Modul Ajar

Diunggah oleh

Filanda Alfina
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan7 halaman

Modul Ajar

Diunggah oleh

Filanda Alfina
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

Modul Ajar

Pancasilah Sebagai Pemersatu Bangsa

Identitas
Nama Mata Pendidikan
Pengembang Pelajaran Pancasila
Satuan Kelas/ X1 (sebelas) /
Pendidikan smester Ganjil
Alokasi 1 Pertemuan (2 x 45 menit) Target Murid 34 (Regular)
Waktu
Materi Ide-ide pendiri Bangsa
Pokok Tentang Dasar Negara Dalam
Sidang Badan Penyelidik
Usaha – Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI)
 Pancasila
Elemen  Bhineka Tunggal Ika
 Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Fase F

Peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan awal tentang


Kompetensi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, pemikiran para
Awal pendiri bangsa, dan latar belakang pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)
dan mereka juga harus memiliki pemahman tentang konsep
dasar negara pancasila.

Tujuan 1. Peserta didik di Harapkan dapat menganalisis ide-ide


Pembelajaran para pendiri bangsa tentang dasar negara pada siding
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI)

Tareget Peserta  Peserta didik dengan kesulitan belajar.


Didik  Peserta didik reguler .
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi (

Pemhaman 1. Semangat Persatuan dan kesatuan


Bermakna 2. Pancasila Sebagai Dasar Negara
3. Negosiasi dan Kompromi
4. Peran pemimpin dalam sejarah
5. Kebanggaan nasional

Laptop, Proyektor/LCD dan jaringan Internet, maka bisa


Sarana Dan menampilkan berbagai sumber pembelajaran melalui foto,
Prasarana video atau penelusuran berbagai informasi melalui
internet. Jika infrastruktur tersebut tidak ada, maka guru
harus mengoptimalkan Buku Siswa yang ada.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Alokasi
waktu
Kegiatan Pendahuluan :
 Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucapkan
salam Pembuka
 Guru melakukan pemantauan terhadap Kesiapan Belajar peserta
didik seperti kebersihan dan kerapian.
 Peserta didik diberikan motivasi Belajar dan penyegar suasana
dengan bertepuk tangan bersam. 10
 Peserta didik ditanya pemahaman terkait matrti pembelajaran Menit
sebelumnya .
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik.
 Peserta didik mencermati pemaparan guru terkit dengan tujuan
pembelajaran dan asesmen yang akan dilakukan pada pertemuan
ini.
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tekait judul atau topik
materi yang dibahas.
 Guru dapat melakukan kegiatan Bersama peserta didik seperti
menyayikan lagu nasional yang mendukung topik bahasan.

Kegiatan Inti :

 Peserta didik mencermati gambar atau foto tentang tokoh-tokoh


pergerakan nasional dan tokoh kemerdekaan.
 Selanjutnya peserta didik menjawab dengan memberi alasan
secara individua tau kelompok kecil.
 Peserta didik melakukan curah pendapat mengenai gagasan
pendiri bangsa tentang dasar negara. 70
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang konsep materi menit
dengan menggunakan media belajar yang sesuai.
 Peserta didik menonoton video jalannya sidang BPUPKI
 Peserta didik berkelompok mengerjakan lembar kerja peserta
didik.
 Peserta didik melakukan persentasi hasil diskusi kelompok
secara bergantian.
 Kelompok peserta didik yang tidak sedang melakukan persentasi
dipersilakan bertanya atau memberi tanggapan.
 Guru Bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan
persentasi kelompok sehingga tidak terjadi miskonsepsi
Opsi Pembelajaran Berdiferensiasi :

Peserta Didik Dengan Kesulita Belajar : Guru akan memberikan


dukungan tambahan, seperti membaca bahan Pelajaran Bersama-sama,
menyediakan sumber daya tambahan dan memberikan penjrlasan
secara rinci.

Peserta Didik dengan Pencapaian Tinggi : Memberi tugas tambahan


atau penelitian mandiri tentang peranan individu tertentu dalam sidang
BPUPKI atau implikasi ide-ide dasar Negra tersebut dalam
perkembangan Sejarah Indonesia.

Penutup :

 Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran dengan


bimbingan guru.
 Peserta didik menyimak Pemaparan guru terkait materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
 Guru menutup kegiatan Pembelajaran dengan berdoa dan
mengakirnya i dengan salam penutup.

ASESMEN
1. Kompetensi yang dinilai:
a. Kompetensi sikap Menunjukkan sikap bernalar kritis, mandiri, gotong royong, berimtak
pada Tuhan YME dan berakhlak mulia
b. Kompetensi pengetahuan Mengidentifikasi perumusan dan penetapan pancasila sebagai
dasar negara dan fungsi dan kedudukan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
c. Kompetensi keterampilan Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan lugas dan percaya diri.

2. Bentuk penilaian
a. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Penilaian pengetahuan melalui produk dan tes tertulis
c. Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
3. Jenis asesmen:
a. Formatif
b. Sumatif
4. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
5. Rubrik Penilaian

a. Penilaian Sikap (Jurnal)

No Nama Beraklak Gotong Mandiri Bernalar


Mulia Royong Kritis

Pedoman Penskoran:
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu:
• Skor 1, apabila sikap peserta didik BB (Belum Berkembang)
• Skor 2, apabila sikap peserta didik MB (Mulai Berkembang)
• Skor 3, apabila sikap peserta didik BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
• Skor 4, apabila sikap peserta didik SB (Sangat Berkembang)

b. Penilaian Pengetahuan (Formatif) Bentuk Pilihan Ganda.


c. Penilain Ketrampilan Penilaian dilakukan melalui presentasi kelompok, observasi dan
hasil pekerjaan

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Pendampingan
4 3 2 1
Percaya Diri
Kemampuan
Menjelakan
Kemampun
Bertanya
Menghargai
Pendapat
Teman

Pedoman Penskoran:
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu:
• Skor 1, apabila sikap peserta didik tidak pernah sesuai aspek yang dinilai
• Skor 2, apabila sikap peserta didik kadang-kadang sesuai aspek yang dinilai
• Skor 3, apabila sikap peserta didik sering sesuai aspek yang dinilai
• Skor 4, apabila sikap peserta didik selalu sesuai aspek yang dinilaiSkor Maksimal = 12
Nilai = (Jumlah skor/ Skor Maksimal) X 100

A. Pancasila Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Pandangan hidup bangsa harus berasal dari nilai-nilai budaya yang dijunjung
tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat yang menjadi unsur lapisan masyarakat
itu.
Setiap masyarakat yang mendiami suatu daerah di Indonesia pastilah
mempunyai ciri kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat yang perlu
dilindungi, dihormati, serta dimajukan oleh negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa secara keseluruhan merupakan
intisari dari nilai-nilai budaya masyarakat yang majemuk. Pancasila memiliki
ciri yang khas dalam kebudayaan masyarakat, oleh karena itu tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan ciri khas yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Sila pertama Pancasila (Ketaqwaan terhadap Tuhan YME) :
Mengandung nilai saling menghormati antar sesama penganut agama dan tidak
mempermasalahkan perbedaan tentang cara beribadah kepada Tuhan.
Konflik Agama banyak yang terjadi karena sentimen agama tidak akan terjadi
apabila kita memahami secara mendalam tentang Pancasila terutama pada Sila
pertama karena akan tercipta rasa sling menghormati dan menghargai
Ketuhanan masing-masing.
Sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Mengandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain.
(1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia;
(2) Perlakuan yang adil terhadap martabat manusia;
(3) Pengertian manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan
keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
Sehingga tumbuh nilai saling menyayangi dan mengasihi antar sesama serta
menghormati nilai- nilai hidup setiap orang.
Nilai-nilai pada pasal ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-
hak dasar manusia
Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia)
Mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
(1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia.
(2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia dan memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-
cita.
(3) Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan
kebudayaan Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah
dalam pembinaan kesatuan Bangsa.
Pasal ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan persatuan sehingga
mencegah terjadinya konflik perpecahan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini tidak akan terjadi.
Pancasila Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan)
Nilai-Nilai yang terkandung:
(1) Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
(2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui
jalan musyawarah dengan dilandasi akal sehat.
(3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil
rakyat.
Pasal ini bertujuan mengembangkan nilai permusyawarahan. Apabilasetiap
permasalahan atau konflik diselesaikan dengan musyawarah maka akan
semakin mengeratkan bangsa dan tidak akan terjadi konflik di dalan Negara
yang berkepanjangan.
Pancasila Sila Ke Lima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Mengandung nilai-nilai.:
(1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan
meliputi seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras
dan golongan.
(2) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional
(Ipoleksosbudhankamnas).
(3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan spritual yang merata
bagi seluruh rakyat Indonesia.
(4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
Bagaimana pengaplikasian dari butir-butir Pancasila yang merupakansebagai
pandangan hidup seperti tersebut diatas?
Apa tujuan pengaplikasian Nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari- hari?
Pengaplikasian nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara adalah untuk
menanamkan nilai-nilai Pancasilais dalam setiap diri bangsa untuk mencegah
terjadinya konflik antar suku, agama, dan daerah serta menghindari adanya
tindakan separatis untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pemahaman nilai-nilai Pancasila akan menciptakan dan
menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan. Oleh karena itulah Negara
Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan semboyan Bhineka Tunggal Ika
pada lambang Negara, Persatuan dan Kesatuan tidak boleh mematikan
keanekaragaman dan kemajemukan sebagaimana kemajemukan tidak boleh
menjadi faktor pemecah belah, tetapi harus menjadi sumber daya yang kaya
untuk memajukan kesatuandan persatuan itu
Kesimpulan:

Pancasila merupakan alat pemersatu Bangsadari perpecahan, konflik yang


terjadi ditengah lapisan masyarakat, dengan jalan setiap masyarakat harus
mampu menjiwai secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam
kehidupansehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai