TUGAS 3 Pembelajaran IPA Di SD
TUGAS 3 Pembelajaran IPA Di SD
TUGAS 3 Pembelajaran IPA Di SD
Pembelajaran IPA di SD
Jawaban
1. Tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi hasil belajar IPA di SD.
Tujuan Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD:
1) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPA yang telah diajarkan.
2) Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari IPA.
3) Mengetahui efektivitas metode pembelajaran IPA yang digunakan oleh guru.
4) Memberikan umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA.
5) Mengetahui kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.
Dengan memperhatikan tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip evaluasi hasil belajar IPA di SD,
diharapkan guru dapat merancang dan melaksanakan evaluasi yang efektif dan efisien, sehingga dapat
memberikan informasi yang akurat tentang kemajuan belajar siswa dan menjadi dasar untuk
memperbaiki proses pembelajaran IPA di SD.
2. Syarat dan jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di SD.
Syarat-syarat alat evaluasi hasil belajar IPA di SD:
1) Validitas: Alat evaluasi harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sesuai dengan tujuan
pembelajaran IPA.
2) Reliabilitas: Alat evaluasi harus konsisten dalam memberikan hasil yang sama jika digunakan
berulang kali dalam kondisi yang sama.
3) Objektivitas: Alat evaluasi harus bebas dari unsur subjektivitas penilai, sehingga hasil evaluasi
dapat diandalkan.
4) Praktikabilitas: Alat evaluasi harus mudah digunakan, tidak membutuhkan biaya, tenaga, dan
waktu yang berlebihan.
5) Representatif: Alat evaluasi harus mencakup seluruh materi pembelajaran IPA yang telah
diajarkan.
Jenis-jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di SD:
1) Tes tertulis:
a. Tes objektif (pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, dll.)
b. Tes uraian (esai)
2) Tes lisan:
a. Tanya jawab
b. Wawancara
3) Tes perbuatan:
a. Unjuk kerja (praktikum, demonstrasi, proyek)
b. Portofolio
4) Pengamatan (observasi):
a. Lembar observasi
b. Catatan anekdot
Pemilihan alat evaluasi harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, karakteristik siswa, dan
waktu yang tersedia. Penggunaan berbagai jenis alat evaluasi dapat memberikan informasi yang lebih
komprehensif tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SD.
3. Dalam menyajikan materi tentang “Teknologi untuk Kehidupan”, metode pembelajaran yang sesuai
adalah metode pembelajaran kolaboratif. Metode pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa
untuk berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain dalam proses belajar.
Berikut adalah proses pelaksanaan metode pembelajaran kolaboratif dalam materi “Teknologi untuk
Kehidupan”:
1) Pembentukan Kelompok
- Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, dengan jumlah anggota yang
seimbang.
- Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa.
2) Penugasan Kelompok
- Guru memberikan tugas atau proyek yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari.
- Tugas dapat berupa analisis dampak teknologi, identifikasi teknologi yang membantu
menyelesaikan masalah, atau perancangan solusi teknologi untuk suatu permasalahan.
3) Diskusi Kelompok
- Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk memahami tugas, mengumpulkan informasi, dan
menyusun rencana penyelesaian.
- Siswa saling bertukar ide, berdebat, dan berkolaborasi untuk mencapai pemahaman bersama.
4) Presentasi dan Berbagi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan penyelesaian tugas mereka di depan kelas.
- Kelompok lain dapat memberikan tanggapan, pertanyaan, atau masukan terhadap presentasi.
5) Refleksi dan Evaluasi
- Guru memfasilitasi diskusi kelas untuk merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru memberikan umpan balik dan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Melalui metode pembelajaran kolaboratif, siswa dapat saling berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan
membangun pemahaman bersama mengenai pemanfaatan teknologi dalam kehidupan. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, mendorong kemampuan berpikir kritis, dan mengembangkan
keterampilan komunikasi serta kerja sama siswa.
4. Berikut adalah perbedaan yang nyata antara Kurikulum 2013 (K13) dan Kurikulum Merdeka:
1) Pendekatan Pembelajaran:
- K13 menggunakan pendekatan saintifik dengan 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan
Informasi, Mengasosiasi, Mengomunikasikan).
- Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berpusat
pada siswa, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran berbasis pengalaman.
2) Struktur Kurikulum:
- K13 memiliki struktur kurikulum yang lebih terstandar dengan mata pelajaran wajib dan pilihan.
- Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak keleluasaan bagi sekolah dan daerah untuk
mengembangkan struktur kurikulum sesuai kebutuhan lokal.
3) Fokus Pembelajaran:
- K13 lebih menekankan pada penguasaan kompetensi dan capaian pembelajaran yang terukur.
- Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan kecakapan hidup (life skills) dan
pembentukan karakter siswa.
4) Peran Guru:
- Dalam K13, guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai
kompetensi.
- Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki peran yang lebih luas sebagai mentor, pembimbing,
dan kolaborator dalam proses pembelajaran.
5) Penilaian:
- K13 menggunakan penilaian autentik yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
- Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan sistem
penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
6) Fleksibilitas:
- K13 memiliki struktur yang lebih terstandar dan terpusat.
- Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi sekolah dan daerah untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal.
Secara garis besar, Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak keleluasaan dan kemandirian bagi
sekolah dan daerah dalam mengembangkan kurikulum, sementara K13 memiliki struktur yang lebih
terstandar dan terpusat.
5. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk materi “Siklus Hidup Hewan”.
Silabus:
Mata Pelajaran : IPA
Kelas :4
Semester :1
Materi Pokok : Siklus Hidup Hewan
Tema : Sama atau Berbeda?
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menjelaskan siklus hidup hewan dengan tepat.
Siswa dapat membedakan siklus hidup hewan yang berbeda.
Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri setiap tahap dalam siklus hidup hewan.
Siswa dapat menunjukkan sikap peduli terhadap kelestarian hewan.
Kompetensi Dasar:
3.1 Menganalisis siklus hidup hewan.
4.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap kelestarian hewan.
Materi Pembelajaran :
Siklus hidup hewan:
Hewan yang bertelur (ayam, bebek, kupu-kupu)
Hewan yang melahirkan (kucing, anjing, sapi)
Perbedaan siklus hidup hewan:
Tahap metamorfosis pada hewan yang bertelur (kupu-kupu)
Tahap perkembangan langsung pada hewan yang melahirkan (kucing)
Ciri-ciri setiap tahap dalam siklus hidup hewan:
Telur
Larva
Pupa
Imago
Anak hewan
Hewan dewasa
Metode Pembelajaran:
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pengamatan
Praktikum
Media Pembelajaran:
Gambar
Video
Buku
Alat peraga
Hewan hidup (jika memungkinkan)
Penilaian:
Penilaian pengetahuan:
Tes tertulis
Kuis
Penilaian keterampilan:
Praktikum
Presentasi
Penilaian sikap:
Observasi
Jurnal
Sumber Belajar:
Buku teks IPA kelas 4
Internet
Media pembelajaran yang tersedia
Alokasi Waktu:
Pertemuan 1: 2 JP
Pertemuan 2: 2 JP
Catatan:
Silabus ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah.
Guru dapat menambahkan materi pembelajaran lain yang relevan dengan tema.
I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan kehidupan
sehari-hari.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
V. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pengamatan
Praktikum
VIII. Penilaian
Penilaian pengetahuan:
Tes tertulis (kuis)
Penilaian keterampilan:
Observasi terhadap partisipasi siswa dalam diskusi dan presentasi.
Penilaian sikap:
Observasi terhadap sikap peduli siswa terhadap kelestarian hewan.