Makalah Penulisan Karya Ilmiah Sahrun

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

KARYA ILMIAH

BAHASA INDONESIA
“Penulisan Karya Ilmiah”

Dosen Pengampu :
Refril Dani, M.Pd

Disusun Oleh:
Sahrun Naim Mustofa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melinpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami.Alhamadulillah dengan izin dan kehendak dari
Allah SWT sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Bapak Refril Dani, M.Pd selaku dosen pengampu
dan teman teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bungo, 16 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1

B. Masalah Rumusan.............................................................................2

C. Tujuan Penlulisan.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Struktur Karya Ilmiah .....................................................................3

B. Kaidah Penulisan Karya Ilmiah.......................................................7

C. Tahapan Penyusunan Karya Ilmiah.................................................8

D. Praktik Penulisan Karya Tulis Ilmiah..............................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................17

A. Kesimpulan .....................................................................................17

B. Saran ...............................................................................................17

Daftar Pustaka..............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Mem-
bicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian.
Memang temuan ilmiah dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya
penelitian merupakan satusatunya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah
suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan. Pembahasan itu dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh
melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan
metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan
sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan
kesimpulan dari penelitian tersebut. Karya tulis ilmiah sebagai sarana
komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan
sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri
keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara
empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni
gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam
menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah
kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan
predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar
merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara
tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang
harus disampaikannya. Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan
penulisan karya tulis ilmiah mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau
sebagai landasan penyusunan penelitian.

1
2

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan tersebut adalah :
1. Bagaimana struktur karya ilmiah?
2. Apa saja kaidah penulisan karya ilmiah?
3. Apa saja tahapan penyusunan karya ilmiah?
4. Bagaimana penulisan karya ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari materi tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui struktur karya ilmiah
2. Untuk mengetahui kaidah penulisan karya ilmiah
3. Untuk mengetahui tahapan penyusunan karya ilmiah
4. Untuk mengetahui penulisan karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Karya Ilmiah
Berikut ini adalah struktur karya ilmiah yang banyak digunakan oleh
instansi, diantaranya yaitu:
1. Halaman Judul
Struktur karya ilmiah yang pertama adalah halaman judul. Halaman
judul itu sendiri dimuat berdasarkan topik yang dipilih untuk dibahas dalam
karya ilmiah. Pembuatan judul diharapkan dapat ditulis dengan unik dan
semenarik mungkin, namun tetap disesuaikan dengan topik yang akan
diangkat. Hal ini diharapkan dapat membuat pembaca menjadi tertarik
dengan isu atau topik yang dibahas dalam karya ilmiah.
2. Abstrak
Struktur karya ilmiah yang kedua yaitu abstrak. Abstrak dapat
dipahami sebagai ringkasan dari keseluruhan isi atau materi yang
terkandung dalam karya ilmiah. Peran abstrak dalam karya ilmiah
sebenarnya adalah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca dengan
lebih cepat, tanpa harus membaca keseluruhan karya ilmiah. Abstrak
biasanya digunakan para pembaca untuk membaca sekilas isi, maksud dan
tujuan dari karya ilmiah. Ketentuan penulisan abstrak kurang lebih hanya
250 kata dan dengan menggunakan bahasa yang bersifat informatif.
3. Pendahuluan
Setelah membahas tentang halaman judul dan abstrak, berikut ini akan
disajikan materi wajib dari karya ilmiah yang pertama, yaitu pendahuluan.
Pendahuluan ini terletak di paling awal materi karya ilmiah memiliki 4 sub
bab, yaitu:
a. Latar belakang masalah masalah dalam karya ilmiah merupakan
penjelasan teoritis dan faktual dari pertanyaan tentang mengapa topik
atau masalah tersebut perlu dijawab melalui secara ilmiah atau kegiatan
penelitian. Latar belakang masalah sendiri seharusnya dijelaskan secara
singkat, jelas dan logis. .

3
4

b. Rumusan masalah dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai sebuah


pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang dihasilkan
berdasarkan pernyataan umum dari masalah penelitian. Singkatnya,
rumusan masalah adalah pertanyaan yang dimunculkan dari latar
belakang masalah. Selain itu, rumusan masalah sering kali dibuat
menggunakan bentuk pertanyaan yang dapat bersifat operasional dalam
suatu penelitian.
c. Tujuan penelitian dalam karya ilmiah dapat diartikan sebagai uraian
singkat mengenai tujuan apa ingin diwujudkan dengan menggunakan
penelitian tersebut.
d. Sementara itu, manfaat penelitian dapat diartikan sebagai sebuah uraian
tentang keunggulan dan kontribusi dari hasil karya ilmiah. Manfaat
penelitian biasanya diperuntukkan kepada pengembangan ilmu
pengetahuan dan orang yang memiliki hubungan dengan masalah yang
diteliti.
4. Kerangka Teori
Materi inti yang kedua dari karya ilmiah adalah kerangka teori, ada
dua sub bab dalam kerangka teori, yaitu:
a. Landasan teori dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai satu
perangkat konsep yang membatasi dan memfokuskan penelitian
sehingga dapat menyajikan suatu pandangan sistematis. Pada bagian ini,
karya ilmiah akan memuat pembahasan fenomena yang rinci tentang
hubungan antar variabel, sehingga mendapatkan penjelasan serta
prediksi dari fenomena yang diteliti tersebut.
b. Hipotesis penelitian dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai sebuah
kesimpulan sementara berdasarkan kerangka pemikiran atau teori yang
diungkapkan oleh seorang peneliti.
5. Metode penelitian
Paling sering digunakan ada dua jenis, yaitu metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang
berfokus untuk melakukan analisa dan pendeskripsian terhadap suatu
5

masalah. Sedangkan, untuk metode kuantitatif merupakan metode penelitian


yang lebih fokus dengan analisa terhadap angka, tabel, hingga statistik.
a. Jenis Penelitian Pemilihan jenis penelitian akan sangat menentukan
langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil
penelitian. Langkah-langkah penelitian biasanya meliputi tujuan, tempat
pelaksanaan, tujuan umum, sifat dari masalah, dan ruang lingkup
pengujian masalah.
b. Definisi Konsep dan Operasional Variabel, Setelah menentukan jenis
metode penelitian, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah definisi
konsep dan operasional variabel. Definisi konsep bisa dipahami sebagai
sebuah konsep tentang variabel penelitian. Sementara itu, untuk
operasional variabel dapat diartikan sebagai penjelasan secara sistematik
dan operasional tentang ukuran dari variabel yang akan diteliti.
c. Populasi dan Sampel Penelitian Selanjutnya, peneliti dapat menentukan
populasi dan sampel penelitian. Populasi sendiri dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti. Sementara
unutk sampel penelitian yaitu, sebagian subjek penelitian yang akan
diteliti.
d. Jenis, Sumber dan Teori Pengumpulan Data Kemudian, peneliti dapat
menentukan jenis, sumber, dan teori pengumpulan data. Bagian ini dapat
diuraikan secara lengkap dan jelas tentang apa jenis data yang digunakan
dalam penelitian dan bagaimana cara mengumpulkan data untuk
penelitian.
e. Teknik Analisis/Pengujian Data Bagian terakhir dari metode penelitian
yaitu teknik analisis atau pengujian data. Pada bagian ini, karya ilmiah
berisi penjelasan mengenai bagaimana cara pengolahan sekaligus cara
menganalisis data dalam penelitian yang dilakukan.
6. Pembahasan penelitian
Bagian ini dapat dikatakan sebagai bagian yang paling panjang dalam
naskah karya ilmiah. Hal ini dikarenakan pembahasan memuat tentang
penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, dan
6

tentunya metode penelitian. Berikut ini adalah beberapa bagian yang perlu
dijelaskan pada bagian ini, diantaranya yaitu:
a. Gambaran umum objek penelitian, yaitu penjelasan objek penelitian
yang diteliti secara umum.
b. Deskripsi hasil penelitian, yaitu penjelasan tentang hasil penelitian
sesuai hasil data yang dikumpulkan dari observasi yang dilakukan.
c. Pengujian hipotesis, yaitu penjelasan data yang berhasil dikumpulkan
pada saat melakukan penelitian untuk dilakukan pengujian terkait
kesesuaian dengan hipotesis. Pada bagian ini, peneliti dapat menjelaskan
apakah data yang diperoleh mendukung hipotesis atau tidak. Apabila
data yang dikumpulkan mendukung hipotesis, maka berarti data dapat
diterima, begitupun sebaliknya.
d. Interpelasi hasil pengujian hipotesis
7. Penutup
Setelah menjelaskan mengenai hasil penelitian, selanjutnya Kamu
dapat mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan.
a. Kesimpulan dalam karya ilmiah terletak di bagian akhir. Kesimpulan
biasa memuat pendapat dari karya ilmiah yang telah dibuat oleh peneliti
atau penulis. Kesimpulan sendiri memiliki tujuan supaya para pembaca
karya ilmiah dapat mendapatkan pengetahuan atau wawasan dari masalah
dan pembahasan yang telah diteliti.
b. Saran Setelah mengungkap pendapat tentang karya ilmiah, pada bagian
ini, peneliti atau penulis dapat memberikan saran berupa pesan-pesan dari
penulis. Tujuan dari pembuatan saran sendiri yaitu digunakan untuk
mengarahkan peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sama,
supaya dapat berjalan dengan lebih efektif dan dapat mengembangkan
penelitian secara lebih baik dan lebih luas.
8. Daftar Pustaka
Selanjutnya, struktur yang perlu dipaparkan dalam karya ilmiah
adalah daftar pustaka. Daftar pustaka sendiri dapat diartikan sebagai sebuah
7

daftar yang memuat sumber informasi atau referensi teori yang digunakan
oleh peneliti atau penulis dalam penelitiannya. Dalam menuliskan daftar
pustaka, peneliti atau penulis biasanya menggunakan format, yaitu seperti
nama penulis, judul tulisan, nama penerbit buku atau karya akademik,
identitas, dan waktu terbit.
9. Lampiran
Lampiran biasanya digunakan dalam karya ilmiah untuk menjelaskan
data yang berhasil diperoleh dan proses analisis data pada saat melakukan
penelitian.
B. Kaidah Penulisan Karya Ilmiah
1. Ketentuan Penulisan Judul
Judul ditulis dalam bentuk frasa dan tidak disertai dengan tanda baca
akhir. Kemudian penulisan judul ditulis dengan huruf kapital, kecuali pada
bagian anak judul. Pada bagian anak judul, huruf kapitalnya pada awal
setiap kata, kecuali kata penghubung dan kata depan.
2. Kata Impersonal
Kata impersonal adalah kata yang tidak bersifat pribadi atau tidak
berkaitan dengan seseorang.
3. Kata Denotasi
Denotasi adalah kata atau kelompok kata yang menunjukkan makna
sebenarnya.
4. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia dan tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
sebagai kata baku. Contoh: antre (tidak baku: antri), apotek (tidak baku:
apotik), atlet (tidak baku: atlit)
5. Pendefinisian Istilah
Dalam karya ilmiah, istilah harus didefinisikan terlebih dahulu
sebelum dibahas dalam karya ilmiah. Istilah adalah kata-kata yang berkaitan
dengan bidang tertentu. Contoh: Analisis kontrastif didefinisikan oleh Buren
8

(dalam Allen dan Corde, ed. 1975:280) sebagai suatu pendekatan pengajaran
bahasa yang menggunakan metode perbandingan.
C. Tahapan Penulisan Karya Ilmiah
Sebelum mulai membahas teknik penulisan karya ilmiah yang benar,
sebaiknya ketahui dulu apa saja langkah dan tahap dalam persiapan membuat
karya ilmiah yang baik. Supaya hasilnya sesuai dengan harapan, dan sudah
sesuai dengan teknik/metode yang ada. Berikut ini langkah dan tahap persiapan
pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar:
1. Tahap Persiapan
Tahapan paling awal ketika akan membuat sebuah karya ilmiah
adalah tahap persiapan. Persiapan atau perencanaan merupakan bagian dari
pembuatan karya ilmiah yang dilakukan oleh penulis. Hal itu disebabkan
oleh pentingnya perencanaan dari setiap aspek yang ada, yang nantinya akan
dibahas sekaligus dikaji oleh penulis, bisa tersampaikan dengan membuat
rencananya terlebih dulu. Maka sebaiknya sebelum mulai membuat sebuah
karya tulis, rencanakan dahulu apa saja yang akan ditulis. Contohnya
memilih topik masalahnya apa, membuat rumusan tujuan, menelusuri
topiknya, mengidentifikasi pembaca, dan menentukan ruang lingkup atau
cakupan dari karya ilmiah itu sendiri.
2. Tahap Mengumpulkan Informasi
Ada juga pengumpulan informasi/bahan dalam membuat sebuah
karya tulis ilmiah, yang meliputi hal berikut ini:
a. Memanfaatkan perpustakaan
b. Menggunakan internet
c. Mengelola dan memilih bahan-bahan pustaka
d. Membuat sebuah ringkasan serta melakukan paraphrase
e. Membuat kutipan
f. Mengobservasi, membuat daftar instrumen untuk kebutuhan wawancara,
dan membuat pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber
9

3. Tahap Pelaksana Pembuatan Draft


Tahapan pelaksanaan pembuatan draft juga menjadi hal yang penting
dalam teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Setelah kamu
merencanakan pembuatan karya ilmiah, maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan apa yang sudah dipersiapkan. Misalnya mempersiapkan
bahan-bahan referensi yang cukup dan sudah sesuai dengan tema yang
nantinya akan dibahas. Lalu bagaimana dengan pelaksanaan teknik
penulisan karya ilmiah seperti misalnya pembuatan buku, prosiding, jurnal
ilmiah, dan laporan ilmiah? Tentunya setiap macam-macam karya ilmiah
tersebut memiliki teknis penulisan yang tidak sama. Biasanya setiap jenis
karya ilmiah itu memiliki tujuannya sendiri, untuk memenuhi tugas yang
diberikan.
4. Tahap Penulisan Draft
Masih ada lagi tahap berikutnya yang harus dilalui yaitu tahap
penulisan draft, dengan beberapa hal penting berikut ini:
a. Mengekspresikan ide berupa tulisan kasar.
b. Mengembangkan ide yang kreatif yang sifatnya masih tentative.
c. Berkonsentrasi pada gagasan/ekspresi, tidak hanya pada aspek
mekaniknya saja.
5. Tahapan Revisi
Penulisan karya ilmiah adalah membuat karya tulis dengan
melakukan penelitian secara ilmiah terlebih dulu. Dalam prosesnya tentu
akan ada banyak kendala bahkan kesalahan, untuk itu diperlukan tahapan
revisi untuk mengevaluasi kembali apakah ada kesalahan atau tidak. Hal-hal
yang harus dilakukan di tahap ini diantaranya yaitu: Memperbaiki ide yang
ada di dalam sebuah karangan karya tulis yang hanya fokus pada
penambahannya saja, penghilangan, pengurangan, hingga penataan isi yang
disesuaikan dengan kebutuhan para pembaca nantinya. Membaca ulang
kembali semua isi yang ada di draft data, atau yang ada di referensi yang
akan dibuat bahan. Hal itu akan memudahkan kamu dalam mereduksi
kembali bahan yang siap jadi. Berbagi pengalaman mengenai draft kasar
10

dengan teman yang lain, untuk menemukan apa saja kekurangan ataupun
kelebihan dari draft tersebut.
6. Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan ini, kamu harus melakukan hal berikut
Memperbaiki sekaligus mengevaluasi berbagai perubahan aspek mekanik
karangan yang mencakup huruf kapital, struktur kalimat, istilah, format
karangan, ejaan, tanda baca, dan kosakata, Memperbaiki karangan di aspek
kesalahan dan kebahasaan, tujuannya adalah untuk meminimalisir
kesalahan.
7. Tahap Publikasi
Lanjut ke tahap berikutnya dalam persiapan penulisan karya ilmiah
yaitu tahap publikasi, yang mencakup hal berikut: Tulisan yang dibuat akan
bermanfaat dan juga berarti untuk orang lain ketika dibaca oleh banyak
orang. Menyesuaikan tulisan dengan media publikasi yang digunakan.
8. Evaluasi
Mungkin banyak juga yang bertanya, apakah harus dibuat evaluasi
dalam teknik penulisan karya ilmiah? Jawabannya tentu saja perlu. Bahkan
evaluasi ini sangat diperlukan oleh penulis karya ilmiah, karena hal itu akan
mengukur kemampuan kamu dalam membuat karya tulis ilmiah itu sendiri.
Selain itu, kamu akan ditantang untuk bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
sudah dimulai. Apalagi jika kamu masih menjadi penulis pemula, yang baru
akan membuat sebuah karya tulis ilmiah. Evaluasi ini dilakukan untuk
memperbaiki apa yang salah, dan melakukan perbaikan supaya apa yang
dilakukan tersebut akan lebih maksimal dan terukur.
Evaluasi utama dalam penulisan karya ilmiah adalah fokus,
organisasi, pembangunan, dan gaya konvensi. Teknik dalam penulisan karya
ilmiah dimulai dengan mengetahui jenis karya ilmiahnya terlebih dulu.
Supaya kamu bisa mengklasifikasikan apa yang akan dibuat, contohnya
membuat laporan penelitian di bidang tertentu. Maka cobalah untuk
membedakan jenis karya ilmiahnya, misalnya yang dikategorikan dalam
jurnal, skripsi, kertas kerja, dan sebagainya.
11

D. Praktik Penulisan Karya Ilmiah


1. Contoh penulisan Karya Ilmiah Tentang Persoalan Kerja

“Mengelola Kesejahteraan Mental Pada Remaja”

Oleh
Andy Hermawan, S.Si, M.PdPraktisi Pendidikan Alternatif

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain sejahtera secara fisik dengan terpenuhinya kebutuhan
pangan, papan, serta sandang, setiap orang perlu memiliki
kesehatan mental, termasuk remaja. Usia remaja adalah usia yang
rawan khususnya dalam situasi yang sulit. Situasi sulit yang
berpotensi menurunkan kesejahteraan mental adalah Covid-19.
Kebutuhan belajar dan bertemu teman, beserta seluruh variasinya,
harus tergantikan dengan belajar mandiri dan secara virtual.
Situasi ini berpotensi membuat anak merasa bosan dan mengalami
emosi negatif.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pandemi terhadap kesehatan mental remaja?
C. Tujuan penelitian
Memperoleh kiat mengelola kesejahteraan mental pada remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Efek Pandemi Bagi Kehidupan
Pandemi yang sudah terjadi selama kurang lebih satu
tahun, dan tanpa ada kepastian kapan akan berakhir, telah
membawa banyak perubahan dalam beraneka ragam kehidupan
12

yang sangat berpengaruh terhadap optimalisasi perkembangan


remaja dalam berbagai aspek.
1. Efek Dibandingkan
Respon anak terhadap peristiwa yang penuh tekanan itu
unik dan bervariasi. Orang dewasa perlu memahami bahwa
respon anak tersebut alami dan perlu menunjukkan empati,
serta kesabaran ketika menghadapi respon tersebut.
2. Efek Social Distancing
Meski bukan berarti isolasi sosial, demi mencegah
penularan virus Covid-19, harus tetap menjaga jarak aman
dengan sesama. Seorang remaja memerlukan waktu yang
berkualitas dengan orang-orang yang berarti dalam hidupnya,
terutama keluarga. Kedekatan emosi secara sosial akan
meningkatkan ketahanan mental pada remaja, ketika
berhadapan dengan kesulitan.
3. Efek Aktivitas
Remaja akan mudah bosan ketika mengalami aktivitas
yang monoton, bahkan kekhawatiran dalam diri akan
meningkat. Orang tua dapat memberi pilihan-pilihan untuk
mengisi aktivitas-aktivitas yang bermanfaat.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada remaja, kondisi sejahtera secara mental, ditandai
dengan tercapainya tahapan perkembangan, kebutuhan
emosional, keterampilan sosial yang sehat, serta kemampuan
berhadapan dengan situasi yang sulit dan masalah yang muncul.
Kondisi tersebut hanya dapat diperoleh dalam situasi ketika
remaja mendapatkan dukungan dan cinta tanpa syarat dari
keluarga, lingkungan yang membuat kepercayaan diri dan harga
13

dirinya terjaga, kesempatan untuk mengeksplorasi dunia luar,


serta lingkungan yang sehat dan aman.
Daftar Pustaka
Leila, Ch, Budiman (1999). Menjadi Orang Tua Idaman,
Rubrik Konsultasi Psikologi KOMPAS. Jakarta:
KOMPAS.
2. Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Pengelolaan Limbah Masker Medis
“Dampak Limbah Masker Medis Bagi Lingkungan”
Oleh
Andy Hermawan, S.Si, M.Pd
Praktisi Pendidikan Alternatif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semenjak virus Corona Covid-19 merebak di Indonesia.Pola
kebiasaan baru wajib diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Berbagai
protokol kesehatan, harus dipatuhi setiap masyarakat saat beraktivitas.
Salah satunya menggunakan masker yang direkomendasikan oleh
pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19. Selama
pemberlakuan protokol kesehatan berlangsung, penggunaan masker
medis semakin meningkat. Meningkatnya penggunaan masker medis,
memperbesar meningkatnya jumlah limbah sampah masker yang hanya
sekali pakai ini. Bahaya limbah masker yang sekali pakai ini bukan
hanya berdampak bagi lingkungan, tapi juga berdampak pada kesehatan
masyarakat sekitar. Seperti kita ketahui bersama, penyebaran virus
Corona Covid-19 melalui droplet orang yang terinfeksi virus tersebut.
Virus tersebut bisa menyebar melalui udara, saat orang yang terinfeksi
tersebut berbicara, bersin, batuk, dan bahkan dapat menempel pada
medium yang tersentuh oleh kulit yang sebelumnya tertempel oleh virus
tersebut.
14

Bisa dikatakan, bahwa masker menjadi media pertama


penyebaran virus tersebut, karena masker selalu menempel pada wajah,
menutupi indera penciuman manusia, yaitu mulut dan hidung, apalagi
jika pengguna masker tersebut terinfeksi virus Corona Covid. Maka dari
itu diperlukan upaya untuk mengurangi penyebaran virus akibat limbah
masker medis atau masker sekali pakai ini.
B. Rumusan Masalah
Meningkatnya jumlah limbah masker medis, selain berdampak pada
lingkungan, juga berpotensi menyebarkan virus Corona Covid-19 di
masyarakat.
C. Tujuan penelitian
Memperoleh jalan keluar terbaik dalam menjaga kelestarian
lingkungan, dan kesehatan, khususnya menekan laju penyebaran virus
Covid-19 dengan meminimalkan limbah masker medis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Potensi merebaknya virus yang bersumber dari limbah masker
Masker berfungsi melindungi orang yang memakai masker, agar
tidak terinfeksi virus Covid-19 dan mencegah penularan dari orang yang
memiliki gejala. Penggunaan masker yang semakin meningkat di
kalangan masyarakat, menambah banyak limbah masker sekali pakai.
Dalam satu waktu kebutuhan, masyarakat menggunakan masker lebih
dari satu kali sehari, jika dikalikan dengan jumlah penduduk di Indonesia,
maka kita bisa bayangkan, berapa juta lembar limbah masker diproduksi
dalam satu hari. Beberapa kemungkinan dan potensi buruk akibat
semakin banyaknya limbah masker medis akan muncul.
1. Potensi Memperbesar Penyebaran Virus Corona Covid-19 Penyebaran
virus yang terbawa oleh droplet, droplet tersebut pasti akan menempel
di masker yang dipakai oleh seseorang yang terinfeksi virus. Jika
masker tersebut dibuang sembarangan tanpa ada upaya untuk membuat
masker tersebut bebas dari virus, maka sangat besar potensi menyebar
15

pada orang yang kebetulan berada, atau yang menyentuh limbah


masker tersebut. Masker yang telah dipakai, harus dipastikan aman
atau terbebas dari virus sebelum dibuang, dari permasalahan ini, udara
juga menjadi salah satu media yang potensial menyebarkan virus
tersebut..
2. Potensi Terhadap Pencemaran Lingkungan Masker medis yang sekali
pakai, terbuat dari bahan yang tidak mudah untuk terurai.Tidak
berbeda jauh dengan plastik, limbah masker medis ini memerlukan
waktu bertahun-tahun lamanya untuk terurai. Selain ekosistem tanah
dapat terganggu, ekosistem air juga serupa, pembuangan limbah yang
sembarangan, dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem air dan
juga dapat menjadi penyebab banjir
3. Upaya Yang Diperlukan Meningkatnya penggunaan masker,
memerlukan perhatian serius bagi semua pihak. Agar limbah masker
sekali pakai tidak semakin banyak jumlahnya, perlu dipikirkan cara
yang paling efektif akar tidak sebentar-sebentar memproduksi limbah.
Diperlukan proses yang tepat untuk menghindarkan merebaknya virus
atau pencemaran lingkungan. Melakukan desinfektan terhadap masker
yang telah dipakai atau memanaskan masker pada suhu di atas 70
derajat selama 45 menit sebelum dibuang, atau diolah menjadi limbah
yang aman dan ramah lingkungan. Selain itu kita dapat pula membuat
sendiri masker yang ingin kita pergunakan, bahkan dapat beulangkali
dicuci, agar limbah masker sekali pakai dapat ditekan.

PENUTUP
KESIMPULAN
Penyebaran virus Corona Covid-19 tidak dapat diperkirakan dari
mana sumbernya, melalui apa perantaranya, dan siapa saja yang
membawa. Masker dapat meminimalkan resiko terinfeksi virus tersebut.
Sebagai orang yang paham akan kesehatan dan peduli terhadap kesehatan
lingkungan. Kita wajib melakukan desinfeksi sedini mungkin terhadap
16

limbah masker tersebut. Pisahkan dari limbah rumah tangga yang lain,
agar tidak menginfeksi sesama kita yang lain. Selain itu kita dapat
menggunakan masker yang sesuai dengan standar yang dianjurkan oleh
organisasi kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization), yang
dapat dipakai berkali-kali, tentunya dengan mencuci masker tersebut
setelah dipakai.

Daftar Pustaka

Dua contoh karya tulis ilmiah di atas, disusun oleh penulis sendiri, nah
sekarang kita coba lihat beberapa contoh karya tulis ilmiah yang
dilansir dari sumber https://sevima.com/: ya Gramedians. Yuk kita
simak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah
usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki
arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis
yang lain. Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata
yang tidak ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan
gaya bahasa yang lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang
sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia Agar dapat
menulis dan dapat menyusun karya tulis ilmiah yang baik, buku Karya Tulis
Ilmiah Sosial (Edisi Revisi) oleh Yunita T. Winarto, Ibnu Wahyudi, Ezra M.
Choesin, Dkk dapat dijadikan referensi karena di dalamnya dijabarkan
bagaimana cara menemukan ide atau gagasan serta menuangkan ide tersebut
ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu diperlukan penelitian lanjutan, baik dengan pendekatan yang sama maupun
pendekatan yang berbeda. Dengan demikian, diperoleh hasil yang sesuai
dengan harapan semua pihak, terutama mereka yang menekuni bidang sintak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aqua Dwipayana (2003) Kiat Menulis di Media. Jakarta: Global Mahardika

Nana Sudjana dan Ulung Laksana (2004) Menyusun Karya Tulis Ilmiah untuk
Memperoleh Angka Kredit. Bandung: Sinar baru Algesindo

Nurudin (2007) Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press

Suhardjono (2006) Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan khusunya dalam hal


pembuatan karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profersi.
Makalah. Disampaikan pada Temu Konsultasi dalam rangka Koordinasi
dan Pembinaan Kepegawaian Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Griya
Astuti, Nopember 2006

Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi (2007) Menulis Artikel dan Karya Ilmiah.
Bandung: Rosda

18

Anda mungkin juga menyukai