PHP 4 Operator Pada PHP
PHP 4 Operator Pada PHP
Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah operator matematis yang kita gunakan sehari-hari. PHP mengenal 8
operator aritmatika, yakni penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
modulus, plus, minus dan eksponensial. Tabel berikut merangkum 8 jenis operator aritmatika dalam
PHP:
Dari ke 8 operator aritmatika ini, operator modulus ($a % $b) mungkin terdengar asing.
Operator ini dipakai untuk mencari sisa hasil bagi. Sebagai contoh, 10 % 3 = 1 karena 3 * 3 = 9
(sisa 1). Contoh lain, 15 % 5 = 0 karena 15 habis dibagi 5. Sisa operator aritmatika lain relatif
mudah dipahami. Berikut contoh kode programnya:
<?php
$hasil1 = +11;
$hasil2 = -3;
$hasil3 = 3 + 5;
$hasil4 = 8 - 4.5;
$hasil5 = 2 * 5;
$hasil6 = 3 + 8 / 5 - 3;
$hasil7 = 10 % 4;
$hasil8 = 2 ** 4;
Dari kode di atas, terlihat bagaimana PHP menyesuaikan jenis tipe data dengan hasil operasi.
Operasi aritmatika yang menghasilkan bilangan bulat akan ditampung ke dalam tipe data
integer, selain itu ditampung dengan tipe data float. Operator aritmatika juga memiliki aturan
prioritas. Operasi perkalian dan pembagian memiliki prioritas lebih tinggi daripada penambahan dan
pengurangan. Untuk mengubah urutan ini, kita bisa menggunakan tanda kurung seperti contoh
berikut:
<?php
$hasil1 = 3+8/5-3*9+9;
var_dump($hasil1); // float(-13.4)
echo "<br>";
$hasil2 = ((3+8)/(5-3))*(9+9);
var_dump($hasil2); // float(99)
?>
Penggunaan tanda kurung untuk operasi yang 'rumit' seperti ini sangat disarankan agar kode program
lebih mudah dibaca. Selain itu perhatikan juga bahwa variabel $hasil2 bertipe float, meskipun
angka yang disimpan adalah angka bulat 99. Ini terjadi karena jika kita menggunakan operator
pembagian, hasilnya akan selalu float. Operator aritmatika juga bisa dijalankan untuk tipe data bukan
angka. PHP akan mengkonversinya menjadi angka (integer atau float) secara otomatis. Mengenai
aturan konversi tipe data ke integer/float telah kita bahas pada bab sebelumnya. Berikut contoh
operasi aritmatika pada variabel yang tidak berbentuk angka:
<?php
$hasil = "180" + 20;
var_dump($hasil); echo "<br>"; // int(200)
?php
$a = 5;
echo ++$a; // 6
echo $a; // 6
echo "<br>";
$b = 5;
echo $b++; // 5
echo $b; // 6
echo "<br>";
$a = 5;
echo --$a; // 4
echo $a; // 4
echo "<br>";
$b = 5;
echo $b--; // 5
echo $b; // 4
?>
<div class="col-sm-3">
<input type="text" class="form-control" value="<?php echo
$hasil2; ?>" >
</div>
Terlihat bahwa post-increment ($a++) akan memberikan hasilnya terlebih dahulu, baru
menambah nilai variabel $a sebanyak 1 angka. Sedangkan untuk pre-increment, $a akan
ditambah 1 angka, baru nilainya ditampilkan. Begitu juga halnya dengan operasi postdecrement
dan pre-decrement.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, operator increment dan decrement banyak
dipakai dalam perulangan (akan dibahas dalam bab selanjutnya).
Operator Perbandingan
Operator perbandingan dipakai untuk membandingkan 2 buah operand atau lebih. Hasil dari
operator ini berupa nilai boolean true atau false.
Sebagai contoh, operasi 5 > 3 akan menghasilkan nilai true, karena 5 lebih besar dari 3.
Sedangkan operasi 1 > 2 akan menghasilkan nilai false, karena 1 tidak lebih besar dari 2.
Tabel berikut merangkum operator perbandingan di PHP:
Operator Logika
Operator logika adalah operator yang dipakai untuk membandingkan 2 kondisi logika, yaitu
logika benar (true) dan logika salah (false). Nilai yang dibandingkan harus bertipe boolean. Jika
tidak, PHP akan mengkonversinya secara otomatis. Tabel berikut merangkum jenis-jenis operator
logika PHP:
Penulisan operator logika bersifat case insensitif, artinya tidak memperhatikan huruf besar atau
kecil. Baik 'and', 'AND', atau 'aNd' dianggap sah oleh PHP.
Operator 'and' dan '&&' sama-sama berarti logika 'and', namun operator '&&' memiliki
urutan prioritas yang lebih tinggi. Sebagai contoh, operasi $hasil = $a and $b && $c akan
diproses sebagai $hasil = $a and ($b && $c). Begitu juga dengan operator 'or' dan '||',
dimana '||' memiliki prioritas lebih tinggi daripada 'or'. Berikut contoh penggunaan operator logika
di dalam PHP:
<?php
$hasil = (true and false);
var_dump($hasil); echo "<br/>"; // bool(false)
$hasil = false;
var_dump(!$hasil); echo "<br/>"; // bool(true)
Operator String
Dalam PHP, hanya terdapat 1 jenis operator string, yakni operasi penyambungan string (string
concatenation). Operator ini menggunakan karakter titik ( . ). Jika operand bukan string, akan
dikonversi menjadi string secara otomatis.
Berikut contoh operasi penyambungan string dalam PHP:
<?php
$hasil = "Belajar"."PHP";
echo $hasil; // BelajarPHP
echo "<br>";
$a = "Sstt!";
$b = " lagi";
$c = " serius";
$d = " belajar PHP";
$hasi2 = $a.$b.$c.$d;
echo $hasi2; // Sstt! lagi serius belajar PHP
echo "<br>";
Dalam contoh ini saya juga menyambung tipe data lain dengan string (baris 14 dan 18), hasilnya PHP
secara otomatis mengkonversi tipe tersebut menjadi string, misalnya boolean true akan dikonversi
menjadi string "1".
Operator 'titik' ini juga bisa digunakan untuk menggabungkan variabel dengan string di dalam
perintah echo, seperti contoh berikut:
<?php
$a = 3;
$b = " ekor kucing ";
echo 'Andi memiliki '.$a.$b.'betina.';
// Andi memiliki 3 ekor kucing betina.
?>