Nama : septiana sari
Nim :859132284
Ipa sesi 6
Masalah 1
Seiring dengan kemajuan teknologi dan peradaban suatu negara akan timbul suatu permasalahan
salah satunya adalah sampah. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha dalam menangani sampah
tersebut terutama sampah yang dari tumbuhan dengan cara pengomposan. Jelaskan tahapan pada
pengelolaan sampah dengan metode pengomposan!
Jawab :
Tahapan pengomposan
1. Pemilah sampah .
Pada tapi ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik. Pemilihan harus
dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang
dihasilkan.
2. Pengecilan ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah sehingga sampah dapat
dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos.
3. Penyusunan tumpukan
a. Bahan organik yang telah melewati tahap pemilihan dan pengecil ukuran kemudian
disusun menjadi tumpukan
b. Desain penumpukan yang biasa digunakan landasan memanjang dengan dimensi
panjang x lebar x tinggi: 2m x12m x1,75 m .
c. Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu yang berfungsi mengalirkan udara
di dalam tumpukan
4. Pembalikan
Pembalikan dilakukan untuk membuang panas yang berlebihan memasukkan udara segar ke
dalam tumpukan bahan meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan meratakan
pemberian air serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
5. Penyiraman
a. Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering
b. Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras
segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan
c. Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air maka tumpukan
sampah harus ditambahkan air sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air
maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.
6. Pematangan
a. Setelah pengomposan berjalan 30-40 hari , suhu tumpukan akan semakin menurun
hingga mendekati suhu ruangan.
b. Pada saat itu tumpukan telah lapuk berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos
masuk pada tahap pematangan selama 14 hari.
7. Penyaringan
a. Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan
kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan
oleh dari proses pembelahan di awal proses.
b. Bahan bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang
baru sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu .
8. Pengemasan dan penyimpanan
a. Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantong sesuai dengan kebutuhan
pemasaran.
b. Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindungi dari
kemungkinan tumbuhnya jamur dan dicemari oleh bibit jamur benih gulma dan
penilaian yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.
Kompos yang baik adalah memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah
b. Tidak ramah dalam air masih sebagian kompos dapat membentuk suspensi
c. Nisbah CN sebesar 10-20 tergantung dari bahan baku derajat unfasinya.
d. Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah
e. Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan dan tidak berbau.
Referensi : Modul 6 pengenalan bioteknologi sederhana hal.6.9 -6.10
Masalah 2
Energi alternatif salah satunya adalah angin, coba desainlah suatu pembangkit listrik tenaga angin!
Jawab :
Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System memanfaatkan angin melalui
kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini cocok sekali digunakan masyarakat yang tinggal di
pulau-pulau kecil dan memiliki tiupan angin yang kencang serta stabil. Secara umum, sistem alat ini
memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor. Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan
dari putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi
energi listrik.
Cara kerja pertama adalah angin yang dihasilkan setiap waktunya digunakan untuk memutar turbin
atau kincir angin tersebut, kemudian ketika turbin atau kincir tersebut berputar, dapat diteruskan
juga untuk memutar salah satu bagian pada generator yaitu rotor di belakang turbin atau kincir
angin. Setelah beberapa tahapan tersebut di atas berlalu, selanjutnya adalah energi listrik dapat
dihasilkan.
Sebelum energi listrik yang telah dihasilkan tadi digunakan, akan lebih baik jika energi listrik tersebut
tadi disimpan dahulu ke dalam baterai. Jika kita, atau secara luas masyarakat Indonesia dapat
memanfaatkan energi angin untuk pembangkit listrik, manfaat yang sangat besar akan kita
dapatkan.
Cara kerja pembangkit listrik tenaga angin sederhana bisa dilakukan oleh siapa pun, terlebih lagi bagi
masyarakat atau pemerintah daerah yang lokasinya berada di pesisir pantai, karena di daerah pesisir
ini banyak terdapat sumber angin. Energi angin ini juga bisa disebutkan sebagai salah satu energi
terbarukan yang bisa dimanfaatkan untuk jangka waktu yang panjang.
Salah satu contoh Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang sudah dikembangkan berada di Desa
Waubaukul, kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Kawasan lainnya yang dikembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah Pantai Bantul. Kawasan Pantai Bantul memiliki 30-40 titik
kincir ukuran kecil dengan masing-masing titik mampu menghasilkan listrik sebesar 1.500 watt.
Bantul memang ideal untuk pembangunan kincir listrik tenaga angin karena kondisi anginya ideal.
Angin di Bantul memiliki kecepatan 6-7 knot per detik dengan hembusan yang cukup stabil.
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di antaranya, yaitu sifatnya terbarukan, sumber energi
yang ramah lingkungan, dan penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang. Kekurangannya
adalah penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak
sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga
angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan
terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran baling-baling
menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk
setempat.
Referensi :https://www.gramedia.com/literasi/sumber-energi-listrik/#google_vignette