2.3.9.
XAMPP (Explorer Apache MySQL PHP MyAdmin)
XAMPP ialah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan campuran dari beberapa program yang mempunyai fungsi
sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dasri program MySQL
database, Apache HTTP Server, dan penerjemah ditulis dalam bahasa
pemrograman PHP dan Perl.
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi),
Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia di bawah GNU (General
Public License) dan bebas serta mudah untuk menggunakan web server yangdapat
melayani tampilan halaman web yang dinamis. Jika ingin mendapatkan xampp
dapat mengunduh langsung dari situs resminya.
1. HTDOC adalah folder dimana anda meletakkan file yang akan
dijalankan, seperti file PHP, HTML, dan script lainnya.
2. PhpMyAdmin adalah bagian untuk mengelola database MySQL yang
ada di komputer.
3. Untuk membukanya, membuka browser dan ketik alamat
http://localhosst/phpmyadmin, halaman php MyAdmin akan muncul.
4. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service)
XAMPP. Seperti Stop Service (berhenti), atau Start Service (mulai).
2.3.10. Web
World Wide Web atau WWW atau juga sering disebut dengan web adalah
salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet
dasri sekedar informasi kecil atau informasi yang tidak berguna sama sekali sampai
informasi yang serius, dari informasi yang gratisan sampai informasi yang berbayar.
Adapun cara kerja web adalah sebagai berikut:
a. Informasi web disimpan dalam dokumen dalam bentuk halaman –
halaman web atau web page.
b. Halaman web tersebut disimpan dalam server web komputer.
c. Sementara dipihak pemakai ada komputer yang bertindak sebagai
komputer klien dimana ditempatkan program untuk membaca halaman
web yang ada di server web (browser).
d. Browser membaca halaman web yang ada di server web.
2.3.11. Pengujian Fungsionalitas pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji
untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk
memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian
fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,
masing – masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan,
bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh
sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan
fungsinya, termasuk perintah – perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan
proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi
permukaan yang jelas dari jenis fungsi – fungsi, serta operasi back-end (seperti
keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem). [10]
2.3.12. Pengujian Black Box
Konsep black box digunakan untuk merepresentasikan sistem yang cara
kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam black box¸item – item
yang diuji dianggap “gelap” karena logikanya tidak diketahui, yang diketahui hanya
apa yang masuk dan apa yang keluar dari black box.[7]
Pada pengujian black box, kasus – kasus pengujian berdasarkan pada
spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin di proses
pengembangan perangkat lunak. Teknik pengujian konvensional yang termasuk
pengujian “black box” adalah sebagai berikut:
1. Graph-based testing
2. Equivalence partitioning
3. Comparison testing
4. Orthogonal array testing
Pada pengujian black box, kita mencoba beragam masukan dan memeriksa
keluaran yang dihasilkan. Kita dapat mempelajari apa yang dilakukan kotak, tapi
tidak mengetahui sama sekali mengenai cara konversi dilakukan. Teknik pengujian
black box juga dapat digunakan utuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam
sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang
didefinisikan dengan use case dan informasi analisis yang lain.
2.3.13. Klasifikasi Black Box Testing
Klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:[7]
1. Pengujian fungsional
Pada jenis pengujian ini perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional.
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi
berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah
sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing –
masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan
sebelum sistem berfungsi, penguian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh
sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan
fungsinya, termasuk perintah – perintah pengguna, manipulasi data,
pencarian dan proses bisnis, pengguna layar dan integrasi. Pengujian
fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi – fungsi,
serta operasi back-end (seperti keamanan dan bagaimana meningkatkan
sistem).
2. Penerimaan pengguna (user acceptance)
Pada jenis pengujian ini perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna
untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna
dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak,
user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing),
pengujian aplikasi (application testing) dan pengujian pengguna akhir (end
user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika
perangkat lunak diuji pada dunia nyata yang dimaksudkan oleh pengguna.
UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan
atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau biasanya
mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian
versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web. Pengalaman
awal pengguna akan diteruskan kembali kepada para pengembang yang
membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak
komersial.[8]
3. Pengujian alfa (alfa testing)
Pada jenis pengujian ini pengguna akan diundang ke pusat pengembangan.
Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap
masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku
yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.
4. Pengujian beta (beta testing)
Pada jenis pengujian ini perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah
versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka.
Pengecualian atau cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang.
Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak
yang dikenal denga sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas
di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat
agar dapat memastikan bahwa perangkat lunak tersebut memiliki beberapa
kesalahan atau bug.[8]
2.3.14. Pengujian Penerimaan Pengguna (UAT)
Aplikasi yang baru dibangun harus diuji kesesuaian dan kehandalannya
melalui uji UAT (user acceptance tests) sebagai syarat bahwa aplikasi tersebut telah
dapat diterima oleh user /pemakai. Dapat dikatakan UAT sebagai uji menemukan
cacat (defect) baru yang tidak ditemukan oleh pengembang. Pengujian melalui UAT
ini tidak dapat dilakukan pada aplikasi umumnya yang sudah jadi seperti aplikasi
windows (word, excel, dsb)
Proses pengujian aplikasi baru melibatkan calon user, termasuk auditor,
bukan diikuti pengembang. Diharapkan temuan cacat baru ditemukan dan banyak,
agar pengembang tidak susah – susah mencari kekurangan aplikasi baru tersebut.
Temuan user baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dikumpulkan sebagai
masukan berharga bagi pengembang. Bahkan user yang dapat memberikan
masukan paling banyak, mendapatkan reward atau hadiah dari uji UAT ini.
Kesuksesan sebuah aplikasi yang dibangun adalah tergantung dari
keberhasilan uji UAT. Setelah lolos dari uji UAT, protect dapat dilanjutkan ke
tahap berikutnya, seperti pengujian SOM (system operation manual) atau training
bagi pemakai sebelum siap diimplementasikan.
Tujian dari user acceptance test ini adalah untuk mengkonfirmasi bahwa sistem yang
sedang dalam pengujian dapat memenuhi kebutuhan bisnis untuk memberikan
keyakinan bahwa sistem yang diuji bekerja dengan benar dan dapat digunakan
sebelum diberikan secara resmi kepada pengguna akhir. Pengujian pengguna akhir
dilakukan oleh satu atau lebih perwakilan pengguna dengan
bantuan dari tim penguji. Penguijan pengguna akhir harus menggunakan
pendekatan black box. [10]