Kasus Prasat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30

KASUS ACS

Seorang wanita usia 52 th di rawat di ICCU hari ke 2 dengan diagnosis ACS dan rencana
pemasangan ring.Dari pemeriksaan , TD 160/100 mmHg , Frekuensi Nadi 117 x / kali . Frekuensi
Napas 32x / menit . , Hasil auskultasi terdengar ronkhi di daerah basal dan Gallop Ventrikel .
Pemeriksaan Penunjang Radiologi : CTR > 50 % ( kardiomegali ) , ECG . Hasil / kesan : irama
sinus , ST elevasi dan Q patologis pada lead II . III dan aVF . Pemeriksaan laboratorium : HB 11,7
gr / dL , HT 35 % , Natrium 141 mEq / L , Kalium 3,7 mEq / l , CK - CKMB 5,42 IU / dl ( Normal
, 0,7 IU / dl ) , Troponin jantung 124 mg / ml . Saat setelah makan pagi Pasien mengeluh nyeri
dada hebat terasa terhimpit benda berat , dengan skala 8 , nyeri tidak hilang dengan istirahat ,
pasien pun sesak napas , gelisah , dan mengeluh mual ,, berkeringat dingin , berdebar debar dan
mengalami kelemahan sejak ½ jam yang lalu , Saat melakukan monitoring ditemukan adanya
perubahan tanda vital , tekanan darah 60/40 mmHg . Nadi 40x / menit . Frekuensi pernapasan 9x
/ menit dan terdapat penurunan kesadaran.

Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut :

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
• Nyeri dada hebat : Terjadi ketika aliran darah tersumbat, seringkali dari bekuan darah, ke
otot jantung. Angina disebabkan oleh aliran darah yang buruk ke dinding

• Sesak nafas : Disebabkan oleh kongesti paru atau penumpukan cairan pada rongga
interstisial & alveoli paru ( kantung tempat pertukaran oksigen & karbon dioksida)
• Gelisah
• Mual : Karena pada saat pembuluh darah menyempit, secara tidak langsung otot pada
jantung juga akan kekurangan oksigen sehingga menyebablan muntah
• Berkeringat : adanya repon tubuh terhadap suhu udara yang panas & aktivitas fisik,
termasuk olahraga & kegiatan lain yang menguras energy
• Berdebar-debar : karena kondisi jantung yang berdenyut dengan kuat, terlalu cepat atau
tidak beraturan
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan
manifestasi klinik yang mendukung.
Jawab :

a. Patofisiologi
Proses pembentukan plak dimulai dengan adanya disfungsi endotel karena faktor-
faktor tertentu. Pada tingkat seluler, plak terbentuk karena adanya sinyal-sinyal
yang menyebabkan sel darah, seperti monosit, melekat ke lumen pembuluh darah
b. Manifestasi klinik
adanya nyeri dada yang khas, perubahan EKG, dan peningkatan enzim jantung.
Nyeri dada khas SKA dicirikan sebagai nyeri dada di bagian substernal, retrosternal
dan prekordial. Karakteristik seperti ditekan, diremas, dibakar, terasa penuh yang
terjadi dalam beberapa menit. Nyeri dapat menjalar ke dagu, leher, bahu, punggung,
atau kedua lengan. Nyeri disertai rasa mual, sempoyongan, berkeringat, berdebar,
dan sesak napas. Selain itu ditemukan pula tanda klinis seperti hipotensi yang
menunjukkan adanya disfungsi ventrikular, hipertensi dan berkeringat yang
menunjukkan adanya respon katekolamin, edema dan peningkatan tekanan vena
jugular yang menunjukkan adanya gagal jantung

3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ?
Buat Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala kegawatdaruratan
Jawab :
DX :
- Penurunan curah jantung karena TD meningkat akibatnya pembuluh darah mengalami
penyumbatan
- Nyeri akut karena pasien mengeluh sakit dada skala 8
-
No DX Analisa data Diagnosa

D.0008 Ds : Penurunan Curah Jantung


- Klien mengatakan
mengalami kelemahan
sejak ½ jam yang lalu
- Pasien mengatakan sesak
nafas
Do :
- TD : 60/40 mmHg
- N : 40x/mnt
- RR : 9x/mnt

D. 0077 Ds : Nyeri Akut


P : Pasien mengeluh nyeri dada
Q : Seperti terhempit benda berat
R : Di daerah dada menjalar ke
belakang
S:8
T : Terus menerus

Do :
Klien tampak gelisah

4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang


muncul ?
No Dx Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Rencana Keperawatan

D. 0008 Penurunana Curah Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama :


Perawatan Jantung
Jantung keperawatan 1x 24 jam
diharapkan Curah Jantung Observasi
MENINGKAT dengan
- Identifikasi tanda atau
kriteria hasil : gejala primer
penurunan curah
- Bradikardi 5
jantung (meliputi
- Lelah 5 dispnea, kelelahan,
edema, ortopnea,
- Dispnea 5
paroxysmal nocturnal
- Tekanan darah dyspnea, peningkatan
CVP)
5
- Identifikasi tanda atau
gejala sekunder
penurunan curah
jantung (meliputi
peningkatan berat
badan, hepatomegali,
distensi vena jugularis,
palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk,
kulit pucat)
- Monitor tekanan darah
(termasuk tekanan
darah ortostatik, jika
perlu)
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor saturasi
oksigen
- Monitor keluhan nyeri
dada (mis. intensitas,
lokasi, radiasi, durasi,
presivitasi yang
mengurangi nyeri)
- Monitor EKG 12
sadapan
- Monitor aritmia
(kelainan irama dan
frekuensi)
- Monitor nilai
laboratorium jantung
(mis. elektrolit, enzim
jantung, BNP, NTpro-
BNP)
- Monitor fungsi alat
pacu jantung
- Periksa tekanan darah
dan fungsi nadi
sebelum dan sesudah
aktivitas
- Periksa tekanan darah
dan frekuensi nadi
sebelum pemberian
obat (mis. beta
blocker, ACE
inhibitor, calcium
channel blocker,
digoksin)

Terapiutik
- Posisikan pasien semi-
Fowler atau Fowler
dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung
yang sesuai (mis.
batasi asupan kafein,
natrium, kolesterol,
dan makanan tinggi
lemak)
- Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk
modifikasi gaya hidup
sehat
- Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress,
jika perlu
- Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
- Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%

Edukasi
- Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
- Anjurkan berhenti
merokok

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke program
rehabilitasi jantung

D.0077 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama : Managemen


keperawatan selama Nyeri
1x24jam diharapkan Observasi
Tingkat Nyeri MENURUN - Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri 5 frekuensi, kualitas,
- Gelisah 5 intensitas nyeri
- Frekuensi nadi - Identifikasi skala nyeri
5 - Identifikasi respon nyeri
- Tekanan darah non verbal
5 - Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresure, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau
dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
- Jelaskan penyebab periode
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?


Jawab : Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi,beraktivitas fisik secara bertahap
dan berhenti merokok
6. Lakukan Tindakan penanganan ACS

KASUS KAD
Seorang pasien umur 45 tahun dibawa ke IGD dengan Penurunan kesadaran E3 M4 V2 hasıl GDS
600 mg/dL Pernapasan kusmul dan bau aseton RR 32x / ment . TD 120/70 mmHg , N 125 x /
menit , S 36 ° C, akral dingin Membran mukosa kering , turgor kulit menurun. Peningkatan
pengeluaran urin ( poliuri ) hasıl 6PS 750 mg/dL, keton positif ( keton nemia dan keton urin ) hasil
agd Ph : 7,6 , PO2 85 %, C02 32 ,HCO3 20. Menurut keluarga pasien sudah 10 tahun mengalami
om dan mendapatkan insulin setiap mau makan pada saat kejadian pasien lupa menyuntikkan
insulin . Saat mau makan ,pasien diagnosa mengalami DM dengan ketoasidosis.

Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut :

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
Jawab : ditandai dengan :

- pasien memiliki riwayat diabetes

- kesadaran turun (GCS E2M4V2) terjadi karena gangguan metabolisme

- pernafasan pasien cepat dan dalam ( kusmaull ), Penyebab pernapasan Kussmaul

adalah kompensasi pernapasan pada asidosis metabolic

- bau aseton, karena peningkatan kadar keton dalam tubuh

- pengeluaran urin meningkat ( polyuria ) karena ketika kadar gula darah tinggi,

tubuh akan mencoba mengeluarkannya lewat urin.

- terdapat tanda dehidrasi (mukosa membrane mulut kering, turgor kulit menurun )

. Dehidrasi terjadi ketika gula darah tidak terkontrol, Ketika gula darah tetap tinggi

untuk waktu yang lama, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring dan

membuang kelebihan glukosa. Kondisi ini terjadi melalui buang air kecil.

- GD > 250 (GD 750 mg/ dl). Meningkatnya kadar gula darah disebabkan oleh tubuh

yang tidak mampu menggunakan gula sebagai sumber bahan bakar.

- Ph < 7,3 ( Ph 7,2 ).akibat penumpukan keton

- Keton positif akibat gangguan metabolism karbohidrat


- Akral dingin, merupakan komplikasi yang muncul akibat pembuluh darah

tersumbat.

- Membrane mukosa kering karena lapisan kulit dalam yang tertutup pada epitelium

dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi

- Turgor kulit menurun karena kondisi tubuh kehilangan lebih banyak cairan dari

pada yang mereka terima

- Polyuria karena pasien mengalami tinggi gula darah dalam tubuh

2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan


manifestasi klinik yang mendukung
Jawab :

a. Patofisiologi

Ketoasidosis diabetik terjadi akibat defisiensi insulin, Defisiensi insulin menstimulasi

peningkatan hormone-hormon kontra-regulasi (glukagon, katekolamin, kortisol, dan

hormon pertumbuhan).

Tanpa kemampuan menggunakan glukosa akibat defisiensi insulin, tubuh memerlukan

sumber energi alternatif. Aktivitas lipase meningkat, menyebabkan pemecahan jaringan

lemak menjadi asam lemak bebas. Komponen asam lemak bebas ini dikonversi menjadi

asetil koenzim-A, yang sebagian masuk ke dalam siklus Krebs untuk memproduksi energi,

sementara sisanya dipecah menjadi keton (aseton, asetoasetat, dan beta-hidroksibutarat).

Keton dapat digunakan sebagai energi, namun cepat terakumulasi. Glikogen dan protein

dikatabolisasi untuk membentuk glukosa. Bersama-sama, faktor-faktor di atas

menyebabkan hiperglikemia, yang memicu diuresis osmotik, kemudian mengakibatkan

dehidrasi, asidosis metabolik, dan keadaan hiperosmolar


3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ? Buat
Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala kegawatdaruratan
No Dx Analisa Data Diagnosa

D.0003 Ds : Gangguan pertukaran gas

- Dyspnea ( RR : 32 x/menit )

Do :

- PCO2 menurun ( PCO2 32 )

- PH menurun ( PH 7,2, )

- Takikardi (, Nadi 125 x/menit,)

- Pola nafas abnormal ( kusmaull )

- Kesadaran menurun

D.0023 Ds : Hypovolemia

Do :

- Frekuensi nadi meningkat

- Membrane mukosa kering

- Turgor kulit menurun

- Pengeluaran urine meningkat

D. 0027 Ds : - Ketidakstabilan kadar

Do : glukosa

- Kadar glukosa dalam darah tinggi ( Gula darah

didapatkan 750 mg/ dl )

- Mulut kering

- Jumlah urin meningkat ( polyuria )

D. 0114 Ds : - Ketidak patuhan


Do :

- perilaku tidak mengikuti program pengobatan

- Perlikau tidak menjalankan anjuran

- Tampak kompilasi penyakit meningkat

4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang muncul ?


Jawab :

No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi

keperawatan

Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi

pertukaran gas intervensi keperawatan (I.01014)

selama 2 x 24 jam maka Observasi

pertukaran gas meningkat - Monitor frekuensi, irama,

dengan kriteria hasil : kedalaman dan upaya

- Dyspnea menurun (5) napas

- Takikardia menurun - Monitor pola napas

(5) (seperti bradypnea,

- PCO2 membaik (5) takipnea,hiperventilasi,

- PH arteri membaik kussmaul, Cheyne-stokes,

(5) biot, ataksik)

- Monitor adanya produksi

sputum

- Monitor adanya sumbatan

jalan napas
- Palpasi kesimetrisan

ekspansi paru

- Auskultasi bunyi napas

- Monitor saturasi oksigen

- Monitor nilai analisa gas

darah

Terapeutik

- Atur interval pemantauan

respirasi sesuai kondisi

pasien

- Dokumentasikan hasil

pemantauan

Edukasi

- Jelaskan tujuan dan

prosedur pemantauan

- Informasikan hasil

pemantauan, jika perlu

Hipovolemi Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia

intervensi keperawatan (I.03116)

selama 2 x 24 jam maka Observasi

status cairan membaik - Periksa tanda dan gejala

dengan kriteria hasil : hipovolemia (mis:

- Membrane mukosa frekuensi nadi meningkat,

lembap meningkat (5) nadi teraba lemah,

tekanan darah menurun,


- Frekuensi nadi tekanan nadi menyempit,

membaik (5) turgor kulit menurun,

- Turgor kulit membaik membran mukosa kering,

(5) volume urin menurun,

- hematokrit meningkat,

haus, lemah)

- Monitor intake dan output

cairan

Terapeutik

- Hitung kebutuhan cairan

- Berikan posisi modified

Trendelenburg

- Berikan asupan cairan

oral

Edukasi

- Anjurkan memperbanyak

asupan cairan oral

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian

cairan IV isotonis (mis:

NaCL, RL)

- Kolaborasi pemberian

cairan IV hipotonis (mis:

glukosa 2,5%, NaCl

0,4%)
- Kolaborasi pemberian

cairan koloid (albumin,

plasmanate)

Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia

kadar glukosa intervensi keperawatan (I.03115)

darah selama 2 x 24 jam maka Observasi

kestabilan kadar glukosa - Monitor kadar glukosa

meningkat dengan kriteria darah, jika perlu

hasil : - Monitor tanda dan

- Tingkat kesadaran gejala hiperglikemia

meningkat (5) (mis: polyuria,)

- Mulut kering menurun - Monitor intake dan

(5) output cairan

- Kadar glukosa dalam - Monitor keton urin,

darah membaik (5) kadar Analisa gas

- Jumlah urine membaik darah, elektrolit,

(5) tekanan darah

ortostatik dan

frekuensi nadi

Terapeutik

- Berikan asupan cairan

oral

Edukasi
- Anjurkan monitor

kadar glukosa darah

secara mandiri

- Anjurkan kepatuhan

terhadap diet dan

olahraga

- Ajarkan indikasi dan

pentingnya pengujian

keton urin, jika perlu

- Ajarkan pengelolaan

diabetes (mis:

penggunaan insulin,

obat oral, monitor

asupan cairan,

penggantian

karbohidrat, dan

bantuan professional

kesehatan

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian

insulin, jika perlu

- Kolaborasi pemberian

cairan IV, jika perlu


Ketidakpatuhan Setelah dilakukan Dukungan Kepatuhan

intervensi keperawatan Program Pengobatan

selama 2 x 24 jam maka (I.12361)

tingkat kepatuhan Observasi

meningkat dengan kriteria - Identifikasi kepatuhan

hasil : menjalani program

- Perilaku mengikuti pengobatan

program Terapeutik

perawatan/pengobatan - Buat jadwal

membaik (5) pendampingan

- Perilaku menjalankan keluarga untuk

anjuran membaik (5) bergantian menemani

pasien selama

menjalani program

pengobatan, jika perlu

- Dokumentasikan

aktivitas selama

menjalani program

pengobatan

- Libatkan keluarga

untuk mendukung

program pengobatan

yang dijalani

Edukasi
- Informasikan program

pengobatan yang harus

dijalani

- Informasikan manfaat

yang akan diperoleh

jika teratur menjalani

program pengobatan

- Anjurkan keluarga

untuk mendampingi

dan merawat pasien

selama menjalani

program pengobatan

5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?


Jawab :

- Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri

- Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga

- Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin, jika perlu

- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis: penggunaan insulin, obat oral,

monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan

professional kesehatan

6. Lakukan Tindakan penanganan KAD


SYOK HOPOVOLEMIK

Seorang pasien laki - laki usia 26 tahun , mengalami kecelakaan lalulintas akibat tabrakan dengan
mobil Pasien terseret motor sejauh 5 meter , pasien segera dibawa warga ke UGD RS X. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan pasien mengalami penurunan kesadaran terdapat jejas pada abdomen pada
kuadran kanan atas dan kiri atas . Tekanan darah 40 mmhg / palpasi , nadi 40 x / menit , suhu 35.5
° C , RR 10 x / menit , akral teraba dingin , capillary refill > 3 dtk . Hb 6 mg / dl , pasien terdapat
fraktur femur dan fraktur tibia terbuka dengan keadaan tulang keluar .

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan
manifestasi klinik yang mendukung
Gagal pompa jantung kordinal>>>>sehingga suplai darah ke otak menurun>>>>metabolisme
menurun>>>>lama2 otak mengalami injury>>>penurunan kesadaran, nadi penaikan tpi
lemah>>>>suplai darah keperifer menurun>>>akral dingin, crt meningkat,>>> gangguan
perfusi perifer
3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ? Buat
Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala kegawatdaruratan

Analisa data Masalah


DS: Gangguan sirkulasi spontan

DO:
- TD 60/40 mmHg
- Frekuensi napas 9x/menit
- Frekuensi nadi 40x/menit
- Penurunan kesadaran
- EKG hasil/kesan: irama sinus,
ST elevasi dan Q patologis pada
lead ll, lll, dan avf
DS: Risiko penurunan curah jantung
- Pasien mengatakan sesak napas
- Bedebar-debar (palpitasi)

DO:
- ECG. Hasil/kesan : irama sinus,
ST elevasi dan Q patologis pada
lead II. III dan aVF
- Nadi 40x/menit (bradikardi)
- tekanan Darah 60/40 mmHg
DS: Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri dada
hebat, teras terhimpit benda
berat (skala nyeri dada hebat 7-
9)
- Menurut keluarga pasien
gelisah, keluhan mual,
berkeringat dingin, berdebar-
debar, dan mengalami
kelemahan sesak ½ jam yang
lalu
DO:
- Tekanan darah 60/40 mmHg.
Nadi 40x/menit. Frekuensi
pernapasan 9x/menit

Diagnosa keperawatan Tujuan & kriteria hasil Intervensi


Gangguan sirkulasi spontan Sirkulasi spontan Manajemen defibrilasi
(l.02028)
Setelah dilakukan Tindakan
keperawatan selama 3x24 Observasi
jam diharapkan sirkulasi - Periksa irama pada
spontan meningkat dengan monitor setelah RJP
kriteria hasil: 2 menit
- Tingkat kesadaran
meningkat (5) Terapeutik
- Gambaran EKG - lakukan resusitasi
menurun (5) jantung paru (RJP)
- Frekunsi ndi hingga mesin
membaik (5) defibrillator siap
- Tekanan darah - siapkan dan
membaik (5) hidupkan mesin
- Frekuensi napas defibrillator
membaik (5) - pasang monitor EKG
- Pastikan irama EKG
henti jantung (VF
atau VT tanpa nadi)
- Atur jumlah energi
dengan mode
asynchronized (360
Joule untuk
monofasik dan 120-
200 untuk Joule
bifasik)
- angkat paddle dari
mesin dan oleskan
jeli pada paddle
- tempelkan paddle
sternum (kanan)
pada sisi kanan
sternum di bawah
klavikula dan paddle
apeks (kiri) pada
garis midaksilaris
setinggi elektroda V6
- isi energi dengan
menekan tombol
charge pada paddle
atau tombol charge
pada mesin
defibrillator dan
menunggu hingga
energi yang
diinginkan tercapai
- hentikan RJP saat
defibrillator siap
- teriak bahwa
defibrillator sudah
siap (mis. "Im clear,
you're clear,
everybody's clear")
- berikan syok dengan
menekan tombol
pada kedua paddle
bersamaan
- angkat paddle dan
langsung lanjutkan
RJP tanpa menunggu
hasil irama yang
muncul pada monitor
setelah pemberian
defibrillasi
- lanjutkan RJP
sampai 2 meni
Risiko penurunan curah Curah jantung Perawatan jantung (l.02075)
jantung
Setelah dilakukan Tindakan Observasi
keperawatan selama 3x24 - Identifikasi
jam diharapkan curah tanda/gejala primer
jantung meningkat dengan penurunan curah
kriteria hasil: jantung (meliputi
- Sesak napas dispnea)
(dispnea) menurun - Identifikasi
(5) tanda/gejala
- Berdebar-debar sekunder penurunan
(palpitasi) menurun curah jantung
(5) - Monitor tekanan
- Bradikardia menurun darah (termasuk
(5) takanan darah
- Gambaran ekg ortostatik, jika perlu)
menurun (5) Monitor ekg 12
- Tekanan darah sadapan
membaik (5)
Terapeutik
- Posisikan pasien
semi fowler dengan
kaki kebawah atau
posisi nyaman
- Berikan oksigen
mempertahankan
saturasi oksigen

Edukasi
- Anjurkan
beraktivitas fisik
sesuai toleransi
- Anjurkan
beraktivitas fisik
secara bertahap

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antiaritmia, jika
perlu
Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen nyeri (l.08238)
Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 3x24 - Identifikasi lokasi,
jam diharapkan tingkat nyeri durasi, frekuensi,
menurun dengan kriteria kualitas, intensitas
hasil: nyeri
- Keluhan nyeri - Identifikasi skala
menurun (5) nyeri
- Gelisah menurun (5) - Identitas faktor yang
- Diaforesis (keringat memperberat dan
dingin) memperingan nyeri
- Mual menurun (5)
- Frekuensi napas Terapeutik
membaik (5) - Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri (kompres
hangat/dingin)
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan
tidur

Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Kolaborasi
pemberian analgesik,
jika perlu

4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang muncul ?


5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?
6. Lakukan Tindakan

SYOK KARDIOGENIK
Seorang pasien 56 th dilarikan ke UGD Rumah Sakit X karena mengeluh nyeri dada hebat .
Hasil pemeriksaan didapatkan pasien mengeluh nyeri dada hebat , terasa terhimpit benda berat
, gelisah , disertai keluhan mual , sesak napas , berkeringat dingin , berdebar debar dan
mengalami kelemahan sejak ½ jam yang lalu , Menurut keluarga . Pasien merupakan penderita
Penyakit Jantung Koroner tetapi masih merokok . Dari pemeriksaan , TD 160/100 mmHg ,
Frekuensi Nadi 160 x / kali . Frekuensi Napas 32x / menit . , Hasill auskultasi terdengar ronkhi
di daerah basal dan Gallop Ventrikel . Pemeriksaan Penunjang Radiologi : CTR > 50 % (
kardiomegali ) , ECG . Hasil / kesan : irama sinus , ST elevasi dan Q patologis pada lead II .
III dan aVF Pasien Didiagnosis mengalami Acut Corronary Syndrom ( ACS ) . Saat melakukan
monitoring ditemukan adanya perubahan tanda vita , tekanan darah 60/40 mmHg . Nadi 40x /
menit . Frekuensi pernapasan 9x / menit dan terdapat penurunan kesadaran . Pasien didiagnosis
mengalami syok kardiogenik .
Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut :
1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan
manifestasi klinik yang mendukung
3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ?
Buat Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala kegawatdaruratan .
4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang
muncul ?
5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?
6. Lakukan Tindakan

SYOK ANAFILAKSIS
Seorang laki - laki ( 35 thn ) dibawa dirujuk ke Rumah Sakit dalam keadaan tidak sadar
setelah mendapatkan suntikan Penicillin Procain di sebuah klinik , Menurut petugas yang
mengantar pasien mengeluh pusing dan kemudian pingsan setelah mendapat suntikan obat
tersebut Dari hasil pemeriksaan didapatkan frekuensi Nadi 114x / menit dan lemah ,
pernafasan 30x / menit , tekanan darah 80/50 mmHg . Anggota gerak terutama kaki , terasa
dingin dan disertai keringat dingin .
Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut :
1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah )
dan manifestasi klinik yang mendukung
3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas
? Buat Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala
kegawatdaruratan
4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang
muncul Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?
5. Lakukan Tindakan

SYOK SEPSIS

Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut : Seorang laki - laki berusia 55 tahun
, dirawat di ruang ICU post operasi laparotomi a.c perporasi gaster dengan tingkat kesadaran
somnolen . Hasil pengkajian terpasang ventilator mode V.SIMV.PEEP 7 , RR 12 , Ti 480 , suara
napas ronchi , tampak bengkak pada ekstremitas bawah saturasi oksigen 89 % . TD 110/80 mmHg
, frekuensi nadi 88x / menit , suhu 37.4 ° C , warna urin kuning . Hasil lab . Hb 10.9 gr / dl , Ht
31.9 leuko 20,54 gr / dl .

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan
manifestasi klinik yang mendukung
3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ? Buat
Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala kegawatdaruratan
4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang muncul ?
5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?
6. Lakukan Tindakan

GIGITAN ULAR

Tn . F ( 35 tahun ) merupakan seorang petani di desanya . Pagi ini Tn . F melakukan aktivitas


disawah seperti biasanya dengan teman - teman kelompok tani Suka Sukses mereka menyirami
tanaman dan memupuk tanaman padi yang mereka tanam . Namun tiba - tiba Tn.F berteriak Ketika
sedang menyelesaikan tugasnya . Setelah Tn.A " menghampiri Tn . F barulah diketahui bahwa Tn
. F mengalami luka gigitan ular berbisa pada kaki sebelah kiri dan bengkak . Tn . A " dan teman
kelompok tani yang lainnya membawa Tn . F ke pelayanan kesehatan . Saat dilakukan pengkajian
di dapatkan Luka Gigitan Ular mengeluarkan darah dan di sekitar gigitan ada bercak darah
kemerahan , TD pasien 90/60 mmgh , RR 28x / menit , Nadi 120x / menit , Tn . F mengeluh pusing
dan pandangan kabur .

Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut :

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
Jawab :
- Kemerahan perubahan pada kulit berupa bercak kemerahan
- Bengkak karena kelebihannya cairan yang terjebak dalam jaringan tubuh
- Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak, baik di dalam
maupun di luar tubuh
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan
manifestasi klinik yang mendukung
Jawab : melalui pengaruh toksin terhadap reseptor di system saraf, ginjal,jantung, proses
pembekuan darah, endotel vascular, dan efek lokalisasi gigitan ular
3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ? Buat
Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala S kegawatdaruratan
No Dx Analisa data Masalah Keperawatan

D.0142 Ds : - Risiko Infeksi


Do :
- Bengkak pada kaki
sebelah kiri
- Luka mengeluarkan
darah dan disekitr
gigitan terdapat
bercak darah merah

4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang muncul ?


Jawab
No Dx Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

D. 0142 Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama :


keperawatan selama Pencegahan Infeksi
1x24jam diharapakan Observasi
Tingkat Infeksi MENURUN - Monitor tanda dan
dengan kriteria hasil : gejala infeksi lokal
- kemerahan 5 dan sistematik
- bengkak 5
Terapeutik
- Berikan perawatan
kulit pada area
edema
- Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Pertahankan teknik
aseptik pada pasien
beresiko tinggi

- Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
- Ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
- Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka dan luka
operasi
- Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu

5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?


Jawab :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka operasi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan

6. Lakukan Tindakan

KERACUNAN

Seorang laki - laki usia 55 tahun datang di Puskesmas dibawa oleh keluarganya dalam keadaan
tidak sadar.Berdasar cerita keluarganya , penderita telah sering opname dirumah sakit karena
gejala sakit yang sama .Mulai tadi pagi tidak sadar . Sebelum tidak sadar , malam harinya penderita
mengadakan pesta perkawinan anaknya dan dia makan banyak sekali , yang pada keadaan biasanya
dia tidak ada nafsu makan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan ascites , sclera mata berwarna kuning
, tangan dantungkai kurus serta terdapat oedema di kedua kakinya , ada feator ex ore . Ada
gambaran collateral vena di abdomen . Keadaan tidak sadar dari penderita ini kemungkinan oleh
Keracunan ammonia

Berdasarkan kasus diatas , silakan dijawab pertanyaan berikut :

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul serta berikan
penjelasan dan justifikasinya ?
2. Jelaskan penyebab ( Patofisiologi / Perjalanan penyakit sampai terjadinya masalah ) dan
manifestasi klinik yang mendukung
3. Berdasarkan analisa data , diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas ? Buat
Analaisa Data dan Diagnosa Keperawatan buat berdasarkan skala kegawatdaruratan
4. Bagaimana perencanaan keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan yang muncul ?
5. Edukasi apa yang harus dilakukan perawat serta implikasi keperawatanya ?
6. Lakukan Tindakan penanganan Keracunan

Anda mungkin juga menyukai