0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman

Sesi 4

Dokumen ini membahas tentang ukuran pemusatan data dan variabilitas data yang meliputi rata-rata, median, modus, range, interquartile range dan standar deviasi.

Diunggah oleh

Meinur Chadijah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman

Sesi 4

Dokumen ini membahas tentang ukuran pemusatan data dan variabilitas data yang meliputi rata-rata, median, modus, range, interquartile range dan standar deviasi.

Diunggah oleh

Meinur Chadijah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 2

Central Tendency

Central Tendency atau nilai pusat data pengamatan merupakan salah satu aspek yang paling
penting untuk menggambarkan distribusi data. Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan
untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat dari suatu gugus data yang
dikenal sebagai ukuran pemusatan data (tendensi sentral). Terdapat tiga ukuran pemusatan
data yang sering digunakan, yaitu Mean (Rata-rata hitung), Median (nilai tengah), dan Mode
(Modus) (Team, 2018).

1. Mean (Rata-Rata Hitung)


Mean atau nilai rata-rata hitung didapatkan dengan menjumlah seluruh data pada
kelompok dan membaginya berdasarkan jumlah frekuensi data. Mean berfungsi
sebagai nilai kesetimbangan atau penyeimbang sehingga nilai-nilai yang lebih kecil
dari mean seimbang dengan nilai-nilai yang lebih lebih besar dari mean. Mean sangat
bergantung pada besaran nilai pada tiap-tiap data, termasuk apabila dalam data
terdapat nilai ekstrim, yaitu nilai yang sangat kecil atau sangat besar.
Pada data yang sudah dikelompokkan, sifat asli data sudah tidak nampak. Maka dari
itu, besaran nilai pengamatan sebenarnya tidak diketahui. Sehingga diberlakukan
anggapan bahwa besar nilai tengah masing-masing interval diperkirakan sama dengan
titik tengah interval yang bersangkutan (Rosalina dkk, 2023).

2. Median (Nilai Tengah)


Median adalah nilai tengah data setelah disusun secara teratur menurut besarnya data.
Nilai ini dipengaruhi oleh letak data dalam urutannya. Mencari median data tunggal
cukup mudah, pertama mengurutkan nilai-nilai pada data dari terkecil ke terbesar,
kemudian mencari posisi median dengan rumus Me = ½ (n+1). n adalah jumlah data.
Sedangkan median data kelompok dicari menggunakan rumus

Me = Median
b = Batas bawah kelas median, yakni kelas median akan terletak
p = panjang kelas median
n = Ukuran sampel dan banyaknya data
Jf = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median

3. Mode (Modus)
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam kumpulan data. Pada
data yang tidak dikelompokkan, modus diperoleh dengan menghitung frekuensi dari
masing-masing nilai, kemudian mencari nilai dengan frekuensi paling sering muncul.
Jika data berkelompok, maka menggunakan rumus:

Mo = Modus
b = Batas bawah kelas modal, yakni kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = Panjang kelas modal
F1 = Frekuensi kelas modal dikurangi kelas interval terdekat sebelumnya
F2 = Frekuensi kelas modal dikurangi kelas interval terdekat sesudahnya

Variability of the Data


Variabilitas merupakan kondisi di mana sekumpulan skor sama atau tidak. Jika sekumpulan
skor itu sama maka distribusi tersebut tidak mempunyai variabilitas. Besar kecilnya
variabilitas merupakan gambaran tentang penyebaran distribusi (Irianto, 2004). Terdapat 3
(tiga) macam variabilitas yaitu: range, interquartile range dan standar deviasi yaitu (Ananda
& Fadhli, 2018).

1. Range
Range adalah perbedaan antara skor terbesar dan skor terkecil. Rumus mencari nilai
range yaitu: Range = skor tertinggi – skor terendah. Contoh, terdapat data yang terdiri
dari angka 5 7 4 6 9 10. Berdasarkan data diketahui skor tertinggi 10 sedangkan skor
terendah 4 sehingga nilai range adalah 10 – 4 = 6

2. Interquartile range
Interquartile range merupakan perbedaan antara kuartil pertama dengan kuartil ketiga.
Kuartil adalah batasan yang akan membagi distribusi frekuensi menjadi empat sama
besar, dengan demikian maka dapat ditentukan 3 (tiga) buah kuartil dalam distribusi
frekuensi.Interquartile range dapat dihitung dengan rumus
Interquartile range = Q3 – Q1

3. Standar deviasi
Standar deviasi atau simpangan baku merupakan salah satu cara mengukur variasi
sekelompok data kuantitatif. Besar harga standar deviasi menunjukkan tingkat varians
dari sekumpulan data. Semakin besar harga standar deviasi, berarti semakin bervariasi
atau heterogen angka-angka pada data kuantitatif tersebut. Standar deviasi (standard
deviation) digunakan lambang SD. Rumus umum standar deviasi adalah sebagai
berikut:

Menentukan nilai standar deviasi dari data kuantitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain (Ananda & Fadhli, 2018)
1. Menghitung standar deviasi dari data mentah
2. Menghitung standar deviasi dari distribusi data tunggal yang sebagian atau seluruh
nilai variabel berfrekuensi lebih dari satu
3. Menghitung standar deviasi dengan metode singkat

Daftar Pustaka
Ananda, R., & Fadhli, M. (2018). Statistik pendidikan: teori dan praktik dalam pendidikan.
Irianto, H. A. (2016). Statistik Konsep Dasar. Prenada Media.
Rosalina, L., Oktarina, R., Rahmiati, R., & Saputra, I. (2023). Buku ajar statistika.
Team. (2018) Modul Ukuran Pemusatan Data. Universitas Esa Unggul

Anda mungkin juga menyukai