Tugas 2 IPA
Tugas 2 IPA
Nama : Sunsenawati
NIM : 877598149
UPPJJ : UT Palembang
1. Pada pembelajaran IPA, keterampilan proses sains "memformulasi hipotesis" membuat siswa mungkin
untuk mengembangkan kreativitas dengan cara yang berarti. Misalnya, seorang siswa bisa
bereksperimen untuk menguji apakah tanaman akan tumbuh lebih cepat jika disiram dengan air mineral
daripada air biasa. Tahap-tahap ini melibatkan observasi, pemikiran kritis, dan asumsi yang dibuat
siswa. Ketika mengamati pertumbuhan tanaman, mereka secara aktif merumuskan hipotesis berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang mereka alami.
Selanjutnya mereka merancang percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis mereka, hal ini
memungkinkan mereka untuk menerapkan konsep ilmiah yang telah dipelajari ke dalam situasi praktis.
Dengan adanya eksperimen ini, siswa tidak hanya sekadar mengasah keterampilan proses sains, akan
tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang konsep-konsep IPA, sekaligus juga bisa
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mereka. Jadi, keterampilan proses sains ini
bisa menjadi landasan penting bagi pembelajaran yang aktif dan berpusat kepada siswa dalam ranah
ilmu pengetahuan.
2. Keterampilan proses sains yang sesuai dengan topik "Bagaimana Cara Mendapatkan Energi Listrik?"
adalah: observasi, membuat hipotesis, eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Semua
keterampilan proses tersebut saling berhubungan dan membantu siswa untuk memahami materi.
Proses pembelajaran IPA di SD yang mengintegrasikan topik "Bagaimana Cara Mendapatkan Energi
Listrik?" kita bisa melibatkan berbagai keterampilan proses sains. Misalnya:
Pertama, observasi, siswa mengamati sumber daya alam yang dapat dijadikan sebagai sumber energi
listrik, misalnya air terjun atau angin. Setelah melakukan observasi ini, siswa bisa membuat hipotesis
tentang “bagaimana cara menghasilkan energi listrik dari sumber-sumber itu?”
Kemudian, siswa bereksperimen, siswa bisa mencoba berbagai metode ataupun alat untuk
mengkonversi energi alam menjadi energi listrik. Contoh, mereka bisa membuat turbin angin
sederhana atau mengeksplorasi cara menghasilkan listrik dari gerakan air. Setelah melakukan
eksperimen, siswa kemudian menganalisis data yang mereka kumpulkan, seperti “seberapa efisien
alat yang mereka buat dalam menghasilkan energi listrik?”
Dari analisis data tersebut, siswa bisa menarik kesimpulan tentang keefektifan metode yang mereka
gunakan dalam menghasilkan energi listrik, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi hasil
eksperimen.
Proses terakhir adalah penarikan kesimpulan, di sini siswa dituntut untuk merumuskan pemahaman
baru tentang “bagaimana energi listrik bisa diperoleh dari sumber daya alam dan implikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.”
3. “Cara Mendapatkan Energi Listrik (Dinamo)”
Dinamo atau generator merupakan alat yang dapat menghasilkan listrik dengan cara mengubah energi
kinetik menjadi energi listrik. Konsep kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di
dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan.
Alat dan bahan:
1. Dinamo
2. Tali rafia
3. Papan kayu
4. Lem
5. Kaset bekas 2 buah
6. Kardus bekas
7. Lampu kecil
Proses pembuatan:
Buat pola lingkaran di atas kardus dengan ukuran sama dengan kaset (buatlah sebanyak 2 buah).
Rekatkan kedua pola lingkaran tersebut dengan lem.
Kemudian rekatkan pada kaset (ditumpuk, dengan cara pola lingkaran berada di tengah).
Buatlah tiang penyangga sebanyak 2 buah dari kayu untuk meletakkan kaset dan dinamo.
Ikat tali rafi pada kaset dan pada ujung dinamo.
Sambungkan ujung kabel pada dinamo dengan lampu kecil.
Pembangkit listrik sederhana siap digunakan.
Cara menggunakan: putar bagian kaset tadi sehingga ujung dinamo bergerak, dan menghasilkan sumber
listrik yang ditandai dengan lampu kecil menyala.
Manfaat:
Dinamo merupakan sebuah alat yang dapat menghasilkan listrik dengan cara mengubah energi gerak
menjadi energi listrik.
4. Alat peraga IPA ialah alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA yang tujuannya
untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA secara lebih baik dan memudahkan dalam
melakukan praktik. Alat peraga ini bisa berupa model, gambar, video, simulasi komputer, atau alat
sederhana yang dibuat sendiri oleh guru.
Tidak semua alat peraga bisa digunakan dalam pembelajaran IPA, karena itu harus sesuai dengan materi
yang diajarkan dan tingkat pemahaman siswa. Alat peraga yang digunakan harus sesuai dengan konsep
yang ingin diajarkan dan mudah dipahami oleh siswa.
Contoh materi IPA di SD adalah siklus air. Alat peraga yang tepat untuk mengajarkan materi ini adalah
model siklus air yang biasanya terbuat dari plastik transparan yang terbagi menjadi beberapa bagian
untuk menunjukkan proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Model ini juga dilengkapi dengan
tanda panah untuk menunjukkan arah aliran air selama siklus tersebut. Dengan bantuan model ini, siswa
bisa lebih mudah mengerti bagaimana proses siklus air terjadi.
5. Rencana Pembelajaran Terintegrasi untuk Kelas IV SD dengan topik "Daerahku dan Kekayaan
Alamnya"
Kelas : IV (Empat)
Tujuan Pembelajaran :
3. Mampu mengidentifikasi sumber daya alam dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Pembelajaran :
1. Pendahuluan (Pertemuan ke 1)
- Guru memperkenalkan siswa dengan tema pembelajaran "Daerahku dan Kekayaan Alamnya".
- Guru memperkenalkan konsep sumber daya alam, keanekaragaman hayati, dan manfaatnya.
- Kunjungan lapangan ke daerah sekitar sekolah atau daerah siswa untuk mengamati langsung kekayaan
alamnya (seperti tumbuhan, binatang, sungai, dll).
- Siswa memperhatikan dan mencatat kekayaan alam yang ditemui serta manfaatnya.
- Siswa menganalisis hasil kunjungan lapangan dan menyusun laporan singkat tentang kekayaan alam
daerahnya.
- Siswa mempresentasi hasil analisis di depan kelas dan berbagi informasi tentang kekayaan alam dan
manfaatnya.
Metode Pembelajaran :
- Diskusi kelompok untuk memotivasi siswa berbagi pengalaman tentang kekayaan alam di daerah
tempat tinggalnya.
Penilaian :
- Penilaian dilakukan melalui partisipasi siswa dalam diskusi, observasi, laporan hasil kunjungan
lapangan, dan presentasi.
- Penekanan pada pemahaman konsep kekayaan alam dan manfaatnya serta pengaruhnya terhadap
kehidupan sehari-hari.
Dengan pendekatan pembelajaran terintegrasi antara IPA dan IPS, kami mengharapkan siswa bisa lebih
memahami dan menghargai kekayaan alam di daerahnya, serta menjadi agen perubahan untuk
melestarikan lingkungan sekitar.