TUGAS TT 2 Ayu Indriani
TUGAS TT 2 Ayu Indriani
TUGAS TT 2 Ayu Indriani
NPM : 859659483
Prodi : S1-PGSD
Sumber
No Skor
Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
Pada Tugas Tutorial Ke-2 ini, Anda diminta Modul 3:
menulis artikel ilmiah dengan mengikuti struktur Kegiatan
penulisan artikel AIM(RaD)C. Data- data Belajar 1
mengenai permasalahan penelitian, tujuan, dan
desain penelitian, lokasi dan tempat penelitian, Kegiatan
populasi dan sampel, teknik pengumpulan Belajar
data, dan hasil penelitian disediakan sebagai 2.
berikut.
DESAIN PENELITIAN
JAWABAN!
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa mengenai kebijakan fiskal Indonesia
sebagai instrumen penting dan alternatif yang dilakukan pemerintah serta
pengaruhnya terhadap pasar domestik. Sejalan dengan kebijakan moneter oleh
otoritas moneter Bank Indonesia di era pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease
2019), kombinasi kebijakan tersebut harus diperkuat guna menyongsong
perekonomian negara yang stabil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif yaitu metode untuk memahami berbagai konsep yang ditemukan dalam
proses penelitian dengan teknik analisis studi pustaka dan riset fenomena sosial.
Hasil penelitian menunjukan upaya pemerintah dan otoritas moneter dalam menekan
dampak COVID-19 terhadap ekonomi negara ditempuh dengan diperkuatnya sinergi
antara BI dan Kementrian Perdagangan melalui penguatan pasar domestik dan daya
saing ekspor. Disusul dengan BI (Bank Indonesia) memutuskan untuk
mempertahankan BI 7-Day Reverse Rate (BI7DRR) sebagai kebijakan baru karena
dapat secara cepat mempengaruhi pasar uang dan perbankan hingga sektor riil.
Penerbitan PMK 23/2020 yang memberikan stimulus pajak, membebaskan pajak
penghasilan impor, mengurangi angsuran PPh dan sebagainya. Semua itu dilakukan
demi menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta memobilisasi
pemulihan ekonomi nasional dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan
kewenangan kedua belah pihak di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat
pandemi COVID-19.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif
yaitu upaya memahami berbagai konsep yang ditemukan dalam proses
penelitian, dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dan
riset kepustakaan (library research). Teknik content analysis merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui simpulan dari sebuah
teks. Atau dengan kata lain, analisis isi merupakan metode penelitian yang
ingin mengungkapkan gagasan penulis yang termanifestasi maupun yang
laten. Sedangkan riset kepustakaan (library research) merupakan metode
penelitian yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti, yaitu adanya kajian
tentang konsep yang digunakan berdasarkan referensi yang ada, terutama dari
artikel dalam karya ilmiah. Riset kepustakaan ditujukan untuk merangkum konsep
yang dijadikan landasan pemikiran dalam sebuah penelitian (V. Wiratna Sujarweni,
2014).
Secara sederhana penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data
sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian, artikel, dan buku referensi
lainnya yang membahas tentang kebijakan pemerintah mengeai fiscal,
kebijakan pemerintah dalam menangani dan menanggulangi Covid-19 dan
perlakuan pemerintah dalam penyelamatan dan penumbuhan pasar
domestic. topik yang berkaitan dengan tema penelitian yang sedang di teliti.
Nilai tukar rupiah pada 16 Desember 2020 menguat secara merata, meskipun
melemah terbatas secara point to point dibandingkan dengan level November 2020.
Perkembangan nilai tukar rupiah yang terjaga didorong peningkatan aliran masuk
modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan menurunnya ketidakpastian
pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan
perekonomian domestik. Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai
tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar,
melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar.
Inflasi inti tetap rendah sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang
belum kuat, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi
inflasi pada kisaran target, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga. Sementara itu,
inflasi kelompok volatile food meningkat terutama karena faktor musiman akibat
kenaikan harga komoditas hortikultura seiring dengan berlalunya musim panen serta
harga komoditas global yang meningkat. Inflasi kelompok administered prices juga
meningkat didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara di tengah deflasi komoditas
tarif listrik sejalan kebijakan penyesuaian tarif.
Bank Indonesia melanjutkan komitmen untuk pendanaan APBN (Anggaran
pendapatan Belanja Negara) Tahun 2020 melalui pembelian SBN (Surat Berharga
Negara) dari pasar perdana dalam rangka pelaksanaan UU No.2 Tahun 2020, baik
berdasarkan mekanisme pasar maupun secara langsung, sebagai bagian upaya
mendukung percepatan implementasi program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),
dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Sampai dengan 15 Desember 2020,
Bank Indonesia telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar
sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Indonesia tanggal 16 April 2020, termasuk dengan skema lelang utama, Greenshoe
Option (GSO) dan Private Placement. Dengan sinergi ini, Pemerintah dapat lebih
memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN tahun 2020 untuk mendorong
pemulihan perekonomian nasional.
Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif,
serta memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, KSSK,
perbankan dan dunia usaha untuk mengatasi permasalahan sisi permintaan dan
penawaran dalam penyaluran kredit atau pembiayaan dari perbankan kepada dunia
usaha pada sektor-sektor prioritas. Transaksi Sistem Pembayaran baik tunai maupun
nontunai menunjukkan peningkatan sejalan dengan perbaikan ekonomi, disertai
dengan percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. Uang Kartal yang Diedarkan
(UYD) pada November 2020 tumbuh seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi.
Transaksi ekonomi dan keuangan digital juga tumbuh positif sejalan dengan
penggunaan platform dan instrumen digital di masa pandemi, serta kuatnya
preferensi dan akseptasi masyarakat akan transaksi digital. Demikian pula dengan
volume dan nilai transaksi digital banking yang tumbuh positif pada Oktober 2020.
Bank Indonesia memprakirakan tren digitalisasi akan terus berlanjut didukung
dengan integrasi ekosistem fintech. Selanjutnya, kebijakan Sistem Pembayaran
diarahkan kepada penguatan momentum pemulihan ekonomi nasional, sinergi
dengan pemerintah dan otoritas lainnya, serta perluasan akseptasi digital di seluruh
wilayah Indonesia.
Sektor pangan perlu pernguatan sektor domestik, karena pandemi COVID-19
telah mengoyak sendi perekonomian Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh
kontraksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan PDB sektor pertanian kuartal III tumbuh positif. Sementara lima sektor
utama lainnya justru bertumbuh negatif. Berdasarkan fakta tersebut, Kamar Dagang
dan Industri (Kadin) Indonesia menilai sektor pertanian dan pangan bisa menjadi
kunci pendorong pemulihan ekonomi nasional. Agar sektor pangan dapat
berkembang perlu adanya langkah dan kebijakan untuk memaksimalkan kekuatan
pasar domestik menjadi strategis, baik dari sisi permintaan maupun suplai. Dari sisi
permintaan, daya beli masyarakat perlu didorong. Adapun dari sisi suplai perlu
terobosan untuk mensubstitusi komoditas pangan impor melalui peningkatan
produksi dalam negeri, seperti daging sapi, sayuran dan buah-buahan. Faktor suplai
dan permintaan perlu dikelola agar terjadi keberlanjutan produksi di sektor pertanian
sehingga harga komoditasnya stabil dan kesejahteraan petani meningkat.
PENUTUP
Hasil analisis yang di dapat dari kajian tersebut adalah bahwa pemerintah
melalui Bank Indonesia berusaha merumuskan berbagai langkah kebijakan
stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar,
memperkuat strategi operasi moneter, mendorong penngkatan kredit / pembiayaan
pada sector prioritas, mendorong penurunan suku bunga, memperkuat pendalaman
pasar uang, memperkuat pengawasan perbankan secara terpadu antara BI, OJK dan
LPS, memperpanjang kebiakan merchant Discount Rate, memperluas inplementasi
transaksi digital dan mendorong pemanfaatan teknologi kolaborasi fintack.
Selanjutnya, untuk pengembangan pasar domestic pemerintah berupaya
mendorong Kemenrtian Perdagangan untuk melakukan kerjasama dengan BI dalam
upaya pemerintah menjaga stabilitas pasar dalam negeri dan terjadinya peningkatan
ekspor untuk membantu pemulihan ekonomi di masa pandemic. Selain itu
inplementasi Undang-undang No 7 Tahun 2014 tentang perdagangan sanat
menentukan guna terjadinya singkronisasi pengelolaan data dan informasi bidang
perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA