Makalah Tawabi' Kelompok 2
Makalah Tawabi' Kelompok 2
Makalah Tawabi' Kelompok 2
TAWABI
Di ajukan sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas terstruktur pada mata kuliah
Bahasa Arab
Penyusun :
Roni 23110012
STAI AL-MUSADDADIYAH-GARUT
1445 H / 2024 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah maha pengatur sekalian alam, ialah sang maha kuasa
yang menciptakan segalanya, dan Ialah tuhan yang maha pemurah yang senantiasa
terhingga berupa iman dan islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
Kami selaku tim penyaji menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kecacatan, baik dari segi tekstual maupun kontekstual. Oleh
karena itu, kami selaku tim penyaji mohon maaf yang sebesar-besarnya atas
kekeliruan kami tersebut, kiranya para pembaca sekalian sudi untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk bahan intropeksi kami kedepannya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa yang sangat penting dipelajari terutama oleh
kalangan umat islam, dengan mempelajari bahasa Arab berarti kita sedang
mempelajari Al Quran dan Al Hadist yang disajikan dalam bahasa Arab. Dengan
menguasai bahasa arab kita akan mudah berkomunikasi dengan warga dunia
terutama di dunia islam.
Belajar bahasa arab tidak bisa dilepaskan dari qaidah qaidah nahwu karena
merupakan grammer untuk bahasa arab salah satunya mengenai tawabi’ ,
Seseorang akan bisa mengucapkan kalimat kalimat Arab dengan baik dan benar
jika bisa menguasi nahwu dan shorof.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Tawabi’
Tawabi’ adalah bentuk jama’ dari kata tabi’ yang artinya pengikut. Dalam ilmu nahwu,
tawabi’ adalah kata yang mengikuti isim sebelumnya dalam hal i’rab (rafa’, nashab, jar), nau’
(mudzakkar dan muannats), definitif (nakirah dan ma’rifah), dan jumlah (mufrad, mutsana, dan
jama’). Isim yang mengikuti disebut tabi’ dan isim yang diikuti disebut matbu’.
"Tawabi'" adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada seseorang yang mengikuti
atau meniru apa yang dilakukan orang lain tanpa pemikiran atau pertimbangan yang mendalam.
Secara lebih spesifik, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang
meniru perilaku, gaya hidup, atau kebiasaan orang lain tanpa mempertimbangkan nilai-nilai
atau konsekuensi dari tindakan tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, "tawabi'" sering digunakan untuk menggambarkan perilaku
yang tidak otentik atau tidak memiliki identitas yang kuat, karena individu tersebut tidak
membuat keputusan berdasarkan pada pemahaman diri sendiri atau nilai-nilai yang diyakini,
tetapi hanya mengikuti arus atau meniru orang lain.
Dalam konteks agama Islam, istilah ini juga dapat merujuk kepada peniruan dalam ritual atau
ibadah tanpa pemahaman atau keyakinan yang mendalam terhadap makna dan tujuan dari
ibadah tersebut.
2. Pembagian Tawabi’
Tawabi’ ada 4 macam yaitu: na’at, athaf, taukid, dan badal.
1. Na’at
Na’at adalah isim tabi’ yang menunjukkan sifat isim sebelumnya atau disebut man’ut. Na’at
mengikuti man’utnya pada i’rab, bilangan, jenis, dan definitnya. Contoh:
2
َهذَا بَيْت َك ِبيْر
اِ ْشت ََريْت ِكتَابَي ِْن َج ِد ْيدَي ِْن
َب ْالم ْس ِل ِميْن
ِ الط ََل ُّ َاَنَا ِمن
Artinya:
Ini rumah yang besar
Saya membeli dua buku baru
Saya termasuk mahasiswa muslim
2. Athaf
Athaf adalah isim tabi’ yang disambungkan dengan matbu’nya oleh salah satu huruf athaf.
Huruf athaf ada 9, yaitu:
و – ف – ثم – أ َ ْو – أ َ ْم – َل – لَ ِك ْن – َب ْل – َحتَى
Contoh:
اِ ْشت ََريْت ِكتَابًا َوقَلَ ًما
سنَ َجا َء اَحْ َمد فَ َح
َماتَ الر ِشيْد ثم ْال َمأْم ْون
Artinya:
Saya membeli buku dan pulpen
Telah datang Ahmad kemudian Hasan
Telah meninggal Ar-Rasyid kemudian Al-Ma’mun
3. Taukid
Taukid adalah isim tabi’ yang tujuannya menguatkan matbu’nya sehingga audien tidak
bingung dengan pernyataan yang disampaikan. Taukid ada dua macam, yaitu lafdzi dan
maknawi. Taukid lafdzi adalah mengulang kata muakkadnya. Contoh:
َجا َء اَحْ َمد اَحْ َمد
اِ ْشت ََريْت ِكتَابًا ِكتَابًا
Artinya:
Ahmad telah datang
Saya membeli buku
Sedangkan taukid maknawi adalah menguatkan dengan menggunakan kata berikut:
4. Badal
3
Badal adalah isim tabi’ yang bertujuan untuk menjelaskan atau mengkonfirmasi matbu’nya baik
secara utuh atau bagian daripadanya. Kalimat yang mengikuti disebut badal dan kalimat yang
diikutinya disebut mubdal minhu. Badal terbagi menjadi 3 macam, yaitu badal muthabiq, badal
ba’dhu min kull, dan badal isytimal.
a. Badal muthabiq
Badal muthabiq adalah yang setingkat antara badal dan mubdal minhunya. Contoh:
4
BAB III
KESIMPULAN