1. Sejauh mana Projek Kepemimpinan ini mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Projek kepemimpinan ini sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada awal proses
perencanaan. Tujuan proyek kepemimpinan adalah
a. Meningkatkan motivasi belajar Peserta Didik di SMK Al-Amin Surabaya terhadap
mata pelajaran matematika (Pada proyek ini, pesera didik semangat untuk mengikuti
mata pelajaran matematika karena mereka sudah mengetahui bahwa kami akan
menjelaskan tentang matematika. Hal ini terlihat dari mereka antusias mengikuti
kegiatan ini dan pada pertemuan pertama kami menjelaskan materi matematika yaitu
transformasi geometri. Materi transformasi geometri adalah materi baru karena materi
ini seharusnya baru didapatkan peserta didik ketika mereka kelas XI. Apalagi kami
juga menjelaskan materi transformasi geometri menggunakan aplikasi geogebra)
b. Meningkatkan kreativitas Peserta Didik di SMK Al-Amin Surabaya dalam
menggunakan aplikasi Geogebra untuk membuat design batik serta menghias puding
dengan design batik (Peserta didik berhasil mengkreasikan berbagai macam desain
batik dengan geogebra yang diaplikasikan pada kaos dan puding)
c. Menanamkan salah satu karakter profil pelajar pancasila kepada peserta didik yaitu
Bhineka Tunggal Ika melalui pembuatan design batik (Pada pertemuan pertama kami
memberikan pemahaman tentang Bhineka Tunggal Ika tentang berbagai kebudayaan
yang ada di Indonesia dan kami mengambil tema batik, sehingga peserta didik
mengkreasikan batik. Pada gelar karya di sekolah, kami juga menggunakan pakaian
adat daerah sebagai wujud Bhineka Tunggal Ika)
d. Melatih kemampuan berwirausaha peserta didik SMK Al-Amin melalui kegiatan jual
beli puding batik pada Gelar Karya P5 (Peserta didik SMK Al Amin mempromosikan
hasil karya mereka dan karya tersebut dapat dipesan)
2. Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap hasil akhir Projek Kepemimpinan ini?
Jawab:
Kami merasa sangat puas dengan pencapaian kami, karena mampu mencapai target
yang telah kami susun dengan tepat waktu dan tanpa mengalami keterlambatan sedikit pun.
Rasanya sangat memuaskan melihat kerja keras dan dedikasi kami berbuah hasil,
membawa kami menuju pencapaian yang diharapkan. Kami juga puas melihat peserta didik
di SMK Al Amin terlihat bahagia karena menghasilkan dan memamerkan produk yang
mereka kreasikan sendiri
3. Apakah Projek Kepemimpinan ini berhasil mengatasi masalah atau tantangan yang
dihadapi?
Jawab:
Ya, kami berhasil mengatasi beberapa masalah yang muncul terkait pelaksanaan
kegiatan P5 di sekolah dengan tema kebhinekaan. Salah satu tantangan utama yang kami
hadapi adalah koordinasi antara berbagai pihak terkait, termasuk siswa, guru, dan staf
sekolah, untuk memastikan keselarasan dalam pelaksanaan acara. Selain itu, kami juga
harus mempertimbangkan keberagaman budaya dan latar belakang siswa dalam
merencanakan kegiatan yang inklusif dan memadukan berbagai elemen kebudayaan.
Meskipun demikian, dengan kerja sama tim yang solid dan komunikasi yang efektif, kami
berhasil menyelenggarakan kegiatan P5 yang sukses dan memberikan pengalaman belajar
yang berharga bagi seluruh peserta.
4. Seberapa efektif tim Projek dalam berkomunikasi dan berkoordinasi selama
pelaksanaan projek?
Jawab:
Tim Projek berkomunikasi dan berkoordinasi sangat efektif selama pelaksanaan
projek. Kami aktif berkomunikasi secara online dan offline, terutama pada saat H-1
sebelum projek kami berada di suatu tempat yang sama (menginap di rumah salah satu tim
projek) untuk rapat mempersiapkan kegiatan besoknya dan jobdesk nya masing-masing.
Sehingga komunikasi dan koordinasi bisa dilaksanakan dengan baik.
5. Seberapa baik projek ini mengikuti jadwal yang telah ditetapkan?
Jawab:
Projek ini tidak selalu mengikuti jadwal yang telah ditetapkan karena kami harus
menyesuaikan kegiatan yang ada di SMK Al Amin Surabaya terutama kegiatan penting
seperti Ulangan Tengah Semester dan kegiatan pada Bulan Ramadhan. Namun walaupun
kegiatan tidak mengikuti jadwal yang ditetapkan sebelumnya, namun kami dapat
menyesuaikan jadwal dengan pihak sekolah dengan baik dan target kegiatan projek dapat
tercapai.
6. Sejauh mana projek ini memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan?
Jawab:
Projek ini sudah cukup memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah
disepakati, karena telah sesuai dengan tujuan dari projek kepeminpinan yaitu
meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran matematika serta lebih
bangga terhadap budayanya sendiri yaitu Batik.
7. Apakah projek ini berhasil dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara
efisien?
Jawab:
Projek ini berhasil memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien, dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada di SMK Al Amin dengan baik. Sebagai contoh, di kelas
DKV, kami menggunakan alat sablon yang tersedia di sekolah untuk menyablon kaos,
sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa atau membeli
peralatan tambahan. Sementara itu, di kelas kuliner, kami menggunakan backing paper
untuk menempelkan motif batik ke puding, memanfaatkan bahan-bahan yang mudah
didapat dan tidak memerlukan investasi besar. Dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada dengan bijaksana, kami berhasil menjalankan proyek dengan efisien tanpa
mengorbankan kualitas atau ketercapaian tujuan proyek.
8. Bagaimana tingkat partisipasi dan kontribusi dari para pemangku kepentingan
dalam projek ini?
Jawab :
Tingkat partisipasi dan kontribusi yang tinggi dari setiap pemangku kepentingan
menjadi landasan kuat kesuksesan sebuah proyek. Dalam proyek ini, terlihat bahwa semua
pihak yang terlibat memberikan kontribusi yang berarti, mulai dari pihak mahasiswaPPG
sebagai pelaksana, pihak SMK Al-Amin Surabaya sebagai mitra kerja sama, hingga peserta
didik dari SMK Al-Amin sebagai subjek kegiatan.
Para mahasiswa PPG menunjukkan dedikasi dan keterampilan mereka dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan dengan baik. Mereka tidak hanya menghadirkan
ide-ide segar dan inovatif, tetapi juga bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap detail
kegiatan terlaksana dengan lancar. Dari sisi SMK Al-Amin Surabaya, keterlibatan mereka
sebagai mitra kerja sama sangat berarti. Mereka memberikan dukungan penuh dan sumber
daya yang diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan. Kolaborasi yang solid
antara mahasiswa PPG dan SMK Al-Amin menjadi kunci kesuksesan proyek ini.
Peran peserta didik dari SMK Al-Amin dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya
menjadi subjek atau penerima manfaat, tetapi juga aktif terlibat dalam proses pelaksanaan
kegiatan. Partisipasi mereka dalam setiap tahap proyek, mulai dari perencanaan hingga
pelaksanaan, memberikan dampak positif yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa mereka
tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan, tetapi juga memiliki rasa kepemilikan dan
tanggung jawab terhadap keberhasilannya.
9. Seberapa baik manajemen risiko dilakukan dalam projek ini?
Jawab :
Manajemen risiko yang diterapkan dalam proyek ini menunjukkan tingkat
kematangan yang tinggi, karena setiap tahapan kegiatan telah dipersiapkan dengan baik
melalui proses perencanaan yang matang. Pendekatan proaktif ini memungkinkan tim
proyek untuk siap menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang mungkin timbul selama
pelaksanaan proyek.
Salah satu aspek penting dari manajemen risiko yang efektif adalah adanya
perencanaan alternatif. Dalam proyek ini, setiap kegiatan telah dipersiapkan dengan lebih
dari satu skenario perencanaan. Dengan memiliki rencana cadangan, tim proyek dapat
dengan cepat menyesuaikan diri jika terjadi situasi yang tidak terduga. Keberadaan rencana
alternatif ini memberikan fleksibilitas dan ketangguhan bagi proyek dalam menghadapi
tantangan.
Bukti keberhasilan manajemen risiko tersebut tercermin dalam kelancaran jalannya
kegiatan, meskipun ada berbagai hal yang tidak terduga. Dengan memiliki strategi yang
terdefinisi dengan baik untuk mengatasi risiko, tim proyek mampu menghadapi hambatan-
hambatan yang muncul secara efisien dan efektif. Hasilnya, proyek tetap berjalan sesuai
jadwal dan tujuan yang ditetapkan, tanpa mengalami penundaan atau gangguan yang
signifikan.
10. Apakah projek ini memberikan dampak yang signifikan atau manfaat yang
diharapkan?
Jawab:
Ya, proyek ini telah memberikan dampak yang signifikan atau manfaat yang
diharapkan. Di kelas DKV, siswa menghasilkan produk kaos batik yang menggabungkan
elemen seni dan desain dengan teknik batik tradisional. Sementara itu, di kelas kuliner,
siswa berhasil menciptakan produk puding batik yang menggabungkan keahlian dalam
memasak dengan kreativitas dalam penyajian. Keduanya melalui proses yang cukup
panjang, mulai dari perencanaan, produksi, hingga penyelesaian akhir produk, yang
memungkinkan mereka untuk belajar dari setiap tahapan proses dengan mendalam dan
memperoleh pengalaman praktis yang berharga.
11. Sejauh mana projek ini memperhatikan faktor keberlanjutan dan dampak
lingkungan?
Jawab:
Projek ini memperhatikan faktor keberlanjutan dan dampak lingkungan dengan beberapa
cara yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Dalam proyek ini, kami berusaha menggunakan
bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti menggunakan backing paper untuk
menempelkan motif batik ke puding, yang merupakan bahan yang mudah terurai dan tidak
merusak lingkungan.
2. Pengelolaan Limbah: Kami juga memperhatikan pengelolaan limbah dengan mencari
cara untuk mengurangi limbah yang dihasilkan selama pelaksanaan proyek. Misalnya,
kami mencari solusi untuk meminimalkan limbah dari proses penyablonan kaos dan
penggunaan bahan-bahan dalam kelas kuliner.
3. Efisiensi Sumber Daya: Dalam memanfaatkan sumber daya, kami berupaya untuk
menggunakan alat dan fasilitas yang tersedia di SMK Al Amin secara efisien, tanpa
membuang-buang sumber daya yang ada.
4. Kesadaran Lingkungan: Selain itu, projek ini juga memberikan kesempatan untuk
meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan anggota tim. Melalui praktik-
praktik yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek, kami berharap dapat membentuk sikap
dan perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan di masa mendatang.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, kami berusaha untuk menjalankan
proyek ini dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan sekitar dan
berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan hidup.
12. Bagaimana tingkat transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan projek ini?
Jawab:
Pelaksanaan proyek ini sudah sangat transparan mulai dari tahap perencanaan,
pendanaan maupun hasil akhir karena semua panitia dan jjuga dosen pembimbing
mengetahui segala detail proyek kami.
13. Apakah projek ini berhasil mencapai kepuasan atau harapan masyarakat tempat
Projek Kepemimpinan dilaksanakan?
Jawab:
Ya, pihak sekolah sangat puas dan sangat mengapresiasi keberhasilan proyek kita
karena mampu menuntaskan kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di
sekolah.
14. Apakah ada saran atau rekomendasi yang ingin Anda berikan untuk perbaikan atau
pengembangan projek di masa depan?
Jawab:
Untuk pengembangan projek di masa depan, saya memiliki beberapa saran yang
mungkin bermanfaat:
1. Evaluasi yang Berkelanjutan: Melakukan evaluasi secara berkala selama dan setelah
projek berlangsung dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan
area perbaikan. Dengan demikian, tim dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan
untuk meningkatkan kinerja dan hasil projek.
2. Melibatkan Semua Pihak Terkait: Memastikan semua pihak terlibat dalam pengambilan
keputusan dan perencanaan projek. Ini termasuk para pemangku kepentingan internal dan
eksternal. Melibatkan mereka dari awal dapat meningkatkan dukungan, kolaborasi, dan
akseptabilitas projek.
3. Penggunaan Teknologi dan Inovasi: Memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam
pelaksanaan projek untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil. Ini bisa
termasuk penggunaan perangkat lunak manajemen proyek, teknologi yang terkait dengan
bidang projek, atau metode baru dalam pelaksanaan projek.
4. Komunikasi yang Efektif: Memastikan komunikasi yang jelas, terbuka, dan efektif di
antara semua anggota tim dan pemangku kepentingan adalah kunci kesuksesan projek.
Sistem komunikasi yang baik dapat mengurangi risiko kesalahpahaman, meningkatkan
kolaborasi, dan mempromosikan koordinasi yang efisien.
5. Pembelajaran dan Pengembangan Berkelanjutan: Terus-menerus belajar dari
pengalaman, baik itu sukses maupun kegagalan, adalah penting untuk pengembangan
projek di masa depan. Menyediakan forum untuk refleksi, peninjauan pasca-proyek, dan
pembelajaran bersama dapat membantu tim dalam meningkatkan kinerja mereka di masa
depan.
6. Tanggap terhadap Perubahan: Fleksibilitas dan kemampuan untuk menanggapi
perubahan lingkungan atau kebutuhan proyek adalah kualitas penting dalam
pengembangan projek di masa depan. Tim harus siap untuk menyesuaikan rencana,
strategi, dan taktik mereka sesuai dengan kondisi yang berubah.