0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan

Modul P3

Modul ini membahas tentang fungsi dalam pemrograman. Terdapat penjelasan tentang definisi fungsi, deklarasi fungsi, jenis variabel yang dapat digunakan dalam fungsi seperti variabel lokal dan global, serta parameter formal dan aktual. Modul ini juga berisi contoh kode program kalkulator konversi satuan jarak yang menerapkan penggunaan fungsi.

Diunggah oleh

Beruang Kutub
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan

Modul P3

Modul ini membahas tentang fungsi dalam pemrograman. Terdapat penjelasan tentang definisi fungsi, deklarasi fungsi, jenis variabel yang dapat digunakan dalam fungsi seperti variabel lokal dan global, serta parameter formal dan aktual. Modul ini juga berisi contoh kode program kalkulator konversi satuan jarak yang menerapkan penggunaan fungsi.

Diunggah oleh

Beruang Kutub
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

Modul 3 Fungsi

MODUL 3
FUNGSI
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami definisi dan kegunaan fungsi.
2. Mahasiswa dapat mengatahui bagaimana mengimplementasikan fungsi dalam
program.

B. Dasar Teori
B.1 Fungsi
Fungsi atau function adalah prosedur yang mempunyai nilai output (return
value). Jenis prosedur ini lebih banyak digunakan pada rutin program berhitung.
Nilai output ini disimpan dalam suatu variabel atau pada properti dari objek
(Rahmawati, 2013:148).
B.2 Deklarasi Fungsi

Suatu fungsi mempunyai ‘judul’ yang minimal berisi nama dan tipe fungsi.
Menulis ‘judul’ sebuah fungsi sebagai awal dari suatu Fungsi disebut men-
definisikan fungsi. Pada umumnya fungsi memerlukan masukan yang dinamakan
argument atau parameter. Hasil akhir fungsi akan berupa sebuah nilai ( nilai
balik fungsi ) (Kadwijanti, 2021).
Adapun bentuk umum definisi sebuah fungsi adalah :

penentu-tipe nama_fungsi(daftar parameter)


{
deklarasi variable
lokal tubuh fungsi
}

Penentu tipe adalah untuk menentukan tipe keluaran fungsi yang dapat
berupa satu tipe data C++ yang berlaku, misalnya char atau int. Default tipe
fungsi yang tidak disebutkan dianggap sebagai int. Bila fungsi ditulis di bawah
fungsi main(), maka fungsi tersebut harus ‘didaftarkan’ atau dideklarasikan
terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Dimana pen-deklarasian ini ditulis
sebelum program induk main() (Kadwijanti, 2021).

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 1


Modul 3 Fungsi
Tabel 3.1 Penjelasan dari setiap script
#include <iostream> fungsi cetak dideklarasikan
void CETAK();
terlebih dahulu sebelum
fungsi main. Tanda ‘;’ jika
tidak dipakai maka
dianggap
mendefinisikan fungsi.
void main() Instruksi meng-call fungsi
{ CETAK();
cetak.
}

void CETAK() Mendefinisikan fungsi cetak.


{
cout << ”Jakarta”; Fungsi ini adalah Instruksi
}
untuk

mencetak string “Jakarta”.

B.3 Variable

Suatu variabel, di samping dapat digolongkan berdasarkan jenis/tipe data


juga dapat diklasfikasikan berdasarkan kelas penyimpanan (storage class).
Penggolongan berdasarkan kelas penyimpanan berupa :
a. Variabel lokal

Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan di dalam fungsi, dan


hanya dikenal oleh di dalam fungsi tempat variabel didefinisikan
(Indahyanti.2020).
Perhatikan contoh programnya:

//Contoh Program untuk memperlihatkan efek variabel lokal


#include <iostream.h>

#include <conio.h>
<iostream.h>

void alpha(); //prototipe


fungsi void main()

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 2


Modul 3 Fungsi

{
int x = 22; //variabel lokal pada fungsi main()
double y= 2.22;

clrscr();
cout << "Pada main () : x "<<x;
<<"y = " << y <<endl<<endl<<;
alpha(); //panggil fungsi alpha
cout << "Pada main() : x = "
<<x
<< " y = " << y <<endl;
}
// definisi fungsi alpha()
void alpha ()
{
int x = 20;
double y = 3.14;
cout <<"Pada alpha() : x = "<<x
<<" y = " << y<< endl;
}
Dari program ini, perubahan x dan y pada alpha() tidak
mempengaruhi variabel bernama sama fungsi main(). Variabel seperti ini pada
fungsi alpha() maupun fungsi main() sering disebut variabel otomatis. Maka hal
ini sering ditulis dengan kata kunci auto (Indahyanti.2020).
Contoh :
void alpha ()

{
auto int x = 20; //identik dengan int x;
auto double y = 3.14;

Sifat-sifat variabel lokal :


a . Variabel Eksternal
1. Variabel eksternal merupakan kebalikan dari variabel otomatis.
2. Variabel yang didefinisikan di luar fungsi manapun
3. Sering disebut sebagai variabel global
4. Variabel dikenal di semua fungsi

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 3


Modul 3 Fungsi

Sifat-sifat variabel global :

1. Dikenal (dapat diakses) oleh semua fungsi.


2. Jika tidak diberi nilai awal secara otomatis berisi nilai nol.
3. Dideklarasikan dengan menambahkan kata “extern” (opsional).
4. Dalam program yg besar dianjurkan sedikit mungkin
menggunakanvariabel eksternal (sering membingungkan).
b. Variabel Statis

Variabel statis dapat berupa variabel internal (didefinisikan di dalam fungsi)


maupun variabel eksternal. Sifat variabel ini :
1. Kalau variabel statis bersifat internal, maka variabel hanya dikenal oleh
fungsi tempat variabel dideklarasikan.
2. Kalau variabel statis bersifat eksternal, maka variabel dapat dipergunakan
oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama, tempat variabel statis
dideklarasikan Berbeda dengan variabel lokal, variabel statis tidak akan
hilang sekeluarnya dari fungsi (nilai pada variabel akan tetap diingat).
Inisialisasi akan dilakukan hanya sekali, yaitu saat fungsi dipanggil yang
pertama kali. Kalau Tak ada inisialisasi oleh pemrogram secara otomatis
akan diberi nilai awal nol. Variabel statis diperoleh dengan menambahkan
kata kunci static di depan tipe data variable.
c. Variabel Register

Variabel register adalah variabel yang nilainya disimpan dalam


register dan bukan dalam memori RAM. Variabel yang seperti ini hanya
bisa diterapkan pada variabel yang lokal atau parameter formal, yang
bertipe char atau int. Variabel register biasa diterapkan pada variabel
yang digunakan sebagai pengendali loop. Tujuannya untuk mempercepat
proses dalam loop. Sebab variabel yang dioperasikan pada register
memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada variabel yang
diletakkan pada RAM.

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 4


Modul 3 Fungsi

B.4 Paramater
1. Parameter fungsi
Parameter fungsi ada 2, yaitu : parameter formal dan parameter aktual.
a. Parameter Formal
Parameter yang dideklarasikan dibagian blok fungsi.
a. Parameter Aktual
Parameter yang sebenarnya / parameter yang dilewatkan saat fungsi
dipanggil .
Contoh program yg menunjukkan parameter formal dan aktual :
# include <iostream.h>
int tambah (int a, int b)// parameter formal
{
int r ;
r = a +
b ; return
0 ;

}
int main ()
a. Parameter Fungsi Pass By Value

Parameter yang diberikan ke fungsi adalah ‘Nilainya’, tidak pernah


menspesifikasikan variabelnya. Bila ada perubahan pada parameter formal,
tidak akan mempengaruhi nilai pada parameter aktual (Handoko, P. 2019).
b. Parameter Fungsi Pass By Reference

Memanipulasi nilai dari dalam fungsi. Setiap perubahan terhadap


parameter formal akan memepengaruhi nilai pada parameter aktual.
Parameter formal diberi symbol ‘&’. Cara ini adalah cara efektif yang
memungkinkan sebuah fungsi mengembalikan lebih dari satu nilai
(Handoko, P. 2019).

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 5


Modul 3 Fungsi
Contoh program :

#include <iostream.h>
void perkalian (int& a, int& b, int& c)
{
a*= 2 ; b*= 2 ; c*= 2 ;
}
int main ()
{
int x = 1, y = 3, z = 7 ;
perkalian ( x, y, z ) ;

Outputnya :

X=2

Y=6

Z = 14

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 6


Modul 3 Fungsi
C. STUDI KASUS
1. Program Kalkulator Konversi Jarak (KM=>M, DAM=>CM, M=>KM,
KM=>CM, KM=>MM)

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 7


Modul 3 Fungsi
D. Script Program

#include <stdio.h>
int main() {
int pilihan;
float jarak, hasil;
menu_utama:
printf("Kalkulator Konversi Jarak\n");
printf("Pilih jenis konversi:\n");
printf("1. KM => M\n");
printf("2. DAM => CM\n");
printf("3. M => KM\n");
printf("4. KM => CM\n");
printf("5. KM => MM\n");
printf("6. Keluar\n");
printf("Pilihan: ");
scanf("%d", &pilihan);

switch (pilihan) {
case 1:
printf("Masukkan jarak dalam KM: ");
scanf("%f", &jarak);
hasil = jarak * 1000;
printf("%.2f KM = %.2f M\n", jarak, hasil);
goto menu_utama;
case 2:
printf("Masukkan jarak dalam DAM: ");
scanf("%f", &jarak);
hasil = jarak * 10;
printf("%.2f DAM = %.2f CM\n", jarak,
hasil);
goto menu_utama;
case 3:
printf("Masukkan jarak dalam M: ");
scanf("%f", &jarak);
hasil = jarak / 1000;
printf("%.2f M = %.2f KM\n", jarak, hasil);
goto menu_utama;
case 4:

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 8


Modul 3 Fungsi

printf("Masukkan jarak dalam KM: ");


scanf("%f", &jarak);
hasil = jarak * 100000;
printf("%.2f KM = %.2f CM\n", jarak,
hasil);
goto menu_utama;
case 5:
printf("Masukkan jarak dalam KM: ");
scanf("%f", &jarak);
hasil = jarak * 1000000;
printf("%.2f KM = %.2f MM\n", jarak,
hasil);
goto menu_utama;
case 6:
printf("Terima kasih telah menggunakan
program ini.\n");
break;
default:
printf("Pilihan tidak valid\n");
goto menu_utama;
}
return 0;
}

E. Hasil

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III - 9


Modul 3 Fungsi

Praktikum Dasar Pemrograman 2023/F1B022082 Modul III -


10

Anda mungkin juga menyukai