Mini Riset Reseptiff Fixx
Mini Riset Reseptiff Fixx
Mini Riset Reseptiff Fixx
SKOR NILAI:
Oleh :
Taufik kusuma Panjaitan (223111044)
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur pantaslah kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan mengenai “Minat baca pada siswa kelas 12 IPA 2
MAN 2 MODEL MEDAN.” Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/Ibu
guru di sekolah MAN 2 Model Medan atas kesediaan nya untuk menerima kami
untuk melaksanakan penelitian kami di sekolah bapak dan Ibu, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Rosmaini, M.Pd. yang selalu setia dalam
membimbing kami dalam penyelesaian penulisan laporan hasil Mini Riset kami.
Membaca adalah kegiatan yang tidak bisa kita lepaskan dalam kehidupan
sehari hari, dalam kegiatan apapun kita akan melakukan kegiatan membaca, dalam
penelitian ini kami melakukan observasi terhadap siswa kelas 12 IPA 2 MAN 2
Model Medan, untuk menelusuri seberapa besar tingkat minat baca siswa terhadap
buku ataupun karya sastra. Serta kami juga mengajak agar siswa siswi rajin membaca
karna membaca adalah jendela dunia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ ......................i
Daftar Pustaka ......................................................................................... .....................ii
Abstrak .................................................................................................... .....................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... .....................2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. .....................3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. .....................3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ .....................3
ii
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat baca siswa, keaktifan siswa dan
kegemaran siswa dalam Membaca karya sastra di kelas XII MIPA 2 MAN 2
MODEL MEDAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode
campuran (kuantitatif dan kualitataif). Teknik pengumpulan data menggunakan
angket. Angket digunakan untuk mengetahui minat, keaktifan, dan kegemaran siswa
dalam membaca karya sastra seperti puisi dan novel. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 38,9% dari 36 siswa di kelas 12 IPA 2 membaca buku lebih dari
30 menit setiap hari. Kemudian 58,3% dari 36 siswa memiliki banyak buku di
rumah. 27,8% siswa gemar mengunjungi perpustakaan dan toko buku, 63,9% siswa
sering membaca buku secara online, 50% siswa gemar membaca buku novel dan
cerpen, 47,2% siswa merasa bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan,
25% siswa mendiskusikan buku yang sering dibaca dengan teman, 91,7% siswa
merasa bahwa membaca sangat membantu, 22,2% siswa kesulitan untuk berhenti
membaca buku, 63,9% siswa merasa lebih memahami dirinya dengan membaca.
Keaktifan siswa di kelas 12 IPA 2 di dalam proses pelaksanaan penelitian tergolong
cukup baik, siswa aktif dan saling berkontribusi.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil penelitian kami tingkat minat baca siswa di kelas 12 IPA 2
MAN 2 Model Medan cukup baik, namun ada beberapa kekurangan dimana
siswa kelas 12 kurang memberikan waktunya untuk membaca buku, kami
merasa bahwa siswa lebih menyukai yang berhubungan dengan teknologi
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah mini riset di MAN 2 Model
Medan.
2
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagi Pembaca
Manfaat yang di dapat dalam penelitian ini bagi pembaca yaitu mengetahui
minat dan keaktifan siswa serta pengaruh media teknologi terhadap minat
baca siswa di MAN 2 Model Medan.
b. Bagi Peneliti
Manfaat yang di dapat dalam penelitian ini bagi peneliti yaitu untuk
memperluas pemahaman terhadap permasalahan yang terjadi pada siswa
SMA dan solusi untuk meningkatkan minat baca pada siswa.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Minat Membaca
Minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah,
atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya. Pengetahuan atau informasi
tentang seseorang atau suatu objek pasti harus ada terlebih dahulu.
(Witherrington.1999). Sedangkan minat menurut Slameto adalah kecenderungan
jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau
kegiatan (Slameto.2010). Minat sangat dekat dengan motif intrinsik, yaitu suatu
dorongan yang terjadi bukan karena dorongan yang berasal dari luar melainkan
sesuatu yang berasal dari dalam diri yang mendorong untuk melakukan aktifitas
tersebut walaupun faktor dari luar dapat menunjang seseorang untuk meraih
minatnya lebih dalam (Lefrancois.2000).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
aktifitas tanpa adanya dorongan atau motivasi dari luar yang mempengaruhinya.
Minat memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Menurut Dalyono
yang dikutip Djamarah, minat belajar yang besar cenderung menghasilkan
prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi belajar yang rendah (Djamarah.2011). Hal ini
menunjukkan bahwa individu yang memiliki minat yang besar terhadap suatu
pelajaran, maka akan memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran
tersebut.
Minat memiliki beberapa karakteristik diantaranya yaitu menimbulkan sikap
positif terhadap sesuatu objek, adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul
dari suatu objek tersebut dan mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan
keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya
(Walgito.2010).
4
Minat baca di Indonesia saat ini masih terbilang rendah. Berdasarkan data
UNESCO, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di angka 0,001%.
Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang gemar membaca.
Hal ini terlihat dari hasil survei Programme for International Student Assessment
(PISA) tahun 2018, di mana Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 79 negara
dalam hal literasi membaca. Survei ini mengukur kemampuan siswa berusia 15
tahun dalam memahami, menggunakan, dan mengevaluasi teks tertulis. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca di Indonesia, antara
lain:
1. Kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang baik dapat memberikan siswa
kesempatan untuk belajar membaca secara efektif. Namun, kualitas
pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
2. Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang mendukung budaya
membaca dapat mendorong siswa untuk gemar membaca. Namun, tidak
semua keluarga memiliki budaya membaca yang baik.
3. Akses terhadap buku. Akses terhadap buku yang terbatas dapat menghambat
minat baca.
4. Teknologi. Teknologi, seperti media sosial dan televisi, dapat menjadi
saingan bagi buku dalam menarik minat baca masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian kami melihat minat baca siswa kelas 12 IPA 2 MAN 2
Model Medan yaitu berdasarkan hasil angket yang telah kami sediakan yaitu Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa 38,9% dari 36 siswa di kelas 12 IPA 2 membaca
buku lebih dari 30 menit setiap hari. Kemudian 58,3% dari 36 siswa memiliki banyak
buku di rumah. 27,8% siswa gemar mengunjungi perpustakaan dan toko buku, 63,9%
siswa sering membaca buku secara online, 50% siswa gemar membaca buku novel
dan cerpen, 47,2% siswa merasa bahwa membaca adalah kegiatan yang
menyenangkan, 25% siswa mendiskusikan buku yang sering dibaca dengan teman,
91,7% siswa merasa bahwa membaca sangat membantu, 22,2% siswa kesulitan
untuk berhenti membaca buku, 63,9% siswa merasa lebih memahami dirinya dengan
membaca. Keaktifan siswa di kelas 12 IPA 2 di dalam proses pelaksanaan penelitian
tergolong cukup baik, siswa aktif dan saling berkontribusi.
5
2.2 Keaktifan Siswa selama berlangsungnya Observasi.
Unsur terpenting dalam keberhasilan proses pembelajar terdapat pada
keaktifan siswa. Menurut Nana Sudjana, keaktifan siswa dapat dilihat dari
keikutsertaan siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam
memecahkan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah, melatih diri dalam memcahkan soal,
serta menilai kemampuan diri sendiri dan hasil-hasil yang diperoleh
(Sudjana.2010). Menurut Oemar Hamalik, pada hakekatnya keaktifan belajar
terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi memiliki kadar yang
berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatannya, materi yang dipelajari dan
tujuan yang hendak dicapai (Hamalik.2003). Keaktifan siswa dalam peristiwa
pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan fisik meliputi aktivitas visual
seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi, aktivitas
lisan seperti bercerita, tanya jawab dan diskusi serta aktivitas mendengarkan
seperti penjelasan guru, ceramah dan pengarahan yang secara keseluruhan dapat
diamati (Dimyati dan Mudjiono.2009).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, keaktifan siswa kelas 12 IPA 2
MAN 2 Model Medan, cukup aktif dimana siswa bertanya apabila ada hal yang
tidak dipahami dan dimengerti, siswa juga aktif dalam berkontribusi
mensukseskan observasi yang kami laksanakan yaitu dengan mengisi angket
yang telah kami sediakan, kami juga merasa bahwa setiap siswa mengisi angket
dengan jujur.
6
2.3 Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun di luar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar
(Azhar.2011). Menurut Briggs yang dikutip oleh Rudi dan Cepi, media
pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi
pembelajaran seperti buku, film, video, slide dan sebagainya (Rudi dan
Cepi.2008). Media pembelajaran adalah media yang efektif untuk melaksanakan
proses pengajaran yang direncanakan dengan baik (Basuki dan Farida.2001).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan sebuah alat yang dijadikan sebagai sumber belajar yang
bertujuan untuk membantu proses pembelajaran serta menarik perhatian siswa
agar lebih tertarik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, penggunaan media dapat
menggunakan media pembelajaran dan aplikasi konstektual yang relevan dengan
minat baca siswa sebagai contoh adalah buku fiksi dan nonfiksi serta buku online
dari media Handphone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, siswa lebih
menyukai buku fiksi dibandingkan dengan buku buku pelajaran
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Universitas Negeri Medan tertandatangan oleh Dekan fakultas bahasa dan
seni dan ketua jurusan bahasa dan sastra Indonesia.
b. Angket
Pembagian angket dilakukan di kelas 12 IPA 2 MAN 2 Model Medan.
Sebelum melakukan penelitian menggunakan angket, peneliti terlebih
dahulu meminta izin kepada kepala sekolah dan menunjukkan benuk
angket yang akan diberikan kepada siswa. Setelah mendapat izin dari
kepala sekolah, peneliti meminta izin kepada guru bahasa Indonesia yang
mengajar di kelas 12 IPA 2 dan berdiskusi mengenai pembagian waktu
untuk memberikan angket kepada siswa serta menunjukkan bentuk angket
dan jenis pertanyaan yang ada dalam angket yang akan diberikan kepada
siswa. Angket diberikan kepada siswa dipertengahan jam pembelajaran
setelah kami tim peneliti menyampaikan maksud dan tujuan kami
terhadap siswa setelah itu kami membagikan angket kepada seluruh siswa
yang ada di ruangan kelas, kami mengarahkan siswa untuk mengisi
angket yang telah kami sediakan. Pembagian angket serta pengisian
angket oleh siswa dilakukan selama 30 menit.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
No. Soal Ya Tidak
1. Saya sering membaca buku lebih dari
40,5% 59,5%
30 menit setiap hari.
2. Saya memiliki banyak buku di rumah,
59,5% 40,5%
baik buku fiksi maupun non-fiksi
3. Saya suka mengunjungi perpustakaan
atau toko buku untuk mencari buku 29,7% 70,3%
baru untuk dibaca.
4. Saya sering membaca buku atau
64,9% 35,1%
artikel secara online
5. Saya menikmati membaca berbagai
jenis buku, mulai dari novel, cerpen,
51,4% 48,6%
puisi, hingga buku non-fiksi seperti
biografi, sejarah, dan sains
6. Saya merasa membaca adalah salah
satu kegiatan yang paling 48,6% 51,4%
menyenangkan.
7. Saya sering mendiskusikan buku yang
saya baca dengan teman atau keluarga 27% 73%
saya.
8. Saya merasa membaca membantu saya
untuk belajar hal-hal baru dan 91,9% 8,1%
memperluas pengetahuan saya.
9. Saya sering merasa kesulitan untuk
berhenti membaca buku yang sedang 24,3% 75,7%
saya baca.
10. Saya merasa membaca membantu saya
untuk lebih memahami diri saya 64,9% 35,1%
sendiri dan orang lain.
11
soal Pilihan
Soal 1 A.Ya
B.Tidak
Soal 2 A.Ya
B.Tidak
Dst
Jumlah skor
Soal 1 Jumlah siswa jawab ya:14
Jumlah siswa jawab tidak:22
Soal 2 Jumlah siswa jawab ya:23
Jumlah siswa jawab tidak:13
Soal 3 Jumlah siswa jawab ya:10
Jumlah siswa jawab tidak:26
Soal 4 Jumlah siswa jawab ya:23
Jumlah siswa jawab tidak:13
Soal 5 Jumlah siswa jawab ya:19
Jumlah siswa jawab tidak:17
Soal 6 Jumlah siswa jawab ya:17
Jumlah siswa jawab tidak:19
Soal 7 Jumlah siswa jawab ya:10
Jumlah siswa jawab tidak:26
Soal 8 Jumlah siswa jawab ya:2
Jumlah siswa jawab tidak:34
Soal 9 Jumlah siswa jawab ya:8
Jumlah siswa jawab tidak:28
Soal 10 Jumlah siswa jawab ya:24
Jumlah siswa jawab tidak:12
12
4.3 Pembahasan Hasil Minat Baca Siswa
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, minat baca siswa di kelas 12
IPA 2 MAN 2 Model Medan tergolong dalam kategori cukup baik. Walaupun
minat baca siswa tergolong cukup baik, peningkatan minat baca siswa tetap
harus ditingkatkan. Hal ini dikarenakan sebagian siswa memiliki minat baca
yang masih kurang dibandingkan dengan teman teman sebaya nya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa 64,9% siswa lebih menyukai
buku buku secara online hal ini berarti teknologi dan media online
memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan minat baca siswa.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan minat baca siswa di kelas ini. Pertama, perlunya peningkatan
pemahaman siswa tentang pentingnya membaca. Siswa perlu memahami
bahwa membaca tidak hanya sekadar untuk memenuhi tugas sekolah, tetapi
juga untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan. Kedua,
perlunya peningkatan ketersediaan bahan bacaan yang sesuai dengan minat
siswa. Siswa perlu memiliki pilihan bahan bacaan yang beragam, mulai dari
buku fiksi, nonfiksi, hingga buku digital. Ketiga, perlunya peningkatan
kesadaran siswa tentang pentingnya melestarikan budaya literasi. Siswa perlu
didorong untuk membaca tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
13
2. Perpustakaan sekolah perlu dioptimalkan untuk menyediakan bahan bacaan
yang beragam dan sesuai dengan minat siswa. Guru juga dapat mendorong
siswa untuk membaca buku-buku di luar sekolah, misalnya dengan
memberikan tugas membaca mandiri atau dengan mengajak siswa untuk
berkunjung ke perpustakaan umum.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Swasta Eria di
kelas XI MIPA 1, dapat disimpulkan bahwa minat baca siswa cukup baik
dengan persentase bahwa 38,9% dari 36 siswa di kelas 12 IPA 2 membaca
buku lebih dari 30 menit setiap hari. Kemudian 58,3% dari 36 siswa
memiliki banyak buku di rumah. 27,8% siswa gemar mengunjungi
perpustakaan dan toko buku, 63,9% siswa sering membaca buku secara
online, 50% siswa gemar membaca buku novel dan cerpen, 47,2% siswa
merasa bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan, 25% siswa
mendiskusikan buku yang sering dibaca dengan teman, 91,7% siswa
merasa bahwa membaca sangat membantu, 22,2% siswa kesulitan untuk
berhenti membaca buku, 63,9% siswa merasa lebih memahami dirinya
dengan membaca. Namun minat baca siswa juga perlu ditingkatkan
kembali dan para siswa harus lebih memberikan waktu luangnya untuk
membaca buku.
5.2 Saran
Berdasarkan tindakan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan
untuk para siswa lebih meningkatkan minat baca dan mengisi waktu luang
dengan membaca buku agar waktu lebih bermanfaat.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Lampiran I
Kisi-Kisi Angket
17
berhenti membaca buku yang sedang
saya baca.
10. Saya merasa membaca membantu saya
untuk lebih memahami diri saya
sendiri dan orang lain.
Lampiran II
Dokumentasi
18
19
20