PKK MM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

XII MULTIMEDIA
BAB I : ANALISIS KEUANGAN USAHA.

Sebelum memulai sebuah usaha, tentu sangat perlu untuk menganalisis keuangan. Analisis keuangan
dimaksudkan untuk mengetahui lebih dulu sebesar apa modal yang diperlukan dan berapa lama modal
tersebut akan diterima kembali. Segala bentuk analisis tersebut merupakan bagian dari analisis aspek
keuangan. Keuangan (finance) berbeda pengertiannya dengan akuntansi (accounting) dan ilmu ekonomi
(economic). Akuntansi dan ilmu ekonomi termasuk dalam ruang lingkup keuangan, sehingga mereka
yang belajar keuangan harus memiliki dasar ilmu akuntansi dan ekonomi. Di dunia kerja, bagian
akuntansi dan ekonomi berada dibawah supervise keuangan.

A. HARGA POKOK PRODUKSI


Harga pokok produksi (HPP) adalah segala unsur biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
produk (Marsyudi, 2008). Penentuan harga pokok produksi artinya penentuan harga atas biaya yang
dibebankan dalam memproduksi suatu barang.
1. Biaya Variabel
Biaya variabel atau biaya bahan produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisa
memproduksi suatu barang atau jasa. Biaya variabel juga bisa diartikan sebagai biaya yang
jumlahnya menyesuaikan dengan volume aktivitas.
Contoh biaya variabel produk kue bolu adalah tepung, telur, mentega, gula, garam, dll.
2. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan meskipun perusahaan tidak
melakukan proses produksi.
Contoh biaya tetap adalah biaya listrik, biaya sewa gedung/toko, biaya upah pekerja, biaya
perawatan alat, dll.
3. Perhitungan
Skema perhitungan harga pokok produksi adalah dengan menjumlahkan seluruh biaya yang
dikeluarkan. Jika sudah menghitung keseluruhan biaya, maka kita akan tahu modal yang kita
keluarkan untuk memproduksi suatu produk. Untuk lebih jelasnya, simaklah perhitungan harga
pokok produksi di bawah ini.
Sebuah perusahaan kue, memproduksi sebuah pop cake. Dalam satu hari bisa memproduksi
hingga 30 pop cake. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pop cake perharinya antara
lain:
Bahan-Bahan Jumlah Harga (Rp)
Keju 2 pak 50.000
Trimit 1 bungkus 25.000
Tepung terigu 4 kg 60.000
Telur 1 kg 23.000
Margarin 1000 gr 40.000
Gula pasir 1,5 kg 19.000
Garam 100 gr 2.000
Butter cream 1000 gr 50.000
Cokelat compound 3 bungkus 90.000
Springkle rainbow 400 gr 60.000
Total 419.000
Harga tersebut belum termasuk untuk membungkus pop cake yang akan dijual sebesar Rp
1.000/bungkus. Biaya listrik sebesar Rp 165.000/bulan, biaya gas sebesar Rp 150.000/bulan,
biaya tenaga kerja 2 orang sebesar Rp 1.500.000/bulan.

Berdasarkan keterangan di atas, mari hitung harga pokok produksi satu pop cake, sehingga kita
tahu berapa harga jual sebuah pop cake kepada pelanggan.

Biaya variabel per bulan Rp 13.470.000


Biaya tetap per bulan Rp 1.815.000
Total biaya perbulan Rp 15.285.000
Target produksi per bulan 900 buah
Harga pokok produksi satu pop cake per bulan Rp 16.983
Biaya untuk membuat satu pop cake adalah sebesar Rp 16.983. Maka, penjual harus
menetapkan harga jual di atas Rp 17.000 agar usaha tidak mengalami kerugian.

LATIHAN SOAL 1

Perusahaan bakpia 123 memproduksi 60.000 bakpia setiap tahunnya. Rincian bahan pembuatan
perharinya adalah sebagai berikut

 Gandum 1 kg seharga Rp 15.000


 Gula pasir 1 kg seharga Rp 13.000
 Mentega 750 gr seharga Rp 30.000
 Telur 3 butir seharga Rp 3.500
 Kacang hijau 1 kg seharga Rp 30.000
 Susu bubuk 500 gr seharga Rp 15.000
1. Hitunglah harga pokok produksi untuk tiap bakpia yang dijual jika hanya berdasarkan rincian
biaya tersebut!
2. Berdasarkan soal nomer 1, mari kita lanjutkan pertanyaan berikut ini. Bila penjual bakpia 123
menambahkan biaya berupa upah pegawai 2 orang sebesar Rp 2.000.000, biaya kardus
sebesar Rp 120.000, biaya listrik dan gas sebesar Rp 350.000, biaya air sebesar Rp 65.000,
dan biaya perawatan mesin produksi sebesar Rp 50.000. Cobalah hitung harga pokok
produksi setelah penambahan biaya lainnya dan berapakah selisih harga pokok produksinya?
B. TITIK IMPAS
1. Pengertian
Dalam manajemen keuangan, Dewi Utari dkk (2014, 263) menyatakan bahwa titik impas atau
Break Event Point (BEP) adalah kondisi dimana keuangan perusahaan tidak mendapatkan
keuntungan ataupun mengalami kerugian dari proses produksi. Perhitungan titik impas
dimaksudkan agar perusahaan mengetahui jumlah minimal produksi yang harus terjual agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan perusahaan masih harus membayar
biaya tetap. Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa biaya tetap akan tetap dikeluarkan
meskipun perusahaan tidak memproduksi apapun.
2. Perhitungan
Perhitungan titik impas terdiri dari 3 jenis (Utari dkk, pendapatan) dan total cost(total biaya) 2014):
a. Biaya tetap dibagi marjin kontribusi per unit, hasil yang ingin dilihat adalah dalam unit
penjualan.
Marjin kontribusi per unit adalah harga jual per unit dikurangi dengan biaya variabel per
unit.
Contoh, sebuah industry mikro nasi kucing setiap harinya memproduksi 1.000 bungkus
nasi kucing. Biaya variabel yang dibutuhkan untuk membuat 1 bungkus nasi kucing adalah
Rp 1.500 dan biaya tetapnya adalah Rp 500.000. nasi kucing tersebut dijual dengan harga
Rp 2.500 per bungkus. Hitunglah jumlah nasi kucing yang harus diproduksi agar
perusahaan mencapai titik impas!

Marjin kontribusi (MK) per unit = Harga jual per unit (P) – Biaya variabel per unit (V)
= Rp 2.500 – Rp 1.500
= Rp 1.000
BEP = Biaya tetap (FC)
Marjin kontribusi (MK) per unit
= Rp 500.000
Rp 1.000
= 500 bungkus

Pembuktian titik impas:


Penjualan 500 bungkus x Rp 2.500 = Rp 1.250.000
Biaya variabel 500 bungkus x Rp 1.500 = Rp 750.000
Marjin kontribusi = Rp 500.000
Biaya tetap = Rp 500.000
Laba perusahaan = Rp 0

b. Biaya tetap dibagi rasio margin kontribusi terhadap penjualan, hasilnya dalam rupiah.
Rasio margin kontribusi adalah marjin kontribusi dibagi dengan nilai penjualan. Yang
dimaksud dengan rasio margin kontribusi adalah penjualan dikurangi biaya variabel,
hasilnya dibagi dengan penjualan dikali seratus persen.
Rasio margin kontribusi(RMK) = penjualan – biaya variabel
Penjualan X 100%

BEP = biaya tetap


Rasio margin kontribusi (RMK)

c. Biaya tetap dibagi (1 – (biaya variabel : penjualan)), hasilnya yang didapatkan dalam
bentuk rupiah.

BEP = biaya tetap

1- biaya variabel

penjualan

3. Tingkat keamanan (Safety Margin)


Safety margin ialah besarnya rasio selisih penjualan aktual dikurangi penjualan titik impas
terhadap penjualan titik aktual. Dengan kata lain titik impas adalah tingkat kemampuan
penjualan terhadap kemungkinan kerugian. Berdasarkan cerita dan perhitungan sebelumnya,
mari kita coba menghitung besaran tingkat keamanan. Untuk penjualan bulan ini, industri nasi
kucing berhasil menjual sebanyak 800 bungkus nasi kucing.
Tingkat keamanan = penjualan aktual – titik impas
penjualan aktual
= 800 – 500
800
= 0, 375 atau 37,5%
Makin tinggi tingkat keamanan perusahaan, maka perusahaan itu dalam kondisi maki naman.
Perusahaan mendekati konidisi bahaya apabila tingkat keamanan mendekati 1%.

LATIHAN SOAL 2
Pada tahun 2007 PT. RAHAYU mampu menjual barangnya sebesar 18.000 unit yang laku
dijual dengan harga Rp 23.500. Pada tahun 2007 tersebut perusahaan hanya menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 12.000.000. Biaya variabel per unitnya sebesar Rp 12.500. Pada
tahun 2008 perusahaan akan meningkatkan kinerjanya, agar bisa meningkatkan laba yang
diperolehnya. Untuk itu perusahaan akan menambah biaya iklan sebesar Rp 30.000.000
setahun. Di samping itu juga akan memberikan tambahan komisi penjualan yang cukup besar
yakni sebesar Rp 1.500 per unit untuk agen dan Rp 1.000 per unit untuk tenaga penjual. Tapi
harga juga dinaikkan menjadi Rp 25.000 per unit.
1. Cobalah untuk menghitung BEP dengan ketiga cara yang telah diperlajari.
2. Cobalah hitung tingkat keamanan perusahaan jika penjualan tahun 2008 mengalami
kenaikan penjualan sebesar 35% dibandingkan tahun 2007
C. PERIODE BALIK MODAL
1. Pengertian Periode Balik Modal
Periode balik modal merupakan titik balik modal usaha, yaitu perbandingan antara total
investasi dengan keuntungan yang diperoleh. (Soeprapto, 2006) estimasi jangka waktu
pengembalian investasi suatu industry dapat ditunjukkan dengan perhitungan payback period
(Fazwa dkk, 2001). Payback period adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi
awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya
(Erlina, 2006).
Periode balik modal = Total biaya investasi
Laba bersih
2. Aset Tetap
Aset tetap adalah jumlah barang-barang yang dimiliki dalam proses produksi. Pembelian aset
tetap biasanya hanya sekali perumur barang. Misalnya saja, untuk membuat usaha donat,
maka aset tetap yang harus dimiliki adalah kompor, tabung LPG, penggorengan, sepatula, dll.
3. Perhitungan
cara menghitung periode balik modal adalah dengan cara sebagai berikut :
sebuah toko kelontong yang baru dibangun menghabiskan biaya pembangunan toko sebesar
Rp 350.000.000, pembelian etalase dan rak Rp 5.000.000, pembelian kulkas Rp 5.500.000,
pembelian mesin kasir Rp 12.000.000, dan perlatan untuk mengangkut barang-barang
sebesar Rp 10.000.000. Pemilik toko juga membeli barang-barang isi toko Rp 50.000.000,
dan terakhir pemilik toko membeli AC ruangan sebanyak 2 buah yang masing-masing
seharga Rp 5.000.000 sudah termasuk biaya pasang AC. Toko kelontong tersebut rata-rata
mendapatkan laba bersih Rp 20.000.000/bulan.
Periode balik modal = Total biaya investasi
Laba bersih
= Rp 442.500.000
Rp 20.000.000
= 22.125
Berdasarkan perhitungan diatas, modal toko kelontong akan Kembali pada bulan ke-23.
Periode balik modal bisa digunakan sebagai pengingat perusahaan, bahwa jika memiliki laba
bersih dari yang ditargetkan, maka periode balik modal bisa mundur waktunya. Periode balik
modal juga perlu diketahui agar pemilik usaha tahu kapan waktu yang tepat untuk memulai
strategi usaha baru.

LATIHAN SOAL 3

Perhatikan table keuangan dari perusahaan DEF berikut ini

Produk A Produk B Produk C


Modal (Rp) 12.000.000 20.000.000 42.000.000
Biaya tetap (Rp) 1.500.000 3.000.000 3.500.000
Biaya variabel (Rp) 2.500.000 5.000.000 6.500.000
Harga pokok produksi (Rp) 3.560 6.030 3.250
Margin kontribusi (Rp) 4.940 3.970 2.250
Jumlah produk yang terjual 1.500 unit 2.750 unit 5.460 unit
1. Berdasarkan table keuangan di atas, hitunglah periode balik modal tiap produk yang
dihasilkan!
2. Jika pada bulan ke-2 dan ke-4 dari tiap produknya mengalami kenaikan laba bersih sebesar
30% untuk produk A, 40% untuk produk B, dan 20% untuk produk C. Hitunglah kembali
periode balik modal dari tiap-tiap produk yang dihasilkan!
UJI KOMPETENSI
Simaklah teks berikut dengan sungguh-sungguh!

Diana akan memulai usaha kerajinan tangan bunga akrilik. Agar bisa mendapat suntikan dana dari bank,
Diana harus membuat rencana usaha dan juga analisi keuangan usaha bunga akriliknya. Berikut ini
adalah daftar kebutuhan Diana untuk membangun usaha bunga akrilik:

Kelopak bunga Rp 4.000.000


Daun Rp 900.000
Kawat Rp 150.000
Benang Rp 150.000
Pot bunga Rp 450.000
Rumput plastik Rp 125.000
Toples mika bening Rp 350.000
Berdasarkan bahan baku di atas, Diana mampu membuat hingga 500 tangkai setiap bulannya. Satu bulan
dihitung sebanyak 30 hari.

1. Agar Diana bisa menentukan harga jual dari bunga akriliknya, maka Diana perlu menghitung harga
pokok produksinya. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Diana setiap bulannya adalah setengah dari
biaya variabel. Jike demikian, maka harga pokok produksi bunga akrilik pertangkainya adalah …
A. Rp 18.375
B. Rp 6.125
C. Rp 18.225
D. Rp 6.375
E. Rp 6.775
2. Untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank, tentunya pihak bank harus melihat titik impas dari
usaha bunga akriklik Diana. Hal ini berkaitan dengan laporan pertiga bulan yang harus dilakukan
Diana ke pihak bank, sehingga ketika usaha Diana berada di bawah titik impas selama tiga bulan
berturut-turut, pihak bank dapat mengambil keputusan atas usaha bunga akrilik Diana. Jika Diana
menjual produknya sebesar Rp 25.000 per tangkainya, maka analisis titik impasnya adalah …
A. Rp 11.555.000
B. 460 tangkai
C. Rp 3.062.500
D. Rp 11.575.000
E. 242 tangkai
3. Agar pihak bank tahu berapa lama jangka waktu pengembalian pinjaman kredit oleh Diana, maka
pihak bank perlu mengetahui seberapa cepat usaha bunga akrilik Diana bisa balik modal. Diana
hanya butuh untuk membeli 2 tang potong kawat Rp 100.000, dan 2 buah etalase kaca Rp
3.500.000. Jika usaha Diana stabil dan dapat menjual 500 tangkai setiap bulannya, maka usaha
bunga akrilik Diana akan balik modal pada bulan ke …
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
4. Bila dalam penjualan factual, ternyata Diana hanya menjual sebanyak 400 tangkai pada saat bulan
pertama dan bulan kedua dan ketiga hanya naik 30% dari bulan pertama, dan pada bulan selanjutnya
penjualan sudah stabil di angka 500 tangkai. Maka Diana bisa membayar hutang pinjaman ke bank
sebesar Rp 15.000.000 pada bulan ke …
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8
5. Salah satu fungsi pengukuran tingkat keamanan usaha adalah sebagai peringatan keberlangsungan
usaha yang sedang dijalani. Peringatan itu digunakan pihak manajemen untuk mengevaluasi kinerja
usaha dan mencari strategi baru yang lebih baik bila penjualan aktual jauh dari target yang
diinginkan. Hal tersebut juga dianalisis oleh Diana yang usaha bunga akriliknya mengalami
penjualan dibawah titik impas. Di bulan selanjutnya, penjualan bisa mengalami kenaikan meskipun
hanya sebesar 30%. Kenaikan tingkat keamanan usaha dari bulan pertama ke bulan selanjutnya
adalah sebesar …
A. 26%
B. 15%
C. 10.5%
D. 4.5%
E. 1.5%
6. Berikut ini yang merupakan harga pokok produksi adalah …
A. Biaya yang dikeluarkan perusahaan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi
B. Segala unsur biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk
C. Biaya yang dikeluarkan untuk bisa memproduksi suatu barang atau jasa
D. Biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin produksi
E. Kegiatan perusahaan dari mulai produksi hingga penjualan

Simaklah teks berikut dengan seksama!

Sebuah UMKM Asik menjual permen jelly yang terbuat dari bihun. Permen jelly ini diklaim oleh
mereka lebih sehat dibandingkan dengan permen biasa. Dalam waktu satu hari, UMKM Asik mampu
menjual hingga 75 pak. UMKM Asik menghabiskan bahan habis pakai sebesar Rp 279.5000/pekan dan
mengeluarkan uang untuk biaya tetap sebesar Rp 970.000/bulan. UMKM Asik mengambil keuntungan
62% dari harga pokok produksi. Modal peralatan yang dibutuhkan antara lain blender Rp 200.000, pisau
Rp 30.000, baskom 2 buah Rp 7.500/buah, dan 4 loyang Rp 5.000/unit.

Berdasarkan teks di atas, jawablah pertanyaan nomor 7-10

7. Jika satu bulan dihitung 4 pekan (28hari), maka harga pokok produksi per paknya adalah …
A. Rp 1.499
B. Rp 994
C. Rp 462
D. Rp 431
E. Rp 963
8. Titik impas per bulannya adalah sebesar …
A. 1.125 unit perbulan
B. 2.324 unit perbulan
C. 3.631 unit perbulan
D. 1.687 unit perbulan
E. 1.587 unit perbulan
9. Bila bulan ini UMKM Asik mampu menjual hingga 2.350 unit. Maka tingkat keamanan UMKM
Asik adalah …
A. 28.2%
B. 55.5%
C. 1.06%
D. 32%
E. 70%
10. Jika UMKM Asik dapat mempertahankan penjualan sebesar 2.250 pak per bulan, maka UMKM
Asik akan mendapati modalnya Kembali pada bulan ke …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

11. Salah satu elemen untuk menghitung titik impas adalah…


A. Harga jual barang
B. Harga pokok produksi
C. Biaya modal
D. Biaya variabel
E. Margin kontribusi
12. Manfaat dari analisis balik modal adalah..
A. Untuk mengetahui tingkat keamanan perusahaan
B. Untuk mengetahui kapan usaha akan bisa menutupi biaya modal
C. Agar segera mengembalikan biaya produksi
D. Untuk menutup hutang perusahaan
E. Untuk mencari investor

13. Biaya yang timbul karena pemakaian bahan baku bisa disebut dengan..
A. Biaya pabrikasi
B. Biaya tenaga kerja
C. Biaya bahan baku
D. Biaya produksi
E. Biaya pemasaran
14. “Direct labour cost” adalah istilah lain dari..
A. Biaya bahan baku
B. Biaya pabrikasi
C. Biaya pemasaran
D. Biaya tenaga kerja
E. Biaya produksi
15. Laporan perubahan posisi keuangan biasa disebut dengan..
A. Laporan biaya produksi
B. Laporan arus kas
C. Laporan pemasaran
D. Laporan stok barang
E. Laporan pendapatan keuntungan
16. Utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan harus diselesaikan di masa
datang dan dengan menyerahkan aktiva atau jasa sumber daya perusahaan disebut dengan..
A. Aktiva
B. Kas
C. Promosi
D. Pasiva
E. Diskon
17. Jasa sumber daya manusia yang dinilai dengan satuan uang, yang dikorbankan dalam usaha
memperoleh pendapatan. Hal tersebut adalah pengertian dari..
A. Biaya bahan baku
B. Biaya pabrikasi
C. Biaya pemasaran
D. Biaya tenaga kerja
E. Biaya produksi
18. BDP adalah singkatan dari..
A. Barang dalam proses
B. Bahan dalam produksi
C. Barang dikuasai perusahaan
D. Bahan di produksi
E. Barang di pasarakan
19. Volume ke-2 biaya overhead pabrik berbunyi..
A. Menyusun biaya anggaran produksi berdasarkan tingkat volume kegiatan yang akan
dilaksanakan di masa yang akan dating
B. Biaya yang mencakup semua jenis biaya produksi tidak langsung yang mempunyai sifat sangat
bervariasi
C. Penentuan tarif biaya overhead pabrik yang dapat menggunakan dasar pebebanan yang dapat
dipilih dari salah satu dasar
D. Kegiatan produksi dari bulan ke bulan pada perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan
pesananrelatif tidak stabil
E. Biaya produksi pesanan yang menggunakan biaya tenaga kerja secara langsung
20. Berikut ini yang tidak termasuk dari biaya-biaya lain pada biaya bahan baku adalah..
A. Biaya asuransi
B. Biaya penerimaan
C. Biaya pergudangan
D. Biaya pemesanan
E. Benar semua

Anda mungkin juga menyukai