Materi BIM-2
Materi BIM-2
Materi BIM-2
BIM ?
DEFINISI BIM
(Building Information Modelling)
Building Information Modeling (BIM) adalah representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional suatu fasilitas. BIM adalah
sumber pengetahuan bersama untuk informasi tentang fasilitas yang membentuk dasar yang andal untuk keputusan selama siklus
hidupnya; didefinisikan sebagai ada dari konsepsi paling awal hingga pembongkaran. (Building Information Modelling (BIM) is a digital
representation of physical and functional characteristics of a facility. A BIM is a shared knowledge resource for information about a
facility forming a reliable basis for decisions during its life-cycle; defined as existing from earliest conception todemolition.)
Mengakibatkan
kesalahan dalam
estimasi biaya
proyek, pemilihan
metode pelaksanaan
yang tepat, serta
alokasi sumber
daya.
4. Data perencanaan
antar disiplin
(Struktur, Arsitek,
MEP) umumnya tidak
saling terkoordinasi.
Menyebabkan:
• Inefisiensi
• efforts lebih dalam
pendetailannya.
• terhambatnya
pelaksanaan
5. Kurangnya koordinasi
antar personil dalam suatu
siklus proyek.
KOLABORASI
Standar aturan terkait INTEGRASI
DIGITALISASI
kolaborasi pada Implementasi cloud
ADOPSI Perizinan konstruksi Industri konstruksi
secara Digital construction
Adopsi BIM pada Implementasi VDC management
semua stakeholder Monitoring dan (konstruksi Virtual)
konstruksi. supervisi konstruksi Integrasi sistem
dan Lean Construction
secara digital (VR, AR proses konstruksi
Penyusunan Standard drone, IoT, dan sebagai dasar dari
BIM Nasional (SNI) kolaborasi (perizinan, claim,
sebagainya) commisioning,
BIM sebagai standar Dimulainya pasar Implementasi BIM handover, dan lain
kurikulum dan digital untuk sektor mulai 3D sampai lain)
kompetensi untuk konstruksi (material, dengan 7D
universitas dan alat, jasa, dan (Operation&
asosiasi profesi sebagainya) Maintenance)
FASE • Menjadikan BIM sebagai
standar pada proyek-
• Dunia Pendidikan dan
Assosiasi Profesional
ADOPSI
proyek pemerintah dan yang menjadikan BIM
BUMN. menjadi standar
• Diharapkan pihak swasta kurikulum dan profesi
juga akan mengikuti
langkah tersebut dengan
menjadikan BIM sebagai
mandatory untuk proyek-
proyek mereka.
• Memberikan pelatihan
dan berbagai simulasi
BIM untuk seluruh
stakeholder regulator
yang terkait konstruksi
FASE
DIGITALISASI
• Proses perizinan yang telah
mengimplementasikan BIM di
dalamnya.
• Monitoring dan supervisi konstruksi
secara digital (VR, AR drone, IoT, dan
sebagainya).
• Dimulainya pasar digital untuk sektor
konstruksi (material, alat, jasa, dan
sebagainya)
FASE
KOLABORASI
Implementasi VDC (konstruksi Virtual)
dan lean Construction sebagai dasar
dari kolaborasi.
Implementasi BIM mulai 3D sampai
dengan 7D (Operation& Maintenance).
FASE
INTEGRASI
Implementasi cloud construction management.
Integrasi sistem proses konstruksi (perizinan,
claim, commisioning, handover, dan lain lain).
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16
Tahun 2021
Lampiran Kedua, angka romawi 3 tentang Standar Pelaksanaan dan Pengawasan
Gedung, huruf A Standar Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung, angka 2 Tata
Cara dan Metode Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung, huruf d Metode
Pelaksanaan Konstruksi, halaman 1076 :
d. Metode pelaksanaan konstruksi bangunan dapat dilakukan dengan:
1. padat karya, dengan kriteria pekerjaan :
a. bangunan bertingkat rendah;
b. teknologi sederhana dan risiko rendah;
c. bahan bangunan standar;
d. dapat dilakukan dengan peralatan manual;
e. tidak wajib menggunakan Building Information Modelling (BIM); dan
f. dapat dilakukan oleh penyedia jasa klasifikasi kecil dengan melibatkan pengawas.
2. padat teknologi, dengan kriteria pekerjaan :
a. bangunan bertingkat menengah dan tinggi;
b. teknologi tidak sederhana dan risiko tinggi;
c. bahan bangunan non standar;
d. memerlukan peralatan mekanik dan elektrik;
e. wajib menggunakan BIM paling sedikit sampai dimensi kelima; dan
f. dilakukan oleh penyedia jasa paling sedikit klasifikasi menengah dengan
melibatkan quantity surveyor dan manajemen konstruksi.
3. padat modal, dengan kriteria pekerjaan :
a. bangunan pencakar langit dan super tinggi;
b. teknologi dan risiko tinggi;
c. bahan bangunan khusus;
d. memerlukan peralatan khusus dan canggih;
e. wajib menggunakan BIM sampai dimensi kedelapan; daN
f. dilakukan oleh penyedia jasa klasifikasi besar dengan melibatkan quantity surveyor,
manajemen proyek dan manajemen konstruksi
PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Kepemimpinan
Pada lingkup proyek, usulan organisasi yang bertugas melaksanakan BIM dapat dilihat pada tabel
berikut.
Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR, 2018
BIM PROFESIONAL
BIM manager harus menjamin bahwa semua pihak bekerja secara kolaboratif untuk menyelesaikan
berbagai konflik melalui cara yang paling efisien. Peran BIM Manager tidak termasuk pada
pengambilan keputusan dalam solusi desain, engineering dan konstruksi, maupun proses
organisasi bagi tiap-tiap disiplin.
BIM MANAGER
KKNI LEVEL 8
BIM BIM
COORDINATOR SPECIALIST
KKNI LEVEL 7 KKNI LEVEL 7
BIM MODELER/
TECHNICIAN
KKNI LEVEL 6
BIM
OPERATOR/
DRAFTER
KKNI LEVEL 4