MAKALAH KELOMPOK 6 Fix

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 6

STRATEGI BERSAING UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan


Volume Penjualan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Bersaing

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Diah Yuli Setyorini, M.Si.

Disusun Oleh :
Ony Eka Setiawan (210820101019)
Nurul Laily Alfin (210820101046)
Octayany Hutauruk (210820101036)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat persaingan antarn
perusahaan semakin ketat. Dimulai dari berkembangnya kemajuan teknologi, sistem
perdagangan, dan minat konsumen yang terus bertambah. Persaingan ini terjadi akibat dari
globalisasi dan adanya ekonomi pasar bebas. Perkembangan ekonomi ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan yang menyebabkan perusahaan akan menghadapi berbagai kendala di
dalam perkembangan bisnisnya. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, yaitu
dapat dilihat dari tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru dengan produk yang sejenis sebagai
pesaing, sehingga akan terjadi persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar dan konsumen
dalam hal ini perusahaan hendaknya mengetahui pasar dimana produk atau jasa yang diproduksi
dan akan ditawarkan atau dipasarkan kepada konsumen.
Dalam konsep pemasaran modern, banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut dijadikan
acuan dalam merumuskan program pemasarannya, yang dikenal dengan istilah bauran
pemasaran. Menurut Kotler (2012:18) bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Suatu perusahaan mengharapkan agar hasil penjualan dapat meningkat. Usaha
meningkatkan penjualan ini sangat penting sekali bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat
memenuhi selera konsumen praktis akan mengalami penurunan volume penjualan. Jika
perusahaan tersebut tahun demi tahun mengalami kemunduran produksi sudah dipastikan
perusahaan tersebut akan gulung tikar. Misalnya, dengan semakin banyaknya pesaing usaha
maka persaingan dalam jenis industri yang sama sebaiknya mempunyai spesifikasi produk yang
unggul. Disamping itu perusahaan harus mampu memahami kebutuhan konsumen, mendesain
dan mengontrol kualitas pelayanan secara efektif.
Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka kebutuhan keinginan masyarakat akan
suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi sangat penting dengan semakin meningkatnya
pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing
yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pemasaran suatu keseluruhan sistem yang
meliputi kegiatan-kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan para
konsumen. Adapun proses kegiatan pemasaran seyogyanya dimulai sejak barang diproduksi.
Artinya, tidak mulai pada saat produksi selesai juga tidak berakhir pada saat penjualan. Semua
kegiatan yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran harus dirancang dan ditujukan untuk
menentukan produk apa, berapa luas pasarannya, berapa harganya, dan bagaimana promosinya.
Strategi pemasaran merupakan suatu proses yang mampu menghantarkan
organisasi/perusahaan pada peluang pasar yang besar untuk meningkatkan penjualan dan meraih
keunggulan yang diharapkan. Strategi pemasaran juga merupakan alat yang penting agar
perusahaan mampu memenangkan persaingan.Seringkali seseorang menganggap bahwa pesaing
hanya merupakan suatu ancaman, namun sebenarnya pesaing juga merupakan faktor pendorong
agar suatu perusahaan mampu meningkatkan kreatifitas dan kinerjanya serta membangun
inovasi yang efektif dan efisien sehingga menjadi perusahaan yang mampu membanggakan
dunia.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Sehingga untuk
menjalankan sebuah usaha diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Strategi pemasaran mutlak harus dimiliki dan dijalani oleh semua pihak yang terkait, termasuk
dengan PT. Unilever Indonesia, Tbk. supaya para pelanggan merasa puas akan produk dan
pelayanan yang diberikan perusahaan tersebut sehingga akan menimbulkan rasa loyalitas yang
tumbuh pada pelanggannya. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah penjualan
yang tentunya mengakibatkan laba dari hasil penjualan ikut meningkat dan ini berarti tujuan
perusahaan PT. Unilever dalam meraih keuntungan telah tercapai.
Sebagai bahan perbandingan data penjualan dari beberapa perusahaan yang merupakan pesaing
atau kompetitor dari PT. Unilever Indonesia, Tbk:
Berdasarkan diagram data keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk dan data keuangan
para kompetitor di atas penjualan dan laba bersih yang dihasilkan oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sedangkan hasil penjualan
dari beberapa perusahaan di atas yang merupakan kompetitor mengalami naik turun setiap
tahunnya bahkan mengalami kerugian. Hal ini membuktikan bahwa PT.Unilever Indoesia,Tbk
telah sukses dalam menyusun strategi pemasaran yang mereka terapkan. Maka kami tertarik
untuk mengkaji masalah ini dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan
Volume Penjualan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk” dengan landasan teori sebagai berikut :

A. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler & Keller (2009:5) manajemen pemasaran yaitu sebagai seni dan ilmu
dalam memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
deangan menciptakan, menghantarkan dan menkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Sedangkan menurut suparyanto dan Rosad (2015:1) manajemen pemasaran adalah proses
menganalisis, merencanakan, mengatur dan mengelola program-program yang mencakup
pengkonsepan penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang di
rancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
B. Strategi Pemasaran
Menurut Assauri Sofjan (2007:199) Strategi pemasaran merupakan suatu wujud rencana
yang terurai di bidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini
mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi
menghadapi persaingan, strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi.
Menurut Philip Kotler dan Armstong (2008:12) Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai
logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.
Menurut Fandy Tjiptono (2008:6) Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan
untukmencapai pasar sasaran tersebut. Jadi, strategi pemasaran merupakan proses perencanaan
perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang ditawarkan
kepada konsumen untuk mencapai suatu tujuan dengan segala risiko yang akan dihadapi.
Menurut Basu Swastha (2011:17) langkah-langkah strategi pemasaran memiliki 3 (tiga)
komponen yakni segmentasi, targeting dan positioning.
C. Unsur-Unsur Strategi Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran yang merupakan
strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan
menyajikan penawaran produk pada segmen pasar teertentu, yang merupakan sasaran
pasarnya. Terdapat empat unsur bauran pemasaran yang merupakan strategi pemasaran.
Keempat unsur tersebut adalah strategi produk, strategi harga, strategi penyaluran/distribusi,
dan strategi promosi. Menurut Sofjan Assauri (2013:199) unsur-unsur yang dijadikan sebagai
bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai berikut : (1) Strategi Produk (2) Strategi
Harga (3) Strategi Penyaluran (Distribusi) (4) Strategi Promosi. Keempat strategi tersebut
saling mempengaruhi (independent), sehingga semuanya penting bagi satu kesatuan strategi
acuan/bauran. Sedangkan strategi marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran
dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur atau variabel-variabel pemasaran
yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
bidang pemasaran.
D. Volume Penjualan
Menurut Tjiptono (2008:118) definisi mengenai volume penjualan, esensinya diterapkan
dalam tiga apresiasi yaitu: pertama, tingkat volume penjualan yang ingin dicapai, kedua, pasar
yang ingin dikembangkan sebagai kegiatan transaksi atau tempat melakukan transaksi dan
ketiga, adalah keuntungan atas volume penjualan. Ketiga esensi tersebut pada dasarnya
memberikan batasan bahwa volume penjualan diartikan sebagai penambahan nilai ekonomi yang
ditimbulkan melalui aktivitas penawaran produk dari berbagai perusahaan industri yang
menawarkan pembelian kepada konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009:168) menyatakan
bahwa perolehan peningkatan volume penjualan yang tinggi akan terpenuhi apabila: (1)
Kekuatan-kekuatan dari luar perusahaan dapat memberikan keuntungan (2) Kinerja perusahaan
secara rata-rata mengalami peningkatan setiap periode waktu (3) Setiap omzet volume
penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan (4) Setiap omzet perusahaan meningkat
sesuai dengan besarnya jumlah pelanggan (5) Tidak terpengaruh oleh faktor-faktor yang kurang
komparatif dalam mempengaruhi volume penjualan yang diterima Penelitian ini bersifat
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:21) menyatakan bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas. Metode deskriptif kualitatif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya secara utuh. Nawawi (2012:60) menyatakan bahwa analisis
kualitatif digunakan untuk menjelaskan, mendeskripsikan hasil penelitian dengan susunan kata,
kalimat skema, dan gambar sebagai jawaban atas permasalahan yang akan kami kaji dan diteliti
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Kualitatif
Data ini adalah data yang bukan dalam bentuk angka atau tidak dapat dihitung dalam
bentuk bilangan riil, dan diperoleh dari hasil dokumentasi pada webite resmi PT.
Unilever Indonesia, Tbk serta berbagai informasi yang diperoleh dari pihak lain yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Data Kuantitatif
Data ini adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang
diperolah dari webite resmi PT. Unilever Indonesia, Tbk serta berbagai informasi yang
diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Sedangkan dilihat dari sumbernya adalah data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung,
yaitu data tersebut diperoleh penulis dari dokumen-dokumen perusahaan terkait yang
memberikan informasi tentang data penjualan, data keuangan, serta strategi-strategi yang
diterapkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk periode tahun 2014-2018. Proses pengumpulan
data yang diperlukan dalam pembahasan ini melalui satu tahap penelitian, yaitu Study
Kepustakaan (Library Research). Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang
diperlukan dengan cara melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder dari perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan
dengan penelitian ini dengan cara dokumentasi (Melakukan pengumpulan dan pencatatan dari
data-data atau dokumen-dokumen yang ada). Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan
cara mengumpulkan data yang bersumber dari buku-buku, literatur-literatur, bahan kuliah, hasil
penelitian yang berhubungan dengan objek penelitian, serta sumber data didapat dari web resmi
PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan, sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Reduction Data)
Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis
dilapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data
dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Cara yang dipakai dalam reduksi data dapat melalui seleksi ketat, ringkasan atau
uraian singkat, menggolongkan kedalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.
2. Penyajian Data (Data Display)
Sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu
cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, untuk melihat gambaran keseluruhan
dari penelitian, maka akan diusahakan membuat berbagai matrik naratif saja. Pada
penyajian data ini sangat membutuhkan kemampuan intepretatif yang baik bagi si peneliti,
sehingga dapat menyajikan data dengan baik.
3. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)
Yaitu peneliti berusaha mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola
penjelasan, konfigurasi- konfigurasi dan alur sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data yang
diuji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya, sehingga
akan diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.
Analisis data adalah mengumpulkan, menginterpretasikan data-data yang telah didapatkan dari
lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan fakta. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hal tersebut dilakukan
untuk menafsirkan atau mendeskripsikan data-data yang diperoleh pada saat pengumpulan data.
Alat Analisis Data digunakan Deskriptif Kualitatif Menurut Sugiyono (2012:21) menyatakan
bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi
berbagai produk kebutuhan konsumen, mulai dari produk home care, personal care hingga food
and refreshment. Dalam bidang penjualan PT. Unilever Indonesia, Tbk menguasai hingga 60%
pangsa pasar didalam negeri, oleh karena itu volume penjualan PT. Unilever Indonesia, Tbk
selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui perkembangan penjualan
peneliti telah merangkum data penjualan dari tahun 2014 hingga tahun 2018 pada tabel dibawah
ini :
Tabel Perkembangan Penjualan Produk Home And Personal Care Unilever
Tahun 2014-2018
Tahun Penjualan Persentase (%)
2014 Rp. 24.600.000.000.000 -
2015 Rp. 25.400.000.000.000 3.25%
2016 Rp. 27.700.000.000.000 9.05%
2017 Rp. 28.500.000.000.000 2.8%
2018 Rp. 28.700.000.000.000 0.7%
Rata-rata 3.95%
Sumber : Web resmi PT. Unilever Indonesia, Tbk

Dari tabel diatas dapat kita ketahui penjualan produk unilever home and personal care
mengalami peningkatan tertinggi pada tahun 2016 yaitu meningkat sebesar 9,05 persen dan
peningkatan terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu hanya sebesar 0,7 persen. Kemudian rata-
rata persentase perkembangan volume penjualan produk home and personal care pada PT.
Unilever Indonesia, Tbk selama 5 (Lima) tahun yaitu sebesar 3,95%.
Menurut Direktur Keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk Tevilyan Yudhistira Rusli penyebab
turunnya persentase perkembangan penjualan PT. Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2017-
2018 merupakan imbas dari perlambatan konsumsi rumah tangga di tanah air dan pertumbuhan
pasar pada tahun 2017-2018 tidak secepat tahun sebelumnya, jadi hal ini sangat berpengaruh
sekali terhadap bisnis yang sedang dijalankan. Akan tetapi walaupun persentase volume
penjualan PT. Unilever Indonesia, Tbk menurun namun jika di hitung secara keseluruhan PT.
Unilever Indonesia, Tbk tetap unggul dari perusahaan lain yang mempunyai industri yang sama.
Tabel Perkembangan Penjualan Produk Foods And Refresment
Unilever
Tahun 2014-
2018
Tahun Penjualan Persentase (%)
2014 Rp. 9.911.000.000.000 -
2015 Rp. 11.084.000.000.000 11.8%
2016 Rp. 12.354.000.000.000 11.4%
2017 Rp. 12.705.000.000.000 2.8%
2018 Rp. 13.102.000.000.000 3.12%

Rata-rata 7.28 %
Sumber : Web resmi PT. Unilever Indonesia, Tbk

Dari tabel diatas dapat kita ketahui penjualan produk foods and refreshment mengalami
peningkatan tertinggi pada tahun 2015 yaitu meningkat sebesar 11.8 persen dan peningkatan
terendah terjadi pada tahun 2017 yaitu hanya sebesar 2.8 persen. Kemudian rata-rata persentase
perkembangan volume penjualan produk unilever foods and refreshment selama 5 (Lima) tahun
yaitu sebesar 7,28%. Menurut Direktur Keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk Tevilyan
Yudhistira Rusli penyebab turunnya persentase perkembangan penjualan PT. Unilever
Indonesia, Tbk pada tahun 2017-2018 merupakan imbas dari perlambatan konsumsi rumah
tangga di tanah air dan pertumbuhan pasar pada tahun 2017-2018 tidak secepat tahun
sebelumnya, jadi hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap bisnis yang sedang dijalankan.
Akan tetapi walaupun persentase volume penjualan PT. Unilever Indonesia, Tbk menurun
namun jika di hitung secara keseluruhan PT. Unilever Indonesia, Tbk tetap unggul dari
perusahaan lain yang mempunyai industri yang sama seperti PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Hasil analisa yang peneliti lakukan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu strategi
pemasaran yang diterapkan oleh PT. Unilever Indonesia telah efektif karena telah memenuhi
unsur dari strategi pemasaran yang meliputi:
1. Strategi Produk (Product Strategy)
Di lihat dari segi strategi produk yang di lakukan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk sudah
baik sekali karena PT. Unilever Indonesia, Tbk menerapkan strategi diversifikasi produk
dan strategi diferensiasi produk. Dengan menerapkan strategi diversifikasi produk
konsumen dapat memilih beragam produk unilever sesuai kebutuhan mereka. Begitupun
dengan menerapkan strategi diferensiasi produk maka produk unilever lebih mudah di ingat
oleh konsumen (Mengembangkan Positioning), kemudian produk bisa lebih unggul dari
brand lainnya dalam segi tampilan maupun harga produk, kemudian dengan melakukan
diferensiasi produk dapat mengatasi kejenuhan pasar, di mana konsumen bosan dengan
produk yang itu-itu saja tidak ada inovasi sama sekali, dengan menerapkan strategi
diferensiasi produk maka konsumen bisa beralih ke produk unilever yang memiliki inovasi
tidak itu-itu saja seperti produk lainnya. PT. Unilever Indonesia, Tbk telah berhasil
menguasai pangsa pasar dengan cara menerapkan strategi diversifikasi produk dan
diferensiasi produk ini, dengan begitu maka volume penjualan akan meningkat secara
otomatis.
2. Strategi Harga (Price Strategy)
Dari segi strategi harga yang di terapkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk sudah sangat
baik sekali, dimana mereka menerapkan strategi kepemimpinan harga rendah (Murah
namun kualitas terjamin) dan strategis diskriminasi harga (price discrimination).Dengan
menerapkan strategi kepemimpinan harga rendah maka akan menarik hati konsumen untuk
membeli produk unilever yang murah tapi kualitasnya di jamin tidak murahan. Kemudian
strategi yang kedua yaitu diskriminasi harga (price discrimination), dengan menerapkan
strategi diskriminasi harga otomatis para pesaing atau kompetitor akan kewalahan jika
di lakukan dalam jangka panjang, bagi PT. Unilever Indonesia, Tbk tidak apa jika tidak
mendapatkan keuntungan atau laba yang sangat besar dari pada kehilangan konsumen yang
beralih kepada produk lain. Dalam perihal harga ini sangat sensitif sekali bagi konsumen,
walaupun harga beda sedikit antar produk maka konsumen dapat beralih ke produk lain,
maka dari itu PT. Unilever Indonesia, Tbk menerapkan strategi kepemimpinan harga
rendah dan diskriminasi harga ini. PT. Unilever Indonesia, Tbk telah berhasil menerapkan
kedua strategi ini dan mereka dapat menguasai pangsa pasar sasaran, hal ini tentu
menyebabkan volume penjualan mereka meningkat.
3. Strategi Distribusi (Distribution Strategy)
Dari segi strategi distribusi yang di terapkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk sudah
sangat baik sekali, dimana PT. Unilever Indonesia, Tbk pertama kali menyalurkan produk
unilever melalui agen-agen dan pedagang besar (Perusahaan distributor) terpercaya yang
tersebar di seluruh wilayah indonesia, saat ini PT. Unilever Indonesia memiliki 1000
distributor di seluruh wilayah indonesia, hal ini tentu menyebabkan penyebaran produk
unilever ada di mana-mana, mulai dari kota-kota besar hingga ke daerah pedesaan. PT.
Unilever Indonesia telah berhasil dalam melakukan proses penyaluran/distribusi
produknya, ia berhasil menguasai pangsa pasar, produknya sampai kepada konsumen
melalui para pengecer, baik pengecer besar seperti perusahaan ritel (Alfamart, Alfamidi,
Indomaret, Giant, Swalayan, dll) maupun pengecer kecil seperti toko-toko biasa. Dengan
tersebarnya produk unilever di berbagai wilayah maka secara otomatis volume penjualan
PT. Unilever Indonesia, Tbk akan meningkat.
4. Strategi Promosi (Promotion Strategy)
Strategi promosi yang di terapkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk sudah baik sekali
di mana mereka menerapkan 5 (lima) strategi promosi yaitu:
a) Iklan (Advertising)
Iklan merupakan salah satu strategi promosi yang di terapkan oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk dan PT. Unilever Indonesia, Tbk mampu membuat iklan yang mudah di
ingat dan frekuensi yang tinggi sehingga mereka tetap mampu menjadi market leader.
Iklan-iklan produk unilever bisa kita lihat sendiri di media elektronik dan media cetak
mulai dari televisi, radio, maupun majalah-majalah. Strategi ini sangat berpengaruh
sekali terhadap peningkatan volume penjualan produk unilever, dimana bagi konsumen
yang belum mengetahui tentang produk unilever bisa membuat para konsumen menjadi
tahu. Semua iklan yang di buat oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk juga di dukung oleh
seorang brand ambassador yang memiliki banyak multitalent dan tentunya sudah
terkenal di dunia pertelevisian indonesia, sehingga dapat membuat iklan-iklan produk
unilever berkesan bagi konsumen.
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan biasanya di terapkan PT. Unilever Indonesia, Tbk saat ada produk
baru yang baru saja mereka produksi. Promosi penjualan ini di lakukan dengan cara
membuat event-event tentang produk yang baru saja di produksi, promosi penjualan
yang PT. Unilever Indonesia, Tbk tawarkan yaitu antara lain dengan memberikan kupon
gratis, sample gratis, diskon, dan lain sebagainya kepada konsumen.
Konsumen sangat antusias sekali jika mendapatkan produk secara cuma-cuma, dan
kemudian apabila mereka merasa cocok dengan produk unilever yang mereka gunakan
maka secara otomatis mereka akan membeli produk unilever kembali. Selain itu bagi
konsumen yang sudah mengetahui tentang produk unilever yang kualitasnya bagus
mereka akan memanfaatkan situasi ini, di mana mereka akan membeli produk dalam
jumlah besar karena dalam promosi penjualan ini mereka mendapatkan potongan
harga yang cukup menggiurkan.
c) Penjualan Personal (Personal Selling)
PT. Unilever Indonesia melakukan penjualan personal atau secara tatap muka langsung
dengan konsumen dengan cara melakukan presentase secara langsung lewat event-
event atau sponsor yang membahas tentang produk unilever. Dalam proses penjualan
personal ini konsumen bisa bertanya langsung mengenai produk unilever kepada pihak
PT. Unilever Indonesia, sehingga hubungan antara pihak PT. Unilever Indonesia, Tbk
dengan konsumen terjalin baik serta dapat menumbuhkan citra yang baik tentang
perusahaan.
d) Penjualan Langsung (Direct Marketing)
PT. Unilever Indonesia, Tbk juga melakukan promosi penjualan langsung melalui
media elekronik atau media sosial, di sini pihak PT. Unilever Indonesia bisa
mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen (bisa mengetahui secara langsung
apa yang konsumen inginkan). PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam melakukan
promosi penjualan lansung ini melalui direct mail, telemarketing, email marketing dan
social media marketing. Tujuan PT. Unilever Indonesia, Tbk menerapkan sistem
promosi penjualan langsung ini yaitu agar dapat membuat tawaran dan strategi yang
tidak bisa di tiru oleh pesaing atau competitor.
e) Hubungan Masyarakat (Public Relation) dengan website
Public relation PT. Unilever Indonesia, Tbk menggunakan media website resmi yaitu
www.unilever.co.id, dalam website tersebut PT. Unilever Indonesia, Tbk menyajikan
foto-foto dan video-video kegiatan brand-brand produk perusahaan mereka. Dalam
website tersebut Unilever juga menyajikan informasi tentang seputar PT. Unilever
Indonesia, Tbk yaitu meliputi visi misi, tujuan dan prinsip, sejarah berdirinya, struktur
organisasi, tata kelola usaha, yayasan Unilever global, yayasan Unilever Indonesia,
pengelolahan limbah, 42 bahan baku sustainable, cara menjaga kesehatan dan
kebersihan yang baik, dan juga masih banyak lagi informasi-informasi yang diberikan
dalam website tersebut.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka peneliti dapat menarik beberapa
kesimpulan:
1. Perkembangan penjualan produk unilever home and personal care mengalami
peningkatan tertinggi pada tahun2016 yaitu meningkat sebesar 9,05 persen, peningkatan
terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 0,7 persen dan rata-rata penjualan produk
unilever home and personal care selama 5 (lima) tahun yaitu sebesar 3,95 persen.
Perkembangan penjualan produk unilever foods and refreshment mengalami
peningkatan tertinggi pada tahun 2015 yaitu meningkat sebesar 11,8 persen, peningkatan
terendah terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 2,8 persen dan rata-rata penjualan produk
unilever foods and refreshment selama 5 (lima) tahun yaitu sebesar 7,28 persen.
2. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT.
Unilever Indonesia, Tbk telah sesuai atau telah memenuhi unsur strategi pemasaran
yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi.
Karena telah berhasil menerapkan 4 (empat) strategi pemasaran tersebut kini PT.
Unilever Indonesia, Tbk telah berhasil menguasai pangsa pasar atau menjadi market
leader di dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2006. Metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya
.
Assauri, Sofjan (2014). Manajemen Pemasaran (Edisi 1-13). Jakarta : Rajawali Pers

Atmoko, Prasetyo Hadi, T. (2018). Strategi pemasaran untuk Meningkattkan Volume


Penjualan di Cavinton hotel yogyakarta. Journal Of Tourism, 1 (2). 83-96

Basrowi Dkk.2008. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta: Rineka Cipta

Basu Swasta dan Handoko.2000. Manajemen Analisis Perilaku Konsumen.Yogyakarta: BPFE.

Fitriyah , Zainul & Edi (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk meningkatan Volume
Penjualan Ekspor. Jurnal administrasi Bisnis, 24 (1). 1-9

Kotler dan Keller (2009). Manajemen Pemasaran (Edisi 13). Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip dkk.2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia.Jakarta: Salemba Empat

Laksana, Fajar.2008. Manajemen Pemasaram Pendekatan Praktis.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Manap Abdul.2016. Revolusi Manajemen Pemasaran.Jakarta: Mitra Wacana MediaNoviar


(2017). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Produk
Perusahaan PT. Global Haditech. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (4). 32-52

Nurjanah, Ike (2017). “Analisis Strategi pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan CPO
Pada PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi Medan”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara

Prawirosentono, Suyadi.2004. Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management Abad


21.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Stanton, J William.1984. Prinsip Pemasaran, terj. Yohanes Lamarto.Jakarta: Erlangga

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta.

Swastha,Basu.1999. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.


Tjiptiono, Fandy.2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.

Umar, Husein.2005. Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zebua,Ade jermawinsyah (2018). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan


Volume Penjualan Pada Shopie Paris BC. Yenni Kecamatan Muara Bulian. J

Anda mungkin juga menyukai