0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
120 tayangan69 halaman

Modul LSP SAP2000

Ringkasan dokumen: 1. Dokumen menjelaskan pengenalan program analisis struktur SAP2000. 2. SAP2000 memungkinkan pemodelan struktur, analisis, dan desain struktur secara terintegrasi. 3. Dokumen menjelaskan konsep dasar SAP2000 seperti elemen struktur, koordinat, pembebanan, dan restraints.

Diunggah oleh

Anjas Antonio
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
120 tayangan69 halaman

Modul LSP SAP2000

Ringkasan dokumen: 1. Dokumen menjelaskan pengenalan program analisis struktur SAP2000. 2. SAP2000 memungkinkan pemodelan struktur, analisis, dan desain struktur secara terintegrasi. 3. Dokumen menjelaskan konsep dasar SAP2000 seperti elemen struktur, koordinat, pembebanan, dan restraints.

Diunggah oleh

Anjas Antonio
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 69

STRUCTURAL ANALYSIS WITH

SAP2000

DISAMPAIKAN PADA:
WORKSHOP LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARNA
DEPOK
2022
PENDAHULUAN

1. Umum
Mekanika Teknik merupakan dasar keahlian dalam bidang teknik sipil. Agar dapat
menguasai ilmu rekayasa struktur dengan baik, seorang insinyur sipil harus memiliki dasar
ilmu mekanika teknik yang baik pula.

Kita sering menggunakan kata Analisis dan Desain Struktur karena hampir dalam setiap
perencanaan struktur bangunan selalu melalui proses analisis dan proses desain struktur.

Analisis struktur adalah proses untuk mengetahui gaya dalam ada model struktur yang
dikenai gaya luar tertentu (bisa berupa beban tetap/sementara, momen, displacement,
perubahan suhu dan lain-lain). Semua gaya luar yang bekerja pada struktur dimodelkan
dan dianalisis untuk mengetahui gaya dalam berupa momen (lentur, punter), gaya lintang,
gaya normal dan lain-lain (retakan, tekuk dan sebagainya).

Desain struktur adalah proses yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari proses analisis
struktur. Gaya dalam yang ada harus mampu ditahan oleh elemen struktur yang
direncanakan. Proses desain struktur dipengaruhi oleh jenis dan kualitas material (baik
baja, beton atau material yang lain) dan dimensi/ penampang material. Semakin besar gaya
dalam yang timbul, pada umumnya membutuhkan kualitas material yang lebih baik dan
dimensi/penampang yang lebih besar. Dengan kata lain, kualitas dan dimensi material
berbanding lurus dengan gaya dalam yang timbul.

Hasil desain struktur dalam struktur beton ada!ah kebutuhan tulangan lentur, tulangan
geser dan tulangan puntir, sementara hasil desain struktur baja adalah penampang profil
beserta pengakunya.
Menarik untuk dicermati, bahwa desain struktur lebih banyak dipengaruhi oleh gaya dalam
yang timbul pada model struktur, bukan pada besar kecilnya gaya luar/beban.
Hal ini paling tidak dikarenakan 2 hal, yaitu:
1. Meski lebih sering diasumsikan sebagai beban (gaya vertikal/horizontal), gaya luar
tidak selalu berarti beban.
2. Gaya dalam berbanding lurus dengan gaya luar tetapi tidak dengan beban. Hal ini
dikarenakan beban satu ton yang ditempatkan pada tempat berbeda menimbulkan
atau menyebabkan gaya luar yang berbeda. Sebagai contoh, beban satu ton pada
posisi pertama menyebabkan reaksi satu ton gaya vertikal, sementara beban satu
ton kedua menimbulkan gaya vertikal satu ton plus X tm momen.

Memodelkan struktur sehingga didapat model yang paling ideal sangat penting. Hal ini
dikarenakan gaya luar yang timbul dalam sebuah masa bangunan tergantung dari
modelnya.
Sebagai contoh, Bangunan ruko sederhanapun bisa hanya dikenai beban terdistribusi saja
atau dikenai beban terdistribusi dan terpusat, tergantung dari cara kita memodelkannya.

Secara umum, proses analisis melalui tahapan berikut:


1. Rencana dan penggambaran model struktur.
2. Penentuan beban yang bekerja sesuai dengan model rencana. (Jumlah beban dan
nilai beban yang timbul tergantung darimodel yang kita rencanakan.)
3. Dimensi penampang rencana (dimensi ini menentukan kekakuan sistem struktur
dan juga sangat tergantung dari model yang kita rencanakan).
4. Analisis struktur atau analisis mekanika teknik (Hasil analisis ini dipengaruhi oleh
model, pembebanan (gaya luar) dan rencana penampang).
5. Gambar gaya dalam (bidang momen, gaya lintang, gaya normal dan momen
punter) yang bekerja.
Setelah kita mendapatkan gaya dalam yang bekerja, kita bisa melakukan proses desain
struktur dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Mutu/kualitas material yang digunakan.


2. Kombinasi beban rencana (tetap/sementara) yang paling kritis (berdasarkan
analisis mekanika teknik dan peraturan kombinsasi beban yang digunakan).
3. Faktor reduksi kekuatan sesuai dengan peraturan yang digunakan.
Jadi, apabila kita hanya ingin mengetahui nilai atau besarnya gaya dalam, mutu
bahan/material bisa kita lewatkan. Begitu juga dengan kombinasi beban dan factor reduksi
kekuatan.
Meski nampak sederhana, rencana model struktur, gaya luar yang ditimbulkan, gaya dalam
dan desain strukitur bisa sangat kompleks dan rumit.

Karena pokok persoalan dari sebuah analisis dan desain struktur adalah besarnya gaya luar
yang bekerja pada model strktur, sementara gaya luar yang bekerja pada model struktur
tergantung dari model yang direncanakan, maka bisa dibilang pemodelan struktur adalah
bagian terpenting dari proses analisis dan desain struktur.
Kita beruntung karena saat ini sudah dikembangkan perangkat komputer baik keras
maupun lunak yang sangat canggih sehingga sangat membantu kita dalam merencanakan
model yang ideal.
Tutorial ini diperuntukkan bagi kalangan sendiri dan khususnya mahasiswa Teknik
sipilyang telah memiliki dasar ilmu teknik yang cukup baik. Semua contoh kasus yang
disajikan di modul ini semata mata dimasudkan untuk keperluan ilmiah dan juga bahan
diskusi.

2. Pengenalan Program

Seri program SAP mempakan salah satu program analisis dan perancangan stmktur yang telah
dipakai secara luas diselmuh dunia, program ini mempakan hasil penelitian dan pengembangan
oleh tim dari University of Califomia, yang dipimpin Prof. Edward L. Wilson selama lebih dari25
tahun.
Program pertama kali diluncurkan pada tahun 1970 dengan berbasis teks (DOS). Setelah versi
SAP90, mulai dipasarkan versi SAP2000 yang sudah berbasis grafis dan beroperasi dalam system
windows. Sistem yang berbasis grafis membuat proses pembuatan model, pemeliksaan, dan
penampilan hasil dapat dilakukan secara interaktif pada layar.
Tampilan layar SAP200 V15

Untuk memudahkan dalam pemodelan, SAP2000 telah menyediakan beberapa variasi templat
(model siap pakai) dari suatu tipe struktur. Untuk membuat model struktur pengguna cukup
memodifikasi seperlunya sehingga proses pemodelan dan analisis menjadi lebih cepat. SAP2000
sudah terintegrasi untuk melakukan proses analisis dan desain. Setelah analisis selesai dilakukan
dan didapat hasil yang benar selanjutnya dapat langsung dilakukan desain untuk memperoleh
dimensi profil atau tulangan baja yang mencukupi. Analisis ulang dan redesain dapat dilakukan
dengan mudah dengan SAP2000.
Kotak dialog new model pada SAP 2000 V15

Model struktur pada SAP2000 dapat diidealisasikan dalam berbagai macam elemen, antara
lain elemen joint (titik), frame (batang), shell (pelat), sampi pada elemen solid (pias elemen
3 dimensi untuk pemodelan elemen hingga/finite element), sebagai aktualisasi elemen
sebenarnya. Misalnya balok dan kolom pada bangunan bertingkat dimodelkan sebagai
elemen frame, pelat jembatan atau dinding geser sebagai shell, tubuh bendung dibagi-bagi
dalam pias-pias kecil elemen solid, dan lain - lain.
Modul SAP2000
SAP2000
Konsep Dasar SAP2000
Gelagar Sederhana
Ragam Pembebanan
SUMBU-SUMBU PADA SAP2000

Terdapat dua sumbu pada SAP2000, yaitu Sistem koordinat global (sumbu X, Y dan
Z), dan sistem koordinat lokal (sumbu 1, 2, dan 3), bentuk ruang (3 dimensi), mengikuti
hukum jari tangan kanan.

Sumbu global merupakan sumbu tata ruang struktur, sedangkan sumbu lokal
merupakan sumbu frame (batang) seperti gambar berikut.

Sumbu Lokal 1, 2, 3

Sumbu Global X, Y, Z

Penampang kolom
1 2
1
3 2

3
1

3 2

Z 2

X 1
Y
3

Penampang balok

1
BENTUK PENAMPANG DENGAN SUMBU LOKAL

2
RESTRAINTS
Restraints, adalah sifat-sifat dari titik buhul (joint). Setiap titik buhul (joint)
mempunyai 6 (enam) komponen perpindahan, 3 (tiga) pergeseran global X, Y dan Z, dan 3
(tiga) perputaran global RX, RY dan RZ. Arahnya berhubungan dengan 6 (enam) komponen
perpindahan yang dikenal sebagai derajat kebebasan (degree of freedom = DOF) dari titik
buhul.

R=ux,uy,uz,rx,ry,rz

Dimana,
R = Restraints
ux = Kode restraint (pengekangan) untuk pergeseran pada arah sumbu global
X. Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/ bisa.
uy = Kode restraint (pengekangan) untuk pergeseran pada arah sumbu global Y.
Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/
bisa.
uz = Kode restraint (pengekangan) untuk pergeseran pada arah sumbu global Z.
Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/
bisa.
rx = Kode restraint (pengekangan) untuk perputaran pada sumbu global X.
Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/bisa.
ry = Kode restraint (pengekangan) untuk perputaran pada sumbu global Y.
Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/bisa.
rz = Kode restraint (pengekangan) untuk perputaran pada sumbu global Z.
Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/bisa.

Restraints sumbu lokal dengan fitur pilihan cepat SAP2000.

3
CONTOH :

4
MENU PADA SAP2000
MENU FILE

Model dalam bentuk


garis-garis gambar,
2 dimensi atau
3 dimensi

Model dalam bentuk


tertentu yang telah
jadi, seperti gelagar,
portal, rangka dll.

Membuka file kerja


yang telah ada.

Memasukkan file-
file SAP90, DXF
dll untuk dibuka.

1). New Model


Cartesian = sistem koordinat kartesian (ruang)
Cylindrical = sistem koordinat silinder.

Number of Grid Spaces = jumlah medan bentang


pada sumbu X, Y dan Z.

Grid Spacing = jarak/panjang medan pada sumbu


X, Y dan Z.

Koordinat Cartesian

5
Koordinat Cylinder

Menu ini berguna apabila bentuk struktur digambar sendiri.

1). New Model From Template

Menu ini memberikan


fasilitas bentuk struktur
tertentu yang telah jadi,
sehingga tinggal
menetapkan jumlah grid
(medan), jarak/spasi
medan, tinggi dan lain-
lain.

6
MENU PADA SAP2000
MENU DEFINE

1
2

1). Material.
Menu penetapan jenis material, menambah material baru, memodifikasi atau
menghapus.

7
Menu tempat menetapkan, mengisi, merobah material properti.

2). Frame Sections.

Fasilitas ini berguna untuk menetapkan bentuk dan ukuran penampang, atau mengimpor
penampang misal dari tabel tertentu seperti AISC, memodifikasi penampang dan lain-lain.

3). Static Load Cases.


Adalah menu untuk menetapkan jenis-jenis pembebanan, seperti beban mati, beban
hidup, beban angin atau gempa dengan faktor pengali (multiplier).

8
4). Load Combination.
Menu Load Combination, memberikan kemudahan untuk mengkombinasikan gaya-
gaya yang bekerja yang telah ditetapkan lebih awal, seperti Beban Mati + Beban Hidup dan
seterusnya.

9
MENU PADA SAP2000
MENU DRAW

EDIT GRID.
Sangat berguna untuk
menggambar struktur
yang diinginkan, atau
melakukan perobahan-
perobahan pada bentuk
struktur yang telah ada
dengan memakai garis-
garis bantu.

10
MENU PADA SAP2000
MENU ASSIGN

1
2

3
4

1). J o i n t.
Menu Joint Restraint untuk menetapkan derajat kebebasan titik-titik buhul dan
perletakan.

11
2). F r a m e.

a
b

a). Menu Assign Frame Sections untuk menetapkan penampang yang digunakan.

12
b). Menu Assign Frame Releases untuk menetapkan kebebasan batang terhadap
gaya-gaya dalam, seperti pada struktur rangka
tidak terdapat momen dan gaya lintang.

3). Joint Static Load.


Menu untuk menetapkan beban titik buhul.

13
4). Frame Static Load.
Menu untuk menetapkan beban pada balok atau kolom dengan beban-beban
gravitasi, beban titik dan beban terbagi rata, beban trapesium, temperatur dan prestress.
Semua beban bekerja pada frame.

14
MENU PADA SAP2000
MENU ANALYZE

1
2

1). Menu Analyze untuk menetapkan jenis struktur, apakah struktur berupa portal kaku, atau
struktur rangka, sebelum analisis dilaksanakan program SAP2000.

2). R u n, adalah eksekusi program SAP 2000.

15
MENU PADA SAP2000
MENU DISPLAY

1). Menu Show Loads, untuk melihat gaya-gaya luar yang bekerja, yang telah ditetapkan
lebih awal pada layar monitor.
2). Menu Show Deformed Shape, untuk melihat pelenturan akibat aksi pembebanan, pada
layar monitor.
3). Menu Show Element Forces/Stresses untuk melihat reaksi perletakan, dan gaya-gaya
dalam seperti momen, gaya lintang, gaya normal dan lain-lain.

PRAKTIKUM
1). PRAKTIKUM I
P = 1 ton

2,5 m

A C B

5 meter

Balok beton
Berat jenis = 2400 kg/m
3 40 cm

25 cm

16
HASIL
Akibat berat sendiri,
q = 0,40 x 0,25 x 2400 = 240 kg/m’ = 0,240 t/m’
Ra,Rb = ½ q L = 0,5 x 240 x 5 = 600 kg.
MC = 1/8 q L2 = 1/8 x 240 x 52 = 750 kg.m’ = 75000 kg.cm

Akibat beban terpusat P


Ra,Rb = ½ P = ½ x 1000 = 500 kg.
MC = 500 x 2,5 = 1250 kg.m’ = 125000 kg.cm.

Jumlah
DA = 600 + 500 = 1100 kg.
MC = 75000 + 125000 = 200000 kg.cm.

Langkah-langkah :
1. Buatlah sebuah folder tempat data SAP2000.
2. Tentukan satuan berat, panjang pada sudut kanan
bawah layar monitor.
3. Menu File, New Model Template, pilih Gelagar.
4. Tentukan jumlah bentang (number of spans) = 1, panjang bentang (span length) = 5 m
5. Menu Define → Materials, pilih Other → Modify/Show Material → Analysis Property
Data, tetapkan Massa persatuan volume = 0, Berat persatuan volume =0, OK, OK.
6. Menu Define → Frame Section → Modify/Show Section → Material FSEC1, pilih
OTHER.
7. Menu Define → Static Load Cases → Add New Load P dan Q, OK.
8. Menu Define → Load Combination → Add New Combo
Load Cobination Name = PQ
Add = P Load Case
Add = Q Load Case, OK
9. Tekan tombol kiri mouse pada bentang.
10. Menu Assign → Frame Static Load → Point and Uniform
Load Case Name pilih P
Distance pilih = 0,5 (artinya ½ bentang), Load pilih = 1 (artinya 1 ton), OK
11. Menu Assign → Frame Static Load → Point and Uniform
Load Case Name pilih Q
Distance pilih = 0,5 (artinya ½ bentang), Load = 0
Uniform Load = 0,24, OK.
12. Menu Analyze → RUN
13. Buat direktori praktikum tempat data-data analisis
14. Buat nama File
15. Program melakukan eksekusi.
16. Membaca hasil melalui layar monitor.
17. Cetak data dan hasil.

17
MEMBACA FILE HASIL
SAP2000 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 1
4/13/11 21:36:07

KOPERTIS - ITM

LOAD COMBINATION MULTIPLIERS

COMBO TYPE CASE FACTOR TYPE TITLE

PQ ADD COMB1
P 1.0000 STATIC(DEAD)
Q 1.0000 STATIC(DEAD)

SAP2000 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 2


4/13/11 21:36:07

KOPERTIS - ITM

JOINT DISPLACEMENTS

JOINT LOAD U1 U2 U3 R1 R2 R3

1 LOAD1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000


1 P 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1.975E-04 0.0000
1 Q 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1.580E-04 0.0000
1 PQ 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 3.556E-04 0.0000

2 LOAD1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000


2 P 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -1.975E-04 0.0000
2 Q 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -1.580E-04 0.0000
2 PQ 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -3.556E-04 0.0000

SAP2000 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 3


4/13/11 21:36:07

KOPERTIS - ITM

JOINT REACTIONS

JOINT LOAD F1 F2 F3 M1 M2 M3

1 LOAD1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000


1 P 0.0000 0.0000 500.0000 0.0000 0.0000 0.0000
1 Q 0.0000 0.0000 600.0000 0.0000 0.0000 0.0000
1 PQ 0.0000 0.0000 1100.0000 0.0000 0.0000 0.0000

2 LOAD1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000


2 P 0.0000 0.0000 500.0000 0.0000 0.0000 0.0000
2 Q 0.0000 0.0000 600.0000 0.0000 0.0000 0.0000
2 PQ 0.0000 0.0000 1100.0000 0.0000 0.0000 0.0000

18
SAP2000 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 4
4/13/11 21:36:07

KOPERTIS - ITM
FRAME ELEMENT FORCES

FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3

1 LOAD1
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
125.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
250.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
375.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
500.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 P
0.00 0.00 -500.00 0.00 0.00 0.00 0.00
125.00 0.00 -500.00 0.00 0.00 0.00 62500.00
250.00 0.00 -500.00 0.00 0.00 0.00 125000.00
375.00 0.00 500.00 0.00 0.00 0.00 62500.00
500.00 0.00 500.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 Q
0.00 0.00 -600.00 0.00 0.00 0.00 0.00
125.00 0.00 -300.00 0.00 0.00 0.00 56250.00
250.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 75000.00
375.00 0.00 300.00 0.00 0.00 0.00 56250.00
500.00 0.00 600.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 PQ
0.00 0.00 -1100.00 0.00 0.00 0.00 0.00
125.00 0.00 -800.00 0.00 0.00 0.00 118750.00
250.00 0.00 -500.00 0.00 0.00 0.00 200000.00
375.00 0.00 800.00 0.00 0.00 0.00 118750.00
500.00 0.00 1100.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Catatan :
LOC = lokasi
P = gaya normal
V2 = gaya lintang searah sumbu lokal 2
V3 = gaya lintang searah sumbu lokal 3
T = gaya torsi
M2 = momen lentur dengan pusat rotasi sumbu lokal 2
M3 = momen lentur dengan pusat rotasi sumbu lokal 3

19
2). PRAKTIKUM II
P1 = 0,75 ton P2 = 1,5 ton

0,75 m 0,75 m
q = 0,25 t/m’ P3 = 1 ton

A C D B E

5 meter 1m

1m 3m 1m

HASIL
Akibat q,
Ra = 0,5000 ton. Mc = 0,35 t.m’
Rb = 0,5000 ton Md = 0,60 t.m’
Mb =0

Akibat P1,
Ra = 0,6375 ton. Mc = 0,4781 t.m’
Rb = 0,1125 ton Md = 0,3938 t.m’
Mb =0

Akibat P2,
Ra = 1,0500 ton. Mc = 0,79 t.m’
Rb = 0,4500 ton Md = 1,57 t.m’
Mb =0

Akibat P3,
Ra = -0,2000 ton. Mc = -0,15 t.m’
Rb = 1,2000 ton Md = -0,30 t.m’
Mb = -1,00 t.m’

Jumlah akibat q+P1+P2+P3,


Ra = 1,99 ton. Mc = 1,22 t.m’
Rb = 2,26 ton Md = 1,95 t.m’
Mb = -1,0 t.m’

20
LATIHAN
Coba dibuat seperti ini,

1/4 L 0,25 t/m’ 1/4 L

A C D B

L = 5 meter

0,40 t/m’
0,25 t/m’

A C B

L = 5 meter

1/2 L 1/2 L

0,40 t/m’

A B

L = 5 meter

0,35 t/m’

0,25 t/m’

1/3 L 1/3 L

A C D B

L = 5 meter

21
Modul SAP2000
SAP2000
Struktur Rangka
MODUL SAP2000
STRUKTUR RANGKA

DATA BEBAN
Berat Sendiri, P = 250 kg ; Beban hidup orang P1 = 100 kg.
Angin dari kiri/kanan, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg.
1
Struktur Rangka adalah suatu struktur dengan material dari baja, tersusun dari
batang-batang baja yang dihubungkan satu sama lain dengan pelat-pelat buhul. Anggapan
yang diberlakukan pada struktur rangka ini adalah ”pada setiap titik buhul yang
menghubungkan batang-batang tadi tidak terdapat momen dan gaya lintang (M, D = 0)”.

Langkah-langkah :
1. Buatlah direktory tempat data-data SAP2000 tersimpan.
2. Buka SAP2000.
3. Tentukan satuan berat, panjang pada sudut kanan bawah layar monitor.

4. Menu File → New Model → Coordinate System Definition,


Pada gambar terlihat, rangka terbagi atas 8 grid (medan) pada arah sumbu X, dengan
panjang yang sama, yaitu sebesar 1,25 meter.

Jumlah grid/medan

Jarak grid/medan

5. OK.

2
6. Draw → Edit Grid → Direction → Z
Tulis pada Z location 0.75 meter.

Pilih Add Grid Line → OK.


7. Draw Special Joint.

8. Draw Frame Element.

3
9. Tunjuk frame dengan tombol kiri mouse, Edit → Divide Frame

10. Gambarkan frame yang belum selesai dengan Draw Frame Element

4
11. Tunjuk salah satu perletakan dengan tombol kiri mouse, setelah itu, Assign → joint
→ Restraints,

12. Untuk perletakan sebelah kiri pilih Sendi, kanan perletakan Rol.

Setelah gambar selesai,


13. Define → Materials,

5
14. Add New Material

Tentukan Material Nama : BAJA


Type of Design : Other
Mass per unit Volume : 0 (nol)
Weight per unit Volume : 0 (nol)

6
15. Tetapkan penampang, Define → Frame Sections → Modify Show Section,

Robahlah Material penampang FSEC1 menjadi BAJA, yang mempunyai massa per volume
= 0, dan berat per volume = 0. Dengan kata lain berat sendiri di konversi menjadi gaya
terpusat pada titik-titik buhul, yang akan ditetapkan kemudian.

7
16. Tetapkan jenis-jenis beban, Define → Static Load Cases,

P = berat sendiri
P1 = beban hidup (beban orang, P1 = 100 kg, Peraturan Muatan Indonesia)
WKI = beban angin datang dari kiri
WKA = beban angin datang dari kanan.

8
17. Tetapkan kombinasi muatan, Define → Load Combinations,

Add New Combo,

Peraturan Muatan Indonesia,


Pembebanan Tetap = Beban Mati + Beban Hidup (PTETAP)
Pembebanan Sementara = Beban Mati + Beban Hidup + Angin Kiri (PSEM1)
Pembebanan Sementara = Beban Mati + Beban Hidup + Angin Kanan (PSEM2)

9
COMB1, Title PTETAP, P load Case + P1 Load Case,

10
COMB2, Title PSEM1, P load Case + P1 Load Case + WKI Load Case,

11
COMB3, Title PSEM2, P load Case + P1 Load Case + WKA Load Case,

12
SKEMA SISTEM PEMBEBANAN

P Load Case (Berat Sendiri = beban mati) P

P P

P P

P P

P P

P P

1/2P 1/2P

P = 250 kg.

P1 Load Case (Beban Hidup Orang) P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 = 100 kg.

13
SKEMA SISTEM PEMBEBANAN

WKI Load Case (Beban Angin Dari Kiri)

1/2Wdv 1/2Wpv

1/2Wdh 1/2Wph

Wdv Wpv
Wdh Wph

1/2Wph
1/2Wdv

1/2Wdh 1/2Wph

Angin dari kiri, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg

WKA Load Case (Beban Angin Dari Kanan)


1/2Wpv 1/2Wdv

1/2Wph 1/2Wdh

Wpv Wdv
Wph Wdh

1/2Wdh
1/2Wpv

1/2Wph 1/2Wdh

Angin dari kanan, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg

14
17. Tunjuklah titik-titik buhul

Menu, Assign → Joint Static Loads → Forces

Pilih jenis beban, Load Case Name (P, P1, WKI atau WKA).
Arah gaya mengikuti sumbu Z untuk gaya-gaya P atau P1 (vertikal), dimana bila arahnya ke
bawah bertanda negatip dan ke atas positip.
Masukkanlah nilai gaya-gaya tersebut sesuai jenis beban, demikian seterusnya.

15
18. Bebaskan frame dari gaya lintang dan momen.
Menu, Assign → Frame → Releases
Beri tanda cek pada kotak yang sesuai.

19. Tetapkan jenis struktur untuk analisis.


Menu, Analyze → Set Option → Space Truss

16
20. Lakukan eksekusi program.
Menu, Analyze → Run

21. Melihat hasil analisis SAP2000 pada layar monitor.


Menu, Display →

17
1). Show Loads = melihat beban-beban yang bekerja dan
besar beban.
2). Show Deformed Shape = melihat pelenturan dan besar pelenturan.
3). Show Element Forces/Stresses = melihat gaya dalam (aksial).

22. Melihat hasil analisis SAP2000 pada print out.


Menu, File → Print Output Tables

Gambar struktur rangka dengan nomor buhul (joint) dan nomor batang (frame)

18
DATA PRINT OUT

LOAD COMBINATION MULTIPLIERS

COMBO COMBO TYPE CASE FACTOR LOAD TYPE TITLE

COMB1 ADD P 1 STATIC(DEAD) PTETAP


COMB1 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PTETAP
COMB2 ADD P 1 STATIC(DEAD) PSEM1
COMB2 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PSEM1
COMB2 ADD WKI 1 STATIC(WIND) PSEM1
COMB3 ADD P 1 STATIC(DEAD) PSEM2
COMB3 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PSEM2
COMB3 ADD WKA 1 STATIC(WIND) PSEM2

JOINT DISPLACEMENTS
(Pergeseran titik buhul)
Horisontal Vertikal

JOINT LOAD U1 U2 U3 R1 R2 R3

7 P 0.000490 0.000000 -0.001367 0 0 0


7 P1 0.000196 0.000000 -0.000547 0 0 0
7 WKI 0.000078 0.000000 -0.000106 0 0 0
7 WKA -0.000107 0.000000 0.000198 0 0 0
7 COMB1 0.000686 0.000000 -0.001914 0 0 0
7 COMB2 0.000765 0.000000 -0.002020 0 0 0
7 COMB3 0.000579 0.000000 -0.001716 0 0 0
8 P 0.000567 0.000000 -0.001367 0 0 0
8 P1 0.000227 0.000000 -0.000547 0 0 0
8 WKI 0.000100 0.000000 -0.000011 0 0 0
8 WKA -0.000129 0.000000 0.000104 0 0 0
8 COMB1 0.000794 0.000000 -0.001914 0 0 0
8 COMB2 0.000894 0.000000 -0.001925 0 0 0
8 COMB3 0.000664 0.000000 -0.001810 0 0 0

Catatan :
Deformasi dan rotasi,
U1, U2, U3 = deformasi ;
Ke bawah dan ke kiri = bertanda negatip
Ke atas dan ke kanan = bertanda positip
R1, R2, R3 = rotasi

19
FRAME ELEMENT FORCES
Gaya
Lokasi Normal Gaya Lintang Momen
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3

1 P 0.0 1869.6 0 0 0 0 0
1 P 63.7 1869.6 0 0 0 0 0
1 P 127.5 1869.6 0 0 0 0 0
1 P1 0.0 747.9 0 0 0 0 0
1 P1 63.7 747.9 0 0 0 0 0
1 P1 127.5 747.9 0 0 0 0 0
1 WKI 0.0 488.0 0 0 0 0 0
1 WKI 63.7 488.0 0 0 0 0 0
1 WKI 127.5 488.0 0 0 0 0 0
1 WKA 0.0 -590.5 0 0 0 0 0
1 WKA 63.7 -590.5 0 0 0 0 0
1 WKA 127.5 -590.5 0 0 0 0 0
1 COMB1 0.0 2617.5 0 0 0 0 0
1 COMB1 63.7 2617.5 0 0 0 0 0
1 COMB1 127.5 2617.5 0 0 0 0 0
1 COMB2 0.0 3105.5 0 0 0 0 0
1 COMB2 63.7 3105.5 0 0 0 0 0
1 COMB2 127.5 3105.5 0 0 0 0 0
1 COMB3 0.0 2027.0 0 0 0 0 0
1 COMB3 63.7 2027.0 0 0 0 0 0
1 COMB3 127.5 2027.0 0 0 0 0 0

Catatan :
Gaya normal = negatip berarti tekan, positip berarti tarik.

20
Modul SAP2000
SAP2000
BANGUNAN PORTAL
MODUL SAP2000
STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT 2D

Potongan
melintang

25X35 25X40 25X40

25X30 25X30 25X30 25X30 4m

25X35 25X40 25X30

25X30 25X30 25X30 25X30


4m

Potongan
melintang ARAH
MEMANJANG
yang ditinjau 25X35 25X40 25X30

4m
25X30 25X30 25X30 25X30

25X35 25X40 25X30

25X30 25X30 25X30 25X30 4m

25X35 25X40 25X30

ARAH MELINTANG

DENAH
1
Beban-beban yang diperhitungkan.
a. Beban mati (berat sendiri),
- Balok melintang (balok T diabaikan) dan kolom (dihitung SAP2000).
3
- Balok memanjang ukuran 25x30 cm, P = 0,25x0,30x4,0x2400 kg/m = 720 kg.
- Pelat lantai (metode ampelop diabaikan).
3
Atap, tebal t = 10 cm, Q1 = (4 m) x (0,10 m) x 2400 kg/m = 960 kg/m’.
3
Lantai, tebal t = 12 cm, Q2 = (4 m) x (0,12 m) x 2400 kg/m = 1152 kg/m’.

b. Beban hidup,
2
- Muatan hidup lantai (metode ampelop diabaikan) = 250 kg/m ,
2
MHL = (4 m) x 250 kg/m = 1000 kg/m’.
2
- Muatan angin datang Wd = (0,9) x 4m x 4m x 25kg/m = 360 kg ;
2
- Muatan angin pergi Wp = (0,4) x 4m x 4m x 25 kg/m = 160 kg
2
(tekanan angin minimum = 25 kg/m ).

KUAT PERLU (SK SNI 2002),


U = 1,4 DL (DL = beban mati = berat sendiri)
U = 1,2 DL + 1,6 LL (LL = muatan hidup lantai)
U = 1,2 DL + 1,0 LL ± 1,6 W (W = muatan angin kiri/kanan)

SISTEM PEMBEBANAN MUATAN MATI PELAT LANTAI DAN BALOK MEMANJANG.


(Metode ampelop diabaikan pada contoh ini)

PELAT

2
SISTEM PEMBEBANAN MUATAN HIDUP LANTAI DAN ANGIN.
1000 kg/m’ 1000 kg/m’

MHL1 MHL2

Sistem pembenanan untuk mendeteksi momen lapangan maksimum

1000 kg/m’ 1000 kg/m’

MHL3 MHL4

Sistem pembenanan untuk mendeteksi gaya normal kolom maksimum dan momen jepit maksimum

1/2Wd 1/2Wp

1/2Wp 1/2Wd

Wd Wp Wd

Wp

WKI WKA

Angin dari kiri Angin dari kanan


Sistem pembenanan untuk mendeteksi gaya normal kolom maksimum
Wd = 360 kg ; Wp = 160 kg

3
Menu SAP 2000
Struktur portal adalah suatu struktur dengan material dari baja/beton, tersusun dari
balok dan kolom, dimana pada hubungan balok dan kolom terdapat momen dan gaya
lintang.

Langkah-langkah :
1. Buatlah direktory tempat data-data SAP2000 tersimpan.
2. Buka SAP2000.
3. Tentukan satuan berat, panjang pada sudut kanan bawah layar monitor.

4. Menu File → New Model From Template


Pilih portal,

Portal terbagi atas 3 bentang (bays) dan 3 tingkat (story), dengan tinggi tingkat 4
meter dan lebar bentang 4 meter.
OK.

4
5. Robah perletakan dari Sendi menjadi perletakan jepit.
Menu, Assign → Joint → Restraints

6. Blok 2 bentang sebelah kanan, untuk merobah panjang bentang paling kiri dari 4
meter menjadi 5 meter.
Menu, Edit → Move

Tulis pada baris Delta X = 1 (artinya 1 meter)

5
7. Blok bentang paling kanan, untuk merobah panjang bentang yang ditengah dari 4
meter menjadi 6 meter.
Menu, Edit → Move

Tulis pada baris Delta X = 2 (artinya 2 meter)

8. Tetapkan Material.
Menu, Define → Materials

6
Tetapkan, Massa persatuan volume = 240 kg/m3, berat persatuan volume = 2400 kg/m3.

9. Tetapkan penampang balok dan kolom.


BALOK1 = 25x35, BALOK2 = 25x40, BALOK3 = 25x30
KOLOM1 = 25x25, KOLOM2 = 30x30.
Menu,
Define → Frame Sections → Add Rectangular,

7
Dan seterusnya.....

10. Tetapkan jenis-jenis beban, Define → Static Load Cases,

8
LOAD1 = berat sendiri balok dan kolom (BEBAN MATI).
PELAT = berat sendiri pelat dan balok memanjang (BEBAN MATI).
MHL1 = beban hidup lantai (momen maksimum lapangan).
MHL2 = beban hidup lantai (momen maksimum lapangan).
MHL3 = beban hidup lantai (gaya normal maksimum kolom dan momen jepit
maksimum balok).
MHL4 = beban hidup lantai (gaya normal maksimum kolom dan momen jepit
maksimum balok).
WKI = angin dari kiri.
WKA = angin dari kanan.

11. Tetapkan kombinasi muatan, Define → Load Combinations,

9
Add New Combo,

KUAT PERLU (SK SNI 2002),


U = 1,4 DL (DL = beban mati = berat sendiri)
U = 1,2 DL + 1,6 LL (LL = muatan hidup lantai)
U = 1,2 DL + 1,0 LL ± 1,6 W (W = muatan angin kiri/kanan)

COMB1, Title U=1,4DL, LOAD1 load Case + PELAT Load Case,

10
COMB2, Title U=1,2DL+1,6LL,
LOAD1 load Case + PELAT Load Case + MHL1 Load Case,

Dan seterusnya,
COMB3, Title U=1,2DL+1,6LL,
LOAD1 load Case + PELAT Load Case + MHL2 Load Case

COMB4, Title U=1,2DL+1,6LL,


LOAD1 load Case + PELAT Load Case + MHL3 Load Case

COMB5, Title U=1,2DL+1,6LL,


LOAD1 load Case + PELAT Load Case + MHL4 Load Case

COMB6, Title U=1,2DL+1,0LL+1,6WKI,


LOAD1 load Case + PELAT Load Case + MHL4 Load Case + WKI Load Case

COMB7, Title U=1,2DL+1,0LL+1,6WKA,


LOAD1 load Case + PELAT Load Case + MHL4 Load Case + WKA Load Case

SARAN :
Lebih baik membuat kombinasi beban sendiri dengan menggunakan Microsoft Excel,
karena dapat dilihat langsung hasil dari gaya-gaya dalam, sehingga dapat diambil
keputusan untuk mengkombinasikan, sistem beban mana di kombinasikan dengan sistem
beban yang mana sekaligus dapat mengalikannya dengan faktor beban (SK SNI 2002).
11
12. Menetapkan gaya-gaya yang bekerja.

Menu, Assign → Frame Static Loads → Point and Uniform


Pilih jenis beban, Load Case Name (PELAT, MHL1, MHL2, MHL3, MHL4, WKI atau
WKA).

12
13. Lakukan eksekusi program.
Menu, Analyze → Run

14. Melihat hasil analisis SAP2000 pada layar monitor.


Menu, Display →

(1). Show Loads = melihat beban-beban yang bekerja dan besar beban.
(2). Show Deformed Shape = melihat pelenturan dan besar pelenturan.
(3). Show Element Forces/Stresses = melihat gaya dalam (aksial).

15. Melihat hasil analisis SAP2000 pada print out.


Menu, File → Print Output Tables

13
LOC
4,00 m

LOC
0,00 m

Gambar struktur portal dengan nomor buhul (joint) dan nomor batang (frame)

DATA PRINT OUT


Satuan
FRAME ELEMENT FORCES ton-m’

FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3

1 LOAD1 0.000 -3.711 -0.045 0.000 0.000 0.000 -0.059


1 LOAD1 2.000 -3.279 -0.045 0.000 0.000 0.000 0.031
1 LOAD1 4.000 -2.847 -0.045 0.000 0.000 0.000 0.120
1 PELAT 0.000 -13.166 -0.295 0.000 0.000 0.000 -0.389
1 PELAT 2.000 -12.734 -0.295 0.000 0.000 0.000 0.201
1 PELAT 4.000 -12.302 -0.295 0.000 0.000 0.000 0.792
1 MHL1 0.000 -5.748 0.075 0.000 0.000 0.000 0.091
1 MHL1 2.000 -5.316 0.075 0.000 0.000 0.000 -0.058
1 MHL1 4.000 -4.884 0.075 0.000 0.000 0.000 -0.207
1 MHL2 0.000 -8.357 -0.383 0.000 0.000 0.000 -0.498
1 MHL2 2.000 -7.925 -0.383 0.000 0.000 0.000 0.268
1 MHL2 4.000 -7.493 -0.383 0.000 0.000 0.000 1.035
1 MHL3 0.000 -10.295 -0.251 0.000 0.000 0.000 -0.315
1 MHL3 2.000 -9.863 -0.251 0.000 0.000 0.000 0.188
1 MHL3 4.000 -9.431 -0.251 0.000 0.000 0.000 0.690
1 MHL4 0.000 -3.223 -0.029 0.000 0.000 0.000 -0.060
1 MHL4 2.000 -2.791 -0.029 0.000 0.000 0.000 -0.003
1 MHL4 4.000 -2.359 -0.029 0.000 0.000 0.000 0.055
1 WKI 0.000 -3.262 0.248 0.000 0.000 0.000 0.656
1 WKI 2.000 -2.830 0.248 0.000 0.000 0.000 0.160
1 WKI 4.000 -2.398 0.248 0.000 0.000 0.000 -0.337
1 WKA 0.000 -4.160 -0.336 0.000 0.000 0.000 -0.770
1 WKA 2.000 -3.728 -0.336 0.000 0.000 0.000 -0.098
1 WKA 4.000 -3.296 -0.336 0.000 0.000 0.000 0.575
14
1 COMB1 0.000 -23.628 -0.476 0.000 0.000 0.000 -0.628
1 COMB1 2.000 -22.418 -0.476 0.000 0.000 0.000 0.325
1 COMB1 4.000 -21.209 -0.476 0.000 0.000 0.000 1.278
1 COMB2 0.000 -29.449 -0.289 0.000 0.000 0.000 -0.392
1 COMB2 2.000 -27.721 -0.289 0.000 0.000 0.000 0.186
1 COMB2 4.000 -25.993 -0.289 0.000 0.000 0.000 0.764
1 COMB3 0.000 -33.624 -1.021 0.000 0.000 0.000 -1.335
1 COMB3 2.000 -31.896 -1.021 0.000 0.000 0.000 0.708
1 COMB3 4.000 -30.168 -1.021 0.000 0.000 0.000 2.751
1 COMB4 0.000 -36.725 -0.810 0.000 0.000 0.000 -1.041
1 COMB4 2.000 -34.997 -0.810 0.000 0.000 0.000 0.579
1 COMB4 4.000 -33.269 -0.810 0.000 0.000 0.000 2.199
1 COMB5 0.000 -25.409 -0.454 0.000 0.000 0.000 -0.634
1 COMB5 2.000 -23.681 -0.454 0.000 0.000 0.000 0.274
1 COMB5 4.000 -21.953 -0.454 0.000 0.000 0.000 1.183
1 COMB6 0.000 -35.767 -0.262 0.000 0.000 0.000 0.197
1 COMB6 2.000 -33.607 -0.262 0.000 0.000 0.000 0.722
1 COMB6 4.000 -31.447 -0.262 0.000 0.000 0.000 1.246
1 COMB7 0.000 -30.131 -0.975 0.000 0.000 0.000 -1.830
1 COMB7 2.000 -27.971 -0.975 0.000 0.000 0.000 0.120
1 COMB7 4.000 -25.811 -0.975 0.000 0.000 0.000 2.069

15
DAFTAR PUSTAKA

Nawangalam, Purbolaras. Dkk. 2011. Belajar SAP 2000 Seri 1. Yogyakarta:


Zamll Publishing
Nawangalam, Purbolaras. Dkk. 2011. Belajar SAP 2000 Seri 2. Yogyakarta:
Zamll Publishing
Pamungkas, A dan Harianti, E.2009. Gedung Beton Bertulang Tahan
Gempa.Surabaya: ITSPress.
SNI-1729-2002
SNI-2847-2002
User manual sap 2000
Wigroho, 1--1. Y. 2001. Analisis & Perancangan Struktur Frame
Menggunakan S4P 2000 versi 7.42. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai