0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
969 tayangan8 halaman

AKTIVITAS 2 Diskusi 2 Algoritma Dan Pemrograman

Dokumen tersebut membahas tentang representasi algoritma menggunakan flowchart dan pseudocode. Metode representasi algoritma lainnya seperti structured English, diagram Nassi-Schneiderman, dan UML juga dijelaskan secara singkat. Contoh flowchart dan pseudocode untuk mengurutkan angka acak (3, 1, 4, 2) disajikan.

Diunggah oleh

Sujiah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
969 tayangan8 halaman

AKTIVITAS 2 Diskusi 2 Algoritma Dan Pemrograman

Dokumen tersebut membahas tentang representasi algoritma menggunakan flowchart dan pseudocode. Metode representasi algoritma lainnya seperti structured English, diagram Nassi-Schneiderman, dan UML juga dijelaskan secara singkat. Contoh flowchart dan pseudocode untuk mengurutkan angka acak (3, 1, 4, 2) disajikan.

Diunggah oleh

Sujiah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

Nama: Dwi Juliyani R.

P
NIM: 044433516
Prodi: Sistem Informasi
Nama Tutor: Oki Arifin, S.Kom., M.Cs.
Matkul: MSIM4203/ Algoritma dan Pemrograman

Assalamualaikum wr.wb yang terhormat bapak Oki Arifin, S.Kom., M.Cs. izin menanggapi
diskusi 2 kali ini pada AKTIVITAS BELAJAR 2

1. Bagaimana merepresentasikan Algoritma dengan menggunakan Flowchart dan


Pseudocode?

Merepresentasikan algoritma dengan menggunakan flowchart dan pseudocode adalah


dua cara yang umum digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah dalam sebuah
algoritma.

1. Flowchart:
o Flowchart adalah representasi visual dari algoritma menggunakan simbol-
simbol yang merepresentasikan langkah-langkah dan keputusan dalam
alur logis.
o Setiap simbol dalam flowchart mewakili jenis operasi atau tindakan
tertentu, seperti proses, keputusan (percabangan), atau pengulangan
(loop).
o Contoh simbol yang umum digunakan dalam flowchart antara lain:
▪ Terminal (awal/akhir)
▪ Proses
▪ Keputusan (percabangan)
▪ Penghubung
▪ Input/output
o Flowchart membantu visualisasi algoritma secara menyeluruh dan
memahami alur kerja dengan lebih baik.
2. Pseudocode:

• Pseudocode adalah representasi teks informal dari algoritma, yang menggunakan


bahasa yang mirip dengan bahasa pemrograman, tetapi lebih dekat dengan
bahasa manusia.
• Pseudocode tidak memiliki aturan sintaksis yang ketat seperti bahasa
pemrograman, tetapi lebih berfokus pada logika dan alur kerja.
• Pseudocode berguna untuk merencanakan dan menjabarkan langkah-langkah
algoritma tanpa harus memikirkan detail sintaksis dari bahasa pemrograman
yang spesifik.
• Contoh pseudocode untuk menggambarkan sebuah algoritma dapat berupa
langkah-langkah sederhana yang ditulis dalam bahasa sehari-hari, seperti
"mengulangi langkah ini sebanyak 5 kali" atau "jika kondisi A terpenuhi, lakukan
langkah B; jika tidak, lakukan langkah C".

contoh flowchart:

contoh Pseudocode:
2. Apakah untuk merpresentasikan Algoritma hanya dengan menggunakan Flowchart
dan Pseudocode saja, jika ada yang lain gambarkan secara singkat.

Selain menggunakan flowchart dan pseudocode, ada beberapa cara lain untuk
merepresentasikan algoritma:

I. Structured English:

• Mirip dengan pseudocode, tetapi lebih terstruktur dalam format kalimat bahasa
Inggris yang teratur.
• Digunakan untuk menjabarkan langkah-langkah algoritma dengan jelas dan
teratur. Contoh:

II. Diagram Nassi-Shneiderman:

• Merupakan representasi visual algoritma yang menggunakan blok-blok untuk


merepresentasikan struktur algoritma seperti pemilihan (IF), pengulangan (LOOP),
dan proses.
• Berguna untuk menunjukkan alur program secara terstruktur.
contoh

III. UML (Unified Modeling Language):


• Diagram UML dapat digunakan untuk merepresentasikan algoritma dengan
menggunakan diagram-diagram seperti diagram aktivitas atau diagram sekuen.
• Berguna untuk memodelkan alur kerja secara visual.

contoh:

[Start] -> [Input nilai A] -> [Decision: A > 0?] -> [Yes] -> [Process: A + 10] -> [Output hasil] -> [End]

| ^

+---------> [No] -------------------------+


IV. Flowchart berbasis UML:
• Flowchart dapat dikembangkan dengan menggunakan notasi-notasi dari UML
untuk mendetailkan struktur algoritma dengan lebih spesifik.

Contoh:

[Start]

[Input nilai A] -> [Decision: A > 0?] -> [Yes] -> [Process: A + 10] -> [Output hasil] ->
[End]

| ^

+-------------+

[No] -> [Process: A - 5] -> [Output hasil] -> [End]


3. Sebuah Angka Acak 3, 1, 4, 2. Buatlah algoritma yang direpresentasikan dalam bentuk
flowchart dan pseudocode untuk mengurutkan data tersebut.

Berikut adalah representasi algoritma pengurutan angka acak (3, 1, 4, 2) dalam bentuk
flowchart dan pseudocode:

• Flowchart:

[Start] --> [Input list angka: 3, 1, 4, 2] --> [Proses pengurutan] --> [Output hasil] -->
[End]

| |

+---------> [Urutkan secara ascending] -+

• Pseudocode:

Untuk mengimplementasikan algoritma pengurutan secara ascending, kita dapat


menggunakan algoritma sorting seperti Bubble Sort, Selection Sort, atau Insertion Sort.
Berikut adalah contoh pseudocode untuk Bubble Sort:
Pseudocode di atas dapat dimasukkan ke dalam algoritma pengurutan yang lebih besar
untuk mengurutkan list angka (3, 1, 4, 2).
Sumber referensi:

• Cormen, T. H., Leiserson, C. E., Rivest, R. L., & Stein, C. (2009). Introduction to
Algorithms (3rd ed.). The MIT Press.
• Sebesta, R. W. (2015). Concepts of Programming Languages (11th ed.). Pearson.

Anda mungkin juga menyukai