0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Modul 2

Modul ini membahas tentang desain penelitian dan studi kepustakaan. Materi utama meliputi pengertian desain penelitian, proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian, jenis-jenis desain penelitian seperti desain dengan kontrol dan tanpa kontrol. Tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang merencanakan dan melaksanakan penelitian secara sistematis dan ilmiah.

Diunggah oleh

Andika Nugraha
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Modul 2

Modul ini membahas tentang desain penelitian dan studi kepustakaan. Materi utama meliputi pengertian desain penelitian, proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian, jenis-jenis desain penelitian seperti desain dengan kontrol dan tanpa kontrol. Tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang merencanakan dan melaksanakan penelitian secara sistematis dan ilmiah.

Diunggah oleh

Andika Nugraha
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 13

MODUL PERKULIAHAN II

Metodologi
Penelitian
1. Desain Penelitian
2. Studi kepustakaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

00
Fakultas Program Kode MK Nama Dosen
Studi

Abstract Kompetensi
Kuliah kedua ini memuat materi Pengetahuan mengenai desain
tentang desain perencanaan dan perencanaan dan pelaksanaan
pelaksanaan penelitian, bahan dan penelitian, bahan dan sumber
sumber bacaan bacaan
Pembahasan
2.1 DESAIN PENELITIAN

2.1.1 Umum

Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperlukan suatu desain
penelitian, yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalnya penelitian yang
akan dikerjakan. Desain penelitian harus mengikuti metode penelitian.

Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya
mengenai pengumpulan dan analisa data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, desain
penelitian mencakup proses-proses berikut:

a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan


dengan penelitian sebelumnya.

c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, ruang


lingkup (scope) dan hipotesa untuk diuji.

d. Membangun penyelidikan atau percobaan.

e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.

f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.

g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.

i. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi


serta inferensi statistik.

j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data,
generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa
saran-saran dan kerja penelitian yang akan dating (rekomendasi).

Dari proses di atas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri atas dua bagian,
yaitu:

a. Perencanaan penelitian, dan

b. Pelaksanaan penelitian atau proses oprasional penelitian.

Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
rumusan masalah sampai dengan perumusan hipotesa serta kaitannya dengan teori
dan kepustakaan yang ada. Proses selebihnya merupakan tahap operasional dari
penelitian.

Desain penelitian tidak pernah dilihat sebagai ilmiah atau tidak ilmiah, tetapi dilihat dari
segi baik atau tidak baik saja. Karena desain juga mencakup rencana studi maka di dalamnya
selalu ada trade off antara kontrol atau tanpa kontrol, antara objektivitas dengan subjektivitas.
Desain tergantung pada derajat akurasi yang diinginkan, level pembuktian dari tingkat
perkembangan dari bidang ilmu yang bersangkutan.

Desain yang tepat sekali tidak pernah ada. Hipotesa dirumuskan bisa dalam bentuk
alternative, karena itu desain juga, dapat berbentuk alternatif-alternatif. Desain yang dipilih
biasanya merupakan kompromi, yang banyak ditentukan oleh pertimbangan-petimbangan
praktis.

2.1.2 Desain Dalam Merencanakan Penelitian

Dalam merencanakan penelitian, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan


evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui dalam memecahkan
masalah. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesa dirumuskan dan diuji
dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari
beberapa petunjuk tentang desain yang akan dibuat untuk penelitian yang akan
dikembangkan. Pemilihan desain biasanya dimulai ketika seseorang peneliti sudah mulai
merumuskan hipotesa-hipotesanya. Tetapi aspek yang paling penting adalah berkenaan
dengan apakah suatu hipotesa yang khas diterjemahkan ke dalam fenomena-fenomena yang
diamati dan apakah metode penelitian yang akan dipilih akan dapat menjamin diperolehnya
data yang diperlukan untuk menguji hipotesa tersebut. Sampai pada taraf ini, si peneliti
dihadapkan kepada pilihan metode yang akan dipakai dalam penelitian. Apakah akan
digunakan metode survei, metode eksperirnen ataukah metode kualitatif yang tidak
berstruktur. Juga telah dapat dipertimbangkan apakah dengan biaya yang tersedia serta
jumlah serta ketrampilan dari orang-orang yang akan dilibatkan dalam penelitian sudah cukup
tersedia untuk melaksanakan penelitian. Desain untuk perencanaan penelitian bertujuan
untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian
hipotesa, maupun dalam membuat kesimpulan. Desain rencana penelitian yang baik akan
dapat menterjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis.
Tiap langkah dari desain perencanaan penelitian memerlukan pengambilan keputusan yang
tepat oleh si peneliti. Keputusan yang diambil harus merupakan kompromi antara penggunaan
metode ilmiah yang sangat sukar dan kondisi sumber yang tersedia. Kompromi-kompromi ini

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
dapat menghasilkan rencana penelitian yang cocok dengan masyarakat ilmiah setempat serta
taraf pengembangan ilmu itu sendiri.

2.1.3 Desain Pelaksanaan Penelitian

Desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan


serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-
alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang
dikumpulkan. Dalam pelaksanaan penelitian termasuk juga proses analisa data serta
membuat pelaporan. Desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas:

a. Desain Sampel. Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat
bergantung pada pandangan efisiensi. Dalam desain sampling ini termasuk:

 mendefinisikan populasi,

 menentukan besarnya sampel dan,

 menetukan sampel yang representatif.

Definisi dari sampling sangat bergantung pada hipotesa. Dalam menentukan besar
sample, pemilihannya perlu dihubungkan dengan tujuan penelitian serta banyaknya
variable yang ingin dikumpulkan.

Dalam merencanakan desain dari sampling diperlukan teknik-teknik untuk memperoleh


sampling yang representatif. Memang terdapat perbedaan pendapat apakah sampling
yang diambil harus probability sampling, atau judgemental sampling, tetapi perbedaan di
atas baru perlu dipertimbangkan untuk disesuaikan dengan kesimpulan yang akan diambil
serta inferensi statistik yang akan dibuat. Kombinasi kedua teknik sampling di atas dapat
juga dilaksanakan.

Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode eksperimnetal, maka dalam masalah
desain sampling, penekanan lebih diarahkan kepada pemilihan desain percobaan yang
cocok. Dalam pemilihan desain percobaan ini si peneliti selalu dituntun oleh derajat
akurasi yang ingin dicapai, validitas yang ingin diperoleh serta error yang ingin
diminimasikan. Kondisi homogenitas dari media percobaan juga menentukan desain
percobaan mana yang lebih baik dan lebih efisien untuk digunakan.

b. Desain dari Instrumen atau Alat. Yang dimaksud dengan alat di sini adalah alat untuk
mengumpulkan data. Walau metode penelitian apa saja yang digunakan, masalah desain
terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menentukan sekali dalam pengujian
hipotesa. Alat yang digunakan dapat saja sangat berstruktur (seperti check list dari

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
questionair atau schedule), kurang berstruktur seperti interview guide ataupun suatu
outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung. Pemilihan alat harus
dievaluasikan sebaik mungkin sehingga alat tersebut cocok dengan informasi yang
diinginkan untuk memperoleh data yang cukup reliabel. Kecuali dalam penelitian
percobaan, maka alat yang digunakan dalam penelitian sosial sukar menjamin
terdapatnya validitas mutlat dari observasi data.

c. Desain analisa. Secara ideal desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum
pengumpulan data dimulai. Jika desain dalam memformulasikan hipotesa sudah cukup
baik, maka desain analisa secara paralel dapat dikembangkan dari desain merumuskan
hipotesa tersebut. Hipotesa tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisa yang
akan dibuat.

Dalam desain analisa, maka diperlukan sekali alat-alat yang digunakan untuk membantu
analisa. Penggunaan statistik, formula-formula matematik dan asumsi-asumsi yang tepat
yang sesuai dengan keperluan analisa harus dipilih sebaik-baiknya.

2.1.4 Jenis-Jenis Desain Penelitian

Pengelompokan desain percobaan yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena
masing-masing ahli mengelompokkan jenis desain penelitian sesuai dengan kondisi dari
ilmuwan sendiri. Namun, bila semua pengelompokan jenis desain tersebut disimak dengan
baik, maka desain penelitian hanya dapat dibagi menjadi 6 jenis yaitu:

a. Desain untuk penelitian yang ada kontrol. Desain penelitian ini adalah desain percobaan
atau desain bukan percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai kontrol. Dalam desain
percobaan, beberapa variable dikontrol dan beberapa merupakan kontrol. Dalam
percobaan, si peneliti mengadakan manipulasi terhadap beberapa variabel atau faktor
yang merupakan fenomena yang menyebabkan munculnya hasil yang sedang diteliti.
Desain percobaan ini biasanya dipakai untuk meneliti fenomena natura.

Di lain pihak, terdapat kesulitan untuk mengadakan percobaan jika objeknya adalah
manusia. Dalam hal ini, maka percobaan sejati tidak bisa dilakukan. Karena itu, si peneliti
mengadakan percobaan semu dengan kontrol yang tidak berapa ketat. Kontrol ini dapat
dilaksanakan dengan randominasi, manipulasi melalui pemilihan kelompok yang
mempunyai sifat atau karakter yang berbeda dan dengan mengontrol secara statistik.

b. Desain penelitian deskriptif-analisis. Penelitian yang noneksperimental dapat dibagi atas


penelitian deskriptif dan penelitian analitis. Penelitian deskriptif adalah studi untuk
menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Dalam desain studi deskriptif ini,

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
termasuk desain untuk formulatif dan eksploratif yang berkehendak hanya untuk
mengenal fenomena-fenomena untuk keperluan studi selanjutnya.

Disamping penelitian deskriptif, terdapat juga desain untuk penelitian analitis. Walaupun
sangat kecil perbedaan antara studi deskriptif dan analitis, tetapi pada studi analitis,
analisa ditujukan untuk menguji hipotesa-hipotesa dan mengadakan interpretasi yang
lebih dalam tentang hubungan-hubungan. Desain studi analisa lebih banyak dibatasi oleh
keperluan-keperluan pengukuran-pengukuran, dan menghendaki suatu desain yang
menggunakan model seperti pada desain percobaan.

c. Desain penelitian lapangan atau bukan. Desain untuk penelitian percobaan lebih banyak
dilakukan di lapangan. Keadaan serta tingkat kontrol yang dapat dilakukan juga
dipengaruhi oleh ada tidaknya kerja lapangan dalam penelitian.

Metode survei menggunakan kombinasi dari teknik yang mencakup sample yang cukup
besar sampai teknik pengamatan yang kurang formal dengan sample kecil dan kualitatif,
ataupun studi yang cukup intensif mengenai suatu fenomena. Metode survei dilaksanakan
di lapangan, karenanya desain untuk penelitian survey sangat bergantung pada pemilihan
responden, pemilihan alat mengumpulkan data, prosedur-prosedur yang dilaksanakan
serta kondisi di lapangan.

Desain percobaan dengan mempertimbangkan ada tidaknya penelitan lapangan sangat


erat hubungannya dengan ada tidaknya kontrol dalam mengumpulkan data. Peneliti dapat
membuat kontrol yang ketatpada percobaan laboratorium. Kemampuan memakai kontrol
sedikit berkurang jika desain percobaan dilakukan di lapangan.

d. Desain penelitian dalam hubungannya dengan waktu. Dalam desain survei, masalah
waktu yang digunakan dalam mengumpulkan data perlu sekali diperhatikan. Jika data
dikumpulkan dengan cara cross section, maka penelitian dinamakan one time cross
sectional study. Tetapi jika data dikumpulkan untuk suatu periode tertentu, dan responden
yang digunakan pada periode lain adalah kelompok yang tidak serupa dengan kelompok
pada pengumpulan data pertama, maka desain tersebut dinamakan desain studi panel.
Jika data dikumpulkan pada lebih dari dua tim waktu dengan menggunakan kelompok
responden yang sama, maka desain studi dinamakan studi longitudinal.

Jika data dikumpulkan beberapa kali dengan interval yang regular yang memakai suatu
interval yang lama, maka penelitian tersebut dinamakan studi time series, atau studi trend.

e. Desain dengan tujuan evaluatif atau bukan. Dalam suatu horizon penelitian, maka dapat
dipikirkan suatu penelitian yang melulu dengan tujuan mengumpulkan pengetahuan atau
penelitian dasar, dan pada ujung yang horizon lain adanya penelitian tindakan yang

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
bertujuan terapan yang hasilnya dengan segera diperlukan untuk merumuskan kebijakan.
Kemudian terdapat pula suatu penelitian yang dinamakan penelitian evaluatif, yang
merupakan penelitian yang berhubungan keputusan administrative terhadap aplikasi hasil
penelitian.

Penelitian evaluatif dapat didefinisikan sebagai penentuan (apakah berdasarkan pada


opini, catatan, data subjektif, atau objektif) hasil (apakah baik atau tidak baik, sementara
atau permanent, segera atau ditunda) yang diperoleh dengan beberapa kegiatan (suatu
program, sebagian dari program, dan sebagainya) yang dibuat untuk memperoleh suatu
tujuan tentang nilai atau perfomansi.

Orientasi dari penelitian evaluatif adalah assesmen atau appraisal dari kualitas dan
kuantitas kegiatan serta meneliti faktor-faktor yang membuat kegiatan tersebut berhasil.

Dalam penelitian evaluatif ini, peneliti harus membuat desain sehingga pertanyaan-
pertanyaan tentang aspek evaluasi dapat terjawab. Misalnya, pertanyaan tentang kualitas
dan kuantitas upaya, hasil dari upaya, efisiensi, spesifikasi mengapa dan bagaimana
program tersebut sukses dan sebagainya.

Desain harus berisi analisa, bisa di lapangan atau tidak di lapangan.

Desain penelitian evaluatif harus selalu mengenai perubahan yang terjadi menurut waktu.

f. Desain peneltian dengan data primer/sekunder. Sebagaian besar dari tujuan desain
penelitian adalah untuk memperoleh data yang relevan, dapat dipercaya, dan valid. Dalam
mengumpulkan data, maka si peneliti dapat bekerja sendiri untuk mengumpulkan data
atau menggunakan data orang lain. Jika data primer yang diinginkan, maka si peneliti
dapat menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung
(participant atau nonparticipant), menggunakan informan, menggunakan questionair,
schedule atau interview guide, dan sebagianya.

Jika data yang diinginkan adalah data primer, maka desain yang dibuat harus menjamin
pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden.
Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan
evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus
menerima limitasi-limitasi dari data tersebut.

Desain penelitian merupakan perpaduan antara keputusan dan revisi, dimana suatu
keputusan yang diambil selalu diiringi dengan pengaruh adanya keseimbangan dalam proses.
Sudah terang tiap keputusan harus disandarkan kepada metode ilmiah, tetapi
menterjemahkan keputusan tersebut dalam suatu prosedur operasional yang khas
memerlukan seni dan ketrampilan. Desain yang ideal sekurang-kurangnya harus mempunyai

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
cirri-ciri berikut ini:

a. Dibentuk berdasarkan pada metode ilmiah

b. Dapat dilaksanakan dengan data dan teknik yang ada.

c. Cocok untuk tujuan penelitian, dalam artian harus menjamin validitas penemuan untuk
memecahkan masalah.

d. Harus ada originalitas dalam membuat desain yang inventif sifatnya.

e. Ada keindahan dalam desain, dalam artian bahwa desain tersebut seimbang.

f. Desain harus cocok dengan biaya penelitian, dan dengan kemampuan sumber daya
manusia.

2.2 STUDI KEPUSTAKAAN

2.2.1 Umum

Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang penting sekali
dalam metode ilmiah. Memperoleh infomasi dari penelitian terdahulu harus
dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data
primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian
lapangan maupun laboratorium atau di dalam museum. Menelusuri literatur yang ada
serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat
diperlukan dalam mengerjakan penelitian.

Survei terhadap data yang telah tersedia dapat dikerjakan setelah masalah penelitian
dipilih atau dilakukan sebelum masalah dipilih. Jika studi kepustakaan dilakukan sebelum
pemilihan masalah, penelaahan kepustakaan termasuk memperoleh ide tentang masalah apa
yang paling up to date untuk dirumuskan dalam penelitian.

Dengan mengadakan survei terhadap data yang telah ada, si peneliti bertugas
menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan,
mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau
dalam menganalisa data, yang telah pernah digunakan oleh peneliti-peneliti
terdahulu; memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih, serta
menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan. Studi literatur, selain
dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan
untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah
berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang telah pernah
dibuat, sehingga sitasi yang diperlukan dapat diperoleh. Dengan mengadakan studi

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
terhadap literatur yang telah ada, si peneliti juga dapat belajar secara lebih sistematis lagi
tentang cara-cara menulis karya ilmiah, cara mengungkapkan buah pikiran yang akan
membuat si peneliti lebih kritis dan analitis dalam mengerjakan penelitiannya sendiri.

2.2.2 Mengenal Perpustakaan

Dalam rangka menelusuri literatur serta menelaah studi yang ada pada perpustakaan,
maka si peneliti harus lebih dahulu mengenal perpustakaan secara lebih baik, termasuk
sistem pelayanan, sistem penyusunan literatur dan klasifikasi buku yang dianut oleh
perpustakaan tersebut. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang suatu perpustakaan
yaitu antara lain:

a. Sistem pelayanan. Sistem pelayanan perpustakaan secara umum dapat dibagi atas dua
jenis, yaitu:

 sistem tertutup, dan

 sistem terbuka.

b. Sistem Klasifikasi. Dalam mengenal perpustakaan, si peneliti juga harus mengetahui


sistem klasifikasi buku/literatur yang dianut oleh perpustakaan tersebut, dalam
mengatur buku-bukunya. Sistem klasifikasi diatur menurut jumlah bahan bacaan yang
ada, mulai dari yang tersulit sampai kepada yang cukup standar, ataupun yang
sederhana. yang disesuaikan dengan kondisi perpustakaan yang sedang dibina.

Dalam klasifikasi standar, maka ada dua sistem umum klasifikasi yang dianut, yaitu:

 Sistem Library of Congress (LC)

 Sistem Dewey Decimal (DD)

2.2.3 Sumber Bacaan

Sumber bacaan banyak sekali, dari buku teks sampai dengan surat kabar. Dalam penelitian
ilmiah, selain dari buku referensi, digunakan juga sumber-sumber berikut:

a. Buku Teks, adalah tulisan ilmiah yang dijilid rapi yang diterbitkan dengan interval yang
tidak tentu. Buku teks berkenaan dengan suatu bidang ilmu yang isinya menyeluruh dan
biasanya digunakan sebagai buku wajib dalam mata kuliah tertentu. Contoh dari buku teks
adalah sebagai berikut:

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
 Pengantar Ekonomi Pertanian, karangan Mubyarto. Diterbitkan oleh Lembaga
Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3S), Jakarta, tahun
1977).

 Experimental Design, Procedures for the Behavioral Sciences, karangan Robert


R. Kirk, diterbitkan oleh Brooks/Cole Publishing Co., Belmont, California, tahun 1968.

b. Jurnal, ialah majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah atau hasil-hasil seminar yang
diterbitkan oleh Himpunan Profesi Ilmiah. Biasanya terbit sekali tiga bulan, atau sekitar 3-
4 jilid setahun. Contoh:

 Journal of Economic Entomology, diterbitkan oleh Entomological Society of


America.

 Journal of Animal Science, diterbitkan oleh American Society of Animal Science.

c. Review Journal, adalah majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel yang dipersingkat dalam
suatu cabang pengetahuan. Singkatan artikel bukan saja berisi ikhtisar dari hasil
penemuan tetapi dimulai dari masalah dan termasuk metode penelitian. Review Journal
diterbitkan secara berkala. Contoh:

 Science Progress

 Biological Review

 Botanical Review

 Quarterly Review of Biology

 Economic Review

 Abstract Journal.

d. Abstact Journal, adalah majalah ilmiah yang berisi singkatan atau ikhtisar dari artikel-
artikel dari jurnal-jurnal terbaru. Artikel singkatan berisi judul, metode serta kesimpulan.
Artikel yang disingkatkan tidak lebih dari artikel yang baru diterbitkan oleh jurnal-juarnal,
antara 8-10 bulan yang lampau.

e. Periodical, adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala oleh lembaga-lembaga
baik pemerintah atau swasta yang bersisi hasil penelitian yang dikerjakan. Banyak
periodical diterbitkan oleh Perguruan Tinggi.

f. Yearbook, adalah buku mengenai fakta-fakta dan statistik setahun yang diterbitkan
tiap tahun oleh lembaga pemerintah atau swasta, yang diterbitkan tiap tahun. Ada
kalanya tiap tahun yearbook yang dikeluarkan membahas suatu masalah bidang ilmu.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
g. Buletin, adalah tulisan ilmiah pendek yang terbit secara berkala yang berisi catatan-
catatan ilmiah ataupun petunjuk-petunjuk ilmiah tentang satu kegiatan operasional.
Biasanya dikeluarkan oleh Lembaga Negara ataupun oleh Himpunan Profesi Ilmiah.
Tiap buletin biasanya berisi satu artikel saja.

h. Circular, adalah tulisan ilmiah pendek dan praktis biasanya di keluarkan oleh
Lembaga Negara atau swasta seperti Universitas, Lembaga Penelitian, Dinas-dinas,
dan sebagainya. Cilcular diterbitkan tidak dengan interval tertentu.

i. Leaflet, berisi karangan kecil yang sifatnya ilmiah praktis. Diterbitkan oleh Lembaga-
lembaga Negara atau swasta, dengan interval yang tidak tetap.

j. Annual Review, berisi ulasan-ulasan tentang literatur yang telah diterbitkan selama masa
setahun atau beberapa tahun yang lampau. Dalam menggunakan Annual Review ini,
maka carilah Annual Review yang terbaru, kemudian baru mundur ke jilid-jilid sebelumnya.

Di samping dari bentuk-bentuk sumber bacaan seperti yang diterangkan di atas,


banyak lagi sumber-sumber lain yang tidak dapat diturunkan satu persatu. Tetapi beberapa
di antaranya dicoba menurunkannya sebagai berikut:

a. Off Print. Adakalanya perpustakaan mendapat kiriman artikel dari pengarang yang
terlepas dari majalah atau dari buku teks. Bahan demikian dinamakan off print.

b. Reprint. Jika satu dari artikel yang sudah dimuat dalam satu majalah ilmiah dan
dicetak ulang oleh penerbit secara terpisah dan diberi sampul, bahan demikian
dinamakan reprint.

c. Recent Advances, adalah sejenis majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel yang tidak
diperoleh dalam Review Journals.

d. Bibliografi, adalah buku yang berisi judul-judul artikel yang membahas bidang ilmu
tertentu. Dalam buku tersebut diberikan judul, pengarang, tahun penerbitan, nama
penerbitan serta halaman dan sumber di mana artikel tersebut dimuat. Bibliografi ini
merupakan buku referensi pada perpustakaan, dan pembaca dengan membaca Buku
Bibliografi ini memperoleh pertunjuk tentang artikel-artikel yang berguna dalam
bidang ilmu tertentu, dan dalam buku atau majalah ilmiah mana artikel tersebut dapat
diperoleh.

e. Handbook adalah buku kecil yang diterbitkan oleh Lembaga Negara atau swasta yang
biasanya berisi petunjuk-petunjuk ten-tang suatu masalah tertentu, ataupun tentang
suatu fenomena yang bersifat umum. Handbook ini bisa saja mempunyai pengarang,
ataupun tanpa pengarang tetapi dikumpulkan oleh suatu instansi tertentu.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
f. Manual, adalah buku petunjuk tentang mengerjakan atau melakukan sesuatu secara
terperinci. Biasanya mengenai suatu masalah praktis. baik dalam mengukur, melakukan
kegiatan atau memakai sesuatu secara benar.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Nazir, Moh., ”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, 2011.
2. Bungin, B., ”Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Kencana, 2011.
3. Noor, J., ”Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”,
Prenadamedia Group, 2011.
4. Wijanto, SH., ”Metode Penelitian: Menggunakan Structural Equation Modelling Dengan
LISREL 9”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2015.
5. Sugiyono, ”Metode Penelitian dan Pengembangan”, ALFABETA, 2015.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai