Jurnal 12

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

1stJournal Complementary of Health 2021

Penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing Untuk


Mengurangi Nyeri Kepala Pada Pasien
Hipertensi Di RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau Tahun 2021
1st Nadi Aprilyadi 2nd Zuraidah 3rd Ria Sandra Saputri
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang
Palembang, Indonesia Palembang, Indonesia Palembang, Indonesia
[email protected] [email protected] [email protected]

ABSTRACT

Background: Hypertension is an increase in blood pressure from arteries that is systemic or persists in a long
period of time. Hypertension can cause headaches. Guided imagination therapy is a technique of using individual
imagination that specifically aims to achieve control in relaxation, relaxation can have a direct effect on body
functions, the effect of relaxation is to reduce pain in hypertension. The Purpose: this is to determine the
reduction of the headache scale in hypertensive patients. before and after the Guided Imagination Technique was
applied to the feet to reduce headaches in the Al-Ikhlas room of the Siti Aisyah Hospital, Lubuklinggau City.
Research Metods: This is a descriptive study using a case study approach. The subjects in this study were 2 adults
with a diagnosis of hypertension. The treatment is carried out directly with the initial assessment of the headache
patient and then the intervention of the Guided Imagination Technique to reduce headache pain. The results: it is
known that after nursing interventions for 3 consecutive days there is a decrease in the pain scale from the
healing time using other drugs. It is hoped that health service institutions can improve the quality of nursing care
that focuses on hypertensive patients who experience headaches with the application of Guided Imagination
Techniques so that the Guided Imagination Technique intervention SOP can be developed again.

Keywords: Hypertension, Headache, Guided Imagination Technique

ABSTRAK

Latar Belakang :Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah dari arteri yang bersifat sistemik atau berlangsung
terus-menerus dalam jangka waktu lama hipertensi dapat menyebabkan nyeri pada kepala. Terapi imajinasi
terbimbing merupakan teknik penggunaan imajinasi individu yang secara khusus bertujuan untuk mencapai
pengendalian dalam relaksasi, relaksasi dapat memberikan efek secaralangsung fungsi tubuh efek dari relaksasi
tersebut yaitu dapat mengurangi nyeri pada hipertensi.Tujuan penelitian: ini untuk mengetahui penurunan skala
nyeri kepala pada pasien hipertensi sebelum dan setelah dilakukan penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing pada kaki
untuk mengurangi nyeri kepala di ruang Al-Ikhlas Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Metode Penelitian :
ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 2
orang dewasa dengan diagnosa Hipertensi. Perlakuan dilakukan secara langsung dengan pengkajian awal pada pasien
nyeri kepala dan selanjutnya intervensi pemberian Teknik Imajinasi Terbimbing untuk mengurangi nyeri kepala.
Hasil penelitian : diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari secara berturut turut
terjadi penurunan skala nyeri dari waktu penyembuhan dengan menggunakan obat lain. Kepada institusi pelayanan
kesehatan diharapkan dapat meningkat kualitas asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien hipertensi yang
mengalami nyeri kepala dengan penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing sehingga SOP intervensi Teknik Imajinasi
Terbimbing dapat dikembangkan lagi.

Kata Kunci : Hipertensi, Nyeri Kepala, Teknik Imajinasi Terbimbing


I. PENDAHULUAN Prevelensi Hipertensi di Sumatra
Selatan penderita Hipertensi pada tahun 2017
Hipertensi diartikan sebagai tekanan darah sebanyak 35.820 orang, dengan prevelensi
yang meningkat pada sistolik lebih 140 mmHg sebesar 53,36% dan propersi sebesar 54,3%
dan dilakukan di dua kali pengukuran dalam (Dinkes Provinsi Sumsel, 2018). Dari data yang
kondisi pasien tenang dengan jarak waktu 5 di dapatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten
menit ( Kemenkes RI, 2019). Faktor yang Musi Rawas pada tahun 2017 diketahui bahwa
mempengaruhi hipertensi pada seseorang salah jumlah penderita hipertensi adalah 3.945
satunya yaitu usia sehingga hipertensi pada usia orang.Penyakit ini tidak memiliki gejala awal,
lanjut apabila tidak memperoleh penanganan namun ada beberapa gejala yang tidak terlalu
yang baik menimbulkan komplikasi pada usia tampak dan sering tidak dihiraukan oleh
lanjut tersebut, seperti stroke, gagal ginjal dan penderita.Gejala yang dirasakan penderita
gagal jantung koroner ( Potter dan Perry, 2015). hipertensi antara lain, nyeri kepala, mudah mara,
Menurut data WHO, diseluruh dunia telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas,
sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata
seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kunang-kunang, mimisan, muka pucat, suhu
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tubuh rendah. Gejala khusus tersebut akan
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, terasa pada kondisi atau aktifitas tertentu
333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berhubungan dengan perubahan dan proses
berada di Negara berkembang,termasuk metabolisme tubuh yang sedikit terganggu.
Indonesia (Yonata,2016). Penyakit terbanyak Penyebab hipertensi hingga saat ini secara
pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan pasti belum dapat diketahui, tetapi gaya hidup
Dasar tahun 2013 adalah hipertensi, dengan berpengaruh besar terhadap kasus ini. Terdapat
prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% beberapa faktor yang menjadi risiko terjadinya
pada usia 65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 hipertensi, seperti usia, jenis kelamin, merokok,
tahun (Infodatin Kemenkes RI, 2016) dan gaya hidup kurang aktivitas yang dapat
Komplikasi hipertensi menyebabkan mengarah ke obesitas. Mengurangi faktor resiko
sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap tersebut menjadi dasar pemberian intervensi
tahunnya. Hipertensi menyebabkan setidaknya oleh tenaga kesehatan (Tirtasari & Kodim,
45%kematian karena penyakit jantung dan 51% 2019).Salah satu tanda gejala hipertensi adalah
kematian karena penyakit stroke. Kematian nyeri kepala. Nyeri kepala kepala
yang disebabkan oleh penyakit adalah suatu istilah sinonim yang paling tepat
kardiovaskuler,terutama penyakit jantung bagi istilah kedokteran sefalgia. Definisi nyeri
koroner dan stroke diperkirakan akan terus kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak
meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada mengenakan pada seluruh daerah dengan batas
tahun 2030 (infodatinKemenkes RI ,2016). bawah dari dagu sampai kedaerah belakang
Hipertensi juga menyebabkan 1,5 juta kematian kepala ( area oksipital dan sebagian daerah
per tahun di wilayah Asia Tenggara. Bahkan tengkuk)(Sjahriri, 2018).
dipekirakan jumlah penderita hipertensi akan Penatalaksanaan hipertensi dapat dapat
meningkat menjadi 1,6 milyar atau 29,2 % dilakukan secara farmakologis dan
menjelang tahun 2025. Berdasarkan data nonfarmakologis. Penatalaksanaan hipertensi
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2014, secara farmakologis dapat dilakukandengan
menyebutkan bahwa prevalensi penderita menggunakan obat obatan. Penatalaksanaan
hipertensi yang berada di Indonesia mencapai hipertensi secara nonfarmakologi dapat
angka 32,4 % (Kemenkes,2014). Hasil Riset dilakukan dengan cara teknik relaksasi berupa
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 imajinasi terbimbing (guided imagery).
prevalensi hipertensi diIndonesia berdasarkan Imajinasi terbimbing adalah salah satu aktivitas
umur ≥ 18tahun sebessar 10,57% dengan kognitif yang dapat digunakan untuk
diagnosis dari cakupan tenaga kesehatan hanya menurunkan presepsi nyeri menjadi berkurang
36,8% dan sebagian besar kasus hipertensi di menurunkan tekanan darah dan mempercepat
masyarakat tidak terdiagnosiss yaitu sebesar penyembuhan serta membantu tubuh
63,2% (Balitbangkes Kemenkes RI,2018). mengurangi berbagai macam penyakit. Terapi
Prevalensi tertinggi hipertensi pada umur ≥ imajinasi terbimbing merupakan teknik
18tahun terletak di Provinsi Sulawesi Utara penggunaan imajinasi individu yang secara
(133,21%),Yogyakarta 10,46) dan khusus bertujuan untuk mencapai pengendalian
Jakarta (10,17%) dengan prevalensi tertiggi di dalam relaksasi, relaksasi dapat memberikan
Indonesia ( Balitbangkes Kemenkes RI, 2018). efek secara langsung fungsi tubuh efek dari
relaksasi tersebut yaitu dapat menurunkan
tekanan darah dan mengurangi nyeri pada Kriteria Eksklusi :
hipertensi (Jhonson, 2015). 1. Pasien yang mengonsumsi obat
Hasil penelitian yang dilakukan Yosi 2. Klien yang menunjukan adanya
Fitriana pada tahun 2018 menunjukan tekanan gangguan psikologis ( cemas, takut,
darah pada pasien hipertensi sebelum diberikan gelisah )
terapi imaninasi terbimbing menunjukan rata-
rata tekanan darah sistole 160 mmHg diastole 2.1 Metode Penggumpulan Data
100 mmHg. Sesudah diberikan imajinasi Metode pengumpulan data pada penelitian
terbimbing menunjukan rata-rata tekanan darah ini yang digunakan adalah dengan
sistole 150 mmHg dan rata-rata tekanan darah observasi langsung terhadap nyeri pada
diastole 90 mmHg. Terapi imajinasi terbimbing pasien hipertensi yang memiliki tekanan
mampu memberikan cara penurunan tekanan darah tinggi, sebelum dan sesudah
darah pada pasien hipertensi. Berdasarkan data pemberian imajinasi terbimbing
yang diperoleh dari RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau menunjukan bahwa pasien 2.2 Instrument Pengumpulan Data
hipertensi di RSUD Siti Aisyah Kota Instrumen pengumpulan data yang
Lubuklinggau dalam 3 tahun terakhir yaitu pada digunakan penulis pada studi kasus ini
tahun 2018 berjumlah 115 orang pasien adalah berupa tensimeter (untuk mengukur
hipertensi,tahun 2019 berjumlah 252 orang tekanan darah) lembar ceklist yang terdiri
pasien hipertensi dan tahun 2020 berjumlah 118 dari SOP imajinasi terbimbingdan lembar
orang pasien hipertensi. ceklist tentang pengukuran tekanan darah
Berdasarkan analisa di atas maka penulis yang telah dirancang oleh penulis dengan
tertarik untuk membuatpenelitian mengenai tujuan yang diinginkan.
intervensi keperawatan penerapan teknik
imajinasi terbimbing untuk penurunan tekanan Subjek I dengan initial Ny. R, berusia 40
darah dengan nyeri kepala pada pasien tahun, Jenis kelamin perempuan, beragama
hipertensi . islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan
II. METODE PENELITIAN pedagang Ny. R datang masuk rumah sakit
melalui ruang IGD pada tanggal 18 April 2021
Jenis penelitian ini adalah deskriptif pukul 14.20 WIB, kemudian dipindahkan
dengan menggunakan metode pendekatan studi keruangan Al-Ikhlas. Sejak dilakukan
kasus. Studi kasus adalah penelitian yang pengkajian pada tanggal 19 April 2021 dengan
dilakukan dengan meneliti suatu permasalahan kesadaran klien composmetis, GCS(15)
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit E4V5M6, tekanan darah 170/100 MmHg, suhu
tunggal dengan pokok pertanyaan yang 36,7˚c, nadi 88x/m, pernapasan 24x/m, Klien
berkenaan dengan “how” atau “why”. Unit mengatakan nyeri kepaladan merasa sakit pada
tunggal dapat berarti satu orang atau bagian tengkuknya, rasa nyeri yang dirasakan
sekelompok penduduk yang terkena suatu terkadang mengganggu aktivitasnya. Pasien
masalah (Notoatmodjo, 2010). Maka dapat memiliki riwayat Hipertensi sejak 1 tahun yang
dirumuskan masalah yang dapat diambil yaitu lalu.
bagaimanakah Penerapan Asuhan Keperawatan Subjek II dengan initial Ny. A, berusia
Teknik Imajinasi Terbimbing untuk Mengurangi 45 tahun, Jenis kelamin perempuan beragama
Nyeri Kepala pada pasien Hipertensi. islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan
Subjek dalam penelitian ini adalah dua Buruh l Ny. A datang masuk rumah sakit
orang pasien dengan diagnosa medis hipertensi melalui ruang IGD pada tanggal 20 April 2021
dengan intervensi teknik imajinasi terbimbing di pukul 14.20 WIB, kemudian dipindahkan
Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau keruangan Al-Ikhlas. Sejak dilakukan
tahun 2021. pengkajian pada tanggal 21 April 2021 dengan
Kriteria Inklusi kesadaran composmetis, GCS(15) E4V5M6,
1. Pasien yang bersedia menjadi responden tekanan darah 160/100 MmHg, suhu 36,9˚c,
2. Pasien yang terdiagnosa hipertensi nadi 87x/m, kualitas nadi takikardi, pernapasan
dengan tekanan sistolik 160-179 mmHg 23x/m, CRT kurang dari 2 detik. Klien
dan tekanan diastolik 100-109 mmHg mengatakan nyeri kepala dan sering pusing
3. Pasien yang mengalami nyeri kepala (4-6) pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 6
4. Pasien yang pendengarannya baik bulan yang lalu.
5. Pasien kooperatif dan dapat
berkomunikasi dengan baik
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terjadi
Hasil Pengkajian (Observasi) Awal penurunan skala nyeri setelah dilakukan
Dengan Dua Orang Subjek intervensi keperawatan dengan teknik imajinasi
terbimbing selama tiga hari berturut- turut. Pada
Aspek yang SUBJEK hari pertama. skala nyeri pada subjek I adalah 7,
dinilai setelah dilakukan teknik pijat refleksi pada kaki
Identitas Pasien I II maka skala nyeri turun menjadi 6. Pada hari
Inisial Ny.H Ny.R kedua skala nyeri juga kembali turun dari skala
Umur 45Tahun 40Tahun 5 turun menjadi 4. Dan pada hari ketiga setelah
Agama Islam Islam
dilakukan intervensi keperawatan dengan teknik
Jenis kelamin Perempuan Perempuan
Pekerjaan Buruh Pedagang imajinasi terbimbing skala nyeri pada subjek
Alamat Air temam Tanah kembali turun dari 3 turun menjadi 2. Subjek II
Tanggal masuk 20 April Periuk diketahui bahwa terjadi penurunan skala nyeri
RS 2021 18 April setelah dilakukan intervensi keperawatan
Tanggal 21 April 2021 dengan teknik imajinasi terbimbing selama tiga
Pengkajian 2021 19 April hari berturut- turut. Pada hari pertama skala
Diagnosa Medis Hipertensi 2021 nyeri pada subjek I adalah 6, setelah dilakukan
Hipertensi teknik pijat refleksi pada kaki maka skala nyeri
turun menjadi 5. Pada hari kedua skala nyeri
juga kembali turun dari skala 4 turun menjadi 3.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dan pada hari ketiga setelah dilakukan
intervensi keperawatan dengan teknik imajinasi
Tabel 3.1 terbimbing skala nyeri pada subjek kembali
Evaluasi Penurunan Skala Nyeri Pada Ny.R turun dari 3 turun menjadi 1
Setelah Dilakukan Intervensi Keperawatan
Dengan Teknik Imajinasi Terbimbing Tabel 3.2
Evaluasi Penurunan Skala Nyeri Pada Ny.R
Subjek 1 Setelah Dilakukan Intervensi Keperawatan
Dengan Teknik Imajinasi Terbimbing
NO Tanggal/Jam Kondisi Teknik Kondisi
Pre Imajinasi Post
Subjek II
Terbimbing
Skala Skala NO Tanggal/Jam Kondisi Teknik Kondisi
1 19 April Nyeri Teknik Nyeri Pre Imajinasi Post
2 2021 7 Imajinasi 6 Terbimbing
3 20 April
5 Terbimbing 4 Skala Skala
2021 3 Teknik 2 1 19 April Nyeri Teknik Nyeri
21 April Imajinasi 2 2021 6 Imajinasi 5
2021 Terbimbing 3 20 April 4 Terbimbing 3
Teknik 2021 3 Teknik 1
21 April Imajinasi
Imajinasi
2021 Terbimbing
Terbimbing Teknik
Imajinasi
Terbimbing

Subjek I
Setelah melakukan implementasi Pada subjek II diketahui bahwa terjadi
keperawatan selama tiga hari, penulis dapat penurunan skala nyeri setelah dilakukan
menyatakan bahwa masalah keperawatan dapat intervensi keperawatan tehnik imajinasi
teratasi secara penuh. Evaluasi akhir yang terbimbing selama 10-15menit diruang rawat
didapat adalah sebagai berikut : inap, pada hari pertama sebelum dilakukan
Pada subjek I diketahui bahwa terjadi penerapan teknik imajinasi terbimbingskala
penurunan skala nyeri setelah dilakukan nyeri 6, setelah dilakukan teknik imajinasi
intervensi keperawatan tehnik imajinasi terbimbing skala nyeri 5, pada hari kedua
terbimbing selama10-15 menit di ruang rawat sebelum dilakukan teknik imajinasi terbimbing
inap, pada hari pertama sebelum dilakukan skala nyeri 4, setelah dilakukan teknik
penerapan teknik imajinasi terbimbing skala imaajinasi terbimbing 3, pada hari ketiga
nyeri 7, setelah dilakukan teknik imajinasi sebelum dilakukan teknik imajinasi
terbimbingnyeri 3, setelah dilakuakan teknik darah (diabetes) (Riyadi, 2012). Adapun
imajinasi terbimbing skala nyeri 1. pelaksanaan teknik imajinasi terbimbing untuk
Teknik imajinasi terbimbing dapat setiap responden dilakukan sebanyak 3 kali
mengurangi stress dan kecemasan, mengurangi perlakuan dengan waktu antara 10-15 menit per
nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi perlakuan, jeda waktu antara perlakuan pertama,
tekanan darah tinggi, menggurangi level gula kedua dan ketiga yaitu 1 hari (Sumartini, 2016)
tanpa klien sadari. Data yang didapatkan dari
IV. KESIMPULAN keluarga, pasien memiliki riwayat Hipertensi
sejak 6 bulan yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian pada Klien Diagnosa Keperawatan Pada Subyek I
Ny.R dan Klien Ny.A dengan Hipertensi di Al- didapatkan diagnosa keperawatan yaitu nyeri
Ikhlas Rumah Sakit Siti Aisyah selama 3 hari akut berhubungan dengan agen pencedera
dimulai tanggal 19 April 2021 sampai dengan fisiologis, intoleransi aktivitas berhubungan
tanggal 23 April 2021. Setelah diberikan dengan kelemahan, risiko perfusi perifer tidak
penerapan metode Teknik Imajinasi efektif ditandai dengan hipertensi. Pada
Terbimbingmaka peneliti menyimpulkan bahwa: Subyek II didapatkan diagnosa
dari indikator nyeri kepala pada klien Hipertensi keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan
diketahui adanya perubahan skala nyeri saat dengan agen pencedera 14 fisiologis, defisit
diberikan penerapan Teknik Imajinasi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
Terbimbing. terpapar informasi, risiko perfusi perifer tidak
Pengkajian kedua subjek diketahui Klien efektif ditandai dengan hipertensi.
Hipertensi dengan indikasi yang berbeda Subjek Perencanaan keperawatan penelitian ini
I dengan initial Ny. R, berusia 40 tahun, Jenis bertujuan untuk menerapkan intervensi
kelamin perempuan, Ny. R datang masuk keperawatanberbasis bukti yaitu penerapan
rumah sakit dengan kesadaran klien Tenik imajinasi terbimbing untuk
composmetis, GCS(15) E4V5M6, tekanan darah meminimalkan nyeri pada klien setelah
170/100 MmHg, suhu 36,7˚c, nadi 88x/m, dilakukan Teknik imajinasi terbimbing di ruang
pernapasan 24x/m, Klien mengatakan nyeri rawat inap Al-Ikhlas Rumah Sakit Siti Aisyah
kepaladan merasa sakit pada bagian tengkuknya, Kota Lubuklinggau tahun 2021. Intervensi
rasa nyeri yang dirasakan terkadang pendukung yang dilakukan adalah melakukan
mengganggu aktivitasnya.Klien mengatakan observasi setelah tindakan Teknik imajinasi
mudah lelah setelah melakukan aktivitas.Klien terbimbing. Implementasi Keperawatan untuk
mengatakan sering merasa kesemutan kedua Subjek peneliti sudah melaksanakan
pada kedua ekstermitas jika berjalan terlalau sesuai dengan SOP untuk menghasilkan
jauh. Ny.R tampak meringis menahan intervensi dalam penerapan Teknik Imajinasi
sakit kepala, klien tampak lemah, warna kulit Terbimbing.
pucat, turgor kulit tidak elastis tanda dan gejala Evaluasi Keperawatan menunjukan
tersebut klien rasakan sudah 5 hari. bahwa penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing
Data yang didapatkan dari keluarga, dapat mengurangi skala nyeri kepala yang
pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 1 dirasakan klien setelahdilakukan Teknik
tahun yang lalu. Pada subjek II dengan initial Imajinasi Terbimbing. Dalam penelitian ini,
Ny. A, berusia 45 tahun. Jenis kelamin skala nyeri yang dirasakan oleh subyek setelah
perempuan dengan kesadaran composmetis, dilakukan penerapan Teknik Imajinasi
GCS(15) E4V5M6, tekanan darah 160/100 Terbimbing yaitu pada Klien Ny.R adalah 7,
MmHg, suhu 36,9˚c, nadi 87x/m, kualitas nadi setelah dilakukan Teknik Imajinasi Terbimbing
takikardi, pernapasan 23x/m, CRT kurang dari 2 maka skala nyeri turun menjadi 6. Pada hari
detik. Klien mengatakan nyeri kepala dan sering kedua skala nyeri juga kembali turun dari skala
pusing. Keluhan sakit kepala yang sering ia 5 turun menjadi 4. Dan pada hari ketiga setelah
rasakan selama ini hanya biasa-biasa saja, dilakukan intervensi keperawatan dengan
selama ini klien sering mengkonsumsi makanan Teknik Imajinasi Terbimbing maka skala nyeri
yang asin-asin dan tidak mengerti tentang pada subjek kembali turun dari 3 turun menjadi
penyakit hipertensi serta makanan apa saja yang 2. Pada klienNy.R terjadi penurunan skala nyeri
harus dipantang. Klien mengatakan merasa setelah dilakukan Intervensi keperawatan
kesemutan pada kedua ekstermitas bawah jika dengan Teknik Imajinasi Terbimbing selama
berjalan sekitar lingkungan. Ny.A tampak tiga hari berturut-turut. Pada hari pertama skala
meringis menahan sakit kepala, warna kulit nyeri pada subjek Ny.A adalah 6, Setelah
pucat, turgor kulit tidak elastis. Tanda dan dilakukan Teknik Imajinasi Terbimbing maka
gejala tersebut sudah dirasakan klien 1 minggu skala nyeri turun menjadi 5. Pada hari kedua
skala nyeri juga kembali turun dari menjadi 4 dilakukan intervensi keperawatan dengan
setelah dilakukan Teknik Imajinasi Terbimbing Teknik Imajinasi Terbimbing skala nyeri pada
turun menjadi 3. Dan pada hari ketiga setelah subjek kembali turun dari 3 turun menjadi 1.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aspiani, R.yuli ( 2016 ). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler

[2] Depkes, 2019. Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat.Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.

[3] Dewi, Dian Potensi Guided Imagery Menurunkan Tekanan Darah Dengan Hipertensi. Jurnal
Penelitian Keperawatan. Volume 1. No 1, Januari 2017

[4] Dinkes Provinsi Sumsel,2018.Profil Kesehatan Sumatera Selatan Tentang Penyakit


Hipertensi.Sumatera.

[5] Kaplan & Sadock (2017). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Klinis jilid 2. Tanggerang:
Bina Rupa Asara Publisher

[6] Kemenkes. (2016). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta : Pusat Data dan
Infomasi Kemenkes

[7] Kemenkes. (2018). Riset Kesehatan Dasar RISKEDDAS.Jakarta:Salemba Medika

[8] Mia, Hirza, Pemberian Relaksasi Imajinasi Terbimbing Untuk Penurunan TekananDarah Pada
Penderita Hipertensi. Volume 6. No 2, Juli 2019

[9] Nurarif, A.H & Kusuma, H.(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis
dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Mediaction: Jogjakarta

[10] Novarenta, Affan.2013. Guided Imegery untuk mengurangi rasa nyeri. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan.Vol.01, No.02,183-188
[11] Ria, Desnanda, dkk, 2018. Terapi Imajinasi Terbimbing Untuk Menurunkan Hipertensi. Jurnal
Ilmiah Kesehatan. Volume VII. No 1, Maret 2017

[12] Riyadi, S & Harmoko. (2012). Standar Operating Prosedure Dalam Praktik
Klinik Keperawatan dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

[13] S. Tambunan, E & Kasim, D. (2011). Panduan Pemeriksaan Fisik Bagi


Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

[14] Sutrisno, Yuwanti, dkk, 2017. Efektifitas Terapi Relaksasi Imajinasi Terbimbing Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Dengan Hipertensi. Jurnal Keperawatan. Volume 3. No 4. April 2018

[15] Tim Pokja. SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoesia : Jakarta

[16] Tim Pokja. SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoesia : Jakarta

[17] Tim Pokja. SLKI DPP PPNI. (2019). Standar LuaranKeperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoesia : Jakarta

[18] Yosi, Nilla, Pengaruh Pemberian Relaksasi Imajinasi Terbimbing Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan. Volume 9. No 2, Desember 2018
[19] Zakiya,A. (2015). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri dalam praktik keperawatan berbasis bukti.
Indonesia: Selemba Medika

[20] Wijaya, A.S. & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1 :
Keperawatan Dewasa 1st ed,
Nuha Medik

Anda mungkin juga menyukai