Kelompok 7 (Materi Pendidikan)
Kelompok 7 (Materi Pendidikan)
Kelompok 7 (Materi Pendidikan)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah Tafsir
Tarbawi Tahun Akademik 2021/2022
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A
10 April 2022
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
4. Bagaimana analisis pemakalah terkait hubungan antara “Materi Pendidikan
Islam” dengan surah-surah tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui materi apa saja yang diajarkan dalam Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam QS. Al-Ghasyiyah: 17-
21 dan QS. Adz-Dzariyat: 20-23
3. Untuk mengetahui Asbabun nuzul QS. Al-Ghasyiyah: 17-21 dan QS. Adz-
Dzariyat: 20-23
4. Untuk mengetahui pendapat para Mufassir mengenai QS. Al-Ghasyiyah:
17-21 dan QS. Adz-Dzariyat: 20-23
5. Memberitahukan pendapat para makalah mengenai keterkaitan antara
“Materi Pendidikan” dengan QS. Al-Ghasyiyah: 17-21 dan QS. Adz-
Dzariyat: 20-23
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini agar para pendidik dapat memberikan materi
yang sesuai kepada para peserta didik khususnya terkait pendidikan Islam di
sekolah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Materi Pendidikan
B. Ayat, Terjemah, & Asbabun Nuzul Qs. Al-Ghasyiyah Ayat 17-21 serta
pendapat para Mufassir
1
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi: Hadis-Hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2019), Cet. I, Hal.
3
menarik pelajaran dari ayat-ayat Allah yang terhampar di bumi dan
dilangit.2
۲۱ ت ُم َذكِر
َ ْ فَ َذكِ ْر إِ ََّّنَا أَن ْ ف ُس ِط َح
۲۰ ت ِ َوإِ ََل ْاْل َْر
َ ض َك ْي ۱۹ ت ِ ُف ن
ْ َصب َ َك ْي
Artinya:
(17). Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
Diciptakan,
(18). Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
(19). Dan Gunung- Gunung bagaimana ia ditegakkan?
(20). Dan bumi bagaimana ia Dihamparkan?
(21). Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu
Hanyalah orang yang memberi peringatan.3
2
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah. Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an
(Jakarta: lentera Hati, 2002), Hal. 263
3
Departemen Agama Republik Indonesia,Al-Quran Dan Terjemahannya (Semarang: CV
As-Syifa,2001) Hal. 1601-1602
4
terhadap anak kecil maupun dewasa, ia tetap sabar sekali pun disakiti.
Unta tidak Memilih-milih makanan sekalipun pahit atau berduri.4 “Unta
tidak pernah “berbohong”. Ia tidak akan Duduk beristirahat
menghindari beban berat. Sekalipun binatang besar, tetapi ia tunduk dan
siap diatur Sekalipun anak kecil, unta adalah binatang yang sangat
bermanfaat, sekalipun biaya pemeliharaannya sangat sedikit.”5
b) Quraish Shihab
Menurut Quraish Shihab, bahwa Allah swt. pemilik kerjaan langit
dan bumi. Dia yang yang menciptakan, memiliki dan mengaturnya serta
mengetahui seluruh rincian yang terjadi pada keduanya. Karena Allah
swt. pemilik langit dan bumi dan segala isinya, maka seharusnya semua
makhluk-Nya tunduk kepada-Nya termasuk manusia. Itulah sebabnya,
kalau manusia tidak mau mengakui kebesarana Allah swt. dengan
menjadikannya sebagai satu-satunya tempat menyembah, meminta
pertolongan, lalu menyembah dan meminta pertolongan kepada
makhluk-Nya dinamakan musyrik. Mereka inilah yang dimaksud pada
surah al-Qasyiyah tersebut, agar mereka merenungi dan mengambil
pelajaran terhadap keajaiban apa yang terdapat di langit, sehingga
mereka tidak lagi mempersekutukan Allah swt.6
4
Ahmad Mushthafa Al-Maragy, Tafsir Al-Margy, jilid 30 (Mushthafa al-Bab al-Halabi:
Mesir, t,th.) Hal. 136-137
5
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Vol. 15, Hal. 235
6
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Vol. 2, Hal. 305
5
mempertanggung-jawabkan kebebalan mereka di atas kekafiran; kamu
juga tidak dapat menciptakan keimanan dalam hari mereka; namun
kewajibanmu hanya menyampaikan risalah.7
Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Abu Daud, Imam Nasai, dan
Imam Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini melalui Al-Lais ibnu Sa’d,
dari Sa’id Al-Maqbari, dari Syarik ibnu Abdullah ibnu Abu Namir, dari
Anas dengan sanad yang sama secara panjang lebar. Dan di akhir
hadisnya disebutkan bahwa telah menceritakannya kepadaku Dammam
ibnu Sa’labah saudara lelaki Bani Sa’id ibnu Bakr.
Al-Hafiz Abu Ya’la mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja’far, telah
menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar yang telah
menceritakan bahwa Rasulullah Saw. Sering menceritakan tentang
seorang wanita yang hidup di masa Jahiliah yang berada di atas sebuah
bukit bersama anak laki-lakinya sedang menggembalakan ternak
kambing. Maka anaknya bertanya “Hai Ibu, siapakah yang telah
menciptakan engkau?” Ibunya menjawab, “Allah.” Ia bertanya,
“Siapakah yang menciptakan ayahku?” Si ibu menjawab, “Allah.” Ia
bertanya, “Siapakah yang menciptakan diriku?” Si ibu menjawab,
“Allah.” Si anak bertanya, “Siapakah yang menciptakan langit?” Si ibu
menjawab, “Allah.” Si anak bertanya, “Siapakah yang menciptakan
bumi?” Si ibu menjawab, “Allah.” Ia bertanya, “Siapakah yang
menciptakan gunung?” Si ibu menjawab, “Allah.” Ia bertanya,
“Siapakah yang menciptakan kambing ini?” Si ibu menjawab, “Allah.”
Maka si anak berkata, “Sesungguhnya aku benar-benar mendengar
Allah mempunyai kedudukan yang penting di atas segalanya,” lalu ia
menjatuhkan dirinya dari atas gunung itu sehingga tubuhnya hancur.8
7
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
8
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-ghasyiyah-ayat-17-
26.html?m=1 (Di akses pada Minggu, 10 April 2022)
6
4. Asbabun Nuzul QS. Al-Ghasyiyah: 17-21
Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan ‘Abd bin Humaid meriwayatkan dari
Qatadah, ia berkata: Ketika Allah menyebutkan sifat-sifat yang ada dalam
surga, orang-orang yang sesat merasa aneh. Maka Allah menurunkan ayat
Qatadah R.A
Menegaskan, bahwa ayat ini diturunkan berenaan dengan kaum musyrik
yang tatkala allah menjelakan ciriciri dan kenikmatan surga, merasa takjub
dan heran (HR. Ibnu jarir dan ibnu abi hatim). 10
9
Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan ‘Abd bin Humaid meriwayatkan dari Qatadah
10
Qurthubi: 10/7499 dan addarul mantsur 6/383
11
Al-Quran Surah Al-baqarah/2: 256
7
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.12
C. Ayat dan Terjemah Qs. Adz-Dzariyat: 20-23 serta pendapat para Mufassir
Artinya:
(21) Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?
(22) Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan
kepadamu.
(23) Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu
pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.”13
ِ ض آَيت لِل
َ ِْموقن
۲۰ ي ُ َ ِ َوِِف ْاْل َْر
12
Al Quran Surah An-Nahl/16: 125
13
MyQuran Al-Quran dan Terjemahan, (Cimahi: the WALi studio, 2011), Ver. 5.3.05
14
Ahmad Rijali Kadir, Terjemahan Tafsir Al Qurthubi Jilid 17, (Jakarta: Pustaka Azzam,
2009), Hal. 246
8
ayat ini dijelaskan mengenai tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di
Bumi.
Di bumi ada banyak fenomena alam yang menjadi bukti nyata dan
jelas tentang keagungan Sang Khaliq dan kuasa-Nya yang spektakuler;
bagi orang-orang yang yakin dan percaya kepada Allah SWT. Mereka
itulah orang-orang yang memang mengakui hal itu, merenungi dan
mencermatinya, lalu memanfaatkannya. Di antara fenomena-fenomena
tersebut, gunung-gunung, lembah-lembah, gurun-baik itu kawasan-
kawasan yang gersang dan tandus-, sungai-sungai, lautan,
keanekaragaman spesies tumbuhan, hewan, dan manusia dengan
keanekaragaman bahasa, warna kulit, dan karaktersitik alamiah mereka
seperti keinginan, kecenderungan, kekuatan, kemampuan, potensi,
perbedaan kemampuan akal dan pemahaman serta anatomi dan
konstruksi tubuh yang menakjubkan.15
2) Tafsir Ayat 21
15
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Terjemahan Tafsir Al-Munir Jilid 14, (Indonesia: Gema
Insani, 2016). Hal. 45
9
Esa bahwa tiada Ilaah melainkan Dia semata. Karena diri kalian tidaklah
tercipta secara kebetulan dan tidak pula secara alamiah tiba-tiba ada
begitu saja. Akan tetapi diri kalian diciptakan oleh Allah SWT Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu, Mahakuasa untuk melakukan ba'ts dan
mengembalikan kehidupan setelah mati.16
16
Ibid, Hal. 46
17
Ahmad Rijali Kadir, Loc. Cit, Hal. 248
10
hingga jarak antara ia dan neraka hanya satu hasta, namun suratan
takdir ditetapkan hingga ia mengerjakan amal ahli surga, akhirnya ia
pun masuk surga." (HR. Muslim, Şahih Muslim, Juz 4, No. Hadis 2643:
2036).18
3) Tafsir Ayat 22
ِ َّ وِِف
َ ُالس َماء ِر ْزقُ ُك ْم َوَما ت
۲۲ وع ُدو َن َ
18
Usman el-Qurthuby dkk, Al-Qur’an Cordoba Terjemah Tematik dan Tajdwid Berwarna,
(Bandung: CORDOBA Internasional-Indonesia, 2017), Hal. 521
19
Ahmad Rijali Kadir, Terjemahan Tafsir Al Qurthubi Jilid 17, (Jakarta: Pustaka Azzam,
2009), Hal. 250
11
kekuatan, pertumbuhan, dan kematangan melalui bantuan sinar
rembulan.
4) Tafsir Ayat 23
20
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Loc. Cit, Hal. 46
21
Ahmad Rijali Kadir, Loc. Cit, Hal. 252
22
Ismail bin Kathir, Tafsir Ibnu Kathir Jilid 7, Terj. M. Abdul Ghoffar, (Bogor: Pustaka
Imam Asy-Syafi’I, 2004), Hal. 536
12
kiamat, ba'ts dan pembalasan, sarana-prasarana, dan fasilitas-fasilitas
rezeki, jaminannya, semuanya itu adalah haq dan tidak perlu
diperselisihkan lagi. Hal itu faktual dan kebenaran yang pasti adanya
tanpa ada keraguan terhadapnya. Oleh karena itu, janganlah kalian
sekali-kali meragukannya, sebagaimana kalian tidak sedikitpun
meragukan perkataan kalian ketika kalian berkata-kata. Karena semua
itu adalah sama seperti perkataan kalian ketika kalian berkata-kata
kedua-duanya sama-sama nyata adanya. Sebagaimana kalian tidak
meragukan sedikitpun perkataan kalian, maka begitu juga dengan hal
ini, Seperti ucapan, innahuu lahaqun ka maa annaka tatakallamu, wa tara
watasmq'u (Sungguh itu adalah benar dan nyata, sebagaimana kamu
berbicara, melihat, dan mendengar).23
23
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Loc. Cit, Hal. 46
24
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Cet. III, (Tangerang: Lentera Hati, 2005), Hal.
334
13
Qatadah menafsirkan, bahwa makna dari kedua ayat ini adalah:
bagi orang-orang yang memperhatikan bumi maka ia akan melihat
tanda-tanda dan pelajaran yang dapat diambil olehnya, dan bagi orang-
orang yang bertafakur mengenai dirinya sendiri maka ia akan meyakini
bahwa ia diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada Allah.25
25
Ahmad Rijali Kadir, Loc. Cit, Hal. 247
26
M. Quraish Shihab, Loc. Cit, Hal. 334-335
14
Sa'id bin Jubair dan Adh- Dhahhak mengatakan: yang dimaksud
dengan rezeki pada ayat 22 adalah hujan ataupun salju yang tuiun dari
langit, yang dapat menumbuhkan segala macam tanaman dan
menghidupkan seluruh makhluk yang ada di muka bumi.27
Ayat di atas berbicara tentang rezeki-Nya di langit serta apa yang
dijanjikan Allah kepada manusia. Allah berfirman: Dan di langit yakni
arah atas kamu terdapat sebab-sebab perolehan rezeki kamu seperti
cahaya matahari, hujan, angin dan sebagainya dan terdapat pula apa
yang dijanjikan Allah melalui Rasul-Nya kepada kamu. Maka demi
Tuhan Pengendali dan Pemelihara langit dan bumi, sesungguhnya ia
yakni apa yang dijanjikan kepada kamu itu dan yang senantiasa kamu
pungkiri seperti keniscayaan Kiamat, surga, neraka dan lain-lain yang
disampaikan Rasul adalah benar-benar haq yakni akan menjadi
kenyataan seperti halnya ucapan yang kamu senantiasa ucapkan dan
yang tidak seorang pun meragukan terjadinya ucapan itu. Tidak seorang
pun menilai bahwa ucapan kamu adalah ilusi yang tidak ada wujudnya
dalam kenyataan. Nah, demikian juga dengan janji dan ancaman
Allah.28
27
Ahmad Rijali Kadir, Loc. Cit, Hal. 250
28
M. Quraish Shihab, loc. Cit, Hal. 335-336
15
Swt. memiliki kedudukan yang sangat penting di atas segalanya sehingga
akan membuat mereka tidak akan menyekutukannya dan dapat membuat
mereka semakin yakin dan taat dalam beribadah kepada Allah Swt.
Berdasarkan pendapat para mufassir di atas, dapat dijabarkan pula
hubungan antara tema "Materi Pendidikan" dengan Qs. Adz-Dzariyat: 20-23.
Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan materi-materi pendidikan yang dapat
diajarkan kepada para peserta didik, misalnya berdasarkan tafsir ayat 20
dijelaskan bahwa di bumi banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Dan hal tersebut dapat dijadikan materi pembelajaran dalam bidang ilmu
Geografi.
Lalu pada ayat 21 dijelaskan bahwa dalam tubuh manusia juga
terdapat tanda-tanda kebesaran Allah SWT. misalnya tentang organ-organ
manusia seperti otak yang memiliki jutaan sel, jantung, ginjal, sistem
pernafasan, sistem sirkulasi dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat menjadi
materi pendidikan dalam bidang ilmu biologi.
Dalam ayat 22 dapat ditarik kesimpulan bahwa materi pendidikan
yang dapat diajarkan diantaranya tentang meteorologi yang berkaitan dengan
cuaca dan astronomi yang berkaitan dengan benda-benda langit.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
29
Rosmiaty Azis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II, (Yogyakarta: SIBUKU, 2019), Hal. 4
17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hatta. (2011). Tafsir Qur’an Per Kata. Jakarta: Maghfirah Pustaka
Aladdiin, H. M. F., & Ps, A. M. B. K. (2019). “Peran Materi Pendidikan Agama
Islam di Sekolah dalam Membentuk Karakter Kebangsaan”. Jurnal
Penelitian Medan Agama.
Azis, Rosmiaty. (2019). Ilmu Pendidikan Islam. Cet. II. Yogyakarta: SIBUKU.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Dan Terjemahannya. 2001.
Semarang: CV As-Syifa.
Al-Maragy, Ahmad Mushthafa. (n.d). Tafsir Al-Margy, jilid 30. Mesir: Mushthafa al-Bab
al-Halabi.
MyQuran Al-Quran dan Terjemahan. (2011). Ver. 5.3.05. Cimahi: the WALi studio.
Shihab, M. Quraish. (2005). Tafsir Al-Misbah, Cet. III. Tangerang: Lentera Hati.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas
Islam Madinah.
18
Trinova, Z. (2013). Pembelajaran berbasis student-centered learning pada materi
pendidikan agama islam. Al-Ta Lim Journal.
19