TPS Penalaran Umum 8: Acquired Immune Deficiency Syndrome Human Immunodeficiency Virus
TPS Penalaran Umum 8: Acquired Immune Deficiency Syndrome Human Immunodeficiency Virus
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum
homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah
mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak
untuk mengenyam pendidikan sekolah di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo, Jawa
Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah
penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan dapat melakukan terapi ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak
rutin melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas
untuk mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh
karena itu, penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas
HIV/AIDS.
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi
melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan virus
yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui
duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga
diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian
akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
[email protected]
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 1
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Budianto, Yoesep. (2019). Menghapus Stigma Penyintas HIV/AIDS. Kompas.id . Diambil 26 Agustus 2021
dari https://www.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus-stigma-penyintas-hiv-aids/.
a. Sebelum menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, AIDS telah lebih dulu ditemukan pada kaum
homoseksual dan pekerja seks.
b. HIV/AIDS umumnya diderita oleh orang-orang dengan perilaku seks menyimpang atau mereka
[email protected]
yang disebut “bukan orang baik-baik”.
c. Hanya penderita HIV/AIDS yang merupakan kaum homoseksual dan pekerja seks komersial yang
dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif.
d. Secara global, khususnya di Indonesia, penderita HIV/AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun.
e. Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo, Jawa Tengah dikucilkan
dan mendapat perlakuan diskriminatif.
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum
homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah
mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak
untuk mengenyam pendidikan sekolah di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo, Jawa
Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah
penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
[email protected]
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 2
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan dapat melakukan terapi ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak
rutin melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas
untuk mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh
karena itu, penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas
HIV/AIDS. [email protected]
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi
melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan virus
yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui
duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga
diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian
akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Budianto, Yoesep. 2019. “Menghapus Stigma Penyintas HIV/AIDS”.Kompas.id . Diakses dan diadaptasi 26 Agustus 2021.
https://www.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus-stigma-penyintas-hiv-aids/
Berdasarkan paragraf 1, jika temuan awal AIDS bukan pada kaum homoseksual dan pekerja seks
komersial, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN BENAR?
[email protected]
b. Diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS dapat dihapuskan sedikit demi sedikit.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 3
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
c. Orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Samosir dan Kota Solo tidak akan kesulitan untuk
mengenyam pendidikan sekolah.
d. Tidak akan ada stigma yang menyebutkan bahwa orang dengan HIV/AIDS adalah mereka yang
berperilaku seks menyimpang dan “bukan orang baik-baik”.
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum
[email protected]
homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah
mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak
untuk mengenyam pendidikan sekolah di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo, Jawa
Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah
penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan dapat melakukan terapi ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak
rutin melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas
untuk mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh
karena itu, penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas
HIV/AIDS.
[email protected]
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 4
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan virus
yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui
duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga
diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian
akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Budianto, Yoesep. 2019. “Menghapus Stigma Penyintas HIV/AIDS”.Kompas.id . Diakses dan diadaptasi 26 Agustus 2021.
https://www.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus-stigma-penyintas-hiv-aids/
[email protected]
Berdasarkan paragraf 2, jika kebanyakan penyintas tidak lagi memiliki keengganan untuk melaporkan
keadaannya, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN BENAR?
d. Upaya menekan angka penyintas HIV/AIDS tidak perlu lagi mendapat perhatian serius.
e. Upaya pemerintah dalam menekan angka penyintas HIV/AIDS dapat terlaksana tanpa kendala.
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum
homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah
mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak
[email protected]
untuk mengenyam pendidikan sekolah di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo, Jawa
Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah
penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 5
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan dapat melakukan terapi ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak
rutin melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas
untuk mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh
karena itu, penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas
HIV/AIDS. [email protected]
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi
melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan virus
yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui
duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga
diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian
akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Budianto, Yoesep. (2019). Menghapus Stigma Penyintas HIV/AIDS. Diambil 26 Agustus 2021 dari
https://www.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus-stigma-penyintas-hiv-aids/.
Berdasarkan paragraf 3, manakah pernyataan di bawah ini yang PALING MUNGKIN BENAR mengenai
HIV/AIDS?
[email protected]
b. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 6
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
c. Tantangan besar penanggulangan HIV/AIDS akan tercapai jika ada kolaborasi antara pemerintah
dan seluruh elemen masyarakat.
d. Orang yang melakukan hubungan seks tidak aman dan menggunakan jarum suntik beramai-
ramai dapat dipastikan akan terkena HIV/AIDS.
e. Penurunan kasus baru HIV/AIDS dapat dicapai dengan adanya kerja sama pemerintah, elemen
masyarakat, dan penyintas HIV/AIDS.
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum
[email protected]
homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah
mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak
untuk mengenyam pendidikan sekolah siswa di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo,
Jawa Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah
penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan mengobati ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak rutin
melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas untuk
mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh karena itu,
penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas HIV/AIDS.
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa
terjadi melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan
jarum suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan
virus yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan
mengetahui duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik
[email protected]
juga diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah
kematian akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 7
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Berdasarkan paragraf 3, apabila masyarakat tidak mengetahui duduk perkara penyakit HIV/AIDS,
manakah simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
e. Stigma negatif terhadap penyintas HIV/AIDS akan terus ada dalam waktu lama.
Penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dapat mengancam siapa pun. Sayangnya, temuan awal AIDS pada kaum
homoseksual dan pekerja seks komersial membuat masyarakat menilai orang dengan HIV/AIDS adalah
mereka yang berperilaku seks menyimpang dan ”bukan orang baik-baik”. Stigma tersebut tidak jarang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS dikucilkan dan mendapat perlakuan diskriminatif, seperti ditolak
untuk mengenyam pendidikan sekolah siswa di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dan Kota Solo,
Jawa Tengah. Hal itu tentu perlu mendapatkan perhatian serius mengingat di Indonesia sendiri, jumlah
penderita HIV/AIDS terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
[email protected]
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 8
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan mengobati ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak rutin
melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas untuk
mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh karena itu,
penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas HIV/AIDS.
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi
melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan virus
yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui
duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga
diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian
akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
[email protected]
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Budianto, Y. (2019). Menhgapus Stigma Penyintas HIV/AIDS. diambil 2 Maret 2020 dari https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus-
stigma-penyintas-hiv-aids/.
Berdasarkan grafik tersebut, pada tahun berapakan jumlah kasus AIDS mengalami peningkatan paling
kecil?
a. 2011
b. 2013
c. 2016
d. 2017
e. 2018
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 9
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Pemerintah telah berupaya untuk menekan angka penyintas HIV/AIDS. Upaya tersebut perlu
perhatian serius sebab ada beberapa kendala dalam proses pengawasan hingga evaluasi data
penderita dan layanan penanganan. Masalah pertama adalah sinkronisasi data penderita. Selain itu,
belum semua orang yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Permasalahan di tingkat paling
bawah yang ditemukan ialah masih terbatasnya layanan kesehatan yang mampu merawat,
mendukung, dan dapat melakukan terapi ARV. Tak hanya itu, masih ada layanan kesehatan yang tidak
rutin melapor. Penyintas pun kebanyakan enggan melaporkan keadaannya. Keengganan penyintas
untuk mengungkapkan statusnya itu disebabkan oleh bayangan stigma negatif masyarakat. Oleh
karena itu, penerimaan publik perlu didorong terus hingga tercipta ruang ramah bagi penyintas
HIV/AIDS. [email protected]
Faktor risiko penularannya juga harus terus disosialisasikan. Penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi
melalui perilaku berisiko, terutama lewat hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum
suntik beramai-ramai. Perilaku normal dalam aktivitas sehari-hari tidak akan bisa menularkan virus
yang mematikan sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Harapannya, tentu dengan mengetahui
duduk perkara penyakit HIV/AIDS, tidak ada lagi stigma negatif dari masyarakat. Publik juga
diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS mengingat tingginya jumlah kematian
akibat virus ini. Penanggulangan ini perlu kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, masyarakat umum, dan penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini diperlukan untuk mencapai
tantangan besar penanggulangan HIV, termasuk penurunan kasus baru serta penghapusan
diskriminasi bagi orang dengan HIV/AIDS.
Budianto, Yoesep. 2019. “Menghapus Stigma Penyintas HIV/AIDS”.Kompas.id . Diakses dan diadaptasi 26 Agustus 2021.
https://www.kompas.id/baca/utama/2019/12/02/menghapus-stigma-penyintas-hiv-aids/
Berdasarkan grafik di atas, apa yang PALING MUNGKIN terjadi jika setelah tahun 2018 jumlah kasus
HIV terus menurun?
a. Jumlah kasus AIDS akan menurun seiring menurunnya jumlah kasus HIV.
[email protected]
b. Jumlah kasus AIDS tetap stagnan karena HIV tidak berkaitan dengan AIDS.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 10
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
c. Jumlah kasus AIDS justru meningkat seiring menurunnya jumlah kasus HIV.
e. Tidak dapat diketahui karena tidak ada hubungan langsung antara jumlah kasus HIV dengan
jumlah kasus AIDS.
Defisit anggaran sudah menjadi persoalan klasik dalam pengelolaan kebijakan fiskal di
Indonesia. Kemandirian keuangan negara perlu dicapai, salah satunya, melalui penurunan
keseimbangan primer dan defisit anggaran meski upaya itu bukan perkara mudah. Pada awal
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014, pemerintah
[email protected]
dihadapkan pada situasi ruang fiskal yang sempit. Sempitnya ruang fiskal disebabkan antara lain oleh
besarnya subsidi energi dalam APBN, khususnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
[email protected]
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua
opsi, yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa
ditingkatkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya
basis data dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja,
pemerintah bisa melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi
belanja subsidi perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk
kegiatan produktif yang mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan,
kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran
pemerintah semakin hemat sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk
menambal defisit anggaran. Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam
[email protected]
bayangan utang yang tak kunjung usai.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 11
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
b. Ruang fiskal di Indonesia menyempit pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla tahun 2014.
c. Keseimbangan primer dan defisit anggaran harus diturunkan agar persoalan kebijakan fiskal di
Indonesia dapat terselesaikan.
[email protected]
d. Defisit anggaran sudah menjadi masalah lampau dalam pengelolaan kebijakan fiskal di Indonesia.
e. Kemandirian keuangan negara tidak mungkin tercapai jika keseimbangan primer dan defisit
anggaran terus meningkat.
Defisit anggaran sudah menjadi persoalan klasik dalam pengelolaan kebijakan fiskal di
Indonesia. Kemandirian keuangan negara perlu dicapai, salah satunya, melalui penurunan
keseimbangan primer dan defisit anggaran meski upaya itu bukan perkara mudah. Pada awal
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014, pemerintah
dihadapkan pada situasi ruang fiskal yang sempit. Sempitnya ruang fiskal disebabkan antara lain oleh
besarnya subsidi energi dalam APBN, khususnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang.
[email protected]
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
[email protected]
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 12
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
opsi, yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa
ditingkatkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya
basis data dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja,
pemerintah bisa melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi
belanja subsidi perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk
kegiatan produktif yang mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan,
kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran
pemerintah semakin hemat sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk
menambal defisit anggaran. Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam
bayangan utang yang tak kunjung usai.
[email protected]
Berdasarkan paragraf 2, apabila ruang fiskal dalam APBN makin minim, manakah di bawah ini
simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
e. Jika dibandingkan dengan negara lain, pembangunan Indonesia berada di urutan terbawah.
Defisit anggaran sudah menjadi persoalan klasik dalam pengelolaan kebijakan fiskal di
Indonesia. Kemandirian keuangan negara perlu dicapai, salah satunya, melalui penurunan
keseimbangan primer dan defisit anggaran meski upaya itu bukan perkara mudah. Pada awal
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014, pemerintah
dihadapkan pada situasi ruang fiskal yang sempit. Sempitnya ruang fiskal disebabkan antara lain oleh
besarnya subsidi energi dalam APBN, khususnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
[email protected]
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 13
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua
[email protected]
opsi, yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa
ditingkatkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya
basis data dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja,
pemerintah bisa melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi
belanja subsidi perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk
kegiatan produktif yang mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan,
kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran
pemerintah semakin hemat sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk
menambal defisit anggaran. Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam
bayangan utang yang tak kunjung usai.
c. Penguatan administrasi pajak bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak.
[email protected]
d. Kemajuan teknologi informasi berperan besar dalam memperkuat administrasi pajak.
e. Belenggu bayangan hutang yang tak kunjung usai di Indonesia dapat ditepis dengan mendorong
penerimaan pajak dan memangkas belanja.
Defisit anggaran sudah menjadi persoalan klasik dalam pengelolaan kebijakan fiskal di Indonesia.
Kemandirian keuangan negara perlu dicapai, salah satunya, melalui penurunan keseimbangan primer
dan defisit anggaran meski upaya itu bukan perkara mudah. Pada awal pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014, pemerintah dihadapkan pada situasi ruang fiskal
yang sempit. Sempitnya ruang fiskal disebabkan antara lain oleh besarnya subsidi energi dalam APBN,
khususnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang. [email protected]
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 14
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua opsi,
yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa ditingkatkan
melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya basis data
dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja, pemerintah bisa
melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi belanja subsidi
perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk kegiatan produktif yang
mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan
sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran pemerintah semakin hemat
sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk menambal defisit anggaran.
Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam bayangan utang yang tak kunjung
usai.
[email protected]
Purwanto, A. (2019). Jalan Berliku Kemandirian Anggaran. Kompas.id . Diambil 26 Agustus 2021 dari https://kompas.id/baca/utama/2019/11/20/jalan-
berliku-kemandirian-anggaran/.
Berdasarkan paragraf 4, apabila pemerintah tidak melakukan efisiensi belanja, manakah di bawah ini
simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
d. Indonesia makin terbelenggu dalam bayangan utang yang tak kunjung usai.
Defisit anggaran sudah menjadi persoalan klasik dalam pengelolaan kebijakan fiskal di Indonesia.
[email protected]
Kemandirian keuangan negara perlu dicapai, salah satunya, melalui penurunan keseimbangan primer
dan defisit anggaran meski upaya itu bukan perkara mudah. Pada awal pemerintahan Presiden Joko
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 15
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014, pemerintah dihadapkan pada situasi ruang fiskal
yang sempit. Sempitnya ruang fiskal disebabkan antara lain oleh besarnya subsidi energi dalam APBN,
khususnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang.
[email protected]
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
[email protected]
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua opsi,
yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa ditingkatkan
melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya basis data
dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja, pemerintah bisa
melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi belanja subsidi
perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk kegiatan produktif yang
mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan
sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran pemerintah semakin hemat
sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk menambal defisit anggaran.
Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam bayangan utang yang tak kunjung
usai.
Purwanto, A. (2019). Jalan Berliku Kemandirian Anggaran. Kompas.id . Diambil 26 Agustus 2021 dari https://kompas.id/baca/utama/2019/11/20/jalan-
berliku-kemandirian-anggaran/.
Berdasarkan paragraf 3, manakah di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar mengenai keseimbangan
primer?
a. Keseimbangan primer adalah beda atau selisih antara penerimaan negara, belanja, dan
pembayaran bunga utang. [email protected]
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 16
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
c. Adanya defisit keseimbangan primer disebabkan oleh ketidakmampuan kas pendapatan negara
untuk membiayai seluruh kebutuhan belanja.
d. Makin besar pendapatan suatu negara, maka akan makin besar pula nilai keseimbangan primer
negara tersebut.
e. Nilai keseimbangan primer menurun jika pendapatan negara belum mampu membiayai bunga
utang yang dicicilnya.
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
[email protected]
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua opsi,
yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa ditingkatkan
[email protected]
melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya basis data
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 17
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja, pemerintah bisa
melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi belanja subsidi
perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk kegiatan produktif yang
mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan
sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran pemerintah semakin hemat
sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk menambal defisit anggaran.
Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam bayangan utang yang tak kunjung
usai.
Purwanto, Antonius. 2019. “Jalan Berliku Kemandirian Anggaran”.Kompas.id . Diakses dan diadaptasi 26 Agustus 2021.
https://kompas.id/baca/utama/2019/11/20/jalan-berliku-kemandirian-anggaran/
[email protected]
Berdasarkan gambar grafik tersebut, pada tahun berapakah neraca keseimbangan primer Indonesia
mengalami peningkatan paling signifikan kedua?
a. 2010
b. 2013
c. 2016
d. 2017
e. 2018
Defisit anggaran sudah menjadi persoalan klasik dalam pengelolaan kebijakan fiskal di Indonesia.
Kemandirian keuangan negara perlu dicapai, salah satunya, melalui penurunan keseimbangan primer
dan defisit anggaran meski upaya itu bukan perkara mudah. Pada awal pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014, pemerintah dihadapkan pada situasi ruang fiskal
yang sempit. Sempitnya ruang fiskal disebabkan antara lain oleh besarnya subsidi energi dalam APBN,
khususnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
[email protected]
Ruang fiskal yang minim dalam APBN membuat pemerintah sulit mengalokasikan belanja modal
secara ekspansif. Imbasnya, kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur
sangat minim dan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain. Pemerintah kemudian
mengambil kebijakan mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Namun,
jika ditelaah lebih jauh, penyempitan ruang fiskal tidak semata-mata disebabkan besarnya subsidi
BBM saat itu. Penyempitan ruang fiskal juga disebabkan pembengkakan defisit keseimbangan primer
yang didorong penurunan pendapatan, peningkatan belanja pemerintah, dan lonjakan pembayaran
utang.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dan belanja yang tidak termasuk
pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer dikatakan positif jika pendapatan negara lebih besar
dibandingkan belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil
dibandingkan belanja, keseimbangan primer akan negatif. Adanya defisit keseimbangan primer
mengindikasikan pemerintah masih terjebak dalam gali lubang tutup lubang. Pendapatan negara
belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya. Defisit keseimbangan primer tak lepas dari
strategi kebijakan fiskal ekspansif pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
kas pendapatan negara belum mampu mendanai seluruh kebutuhan belanja sehingga mengalami
defisit.
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 18
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
[email protected]
Untuk mendorong keseimbangan primer ke zona hijau, pemerintah setidaknya memiliki dua opsi,
yakni meningkatkan penerimaan pajak atau memangkas belanja. Penerimaan pajak bisa ditingkatkan
melalui berbagai cara, salah satunya adalah memperkuat administrasi pajak, khususnya basis data
dan teknologi informasi perpajakan, agar tak menyulitkan wajib pajak. Di sisi belanja, pemerintah bisa
melakukan langkah efisiensi, khususnya belanja pegawai dan belanja barang. Alokasi belanja subsidi
perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penyaluran dana diperuntukkan untuk kegiatan produktif yang
mendukung program pembangunan nasional, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan
sosial, dan infrastruktur. Jika efisiensi belanja tercapai, pengeluaran pemerintah semakin hemat
sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada utang baru untuk menambal defisit anggaran.
Harapannya, pada masa depan, Indonesia tidak terbelenggu dalam bayangan utang yang tak kunjung
usai.
Purwanto, A. (2019). Jalan Berliku Kemandirian Anggaran. Kompas.id . Diambil 26 Agustus 2021 dari https://kompas.id/baca/utama/2019/11/20/jalan-
berliku-kemandirian-anggaran/.
Berdasarkan gambar grafik tersebut serta isi paragraf 3, apa yang PALING MUNGKIN terjadi jika target
keseimbangan primer pada tahun 2020 tercapai?
a. Pemerintah Indonesia tidak lagi terjebak dalam gali lubang tutup lubang.
b. Persentase keseimbangan primer terhadap PDB akan terus naik di tahun berikutnya.
[email protected]
c. Pendapatan negara tetap belum mampu membiayai bunga utang dan cicilannya.
e. Pemerintah akan kembali menerapkan strategi kebijakan fiskal ekspansif untuk menstimulasi
pertumbuhan ekonomi.
Jika satu buku hukum dibaca Mona dalam waktu 3 hari, pada minggu ke berapakah Mona bisa mulai
membaca buku agama?
[email protected]
a. Minggu ke-16
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 19
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
b. Minggu ke-20
c. Minggu ke-27
d. Minggu ke-28
e. Minggu ke-30
Jika Mona membutuhkan waktu 2 hari untuk membaca 1 buku sastra, 4 hari untuk membaca 1 buku
ekonomi, 3 hari untuk membaca 1 buku politik, 3 hari untuk membaca 1 buku hukum, 1 hari untuk
membaca 1 buku agama, dan 6 hari untuk membaca 2 buku sosial budaya, jenis buku apa yang paling
dahulu selesai dibaca oleh Mona?
b. Buku ekonomi
c. Buku agama
d. Buku politik
e. Buku sastra
[email protected]
17. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal di bawah ini!
Sesuai data dalam teks serta data pada soal nomor 15 dan 16, jika Mona berniat menambah koleksi
buku baru tepat 2 minggu setelah semua bukunya selesai dibaca, pada minggu ke berapakah Mona
bisa menambah koleksi baru tersebut?
a. Minggu ke-34
b. Minggu ke-36
c. Minggu ke-38
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 20
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
e. Minggu ke-42
Dalam sebuah perlombaan, Nana, Luthfan, Gunawan, Arif, dan Kara memiliki nilai lebih tinggi
daripada nilai peserta lainnya. Selisih nilai kelimanya pun tipis. Diketahui bahwa Nana memperoleh
nilai 89. Nilai Nana lebih tinggi 1 poin daripada nilai Luthfan. Sementara itu, nilai Kara hanya tertinggal
2 poin dari nilai Gunawan.
Jika nilai Luthfan sama dengan nilai Kara dan nilai Arif 3 poin lebih tinggi dari nilai Gunawan, poin
tertinggi kedua diraih oleh ....
[email protected]
a. Arif
b. Nana
c. Gunawan
Dalam sebuah perlombaan, Nana, Luthfan, Gunawan, Arif, dan Kara memiliki nilai lebih tinggi
daripada nilai peserta lainnya. Selisih nilai kelimanya pun tipis. Diketahui bahwa Nana memperoleh
nilai 89. Nilai Nana lebih tinggi 1 poin daripada nilai Luthfan. Sementara itu, nilai Kara hanya tertinggal
2 poin dari nilai Gunawan.
Jika nilai Kara lebih unggul 4 poin dari nilai Nana dan nilai Arif 3 poin lebih rendah dari nilai Gunawan,
urutan nilai dari yang terendah hingga yang tertinggi adalah ....
[email protected]
a. Luthfan, Nana, Arif, Kara, Gunawan
Dalam sebuah perlombaan, Nana, Luthfan, Gunawan, Arif, dan Kara memiliki nilai lebih tinggi daripada
nilai peserta lainnya. Selisih nilai kelimanya pun tipis. Diketahui bahwa Nana memperoleh nilai 89.
Nilai Nana lebih tinggi 1 poin daripada nilai Luthfan. Sementara itu, nilai Kara hanya tertinggal 2 poin
dari nilai Gunawan.
Jika nilai Arif lebih tinggi 1 poin dari nilai Kara, sedangkan nilai Gunawan lebih rendah 2 poin dari nilai
Luthfan, maka nilai tertinggi yang berhasil diraih dalam perlombaan tersebut adalah ....
a. 89
[email protected]
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 21
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
b. 90
c. 92
d. 95
e. 97
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 22
berbagai informasi terbaru
Kode Soal
Petunjuk pengerjaan :
1. Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf (A/B/C/D/E) pada lembar jawaban.
2. Masukkan lembar jawaban ke aplikasi Ruangguru dengan klik icon (scan) pada halaman Bank Soal atau Latihan Topik untuk
melihat hasil dan pembahasan dari soal yang telah kamu kerjakan.
1. A B C D E 11. A B C D E
2. A B C D E 12. A B C D E
3. A B C D E
[email protected]
13. A B C D E
4. A B C D E 14. A B C D E
5. A B C D E 15. A B C D E
6. A B C D E 16. A B C D E
7. A B C D E 17. A B C D E
8. A B C D E 18. A B C D E
9. A B C D E 19. A B C D E
10. A B C D E 20. A B C D E
Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
Follow dan cek instagram Ruangguru di @ruangguru untuk mendapatkan Copyright © 2020 Ruangguru hal. 23
berbagai informasi terbaru