Kak Fisik Spam KSPN Likupang 2 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

( K A K)

PEMBANGUNAN BANGUNAN PENDUKUNG DAN JARINGAN


PERPIPAAN SPAM KSPN LIKUPANG KABUPATEN MINAHASA UTARA

TAHUN ANGGARAN
2024
(SINGLE YEAR CONTRACT)

UNIT / LEMBAGA : AIR MINUM, DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


UNIT ORGANISASI : BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH PROVINSI SULAWESI
UTARA
SATUAN KERJA : PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH PROVINSI
SULAWESI UTARA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBANGUNAN BANGUNAN PENDUKUNG DAN JARINGAN PERPIPAAN SPAM KSPN
LIKUPANG KABUPATEN MINAHASA UTARA

I. UMUM
Nama Pekerjaan : Pembangunan Bangunan Pendukung dan
Jaringan Perpipaan SPAM KSPN Likupang
Kabupaten Minahasa Utara.
Lokasi : Kabupaten Minahasa Utara.
Nilai Pagu : Rp 23.651.700.000,- (Dua Puluh Tiga MIlyar
Enam Ratus Lima Puluh Satu Juta Tujuh Ratus
Ribu Rupiah)
Nilai HPS : Rp 23.651.700.000,- (Dua Puluh Tiga MIlyar
Enam Ratus Lima Puluh Satu Juta Tujuh Ratus
Ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2024

II. LATAR BELAKANG


1. KSPN Likupang ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
2. Program Pamsimas ditunjang dengan program CSR PT. Meares Soputan Mining telah
masuk untuk menunjang tersedianya air minum yang layak di desa-desa area KSPN
Likupang.
3. Berdasarkan data dari SPAM KSPN Likupang direncanakan untuk melayani 4 desa dan
3 pantai wisata, diantaranya: Desa Marinsow, Desa Kinunang, Desa Pulisan, Desa
Kalinaun, Pantai Pulisan, Pantai Paal dan Pantai Kinunang dengan jumlah penduduk
sebanyak 3652 jiwa dan jumlah kepala keluarga sebanyak 913 KK.

III. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


1) MAKSUD
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan petunjuk bagi penyedia jasa konstruksi
berisi uraian lingkup pekerjaan/kegiatan yang berisi tahapan, masukan, azas dan
kriteria pekerjaan yang semuanya merupakan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diterjemahkan ke dalam pelaksanaan tugasnya sebagai
petunjuk bagi penyedia jasa konstruksi dan acuan koreksi pekerjaan terhadap
pelaksana konstruksi (kontraktor).
2. Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam
Pembangunan Bangunan Pendukung dan Jaringan Perpipaan SPAM KSPN
Likupang Kabupaten Minahasa Utara sebagai bangunan yang bersinergi yang
mengutamakan keberfungsian, tata letak hingga estetika desain.
3. Melalui Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan Penyedia Jasa dapat melaksanakan
tanggung jawabnya untuk memberikan serah/terima barang yang memenuhi
persyaratan teknis sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Paket pekerjaan atau yang biasa disebut sebagai Barang Milik Negara (BMN)
hasil pembangunan tersebut ini akan diserah terimakan kepada pengguna barang
dan kemudian dapat dimanfaatkan atau dilakukan pemeliharaan/perawatan yang
menjadi tanggung jawab sebagai penerima asset/pengguna barang sebagaimana
yang ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran secepatnya setelah selesai masa
pekerjaan berakhir.
5. Pembangunan Bangunan Pendukung dan Jaringan Perpipaan SPAM KSPN
Likupang Kabupaten Minahasa Utara harus memenuhi kriteria-kriteria antara lain:
a. Keandalan: menjamin keselamatan dari kemungkinan kecelakaan yang
disebabkan oleh kegagalan perencanaan bangunan.
b. Fungsional: tersedianya rancang bangun yang komprehensif, efektif dan
efisien.
c. Penampilan: mempunyai tampilan menarik yang selaras dengan arsitektur
setempat.
d. Kenyamanan: tersedianya fasilitas yang memadai dan memudahkan
masyarakat.
2) TUJUAN
Agar Pelaksanaan Pembangunan Bangunan Pendukung dan Jaringan Perpipaan
SPAM KSPN Likupang Kabupaten Minahasa Utara dapat berjalan dengan efisien dan
efektif, tepat mutu, waktu dan biaya pelaksanaan, serta pemenuhan kebutuhan air
minum untuk wilayah daerah pelayanan SPAM KSPN Likupang dapat terpenuhi.
3) SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Bangunan Pendukung dan
Jaringan Perpipaan SPAM KSPN Likupang Kabupaten Minahasa Utara.

IV. REFERENSI HUKUM DAN STANDAR TEKNIS


1. UU No. 17 Tahun 2019, tentang Sumber Daya Air;
2. PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air;
3. PP No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
4. Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2020-2024;
5. Perpres No. 109 Tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional;
6. Peraturan Menteri PUPR No. 10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;
8. Peraturan Menteri PUPR No. 27 PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;
9. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
melalui Penyedia;
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor 73 Tahun 2023 Tentang Tata
Cara Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.
12. Standar Teknis, Standar Profesi dan Peraturan Terkait lainnya.
V. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna Jasa : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Sulawesi Utara, Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi
Utara, Pejabat Pembuat Komitmen Air Minum.
Alat Pengguna Jasa : Jalan 14 Februari no. 98 Teling Atas, Kota Manado 95119

VI. LOKASI KEGIATAN


Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi
Utara.

Gambar 1 Rencana Jaringan Perpipaan SPAM KSPN Likupang


Gambar 2 Gambaran Lahan untuk IPA dan Bangunan Penunjang SPAM KSPN Likupang

VII. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup Pekerjaan Pembangunan Bangunan Pendukung dan Jaringan Perpipaan SPAM
KSPN Likupang Kabupaten Minahasa Utara, terdiri dari komponen kegiatan:
1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Galian dan Timbunan;
3. Pekerjaan Talud dan Pondasi Dalam;
4. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan IPA Lengkap Kap. 10 Liter/Detik;
5. Pekerjaan Rumah Operasi;
6. Pekerjaan Rumah Jaga;
7. Pekerjaan Tangki Glass Steel;
8. Pekerjaan Pos Jaga;
9. Pekerjaan Lansekap;
10. Pekerjaan Jaringan Pipa;
11. Pekerjaan Sambungan Rumah.

VIII. SUMBER BIAYA


Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Bangunan Pendukung dan Jaringan Perpipaan SPAM
KSPN Likupang Kabupaten Minahasa Utara ini dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2024.

IX. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 300 (tiga ratus) Hari Kalender terhitung
sejak terbit Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan Serah Terima Pertama.
b. Masa Pemeliharaan Konstruksi berlaku selama 300 (tiga ratus) hari kalender dimulai
dari Serah Terima Pertama.

X. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)


RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat
oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai
sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi Bidang Teknis. Penjelasan manajemen risiko serta penjelasan rencana
tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya di bawah ini
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Galian dan Timbunan ✓ Terjadi insiden alat berat saat pengerjaan galian
dan timbunan tanah sehingga mengakibatkan luka
ringan dan luka berat.
✓ Terjadi gangguan akibat kondisi tempat kerja tidak
memenuhi syarat, sehingga terjadi sakit ringan dan
sakit berat.
2. Bangunan Gedung/ ✓ Terjadi insiden berupa pekerja terkena alat
Pasangan/ Beton/ Baja pengaduk beton, sehingga terjadi luka ringan dan
luka berat.
✓ Terjadi insiden berupa pekerja terhirup/ terkena
semen (iritasi) sehingga terjadi luka ringan dan
luka berat.
✓ Terjadi insiden berupa pekerja secara tidak
sengaja menginjak barang/benda tajam material
konstruksi sehingga terjadi luka ringan dan luka
berat.
✓ Terjadi insiden berupa pekerja terkena percikan
api pada saat pekerjaan pengelasan sehingga
terjadi luka ringan dan luka berat.
3. Pekerjaan Atap dan ✓ Kecelakaan akibat pengoperasian alat bantu yang
Langit-langit salah pada saat pekerjaan atap maupun plafon
dan mengakibatkan tergelincir sehingga terjadi
luka ringan dan luka berat.
✓ Kecelakaan terjatuh dari perancah pada saat
melaksanakan pekerjaan plafond dan atap
sehingga terjadi luka ringan dan berat.
✓ Tidak rapinya penyimpanaan support tools setelah
pemakaian yang membahayakan pekerja lainnya,
misal: paku, palu, baut, sekrup, sisa potongan
seng, dll sehingga terjadi luka ringan.
4. Pekerjaan instalasi ✓ Bahaya akibat adanya arus pendek yang
listrik dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan sehingga
terjadi luka sedang.
✓ Bahaya akibat bangunan kantor dan fasilitas
lainnya, misal: ada genangan air atau kebocoran
sehingga terjadi luka sedang.
✓ Bahaya adanya kecerobohan pemasangan
instalasi listrik, misal: ada kabel yang tidak
memenuhi standar dan pemasangan yang tidak
rapi sehingga terjadi luka sedang.
5. Pengecatan ✓ Terjadi iritasi pada mata dan kulit.
✓ Terjadi luka/gatal/noda pada tangan.
✓ Terganggu saluran pernapasan karena bau cat.
✓ Terluka akibat alat pengecatan/alat bantu lainnya
di tempat pelaksanaan.
6. Pekerjaan dengan ✓ Terjadi insiden berupa pekerja terkena material
material berat (misal: berat karena kesalahan metode angkat/angkut
pipa GIP, Tangki Glass sehingga terjadi luka sedang hingga berat.
Steel, dll)
7. Pekerjaan ✓ Terjadi insiden dengan moda transportasi yang
Pemasangan Pipa melalui jalan dikarenakan hampir seluruh jalur
perpipaan melalui jalan.
✓ Terjadi gangguan apabila terjadi hujan.

XI. TUGAS DAN KEWAJIBAN


1) TUGAS
1. Pelaksanaan Konstruksi
A. Kontraktor pelaksana terpilih wajib memperhatikan dan membuat jadwal
pelaksanaan kegiatan pekerjaan dan personil yang terlibat serta
mendokumentasikan timesheet pekerjaan. Pelaksanaan kegiatan selama
periode tersebut harus memenuhi hal-hal di bawah ini:
a. Sebelum pekerjaan ini dimulai, maka Pelaksana/Penyedia Jasa wajib
membuat jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian
pekerjaan, bobot pekerjaan, dan grafik hasil pekerjaan, jadwal
pengadaan dan penggunaan bahan serta tenaga kerja secara
terperinci.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana/Penyedia Jasa harus
membuat Rencana Kerja Harian, Mingguan, dan Bulanan yang
diketahui/disetujui oleh Koordinator Proyek/Pengawas lapangan dan
daftar yang memuat pemasukan bahan dan peralatan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Rencana Kerja (Time Schedule) di atas harus mendapat persetujuan
dari Pembuat Komitmen dan Pelaksana Teknis Kegiatan serta
Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan.
d. Rencana Kerja (Time Schedule) harus sudah selesai dibuat oleh
Pelaksana/Penyedia Jasa paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah
Surat Perintah Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ) diterima.
e. Pelaksana/Penyedia Jasa harus memberikan Rencana Kerja (Time
Schedule) sebanyak 4 (empat) lembar kepada Koordinator
Proyek/Pengawas dan 1 (satu) lembar harus dipasang pada dinding
bangsal kerja.
f. Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan akan menilai prestasi
pekerjaan Pelaksana/Penyedia Jasa berdasarkan Rencana Kerja (Time
Schedule) yang ada.

B. Tugas dan Kewajiban yang harus dipenuhi dari Kontraktor Pelaksana


khusus pada penugasan ini adalah:
a. Pekerjaan Persiapan;
b. Pekerjaan Galian dan Timbunan;
c. Pekerjaan Talud dan Pondasi Dalam;
d. Pekerjaan Pemasangan IPA Lengkap Kap. 10 liter/detik;
e. Pekerjaan Rumah Operasi;
f. Pekerjaan Rumah Jaga;
g. Pekerjaan Tangki Glass Steel;
h. Pekerjaan Pos Jaga;
i. Pekerjaan Lansekap;
j. Pekerjaan Pemasangan Jaringan Pipa;
k. Pekerjaan Sambungan Rumah.

C. Tahap pemeliharaan dan pengoperasian awal sampai sebelum bangunan


tersebut digunakan/operasional, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Melaksanakan perbaikan pekerjaan sesuai defect list;
b. Membuat as build drawing yang sesuai dengan kondisi setelah
dilaksanakan semua kegiatan tersebut;
c. Menyiapkan manual/pedoman pemakaian dan pemeliharaan bangunan
serta prasarana pendukung lainnya yang termuat dalam satuan
kesatuan estimasi RAB;
d. Memberikan anggaran biaya untuk pekerjaan yang terpasang sebagai
laporan pemeriksaan;
e. Menyiapkan garansi/jaminan/sertifikat peralatan dan training operator;
f. Membuat Berita Acara penyerahan kedua (terakhir).

2) KEWAJIBAN
Penyedia jasa diwajibkan untuk melakukan beberapa ketentuan-ketentuan sesuai
peraturan yang berlaku, dengan rincian sebagai berikut:
1. Menyusun Analisa Harga Satuan Pekerjaan berdasarkan Surat Edaran (SE)
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor 73 Tahun 2023 Tentang Tata Cara
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat. Apabila terdapat item pekerjaan yang tidak diatur dalam SE
tersebut maka dapat mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1
Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan
dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan.
3. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan terdiri dari:
1. Metode pelaksanaan program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan
pekerjaan;
2. Melakukan kontrol terhadap kondisi eksisting di lapangan;
3. Mengajukan shop drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
4. Membuat laporan harian berisikan keterangan tentang tenaga kerja, bahan
bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak, peralatan yang berhubungan
dengan kebutuhan pekerjaan, kegiatan per-komponen pekerjaan yang
diselenggarakan, waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan, kejadian-
kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;
5. Membuat laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
6. Membuat laporan bulanan, sebagai resume laporan mingguan (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
7. Mengajukan berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran termjin
(apabila ada);
8. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);
9. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
10. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
11. Membuat gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
12. Membuat Time Schedule/ S Curve untuk pelaksanaan pekerjaan.
XII. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, untuk dibahas
guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan
pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan oleh Kontraktor kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi adalah:
1) LAPORAN HARIAN
1. Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung setelah
SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 6 (enam) eksemplar
dan berisi antara lain: Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau
petunjuk yang penting dari Konsultan Manajemen Konstruksi Direksi, yang dapat
memengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,
keterlambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2. Laporan harian berisikan keterangan tentang:
A. Tenaga kerja;
B. Bahan bangunan yang didatangkan diterima atau tidak;
C. Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
D. Kegiata per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
E. Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
F. Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
2) LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan
hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari setelah SPMK
ditandatangani) berisi antara lain:
1. Review terhadap rencana kerja kontraktor;
2. Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
seminggu tersebut;
3. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek;
4. Monitor masalah teknis di lapangan;
5. Permasalahan non teknis yang dihadapi;
6. Monitor Kendali Mutu;
7. Pemeriksaaan Gambar Kerja;
8. Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai kemajuan pekerjaan;
9. Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

XIII. PRODUKSI DALAM NEGERI


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri
sebagaimana Surat Edaran Menteri PUPR Nomor: PB.01.01-Mn/2775 tanggal 30 Desember
2020 perihal Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Pengadaan Barang/Jasa di
Kementerian PUPR. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi
dalam negeri tidak dapat digunakan atau diimplementasikan di lapangan dengan
persetujuan Direktur Jenderal Cipta Karya.

XIV. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA JASA


Memiliki Surat Izin sebagai berikut:
a. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Kualifikasi Kecil
b. SBU
✓ Klasifikasi : Bangunan Sipil
✓ Sub Klasifikasi : BS005 (Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan
Sipil Pengolahan Air)/ SI002 (Jasa Pelaksanan
Konstruksi Instalasi Pengolahan Air Minum dan Air
Limbah Serta Bangunan Pengolahan Sampah)
c. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi;
d. Memiliki alamat yang dapat dijangkau (dibuktikan dengan Surat Keterangan Domisili)

XV. PERSONIL YANG DIPERLUKAN DALAM PELAKSANAAN MINIMAL


Jumlah Sertifikat Kompetensi Pengalaman
No Jabatan
(orang) Kerja (Tahun)
1 Manajer Proyek 1 Ahli Manajemen 3 Tahun
Konstruksi/Seluruh SKK
Konstruksi pada
subklasifikasi
Manajemen
Konstruksi/Manajemen
Proyek (Jenjang 8,9)
2 Manajer Teknik 1 SKA Ahli Muda Bidang 3 Tahun
Teknik
Perpipaan/Seluruh SKK
Konstruksi pada
subklasifikasi Teknik
Perpipaan, Teknik Air
Minum, Plumbing dan
Pompa Mekanik
(Jenjang 8,9)
3 Manajer 1 - 3 Tahun
Keuangan
4 Ahli K3 1 SKA Ahli K3 Konstruksi 3 Tahun
Konstruksi (603) – Muda/SKK (Untuk Ahli
Muda K3 Konstruksi, Muda) Atau
Jenjang 7 atau SKA Ahli 0 Tahun
K3 Konstruksi – Madya (Untuk Ahli
atau SKK Ahli Madya Madya)
K3 Konstruksi Jenjang 8

XVI. PERALATAN MINIMAL YANG DIPERLUKAN DAN DIDUKUNG PELAKSANAANNYA


Perlatan yang diperlukan untuk melaksanakan Pembangunan Bangunan Pendukung dan
Jaringan Perpipaan SPAM KSPN Likupang Kabupaten Minahasa Utara terdiri dari:
NO JENIS ALAT JUMLAH KAPASITAS KEPEMILIKAN
Peralatan Utama
Dump Truck 3 unit 3.5 m3 s/d 4 Milik Sendiri / Sewa /
1 m3 Sewa Beli
Mini Excavator 1 unit 0.3 m3-0.4 M3 Milik Sendiri / Sewa /
2
Sewa Beli
Excavator 1 Unit Min 2.3 M3 Milik Sendiri / Sewa /
3
Sewa Beli
Concrete 3 unit Min 0,35 m3 Milik Sendiri / Sewa /
4 Mixer Sewa Beli
Butt Fusion/ 2 Unit 50 – 200 mm
Milik Sendiri / Sewa /
5 Alat Sambung
Pipa HDPE
Sewa Beli
Jack Hammer 2 Unit Min. 2,5 kW Milik Sendiri / Sewa /
6 Drill Sewa Beli
Catatan:
1. Jika peralatan milik sendiri, peserta wajib melampirkan bukti kepemilikan (kwitansi
pembelian peralatan) dalam bentuk hasil scan dokumen asli;
2. Jika peralatan merupakan sewa, peserta wajib membuat surat pernyataan
kerjasama/dukungan dengan pemilik peralatan (asli diatas materai) dan jaminan pemilik
bahwa peralatan akan siap untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

XVII. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan konstruksi harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam Spesifikasi Teknis yang terlampir pada Dokumen Lelang dan Ketentuan
lainnya akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak)

XVIII. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pembangunan Bangunan Pendukung dan Jaringan Perpipaan
SPAM KSPN Likupang Kabupaten Minahasa Utara ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Mengetahui,
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan PPK Air Minum
Prasarana Permukiman Wilayah Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Sulawesi Utara Permukiman Wilayah
Sulawesi Utara

Prasetyo Budi Luhur, S.T. Hario Pamungkas, S.T.


NIP. 19831106 200912 1 001 NIP. 19850808 201012 1 004

Mengetahui,
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Sulawesi Utara

Adji Krisbandono, ST., M.Sc


NIP. 19810912 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai